Masklepond

Give

#Give up

Kehidupan pernikahan memang bukan kehidupan yang mudah, apalagi bagi pasangan yang menikah muda. Contohnya Dyaksa dan Laksita. Menikah di umur 20 tahun bukan perihal mudah. Mereka masih sama sama dalam fase mencari jati diri, jadi tak jarang ego menguasai.

Sudah 3 tahun mereka menikah tapi belum juga punya keturunan. Memang di hambat dulu oleh Dyaksa, dia tidak ingin repot mengurus anak, begitupun Sita. Dyaksa sudah bekerja, sedangkan Sita memilih mengurus rumah dulu, Dyaksa juga tidak memperbolehkan Sita bekerja sementara ini.

Karena mungkin Dyaksa masih muda dan ingin bebas, saat dia pulang kerja selalu pamit keluar nongkrong, Sita tidak masalah selama Dyaksa masih memperbolehkan Sita bertemu teman temannya.

Hari ini teman teman Sita datang kerumah untuk berkunjung melihat keadaan temannya yang sudah menikah ini.

“Loh Sita, kok pucet banget mukanya?” Tanya salah satu temannya.

“Gejala mau hamil kayanya sih Sit?” Ujarnya lagi.

“Gak ah Clar, gue capek ngurus rumah aja kayanya.” Jawab Sita. Benar, Sita terlihat pucat sekali seperti sedang tipes. Selama ini Dyaksa hanya bagian bekerja diluar, makan dan tidur. Sisanya Sita yang mengerjakan.

“Gue sebenernya, pengen juga kerja gitu. Terus sewa pembantu buat rumah.”

“Yaudah kerja Sita, lo kan ada modal sarjana.” Kata Clarissa.

Sita mengangguk paham, tapi wajahnya masih menunjukkan penderitaan.

Sita pun bilang kepada teman temannya tidak enaknya kehilangan masa muda dengan nikah muda, tapi ada untung nya juga sekarang Sita ada yang menjaga.

“Gue kemaren ketemu cowo.” Kata Sita. “Dia bersedia ngasih gue tempat di perusahaan bokapnya, langsung masuk kerja.”

“Lo terima kan Sit?”

“Enggak lah gila aja, gue belum ijin Dyaksa”

Teman temannya pun menasehati Sita kalau dia ingin bekerja, sebaiknya diskusi dengan Dyaksa. Secara teman temannya ini belum ada yang menikah kecuali dirinya, ngomong nya gampang, ngelakuinnya susah.

“Dia suka gue.” Sambung Sita lagi, satu kalimat ini membuat teman temannya kaget setengah mati. Apa iya laki laki itu tidak tau kalau Sita ini sudah menikah?

So?

“Kayanya gue juga tertarik sama dia.”

. .. …

Dyaksa pulang kerumah sekitar jam sembilan malam, Sita sudah berbaring di sofa ketiduran menunggu suaminya ini datang. Dyaksa yang melihat itu sengusap surai istrinya yang sedang terbaring.

“Sayang, bangun. Pindah ke kamar ya?”

“Eh mas, udah pulang? Mau makan ga? Udah aku masakin tadi.”

“Udah tidur aja aku bisa sendiri.” Jawab Dyaksa sambil tersenyum.

Mas Dyaksa kenapa? Sita infin bertanya langsung tapi mentalnya sudah menciut duluan. Yasudah dia lanjut tidur.

Sudah menunjukkan jam dua dini hari, Dyaksa sedang tertidur pulas disebelah Sita. Sita yang melihat wajah suami yang dia cintai beberapa bulan lalu sangat tampan malam ini.

Iya dia cintai beberapa bulan lalu.

Dari 3 tahun lalu awal pernikahan mereka, Sita sangat terlena pada Dyaksa yang tampan dan pintar. Seiring berjalannya waktu, Sita menyadari kalau cintanya pada Dyaksa hanya angin malam.

“Dulu kenapa aku ngebet nikah sama kamu sih?” Gumam Sita sendiri.

“Aku dulu gapengen cepet nikah, tapi kamu ngebet. Masih banyak bagian dunia yang belum aku jelajahin, Sa.”

“Kalo aku jolak,aku bakal kehilangan kamu selamanya, makanya aku mau aja. Aku ngerasa kaya aku ini beban buat kamu sekarang, aku pengen sendiri. Marriage life yang aku bayangin ternyata ga seindah itu.”

“Aku pengen udahan, tapi gatau ngomong nya gimana. Disisi lain ada yang sayang sama aku, maybe he need me as a friend tapi aku pengen lebih sama dia.”

“Aku tahan dulu perasaan itu buat kamu Sa, aku punya kamu sebagai suamiku. Tapi gabisa, tetep aja aku mau balik ke dia, tapi ga tega sama kamu.”

“Aku udah gabutuh suami kayak kamu Dyaksa, aku butuhnya temen.”

“Semoga kamu udah beneran tidur.”

Yang di ajak bicara hanya memejamkam mata dan berkata dalam hati Secepatnya kita bakal pisah, Sita. Aku juga ngerasa aku gaterlalu baik buat kamu.

. .. …

“Dyaksa maaf, dia butuh aku.”

“Terus kamu kira aku gabutuh?” “3 tahun Sita, kamu selalu ada sama aku. 3 tahun.” . .. …

“Kalian sudah tidak saling mencintai?”

“Iya pak.”

“Pisah rumah setelah ini?”

“Iya pak.”

“Tidak ada kata terakhir?”

“Tidak pak.”

Nama : Laksita Tempat, tanggal lahir : Bandung. 15 Januari 2018 Status : Janda.

Takdir mempertemukan lalu memisahkan.

xxpastelline