Masklepond

Pulih

#Pulih.

Sekitar jam 3 sore Angga baru keluar dari kantornya dan lekas ke Rumah sakit untuk menengok Angkasa.

Rasanya berat sekali untuk Angga bertemu Angkasa dengan keadaan seperti itu. Seperti yang kalian tau, Angga sangat lemah jika itu menyangkut Angkasa.

Dalam perjalanan Angga hanya memikirkan keadaan Angkasa. Bagaimana bisa dia sejatuh ini pada Angkasa hingga tidak bisa berpaling dan menjauh.

Dia sudah terlalu sayang sampai takut sekali kehilangan, dia ingin kata “menghilang” musnah dari dunia hingga tak ada kata perpisahan.

Sesampainya di Rumah sakit Angga langsung menuju ke kamar Melati dimana Angkasa di rawat.

“Kak, aku balik.” Angga menghela nafas menemukan Angkasa masih terbaring dan tidak bergerak.

“Halo? Kak Talisha gue udah di rs ya.”

“Iya ngga, jagain dulu ya? Gue masih banyak pasien.”

“Kak, ayo bangun dong. Aku bawa makanan banyak banget masa gamau bangun.”

“Ah iya aku lupa kakak masih gaboleh makan aneh aneh.”

Angga mendudukkan dirinya di samping ranjang Angkasa. Menatap Angkasa seperti ini membuat hatinya sakit.

Angga meraih tangan Angkasa dan menggenggam nya seolah tidak ingin melepasnya.

“Kak, hei aduh kan aku ngomong sendiri lagi. Gatau ya aku suka dan sering banget ngomong sendiri sama kakak.”

“Aku takut banget demi apapun.” Kata Angga meneteskan butiran yang sedari tadi dia tahan.

“Kak, aku tau kakak bisa denger aku.” “Gabisa liat kakak gini terus. Hiks.” Tidak ada angin apalagi petir yang menyambar Angga tapi tangisan nya semakin menjadi.

“Ini ngapain sih nangis orang udah bangun.” Kata Angkasa lirih.

Angga mengusap air matanya kasar dan mata yang terbuka lebar. Dia kaget tiba tiba Angkasa berbicara.

“K-kak Angkasa? Udah bangun beneran? Bentar aku panggil sus-”

“Gausah, aku udah bangun daritadi cuma lagi tidur.”

“Kak Talisha sama kak Dew tau?”

“Tau lah tadi Dew jaga disini. Jangan nangis lagi kaya tadi, aku udah baik gausah khawatir.”

“Gimana caranya aku ga khawatir? Itu tabung oksigen, infus, obat, segala macem di tempelin di badannya kakak gimana caranya aku ga khawatir?”

“Tapi kan sementara ini itu yang bikin aku bertahan, Angga.”

Angga menatap wajah Angkasa yang biasanya ceria dan penuh tawa sekarang menjadi pucat.

“Kak,”

“Hmm?”

“Jangan pergi lagi ya?”

“Emang aku bakal kemana lagi sih ngga?”

“Yaa sapa tau.” “Kak.”

“Heem?”

“Sembuh ya.”

“Ini udah menuju sembuh. Demi Angga.”

“Gak lah demi kak Angkasa sendiri ngapain demi aku coba.”

“Kalo gaada Angga, gaada alasan buat hidup.”

“Hilih.” “Btw, kemaren Bella ngetweet gws terus ngetag kakak dijawab apa?”

“Emm bentar bentar kayanya aku punya meme yang pas aahahah”

xxpastelline