studio photo 2
san menggandeng kiella erat, dia dengan senang hati mau mengenalkan sepupu perempuan nya itu ke wuyo.
“kiel, nanti kamu bakal ketemu sama wuyo, nanti aku kenalin kamu ke wuyo.” pekik sanie.
kiella menggeleng, “gak usah sanie, kiel malu.” cicit kiella.
“ih gapapa!! wuyo baik tau, pasti nanti kamu sama wuyo jadi temen baik kayak wuyo sama aku.”
kiel mengangguk pasrah, mingi dan mingyu tertawa melihat raut kiella.
“gi, ini hongjoong nya kemana?”
“katanya masih dijalan.”
“oh oke.”
baru mingyu ingin terduduk di kursi nya, hongjoong datang dengan sekantong belanjaan berisi camilan.
“hai, maaf telat ya.” Sapa hongjoong.
mingi membantu hongjoong mengambil beberapa kantong Belanja itu.
“tumben banget kak, Belanja jajanan sebanyak ini.” ujar mingi.
hongjoong tersenyum, “di studio makin banyak anak kecil, aku sengaja biar mereka anteng main sambil nyemil.”
mingi mengangguk paham, “oh pantes, wuyo nya mana? kok aku gak liat anak ganteng itu sih.”
“nyusul sama seonghwa.”
“owalaa.” mingi mendudukkan dirinya di kursi dekat camera, “oiya ka, itu ka gyu lagi duduk tuh. sana sana kenalan.” mingi mendorong hongjoong supaya lebih dekat dengan mingyu.
“ish kamu mah.” rengut hongjoong.
“ka gyu!!” panggil hongjoong sedikit berteriak.
mingyu tersenyum, lalu melambaikan tangannya. “halo joong!”
“kakak!! kangen kakak!! kangen nulis lirik lagu bareng lagi.”
“hahaha aku juga kangen, btw anak kamu mana?”
“nanti nyusul sama ayahnya,”
“dadda!!” pekik anak kecil masuk langsung menubruk badan hongjoong.
“nih anak aku kak. wuyo salam dulu.” wooyoung langsung memberi salam ke mingyu.
“halo uncle—”
“mingyu, wuyo bisa panggil uncle gyu aja.” jawab mingyu.
wooyoung tersenyum, “halo uncle gyu, aku wooyoung anak ganteng nya dadda!!”
“gemes banget sih kamu.” gemas mingyu.
mingi beralih memdekat ke arah mereka. “sanie, kiel!! sini, wuyo nya udah dateng nih.” panggil mingi.
san langsung berbinar, menarik paksa kiella dengan Lego yang tadi san pinjamkan untuknya.
“wuyoo!!” teriak san.
“sanie!” wooyoung langsung memeluk san, ah menggemaskan seperti telletubis.
“eh itu siapa?” tanya wooyoung menunjuk kiella yang beralih bersembunyi dibalik mingyu.
mingyu tersenyum meyakinkan Putri kecil nya, “gapapa kok.”
kiella berjalan perlahan kearah wooyoung dan san.
“ha-hallo wooyoung, a-aku ki-kiella.” ujar kiella mengulurkan tangannya.
“maaf ya, kiella anaknya emang pemalu kalo ketemu orang baru.” jawab mingyu, wooyoung menyengir lebar.
“halo kiella, kamu cantik banget.” puji wooyoung sambil menjabat tangan kiella.
kiella menunduk malu di puji cantik, san sudah menatap wooyoung kesal.
“udah yuk, kita main aja!!” ajak san, yang lain menyetujui nya senang.
“anak-anak, main nya diruang deket studio oke? dadda mau kerja dulu yaa, kalian hati-hati mainnya.” pesan hongjoong, wooyoung dan lainnya mengangguk.
“eum dadda nya wuyo semangat kerja nya, tolong bilangin ke ayah gyu sama papa min biar semangat juga.” cicit kiella pelan.
hongjoong mengelus rambut kiella sambil terkekeh, “iya sayang kiella cantik.”
Ketiga anak ini masih fokus dengan permainan nya, kecuali san yang memandang wooyoung kesal. sejak ada kiella, wooyoung jadi lebih memperhatikan kiella dibanding dirinya.
san senang kiella punya teman baru, tapi dia kesal karena wooyoung jadi berpaling darinya.
“kiella itu salah, seharusnya ini ada disini.” koreksi wooyoung saat melihat kiella menyusun balok kayu mainan.
san makin kesal, ia menjatuhkan balok kayu yang ia buat menjadi rumah²an dengan sengaja.
sanie kesel, wuyo lebih perhatian sama kiel dibanding sanie.
“sanie kok dijatohin?padahal rumah kamu udah bagus banget.” puji kiella.
“sanie kamu kenapa? kok rumah-rumahan nya kamu robohin sih.” tanya wooyoung.
“gapapa, lagian kalian cuman fokus main berdua. kan ada sanie juga disini.” marah san sambil menatap tajam wooyoung.
“eh sanie marah karena wuyo main sama kiella? kan kiella teman baru, jadi kita harus baik sama teman baru.” jelas wooyoung
san menatap mereka bersalah, “maafin sanie ya, kiella maafin sanie.”
“eh sanie kenapa minta maaf sama kiel? sanie kan gak salah. ayo sini kita main sama-sama lagi.” ujar kiella sambil tersenyum.
san mendekat, mulai Menyusun balok kayu mainannya lagi. wooyoung menghiburnya dengan menampilkan wajah yang dibuat aneh.
“ih wuyo apa sih, jadi jelek haha.” ucap san sambil tertawa lepas.
“iya hihi.” jawab kiella memperhatikan wooyoung yang makin menampilkan berbagai ekspresi wajah yang aneh.
sementara ayah-ayah muda ini lagi pada sibuk berfikir posisi yang bagus.
“ka gyu, kamu samping mingi aja deh. mingi nya gak keliatan kalo kamu agak nyerong depan.” sahut hongjoong, mingyu langsung berpindah tempat.
“gini joong? tapi kalo aku disini, proposi badan mingi jadi keliatan setengah aja.”
hongjoong menghela nafasnya lelah, “aduh gimana ya, kalian Tinggi banget si.”
“Lah mana ada kita Tinggi banget, ka joongie aja yang pocked size .” ujar mingi
hongjoong menggeram kesal, “ih diem deh, gausah bawa-bawa tinggi badan.” kesalnya sambil berusaha memperbaiki posisi tempat mingyu dan mingi.
kedua saudara ini tertawa lepas melihat wajah masam hongjoong.
“joongie jangan marah dong, nanti diliatin anak-anak loh.” ujar mingyu.
“siapa yang marah ya gusti, aku gak marah kok. cuman bingung aja ini gimana, badan kalian sama sama gedhe aku jadi bingung ngaturnya gimana.”
“eung ka joongie, gimana kalo aku diri ka igyu duduk aja.” saran mingi, mingyu mengangguk menanggapi.
“eum bagus gak si begitu? tapi coba dulu aja deh.”
“mas staff, tolong ambilin kursi yang deket ruang edit dong.” pinta hongjoong.
pemotretan hari ini selesai, mingi masih mengganti baju diruang ganti, ponsel yang mingi bawa berdering cukup keras disana.
mas ganteng ku🥰
mingi buru-buru mengangkatnya saat ponselnya menampilkan kontak nama sang suami.
“iya halo mas?”
“udah selesai belum?
“udah kok, ini baru selesai. abis ini aku mau ke cafe sebentar”
“oh yaudah, jangan lama-lama nanti mas kangen.”
“hilih, kangen-kangen. malem-malem juga bakal melukkin aku mulu sok-sok an kangen.”
“hehe, sanie mana?”
“di depan, ini aku baru ganti baju.”
“owalah, abis dari Cafe langsung pulang lho! jangan ada acara mampir dulu.”
“ih apaan sih, orang aku ke cafe mau brother time with mamas gyu juga!!”
“lho ada mas kamu?”
“kan kemarin udah aku bilang toh mas, project kali ini bakal ada kakak. kamu lupa ya?”
“oooh oiya pulang nya mas nitip bohlam lampu ya, ini mau ganti lampu teras yang udah redup-nyala.”
“sip mas ganteng ku, udahan dulu ya nanti lanjutin di rumah.”
“hati-hati dek, sanie nya juga.”
panggilan terputus, mingi tersenyum lalu keluar dari ruangan ganti tersebut.