Dari Sulastri Untuk Jaya,

Kalau aku mati dan kamu temukan suratku dibawa oleh gadis yang pinjam wajahku tolong suruh ia masuk dan sajikan teh hangat dengan brownies keju. Ia akan datang dengan berat hati dan langkah terseret tapi tidak ragu membantumu yang mabuk parah di bawah jalan umum. Jangan marahi dia karena hatinya lembut (walaupun dia akan memarahi kamu balik, aslinya dia tidak tega melihatmu sakit). Dia akan memaksamu pagi dan malam untuk mengakui keegoisanmu. Dia akan mempertanyakan prinsipmu yang kamu pegang sampai akhir, sampai kewarganegaraanmu dicabut, sampai orang tuamu mati tanpa tau anaknya di mana, sampai kamu hanya bisa tepati janji untuk mencintaiku selamanya. Jemari-jemari halusnya bisa memainkan piano dan ia akan bernyanyi setiap bertemu tuts-tuts hitam putih. Ajari dia untuk menyanyikan lagu kita yang kamu selipkan dalam suratmu. Ajari dia kalau negara bisa mengasingkan rakyatnya. Ajari dia kalau kamu pulang ke Indonesia, ia akan menjadi anakmu. Dan dia akan mengajarimu bahwa aku telah memaafkanmu.