pandaloura

Kangen

#Kangen

“Oke saya naik ya” setelah membaca chat terakhir dari kekasihnya tersebut New dengan cepat memasukan beberapa barang yang sedikit berserakan di dekat meja belajarnya ke dalam kotak kemudian ia mulai mengedarkan pandangan nya mengitari kamar nya “Oke aman.” ucapnya dalam hati.

toktok suara pintu kamar New di ketuk.

“Yaaa, bentar yang.” kemudian berjalan menuju pintu tersebut.

ceklek

Sesaat setelah ia membuka pintu nya dilihatnya kekasih hati nya yang masih lengkap dengan pakaian yang sama seperti tadi siang dan tidak lupa tas gendong yang New yakini berisi beberapa buku tebal dan juga sebuah laptop.

“Masuk Tana” ucap New sebari mempersilahkan kekasihnya masuk.

Tay yang kini sudah memasuki kamar New mulai mengedarkan pandangan nya ke setiap sudut ruangan yang berukuran lumayan besar untuk ukuran sebuah kamar kost an.

“Maaf kalo berantakan, kalo tau Tana mau dateng aku beresin dulu deh.” ucap New yang berada beberapa langkah di belakang Tay.

Tay kemudian melepaskan tas gendong nya lalu ia simpang di kursi meja belajar kekasihnya. “Gapapa, ini lebih rapih dari perkiraan saya.”

“Ih jadi di bayangan Tana, kamar aku seberantakan apa? Parah banget ya?” tanya New was-was.

Ini memang kali pertama Tay memasuki kamar kostan New setelah selama sebelas bulan mereka berpacaran.

Tay hanya menyunggingkan senyuman nya. “Saya bercanda.”

New pun kemudian duduk di ujung kasurnya “Tana kok tumben sih mendadak mau nginep gini?”

“Gak boleh?” Tana yang kini mengambil posisi duduk di samping kekasihnya.

New menggeleng dengan cepat “Bukan gitu sayaaang, aku jadi gak siapin apa-apa ih. Udah gitu kamarnya belum sempet aku beresin juga.”

“Katanya kamu kangen saya? Makanya setelah selesai bantu Prof saya langsung kesini.” ucap Tay dengan lembut sebari menatap manik kekasihnya.

“Ih Tana maaaaaaaah.” ucap New dengan nada sedikit manja dan tidak lupa wajahnya kini sudah berubah warna seperti tomat matang, merah.

“Saya juga kangen kamu Poom.” kemudian membelai wajah kekasihnya dengan lembut. “Maafin saya ya, beberapa waktu ini saya sibuk.”

Dada New seribu kali berdetak dengan cepat mendapat perlakuan yang sangat jarang sekali kekasihnya lakukan kepadanya, New mencoba tenang dan menjawab permintaan maaf kekasihnya tersebut.

“Ga.. Gapapa Tana sayang.” “Aku seneng Tana dapet pengalaman sama ilmu dengan bantuin Prof Widodo. Tapi inget Tana jangan sampe sakit yaa?”

Tay mengangguk “Poom?”

“Hmm?”

Tangan Tay kini sudah berada di pipi New, membelai dengan lembut. “Saya boleh cium kamu?”

New mengangguk lemah “boleh.”

Dengan lembut Tay kemudian menarik tengkuk leher New agar bisa mempertemukan bibir kedua nya.

Dengan lembut Tay mulai melumat bibir bawah New, seperti nya lengan New sudah mulai terbiasa apabila ia dan Tay sedang berciuman maka lengan nya dengan sendiri nya akan melingkar di leher sang kekasih.

Ciuman yang tenang dan penuh dengan pelepasan rasa sayang antar kedua nya, Tay bergantian melumat bibir atas dan juga bibir bawah milik New dengan lembut.

Setelah kurang lebih selama beberapa menit keduanya melepas rindu dengan ciuman hangat, Tay pun melepas tautan antara keduanya. Ia kembali mengelus pipi merah sang kekasih dan tak lupa membersihkan saliva sisa ciuman keduanya yang berada di ujung bibir kekasihnya.

“Rasa capek saya jadi ilang.” ucap Tay sebari tersenyum.

“Gombal” ucap New kemudian memukul lemah dada kekasihnya. “Sana mandi dulu, nanti aku siapin baju nya. Terus Tana juga belum makan kan? Bandel.”

Tay mengangguk “Tapi saya gak laper.”

“Tana harus makan, nanti masuk angin.” “Sebari Tana mandi aku pesenin nasi goreng depan komplek kostan ya? Jadi Tana beres mandi langsung makan.” New sebari memainkan poni kekasihnya yang menutupi dahinya.

“Saya gak laper Poom.” tolak Tay lagi.

“Tanaaaa ihhh, kan Tana abis banyak kegiatan. Gak mau tau, pokoknya harus makan! Ini bukan permintaan tapi perintah ya!” ucap New dengan mata sedikit melotot.

Tay pun kemudian tersenyum “Iya iya, kamu bawel seperti mamah saya.”

“Ih kan aku perhatian tau.” “Sana cepet mandi, bentar aku ambil handuk yang baru dulu.” New berdiri dari duduknya menuju lemari pakaian nya yang terletak di samping meja belajarnya.

“Nih handuknya.” New menyodorkan sebuah handuk berwarna putih yang masih terlipat rapih.

Tay pun bangun dari duduknya dengan malas. New kemudian sedikit mendorong tubuh kekasihnya agar lebih cepat memasuki kamar mandi nya.

“Tana” panggil New kepada Tana yang kini sudah menginjakkan kaki nya kedalam kamar mandi New.

Tay kemudian berbalik menatap New “Apa?”

“Nanti kalo Tana udah mandi aku peluk yang lama sebagai reward” kemudian berlari kecil keluar dari kamarnya untuk memesan nasi goreng.

Tay pun tersenyum “dasar, gakan saya lepasin kamu Poom.”