// 156. Rumah Sakit
Cella dan doy memasuki salah satu ruangan vvip, disana terdapat jeff yang terbaring sambil melamun di bed rumah sakitnya.
“Jeff!” Teriak cella
Jeffrey menoleh ke sumber suara, dan kaget melihat kedua temannya datang dengan wajah panik.
“Kok kalian tau gue disini?” Tanya jeff bingung
“Maaf pak, tadi saya yang kasih tau, soalnya saya bingung mau memberitahukan siapa lagi pak.” Ucap bella, sekretarisnya.
“Lo kenapa bisa pingsan sih? Lo kebanyakan kerja ya? Lo banyak pikiran? Pasti telat makan? Jeff lo tuh mikir gak sih? Kan udah berkali kali gue bilang kalo...”
“Cell, udah, nyerocos aja orang lagi sakit juga.” Ucap doy menghentikan semua pertanyaan cella.
“Sorry, gue khawatir.” Ucap cella pelan.
Jeff tertawa melihat kebacotan salah satu teman perempuannya ini.
“Lo berdua aja?” Tanya jeff.
“Iya, si taeyong katanya si cella lagi meeting.” Ucap doy
Jeff mengangguk, walaupun bukan jawaban itu yang dia inginkan
“Soal jo, dia lagi ada urusan, tadi gue udah chat dia jeff.” Ujar Cella menjelaskan
“Haha yaudah biarin, paling masih marah sama gue” ucap jeff
pernyataan jeff sukses membuat cella dan doy kepo. Tapi, doy yang cenderung malas mempertanyakan hal tersebut akhirnya memilih untuk diam, berbeda dengan cella.
“Hah marah? Kalian marahan? Kenapa? Soal apa? Kok lo gak ada cerita? Heh? Marah ken....”
“Cella, yaampun lo tuh ya banyak amat si pertanyaan di otak lo.” Ucap doy geram.
Jeff kemudian merutuki kebodohannya sendiri karena harus membahas hal yang tidak diketahui 2 temannya itu.
“Mana makanan buat gue? Lo dateng cuma tangan kosong?” Tanya jeff berusaha mengalihkan pikiran cella dan doy agar tidak teringat perkataannya
“Heh ngelunjak lo ya, gue dateng kesini aja panik setengah mampus, mana sempat beliin lo makanan.” Omel cella
“Lagian lo sakit apa sih jeff? Kenapa bisa pingsan?”
“Kalo kata dokternya tadi kebanyakan makan makanan pedes pak, asam lambungnya naik, terus beliau juga kelelahan.” Jawab bella
“LO MAKAN APA?? JANGAN BILANG LO MAKAN SAMYANG LAGI???” Tanya cella yang dipenuhi api amarah.
“Lah emang dokternya bilang kapan bell?” Tanya jeff bingung
“Waktu bapak masih pingsan pak, tadi dokternya pergi karena ada pasien gawat darurat sehabis meriksa keadaan bapak.”
“HEH JAWABBB!! LO MAKAN APA JEPRIIIIIIY?!!” tanya cella sambil mencubit lengan temannya itu.
Jeffrey meringis, baru saja mulut jeffrey hendak melakukan klarifikasi, pintu kamarnya kembali terbuka.
“Permisi, maaf tadi saya tinggal sebentar, saya Dr. Tania mau memeriksa pasien atas nama...loh pak jeffrey??” Ucap dokter berparas cantik tersebut yang kaget dengan pasien yang ada didepannya
“Eh dokter cantik hehe.” Ucap jeff
“Keluhannya apa sus? Asam lambung bukan?” Tanya dokter tersebut dan dijawab anggukan dari susternya.
Dokternya menggeleng sambil tersenyum, kemudian melihat jeffrey,
“Abis makan samyang lagi ya pak?” Tanyanya dan sukses membuat jeffrey nyengir seperti anak kecil yang ketahuan makan coklat oleh ibunya.
“Liat tuh kelakuan temen lo. Nemu yang cakep dikit senyum kek orang gila, padahal lagi sakit.” Bisik cella kepada doy dibelakang dokter dan susternya.