New Skirt
'Cklekk'
Jungwon membuka pintu kamar Sunoo, kemudian menutup pintu kamar. Betapa terkejutnya kedua bola matanya menangkap Sunoo yang sedang bercermin mengenakan mini skirt yang ia beli.
'Cantik..'
Jungwon bergumam, memuji kekasihnya yang begitu cantik dimatanya. Setelah seperkian detik ia terdiam karena terpana dengan paras Sunoo, ia berjalan menghampiri Sunoo sembari melepas blazer kerja.
“Kamu cantik banget.”
Sunoo sontak menoleh ke sumber suara. Ia terkejut Karena Jungwon sudah berada disampingnya. “Ish kamu kagetin aja!” Pandangan Sunoo perlahan kembali ke arah cermin. “Menurut mu aku cocok gak sih pakai rok mini ini?” Sunoo menggerakan badannya, ia mempantaskan rok mini yang ia pakai lewat pantulan bayangan dari cermin.
“Cocok. Cocok banget. Kalo aku pegang boleh gak ya?” Tangan kanan Jungwon sedikit memegang ujung rok milik Sunoo. Rasa-rasanya ada pesan tersirat yang muncul pada dalam diri Jungwon.
Sunoo membelakangi Jungwon, tetapi pandangannya tak lepas dari cermin. “Boleh, siapa tau kamu penasaran sama bahannya.” Jawab Sunoo dengan nada polos. Mendengar jawaban itu, Jungwon sedikit menyeringai.
“Oke..” Jungwon dengan agresif menarik pinggang ramping milik Sunoo. Jungwon merasa euforia karena baru saja diberi lampu hijau oleh sang kekasih. Badan Sunoo tertarik ke belakang membuat pandangan sang empu tak lepas dari pantulan bayangan cermin.
“Jungwonie, kamu mau ngapain?” Sunoo sedikit panik saat melihat pantulan bayangan Jungwon yang sedang membuka rok mini, yang mengakibatkan dirinya sedikit menungging didepan Jungwon. “Jungwon jangan diliatin ih, malu!” Sunoo memohon pada Jungwon karena dirinya tidak memakai celana strit. Jungwon kini menatap gumpalan kedua pantat sintal milik Sunoo yang ditengahnya hanya ditutupi celana dalam.
Karena merasa tidak nyaman dengan posisi ini, Sunoo berusaha membalikkan badannya untuk menghadap Jungwon. Tetapi nihil, sebab Jungwon menahan pergerakan Sunoo dengan cara memukul pantatnya dengan kencang.
'PLAKKK'
'AKHHHH'
Sunoo berteriak dan hampir jatuh ke depan tetapi tidak jadi, sebab kedua pergelangan tangannya dipegang erat oleh Jungwon. “Jangan dipukul!” Sunoo mengeluh, ia menoleh ke belakang untuk memperingati Jungwon agar tak diulangi lagi.
Jungwon tersenyum licik, ia seolah tak mendengar apa yang baru saja dilontarkan oleh Sunoo. “Ngomong apa tadi barusan?” Tanya Jungwon dengan nada sedikit meledek.
“Jangan dipuk- “NGHHHH, HMMP_”
Sunoo menahan desah akibat kedua pantat sintalnya diremas kencang oleh Jungwon. “J-Jungwonhh, janganhh diremashh” rengek Sunoo, tak sesekali ia menghentak-hentakan kedua kakinya ke lantai; pun pandangannya tak lepas melihat Jungwon dari pantulan bayangan cermin.
“Ngomong apa tadi hm?”
“Jangan diremesh sama dipuk- JUNGWON!” Sunoo meneriaki nama Jungwon. Ingin rasanya ia memberhentikan apa yang Jungwon lakukan padanya, tetapi tidak bisa. Sebab kedua pergelangan tangannya dicengkram kuat oleh Jungwon.
“Jungwon jangan dibuka celana dalem kuu”
“Tadi katanya cuma mau pegang bahan roknya kayak gimana..” Sunoo sudah pasrah apa yang dilakukan oleh Jungwon padanya. Jungwon mengabaikan apa yang Sunoo pinta, justeru ia membuka paksa celana dalam Sunoo sampai terlepas.
Setelah melepas celana dalam, Jungwon langsung membuka dasi kerjanya dengan maksud untuk mengikat kedua pergelangan tangan Sunoo. Menyadari hal itu, Sunoo hanya bisa pasrah tapi disisi lain ia ingin memberontak karena ia sedang tidak mau berhubungan intim.
Satu ronde sudah dilalui, keringat serta hawa panas sudah terasa dibadan keduanya. Keadaan Sunoo kini hanya memakai rok yang sudah ternodai dengan cairan putih yang entah milik siapa. Sedangkan Jungwon kini jari-jemarinya sibuk mengobrak-abrik dinding lubang milik Sunoo. Sesekali Sunoo meninggikan pinggulnya, memijat jari-jari Jungwong menggunakan lubangnya, memberikan kenikmatan bagi kedua anak cucu Adam itu.
Karena sudah amat frustasi, Sunoo memundurkan badannya dengan pasrah membuat aktivitas fingering Jungwon terhenti. Kemudian dengan sisa tenaga yang ada Sunoo menurunkan pinggulnya dengan pelan sampai penis Jungwon masuk dengan sempurna.
“Gerak byhh” Pinta Jungwon yang sudah merasa kewalahan karena dironde sebelumnya ia yang gerak, bukan Sunoo.
Mendengar permintaan itu Sunoo mulai meninggikan pinggulnya, lalu menurunkan pinggulnya dengan penuh sensual. Ia mengulangi lagi hal yang sama sampai berulang kali, disela-sela ia kembali memberikan pijitan pada penis Jungwon. Membuat sang empu mendongak; merasakan kenikmatan yang begitu hakiki.
Waktu berlalu begitu cepat. Kini Sunoo kembali memrasakan sesuatu yang ingin keluar pada lubangnya. “Kaloh mawu keluarh, keluarh ajahh” rintih Sunoo.
Tanpa basa-basi, Jungwon langsung mengeluarkan cairan dengan cepat tepat didalam lubang milik Sunoo sampai cairan itu menetes ke bawah saking banyaknya. Setelah dirasa selesai, Sunoo langsung memeluk tubuh Jungwon dengan erat; keduanya saling tertawa.
“Kamu masih overthinking sama rok baru kamu?” Tanya Jungwon sembari tangan kanannya membalas pelukan, sedangkan tangan kirinya memegang rok yang dikenakan oleh Sunoo.
“Nggak..”
“Nggak tauu! Aku masih kepikiran sama kata-kata Yurina” Sunoo menenggelamkan wajahnya pada dada Jungwon.
“Jangan ovt lagi dong sayang. Kamu cantik kok pakai rok ini.” Jungwon mengelus pucuk kepala kekasihnya dengan lembut. Sesekali juga ia mengecup pucuk kepala Sunoo.
Sunoo tidak menjawab, yang ada ia makin menenggelamkan wajahnya pada dada Jungwon. “Emm..” Sunoo mendongak, “Jangan gitu, aku malu..” Lanjut Sunoo sembari mencemberutkan bibirnya.
Jungwon kembali tertawa, melihat pipi Sunoo memerah membuatnya semakin gemas. “Sayang..” Jungwon menangkup kedua pipi Sunoo denga telapak tangannya lalu mengecup bibir Sunoo.
'Cupp'
“Kamu gemes banget. Kenapa malu? Kan sama pacar sendiri. Janji ya jangan kepikiran sama kata-kata Yurina lagi?” Sambung Jungwon sembari menatap mata Sunoo lamat-lamat.
“Gatau.. Tapi aku usahain deh gak ovt lagii” jawab Sunoo dengan malu-malu. Dan malam ini mereka habiskan dengan canda tawa layaknya sepasang kekasih yang baru saja menikah.
'Terkadang aku pun suka overthinking, tentang aku kehilangan mu.' -Sunoo.