Athena's
“Hai, Hosh!” Sahut seseorang, ketika ia baru saja terlihat di basecamp-nya.
“Aish kau ini! Jangan kencang-kencang. Masih banyak orang di sini.” Ujarnya seraya memukul pelan belakang kepala lelaki itu.
“Hehehe, maaf. Aku kan terbiasa seperti itu.”
Mendengar hal itu, Soonyoung merotasikan matanya lelah. Ia sudah cukup malas menanggapi rekannya itu.
Kim Mingyu, salah satu rekan kerjanya sekaligus juniornya di profesi ini. Terkadang ia sedikit ceroboh, seperti tadi contohnya. Ia yang sebagai di-tua-kan sudah lelah memberitahunya secara lembut.
“Sudah dimana Tim tambahan?” Tanya Soonyoung.
“Itu disana, sudah ada beberapa. Tim-mu baru 2 orang yang datang. Partner kerjamu masih dijalan.” Jelas Mingyu dengan melirik beberapa spot di basecamp-nya.
“Kau tau siapa nama anggota Tim-ku?”
“Hmm, aku hanya tau nama aslinya.” Bisik Mingyu.
“Kirimkan namanya ke ponselku.” Suruh Soonyoung.
“Untuk apa? Nanti kau kan akan mengetahui nama mereka?” Tanya Mingyu heran.
“Ya memangnya kenapa? Aku hanya memudahkan diriku saja.” Sahut Soonyoung.
“Aish, bilang saja kau pelupa.” Ujar Mingyu seraya merotasikan matanya dan segera mengirimkan pesan ke nomor Soonyoung.
Devil send a message
[Berbadan tinggi dan wajah oriental bernama Moon Junhui. Negara asalnya dari negeri tirai bambu, dia intel kepolisian dan seorang alpha dominan. Jago bela diri. Jadi lebih memudahkanmu nanti.]
[Berbadan tinggi dengan hidung runcing bernama Seokmin. Negara asalnya sama seperti ibumu, Korea Selatan. Dia intel kepolisian dan seorang alpha dominan juga. Ia jago dalam membuat strategi.]
[Ada satu lagi yang belum datang, dia sama seperti kita, tapi lulusan Psikologi Klinis. Jadi dia lebih memumpuni untuk mewawancarai pelaku. Namanya Lee Jihoon, seorang omega dominan. Ia juga jago dalam membuat strategi.]
[Dia tipe mu juga, Hosh🤣]
Soonyoung yang membaca pesan terakhir itu langsung memukul keras belakang kepala rekannya.
“AWW!! SAKIT KAU TAHU?!” Teriak Mingyu seraya mengusap pelan dan meringis akibat pukulan itu.
Akibat teriakan Mingyu juga, seluruh pengunjung dan para anggota pun melihat ke arah mereka. Soonyoung yang mendapat tatapan menyelidik itu pun hanya mengangguk pelan dan membungkukkan kepalanya seraya meminta maaf.
“Berisik sekali kau, Devil! Sudah aku bilang, jangan ceroboh. Mengapa kau selalu mengulanginya.” Bisik Soonyoung kesal.
“Maaf, habisnya sakit sekali pukulanmu itu.” Ujarnya cemberut.
Melihat hal itu, Soonyoung langsung menoyor kepala Mingyu dan berlalu menghampiri Tim-nya.
“Cihh menyebalkan.” Ujar Mingyu dan segera mengikuti langkah seniornya itu.
“Hai! Selamat datang di Tim kami.” Ujar Soonyoung pelan dan uluran tangannya untuk berjabat tangan.
“Oh, hai! Kau Hoshi kan? Ketua Tim kami?” Ujar lelaki berhidung bangir itu terkejut.
Soonyoung hanya tersenyum sebagai jawaban.
“Aku DK.” Ujar lelaki bangir bernama DK seraya membalas jabatan Soonyoung dan tersenyum kecil.
“Selamat datang, DK. Semoga kau betah di Tim kami.” Ujar Soonyoung dan beralih ke arah lelaki berwajah oriental.
“Kalau kau?”
“Hai, aku Dal.” Ujarnya seraya memberikan jabatan tangan yang langsung di balas oleh Soonyoung.
Dal? Dia asal Korea juga? Pikir Soonyoung seraya melepaskan tangannya.
“Ibuku.” Ujarnya singkat memahami tatapan tanya Soonyoung seraya tersenyum.
“Oh! Semoga kau juga nyaman berada di Tim-ku.” Ujar Soonyoung antusias.
“Maaf aku terlambat.”
Mereka yang mendengar itu, lantas membalikkan badan mereka dan mengerenyit heran melihat lelaki mungil itu dengan napas yang terengah-engah.
“Kau lari, kak?” Ujar DK.
Kak? Pikir Soonyoung heran.
“Haahh, ya. Kau bisa lihat sendiri 'kan?” Ujar lelaki itu melirik sinis DK.
“Cihh, aku hanya bertanya. Kenapa kau sensitif sekali.” Ujar DK merotasikan matanya malas.
Belum sempat lelaki mungil itu menjawab, seseorang menginterupsinya.
“Ekhm.. Kau terlambat. Siapa namamu?” Ujar Soonyoung dengan intonasi yang sedikit dingin.
Mendengar hal itu, lelaki yang diketahui Soonyoung bernama Lee Jihoon itu langsung menundukkan badannya sebagai permintaan maaf dan segera mengulurkan tangannya.
“Aku Woozi, maaf jika aku terlambat. Ada sedikit kendala tadi.”
Mendengar hal itu, Soonyoung langsung terdiam.
Entah pendengarannya yang salah atau memang Woozi berucap dengan lembut?
Lamunan Soonyoung segera berakhir ketika ia mencium harum yang ia sendiri tidak bisa menjelaskan.
Manis sekali. Pikirnya.
“Hai? Aku Woozi?” Ulangnya lagi seraya mengerenyit heran.
“Oh ya, maaf, aku sedikit tidak fokus. Aku Soonyoung.” Ujar Soonyoung seraya membalas jabatan tangan halus Woozi.
Halus sekali tangannya. Pikir Soonyoung.
“Selamat datang di Tim-ku, semoga kau nyaman berada di bawah pimpinanku.” Ujarnya pelan dan segera melepaskan genggaman tangan mereka.
“Ah, aku harap begitu. Salam kenal!” Ujar Woozi seraya menganggukkan kepalanya dan tersenyum manis. Memunculkan lubang kecil di sekitar pipinya.
Aih, manisnya.
Aish! Fokus Soonyoung! Kau sedang ada Misi sekarang.
Tapi, ini harum apa ya? Manis sekali.
Pikir Soonyoung seraya berjalan ke arah tengah bagian bangunan museum untuk mengumpulkan para anggota tim yang bertugas pada Misi kali ini.
—To be Continued—