maaf untuk kurang dan lebihnya
tanpa menunggu apapun lagi, Julio langsung menyiapkan tiket keberangkatan menuju Indonesia. kembali ke negara kelahirannya, negara yang mempertemukannya dengan seseorang bernama shabiel yang kini sudah menjadi penghuni tetap di relung hati nya.
“hati-hati, kabarin gue kalo udah sampe”
dan sekarang, Julio sudah berada di sini. untuk menepati janjinya kepada shabiel. laki-laki manis yang satu tahun belakangan ini sudah sabar menunggu dirinya kembali. Julio mendatangi kediaman shabiel dengan membawa paper bag berwarna hitam.
tanpa sepengetahuan shabiel, Julio sudah kembali. niatnya ingin memberikan kejutan untuk shabiel dengan kedatangan kesini. memencet bel yang terdapat didepan pintu keluarga andreo sebanyak 2 kali, sebelum akhirnya terdengar suara seseorang yang menyahuti dari dalam.
“siapa ya?“terlihat seorang wanita berkisaran 60 tahun yang membuka pintu tersebut, yang merupakan ART keluarga andreo
“permisi bi, shabielnya ada?”
“shabiel nya ada dikamar, lo masuk aja gih. dia pasti seneng banget kalo tau lo udah balik. kasian kembaran gue, di gantung mulu kaya jemuran sama lo”
“halo puppy, aku boleh masuk gak?”sahutnya dari luar kamar.
shabiel yang tadinya sedang terdiam sembari memandangi layar laptop yang menampilkan foto Julio langsung melirik kearah pintu kamarnya saat mendengar sahutan dari luar sana.
“siapa ya?“gumamnya dengan perlahan bangun dari duduknya dan membuka pintu kamar nya. dan betapa kagetnya shabiel saat melihat siapa sosok yang sekarang berdiri didepan pintu kamarnya dengan senyuman manisnya.
“halo, aku pulang”ujar Julio. shabiel dengan tiba-tiba langsung masuk kedalam pelukan laki-laki yang selama ini membuat hatinya ragu.
“jahat, kenapa ga bilang kalo mau pulang”gumamnya dengan suara yang sedikit terendam karena memeluk Julio terlalu erat.
“maaf, niatnya aku mau ngasih kejutan, sayang”jawab Julio dengan membalas pelukan shabiel dan mengusap-usap rambut belakang shabiel. dan tiba-tiba saja terdengar suara isakan kecil.
“kok nangis? hei, jangan nangis sayang”ujarnya dengan melepaskan pelukan keduanya dan beralih memegang kedua bahu shabiel dan menatap wajah yang selama ini hanya bisa dirinya lihat lewat foto dan video call.
“jahat, ioo jahat, biel ga mau ketemu ioo”racaunya namun malah kembali memeluk Julio yang membuat laki-laki itu terkekeh kecil.
“maaf ya sayang, maaf udah bikin kamu nangis”gumamnya tepat di telinga shabiel dan mengecup pucuk kepalanya.
“ayo masuk, kamu jelasin kenapa bisa tiba-tiba ada di sini”shabiel langsung menarik lengan Julio ke kamarnya.
“udah ya, jangan cemberut lagi. kan aku udah disini, masa aku dateng disambutnya kaya gini”
“lagian jahat banget tiba-tiba pulang, tanpa ngasih kabar lagi. maksudnya apa coba, bikin anak orang kaget”jawab shabiel dengan bibir mengerucut dan tatapan tajam yang malah terlihat menggemaskan dimata julio.
Julio tersenyum tipis dan memegang kedua lengan shabiel.
“aku pulang, aku nepatin janji aku untuk kembali lagi buat kamu. aku pulang, untuk kita berdua. maaf udah buat kamu nunggu, dalam waktu satu tahun ini. maaf, kalo selama ini kamu ngerasa aku main-main sama kamu, maaf kalo aku pernah bikin kamu kecewa”ucapan panjang lebar Julio berhasil membuat shabiel terenyuh.
shabiel hanya bisa terdiam dengan mulut yang terkunci, tidak tau ingin menjawab apa. dirinya masih terlalu terkejut dengan kedatangan Julio yang tiba-tiba.
“dan sekarang, kedatangan aku kesini, kembali nya aku kesini untuk nepatin janji aku. janji aku untuk memberikan kepastian tentang kita berdua,”
“shabiel, ini pernyataan dari aku. laki-laki yang sudah dengan lancangnya mencintai kamu, laki-laki yang terlalu sempurna untuk aku yang banyak kurangnya. kamu yang terlalu sabar, dan aku yakin terlalu brengsek. tolong kasih aku kesempatan untuk mengikat kamu dalam suatu hubungan yang jelas. Will u be mine? menjadi milik aku satu-satunya, dan menjadi rumah untuk aku pulang”
“lioo, makasih”dengan suara yang bergetar shabiel menjawab pertanyaan Julio.
“makasih, udah mau menjadikan aku rumah untuk kamu pulang, makasih udah ngajarin aku tentang kesabaran dalam menunggu seseorang untuk kembali. maafin shabiel kalau beberapa hari kebelakang sempet berpikir untuk nyerah, dan sekarang kamu kembali,”
“dan rada gak mungkin aku nolak kamu, kamu yang udah ngajarin aku banyak hal, tanpa kamu dan aku sadari”sambungnya dengan tersenyum manis dan menyatukan kening keduanya.
Julio tersenyum manis dan menangkup rahang shabiel.
“makasih, makasih udah mau nerima aku. makasih udah mau sabar nunggu aku untuk kembali pulang”
dan malam ini, keduanya yang sempat terpisahkan oleh jarak akhirnya kembali di pertemukan dan di persatukan oleh semesta.
“i love u, shabiel andreo”
“i love u too, Julio arkananta”