kerusuhan di kantin
siang itu kantin neo high school ramai dan berisik seperti biasanya, banyak siswa mengantri membeli makanan. salah satunya Bara, siswa kelas 12 sang kapten ekskul basket.
“budhe mie ayam kayak biasa,” pesan Bara sembari tersenyum ke arah si penjual.
“siap mas bara.” budhe pun dengan cekatan menyajikan seporsi mie ayam pangsit.
“ini mas udah jadi”
“makasih budhe, ambil aja kembaliannya budhe.” Bara memberi uang sebesar 10 ribu.
budhe berdecih. “mau ngelucu ya kamu? ini tuh pas duitnya etdah bocah.”
Bara tertawa keras, “HAHAHAHA kapan-kapan bara kasih lebih deh, makan dulu ya budhe.”
kemudian Bara melangkah kakinya menjauhi gerai makanan. sambil bersiul menyanyi lagu kesukaannya.
sedikit lagi ia mencapai meja kantin namun sepertinya hari ini dewi fortuna sedang memiliki dendam dengan Bara.
tubuhnya hilang keseimbangan, jatuh tersungkur ke depan. untungnya mangkok mie ayam berhasil ia selamatkan walaupun isinya tinggal kuah dan sawi saja.
“what the heck.” lirihnya. dengan cepat ia berdiri. Bara melirik bocah dengan tampang tengil yang tidak merasa bersalah sedang menatapnya, sembari mengangkat satu alis.
“lo—” muka Bara merah padam menahan emosi.
“gue apa?” Aldo. nama bocah itu menyaut songong.
penuh emosi Bara menarik kerah seragam si adik tingkat. Aldo tersentak.
“lu gak bisa sehari aja enggak ganggu hidup gua?” dengan suara rendah Bara bertanya.
Aldo tersenyum miring, penuh rasa percaya diri ia memajukan wajahnya. berbisik ke gendang telinga si kapten basket.
“oh, sayangnya gue enggak mau tuh.” balas Aldo, kemudian ia tatap wajah yang lebih tua setahun.
sial cakep banget jodoh gue hikd mana deket betul ini. jadi tergoda buat nyium.... batin Aldo gak waras.
“bajingan kecil, lu tau gak gua baru mau makan? dan dengan kalemnya lu nyandung kaki gua, hei lu denger gak sih yang—”
seketika ocehan Bara terhenti. adik kelasnya ini dengan kurang ajar mencium pipi kanannya. yang membuat satu kantin ricuh.
“the fuck?”
Aldo hanya terdiam malu.
sedangkan Bara mengepalkan tangannya. tanpa ba-bi-bu ia menonjok pipi si adik kelas kurang ajar.
“MAKSUD LO APA ANJING?! BENER-BENER MINTA DIHAJAR.”
Aldo tersungkur pasrah beberapa meter ke belakang.
poor you