🍬🍓
Sunghoon yang berada di ruang kelas harus berbohong dulu kepada guru yang kini sedang mengajar.
setelah membaca chat dari Jay Sunghoon langsung tergesa-gesa menuju tempat itu,lorong belakang sekolah atau bisa juga di bilang gudang.
Sesampainya disana, jujur ia terkejut dengan apa yang dia lihat. pacarnya, Heeseung tengah duduk di atas seseorang yang sudah tergeletak lemas, di sebelah kirinya ada dua orang yang sepertinya sudah pingsan.
sedangkan di sebelah kanan Jay,Jake,dan Sunoo sedang duduk di sebuah kursi menonton apa yang terjadi sambil memakan kacang.
“HEE!” teriak Sunghoon menghentikan pergerakan Heeseung.
Heeseung menoleh melihat kekasihnya ia tersenyum dan berdiri dari atas tubuh orang itu, Heeseung mendekat kearah Sunghoon dan menunjukkan luka di tangannya, “s-sakit,” cicitnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Sunghoon sudah hapal, ia pun mengeluarkan beberapa lembar tissue untuk membersihkan darah yang ada di tangan Heeseung, lalu membawanya duduk di dekat teman-temannya.
“mana?” tanya Sunghoon, Jake langsung melempar kotak P3K yang tadi Sunghoon suruh.
Heeseung tersenyum ke arah Sunghoon dan berkata,“kalo mereka macem-macem lagi laporin ke aku,bukan ke sunoo.”
Sunghoon lantas langsung menoleh melihat Sunoo yang tengah meliriknya dengan sedikit raut takut di wajahnya.
“Jangan salahin Sunoo Hoonie,” ucap Heeseung.
Sunghoon setelah selesai membersihkan darah dan mengobati luka di tangan dan wajah Heeseung ia berdiri,“ga gini juga! kamu mau bikin anak orang mati? kamu waras ga sih!?” bentak Sunghoon.
Jay,Jake dan Sunoo diam di tempat, mereka binggung. Pasti setelah ini mereka akan-
“Lo juga bertiga, ga guna tau gak! ngapain nontonin bukannya nahan dia atau larang dia.”
-disalahkan.
“Lo juga Sunoo,” Sunghoon mendekati Sunoo,“ngapain lo ngadu ke dia? lo mau liat tuh orang mati?iya?”
Sunghoon menarik napas dalam-dalam, lalu kembali duduk di sebelah Heeseung,“h-hoonie j-jahat!”
Oh No, Heeseung menangis.
Sunghoon langsung memeluk tubuh Heeseung yang kini bergetar, mengelus rambutnya sesekali meminta maaf.
yang salah disini sebenarnya siapa?kenapa dia yang nangis.
“H-hee gak suka h-hoonie bentak.”
“maaf Hee maaf,” sambil mengeratkan pelukannya.
tiga orang tadi hanya diam di tempat melihat pemandangan yang sudah biasa terjadi.
“Lo bertiga kalo ga guna mending urusin tuh mereka,” kata Sunghoon dengan nada yang tinggi.
“dih, ga guna? pala lo,” Jawab Jay.
“Mau di apain nih orang,” tanya Jake.
“bawa ke RS aja lah, lo bawa mobil kan?”
Jake mengangguk,“tapi ntar mobil gue kotor,”
“HEH, bacot cepetan bawa tu anak.” kesal Jay.
Sunoo melirik Sunghoon yang sedari tadi melihat ke arahnya, “kenapa?”
Sunghoon tersenyum miring,“kenapa?harusnya gue yang nanya sama lo! kenapa lo aduin?”
Sunoo terkekeh dengan raut wajah yang sedih di buat buat,“lo temen gue, sahabat sejiwa raga, masa iya gue diem dan ngebiarin lo di kroyok? ga tega gue hoon.”
Heeseung mengeratkan pelukannya, pertanda menyuruh Sunghoon diam.
“Hee ga mau liat muka Hoonie yang cantik jadi lebam, Hee ga mau,” bisiknya di telinga Sunghoon.
Heeseung melepas pelukannya, melihat tiga temannya kini masuk kemobil,
Heeseung menatap Sunghoon, tersenyum melihat wajah cantik kekasihnya,“lain kali Hee ga mau denger dari orang lain, Hee mau Hoonie yang bilang.”
“Maaf,”
mendengarnya Heeseung hanya diam, dan mengusap kepala Sunghoon.
“mana yang sakit?” tanya Sunghoon.
“Ga ada,”
Sunghoon mengelap sisa air mata yang ada di pipi Heeseung,ia menangkup wajah Heeseung,“Hee jangan kaya gini,Hoonie t-takut,”
Heeseung mengerucutkan bibirnya,“Honnie, Hee ga bakalan kaya gini kalo mereka ga macem-macem sama hoonie.”
“kenapa mereka kroyokin hoonie?”
Sunghoon gemas dengan tingkah kekasihnya bagaimana orang seimut ini bisa menghajar tiga orang hingga tak berdaya?
lihat matanya, astaga sangat menggemaskan.
“aku kemaren ke minimarket mau beli sesuatu,tapi barangnya sisa satu. ternyata mereka juga mau itu, tapi karna aku yang duluan ambil jadi aku yang dapet.”
Sunghoon menjauhkan tangannya, lalu mengulurkan jari kelingkingnya,“janji dulu!”
“ga mau,”
“berarti ga mau ini juga?” Sunghoon menunjukkan sebuah permen jelly rasa strawberry.
“mauuuu!” Baru saja Heeseung hendak mengambilnya,namun Sunghoon sudah menariknya terlebih dahulu.
“Janji dulu!!”
“iya iya,janji.” Heeseung menautkan kelingkingnya dengan kelingking Sunghoon.
Sunghoon memberikan permen jelly rasa strawberry itu kepada Heeseung, Heeseung dengan mata berbinar menerima dan langsung membuka bungkusnya lalu memakannya.
ia sangat senang, dari dulu ia menginginkan permen jelly ini namun sepertinya permen ini permen langkah, banyak minimarket ia kunjungi namun tak pernah dapat,selalu kehabisan.
“mau?” tawarnya.
Sunghoon menggeleng,“aku beliin itu untuk Hee,”
“ini makan satu,” tawarnya lagi.
Sunghoon menggeleng,tandanya ia menolak.
tiba-tiba Heeseung teringat akan sesuatu,
“Jangan bilang kalau ini permen yang waktu itu Sunoo bilang?”
Sunghoon mengangguk,“iya itu, kamu kan pengen,jadi aku beliin. ga tau kalo mereka juga mau,”
Heeseung membulatkan matanya.
Heeseung sangat menggemaskan dengan ekspresi itu.
“h-hoonie,” Heeseung memayunkan bibirnya.
Sunghoon tersenyum manis, satu kata terlintas di kepalanya 'cium' ia pun mendekatkan wajahnya.
Heeseung memakan dua bungkus permen jelly itu terlebih dahulu lalu mengangkat dagu Sunghoon, mempertemukan bibirnya keduanya.
Sunghoon pikir Heeseung hanya mengecup bibirnya seperti biasa,hanya mengecup. namun sepertinya ia salah.
Heeseung menggigit bibir Sunghoon,memaksa Sunghoon membuka mulutnya. begitu terbuka Heeseung langsung mendorong permen jelly itu kedalam mulut Sunghoon,
tautan manis itu cukup lama hingga,-
“Uhukk Hukk,”
-Sunghoon keselek permen.
END