Dua Minggu berlalu, Jay kembali seperti dahulu, Jay yang Heeseung kenal.
Namun tetap saja nama sunghoon tak lepas dari pikiran Heeseung.
“Hee kamu denger ga sih,” Jay menatap Heeseung dengan wajah kesal dan bibir mayunnya.
“denger Jay,”
di bawah sunyinya malam, mereka kini berada di halaman belakang rumah Jay, Jay memanggil Heeseung menemaninya karena kedua orang tuanya dan adiknya 'sunoo' pergi ke rumah tantenya. dan ia di tinggal sendirian.
Heeseung hanya menemaninya,entah bermain game, memasak atau semacamnya. Orang tua Jay pergi kemarin,dan berakhir lah Heeseung menemani Jay hingga menginap di rumah Jay.
Keduanya tampak asik di dunia masing-masing, Heeseung dengan gamenya dan Jay juga.
hingga mereka tak sadari jika ada orang yang kini ikut duduk di sebelahnya.
“Ekhmm,”
”...“. Tak ada sahutan.
“kak,”
”...”
“KAK HEESEUNG!!” teriak orang yang di abaikan itu.
Heeseung yang kaget lantas membulatkan matanya mencari sumber suara yang berteriak kencang tepat di telinganya.
“kenapa?”
“papa suruh pulang,katanya ada yang mau di omongin,”
“Lo kok bisa masuk rumah gue?” tanya Jay heran melihat anak di hadapannya yang masuk tanpa izin.
“ya bisalah,”
“sekarang?”
“nggak sih, kapan kapan aja.”
“terus ngapain lo nekat masuk ke rumah gue?”
“suka suka gue lah,”
“ini rumah gue.”
“tau,”
“izin dulu,”
“bodo amat, gue sekarang udah sampe masa gue keluar dulu terus telpon kak hee minta tolong izin ke lo buat masuk terus-”
“Pulang lo sana,” usir Jay.
“Gak! gue pulang kak Heeseung ikut.”
Heeseung menatap lurus,kini pikirannya beradu. banyak hal yang memungkinkan ia di panggil oleh 'papa' namun, apa?.
“Heeseung nginep disini.”
“Gak! kak Heeseung pulang bareng gue!”
“Enak aja,dia pacar gue lo siapa dia HAH!?”
“GUE-” perkataan Jungwon terpotong.
“won,gue besok aja ke rumah papa. mau nemenin Jay dulu dia sendirian di rumah.” potong Heeseung.
“oh oke,gue pulang kak.”
punggung milik Jungwon perlahan mulai menjauh, Heeseung hanya menatap punggung itu hingga menghilang di balik pintu.
Jay sadar akan Heeseung,ia menatap kekasihnya itu, ia melihat raut wajah tak tenang.
“Kenapa Hee? papa kamu jahat?”
“NGGAK!”
“oh, pasti jahat,”
Kring! Kring!
ponsel Heeseung berdering menampilkan nama 'Jungwon.' lantas Jay dengan cepat mengambil dan menggeser tombol hijau.
“halo,”
“Halo won,”
“Kakak udah makan? kalo belum ntar gue pesenin,”
*“Ntar gue yang ngasih dia makan, lo pulang sana.”
TUT!