#Bonus :
Makan malam selesai saatnya pulang, mengakhiri hari makan malam dengan salam perpisahan cupika cupiki pelukan ringan dan lain-lain dilakukan oleh Jihoon dan juga Hyunsuk.
Hyunsuk dan Jihoon berdiri di depan lift menunggu untuk terbuka dan masuk ke dalamnya, membawa mereka ke lantai paling dasar di hotel ini.
Ting! Pintu lift terbuka, Hyunsuk menoleh ke sampingnya menatap bingung pada Jihoon yang dengan terburu-buru mencoba menerobos orang-orang di depan mereka untuk masuk ke dalam lift.
Hyunsuk memiringkan kepalanya ketika Jihoon membawa dirinya untuk berdiri di pojok kanan ruang berbentuk kotak itu. Hyunsuk menoleh karena posisinya yang berada tepat di depan Jihoon, mendongakkan kepala melihat pada Jihoon dengan pandangan tanya.
Jihoon hanya tersenyum kecil dan memberikan satu kecupan ringan di kening Hyunsuk. Hingga Hyunsuk melebarkan matanya dan dia bisa melihat Jihoon yang saat ini satu sudut bibirnya terangkat ke atas.
Hyunsuk merutuk dalam hati ketika kejantanan milik Jihoon yang ternyata terbangun kini menggesek belahan bongkahan sintal miliknya.
Pergerakan Hyunsuk di kunci oleh Jihoon dengan suaminya itu melingkarkan sebelah tangannya di sekitar pinggang hingga ke perut, membawanya mendekat pada tubuh Jihoon dan Hyunsuk bisa merasakan gesekan yang Jihoon berikan makin menjadi.
Jihoon menunduk, berbisik di telinga kiri Hyunsuk. “Babe, pernah nonton fifty shades darker bagian lift?“Tanyanya dengan nada seduktif sebelum memberikan gigitan ringan di cuping telinga Hyunsuk hingga suaminya merasakan getar kegelian. Belum lagi tangan kiri Jihoon kini ikut bermain memberikan elusan halus dan lembut pada paha kirinya.
Hyunsuk berbisik lirih hingga hanya Jihoon yang mampu mendengar. “Hoon, kita di lift. Stop“Ucapnya, dan Hyunsuk menahan napas ketika tangan kiri Jihoon kini berpindah ke salah satu bongkahan sintalnya meremas pelan dengan gesekan dari penis Jihoon yang masih berada di dalam celana kain itu terus di lakukan.
“Berbalik sayang”Bisik Jihoon, dan Hyunsuk meskipun ingin menghindar pada akhirnya membalikkan tubuhnya karena tarikan yang Jihoon buat.
Hyunsuk mendesah pelan di dalam dada Jihoon ketika kini Jihoon mencoba menggesekkan penis mereka berdua dari luar pakaian.
Tangan kanan Jihoon bertahan menahan tubuh Hyunsuk dan tangan kirinya kini bergerak ke zipper celana Hyunsuk.
Hyunsuk mendongak cepat, mendelikkan matanya menyuruh Jihoon untuk berhenti yang tentu saja akan diabaikan.
Jihoon berhasil membuka, mengeluarkan milik Hyunsuk yang masih belum bangun dengan sempurna. “Babe, buka punyaku”Bisik Jihoon lagi.
“PARK JIHOON”Hyunsuk menggeram lirih, menggertakkan giginya memberi nada ancaman.
Dan Jihoon hanya membalas dengan menarik sebelah tangan Hyunsuk untuk dia bawa ke bagian depan celana bahannya, menuntun tangan Hyunsuk untuk membuka zipper celananya.
Dan kini kedua organ berurat itu beradu saling menempel satu sama lain dengan diatasnya tangan Jihoon dan Hyunsuk saling memberikan rangsangan dengan gerakan cepat dan kasar, naik turun atas kebawah berulang kali. Jihoon menahan napasnya merasakan nikmat, dengan Hyunsuk yang terus menempelkan wajahnya di dalam dada Jihoon menggigit bagian depan jas yang Jihoon gunakan guna meredam lenguhan juga desahannya.
Jihoon mendongak melihat pada tanda angka yang memberitahukan lantai berhentinya lift. “Babe, kita lanjutkan di rumah atau di mobil”Jihoon berucap pelan memberitahu ketika dia menyadari bahwa lift mereka akan segera berhenti di lantai dasar.
Hyunsuk menarik wajahnya mendongak dengan menatap sebal pada Jihoon yang hanya mengeluarkan cengiran tidak bersalah. Dengan terburu Hyunsuk kembali memasukkan miliknya ke dalam celana dan menguncinya, ini cukup menyakitkan asal kalian tahu karena miliknya berkedut dan sudah setengah bangun.
Hyunsuk terkesiap ketika Jihoon menarik tubuhnya mendekat kembali yang membuatnya mendelik dan memberi tatapan mata yang seolah bertanya 'kenapa?'
“Sebentar, lindungin aku sebentar”Bisik Jihoon dengan nada cukup panik.
Hyunsuk menatap bingung Jihoon yang kini terlihat berkeringat di sekitar keningnya dan wajahnya juga menunjukkan raut cemas, makin terlihat panik saat orang-orang di dalam lift satu persatu mulai keluar membuat lift menjadi lega setengah kosong, sebelum yang berada di luar masuk ke dalam lift.
“Hei, kau baik?“Tanya Hyunsuk pelan.
Jihoon melihat pada Hyunsuk dengan tatapan horornya.
“What?”Tanya Hyunsuk bingung.
Jihoon meneguk ludahnya kasar.“Babe! We're doomed”
“Huh?”
“It's stuck”
“Haa?”
“My dick stuck in my zipper”Ucap Jihoon lirih, menatap pada Hyunsuk lesu dan bersalah.
“WHAAATT??!”
Okay, i'll let the rest up to your imagination~