WishACoupsof..

movie

#movie night

Sudah menjadi kegiatan rutin untuk keluarga kecil Jihoon dan Hyunsuk setiap malam sabtu akan mengadakan movie night bersama, malam sabtu di pilih karena esok hari adalah akhir pekan dimana semua kegiatan sekolah atau kerja di liburkan, dan lagi weekend adalah waktu untuk keluarga kecil ini mengisi daya dengan bermalas-malasan di rumah sampai siang yang lalu akan dilanjutkan dengan makan siang bersama di luar sekaligus jalan-jalan.

Ruang tengah adalah tempat movie night biasa terlaksana, karena disana ada tv plasma dengan ukuran cukup besar yang membuat kegiatan movie night terasa lebih menyenangkan untuk si kecil yang kini umurnya sudah menginjak 6 tahun.

Fyi, tv plasma mereka hanya akan menyala di setiap sabtu malam ketika kegiatan movie night berlangsung. Kalau di tanya kenapa, itu karena Jihoon dan Hyunsuk yang kerjanya terkadang sampai malam dan anak mereka juga di titipkan ke rumah orang tua Hyunsuk yang lebih dekat jaraknya dengan rumah mereka. Sehingga ketika hari biasa mereka tidak terlalu banyak menghabiskan waktu di dalam rumah.

Kegiatan movie night di keluarga ini adalah hari yang paling di tunggu-tunggu oleh penghuni paling muda di rumah, karena hanya di hari ini kedua orang tuanya akan pulang dari kerja lebih cepat dan ketiganya dapat berkumpul bersama.

Dengan semangat yang diiringi tawa pelan penuh kebahagiaan, si gadis kecil bernama Keira itu sibuk kesana kemari membereskan ruang tengah juga menyusun sedemikian rupa ruangan agar menjadi tempat yang nyaman untuk dia dan kedua orang tuanya dalam menikmati film yang akan mereka tonton.

Dari arah dapur Hyunsuk datang membawa satu mangkuk besar berisi popcorn di tangan sebelah kanan dengan tangan kirinya membawa bungkusan besar keripik kentang dengan rasa barbeque, dua makanan ringan yang akan disantap sebagai teman menonton keluarga kecil ini.

Keira yang melihat Hyunsuk langsung beranjak dari tempatnya berlari kecil mendatangi sang Papi untuk membantu.

“Sini Pi, biar Keira bantu”Tawar si kecil mengadahkan tangannya yang membuat Hyunsuk tersenyum kecil dan gemas.

“Boleh. Keira bawa keripik kentangnya ya, taruh di atas meja aja, oke sayang?”

“Oki doki”Yang lebih kecil menjawab dan segera melakukan yang di suruh oleh Papi setelah bungkus besar keripik kentang berpindah ke tangannya.

Tidak lama Daddy Keira, Jihoon, keluar juga dari dapur membawa nampan kayu bulat yang berisi satu karton besar jus dengan rasa apel yang juga terdapat 3 gelas di atasnya untuk mereka minum.

“Hei Hon”Jihoon menyapa di telinga kanan Hyunsuk dengan nada sensual seraya sebelah tangannya menepuk pelan sebelah bokong Hyunsuk hingga yang punya badan cukup terlonjak kaget dengan perlakuan tiba-tiba suaminya itu.

Jihoon terkekeh pelan dan Hyunsuk hanya bisa menghela napas cukup panjang yang kasar melihat pada Jihoon yang sudah berjalan ke ruang tamu untuk menaruh barang bawaannya sebelum mendekat pada Keira, memberinya satu pelukan besar dengan kecupan di seluruh muka yang membuat Keira harus memekik sebal dengan kelakuan Daddynya yang tiba-tiba.

Hyunsuk menggeleng heran sembari melangkah mendekati keduanya, sebelah tangannya yang kosong menjitak pelan kepala Jihoon hingga membuat suaminya itu mengaduh dan mendongak menunjukkan wajah cemberut yang di buat-buat.

Hyunsuk memutar bola matanya malas. “Hoon lepasin Keira, kasihan dia bisa kegencet kamu peluk kuat-kuat gitu”

“Setuju sama Papi”Keira berseru berpihak pada Hyunsuk yang membuat Jihoon memasang wajah memelas.

“Keira nggak sayang Daddy?“Rajuknya yang membuat pasangan Papi dan anak di dekatnya itu memutar bola mata malas dengan dengusan kasar di akhir.

“Ngambekan jadi orang tua, heran”Keira berkomentar yang hampir saja mengundang tawa dari Hyunsuk kalau saja dia tidak ingat jika ucapan Keira cukup tidak sopan di ucapkan ke orang tua.

Jihoon sendiri sudah memasang wajah garang dan membuat Keira melihat ke arahnya. “Hei princess, itu tidak sopan oke? Tidak boleh berkata seperti itu kepada Daddy”

Hyunsuk tersenyum kecil melihat bagaimana Jihoon menasehati gadis kecil kesayangan mereka. Sepertinya Hyunsuk tidak perlu menegur lagi putri mereka.

“Lagipula yang lebih sering ngambek itu Papi”Jihoon melanjutkan melihat pada Keira dengan wajah serius dan sorot mata yang meminta persetujuan.

Dan Keira dengan mengikuti mimik sang Daddy mengangguk setuju. “I agree”Ucapnya yang kemudian melakukan fist bump dengan Jihoon sebagai tanda bahwa mereka berdua memiliki pemikiran yang sama.

Oke, Hyunsuk menarik kembali kata-katanya. Dia memang harus turun tangan menegur tidak hanya Keira tapi juga Daddynya.

Mangkuk besar berisi popcorn itu Hyunsuk taruh di atas meja sebelum dirinya mengambil tempat di tengah-tengah keduanya yang saat ini sedang duduk di lantai di atas karpet berbulu yang penuh dengan bantal tersusun rapi.

Sebelah tangan Hyunsuk naik ke telinga kiri Jihoon dengan sebelahnya lagi naik ke atas puncak kepala Keira.

Hyunsuk menjewer telinga Jihoon tidak cukup kuat namun bisa menimbulkan nyeri. “Ajarkan dan berikan nasihat yang bagus untuk anakmu Tuan Park, bukannya malah kau ajari yang tidak benar, sekarang aku tahu darimana sikap suka seenaknya dan masa bodo Keira berasal, darimu. Jadi mulai sekarang di ubah, oke?!“Hyunsuk berucap penuh penekanan dengan tersenyum manis pada Jihoon namun matanya mendelik yang menunjukkan kekesalan, Jihoon sendiri meringis karena kupingnya yang sakit akibat jeweran dari suaminya.

Hyunsuk lalu menoleh ke Keira, tangannya di atas puncak kepala Keira menepuk pelan kepala sang anak lalu memberi elusan lembut di surai halus Keira penuh dengan sayang. “Sweetheart, lain kali jangan berkata seperti itu lagi ya pada yang lebih tua. Itu tidak sopan sayang. Keira mengerti kan?“Tanya Hyunsuk dengan senyuman manis memberi pengertian pada sang anak.

Keira mengangguk. “Baik Papi, maaf karena sudah membuat kesalahan”Ucapnya dengan suara kecil menyesal.

Hyunsuk tersenyum gemas, dia sekali lagi menepuk pelan puncak kepala sang anak sebelum wajahnya maju untuk memberi kecupan-kecupan lembut di wajah sang anak yang kegelian hingga mengeluarkan kekehan pelan.

“Papi maafkan, tapi lain kali jangan di ulangi ya?”

Keira mengangguk mantap.

“Sama Daddy juga minta maaf”Jihoon menyela, mengingatkan dan kupingnya di jewer lagi oleh Hyunsuk.

“Daddy juga harus berjanji untuk selalu mengajarkan hal yang baik pada Keira”Kali ini Hyunsuk yang memberi peringatan untuk suaminya itu yang saat ini sudah menunjukkan wajah kesakitan dan mengaduh cukup keras, mengundang tawa lucu dan menggemaskan dari yang paling muda di rumah ini.

“Iya iya hon. Aku janji”Ucap Jihoon akhirnya dan barulah Hyunsuk melepaskan jeweran di telinganya dengan tersenyum puas. Sedangkan Jihoon menunjukkan wajah sebal yang dia arahkan pada sang suami.

Hyunsuk terkekeh pelan melihat wajah Jihoon, dia memajukan wajahnya memberi satu kecupan di pipi kiri Jihoon sebagai permintaan maaf. “Maaf ya Daddy”Ucapnya jenaka dengan bersenandung, membuat Jihoon mendengus geli.

“AYO NONTON”Seru Keira tiba-tiba dengan semangatnya yang membuat Hyunsuk juga Jihoon gemas dan tertawa pelan dengan tingkah Keira.

“Ya ayo, princess mau nonton apa?“Jihoon bertanya melihat DVD yang berada di tangan Keira.

“Hotel Transylvania”Keira menjawab, mengangkat DVD kartun yang dia mau untuk movie night keluarga mereka malam ini.

“Oh, good choice“Jihoon memuji lalu mengusak sayang kepala sang anak. “Sini berikan pada Daddy, biar bisa Daddy putar di DVD player”

Maka dengan senang hati tangan si kecil terulur memberikan kotak DVD pada sang Daddy.

Jihoon bangkit dari duduknya berjalan ke arah dimana DVD player mereka tertaruh untuk memasukkan DVD Hotel Transylvania sebagai pilihan film malam ini.

Hyunsuk sendiri sudah duduk manis bersandar pada sofa di belakangnya sembari menunggu Jihoon yang mencoba memutar DVD. Tv besar itu kini mulai memperlihatkan intro dari film yang di putar, Jihoon kembali kini dia mengambil tempat di samping Hyunsuk dengan mencuri satu kecupan di pipi berisi Hyunsuk sebelah kanan sebelum menyamankan dirinya ikut bersandar pada sofa.

Hyunsuk mendekatkan dirinya pada Jihoon, lalu menaruh kepalanya di atas pundak sang suami bersandar di atas sana.

Dengan si kecil yang sudah mengambil posisi duduk cukup depan dekat dengan layar TV, wajahnya berbinar senang menanti kartun yang dia suka mulai terputar.

Di belakang sana Jihoon mengalungkan lengannya di sekitar pundak sang suami, menarik Hyunsuk untuk lebih mendekat, kecupan-kecupan ringan dia berikan di puncak kepala Hyunsuk hingga empunya badan merasa geli dan terganggu.

“Hoon stop”Hyunsuk merutuk walaupun dia sudah dewasa dia masih suka untuk film kartun dan Hotel Transylvania adalah salah satunya, kartun ini nomor dua favoritnya setelah Frozen.

Dan kelakuan Jihoon saat ini benar-benar mengganggu dirinya, maka Hyunsuk mendorong wajah Jihoon menjauh. Dirinya sendiri sudah melepaskan diri dari bersandar diatas pundak Jihoon.

Bukannya berhenti Jihoon malah makin gencar mengganggu sang suami. Kini bahkan Jihoon memasukkan wajahnya ke perpotongan leher Hyunsuk memberi kecupan ganas yang mungkin akan berakhir gigitan kalau saja Jihoon tidak mengaduh kesakitan karena tiba-tiba kepalanya dipukul dengan bantal oleh anaknya sendiri.

“Aduh Keira”Jihoon berseru kesakitan mengusap kepalanya, ia menoleh pada Keira yang melihat padanya dengan wajah kesal yang menggemaskan dan pipi menggembung kesal.

“Ih Daddy!“Sentak Keira marah. “Malam ini tuh waktunya movie night bukan waktu cuddle Papi Daddy”Serunya seraya berkacak pinggang.

Ketika Jihoon menatap sebal pada sang anak dengan memasang wajah sok cemberut maka Hyunsuk tertawa puas karena celotehan sang anak yang marah-marah tidak ingin movie night mereka di ganggu.

Hyunsuk beringsut maju mendekati sang anak, membawanya ke dalam dekapan lalu dia hujani ciuman-ciuman di seluruh permukaan wajahnya hingga kekehan lucu keluar sebagai lampiasan dari kegelian yang di rasa.

“Anak Papi pintar, iya Daddy itu memang suka semaunya”Adu Hyunsuk dengan wajah dibuat sedih bercampur kesal.

Dan kali ini giliran Keira yang memberikan ciuman-ciuman ke wajah Papinya. “Tenang Papi ada Keira yang bakal bantuin Papi kalau Daddy nakal”

“Eh kamu kok ngajarin yang aneh-aneh ke Keira? Katanya ajarin yang baik”Protes Jihoon tidak terima.

Hyunsuk menjulurkan lidahnya.“Aku kan sedang berbicara kenyataan, lagian Keira pintar karena sudah berani menghentikan serigala lapar sepertimu”Jelas Hyunsuk dengan wajah mengejek pada Jihoon yang membuat suaminya itu mendengus kasar namun setengahnya geli karena tingkah dua orang tersayangnya yang saat ini terlihat kompak dalam membuat Jihoon adalah pihak yang paling salah. Like Papi like daughter kata Jihoon dalam hati.

Jihoon memasang wajah pura-pura sebal dan tersakiti miliknya namun hanya tatapan abai dengan dengusan geli yang ia terima dari duo gemas di depannya.

Dan Jihoon maju membuka lebar kedua tangannya demi menangkap tubuh mungil dua orang kesayangannya untuk dia bawa ke dalam pelukan besarnya, yang kemudian dia goyang-goyang gemas dan dia berikan hujanan ciuman di wajah keduanya secara bergantian tanpa ampun hingga duo mungil di dalam dekapan Jihoon harus tertawa menahan geli mendapat serangan dari Jihoon.

Suara-suara karakter Hotel Transylvania yang terputar di depan sana kini hanya menjadi latar untuk keluarga kecil yang sekarang ini lebih asyik berceloteh dan bercanda sendiri. Movie night kali ini hanya berlangsung pada sekian menit dengan selebihnya keluarga kecil ini saling memeluk satu sama lain dan bercerita kegiatan yang mereka lakukan di lima hari ke belakang.