WishACoupsof..

pertemuan

#pertemuan dengan yang lain

Jaehyuk panik, salah tingkah sendiri ketika sepupu dari Mashiho yang di kenalkan sebagai Asahi berjalan mendekat padanya. Jaehyuk bingung sendiri duduk di tempatnya merasa tidak tenang, mulutnya sendiri sedari tadi sibuk menggumam umpatan-umpatan yang dia tujukan pada Mashiho yang saat ini duduk di ujung kafe berbicara pada salah satu pelanggan yang Jaehyuk yakini sebagai crush dari temannya itu.

Si bajingan kecil itu terlihat tertawa mengejek ketika mata mereka bertemu pandang.

Jaehyuk gelagapan. Bangun dari duduknya ketika Asahi sudah berdiri tepat di depan melihatnya dengan tatapan datar.

“O-okay le-let me explain, this is not like what you think”Jaehyuk berucap dengan terbata, ragu-ragu mencoba menjelaskan pada Asahi. “I'm not..”

“You're not ordering our rainbow roll cake?”Asahi bertanya memotong penjelasan Jaehyuk, dengan sebelah alisnya yang terangkat dia menatap pada Jaehyuk aneh dan bingung di saat bersamaan.

“I..–”Jaehyuk menunjukkan wajah bingungnya. “Wait...what?”Tanyanya. “I order what?”Serunya kecil bertanya kembali yang mendapatkan raut tak hanya datar tapi juga malas dari Asahi.

“Rainbow roll cake”Sebelah tangan Asahi menunjuk pada tangan lain yang tengah membawa satu piring kecil dengan rainbow roll cake di atasnya. “Mashi text me you order it, and you want me to give it to you personally”Jelasnya yang membuat Jaehyuk membuka mulutnya tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

Jaehyuk menoleh cepat ke Mashiho yang sekilas tampak memperhatikannya sebelum dirinya melengos menghindar dari tatapan tidak percaya dan kesal miliknya.

“Hei..“Jaehyuk memulai, kembali memfokuskan dirinya pada Asahi di depan. “Kayaknya lo di kerjain sama sepupu lo deh. Gue nggak ingat ada pesanan lain”Jelasnya dengan tersenyum kecil, canggung dan merasa bersalah apalagi bagaimana raut Asahi saat ini sangat tidak membantu sekali.

Sudah datar makin datar, sudah malas makin malas. Bahkan sekarang memutar bola matanya mulai jengah. “Hei, tampan”

Jaehyun mendelik dengan bagaimana Asahi memanggilnya.

“I don't know your name”Jelas Asahi sebelum Jaehyuk mampu untuk berpikir macam-macam. “Lo pesan atau nggak, sepupu gue ngerjain gue atau nggak. I don't care, because this cake is already being paid by Mashiho. And i'll put it here“Asahi menaruh piring kue di tangannya ke atas meja tempat Jaehyuk duduk. “Enjoy your cake”Ucapnya lagi dengan mengangkat bahu acuh sebelum berbalik bersiap untuk kembali ke tempat jaganya.

“Thanks”Seru Jaehyuk yang membuat Asahi menghentikan langkah dan Jaehyuk mengangkat sebelah alisnya ketika mengetahui Asahi kembali berbalik melihat ke arahnya, melihat padanya dengan wajah penasaran.

“Can i ask you a question?”

Dan Jaehyuk memberikan gestur mempersilahkan Asahi untuk bertanya.

“Apa kita pernah bertemu sebelumnya?”

“Kurasa tidak”Jaehyuk menjawab dengan wajah dan nada bicara yang terdengar ragu, ingatannya buruk ngomong-ngomong siapa tahu mereka pernah bertemu dan dia ada membuat salah.

“Apa gue ada buat salah sama lo?“Tanya Asahi lagi.

“Err, atau gue yang ada salah sama lo?“Jaehyuk malah balik bertanya yang membuat Asahi mendengus kasar melihat Jaehyuk dengan wajah malas dan putaran bola mata yang menyiratkan kekesalan karena pertanyaannya di balas kembali dengan pertanyaan.

“Selama gue hidup gue baru kali ini lihat lo untuk pertama kali dan lo bisa berpikir sendiri untuk pertanyaan lo. Itu versi gue, versi lo? Apa gue pernah berbuat salah sama lo tanpa sengaja?”

Jaehyuk menggeleng cepat mengindikasikan bahwa Asahi juga tidak ada salah padanya.

“Lalu?“Tanya Asahi dengan kepala yang sedikit di miringkan melihat pada Jaehyuk dengan tatapan penuh tanyanya dan menuntut jawaban.

Jaehyuk yang bingung sekarang kenapa Asahi seperti ini. “Apanya yang lalu?“Tanyanya tidak mengerti.

Asahi menyipitkan matanya sebal, satu helaan napas dia keluarkan sebelum membuka suara. “Lalu ngapain lo terus-terusan lihat ke gue? Creepy asal lo tahu”

“Ah..“Jaehyuk bersuara ketika sadar maksud Asahi. “Maaf, gue suka melamun anaknya. Dan kebetulan saat gue melamun arah pandangnya tertuju ke lo”

Asahi mengangguk paham memaklumi, dia menerima penjelasan Jaehyuk yang sebenarnya kalau boleh jujur tidak memuaskan dan tidak masuk akal.

“Lagipula..“Jaehyuk melanjutkan yang membuat Asahi kembali membuat wajah yang menunjukkan dia menunggu kelanjutan ucapan Jaehyuk. “Lo manis, rasanya akan susah jika tidak memperhatikan wajah lo dan berakhir menjadi day-dreaming”Ucap Jaehyuk menampilkan senyumnya yang dibarengi dengan sugaran di rambutnya ke belakang.

Asahi memberikan raut tidak percaya sekaligus jijik akan gombalan Jaehyuk yang not so smooth at all. “051736364”

Jaehyuk mendelik terkejut dengan mulut yang sedikit terbuka mendengar angka-angka yang baru saja Asahi ucapkan. “Lo barusan nyebutin nomor telepon lo ke gue?”

Asahi mendengus kasar sebagi respon pertama dari pertanyaan Jaehyuk. “Itu nomor rumah sakit jiwa, kalau lo ada waktu mungkin lo bisa mampir kesana. Periksa otak lo masih berfungsi atau nggak. Cari tahu lo masih punya kewarasan atau nggak di dalam diri lo”Jawabnya sarkas sebelum dia berbalik benar-benar pergi meninggalkan Jaehyuk.

Jaehyuk menarik napas panjang sebelum dia hembuskan kasar, sepupu Mashiho itu ternyata sama menyebalkannya dengan sang sepupu. Mungkin akan dia masukan ke dalam list orang yang tidak ingin dia temui untuk kedua kalinya.

“Boo”Suara seseorang dari samping mengejutkannya. Membuat Jaehyuk terlonjak kaget, dia menoleh cepat melihat pada si pelaku yang kini tersenyum sumringah dengan mata menggerling jahil.

Jaehyuk mengerang menatap malas dan kesal pada Mashiho yang malah tertawa. “Lo bikin kaget sialan!“Rutuknya.

Terdengar dengusan geli dari Mashiho. “Bagaimana?”

“Apanya?“Sentak Jaehyuk sebal.

“Sepupu gue? He's cute, right?”

“Face? Yes. Attitude? No”

Dan Mashiho malah tertawa lepas karenanya.

“Lagian lo ngapain anjir?!“Serunya merutuki Mashiho yang terus saja menunjukkan senyum jahilnya.

“Habisnya lo lihatin sepupu gue terus. Siapa tahu naksir, jadi gue bukakan jalan buat lo”

Jaehyuk hanya memutar bola matanya malas karena ucapan tidak masuk akal Mashiho padanya.

“Bentar lagi jam kerjanya habis tuh, sana tawarin pulang”Suruh Mashiho mendorong-dorong tubuh temannya itu.

“Apaan anjir gue kesini karena mau mastiin Danny dalam keadaan aman sebelum di jemput Yoshi”

Mashiho mencibir menunjukkan wajah mengejak pada yang lebih tinggi. “Dih, alasan lo basi”Balasnya.

“Terserah, gue ngomong jujur kok”

“Mashiho, siap buat pulang?”

Keduanya menoleh ketika suara seseorang masuk ke dalam indra pendengar mereka.

Jaehyuk mengernyitkan kening heran ketika melihat bagaimana wajah Mashiho langsung berubah menjadi lebih ceria dengan mata yang penuh binar senang.

“Oh siap kok Junkyu”Jawab Mashiho cepat.

Jaehyuk melihat pada pemilik suara, begitu juga pada Junkyu sebagai penegur Mashiho barusan. Mereka saling melihat satu sama lain, menyipitkan mata dan mengernyitkan kening seperti mencoba menerka-nerka wajah satu sama lain.

“Err, anak SMA 7 bukan sih? Yang beberapa minggu lalu minta tolong tunjukkin arah ke balap liar?“Jaehyuk yang pertama bertanya menghentikan terkaan akan satu sama lain.

Junkyu yang di tanya akhirnya mendelikkan matanya menyadari siapa Jaehyuk. “Ah, anak SMA 17 yang waktu itu sahabat lo adu listrik lewat mata sama sahabat gue”Seru Junkyu dengan tersenyum menunjuk pada Jaehyuk.

Jaehyuk cukup lama memproses ucapan Junkyu yang sebenarnya agak tidak masuk akal. Tapi ya memang jika waktu suasananya tidak nyaman sekali ketika Yoshi dan sahabat si Junkyu ini adu pandang seperti ada pertukaran aliran listrik tidak kasat mata di keduanya mencoba mengintimidasi satu sama lain.

“Jaehyuk kan?“Junkyu berseru lagi dengan menepuk tangannya dan Jaehyuk mengangguk. “Junkyu, kalau lo lupa hehe”Junkyu mengingatkan dengan senyuman lebarnya yang tak hilang.

“Oh iya”Balas Jaehyuk canggung.

“Oh hai Danny”Junkyu menyapa ketika kembaran Daniel itu berjalan mendekat ke mereka bertiga.

Merasa di sapa yang punya nama menoleh pada Junkyu mengangguk sekilas walaupun wajahnya terlihat masam untuk membalas sapaan Junkyu.

Dan Junkyu menyadarinya sehingga dia menunjukkan cengiran canggungnya kepada Danny.

“Jaehyuk”Danny memanggil yang di balas deheman pelan oleh Jaehyuk dengan tangan yang terangkat guna memperbaiki poni depan rambut Danny. “Anterin pulang bisa?”

“Bi-”

“Si monyet mau pedekate sama sepupu gue Dan”Serobot Mashiho dengan lirikan jahil yang terarah pada Jaehyuk.

Jaehyuk sendiri melotot tidak terima akan pernyataan tidak benar Mashiho untuknya.

Danny menoleh ke Mashiho dan Jaehyuk bergantian sebelum akhirnya mengangguk. “Oh oke deh. Gue pesen ojek online aja”Jawab Danny setelahnya.

“Sama gue aja mau?“Junkyu menawarkan.

Yang langsung mendapatkan tolehan kaget dari ketiga orang di dekatnya.

Merasa semua atensi tertuju padanya membuat Junkyu menggaruk belakang kepala kikuk.

“Tapi kan Junkyu bawa motor”Kata Mashiho mengingatkan ada nada tidak senang dalam ucapannya yang mampu di tangkap baik oleh Jaehyuk maupun Danny

“Maksud gue. Rumah gue dekat sini, gue bisa tukar motor gue sama mobil jadi gue bisa antar Danny”

“Gak usah! Gue bisa pulang sendiri”Danny langsung menolak usulan Junkyu.

Dan Jaehyuk kebingungan sendiri disini. “Lo kenal Danny?“Tanyanya tidak lagi bisa menahan rasa penasaran.

“Ah iya. Danny itu kembaran sahabat gue”

“HAA?“Seruan besar dengan mata yang mendelik terkejut dan mulut terbuka layaknya lukisan 'The Scream'

Mashiho mendengus geli bercampur kasar, matanya menggulir sinis ke Danny yang terlihat menghindar. “Iya sahabat kita ini ternyata punya kembaran”Ucap Mashiho ketus, namun Danny tahu Mashiho tidak sungguh-sungguh marah hanya pelampiasan saja karena Danny yang tidak pernah cerita.

“SERIUSAN?“Seru Jaehyuk lagi.

Danny mendongak pada Jaehyuk, ada jeda beberapa sekon sebelum Danny mengangguk mengiyakan. “Iya”Jawabnya pelan.

Jaehyuk lalu seperti teringat sesuatu, dia menoleh cepat ke Junkyu yang melihatnya dengan mata membola bingung. Lalu beralih pada Danny yang terlihat berdiri kikuk dan seakan ingin pergi menghindar. Begitu terus berkali-kali sampai dia di pukul kuat oleh Mashiho di lengan.

“Lo ngapain?“Gertak Mashiho jengah.

Tangan Jaehyuk naik menunjuk ke Junkyu. “Pacar sahabat lo yang ketos itu, kembarannya si Danny?”

Junkyu mengangguk dengan senyum kikuk.

“Wow”Gumam Jaehyuk tidak percaya. “Jelas aja tuh mereka murka begitu dapat kabar kalau pacarnya lagi sama anak SMA lain, ternyata..”

Junkyu mengangguk-anggukkan kepalanya setuju dengan perkataan Jaehyuk.

“Err..gue pulang duluan ya”Pamit Danny tiba-tiba melambaikan tangan, namun di tahan oleh Jaehyuk dan Junkyu.

“Sama gue aja”Ajak keduanya bersamaan yang membuat Danny mendelik terkejut dan bingung.

Mashiho menghembuskan napas kasar. “Yoshi gak bisa jemput?“Tanyanya dan gelengan kepala menjadi jawaban untuk Mashiho.

“Yoshi lagi kumpul keluarga, gak enak mau minta tolong”Tambah Danny.

Junkyu tersenyum kecil. “Sama gue aja gak apa, gue tahu rumah lo kok. Gue sering antar jemput Daniel”

Danny melirik pada Mashiho yang memohon padanya untuk menolak. Dalam hati Danny mendengus geli, tanpa di suruh pun dia akan tetap menolak kok. Soalnya dia tidak kenal juga dengan Junkyu baru kali ini tahu.

“Terima kasih Junkyu, tapi gak usah. Gue pulang sendiri aja”Tolak Danny.

“Sama gue aja kalau gitu”Jaehyuk menyela.

Danny menatap bingung Jaehyuk lalu melirik lagi ke Mashiho yang lagi-lagi memberi sinyal.

“Gak us-”

“Danny?”

Serempak keempatnya menoleh ketika menemukan seorang pria berumur berjalan dari pintu masuk kafe memanggil nama Danny.

“Papi?”

For a while, mereka bertiga yang ada di dekat Danny merasakan kelegaan bukan Papa dari si kembar yang datang. Seram mereka sama Papa si kembar.

Senyum kecil terulas dari wajah Seungcheol. “Hai, sudah selesai? Ayo pulang”

“Kok bisa disini?”

“Daniel chat Papi, minta tolong Papi buat jemput Danny soalnya dia khawatir”

Danny hanya mengangguk mendengar balasan dari sang Papi.

“Oh teman-teman Kak Dan?”

Danny kembali mengangguk. “Tapi Junkyu teman Daniel”Tunjuknya pada Junkyu yang berdiri kikuk di tempatnya.

“Oh benarkah?”

“I-iya om”Jawab Junkyu kikuk.

Seungcheol mengernyitkan keningnya sebelum wajahnya menunjukkan raut sadar. “Oh teman tawuran Daniel kan?“Tebaknya yang bikin Junkyu malu setengah mati karena dikenali sebagai teman tawuran.

Tapi karena benar ya Junkyu menganggukkan kepalanya.

“Kami pulang duluan ya anak-anak”Pamit Seungcheol merangkul tubuh lebih kecil Danny masuk ke dalam tubuhnya.

Danny sendiri menganggukkan kepalanya sekilas tanda pamit sebelum dia bawa pergi oleh Papinya keluar dari cafe untuk pulang.

“Hmm jadi ngantar aku gak Junkyu?“Tanya Mashiho penuh harap.

Junkyu tertawa kecil. “Ayo”Ucapnya.

Mashiho langsung mengangguk senang dan dengan seenaknya menarik tangan Junkyu membawanya keluar dari kafe, meninggalkan Jaehyuk sendiri yang menggerutu sebelum akhirnya dia berjalan mengikuti.

Baru juga akan melangkah, tangannya di genggam seseorang menahannya untuk pergi.

Jaehyuk menoleh mendapati Asahi yang tengah menggenggam lengannya. “Apa?”

“Wait..”Ucap Asahi yang mengundang kernyitan heran di kening Jaehyuk.

Jaehyuk kini memperhatikan Asahi yang ternyata membawa satu kotak kecil berbentuk segi empat, kue roll yang tidak sempat dia makan itu Asahi masukan dengan hati-hati ke dalam kotak yang dia bawa dan di tutup dengan rapi.

“Ini”Kata Asahi ketika dia selesai dan menyodorkan kotak tersebut ke hadapan Jaehyuk. “Sayang banget makanan lo buang-buang, berapa minggu yang lalu lo udah buang-buang minuman, dua gelas pula. Biarpun udah lo bayar tetap aja sayang”Jelas Asahi saat Jaehyuk terlihat kebingungan dengan tingkahnya.

Jaehyuk mengerjap secara repetitif. “Lo ingat itu gue? Katanya lo gak pernah ketemu gue”

“Baru ingat gue”Jawab Asahi seadanya. “Udah ya gue pulang, bye“Pamit Asahi mengangkat tangannya sebagai tanda perpisahan.

Jaehyuk berdecak geli, menarik tangan Asahi.

“Huh?”

“Ayo gue antar aja lo”

Asahi mendengus. “Bayar nggak?”

“Nggak usah. Anggap aja rasa terima kasih gue udah di kasih kue gratis”

“Dari Mashiho itu”

“Tapi lo yang antar langsung”Balas Jaehyuk yang mendapatkan putaran bola mata malas dari Asahi. “Ayo”Ajaknya.

Dan Asahi pun mengikuti langkah kaki Jaehyuk yang berjalan di depannya, mudah-mudahan saja dia benar-benar di antar pulang oleh Jaehyuk, tidak dijadikan calon human trafficking.