— Maaf, Naren
TING NONG TING NONG TOK TOK TOK TOK!
Bunyi bel dan gedoran pintu rumah milik naren yang begitu brutal
Naren yang sedang bersantai diatas sofa pun merubah posisi nya menjadi tegap
Mamah naren yang sedang menonton tv pun ikut mengubah posisi nya
“Siapa mah?”
“Ih, mana mamah tau, na”
Naren terdiam
“Mah, jam berapa?” Tanya naren
“12”
“Mamah mesen gofood?”
“Ih, enggak atuh, ngapain juga, kan mamah masak” ujar mamah naren
Naren terdiam sejenak untuk berfikir
Dirinya mengerutkan kedua alisnya, siapa yang bertamu malam-malam begini? Tidak mungkin kerabatnya
Tidak mungkin juga mas-mas gofood, karna seperti apa yang mamah nya bilang tadi, mereka sudah cukup memiliki makanan yang tersedia dirumah
TOK TOK TOK TOK TING NONG TING NONG
“NAREN! MAMAH!!”
“Reina?”
“Si eneng?”
Naren meraba tongkat miliknya yang berada di sisis sofa, mamah naren yang melihatnya pun ikut membantu naren untuk mendapatkan tongkatnya
Naren beranjak dari sofanya dan beranjak menuju pintu, dengan di tuntun bantuan mamahnya tentunya
Cklek, cklek
“Rei-”
Grep
Reina langsung memeluk naren yang ada di depan nya
Dirinya terlihat sangat kacau, sangat amat kacau
Bahkan mamah naren yang melihat nya pun sampai menutup mulut nya dengan kedua tangan nya terkejut
Baju yang lusuh, rambut nya tidak beraturan, dan jangan lupakan air mata yang membekas yang ada di pipinya
“Naren, hiks” panggil reina di sela isakan nya
Naren bingung sekaligus kaget, reina, manangis?
“Hei, kenapa, rei?” Tanya naren seraya meraba pundak milik reina yang ada di depan nya
“Naren, hiks” “Maaf..”
“Kenapa, rei?”
“Naren”
“Iya?”
“Aku”
“Iya, reina kenapa?”
“Aku”
“Iya, sayang, kamu kenapa?” Tanya naren yang semakin penasaran dengan kata-kata reina
“Aku di jodohin, naren”
©yourvousmeJ