yourxje

siblings

#siblings ; new car (jumil)

cw // nsfw ( car sex , uke on top (?) , blowjob )


pagi ini Hyunjae bangun agak siang dari biasanya. mungkin ia akhir-akhir ini sedang terlalu lelah dengan tugas kuliahnya. Hyunjae beranjak dari ranjangnya, pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka serta menggosok giginya terlebih dahulu. lalu pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk saudara kembar dan adiknya seperti biasa. ia hanya membuat american pancake yang mudah dibuat.

“selamat pagi, sayang~” ucap Juyeon yang sudah memeluknya dari belakangnya.

“pagi, Ju.”

morning kiss?”

no. aku masih marah denganmu.”

“ayolah~ bibirku mati rasa jika tidak menciummu.”

“siapa suruh merokok?!”

hahh, baiklah aku minta maaf.”

“hmm. lepaskan pelukkan mu, Ju. aku mau lanjut masak.”

“tidak mau~”

sigh

akhirnya Hyunjae melanjutkan masakknya sambil dipeluk Juyeon dari belakang. bikin risih saja – lhj

“selamat pagi, kak Jae.”

“oh Eric, pagi.”

“aku? aku tidak disapa?” protes Juyeon.

“tidak mau~”

“yak, aku kakakmu juga, bocah.”

“malas ah~ aku ingin cuci muka dulu bye.”

“kau menyebalkan sih, Ju kkkk” kompor Hyunjae.

“oh ngomong-ngomong,–” Eric memberhentikan langkahnya sebenetar sebelum memasukki kamar mandi. “-kalian terlihat sangat clingy jika seperti itu.” lalu dirinya kabur agar tidak diamuk sang kakak.

“Yak Eric Lee!” “grr bocah itu, menyebalkan” geram Juyeon.

“Jae~ kita dikatai clingy.”

Juyeon semakin mengeratkan pelukan ke Hyunjae, yang ternyata masih dilihat Eric tanpa sepengetahuan keduanya.

“biarkan saja.”


tadi di saat mereka sarapan, Eric memaksa kakakknya untuk mengantar dirinya ke sekolah terlebih dahulu. padahal Eric punya mobil dan motor miliknya sendiri. mau tidak mau si kembar itu akhirnya menuruti permintaan adiknya. mengantarnya dengan mobil baru milik Juyeon.

suasana di mobil sedikit hening, hanya terdengar suara radio dari mobil. Juyeon ingin mengajak ngobrol Hyunjae, tapi dirinya takut membuat adik kembarnya marah lagi.

Juyeon akui sikapnya sangat bodoh kemarin, karena terhasut oleh omongan temannya untuk membeli mobil baru (lagi). padahal, Hyunjae selalu menyuruh dirinya untuk menabung, walaupun ya mereka cukup kaya. tapi apa salahnya untuk tidak mebuang-buang sih? terlebih ia pulang agak larut kemarin, mana ketahuan merokok lagi. akh dasar Lee Bodoh Juyeon.

“kak Jae” panggil Eric dari kursi belakang.

Hyunjae yang daritadi hanya melamun melihat ke arah jendela luar menjadi tersadar. “kenapa, Ric?”

“nanti, kalau misalnya ada pertemuan wali murid, kak Hyunjae, bakal, datang, kan?” ucapnya ragu-ragu.

“bakal dong. nanti kakak luangin waktunya buat kamu ya.”

senyum Hyunjae lah yang Eric dan Juyeon suka. sangat manis, bahkan melebih gula.

“sudah sampai. sana pergi sekolah, hush” usir Juyeon.

“makasih kak Jae, Eric sekolah dulu. nanti jemput ya.” Eric mengecup pipi Hyunjae, lalu pergi begitu saja.

“yak, kenapa aku merasa sedang dibully oleh bocah itu?!”


kini keduanya sudah berada di parkiran mobil kampus.

“Jae.”

“apa?”

“aku tau kamu marah sama aku, tapi jangan diemin aku gitu dong:(”

“aku gak diemin kamu. aku cuma capek.”

“kamu lagi ada masalah?”

“mungkin?”

“kok mungkin?”

“gak tau ah~”

“kamu jadi aneh.”

“kenapa?”

“sejak Eric tidur sama kamu semalem, kamu jadi aneh.” “biasanya kamu kalo marah langsung digas doang, tuh?”

“aku bilang aku capek, Ju.”

“kita udah barengan selama 20 tahun Jae. aku tau kamu nyembunyiin sesuatu.”

“nanti aja aku cerita abis kelas. bye Ju, aku duluan.”

disaat Hyunjae hendak membuka pintu mobil, Juyeon langsung menahannya. “kenapa gak sekarang aja?”

hembusan napas Juyeon terasa di wajah Hyunjae, karena jarak mereka yang sangat dekat.

“terus- tumbenan kamu pake baju turtleneck?” Juyeon menurunkan kain di bagian leher Hyunjae.

skakmat! Hyunjae sudah tidak bisa beralasan lagi.

“J-ju, apaan sih. lepas ah.” Hyunjae menepis tangan Juyeon.

“kamu abis diapaiin sama Eric semalam, hm?” tebak Juyeon langsung to the point.

“diapaiin gimana?”

“kalau ditanya tuh dijawab, bukan malah nanya balik, Jae.”

“aku gak kenapa-napa, Juyeon.”

“yang jujur, Jaehyun. aku gak suka adik kesayanganku bohong kaya gitu.

“gigit-”

“hah?”

“leherakudigigiteric.”

“ngomong yang jelas, Jae.”

“semalem, Eric ninggalin bekas di leher aku hiks.” “m-maaf.”

Juyeon terdiam. ia sangat terkejut atas kelakuan kedua adiknya semalam. gimana ceritanya Eric bisa kaya gitu ke Hyunjae coba?

“sini duduk.” Juyeon menepuk pahanya dengan berniat menyuruh Hyunjae untuk duduk di situ.

“gimana ceritanya, Eric bisa gigit leher kamu, hm?” ia mengelus surai Hyunjae dengan lembut, mengusap air matanya yang masih keluar. Hyunjae mau tidak mau menceritakan yang sebenarnya.

“jadi, Eric udah tau kita kaya 'gitu', terus dia cemburu sama aku, karena Eric suka kamu?”

yang ditanya hanya mengangguk.

sigh

“buka baju kamu.”

mwo?!”

“buka baju kamu, Jae. aku gak suka ada tanda lain, selain punya aku di tubuh kamu. lagian-”

”-dari semalem aku belum dapet jatah dari kamu. jadi sekalian aja sekarang, mumpung di mobil baru.”


“J-ju kita di parkiran loh.”

“biarin aja, gak ada yang lihat ini. kaca mobil aku gak kelihatan dari luar.”

“t-tetep aja, aku malu...” “ahhhng Ju

Juyeon menciumi, menggigit leher Hyunjae. meninggalkan bekas yang baru di atas bekas Eric. lalu ciuman itu turun ke arah nipplenya yang sudah menegang.

“diamlah baby, biarkan aku menikmati sarapanku.”

mmhh

“jangan gerak-gerak Jae. kamu bangunin adik aku nih, jadinya.”

“apa? adikkmu? siapa?”

“bawahku.”

Juyeon menuntun tangan Hyunjae untuk menyentuh adiknya yang masih terbalut celana.

“k-keras.”

“kerasa banget ya?”

“i-iya...”

“manjaiin dulu ya?”

“aku ada kelas, Ju.”

“bolos aja sekali.”

sebelum Hyunjae menjawab, Juyeon sudah mengatur senderan kursi pengemudi ke belekangan, agar tempat mereka bermain dapat lebih leluasa.

lalu ia mengambil dasi yang berada di dashboard. mengikat tangan Hyunjae dengan dasi tersebut.

“Ju?!”

“puasin adikku aku, tanpa pake tangan kamu.”

“gimana aku bisa lepas celana kamu kalo gitu?”

think it babe.”

Hyunjae dengan ide cemerlangnya, berjongkok dihadapan bagian bawah Juyeon. perlahan menarik resleting celana Juyeon dengan mulutnya, lalu, membuka kaitan kancing jeans itu.

you're so sexy, baby“ “biarkan aku yang menurunkannya.”

Juyeon menurunkan celana yang telah Hyunjae 'bukakan'. terpampanglah penis besar itu di hadapan Hyunjae.

now, suck it.”


shh Hyunjae

fuck you're so good ahh

Juyeon terus memaju mundurkan kepala Hyunjae.

ahh terushh sayanggh“ “uhukkk J-uu” Hyunjae terbatuk dirasanya penis Juyeon masuk terlalu dalam hingga kerongkongannya

grhh Jaee, aku mau keluar.”

Juyeon mengeluarkan spermanya di dalam mulut Hyunjae, dan menyuruh kembarannya untuk menelannya.

ride me, Jae” ucapnya sambil melepaskan celana yang Hyunjae kenakan.

“tanpa foreplay?”

“tadi kan sudah.”

“itu kan untukmu??”

“tidak ada penolakan, sayang.”

Hyunjae dengan bersusah payah memasukkan penis Juyeon ke dalam lubangnya, dengan posisi tangan yang masih terikat.

hngh ini susah Ju” pasrahnya.

untung Juyeon berbaik hati untuk membantu Hyunjae yang sedang kesusahan.

“sebentar, pelan-pel— AKHHH.”

ssst sayang. kau ingin satu kampus bisa mendengar suara mu?”

“ini sakit, bodoh.”

“kenapa lubang mu selalu sempit sih?”

“mana ku tau!”

“gerak sayang. sebelum aku yang akan gerakkan.”

akhirnya Hyunjae menaik-turunkan tubuhnya di atas tubuh Juyeon.

sial.


“aku capek.”

“aku masih belum keluar.”

“urus saja sendiri sana— “—akh Ju?!”

Juyeon melepaskan tautan bawah mereka, memindahkan tubuh Hyunjae ke kursi penumpang belakang.

“ngapaiin pindah sih?!”

“biar lebih lega.”

Juyeon mengukung tubuh Hyunjae. memandangi wajahnya yang berkeringat, menambahkan kesan sexy.

“cantik.” “kamu cantik.”

“apaan sih Ju? cringe.”

“serius. aku seneng punya adik kembar kaya kamu.”

“kita cuma beda 1 jam ya.”

“aku gak mau, kamu dimonopoli Eric.” “aku gak suka.”

hadeh, ini gak kakak, gak adik sama aja. sama-sama cemburuan.

“Eric juga gak suka kamu, tuh.”

“dih.”

kkk udah ya? lepasin ikatannya dong.”

“oh iya. nanti dulu, aku mau lanjut.”

Juyeon memasukkan dua jarinya ke dalam lubang Hyunjae. mengeluar-masukkan jari-jari tersebut dengan tempo yang cepat.

ahhhh fasterrhh pleasee” “ahh Ju- aku mau keluar

disaat Hyunjae ingin keluar, Juyeon malah memberhentikan aktivitasnya. dan sebelum Hyunjae sempat protes, Juyeon sudah lebih dahulu memasuki setengah penisnya dalam sekali hentakkan yang membuat Hyunjae menjerit kesakitan.

masuk dalam keadaan sedikit kering itu, agak...

AKHHH“ “Juu sakitthh

Hyunjae tak dapat menahan tangisannya. sungguh ia merasa lubangnya seperti terobek. padahal ini bukan kali pertama kalinya Hyunjae melakukkan hubungan sekskual.

“maaf sayang, sakit ya.”

Juyeon mengecup ngecup dahi serta mata kekasihnya. berharap Hyunjae berhenti menangis. “maaf sayang.” tangannya digunakkan untuk mengelus lembut rambut Hyunjae.

ahh jangan gerak duluu.”

“iya sayang, engga gerak aku.”

“g-gede banget sih punya punya kamu!”

“lubang kamu yang sempit, Jae.” “udah boleh lanjut belum?”

“p-pelan-pelan.”

Juyeon bergerak sedikit demi sedikit, untuk memasukki setengah penisnya lagi ke dalam lubang sempit itu.

nghhhh

“sabar sayang, sedikit lagi.”

ahhhh, stophhhh

bukannya berhenti, Juyeon malah tetap memaksakan penisnya itu untuk masuk.

LEE JUY-

karena tidak mau ada orang lain yang mendengar desahan merdu Hyunjae, Juyeon langsung melumat bibir merah milik Hyunjae

hmphhhhh

bagian bawahnya, ia tetap gerakkan sementara dirinya terus mencium Hyunjae.

ngghh

Hyunjae memukul dada bidang Juyeon, menandakan ia butuh oksigen untuk bernpas.

Juyeon memang melepaskan ciumannya, tetapi ia melanjutkannya dengan mengiggit puting Hyunjae.

s-sakithh Juu

Hyunjae menjerit sakit sekaligus mendesah nikmat. perlakuan Juyeon tak pernah main-main dalam membuat Hyunjae jatuh dalam kenikmatan.

yah biarlah, mereka menghabiskan waktu paginya dengan bercumbu di dalam mobil baru Juyeon, hingga seseorang menghampirnya.

𝙛𝙞𝙣.

#siblings ; milric bagian 2

cw // kinda nsfw 🔞 ( kiss , cigarettes )


sigh

Hyunjae menghela napas lelah. hubungan ia dengan Juyeon memang salah, tapi ia tidak seharusnya melakukkan ini dengan adiknya juga.

“Eric... kakak gak bisa...” ucap Hyunjae ragu-ragu, takut jika salah berbicara sehingga akan menyakitkan adik kesayangannya.

Eric memasang wajah cemberutnya. ia hendak marah jika saja Hyunjae tidak menghentikannya.

”... jangan sekarang. nanti aja, ya?”

“nanti itu kapan?”

“ya, nanti. pas kakak udah siap, oke?”

“siapnya kapan?”

“kakak butuh waktu, Eric.”

“tapi... kak Jae harus janji sama Eric, kalau kakak bakal ngelakuiin 'itu' sama Eric?”

“iya, kakak janji.” mau tidak mau Hyunjae harus mengatakan iya. jika tidak, bisa saja Eric langsung melecehkannya(?) saat ini juga.

mereka saling menautkan jari kelingkingnya. melakukan janji manis, yang entah Hyunjae siap melakukannya atau tidak.

“sekarang tidur ya? udah malem.”

Eric langsung menyamankan dirinya di ranjang Hyunjae, sementara Hyunjae mematikan lampu kamarnya terlebih dahulu.

“kak Jae, tidurnya peluk Eric ya~”

“dasar manja.”

setelah itu mereka berdua terlelap bersama, di bawah selimut yang sama, sambil berpelukkan.


tidak lama, terdapat seorang pria tampan yang melangkahkan kakinya ke arah kamar adik kembarnya, Hyunjae. Juyeon, namanya. yang merupakan kakak tertua dari Hyunjae dan Eric.

“Jae, udah tidur?” ucapnya pelan dari arah pintu yang ia buka sedikit.

heungh Ju? udah pulang? jam berapa sekarang?” Hyunjae terbangun karena suara yang cukup familiar itu masuk ke dalam pendengarannya. terlebih, ada cahaya masuk dari luar kamarnya, yang membuat ia sedikit terbangun.

“jam 11. maaf, aku ngebangunin kamu ya?”

Hyunjae bangun dari posisi tidurnya. memeluk Juyeon yang sudah berada di hadapannya.

“gapapa~ aku juga belum terlalu tidur.”

Hyunjae menaruh dagunya di bahu Juyeon dan menyamankan posisinya. Juyeon hanya mengelus lembut punggung Hyunjae, sesekali ia kecup pipi gembul itu.

“kamu bau rokok, Ju.”

“maaf. aku abis balik dari tongkrongan sih.”

“dasar. aku mau marahin kamu, tapi aku ngantuk. jadi dipending dulu aja marahnya.”

“iya, iya.” Juyeon masih saja mengecupi wajah dan surai Hyunjae, padahal dirinya sama sekali belum membersihkan diri sehabis pergi dari luar.

“udah sana, mandi dulu. aku ga suka sama baunya.” Hyunjae melepaskan pelukkannya, hendak ingin melanjutkan tidurnya lagi.

“cium dulu.”

“gamau~ kamu bau rokok.”

“kan enak. biar ada pahit-pahitnya gitu~”

“ew. sini sekali aja.”

chuup

awalnya mereka hanya berciuman biasa, tanpa ada lumatan sama sekali. tapi semakin lama, Juyeon semakin menuntun Hyunjae untuk memperdalam ciuman itu.

ahh Ju“ “udahh

Hyunjae mendorong Juyeon dengan tenagannya yang tersisa, yang membuat sang dominant bingung.

“tumben?”

“ada Eric, nanti dia denger.”

“oh? aku gak sadar kalau ada Eric karena gelap. kok tumben dia tidur di sini?”

“Eric yang minta.”

“tiba-tiba?”

“entahlah. mungkin dia kangen padaku, kkkk” bohong Hyunjae. “udah ah sanaa bersih-bersih dulu.”

“kalau ada Eric di sini, nanti aku tidur di mana?”

“kan kamu punya kamar sendiri, Juyeon. lagian kamu udah gede.”

“aku juga mau tidur sama kamu.” layaknya  puppy yang ingin dibelai oleh sang majikan, Hyunjae mana tega melihatnya.

“kalo kamu tidur di sini juga, nanti aku kehempit.”

bohong. sebenarnya ranjangnya muat saja untuk 3 orang, tapi Hyunjae mana mau harus tidur sedikit berdesekan dengan dua pria berotot bisep besar itu. hih, nanti yang ada Hyunjae malah jadi mie lidi. mana Eric tidurnya suka tidak bisa diam.

“kalau gitu, kamu tidur di kamar aku aja? kita bisa melakukkan 'itu' juga dengan bebas.”

“tidak. aku gak mau nanti Eric bangun.”

“kamu terlalu memikirkan Eric, Jae.”

“dia adikku.”

sigh

“baiklah. malam ini aja. besok kamu harus tidur bersamaku.”

“ya ya terserah.”

so, no sex for tonight?

“Juyeon!” teriaknya pelan dengan wajah memerah.

kkkk bercanda baby~”

“berhentilah menggodaku, Ju. aku masih marah perhial dua janjimu yang baru saja kau ingkari.”

“maaf, maaf. abisnya kamu terlihat menggemaskan jika ku goda seperti itu~” “jangan marah ya sayang.”

“diamlah. aku mau tidur, Ju.”

“baiklah~ selamat tidur, baby

“hm, selamat tidur Ju.”

Juyeon mengecup kening Hyunjae terlebih dahulu, sebelum ia beranjak pergi. semua percakapan tadi sebenarnya telah didengarkan oleh Eric. ia belum terlalu terlelap, di saat Hyunjae bergerak dari posisi tidurnya yang sempat memeluk Eric. percakapan dan sedikit adegan panas itu tengah disaksikan langsung oleh Eric.

“Eric juga mau nyium kak Jae kaya gitu.”

#siblings ; milric

(top!eric, bot!hyunjae)

cw // kinda nsfw 🔞

Eric Lee, seorang siswa SMA kelas akhir di Creker High School. yang merupakan anak terakhir dari keluarga Lee. memiliki dua kakak laki-laki kembar, Juyeon dan Jaehyun yang biasa dipanggil Hyunjae.


knock knock

“kakk Jaeee, Eric masuk yaaa~”

“iyaa.”

Eric berjalan memasukki kamar Hyunjae. kamarnya memang terlihat minimalist, tapi cantik, seperti sang pemilik.

“kak Jae~ Eric nanti tidur sama kakak yaa” pintanya.

“hm? boleh aja.”

“kakak jangan sama bang Juyeon mulu. Eric gak suka~”

Hyunjae memberhentikan aktivitas bacanya. menatap adik kesayangannya dengan penuh tanya. “kenapa Eric gak suka? Juyeon kan kakak kamu juga.”

“ish iya sih~ tapi Eric ya gak suka aja!”

“loh? gak boleh gitu dong. Eric harus punya alasan kalau gak suka sama orang. kalau gak ada alasannya, Eric gak boleh gak suka sama orang itu” jelas Hyunjae sambil mengelus surai blonde itu dengan lembut.

“ihh. soalnya bang Juyeon itu nyeremin hiih. gak kayak kak Jae yang baik hati.” ia memeluk erat Hyunjae.

yang dipeluknya hanya terkekeh. kenapa adiknya ini bisa semanis ini sih?

“Juyeon gak nyeremin, Eric.”

“hng gatau ah, pokoknya Eric gak mau kak Jae sama bang Juyeon terus.”

“katanya kamu baru ditraktir sama Juyeon. kakak aja gak dibagi~”

Eric menatap ke arah Hyunjae, dengan posisi masih pelukkan. “nanti Ericcc traktir kak Jaeee deh. yang penting kak Jae jangan sama bang Juyeon terus ya. pleaseee.”

Hyunjae hanya menghela napas. adiknya ini memang manis, tapi sifatnya sangat manja dan cemburuan. “iya deh.”

“yeyy!! sayang kak Jae banyak-banyak.”

Eric mendorong Hyunjae tiba-tiba, yang membuat Hyunjae menjadi terbaring di ranjangnya. kini posisinya Eric sedang mengukung tubuh besar Hyunjae.

“Eric?”

alih-alih menjawab panggilan dari sang kakak, ia malah menelusupkan wajahnya di leher Hyunjae. 2 menit posisi mereka seperti itu dan hanya terdiam. lalu, Eric dengan berani menciumi leher tersebut serta meninggalkan tanda kepemilikan di sana.

E-ericc hnghh” satu desahan lolos dari mulut Hyunjae disaat Eric menggigit kuat lehernya.

karena desahan itu pula, Eric menjadi semakin berani untuk bertindak lebih. ia memasukkan tangannya ke dalam piyama Hyunjae, mengelus perut hingga dadanya dengan sensual. tidak lupa, ia meremas nipple Hyunjae.

hnghh Ricc. stophh

Hyunjae menghentikan aksi adiknya untuk tidak bertindak lebih jauh. nyatanya, tangan kiri Eric sudah berada di bagian selatannya.

why?” tanyanya polos.

we shouldn't be like this.

“kenapa gak boleh?”

“karena kita saudara, Eric.”

“tapi... kenapa kalo kak Jae sama bang Juyeon boleh? bukannya kalian juga saudara?”

Hyunjae terkejut atas pernyataan Eric. darimana ia tau 'hubungannya' dengan Juyeon? apakah ia sempat melihat kami bercumbu? pikir Hyunjae.

“E-eric... kamu tau darimana?”

“aku sering liat kakak sama bang Juyeon kaya gitu di kamar tiap malem. Eric gak suka. kak Jae cuma punya Eric!”

“Eric... yang kita lakuiin itu gak bener.”

“terus yang kak Jae lakuiin sama bang Juyeon itu bener?”

“udah ya stop. jangan bahas itu lagi. mending kamu tidur.”

“gak mauu.” Eric mendorong tubuh kakaknya lagi, saat Hyunjae hendak bangun dari posisinya.

“Eric juga mau ngerasaiin punya Eric masuk ke dalam kak Jae.” “boleh ya kak? pleasee

𝙩𝙗𝙘.