“hoonie” panggil sunoo.
“ya sayang” jawab sunghoon yang tengah asik memainkan surai sunoo yang tengah berbaring dipangkuannya.
“gapapa hehe”
sunoo kembali terdiam, pikirannya berkecamuk entahlah semua potongan kata yang hendak ia lontarkan tertahan begitu saja.
“sunoo sayang, my little one you're the most lovely person in the world and i'm so glad to have you in my life”
sunoo melihat itu, kekasihnya begitu hambar meluncurkan bait kata cinta dirinya begitu muak namun hanya bisa tersenyum.
“gasuka manis tapi ucapanmu kayak pabrik gula dih”
“aku serius loh”
“nah you're not hoon i know that”
“iya deh pacarku”
senyuman penuh kepalsuan antara keduanya, sang dominan tanpa rasa cinta begitu dengan submissive yang telah mati rasa.
“hoonie, do you love me?”
“sure baby i love you”
sunoo memberanikan diri mengakhiri apa yang harus berakhir.
“no, you lie”
“sun, what are talking about?”
kini keduanya tengah duduk berhadapan, kerutan didahi sunghoon juga air muka lelah sunoo membuat suasana dalam ruangan tersebut begitu dingin.
“hoon. ayo bohongi aku lagi, robek aku, hancurkan aku”
“sunoo..” ucap sunghoon tertahan.
“sunghoon, aku tau semua tentang kamu dan noella”
begitu kentara raut cemas sunghoon mengetahui fakta bahwa kekasihnya mengetahui permainan ini.
“don't be panic, calm down aku belum selesai bicara”
menit berikutnya, lontaran kalimat sunoo memenuhi waktu mereka berdua.
sunoo's
“aku lelah hoon—”
“aku mau mengakhiri permainan ini, permainan dimana aku yang jadi pencundang padahal aku tau taktik permainan ini”
“sunoo aku—”
“untuk yang terakhir kalinya aku minta ke kamu tolong dengarkan aku”
jujur dadaku terasa sesak namun ini yang terbaik jadi akan aku tuntaskan permainan gila ini dan berhenti menjadi pecundang.
“walaupun aku udah terbiasa dengan tabiamu ini hoon tapi tetap aja ini menyesakkan”
“kalo kamu jujur saat kamu bilang kamu kangen aku, sama aja kamu mempermainkan harga diri aku. ngebuat aku merasa memiliki kamu padahal kamu tetap pergi dengan noella”
“pada akhirnya apa? aku yang bodoh disini karena merasa gapapa membuat kamu menetap”
aku tak bisa menahan lagi air mata ini, maaf jungwon sahabatmu tak sehebat itu untuk menahan air mata.
“aku gak mau ngerasa kayak gini, aku bosen memikirkan hal yang jawabannya tetap nyakitin aku”
“aku udah memainkan seluruh kartunya, dan aku mengaku kalah”
iya aku telah kalah untuk semuanya, memepertahankan sunghoon dan membiarkannya bersama kekasih barunya.
sunoo pov end
“hoon, apa yang kamu rasain sekarang saat ngeliat aku?” tanya sunoo dengan suara parau.
sunghoon tak bisa menjawabnya, “sunoo maaf” dan hanya maaf yang keluar dari mulutnya.
“meminta maaf? aku gak butuh maaf hoon cukup jawab dan semua selesai” cibir sunoo kesal namun hanya dibenaknya saja karena dia harus tenang disini walaupun air mata serta isakannya tak dapat ditahan.
“kamu gak bisa jawabkan? gak peduli apa yg aku ucapin sedari tadi kamu tetep memilih pergi, sia-sia aku buat kamu bertahan tapi nyatanya rumahmu memang bukan aku lagi”
sunoo menghujani sunghoon dengan ungkapan yang selama ini dia tahan membuat sunghoon kelu untuk menyangkal.
“sunoo aku minta maaf”
“aku minta maaf karena aku gak bisa memilih”
sunghoon menggenggam tangan sunoo, hendak menghapus air mata yang mengalir dipelupuk mata indah sunoo namun pergerakannya tertahan.
“sunghoon jangan gini, aku takut gak rela” suara serak sunoo terasa menyakitkan dipendengaran sunghoon.
“sunoo aku sayang kamu, please give me one more chance” ucap sunghoon memohon.
“kamu tau kan ujian tingkat akhir? apa ada kesempatan kedua?” pertanyaan terlontar dari bibir sunoo.
sunghoon menggeleng lemah.
“that's it. sama seperti hubungan kita, anggap aja ini akhir dari evaluasi kegiatan kamu selama 6 bulan terakhir yang mengkhianati aku”
“sunoo tolong...” sunghoon menitikkan air matanya.
karena sejujurnya sunghoon benci perpisahan apalagi dengan sunoo, namun ulahnya sendirilah yang membuatnya harus berpisah dengan pria manisnya.
“kalau begitu sunghoon, aku juga minta tolong untuk berhenti” ucap sunoo lirih.
“aku tau aku salah sunoo, tapi aku cintanya cuma sama kamu”
sunghoon terus memohon dan berjanji agar sunoo memberinya kesempatan.
“kamu gak cinta sama aku, kamu pertahanin aku untuk pelarian kalo kamu bertengkar sama noella”
ucapan sunoo seperti peluru yang ditembak tepat pada sasaran.
hingga pada finalnya, “oke sunoo, aku pergi”
sunghoon beranjak dari tempatnya, dengan arti ucapannya tadi tak berarti meninggalkan sunoo yang termenung melihat kepergian sang mantan kekasih tanpa pamit, tanpa salam perpisahan hanya pergi.
끝
©callanooia