Cafe
Kini mereka sudah tiba di cafe begitu pula pengantin sehari alias Jay dan Jungwon namun tempat duduk mereka berbeda, JayWon memisah jauh agar tidak diganggu.
Di meja nomor 3 terdapat Heeseung, Jake, Sunghoon, dan Sunoo yang sedang memantau meja nomor 11 dipojok jendela.
“Gue bertaruh itu Jay bingung mau ngomong apa” celetuk Sunghoon.
“Ketara sih Hoon, liat deh mereka malah kayak mau putus” Heeseung ikut menimpali.
“Julid aja kakak berdua ini gak boleh gitu loh” ucap Sunoo.
“Sunoo, kamu lucu banget sih gemes jadi anak kakak yuk sama kak Hee” Jake sedari tadi memandangi Sunoo penuh binar gemas dimatanya, “Sunghoon pindah lo awas, mau sebelah Sunoo mau cubit pipinya” Jake mengusir Sunghoon dan jadilah dia duduk dihadapan Heeseung dan Jake dengan Sunoo ditengah-tengah mereka.
Heeseung menyodorkan ponselnya ke Sunghoon, “Apa nih mungguhnya?” tanya Sunghoon.
Heeseung memberi isyarat untuk memotret, “Fotoin keluarga kecil lagi hangout gitu aja gak paham”.
“Yuk... adek Sunoo senyum ya dek, duh cantiknya pacar siapa sih”.
Setelah sesi foto berakhir, ketiganya tersenyum puas apalagi ortu dadakan ini.
“Hoon udahlah gue restuin jadi mantu terbaik pertahankan posisi lo ya, ini Jay belum ada hilal mau jadi mantu terbaik apa kaga” ucap Heeseung seraya menepuk pundak Sunghoon.
Lain hal di meja pasangan belum jadi alias JayWon.
“Aduh bingung mau ngomong apa” ucap Jay.
“Ya omongin yang kakak mau omongin lah” balas Jungwon.
Jay menarik nafasnya kemudian menggenggam tangan Jungwon, “Wonie, I think of you so often that I find myself wondering what’s real anymore. If I know one thing for certain, is that a reality that I want to live is one in which you’re by my side. Do you want to start a new journey with me?”.
Jungwon mengembangkan senyuman termanisnya, “There's no reason to reject you”.
Jay menolehkan kepalanya memberi sinyal, “Accepted!”.
“Yes! pesen aja kak temen gue yg bayarin” ucap Niki kepada kakaknya.
“Nik, lo baru dateng ya udah main samber aja” cibir Sunoo.
Heeseung dan Jake hanya terdiam, diam-diam terpesona dengan seseorang yang datang bersama Niki.
“Kak lo pergi aja deh kasian bucin dua ini tremor liat lo” usir Niki.
“Dih, dahlah mau ke Jihye aja gue”
“Jihye siapa?” tanya Jake.
“Itu tuh di meja 13 kakaknya Jungwon, Noze” ucap Niki menunjuk arah meja 13 dengan santai.
“HAH!?”
“Santai dong kagetnya barengan gitu kyk We Bare Bears” ucap Sunoo.
“Congratuliations”
Jay melotot sempurna melihat dua orang disampingnya yang mengucapkan selamat.
“Makasih kak Jiyye, kak Hoye” ucap Jungwon.
Jay melirik interaksi Jungwon dengan dua wanita tersebut terlihat santai dan akrab membuatnya bingung.
“Oh iya, kak Jay kenalin ini kakak aku Noze dan ini kak Hoyeon kakaknya Niki” Jungwon memperkenalkan kedua wanita tersebut.
“Hi Jay, glad to meet you as my bro's boyfriend”
“Hi kak, gausah jabat tangan ya lagi tremor ini” ucap Jay jujur.
“Jay cupu!” sahut Sunghoon.
“Gimana gak tremor ini bias gue ada di depan mata gue mana dia kakaknya pacar gue” sanggah Jay membela diri.
“Gak usah tremor Jay, santai aja Jihye juga manusia kok” Hoyeon menenangkan Jay.
“Kak, jujur suara kakak mengintimidasi saya banget sama kayak pas saya ngobrol sama Niki”
“Ya namanya juga adek kakak” sambar Niki.
“Engga tapi kakak lo elegan kalo lo slengean” koreksi Sunoo.
“Udah deh ayo pesen makan, laper” ucap Jungwon.
“Yes! emang sengaja dari rumah kaga makan padahal mama gue masak salmon mana ada caviar” ucap Sunghoon lalu mengajak Sunoo untuk memesan makanan.
“Sunghoon gak ada sopan santunnya eh pacaran sama Sunoo yang demen makan, cocok deh” celetuk Niki.
©callanooia