Malam yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga para hadirin sekalian! Disinilah tiga laki-lagi dengan jantung berdegup kencang menunggu para perempuan yang menjadi pasangan mereka di depan rumah Barbara.
Ada Chongyun juga sih cuma doi mah kagak nervous ya, malah protes ngomel-ngomel.
“Aling cepetannnnnnnnn! Kasian supir Xingqiu dah bolak balik tadi jemput kita naruh motor di sekolah, sekarang nungguin elo lama banget buset”
“Sini lu gue tampol!”
Balas Xiangling lewat jendela. Anggota Cjr kw lain pun langsung menampol Chongyun, kata Xingqiu sih “Perwakilan dari Xiangling”
Beberapa saat kemudian saat sampai di aula, keempat pasangan itu langsung terpisah. Ada Hu Tao yang langsung di bawa Xingqiu ke tempat dansa.
Ada Barbara dan Razor yang di cegat fanclub Barbara sehingga susah sekali masuk ke venue.
Dan ada Bennet yang jatuh terkena gundukan pasir, untung saja Fischl siap sedia membawa jas kedua untuk Bennet yah walau kusut karena di paksa masuk ke tas setidaknya bersih lah ya.
Mereka menyisakan Chongyun Xiangling berdiri di pinggiran lantai dansa.
“Ling malam ini mau dansa atau nonton drama?”
“Dua-duanya, btw liatin tuh Barbara sama Razor ada-ada aja dah fansnya Barbara nih”
Ucap Xiangling menunjuk ke kerumunan di depan aula. Mari kita skip dari mereka sekarang karena mereka cuma ghibah aja malam ini dan move on ke Xingqiu dan Hu Tao.
Tubuh Xingqiu dan Hu Tao langsung bergerak mengikuti dentuman lagu ketika langkah pertama mereka menyentuh lantai dansa.
Hu Tao di mata Xingqiu adalah bintang yang paling bersinar di malam ini, membuatnya tidak dapat melepaskan pandangan barang sedetik pun dari Hu Tao.
“Hu Tao”
Ucap Xingqiu memulai langkah pertama dari rencananya di malam ini. Namun sesuatu yang tidak terduga tentu akan terjadi, apalagi gadis yang di depannya adalah Hu Tao.
“Hm, aku tebak kamu mau tembak aku 15 detik lagi waktu kamu twirl aku, then you will give me a swoon worth kiss when you dip me”
Balas Hu Tao yang langsung merentetkan seluruh rencana Xingqiu ke depan wajah Xingqiu sendiri. Raut wajah Xingqiu langsung berubah seperti pelaku tertangkap basah.
“Then I assume, I'm correct”
Ucap Hu Tao dengan percaya diri, sedangkan Xingqiu masih pucat pasi.
“H-how did you know?”
Tanya Xingqiu tidak percaya rencananya tertebak semua oleh Hu Tao.
“Karena lo, tuan peringkat satu yang terpaku dengan buku dan novel romantis sudah tentu akan mengikuti alur dan mengetahui dimana klimaks dari ceritanya. Sayangnya your love interest is me and I'm here bringing the plot twist.”
Jawab Hu Tao memutus dansa mereka lalu menarik tangan Xingqiu untuk pergi dari lantai dansa.
“Mau kemana tao, Ini masih prom lho?”
Tanya Xingqiu kebingungan dan Hu Tao hanya memberi cengiran biasanya dan beberapa kata yang seperti biasa di lontarkan di situasi seperti ini.
“Skip aja, gue janji lo akan lebih menikmati ini”
Dan detik itu juga Hu Tao membawa kabur tuan muda Xingqiu dari prom.
Mereka sudah berjalan sekitar 5 menit di luar sekolah dan Xingqiu sepertinya tahu kemana arah ini. Dan benar saja, destinasi mereka adalah lapangan tidak terurus, tempat dimana mereka pertama berteman, tempat spesial mereka berdua.
“Tunggu disini sebentar!”
Ucap Hu Tao berlari ke tengah lapangan.
“Buat apa?”
Tanya Xingqiu mau menyusul Hu Tao namun orangnya malah sudah berbalik ke arahnya kembali.
“Bentar lagi lo tau kok”
Ucap Hu Tao saat kembali ke sisi Xingqiu dan tiba-tiba letusan kembang api terdengar. Manik Xingqiu otomatis melihat ke arah langit, dari tatapannya dia melihat kembang api yang membentuk tulisan...
“Diluc mau jadi pacarku?”
Tanya Xingqiu bingung, kenapa malah nama Diluc yang terpampang disana dan bukan dirinya?
“Hehe, maaf gaada duit ini back up kembang api Kak Yoimiya waktu ngajak Kak Diluc balikan”
Ucap Hu Tao cengegesan, Xingqiu tidak tahu dia harusnya bersyukur atau mau marah namun ucapan Hu Tao selanjutnya menjadi prioritas untuk Xingqiu di malam ini.
“Yang pentinggggggg, lo mau jadi pacar gue gak? Atau gue di tolak nih?”
“Gak, gak mungkin gue bisa nolak lo Tao”
Ah biarlah omelannya di undur untuk besok pagi, yang penting saat ini adalah bibirnya yang ditautkan dengan bibir gadis di depannya.
Lalu lagi-lagi kejutan hadir, hujan turun membasahi mereka berdua. Namun untuk sekali ini saja mereka memilih untuk tidak peduli dan larut dalam kisah baru yang mereka buka.