Come Back...Be Here
You said it in a simple way
4AM, the second day
How strange that I don't know you at all
Stumbled through the long goodbye
One last kiss, then catch your flight
Right when I was just about to fall
“I have to catch a flight to London tomorrow”
Kenjiro hampir tersedak meminum kopinya, bukankah Eita baru menghabiskan waktu satu hari saja bersamanya?
“So, let's make today memorable”
Sahut Eita lagi, jika Eita sudah berkata demikian apa hak Kenjiro untuk menolak? Berawal dari satu cumbuan menjadi entah berapa, Kenjiro sudah tidak menghitung lagi. Hingga akhirnya ciuman terakhir mendarat di bibirnya sebelum Eita pamit, mengejar pesawatnya ke London. Meninggalkan Kenjiro sendirian di ranjangnya yang terlalu besar ini.
I told myself, don't get attached
But in my mind I play it back
Spinning faster than the plane that took you
Kenjiro pikir dirinya sudah gila, apa yang ia dan Eita punya bukanlah sebuah hubungan. Hanya sebatas 'mantan rekan setim' iya itu saja. Lalu mengapa yang terbayang hanyalah rasa dari kecupan terakhirnya bersama Eita? Dan memori itu terus diputar, berulang-ulang di pikirannya.
And this is when the feeling sinks in
I don't wanna miss you like this
Come back, be here
Come back, be here
I guess you're in New York today
I don't wanna need you this way
Come back, be here
Come back, be here
Kenjiro tidak ingin mengakuinya, namun ia sadar. Dirinya mulai candu akan Semi Eita, rasa ketergantungan, selalu ingin dekat, singkatnya ia mulai jatuh dalam lubang yang dikatakan cinta. Kenjiro tidak menginginkannya, dia tidak ingin memiliki perasaan serapuh ini apalagi kepada pria yang selalu bergerak seperti Semi Eita. Dia tidak ingin menangisi karena rindu akan hangat sentuhan tangan Eita di sudut kamar tidurnya, seperti yang dia lakukan saat ini.
The delicate beginning rush
The feeling you can know so much
Without knowing anything at all
And now that I can put this down
If I had known what I know now
I never would have played so nonchalant
Rapuh, jatuh cinta adalah perjalanan yang rapuh. Sangat mudah untuk jatuh, lebih mudah lagi untuk tersungkur sejadi-jadinya hingga tidak dapat bangkit lagi. Kenjiro tau itu, dan karena itu pula ia menyesal bertemu dengan Eita lagi setelah sekian tahun. Sejujurnya selain pertemuan mereka setelah sekian tahun, lalu malam-malamnya dibawah selimut kasurnya bersama Eita, dan memorinya ketika masa SMA menjadi rekan timnya di klub voli, Kenjiro tidak tau apa-apa tentang Eita yang sekarang. Jatuh cinta tanpa mengetahui apa-apa tentang yang didambakan sama saja bunuh diri. Jika Kenjiro tau, perasaanya akan bermanifestasi seperti ini kepada Eita iya akan menolak uluran tangannya malam itu atau bahkan menghindari pertemuannya. Jika saja waktu dapat diputar kembali...
Taxi cabs and busy streets
That never bring you back to me
I can't help but wish you took me with you
Sudah dua minggu tanpa kontak sama sekali dari Eita, apakah dia begitu sibuknya tampil di London? Sehingga bahkan 5 menit saja tidak dapat ia sisihkan untuk Kenjiro? Kenjiro menghela nafas berat, melihat taxi dan jalanan yang lalu lalang dengan bising dihadapannya. Ia tau ini mustahil dengan betapa sibuknya jadwal seorang mahasiswa kedokteran, tapi jika saja Eita bertanya apakah Kenjiro ingin mengikutinya tampil? Maka jawabannya adalah iya dari Kenjiro.
And this is when the feeling sinks in
I don't wanna miss you like this
Come back, be here
Come back, be here
I guess you're in London today
And I don't wanna need you this way
Come back, be here
Come back, be here
Perasaan di relung Kenjiro semakin mencekat, dia tidak ingin menginginkan Eita seperti ini. Mungkin sebagai 'teman' di kasurnya boleh saja, namun yang jelas bukan seperti ini. Dimana ia terus menerus mendambakan afeksi dari Eita, bukan karena nafsu tapi dari lubuk hati terdalamnya. Mendambakan bahwa didalam hati Eita, ialah yang nomor satu. Ia mengharapkan cinta Eita. Namun kita semua tau bahwa kenyatannya, realita itu pahit. Sepahit Americano yang diminum Kenjiro untuk mengejar thesisnya setiap malam.
ah-ah, oh-oh
Ah-ah, oh-oh
(Aah) ah-ah, oh-oh
This is falling in love in the cruelest way
This is falling for you and you are worlds away
Jatuh cinta seperti ini adalah cara jatuh cinta yang paling kejam. Kenjiro dengan bodohnya seperti mengundang masuk kemalangan dengan sengaja. Membiarkan Eita mencuri hatinya dan membawanya entah kemana, kemungkinan di London, di belahan dunia lain. Kenjiro membiarkan dirinya tersiksa tanpa kepastian, tanpa pengertian, tanpa pengenalan. Ini bagai memulai cerita bukan dari prolog namun ke kompleks. Inilah jatuh cinta kepada Semi Eita, kejam, jahat, terlihat memikat saja walau menyiksa, namun Kenjiro sialnya jatuh kepadanya.
New York, be here
But you're in London and I break down
'Cause it's not fair that you're not around
Kenjiro berbisik pada angin agar Eita cepat kembali. Namun harapan itu tak kunjung terkabul. Kenjiro sudah muak, muak dengan perasaannya yang membuat dirinya mabuk dan disaat bersamaan menggila. Ini tidak adil, setidaknya bisakah Eita berada disekitarnya jika ia dengan kejamnya membuat Kenjiro jatuh cinta kepadanya? Tetapi Semi Eita bukanlah lelaki yang akan selalu ada, bukanlah lelaki yang dengan jadwal yang tetap, hidupnya tidak menentu pacuannya. Perasaan ini menyiksa Kenjiro apalagi ditambah realita dan thesisnya yang kunjung belum selesai. Wajar bukan bila sehari ini saja Kenjiro meluapkan perasaannya yang tertimbun selama ini?
This is when the feeling sinks in
I don't wanna miss you like this
Come back, be here
Come back, be here
I guess you're in New York today
And I don't wanna need you this way
Come back, be here
Come back, be here
Ditengah raungan tangisannya, Kenjiro mulai mengerti, mulai menerima. Kenyataan bahwa jatuh cinta dengan Semi Eita nyaris nol persen untuk direalisasikan ke hubungan jangka panjang. Hubungan mereka tidak akan bertahan lama, kalaupun terjadi malahan akan menjadi hubungan jangka pendek dan meninggalkan bekas memori yang tidak indah diingat. Namun biarkan saja untuk kali ini, tanpa kalkulasi, tanpa prediksi dan deduksi akan hubunfan ini, biarlah Kenjiro melangkah ke unsur kejutan yang tak pasti.
ah-ah, oh-oh
I don't wanna miss you like this
(Aah) ah-ah, oh-oh
come back, be here
(Aah) come back, be here
Dering demi dering berlalu, Kenjiro belum putus asa juga sepertinya. Sampai akhirnya ada jawaban dari yang disebrang sana. “Ya, halo? Ada apa Kenjiro?” Dan suara itu saja yang Kenjiro butuhkan saat ini.
END