gallery
Semenjak kedua nya dapat pesan bersamaan tadi pagi, haru berubah jadi lebih lembut. Lembut yang dalam artian nerima gitu aja apa yang dilakuin sama junkyu. Kabar junkyu? Kesenengan sampe menuju tak terbatas dan melampauinya.
Contohnya tadi saat mereka di lift, junkyu curi kesempatan. Ngambil tangan yang lebih dingin dari dia,dibawa masuk ke dalam kantung mantelnya yang lebih hangat. Terasa sesak karna diisi dua, tapi tetap membuat kedua hati menghangat.
Dan lagi, saat haru yang awalnya ribut sendiri menanyakan tentang segala outfit—dengan bibir kering yang dimajukan. Yah, naluri mengambil alih isi otak junkyu. Saat tangannya sudah siap memberikan satu bag yang daritadi dicari haru malah dilepas. Bergerak ingin sedikit melembabkan benda kenyal yang ditatapnya. Haru bukan bodoh saat tau junkyu mendekat, tapi matanya tak menatap maniknya. Bibir. Tapi dia tetap memilih diam. Sampai tangan hangat terkesan panas itu menangkup pipi dinginnya. Mempertemukan kedua belah benda tak bertulang. Hanya kecupan kecil. Haru menatap kelopak mata yang terpejam didepannya. 'bahkan bulu matanya juga indah' batinnya tenang—lalu secara otomatis ikut terpejam. Junkyu dengan hati meletup letup bahagia menarik sudut bibirnya,tapi dilepas kembali cepat karna itu membuat bibirnya secara tidak penuh menempel pada milik haru.
Dirasa sudah cukup, dengan satu langkah berani ia menggigit kuat bibir bawah yang dikecupnya. Bibir penuh itu terbuka kaget, tapi langsung kembali digigit junkyu pada bagian atas. Perlahan ia melepas tempelan itu. Senyumnya mengembang 'sudah tak sepucat tadi'. Sebagai penutup, junkyu kembali memajukan wajahnya, menempelkan bibir dengan sedikit lidah yang terjulur keluar. Menyapu pelan bibir penuh haru—dengan kecupan ringan di ujung bibir. Saat ia kembali memundurkan wajah memberi jarak. Senyum lebarnya terangkat rapi,lagi—'sudah lebih lembab,bahkan karena aku'.
“Ekhem” deheman junkyu menariknya kembali. Haru sepenuhnya kembali sadar dari keterkejutannya. Membalik tubuhnya ketika dilihatnya pemuda yang satunya juga memunggunginya. 'hey kapan..?' matanya menatap lembut paper bag yang sudah menggantung di sela jari nya. Tersadar lagi akan semua, dia memilih cepat kabur ke toilet dengan degupan jantung dan perasaan hati yang membuncah.
Gelak junkyu terdengar kecil. “Bahkan hawu membeku hanya karna kecupan”
“Pfft merahnya tak hanya dibibir, merambat cepat ke telinga” gumamnya lagi dengan senyum lebar dan tangan yang meraba bibir atasnya pelan.
. .
Junkyu memang sedikit terkejut saat mobil yang menjemputnya memiliki kursi penumpang yang tergabung panjang. Tak terpisah seperti mobil yang biasa dipakai. Tapi tak jadi bertanya heran. 'biar lebih lengket kane nih'.
Satu tangannya melingkar. Awalnya dipundak untuk merangkul. Tak ada penolakan, jadi junkyu menurunkan tangannya. Meletakkannya dipinggang, yang sempat membuat haru duduk tegap untuk sesaat. Tidak lama tubuh haru kembali rileks, menerima tangan yang melingkar itu. Dan bahkan tangannya yang berada di sisi yang sama balas menutup tangan junkyu di pinggangnya. Hanya memegang, ia belum sanggup atas dirinya jika sampai menggengam sepihak
Dan begitu selanjutnya sampai mobil berhenti di depan galeri seni. Dengan banyak papan bunga ucapan selamat menghiasi bagian depan.
“Kita turun terpisah. Pasti banyak media yang mengikutimu. Dah bye” putus haru cepat. Dan secepat itu dia bergerak membuka dan meninggalkan sisi mobil.
Dan junkyu,, yang sedikit sedih karna genggaman yang lepas. Tapi juga lega, karna ia belum siap dengan adanya headline berita dengan namanya akan kabar memiliki orang dekat.
“Pak tunggu 20menit baru aku turun ya” kata nya kecil.
. .
Dan kemudian junkyu menyesali keputusan 20menitnya. Ia terlambat pembukaan 12menit lalu. Dapat ditatapnya ditengah ruangan—piano dan haru yang sangat terlihat cocok menjadi satu. Dengan melodi yang hampir masuk bagian akhir. Ia melewati bagian manisnya.
. .
Setelah kejadian tadi, junkyu ditarik jihoon yang terakhir dilihatnya 3hari lalu. Menariknya menjauh untuk menemui seseorang. Oh iya, karna acara satu tahunan galeri asahi bersifat pribadi, maka yang ada didalamnya tentu memiliki hubungan baik dengan si pemuda blonde. Dan siapa sangka asahi berteman dengan komposer yang selalu dinanti collab nya dengan fluffies—Noa kazama.
Dan itu dapat menarik seluruh perhatian junkyu. Memakan waktu lama saat dirinya,yedam dan jihoon membicarakan apapun agar si komposer merasa nyaman. Dan berlanjut dengan tawaran kerja sama. Sampai dengan pemutusan akan bertemu lagi secepatnya.
Semua mulus dengan mulut luwes park jihoon. Ucapan yang keluar darinya selalu meyakinkan. Membuat noa nyaman. Semua selesai, mereka berjabat tangan. Tapi berbeda saat kulitnya yang berhadapan dengan kukit komposer-kazama noaitu.
“Kucing gue lepas” gumam junkyu.
“Ah,maaf? Apa?” Tanya Noa saat tangannya tak sengaja ditekan kuat.
“Ng tidak tidak, maaf. Semoga panggilanmu datang lebih cepat. Aku permisi dulu” lanjut junkyu dengan ringisan saat sadar tangnnya terlalu kuat menggenggam.
Dengan jalan langkah lebar ia mencari sosok dengan anting tergantung sebelah di sisi kiri—yang sama dengannya. Melirik jam nya, 'anjir sejam gue tinggal. Haru mana'.
“Asahi” panggilnya.
Asahi segera menunduk sopan ke orang dihadapannya. Membuat gestur sampai jumpa lalu berbalik.
“Oh david. Lo kenapa?” Wajah bingung didepannya terlihat jelas.
“Lo ada liat haru? Kemana dia? Ada sama lo ga daritadi?”
“Eh bang selow. Travis. Panggil travis kalau diluar. Dia mau dipanggil gitu sama lo aja harusnya lo seneng—
Junkyu semakin menyatukan ujung alisnya,bingung.
—tadi travis sama gue. Sempet nanyain lo. Abistu gatau kemana” lanjut asahi.
“Dia nanya apa?gimana?” Tangan junkyu sudah memegang kedua sisi asahi.
Dengan pelan ditolak. Ini tempat umum dan asahi tak mau ada barita oot muncul. “Gatau dave. Gue gatau. Coba kebelakang dia suka kesana kalo dateng”
“Belakang? Ok. Dah sahi” pamitnya lagi dengan langkah langsung menuju kebelakang.
. .
Disana hanya ada dua kursi dantai yang dikelilingi tumbuhan. Dan beberapa pernik lainnya. Serta..pagar kecil yang rantainya terbuka. Tanda ada orang yang habis keluar. Meninggalkan tempat ini padahal ada gerbang didepan