Cuddle
implicit 🔞
-
“Ih akak geli tau!”
Jungwoo mencoba mendorong Jaehyun yang sedari tadi tidak mau melepaskan pelukan mereka. Pemuda itu menenggelamkan wajahnya pada leher Jungwoo.
“Lepaaaas. Akak berat tau.” Jungwoo menggoyangkan tubuhnya.
“Gak mau, meluk kamu itu enak.” Gumam Jaehyun. Ia malah mengeratkan pelukannya pada pinggang Jungwoo.
“Manja ih.” Ledek Jungwoo.
“Biarin aja. Manjanya juga ke pacarku.”
Jungwoo tersenyum, mengelus rambut Jaehyun yang menggelitik rahangnya. Jaehyun benar-benar mengukung Jungwoo dalam pelukannya. Kakinya mengait kaki Jungwoo, setengah badannya pun ia tumpukan pada tubuh Jungwoo.
Jaehyun menghirup dalam aroma tubuh kekasihnya, wangi sabun menggoda indra penciumannya.
Ia merasa menjadi pria yang paling bahagia. Jungwoo disini, dalam dekapannya, bersamanya, dan Jaehyun bisa memeluknya.
“Aku mencintaimu,” bisik Jungwoo di telinga Jaehyun, seolah dia berusaha merahasiakannya dari seluruh dunia.
Jaehyun terkejut, ia langsung mendongkak, menatap Jungwoo yang sedang memandanginya dengan tatapan teduh. Ia terkekeh dan menggigit daun telinga Jungwoo, dan berbisik. “Aku juga mencintaimu. Sangat.”
Jungwoo berbaring di bawahnya, rambut berantakan pada bantal putih dan wajah memerah. Ia bisa saja seorang malaikat, pikir Jaehyun dalam hati saat dia mencium dengan perlahan mencium bibir Jungwoo lalu pindah ke rahangnya, ke leher, memberikan kecupan singkay dan mendengarkan Jungwoo yang terengah di bawahnya.
“Milikku,” Jemari Jaehyun turun menyusuri tubuh Jungwoo, mengusap dua puting Jungwoo yang berada dibalik kaosnya. Dengan perlahan ia menyingkap kaos Jungwoo hingga sebatas leher, mengusap lembut perutnya hingga pada selangkangan.
“Kak...”
“Kalau keberatan bilang ya sayang.” Jaehyun mencium dadanya dengan lembut. Rintihan tercekat keluar dari bibir Jungwoo, ia mendorong Jaehyun untuk melangkah lebih jauh, mengulum puting kemerahan ke dalam mulutnya, memainkan lidahnya dengan gerakan menggoda.
Erangan Jungwoo pecah, telapak tangannya bermain pada rambut Jaehyun, merematnya seolah berusaha memberitahu Jaehyun rasa panas yang mengalir ditubuhnya.
“Jungwoo, “
Jaehyun berbisik tepat dibibir Jungwoo, membuat Jungwoo membuka matanya. keduanya saling memandang, terhanyut dalam kontak mata yang mereka buat. Jungwoo mengerjap, tubuhnya masih terasa panas.
“Kakak ga mau lanjutin?” Tanya Jungwoo. Kini, hidung mereka saling bersentuhan, Jungwoo bisa merasakan deru nafas Jaehyun menyapa wajahnya.
“Kalau lanjut, aku pasti gak akan bisa berhenti nantinya.” Jawabnya lirih. Dia menarik Jungwoo kedalam dekapannya.
Jungwoo menyeringai kecil, telunjuknya bermain di dada Jaehyun, membuat gerakan memutar lalu berkata. “Lanjutin. Aku mau kakak.”