HeavenKyoong

image

“Terimakasihh semuanya!!! Sampai berjumpa dilain waktu!!!” Teriak Suho saat mengakhiri konser mereka. Semua member XOpun kembali ke belakang panggung dengan wajah yang lelah dan berkeringat.

“Hyung, aku lelah sekali sepertinya sehabis ini aku langsung tidur di hotel saja.” Begitulah ucapan si maknae Oh Sehun.

“Terserah kau saja. Ngomong-ngomong dimana kedua sejoli itu?” Tanya Suho kepada member lainnya. Ia selalu was-was dengan tingkah membernya yang tengah menyandang status berpacaran itu.

“Entahlah, mungkin sedang bercumbu saat ini, kau seperti tak mengenal mereka saja Hyung.” Celetuk Kai dan mendudukan dirinya diatas Sofa, menidurkan kepalanya tepat diatas paha Sehun yang tengah kelelahan.

“Huh, aku akan mencari mereka, kalian beristirahat lah dulu sebelum kita berangkat ke hotel.” Ucap Suho dan meninggalkan member-membernya yang sudah teler.


“Mphhhh ahhh Chanyeol-ahh” Suara kecupan menghiasi sebuah ruangan gelap yang hanya berisi beberapa properti milik gedung tempat diselenggarakannya konser.

image

Saat ini Baekhyun tengah duduk diatas meja kosong dengan dikukung oleh Chanyeol. Mereka tengah asik bercumbu, menyalurkan saliva satu sama lain. Dengan keringat yang masih menempel ditubuh mereka, ruangan gelap itu menjadi saksi bisu bagaimana lidah-lidah itu menari melilit satu sama lain. Chanyeol menyikap baju kaos Baekhyun, menampakan puting Baekhyun yang sudah mengeras. Jarinya yang besar-besar itupun mulai memijit puting Baekhyun. Dipelintir lalu dicubit sehingga Baekhyun mendongakkan kepalanya karena saking nikmatnya.

“Chanyeolahhh—Yaiss Shibal!!” Cercau Baekhyun saat lidah Chanyeol mulai menari memainkan puting manis itu, menjilat dan menyesapnya layaknya seorang bayi. Sedangkan puting yang satunya Chanyeol mainkan dengan jari-jari besarnya. Tangan Chanyeol yang satunya mulai meraba-raba bagian bawah Baekhyun, meremas remas halus penis Baekhyun yang mulai mengeras.

Chanyeol memiringkan senyumnya saat ia mengetahui kekasihnya itu sudah sange. Dengan sekali gerak Chanyeol langsung membuka celana kekasihnya itu dan membuka lebar kakinya sehingga Chanyeol bisa melihat dengan jelas lubang manis kekasihnya yang tengah berkedut.

“Sexy sekali baby, i like it!” Ucap Chanyeol dan jari-jarinya mulai bermain di lubang Baekhyun. Chanyeol menarikan tangannya menyentuh penis Baekhyun yang sudah tegang lalu memijat area lubang Baekhyun.

image

“Ahhhhh—Chanyeolmphh” Desahan Baekhyun keluar saat satu jari Chanyeol masuk kedalam lubang Baekhyun.

“Yaa! Baekhyun, kecilkan suara desahanmu!”

“Maaf, tapi—ahh Chanyeolah itu sungguh nikmat.” Chanyeol langsung membekap mulut Baekhyun dengan mulutnya agar Baekhyun berhenti mendesah, sedangkan tangannya mengocok lubang Baekhyun dengan tempo yang cepat.

Setelah lubang Baekhyun terasa cukup longgar, Chanyeol langsung membuka resleting celana jeansnya dan melorotkan sedikit boxernya, hingga penis besarnya yang sudah menegang mencuat muncul kepermukaan. Baekhyun tak heran lagi ketika melihat penis kekasihnya yang besar itu, karena bahkan sebelum mereka pacaran, mereka sering mandi bersama. Jadi mereka sudah tau ukuran milik masing-masing.

Chanyeol mengulas senyum miringnya, dan kembali menciumi bibir manis Baekhyun yang sudah menjadi candunya. Tangan Chanyeol tak diam, ia mengarahkan kepala penisnya ke lubang Baekhyun dan menggoda lubang yang sudah basah itu. Sesekali Chanyeol memasukan kepala penisnya lalu mengeluarkannya lagi. Baekhyun rasanya ingin mendesah nikmat tetapi mulutnya disumpal penuh dengan ciuman ganas dari Chanyeol.

image

“Baekhyunahh—Saranghae!” Ucap Chanyeol disela-sela ciumannya.

“Mphhh I Love You Too ahhh—“

“Baby, aku masukin ya.”

“Okay pelan-pelan.”

Sesaat Chanyeol ingin memasukan penisnya, sebuah suara ketukan pintu menginterupsi gerakannya.

Tok Tok Tok

“Chanyeolahh—Baekhyunahh. Apa kalian ada didalam?” itu adalah suara teriakan Suho dari luar ruangan dan—For the sake of God, dia sungguh tak santai dalam menggedor pintunya.

Tokkk Tokkk Tokkk Tokkk

“Chanyeolahh—Baekhyunahh. Aku tau kalian di dalam, jadi keluarlah!” Teriak Suho lagi, dan semakin menjadi-jadi menggedor pintunya.

“Fuck!” Itu Chanyeol yang cursing. “Yaiss Shibal!” dan kini giliran Baekhyun yang cursing.

Dengan berat hati Baekhyun dan Chanyeol memakai celananya kembali. Chanyeol yang sudah kesal dengan hyungnya hanya pasrah membuka pintu, menampakan sosok leader XO itu tengah berkacak pinggang menatap Chanyeol dan Baekhyun secara bergantian.

“Ya Babo! Bisa-bisanya kalian bercinta disini! Bagaimana jika staff lain mendengar suara menjijikan itu?” Ucap Suho sembari menoyor kepala kedua membernya yang membangkang itu.

“Mianhae hyung.” Ucap Chanyeol yang masih menundukan kepalanya.

“Sudahlah, member lain sudah menunggu. Kalian bisa melanjutkan ritual itu saat tiba dihotel.” Suho berbalik meninggalkan Chanyeol dan Baekhyun. Baekhyun yang juga ikutan kesal, melepaskan sepatunya dan berpura-pura melemparkannya kepada Suho yang sudah berjalan agak menjauh.


Sesampainya di hotel, Chanyeol dan Baekhyun yang sudah memilih kamar langsung menuju kamar mereka, begitu pula dengan member lain yang sudah kelelahan.

“Ya, Baekhyunah, Chanyeolah. Janganlah terlalu kencang nanti, aku butuh istirahat.” Begitulah ucap Kyungsoo sebelum ia memasuki kamarnya yang ternyata bersebelahan dengan kamar Chanyeol dan Baekhyun. Baekhyun hanya mengangkat kedua pundaknya dan memasuki kamarnya.

“Aku akan mandi.” Begitulah ucap Baekhyun pada Chanyeol. Chanyeol langsung menghampiri kekasihnya dan memeluknya dari belakang, menciumi ceruk leher kekasihnya.

“Ayok mandi berdua.” Begitulah ucap Chanyeol.


Baekhyun melepas pakaiannya satu persatu sedangkan Chanyeol sudah menunggunya di dalam bathub. Baekhyun berjalan kearah Chanyeol dengan penis mungilnya yang menggantung lucu. Chanyeol terkekeh melihatnya karena itu begitu gemas.

“Stop!” Ucap Chanyeol sesaat Baekhyun ingin memasukan kakinya ke dalam bathup.

“Kenapa??”

“Gemas.” Ucap Chanyeol dan memainkan penis mungil Baekhyun yang masih mengkerut. Chanyeol mendekatkan tubuh Baekhyun dengan wajahnya, lidahnya ia julurkan dan memainkan penis mungil Baekhyun. Tangannya Chanyeol gunakan untuk memainkan lubang Baekhyun dan sesekali meremas pantat sintal kekasihnya itu.

Lidah Chanyeol masih asik bermain dengan penis Baekhyun, menjilat bola kembarnya dan menyesapnya nikmat. Penis Baekhyun yang semula mungil perlahan membesar karena rangsangan kekasihnya.

image

“Ahhh—Chanyeolahh, gatal.” Chanyeol yang mengerti maksud Baekhyun langsung menghentikan kegiatannya dan membiarkan kekasihnya masuk ke dalam Bathub.

Sesaatnya Baekhyun memasukan dirinya kedalam bathub ia langsung menungging, menampakan lubangnya dihadapan wajah Chanyeol.

“Yeolli, aku mau—“ Begitulah rengek Baekhyun kepada kekasihnya. Chanyeol dengan seringaiannya langsung membasahkan jarinya dengan air liurnya, lalu memainkan lubang Baekhyun dengan jarinya yang sudah basah itu.

“Nghhh Yeolli, masukan. Pantat aku sudah gatal mphhh—aaah” Mendengar permintaan kekasihnya, Chanyeol langsung memasukan satu jarinya yang besar kedalam lubang Baekhyun.

“Nyahhhh—Ahhhhh—ahhh—ahhh—mphhh—ngghhhh” Cercau Baekhyun saat jari Chanyeol mulai mengoyak lubang kekasihnya itu.

image

Chanyeol sudah tak tahan lagi, mendengar suara desahan kekasihnya yang seksi saja sudah membuatnya turn on. Dengan sekali gerak tanpa aba-aba Chanyeol langsung memasukan penisnya kedalam lubang Baekhyun.

“Ahhhh—nyahh, Chanyeolahhh, sakit ahhh—ahhh—ahhhh”

“Kau bilang sakit tetapi kau terus mendesah, jadi sebenarnya kau sakit atau kenikmatan sayang?” bisik Chanyeol pada telinga Baekhyun yang membuat Baekhyun semakin turn on dan mendesah liar.

“Ahhh—ahhh nikmat sayang nikmat sekali—mppphhh—ahhh” Mendengar hal itu Chanyeol semakin memompa lubang Baekhyu, tangannyapun tak tinggal diam, ia gunakan untuk memilin puting Baekhyun yang sudah mengeras.

image

“Chanyeol, cium aku.” Chanyeol langsung mencium kekasihnya itu.

“Sayang aku mau keluar,” Ucap Chanyeol disela-sela ciumannya.

“Aku juga” Chanyeol semakin gila memompa lubang Baekhyun sedangkan Baekhyun mendesah semakin nikmat yang membuat libido Chanyeol semakin naik, hingga akhirnya Chanyeol dan Baekhyun pelepasan diluar.

Tubuh Baekhyun terkulai lemas, tetapi tidak dengan Chanyeol. Setelah pelapsan itu Chanyeol langsung menggendong bridal tubuh Baekhyun dan langsung membaringkannya di kasur. “Ayo, ronde kedua sayang.” Begitulah bisik Chanyeol sembari mencium daun telinga Baekhyun. Baekhyun yang terangsang karena area sensitifnya disentuh hanya mengaggukan kepalanya.

Chanyeol membaringkan tubuhnya dan membiarkan penisnya yang besar itu berdiri tegak. Baekhyun yang paham akan keinginan kekasihnya, ia langsung mengulum penis kekasihnya itu lagi.

image

“Ahhh yesss, Byun Baekhyun—Your mouth so good. Ohh God—ahhh” Begitulah cercau Chanyeol saat Baekhyun mulai mengulum penis Chanyeol. Sesekali lidahnya Baekhyun gunakan untuk memainkan area lubang pipis penis Chanyeol, mengulum dan sesekali menyesapnya. Itu sungguh nikmat sehingga Chanyeol mendongakkan kepalanya merasakan hangat yang memijat penisnya. Baekhyun sugguh ahli dalam melakukan deep throat, tak heran jika Chanyeol selalu ketagihan dengan servis deep throat kekasihnya itu.

“Sayang, aku mau keluar.” Chanyeol menarik wajah Baekhyun sehingga ia menghentikan kegiatannya. Chanyeol membuka mulut Baekhyun dengan jarinya, dan memasukannya. Baekhyuun langsung menghisap jari itu dengan nikmat, sedangkan tangannya yang lagi satu Chanyeol gunakan untuk mengocok penisnya.

Setelah dirasanya cukup, Chanyeol langsung bangun dan mengarahkan penisnya ke mulut Baekhyun, menyemprotkan spermanya yang melimpah itu kedalam mulut Baekhyun. Sperma Chanyeol adalah makanan kesukaan baekhyun sehingga tak heran jika Baekhyun langsung menelan begitu saja sperma kekasihnya.

image

Baekhyun tak terima jika di ronde kedua ini hanya kekasihnya saja yang merasa puas ia pun juga ingin sperma kekasihnya masuk kedalam lubangnya, maka dari itu Baekhyun langsung menungging, melebarkan pantat pipinya sehingga Chanyeol bisa melihat dengan jelas bagaimana lubang manis Baekhyun itu berkedut manja menyapa dirinya.

Dengan lapar, Chanyeol langsung menocok penisnya, mengeluarkan spermanya untuk dijadikannya pelumas alami.

image

Setelah dirasanya cukup licin, Chanyeol langsung memasukan penisnya kedalam lubang Baekhyun dalam sekali hentakan.

image

“Ahhh—“ Baekhyun langsung mendongakan kepalanya merasakan sakit yang begitu nikmat itu. Dengan brutal Chanyeol mengoyak lubang kekasihnya itu.

image

“Ahhh—ahhh—ahhh Chanyeolahhh—“

“Say my name baby”

“Ahhh—ahhh—mppphhh—Chan—Yeol—ahhh”

“Yesss baby yess—ahhh”

“Faster Chan, faster please—ahhh” “As you wish baby, ahhh—ahhh—mmpphhh—ahhh”

“Chanyeol, keluar didalem please.”

“I will without you ask baby—ahhh”

“Ahhhh—Chanyeolahhh—Shiballll”

“Baekhyuna—aku mau keluar—ahhhhh—Fuckkkkk”

Sperma Chanyeol keluar begitu banyak didalam lubang Baekhyun sehingga beberapa spermanya keluar menetes dari lubang Baekhyun.

image

Seusai Baekhyun membersihkan dirinya, ia mengaplikasikan beberapa skincare pada wajahnya. Entah ini bawaan si kacangs atau memang Baekhyun yang lagi mode suka terlihat cantik.

Ten step skincare sudah selesai, kini Baekhyun membalutkan tubuhnya dengan sebuah kimono sutra yang tipis sehingga perut buntingnya terlihat jelas dengan celana dalam yang tipis membuat lelaki manapun akan tergoda dengan pamil satu ini.

image

Untung saja Chanyeol sudah dipindahkan dari ruang ICU ke ruang VIP dirumah sakit ini, jadi sedikit tidaknya Baekhyun bisa agak leluasa berpakaian sederhana seperti dirumah.

“Pak, minum obatnya dulu. Aaaaa—” Baekhyun menyuapi Chanyeol sebuah pisang dengan beberapa pill ditangannya.

Walaupun usia Chanyeol menginjak kepala tiga, tetapi urusan minum pill dia harus menelannya pakai pisang.

“Anak pinter, minum dulu—yang banyak!” Baekhyun mengelus rambut Chanyeol sembari menyuapi segalas Air pada Chanyeol.

“Ahhhh—dah selesai minum obatnya, sekarang—”

“Waktunya tidur, goodnight” Sela Baekhyun tiba-tiba. Ia tau akal bulus apa yang akan diucapkan Chanyeol setelahnya, jadi Baekhyun sela aja biar ga kejadian.

“Ayang kok gitu? Tadi kan udah janji.” Chanyeol yang masih terduduk di ranjang pasien yang cukup luas itupun hanya cemberut melihat Baekhyun yang sudah membaringkan tubuhnya diranjang penunggu pasien.

“Aku capek tau butuh istirahat, dikira bawa 2 semangka ga capek apa?” Baekhyun masih berbaring memungguni Chanyeol. Tanpa Baekhyun sadari Chanyeol sedari tadi cemberut dan memainkan selang infusnya.

“Yaudah kalo gitu aku ga mau minum obat lagi, ga mau mam bubur lagi, ga mau mimik air lagi. Biarin aja biar aku koma lagi —” Baekhyun yang mendengar ucapan aneh tunangannya yang tengah merajuk itupun langsung bangun dan duduk dipinggir ranjang Chanyeol.

“Ngomong apa tadi?” Baekhyun menyilangkan kedua tangannya memperhatikan bibir Chanyeol yang maju karena cemberut.

“Aku nda mau mam obat lagi, nda mau mam bubur lagi, nda mau mimik air yang banyak lagi—”

“Terusin terusin—”

“Biarin aja biar aku—cupp” Baekhyun mengecup bibir Chanyeol untuk menghentikan ucapannya yang aneh-aneh.

“Awas aja ngomong kayak gitu lagi, dosa tau. Mau dosa? Nanti kalo bapak dosa, tititnya dipotong loh. Iiii ngeri.” Ucap Baekhyun dan langsung merebahkan tubuhnya disamping Chanyeol. Chanyeol hanya menggeleng kepalanya dan memperhatikan Baekhyun yang mulai memeluk pinggangnya.

“Tapi boleh kan ayang? bentar aja kok, janji ga kenceng-kenceng. Boleh ya pweeeseee???” Baekhyun memutar matanya melihat kelakuan clingy Chanyeol lagi.

'Ini yang masuk beneran roh Chanyeolkan? Bukan roh anak 5 tahun?'

“Iya boleh, tapi ijin dulu sama si kacangs.” Chanyeol yang mendapatkan izin dari Baekhyunpun langsung mengangguk antusias dan mengarahkan wajahnya ke perut buncit Baekhyun dan mengelusnya lembut.

“Anak-anak daddy yang manis-manis, yang pinter-pinter, daddy izin ya. Izin main-main sebentar di dalem sana, daddy janji kok ga ganggu kalian bobo. Boleh ya?” Dugg Dugg Dua tendangan sekaligus Chanyeol rasakan pada telapak tangannya.

“Katanya boleh yang.”

“Sok tau bapak, itu klo nendang artinya ga boleh.” Chanyeol kembali cemberut dan menatap Baekhyun dengan mata puppynya.

“Ahh ga seru ngeluarin jurus puppy eyes gitu.” Baekhyun yang pasrahpun membuka bra-nya dan menampakan payudaranya yang sudah basah akibat asi yang merembes.

Bak bayi yang kehausan, Chanyeol langsung meraup puting Baekhyundang mengihsapnya hingga ASI Baekhyun bisa ia rasakan.

image

“Ahhh—mppphh. Pak pelan-pelanahh”

“Ternyata gini ya rasa ASI, pantesan waktu saya kecil doyang banget.”

“Emang rasanya gimana?”

“Mau coba?” Baekhyun hanya mengangguk karena iapun penasaran rasa susu yang keluar dari payudaranya.

Chanyeolpun menghisap payudara Baekhyun yang satunya, mengumpulkan cairan ASI itu dalam mulutnya, lalu ia mencium bibir Baekhyun, menyalurkan cairan ASI yang ia tampung dimulut sebelumnya.

“Gimana yang? Enakan?”

“Kayak susu kedelai.”

“Kalo si kacangs tau ASI kamu rasanya enak, mereka pasti rebutan.”

“Enggalah, tete aku kan ada dua.”

“Rebutan sama saya, hehe”

“Dasar daddy macam apa ini? Ngerebut susu anaknya?”

“Ya kan ngerebutnya diem-diem, btw ayang aku langsung masukin ya. Udah ga tahan.”

“Ga pake foreplay dulu?”

“Gausah..”

“Ihhh ga mau, mainin dulu lubang aku bisa kali.”

“Yaudah, bentar aja ya.”

“Buruan—ahhh sakit, hati hati dong.”

“Iya maap.”

image

“Mppphhhh ahhh pak, deeper..”

“Bentar ayang, saya nambahin lubenya.”

“Ngghhhh pak mphhh ahhh..”

“Ayang kecilin desahan kamu, nanti ada perawat yang denger”

“Pak, saya mau keluar ahhhh—”

“Jangan dulu, saya mau masukin punya saya. Ayang nungging dong.”

“Kok nungging? Nanti si kacangs kegencet gimana?”

“Ga akan kok, percaya sama saya. Sabar ya, saya pake condom dulu.”

“Ahhhhh sekali tusuk ya, ga pke aba-aba.”

“Maaf ayang, nangung”

image

“Ahhhhh mpphhhh ahhh shit, fuckk— pak”

“Kenapa sayang?”

image

“Si kacangs kegencet! Astaghfirullah. Punya tunangan gini amat”

imagge

Chanyeol berlari sekuat tenaga menuju rooftop. Ia kesal karena malam itu mendadak seluruh lift hotel rusak tanpa alasan.

Sesampainya di rooftop, nafas Chanyeol terengah-engah tetapi ia masih bisa mendengarkan teriakan seorang gadis yang menderu. Chanyeol tau itu teriakan Justina. Dengan sekuat tenaga, Chanyeol berlari mencari asal teriakan itu.

Betapa terkagetnya Chanyeol saat melihat tunangannya sudah terikat dan wajahnya tertutup dengan karung. Yang lebih mengejutkannya lagi, saat ini Justina tengah menodongkan pistolnya ke kepala Baekhyun.

“Justina—please calm down”

“Lo ga tau rasa sakit yang gue derita selama ini. Lo gatau!! Dan ga akan pernah tau!! Bahkan setelah lo kehilangan rahim lo, lo masih bisa mendapatkan seseorang yang mencintai lo!” Justina semakin mendalamkan todongannya ke kepala Baekhyun.

Chanyeol yang panik langsung berlari ke arah Justina tapi tangannya di tahan oleh Sehun.

“Biarkan mereka bicara dulu,” Ucap Sehun dengan santainya.

“Brengsek, itu Baekhyun kepalanya lagi d todong bngst!” Chanyeol menepis tangan Sehun dan langsung berjalan mendekati Luna dan Justina.

“Justina, hanya karena kamu sakit hati sama kakak, bukan berarti kamu harus melakukan ini.” Luna berusaha menenangkan Justina.

Chanyeol yang sudah tak tahan melihat kelakuan Justina langsung berjalan kearahnya. Justina kaget akan kehadiran Chanyeol, tanganya yang memegang pistol langsung gemetaran.

Chanyeol meraih tangan Justina yang memegang pistol dan mengarahkan pistol itu ke kepalanya.

“Tembak gue! Tembak aja gue! Jangan lo sakitin Baekhyun please, gue mohon Justina” Suara Chanyeol semakin bergetar, ia bersimpuh di depan Justina dan menangis menderu.

“Gue minta maaf sama lo kalau ternyata gue udah nyakitin lo, tapi gue mohon. Gue mohon sama lo, jangan lo sakitin calon anak gue lagi. Gue mohon Justina bunuh aja gue.”

“Pak—” Baekhyun yang tertutup wajahnya langsung mengenali suara lelaki yang tengah memohon itu dan langsung memberontak agar dilepaskan.

“Justina please gue mohon lepasin Baekhyun, dan tembak gue! GUE MOHON!! Jangan lo sakiti calon anak gue.” Tangisan Chanyeol semakin menderu sedangkan tangan Justina bergetar hebat memegang pistol itu.

“Oke, kalo itu mau lo.” Akhirnya Justina menuruti kata Chanyeol, ia segera membuka tutup kepala Baekhyun dan tali yang mengikat tubuhnya.

“Pak—” Baekhyun yang melihat Chanyeol tengah bersimpuh langsung memeluk tunangannya itu.

“Sayang—” Ucap Chanyeol dan membalas pelukan Baekhyun.

“Sayang, aku minta maaf. Aku sangat mencintai—”

“Yeol awas!”

image

Dorrrr

Satu tembakan berhasil melayang mengenai tubuh Chanyeol, mulut Chanyeol langsung memuntahkan darah yang sangat banyak.

“Chanyeol!!!!!” Chanyeol terkulai lemas di pelukan Baekhyun. Tubuh Baekhyun bergetar hebat dan langsung menidurkan tubuh Chanyeol pada pangkuannya.

“Chanyeol—”

“Baekhyun, kamu jaga si kembar baik-baik ya sayang. Aku mencintaimu.” Chanyeol meraba perut Baekhyun dan langsung menutup matanya tak sadarkan diri.

“No!!!!! Chanyeol, kamu harus bertahan, kamu harus liat si kembar lahir. Bangun Chanyeol, aku mohon bangun.” Baekhyun menampar pipi Chanyeol, berusaha untuk membangungkannya, tetapi mata Chanyeol tak kunjung terbuka. Tangisan Baekhyun semakin menderu mengalahkan sirine polisi dan ambulan dibawah sana.

Justina yang melihat hal itu langsung mengarahkan pistolnya ke kepalanya sendiri sembari tersenyum.

“Sampai berjumpa di kehidupan selanjutnya, Park Chanyeol.”

“Justina!! No!!”

Doorrr

Malam yang dingin itu membuat seluruh isi kota Seoul bergetar hebat hanya karena sebuah bunyi tembakan dan sirine polisi.

image

Baekhyun meneteskan air matanya saat membaca isi lembaran terakhir dari kotak itu. Ia tak menyangka seorang Park Chanyeol bisa berbuat sekeji itu, dan seorang Mbak Luna yang ia kenal sebagai wanita periang memiliki masa lalu yang kelam.

'Apa iya? Mbak Luna mendorong dirinya agar hamil hanya untuk balas dendam akan semua perbuatan Chanyeol padanya?'

Baekhyun mengelus perutnya yang masih datar itu, memikirkan bagaimana jadinya jika Chanyeol tau soal kehamilannya. Apa Chanyeol akan melakukan hal yang sama nantinya? Tidak! Baekhyun tidak ingin hal itu terjadi. Ia harus menjauhkan bayi-bayinya dari Chanyeol.

Dengan sigap Baekhyun langsung mengemasi barang-barangnya. Tetapi sesaat ia sibuk berkemas, suara ketukan pintu terdengar nyaring.

“Sayang, ini aku Chanyeol.” Begitulah suara teriakan di balik pintu itu. Baekhyun semakin panik, kenapa tiba-tiba Chanyeol berada di depan apartemennya.

Ketukan pintunya semakin kencang. Hingga sebuah suara lain terdengar di luar apartemennya.

“Loh?? Daddy?? kok ada disini?” Itu suara Yoojung.

“Cari kakakmu, daritadi saya telpon ga diangkat-angkat”

“Bukannya Kak Baekhyun bilang ke bandara ya jemput Daddy?”

“Hah? Engga kok, ini saya baru dateng dari bandara langsung kesini karena khawatir.”

“Ohh gitu, yasudah masuk aja Dad. Kayaknya kak Baekhyun ga jadi berangkat gara-gara kambuh lagi.”

“Emang kakak kamu sakit apa?”

“Ga tau, dari kemarin dia muntah-muntah. Pas ujong tanya katanya cuma masuk angin. Tapi kemarin itu ujong sempet liat tespeck diatas meja kakak. Sayang banget ujong belum sempet liat garisnya” Suara tekanan pin pintu apartemennya terdengar, sekujur tubuh Baekhyun semakin bergetar saat yoojung menceritakan hal itu.

Cklak

Pintu apartemen Baekhyun terbuka, suara langkah berat dan dorongan koper itu semakin nyata ditelinga Baekhyun.

'Gue ga boleh kabur dulu. Gue harus cari tau dulu. Ayok Baekhyun bisa yuk' begitulah batin Baekhyun untuk meyakinkan dirinya.

Baekhyun menarik nafasnya panjang dan dalam dan menghembuskannya kasar. langkah kaki berat itu semakin mendekat dan—

“Sayang—”

Plakkk

Satu tamparan melayang pada pipi Chanyeol. Chanyeol tak tau apa-apa, ia kebingungan kenapa tunangannya itu langsung menampar pipinya. Bukannya memberi sambutan yang hangat, justru sebuah tamparan yang ia dapatkan.

“Explain!” Air mata Baekhyun sudah tak terbendungi lagi mengalir deras di pipinya saat ia melempar kertas-kertas itu dihadapan Chanyeol.

Chanyeol terkaget saat ia mendapati kertas-kertas tersebut adalah potongan dari diary milik Luna.

“Jadi kamu udah baca?” Tanya Chanyeol tanpa ekspresi. Baekhyun langsung menegang dan ketakutan melihat perubahan ekspresi Chanyeol itu.

“Jadi semua yang ditulisan itu benar? Kau membunuh anakmu sendiri?” Chanyeol langsung melototkan matanya kebingungan. Pasalnya dirinya tak pernah membunuh anak yang dikandung Luna.

Memang benar semuanya, Luna telah mengandung anak darinya, tapi demi Tuhan. Chanyeol tak pernah menyakiti almarhumah anaknya itu.

Chanyeol memungut lembaran kertas itu, membacanya perlahan, mencari tahu mengapa Baekhyun bisa berasumsi sedemikian rupa. Bahkan Chanyeol masih tak menyangka Luna masih menyimpan foto mereka saat bersenggama di paris beberapa tahun yang lalu.

Saat Chanyeol membaca lembaran terakhir tentang kandungan Luna yang sudah berusia lima bulan itu, matanya sedikit melotot, dahinya berkerut. Sejak kapan ibunya menuntut dia agar memiliki anak laki-laki? Bahkan ibu Chanyeol sangat menyayangi Luna saat itu.

“Sayang, ini bohong.” Chanyeol memberikan kertas itu pada Baekhyun.

“Ini juga, apalagi. Saya ga pernah— Bentar.”

Chanyeol meraih ponsel dan langsung menelpon seseorang.

“Hun, lo lagi sama Luna?”

“Lo bisa ke apart Baekhyun ga? Ada yang kita mau omongin sama lo sama Luna.”

“Penting”

“Okay gue shareloc sekarang”

Kurang lebih begitulah ucapan Chanyeol. Tubuh Baekhyun yang melemas hanya mendudukan dirinya di tepi ranjang sembari menangkup wajahnya yang menangis.

“Sayang, sebelumnya maaf saya tidak pernah menceritakan tentang masa lalu saya. Saya tahu kamu terkejut, tapi saya boleh bertanya satu hal sama kamu? Jika kamu tak mau menjawabnya tidak apa-apa.” Chanyeol mendudukan dirinya disamping Baekhyun mengutik ponselnya dan melihatkan Bekhyun pesan dari ian.

“Apa benar ini kamu? Suara desahan ini juga milik kamu?” Baekhyun melihat kearah ponsel Chanyeol, terdapat sebuah chat dari nomor yang familiar.

Saat Baekhyun melihatnya ia sedikit terkejud. Itu memang dirinya tetapi ia ingat itu bukan sofa miliknya, itu sofa milik ian. Dan sekarang Baekhyun tersadar, ada hal yang menjanggal dari semua ini.

“Itu memang saya, tapi itu foto lama. Saya ingat, ian mengambil foto itu saat kami bermain dare or dare. Tapi itu sudah lama, saat saya masih jadian sama ian.” Tutur Baekhyun yang mulai melunak.

“Lalu, soal desahan itu?”

“Itu juga terjadi karena sebuah dare,”

“Dare apa?”

Baekhyun terdiam, ia tak berani menjawabnya takut kalau Chanyeol akan kecewa.

“Tidak apa—”

“It just a fingering” Jawab Baekhyun akhirnya.

“Waktu itu saya kalah main dare or dare lagi, dan ya gitu. Ian put his fingers di hole saya, dan ian merekam semuanya. Tapi hanya itu tak lebih.” Ucap Baekhyun.

“Tapi kenapa dia mengirimkan saya ini semua?”

“Itu sudah kebiasaan ian blackmailing siapapun yang dekat dengan Baekhyun, sampe akhirnya gue masukin dia kepenjara.” Sebuah suara menginterupsi percakapan Chanyeol dan Baekhyun. Suara itu milik Sehun dan Mbak Luna yang berdiri dibelakangnya.

“Baekhyun—” Mbak Luna meneteskan air matanya lalu bersimpuh dihadapan Baekhyun.

“Saya minta maaf, semua ini ulah adik saya. Sedari awal harusnya saya membakar semua kenangan saya dengan Chanyeol.” Luna memeluk kaki Baekhyun sembari menangis tersedu-sedu.

“Mbak Luna, Bangun, Jangan begini.” Baekhyun berusaha menarik lengan Luna tetapi Luna masih erat memeluk kaki Baekhyun.

“No, sampai kamu maafin keteledoran saya.”

“Jelaskan dulu sama saya, baru saya bisa maafkan atau tidak.” Ucap Baekhyun. Luna bangkit dan meraih kertas-kertas yang diberikan oleh Chanyeol.

Luna menggeleng membaca kertas-kertas itu.

“Jelek sekali, saya tidak pernah membuat diary seperti ini. Tulisannya terlalu rapi, mana ada typo lagi. Apalagi ini??? Mama Park tak sejahat itu, beliau itu sosok penyayang.” Begitulah Luna mengomentari 3 lembar kertas yang tak benar adanya.

“Baekhyun, memang benar foto-foto ini. Tetang bagian saya dan Chanyeol di Paris dan Kyoto beberapa tahun lalu. Foto tentang USG dan Kehamilan saya ini juga benar. tetapi kisahnya bukan seperti yang tertulis.”

“Lalu?”

“Saya keguguran saat usia kandungan saya lima bulan karena terjatuh dari tangga lantai dua rumah saya. Saat itu saya benar-benar terpukul karena saya harus kehilangan calon buah hati saya, disamping itu saya juga harus kehilangan rahim saya karena keguguran itu. Saat itu Justina, adik saya adalah penyebab hal itu terjadi. Cinta butanya terhadap Chanyeol membuat dirinya berbuat jahat seperti itu—”

“Sebentar, Justina? Yang ini mbak?” Baekhyun menunjukan foto seorang gadis yang katanya teman perempuan Ian saat pesta ulang tahun Doyeon di rumah Ian.

“Iya, kamu mengenalnya?”

Baekhyun menggeleng—

“Tidak, hanya tau.”

“Harusnya saya peringatkan kamu dari awal sayang, untuk menjauh dari Ian, saya tau dia pasti masih menginginkan kamu. Kamu terlalu baik mau memaafkan psychopath seperti dia.” Chanyeol mengelus punggung Baekhyun, berusaha menenangkannya.

“Terus ini sekarang gimana?? Kita ga bisa biarin mereka berdua ganggu hidup kita karena obsesinya.” Ucap Sehun karena sejujurnya ia juga sudah muak dengan permainan calon adik iparnya.

“Penjarakan saja dia, saya ikhlas. Biar dia kapok sekali-sekali. Bahkan mamapun sudah muak dengan kelakuannya.” Luna langsung menunduk malu akan perbuatan adiknya yang kejam.

“Baekhyun, saya benar-benar minta maaf. Tapi untuk hal saya memintamu agar memiliki anak yang banyak itu benar-benar keinginan polos saya. Saya ingin merasakan menggendong bayi walaupun bukan dari rahim saya. Saya benar-benar tidak ada maksud untuk balas dendam dan sebagainya seperti yang dituliskan di surat ini. Maaf Baekhyun, gara-gara saya, kamu jadi begini.” Luna kembali memeluk kaki Baekhyun begitu erat dan menangis tersedu.

“Mbak, ini bukan kesalahan mbak luna. Saya percaya kok mbak luna orang yang baik. Soal Mbak Luna minta bayi yang banyak dari saya, Makasi banyak ya mbak doanya, bentar lagi keinginan mbak terwujud.” Baekhyun mengelus pundak Mbak Luna.

Luna yang mendengar perkataan Baekhyun langsung mendongakan kepalanya, Sehun dan Chanyeol yang mendengarnya juga ikut bingung.

“Sayang maksud kamu??—”

“Hehe iya—

“Kakak!!!!!!! Ini tespeck kakak kan??? Garisnya kok dua???” Yoojung berteriak dari kejauhan sembari membawa sebuah kotak ditangannya.

“Well surprise (?)” Baekhyun hanya terkekeh sembari menghapus air matanya.

“It's a twins” Lanjut Baekhyun lagi. Chanyeol yang mendengar hal itu langsung memeluk tunangannya dan menangis di pelukannya. Begitu juga dengan Luna dan Sehun yang saling menautkan tangan mereka mengucap rasa syukur karena doa Luna telah dikabulkan.

Memang benar masing-masing dari mereka memiliki masa lalu, baik atau buruknya hal itu. Kita sebagai pasangan, tugas kita hanya saling bertukar dan menerima satu sama lain.

image

Hiruk pikuk pesta Halloween disebuah pusat kota, membuat Baekhyun semakin bersemangat untuk mencari mangsanya saat ini.

Ribuan pasang mata hadir untuk memeriahkan pesta malam ini. Sedari tadi Baekhyun hanya mengendus endus aroma darah setiap manusia yang ada disana, hingga akhirnya ia mencium aroma darah manis diujung ruangan itu.

Terdapat seorang laki-laki dengan kostum joker tengah duduk sendirian sembari memainkan games di ponselnya.

Baekhyun yang ingin sekali mencicipi darah itu akhirnya mendekati pria itu.

“Hai, lo sendiri aja?” Sapa Baekhyun.

“Ohh hai, engga kok tadi gue sama temen gue, tapi kayaknya lagi make out sama pacarnya.” Sahut Chanyeol dan mengalihkan perhatiannya pada pria kecil berkostum vampir itu.

“Ohh gitu, btw gue Baekhyun.” Ucap Baekhyun sembari mengulurkan tangannya.

“Gue Chanyeol.” Sahut Chanyeol sembari menjabat uluran tangan Baekhyun.

“Lo cakep pakai kostum joker itu.” Puji Baekhyun yang sebenarnya hanya basa basi belaka.

“Thanks, lo juga. Kayak vampir beneran hehe.” Sahut Chanyeol.

“Mau selfie ga?” Tawar Baekhyun pada Chanyeol.

“Boleh..”

“Pakai HP gue ya, tapi lo yang megang.” Baekhyun menyerahkan handphonenya pada Chanyeol dan satu dua tiga cheeeseeee..

“Lo cakep banget gila.” Ucap Baekhyun saat melihat hasil foto selfie mereka.

“Lo juga—cupp” Chanyeol menanggapi pujian Baekhyun dan langsung mencium pipi pria mungil itu, dan sesekali mengulum pipi tembamnya.

“Mau make out ga sama gue? Gue jamin bakal bikin lo teriak puas” bisik Chanyeol pada telinga Baekhyun.

Seketika itu juga ada rasa merinding disekujur tubuh Baekhyun dan juga getaran-getaran manja diperutnya yang membuat ia ketagihan untuk mendengar suara berat itu.

“Proof it—mppphhh” sahut Baekhyun dan langsung melumat bibir Chanyeol dengan lapar.


“Mppphhh—ahhh Chan—-ahhh—yeoll” desahan demi desahan keluar dari mulut Baekhyun saat Chanyeol mulai memainkan nipplenya.

Kini Baekhyun tengah terlanjang bulat sedangkan Chanyeol masih menggunakan celana dalam calvin kleinnya. Keduanya mengeluarkan suara desahan nikmat yang memenuhi seisi kamar hotel yang telah mereka pesan.

Lidah Chanyeol masih asik menari memainkan nipple cantik Baekhyun, sedangkan Baekhyun yang duduk diatas pangkuan Chanyeol mendongakkan kepalanya menikmati permainan lidah itu dan mendesah merdu sehingga itu menjadi candu untuk telinga Chanyeol.

image

“Damn baby, nipplemu cantik sekali” Ucap Chanyeol, tetapi tangannya diam diam mengurit penis mungil Baekhyun yang sudah tegang.

“Ahhh—Chanyeol aku udah ga tahan—-mpppphhh ahhh” Mendengar itu Chanyeol semakin mengocok penis Baekhyun, menyedot nipplenya dan tangannya yang lagi satu ia gunakan untuk memainkan lubang Baekhyun yang sudah muali berkedut.

“Ahhh Chanahh—yeolahh . Fuck gue mau cum mphhhh” Chanyeol langsung menghentikan permainnya membuat Baekhyun benar-benar frustasi karena sebentar lagi ia mencapai puncaknya.

“Menungging lah baby, aku akan memuaskan lubangmu sampai kamu crot tak henti-hentinya” Dengan sigap Baekhyun langsung menungging dihadapan Chanyeol, membuka pipi pantatnya hingga menampakan lubang manisnya yang sudah berkedut, meronta-ronta ingin dimasukan.

image

Chanyeol takjub melihat lubang Baekhyun yang indah itu, ia tak menyangka akan memiliki lubang cantik itu malam ini. Chanyeol meneguk ludahnya kasar dan mulai memasukan jarinya kedalam lubang Baekhyun.

“Mpphhhhh ahhh Chanyeolahhh lebih dalam dan cepat.” Mendengar cercauan itu, Chanyeol menurutinya, ia langsung memasukan jarinya kedalam lubang itu lebih dalam dan lebih cepat hingga suara cepakan bergema mengisi ruangan itu.

image

“Ahhhh—ahhhh Chanyeol aku akan keluar mphhhh” Lagi-lagi Chanyeol menghentikan permainannya dan menjilat jari-jarinya yang basah akan cairan dari lubang Baekhyun.

“Kamu tidak boleh puas dengan jariku, sayangku. Kau harus puas dengan penis istimewaku.” Bisik Chanyeol lalu mengecup cuping Baekhyun membuat Baekhyun semakin mendongkaan kepalanya. Baekhyun membalikan tubuhnya, melihat bagaimana Chanyeol akan membuka celana dalamnya yang sudah ada gundukannya itu. Baekhyun penasaran seberapa besar penis milik Chanyeol.

Tanpa disangka-sangka ketika Chanyeol membuka celana dalamnya Baekhyun kaget luar biasa melihat penis besar Chanyeol yang dihiasi piercing dimana-mana.

Tanpa basa basi, Baekhyun langsung mengulum dan melumat penis itu merasakan dingin dilidahnya akibat sentuhan piercing nya. Sesekali ia menjilat kepala penis itu dan mengenyotnya. Tangan Baekhyun ikut andil memainkan piercing itu dan sesekali memainkan twinsball Chanyeol.

“Mphhh baby, mulutmu nikmat sekali—ahhhh” Chanyeol mendorong pinggulnya hingga penisnya bisa masuk lebih dalam kedalam mulut Baekhyun dan menyentuh ujung tenggorokannya.

“Sayang aku ingin crott di dalam lubangmu, menungginglah lagi sayang.” Baekhyun langsung menungging mematihi perintah Chanyeol, dengan sekali tusukan Chanyeol berhasil memasukan penis besarnya kedalam lubang Baekhyun.

“Ahhhh—ahhhh Chanyeol nikmat sekaliii fuck” Bagaimana tidak nikmat jika sensasi dingin geli dan menyenangkan itu menjadi satu menyentuh kulitnya, bahkan kini penis mungilnya sudah mengeluarkan cairan sperma yang begitu banyak.

“Sayang lubangmu sempit sekali ahhh—-ahhh—-ahhhh mppphhh fuck”

“Fasterrrr daddyhhh ahhh fasterrr”

“Fuckkk baby, aku mau keluarrr ahhh—-ahhh—-ahhhh ahhhh mpphh” Chanyeol semakin menggenjot lubang itu hingga akhirnya ia memuntahkan cairan sperma yang begitu banyak sehingga tubuh Baekhyun terkulai lemas.

image

Cairan Chanyeol yang terlalu banyak hingga ikut menetes keluar dari lubang anal Baekhyun.

image

Chanyeol yang terengah-engah ikut membaringkan tubuhnya pada Baekhyun, memeluk tubuh mungil itu dan mengusap surainya.

“Manusia bodoh.” Ucap Baekhyun, Chanyeol yang mendengarnya langsung menatap kearah Baekhyun yang sudah mengeluarkan taringnya. Chanyeol kaget, ternyata ia telah bersenggama dengan seorang vampir asli, dengan sigap Chanyeol langsung bangkit tapi sayang ia kalah cepat dengan Baekhyun yang sudah menancapkan gigitannya pada leher Chanyeol menghisap darah Chanyeol hingga habis tak tersisa. Dan pada akhirnya Chanyeol mati ditangan Baekhyun, tetapi kalian tak usah khawatir. Chanyeol hanya mati sebagai manusia, karena kecanduan Baekhyun akan penis Chanyeol ia tak rela harus membunuhnya, sehingga Baekhyun mengubah Chanyeol menjadi vampir. Menjadikannya teman sex selamanya.

—-TAMAT—-


HAPPY HALLOWEEN SEMUANYA, SEMOGA NC INI BISA MENGGIBUR KALIAN YA 🥰🥰

Hiruk pikuk pesta Halloween disebuah pusat kota, membuat Baekhyun semakin bersemangat untuk mencari mangsanya saat ini.

Ribuan pasang mata hadir untuk memeriahkan pesta malam ini. Sedari tadi Baekhyun hanya mengendus endus aroma darah setiap manusia yang ada disana, hingga akhirnya ia mencium aroma darah manis diujung ruangan itu.

Terdapat seorang laki-laki dengan kostum joker tengah duduk sendirian sembari memainkan games di ponselnya.

Baekhyun yang ingin sekali mencicipi darah itu akhirnya mendekati pria itu.

“Hai, lo sendiri aja?” Sapa Baekhyun.

“Ohh hai, engga kok tadi gue sama temen gue, tapi kayaknya lagi make out sama pacarnya.” Sahut Chanyeol dan mengalihkan perhatiannya pada pria kecil berkostum vampir itu.

“Ohh gitu, btw gue Baekhyun.” Ucap Baekhyun sembari mengulurkan tangannya.

“Gue Chanyeol.” Sahut Chanyeol sembari menjabat uluran tangan Baekhyun.

“Lo cakep pakai kostum joker itu.” Puji Baekhyun yang sebenarnya hanya basa basi belaka.

“Thanks, lo juga. Kayak vampir beneran hehe.” Sahut Chanyeol.

“Mau selfie ga?” Tawar Baekhyun pada Chanyeol.

“Boleh..”

“Pakai HP gue ya, tapi lo yang megang.” Baekhyun menyerahkan handphonenya pada Chanyeol dan satu dua tiga cheeeseeee..

“Lo cakep banget gila.” Ucap Baekhyun saat melihat hasil foto selfie mereka.

“Lo juga—cupp” Chanyeol menanggapi pujian Baekhyun dan langsung mencium pipi pria mungil itu, dan sesekali mengulum pipi tembamnya.

“Mau make out ga sama gue? Gue jamin bakal bikin lo teriak puas” bisik Chanyeol pada telinga Baekhyun.

Seketika itu juga ada rasa merinding disekujur tubuh Baekhyun dan juga getaran-getaran manja diperutnya yang membuat ia ketagihan untuk mendengar suara berat itu.

“Proof it—mppphhh” sahut Baekhyun dan langsung melumat bibir Chanyeol dengan lapar.


“Mppphhh—ahhh Chan—-ahhh—yeoll” desahan demi desahan keluar dari mulut Baekhyun saat Chanyeol mulai memainkan nipplenya.

Kini Baekhyun tengah terlanjang bulat sedangkan Chanyeol masih menggunakan celana dalam calvin kleinnya. Keduanya mengeluarkan suara desahan nikmat yang memenuhi seisi kamar hotel yang telah mereka pesan.

Lidah Chanyeol masih asik menari memainkan nipple cantik Baekhyun, sedangkan Baekhyun yang duduk diatas pangkuan Chanyeol mendongakkan kepalanya menikmati permainan lidah itu dan mendesah merdu sehingga itu menjadi candu untuk telinga Chanyeol.

image

“Damn baby, nipplemu cantik sekali” Ucap Chanyeol, tetapi tangannya diam diam mengurit penis mungil Baekhyun yang sudah tegang.

“Ahhh—Chanyeol aku udah ga tahan—-mpppphhh ahhh” Mendengar itu Chanyeol semakin mengocok penis Baekhyun, menyedot nipplenya dan tangannya yang lagi satu ia gunakan untuk memainkan lubang Baekhyun yang sudah muali berkedut.

“Ahhh Chanahh—yeolahh . Fuck gue mau cum mphhhh” Chanyeol langsung menghentikan permainnya membuat Baekhyun benar-benar frustasi karena sebentar lagi ia mencapai puncaknya.

“Menungging lah baby, aku akan memuaskan lubangmu sampai kamu crot tak henti-hentinya” Dengan sigap Baekhyun langsung menungging dihadapan Chanyeol, membuka pipi pantatnya hingga menampakan lubang manisnya yang sudah berkedut, meronta-ronta ingin dimasukan.

image

Chanyeol takjub melihat lubang Baekhyun yang indah itu, ia tak menyangka akan memiliki lubang cantik itu malam ini. Chanyeol meneguk ludahnya kasar dan mulai memasukan jarinya kedalam lubang Baekhyun.

“Mpphhhhh ahhh Chanyeolahhh lebih dalam dan cepat.” Mendengar cercauan itu, Chanyeol menurutinya, ia langsung memasukan jarinya kedalam lubang itu lebih dalam dan lebih cepat hingga suara cepakan bergema mengisi ruangan itu.

image

“Ahhhh—ahhhh Chanyeol aku akan keluar mphhhh” Lagi-lagi Chanyeol menghentikan permainannya dan menjilat jari-jarinya yang basah akan cairan dari lubang Baekhyun.

“Kamu tidak boleh puas dengan jariku, sayangku. Kau harus puas dengan penis istimewaku.” Bisik Chanyeol lalu mengecup cuping Baekhyun membuat Baekhyun semakin mendongkaan kepalanya. Baekhyun membalikan tubuhnya, melihat bagaimana Chanyeol akan membuka celana dalamnya yang sudah ada gundukannya itu. Baekhyun penasaran seberapa besar penis milik Chanyeol.

Tanpa disangka-sangka ketika Chanyeol membuka celana dalamnya Baekhyun kaget luar biasa melihat penis besar Chanyeol yang dihiasi piercing dimana-mana.

Tanpa basa basi, Baekhyun langsung mengulum dan melumat penis itu merasakan dingin dilidahnya akibat sentuhan piercing nya. Sesekali ia menjilat kepala penis itu dan mengenyotnya. Tangan Baekhyun ikut andil memainkan piercing itu dan sesekali memainkan twinsball Chanyeol.

“Mphhh baby, mulutmu nikmat sekali—ahhhh” Chanyeol mendorong pinggulnya hingga penisnya bisa masuk lebih dalam kedalam mulut Baekhyun dan menyentuh ujung tenggorokannya.

“Sayang aku ingin crott di dalam lubangmu, menungginglah lagi sayang.” Baekhyun langsung menungging mematihi perintah Chanyeol, dengan sekali tusukan Chanyeol berhasil memasukan penis besarnya kedalam lubang Baekhyun.

“Ahhhh—ahhhh Chanyeol nikmat sekaliii fuck” Bagaimana tidak nikmat jika sensasi dingin geli dan menyenangkan itu menjadi satu menyentuh kulitnya, bahkan kini penis mungilnya sudah mengeluarkan cairan sperma yang begitu banyak.

“Sayang lubangmu sempit sekali ahhh—-ahhh—-ahhhh mppphhh fuck”

“Fasterrrr daddyhhh ahhh fasterrr”

“Fuckkk baby, aku mau keluarrr ahhh—-ahhh—-ahhhh ahhhh mpphh” Chanyeol semakin menggenjot lubang itu hingga akhirnya ia memuntahkan cairan sperma yang begitu banyak sehingga tubuh Baekhyun terkulai lemas.

image

Cairan Chanyeol yang terlalu banyak hingga ikut menetes keluar dari lubang anal Baekhyun.

image

Chanyeol yang terengah-engah ikut membaringkan tubuhnya pada Baekhyun, memeluk tubuh mungil itu dan mengusap surainya.

“Manusia bodoh.” Ucap Baekhyun, Chanyeol yang mendengarnya langsung menatap kearah Baekhyun yang sudah mengeluarkan taringnya. Chanyeol kaget, ternyata ia telah bersenggama dengan seorang vampir asli, dengan sigap Chanyeol langsung bangkit tapi sayang ia kalah cepat dengan Baekhyun yang sudah menancapkan gigitannya pada leher Chanyeol menghisap darah Chanyeol hingga habis tak tersisa. Dan pada akhirnya Chanyeol mati ditangan Baekhyun, tetapi kalian tak usah khawatir. Chanyeol hanya mati sebagai manusia, karena kecanduan Baekhyun akan penis Chanyeol ia tak rela harus membunuhnya, sehingga Baekhyun mengubah Chanyeol menjadi vampir. Menjadikannya teman sex selamanya.

—-TAMAT—-


HAPPY HALLOWEEN SEMUANYA, SEMOGA NC INI BISA MENGGIBUR KALIAN YA 🥰🥰

image

Baekhyun melangkahkan kakinya cepat, ia kesal dengan Suaminya. Ia hanya menginginkan sebuah ritual awet muda seperti apa yang ia selalu dengar di Anderrel, bahkan ratu sebelumnya, Ratu Ji Hyun juga menggelar ritual kecantikan.

Langkah kakinya terhenti tepat didepan sebuah pintu yang terbuat dari kayu mahoni itu. Aroma rempah-rempah bisa tercium dengan kuat, karena saat ini Baekhyun tengah berkunjung ke rumah tabib pribadinya yang tak jauh dari Istana.

Seorang dayang mengetuk pintu kayu itu hingga ketukan ketiga seorang gadis yang muncul membuka pintu itu. Ia adalah tabib Yeji.

image Tabib Yeji

“Yang Mulia Amama” Sapa tabib Yeji dan membungkukkan tubuhnya.

“Ada hal apa yang membuat Yang Mulia kemari?” Lanjut Tabib Yeji.

“Bisakah kita mengobrol didalam?”

“Tentu Yang Mulia” Tabib Yeji membuka lebar pintu rumahnya dan membiarkan Ratu Baekhyun dan dayang pribadinya, Dayang Yoona masuk ke dalam, sedangkan beberapa dayang harus menunggu didepan rumah Tabib Yeji.

image Dayang Yoona

Sesaat Baekhyun memasuki rumah Tabib Yeji, aroma rempah itu semakin kuat tercium di hidung Baekhyun.

“Kau sedang membuat apa?” Tanya Baekhyun saat ia melihat beberapa rempah di atas meja Tabib Yeji yang masih agak berantakan.

image

“Hanya beberapa obat diare Yang Mulia, belakangan ini banyak petani kita yang terkena diare” Sahut Tabib Yeji. Baekhyun hanya mengangguk menanggapinya.

“Ngomong-ngomong, kau tau soal ritual kecantikan awet muda yang dilakukan Ratu JiHyun dulu?” Tanya Baekhyun pada Tabib Yeji.

“Iya, saya tau tentang ritual itu. Ritual yang masih menjadi pro dan kontra di kalangan masyarakat Anderrel, apalagi jika mereka memiliki seorang anak gadis perawan.” Sahut Tabib Yeji sembari mengaduk beberapa rempah.

“Tabibku, aku ingin awet muda. Aku ingin melakukan ritual itu. Aku ingin membuat Raja jatuh cinta padaku selalu. Aku juga ingin membangkitkan kemakmuran pada rakyatku. Apa kau tau apa saja yang harus aku lakukan untuk melakukan ritual itu?” Ucap Ratu Baekhyun yang tengah bercermin dan menyentuh beberapa kerutan pada wajahnya.

Tabib Yeji hanya terdiam, ia bingung harus menjawab apa.

“Tabib, kenapa kau terdiam?” Tanya Baekhyun kembali saat ia sadar tak sepatah kata pun keluar dari mulut Tabibnya.

Tak menjawab lagi, Tabib Yeji justru berjalan menuju rak bukunya, membuka sebuah kotak hitam pekat dan mengambil sebuah gulungan dari dalamnya. Berlari kembali kearah Baekhyun lalu menyerahkan gulungan itu.

“Ini adalah gulungan Victorus, gulungan yang terbuat dari kulit naga yang di buat oleh Raja pertama Anderrel. Ada 8 jenis gulungan yang masing-masing berisi tentang ritual-ritual di Anderrel, dan Victorus salah satunya. Gulungan Victorus yang bertuliskan tentang Ritual kecantikan, mulai dari penanggalan sampai bahan bahan apa saja yang diperlukan.” Baekhyun membuka gulungan itu dan membaca isinya, senyumnya lebar terulas saat ia membaca isinya. Akhirnya ia mendapatkan apa yang ia inginkan.

“Jadi ini yang kau maksudkan masih menjadi kontra? Tabib, kau tak usah khawatir. Aku yakin saat ini Raja tengah mencarikan tumbal untukku.” Ucap Baekhyun dan kembali membungkus gulungan itu.

“Dayang Yoona, serahkan gulungan ini pada Pelayan Kyungsoo, menurut gulungan itu ritual akan terjadi pada Red Moon tiba. Kurasa Red Moon akan segera tiba.” Ucap Baekhyun dan menyerahkan gulungan itu pada Dayangnya.

“Baik Amama” Dayang Yoona membungkukkan tubuhnya, meraih gulungan itu dan segera berlari mencari Pelayan Kyungsoo untuk memberikan gulungannya.

Seekor naga serta pemiliknya telah berhasil mendarat di tengah halaman belakang istana. Ia adalah pengawal Hyunjin dan Chopper, Naga milliknya.

image

Sesaat Chopper dan Pengawal Hyunjin mendarat, ia langsung berlari menuju ke arah Pangeran Sehun yang sudah berdiri dengan tiga dayang di belakangnya dengan wajah yang tertutup karung goni.

“Pangeran Sehun, ada gerangan apa kau memanggilku??” Tanya Pengawal Hyunjin dan berlutut di bawah Pangeran Sehun.

“Ababa memerintahkanmu untuk mengeksekusi ketiga dayang itu.” Ucap Pangeran Sehun yang masih menautkan tangannya di belakang punggungnya, menelisik salah satu pengawal kerajaan itu.

“Baik Pangeran, akan ku laksanakan!” Sahut Hyunjin lalu bangkit membungkuk pada Pangeran Sehun, tanda ia sanggup untuk menjalankan perintah itu.

“Setelah tugasmu selesai, temuilah Pelayan Kyungsoo dan tanyakan dimana Amama akan melakukan ritual.” ucap Pangeran Sehun.

Pangeran Sehun berjalan menjauhi halaman itu, meninggalkan ketiga dayang bersama Pengawal Hyunjin dan juga beberapa prajurit lainnya.

“Felix, ikat mereka. Kita akan langsung mengesekusinya.” Perintah Pengawal Hyunjin pada salah satu prajuritnya.

“Baik, Tuan” Sahut Felix dan langsung mengikat tubuh ketiga dayang itu pada dan membuka karung goni yang menutupi wajah mereka.

“Tuan aku mohon, jangan hukum kami. Kami minta maaf, kami tak sengaja menyebarkan berita itu.” Ucap salah satu dayang yang paling tua.

“Benar tuan, ini semua karena hasutan pelayan Yoo Jimin. Kami hanya mengikuti ajakannya saja.” Sahut Dayang SoHyun, dayang paling muda diantara ketiganya.

“Jika kalian diajak makan kotoran oleh dayang Yoo Jimin apa kalian mau ikut juga?!?” Bentak pengawal Hyunjin. Ketiga dayang itu hanya menggeleng, mereka benar-benar bodoh mau saja mengikuti ajakan sesat dayang Yoo Jimin untuk menguping dan menyebarkan berita itu.

“Jika kalian terlahir kembali, janganlah membuat kesalahan bodoh seperti ini lagi.”

Brakkkk

Satu ayunan telak dari bilah kayu berhasil memukul kepala ketiga dayang itu. Pengawal Hyunjin memukul mereka berkali-kali hingga akhirnya mereka tewas bersimbah darah.

image Dayang SoHyun, Dayang paling muda

image Dayang Hansoo

image Dayang Seondeok, dayang paling tua

Seekor naga serta pemiliknya telah berhasil mendarat di tengah halaman belakang istana. Ia adalah pengawal Hyunjin dan Chopper, Naga milliknya.

image

Sesaat Chopper dan Pengawal Hyunjin mendarat, ia langsung berlari menuju ke arah Pangeran Sehun yang sudah berdiri dengan tiga dayang di belakangnya dengan wajah yang tertutup karung goni.

“Pangeran Sehun, ada gerangan apa kau memanggilku??” Tanya Pengawal Hyunjin dan berlutut di bawah Oangeran Sehun.

“Ababa memerintahkanmu untuk mengeksekusi tiga dayang itu.” Ucap Pangeran Sehun yang masih menautkan tangannya di belakang punggungnya, menelisik pengawal kerajaan itu.

“Baik Pangeran, akan ku laksanakan!” Sahut Hyunjin lalu bangkit membungkuk pada Pangeran Sehun, tanda ia sanggup untuk menjalankan perintah itu.

“Setelah tugasmu selesai, temuilah Pelayan Kyungsoo dan tanyakan dimana Amama akan melakukan ritual.” ucap Pangeran Sehun.

Pangeran Sehun berjalan menjauhi halaman itu, meninggalkan ketiga dayang bersama Pengawal Hyunjin dan juga beberapa prajurit lainnya.

“Felix, ikat mereka. Kita akan langsung mengesekusinya.” Perintah Pengawal Hyunjin pada salah satu prajuritnya.

“Baik, Tuan” Sahut Felix dan langsung mengikat tubuh ketiga dayang itu pada dan membuka karung goni yang menutupi wajah mereka.

“Tuan aku mohon, jangan hukum kami. Kami minta maaf, kami tak sengaja menyebarkan berita itu.” Ucap salah satu dayang yang paling tua.

“Benar tuan, ini semua karena hasutan pelayan Yoo Jimin. Kami hanya mengikuti ajakannya saja.” Sahut Dayang SoHyun, dayang paling muda diantara ketiganya.

“Jika kalian diajak makan kotoran oleh dayang Yoo Jimin apa kalian mau ikut juga?!?” Bentak pengawal Hyunjin. Ketiga dayang itu hanya menggeleng, mereka benar-benar bodoh mau saja mengikuti ajakan sesat dayang Yoo Jimin untuk menguping dan menyebarkan berita itu.

“Jika kalian terlahir kembali, janganlah membuat kesalahan bodoh seperti ini lagi.”

Brakkkk

Satu ayunan telak dari bilah kayu berhasil memukul kepala ketiga dayang itu. Pengawal Hyunjin memukul mereka berkali-kali hingga akhirnya mereka tewas bersimbah darah.

image Dayang SoHyun, Dayang paling muda

image Dayang Hansoo

image Dayang Seondeok, dayang paling tua

image

Sebuah menara tinggi dengan dinding yang terbuat dari tulang belulang Naga menjulang megah dan letaknya tak jauh dari Istana Utama. Menara ini biasanya digunakan Sang Raja atau Sang Ratu untuk melakukan pidato tertentu, menyampaikan beberapa hal pada rakyat Anderrel.

image Bayangan balkon menara

Satu persatu rakyat Anderrel mulai berdatangan memenuhi halaman didepan menara itu. Pakian yang mereka kenakan serba putih baik laki maupun perempuan, keduanya menggunakan sebuah terusan yang panjang hingga mata kaki. Masing-masing dari mereka membawa obor dan juga jerami.

Ratu Baekhyun dengan jubah satinnya, menelisik setiap manusia yang tengah berbincang dibawah sana. Tak ada guratan kesedihan di wajah mereka, mungkin karena anak perempuannya aman-aman saja tak ada yang dijadikan tumbal malam ini.

“Amama, air hangatnya sudah siap.” Mendengar ucapan dayang Yoona, Baekhyun langsung membuka jubah satinnya, memperlihatkan tubuhnya yang mulus dan bersih didepan beberapa dayang istana dan juga pengawal Hyunjin. Awal-awal Baekhyun datang ke Anderrel, jujur saja beberapa dayang dan bahkan Raja Hyunbin yang menjabat waktu itu cukup kaget, karena calon Ratu mereka adalah seseorang yang memiliki penis dengan paras yang cantik bak Dewi Aphrodite. Tetapi seiring berjalanannya waktu, para dayang dan seluruh isi Istana sudah terbiasa akan hal itu, jika mereka berani mencemooh Baekhyun, siap-siap saja bayarannya adalah sebuah penggalan kepala.

Baekhyun memasukan kaki jenjangnya kedalam bak mandi, menikmati aroma susu dan juga wanginya kelopak bunga mawar. Para dayang mulai membersihkan seluruh tubuh Baekhyun mulai dari lengan hingga lubang analnyapun ikut dibersihkan oleh para dayang.

“Amama, menungginglah saya akan membersihkan lubang anda.” Pinta Dayang Yoona. Jangan salah, tak sembarangan orang yang bisa menyentuh lubang anal itu, hanya seorang Raja dan juga seorang dayang yang sudah mengorbankan jari kelingkingnya untuk dipotong.

Baekhyun menungging, menampakan lubang analnya yang berwarna pink itu. Pengawal Hyunjin yang berada disana hanya bisa menunduk, ia takut jika ia ketahuan tergoda akan lubang itu, maka kepalanya akan menggantung di tengah istana.

image

Dayang Yoona langsung melilitkan sebuah benda seperti gelatin yang terbuat dari air liur Naga pada jari telunjuknya, memasukannya perlahan dan membersihkan lubang cantik Sang Ratu.

“Mphhh—“ Jantung dayang Yoona langsung berdegup kencang saat ia mendengar lenguhan Sang Ratu, tangannya bergetar saat membersihkan lubang itu, dalam hatinya ia berdoa semoga tak akan terjadi apa-apa selanjutnya. Baekhyun sadar akan gerakan jari dayangnya tak biasa, dayangnya pasti tengah takut saat ini karena ia tak sengaja meloloskan sebuah lenguhan.

“Tak apa-apa, aku sudah lama tak di sentuh oleh Raja, badanku jadi lebih sedikit sensitif jika disentuh.” Dayang Yoona menghembuskan nafasnya lega, ia hampir saja kehilangan tangannya jika saja Sang Ratu tak memaafkannya.

Tok Tok Tok Tok

“Yang Mulia Amama, Pelayan Kyungsoo ingin masuk membawa persiapan Ritual.” Ucap salah seorang dayang yang menjaga pintu.

“Suruh dia masuk.”

“Baik, Yang Mulia.” Dayang itu lalu pergi membukakan pintu. Tampak Pelayan Kyungsoo yang masuk dengan sebuah nampan serta dua ajudan dibelakangnya bersama seorang gadis yang memberontak minta dilepaskan.

“Yang Mulia Amama,” Pelayan Kyungsoo menyerahkan beberapa Kristal yang ia bawa pada Baekhyun. Baekhyun menelisik Kristal itu cukup teliti, ia hanya ingin memastikan bahwa itu kristal asli yang diambil langsung dari Teluk Dalam Syra.

Teluk Dalam Syra adalah sebuah teluk yang terletak di barat daya Pulau Dracania, Pulau tempat Kerajaan Anderrel berada. Tak sembarangan orang bisa menemukan Teluk Dalam Syra, mereka harus menyelami lautan Syra yang luas. Teluk dalam Syra terdapat ribuan bahkan jutaan kepingan Kristal murni yang jika di jual harganya bisa mencapai jutaan Dracoin (Mata Uang Anderrel : 1 Dracoin = Rp. 25.000) per 100 Gramnya. Karena hal itulah Teluk Dalam Syra dijaga ketat oleh seekor Naga Putih yang bernama Trixie.

image Gambaran Teluk Dalam Syra dan Trixie

“Bagian mana saja Kristal ini akan masuk? Apa Raja sudah mengetahuinya?” Tanya Baekhyun pada pelayan Kyungsoo.

“Sudah Yang Mulia Amama,” Sahut pelayan Kyungsoo sembari menundukan kepalanya.

“Amama, tubuh anda sudah bersih.” Ucap Dayang Yoona. Baekhyun langsung bangkit keluar dari bak mandinya, merentangkan tangannya agar tubuhnya bisa dikeringkan oleh para dayang. Seusai para dayang memasangkan bathrobe pada tubuhnya, Baekhyun berjalan mendekati Yoo Jimin seorang gadis yang akan menjadi tumbalnya.

“Berapa usiamu?” Baekhyun menyentuh halus wajah gadis itu, memang parasnya begitu cantik sekali hingga Baekhyunpun sedikit terkesan dengan kecantikannya.

“Tujuh belas tahun Yang Mulia—Yang Mulia aku mohon lepaskan aku, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Aku mohon—Plakkkk” Satu tamparan telak mengenai wajah Yoo Jimin, huh—sungguh puas rasanya Baekhyun menampar gadis itu. Jika saja ia tak menyebarkan berita tentang ritualnya, maka rakyatnya tak akan terbunuh begitu saja.

“Rupamu Cantik, tetapi mulutmu? Busuk!” Baekhyun merobek baju gadis itu mencabik-cabik kain yang menempel pada tubuh Yoo Jimin, hingga yang tersisa hanya celana dalam dari gadis itu.

“Pelayan, kita mulai saja ritualnya.”

“Baik Amama.” Pelayan Kyungsoo langsung bergegas membawa tubuh Yoo Jimin berbaring pada sebuah meja kayu, menutup matanya rapat-rapat dengan kain hitam. Yoo Jimin tak henti-hentinya meminta agar dirinya dilepas hingga membuat Baekhyun begitu kesal dan menamparnya berkali-kali hingga bibirnya terluka.

“Ini Amama, Air rebusan bunga Lycoris. Anda harus—“

“Aku tahu.” Baekhyun memotong ucapan Pelayan Kyungsoo dan langsung melepas celana dalam Yoo Jimin. membuka lebar kakinya lalu memasukan beberapa tangkai Bunga Lycoris yang sudah dihaluskan kedalam lubang vaginanya. Air rebusan bunga itu, iya masukan paksa ke dalam mulut Yoo Jimin, lalu memaksa gadis itu untuk menelannya. Setelah itu, dua ajudan yang sebelumnya bersama Kyungsoo, mengikat kedua kaki Yoo Jimin lalu menarik ujung talinya sehingga kini ia tergantung terbalik dengan dibawahnya yang sudah disiapkan sebuah bak mandi yang terbuat dari mutiara.

“Ada kata terakhir?” Tanya Baekhyun pada Yoo Jimin.

“Aku mohon—“

“Kurasa itu sudah cukup”

Srasssshhhhh

Baekhyun mengayunkan pedangnya, menyayat leher Yoo Jimin hingga darahnya mengalir deras memenuhi bak mandi di bawahnya. Baekhyun melepas Bathrobenya lalu memasukan tubuhnya kedalam bak mandi itu, dan membiarkan darah Yoo Jimin menetes membasahi tubuhnya.

“Panggilkan Raja, kita—“

“Ratuku—“ Sebuah suara berat menginterupsi telinga Baekhyun, ia menoleh kearah sumber suara itu. Terdapat sosok gagah dengan mantel bulu kebanggannya, sosok Raja Chanyeol yang selalu disegani oleh rakyatnya karena kebajikannya. Chanyeol berdiri diambang pintu bersama 2 pengawalnya dan Astronom kerajaan kepercayaannya, Tuan Choi Siwon.

“Yang Mulia, Red Moon akan muncul 2 menit lagi.” Bisik Tuan Choi pada Raja Chanyeol. Chanyeol hanya mengangguk dan melepas mantel bulunya, menampakan penisnya yang besar dan berurat, berjalanan mendekati sang pujaan hati yang tengah mandi dan bermanja dengan darah yang menetes dari leher Yoo Jimin.

image

Chanyeol masuk kedalam bak mandi itu dan langsung melumat bibir manis Ratunya, menyesap setiap kerinduan satu sama lain hingga beberapa lenguhan terlontarkan di bibir manis Baekhyun.

“Mari kita mulai” Ucap Sang Raja.

“Ratu akan memulai Ritual” Teriak Pengawal Hyunjin dari balkon menara.

Gunggg Suara gong di gendangkan, menandakan Sang Ratu akan memulai ritualnya. Seluruh rakyat yang hadir mulai membakar jerami yang sudah mereka kumpulkan di tengah halaman menara istana, membentuk sebuah lingkaran besar melingkari api dari jerami itu, dimana para wanita berada di lingkaran tengah dan laki-laki berada diluar lingkaran para wanita, menautkan tangan mereka satu sama lain dan menundukan kepala.

** Aphrodité istennő, add át minden kegyelmedet, erődet és örök szépségedet ennek a szent testnek.**

Dewi aphrodite, berikanlah seluruh anugerah, kekuatan, serta kecantikanmu yang abadi pada tubuh suci ini.

Mantra itu berulang diucapkan oleh Astronom Choi saat Chanyeol mulai mencumbui Baekhyun, mengecup setiap tubuh yang berlumuran darah itu.

Chanyeol mencium bibir Baekhyun, lalu melumatnya dengan nikmat, mengecap rasa manis pada bibir cherry itu. Tangan kanannya ia gunakan untuk menyentuh lubang Baekhyun, menarikan jemari-jemarinya hingga lenguhan keluar dari bibir cantik Sang Ratu.

“Mphhh Rajaku..” sesaat saat lenguhan itu keluar, sebuah petir dan gemuruh guntur bersahutan. Seluruh rakyat yang semula menundukan kepala mulai menggerakan kakinya, menari sembari mengelilingi api ditengah mereka, tertawa bergembira di bawah bulan yang mulai berwarna merah.

“Ratuku—ahh aku mencintaimu” Ucap Sang Raja sembari mencumbu Ratunya. Dayang Yoona menyerahkan minyak naga yang sudah dibekukan itu pada Chanyeol. Minyak naga yang beku itu akan dimasukkan kedalam lubang anal Sang Ratu hingga mencair, lalu menjadikannya sebagai pelumas. Chanyeol memasukan perlahan minyak naga itu dan memasukan jari-jari besarnya kedalam lubang Baekhyun, mengocoknya hingga Baekhyun mendongakan kepalanya, merasakan nikmat pada lubangnya yang penuh dengan jari-jari Chanyeol.

image

“Rajaku—ahh—mphhh” desahan Baekhyun semakin menjadi saat tiga jari masuk kedalam lubangnya dan semakin mengocok dengan tempo yang menggila.

“Ratuku—lubang senggamamu adalah anugerah bagi rakyatku, izinkan aku memasukan milikku pada anugerah itu.” Chanyeol perlahan memasukan penisnya secara perlahan membuat Baekhyun semakin mendongakkan kepalanya, lidah Chanyeol juga tak tinggal diam, ia memainkan nipple Baekhyun yang sudah mencuat dan mengeras.

image

“Mppphhh Rajaku lebih dalam ahhh—“ mendengar permintaan Ratunya, Chanyeol mendalam lumatan lidahnya pada nipple Sang Ratu.

“Ratuku, aku akan mulai—ahhhh” Chanyeol menggenjot lubang Baekhyun, memaju mundurkan pinggulnya hingga suara decakan antara kulit yang basah dengan darah memenuhi seisi menara, sedangkan diluar sana suara tawa rakyat yang menari semakin terdengar nyaring.

image

“Ahhh—Ahhh Rajaku—Ahhh Aku akan keluar.” Mendengar ucapan itu, Pelayan Kyungsoo langsung memberikan sebuah serpihan Krystal pada Chanyeol, lalu dimasukan kedalam mulutnya. Untuk membantu pelepasan Ratunya, Chanyeol mengocok penis mungil itu dengan mulutnya dan—

“Ahhh—Raja, masukan ahhh mppphhh—“ Chanyeolpun langsung memasukan serpihan kristal kedalam lubang penis Baekhyun dengan mulutnya. Rasa dingin dan ngilu saat serpihan Kristal itu masuk membuat tubuh Baekhyun semakin menggelinjang nikmat hingga akhirnya iya mengalami pelepasan yang hebat dalam mulut Chanyeol, menyimpan benih Kristal yang sudah pecah itu didalam mulutnya lalu kembali mencium Ratu, menyalurkan sperma yang sudah tercampur kristal dari mulut ke mulut, melumat menghisap dan saling memainkan lidah masing-masing.

Chanyeol kembali meraih kristal dari nampan yang dibawa oleh pelayan Kyungsso, kristal yang cukup besar tetapi masih muat dimulutnya.

“Nghhh Rajaku—disana, tusuk terusss mhhh—ahhh” Chanyeol masih menggenjot lubang anal Baekhyun dengan tempo yang brutal, hingga lubang Baekhyun terbuka sungguh lebar.

“Izinkan aku melepas benihku wahai Ratuku—ahhh” Chanyeol semakin mengoyak lubang Baekhyun, menggenjot pinggulnya hingga akhirnya Chanyeol pelepasan, mengeluarkan penisnya lalu memasukan kristal yang besar itu kedalam lubang anal Sang Ratu.

Ritual hampir selesai, tinggal satu hal lagi yang perlu masuk ke dalam tubuh Baekhyun, yaitu sperma murni Chanyeol. Dengan sigap Chanyeol langsung mengocok penisnya dengan tangannya, sedangkan Baekhyun sudah membuka mulutnya lebar-lebar, menganga dibawah selangkangan Sang Raja menanti cairan putih yang nikmat itu keluar dari penis Sang Raja.

“Ahhh—Ratuku kau indah sekali dari atas sini—Ahhh—ahh” Chanyeol semakin cepat menngocok penisnya mengurut penis kebanggaannya, dibantu oleh Sang Ratu yang memainkan twin ballsnya.

“Ratuku—aku akan keluar—ahhh” Cairan putih itu akhirnya keluar, memenuhi mulut Baekhyun yang sudah menganga lalu menelannya tanpa sisa. Beberapa tetes bercipratan mengenai wajah Baekhyun, bukannya marah Baekhyun justru mengoleskan sperma itu secara merata pada wajahnya, bahkan hingga tubuh moleknya iya juga ratakan dengan sperma milik suaminya.

image

image


NP: Castle – Halsey

Bulan merah sudah berada dipuncaknya tepat satelah ritual selesai. Tubuh Baekhyun yang dipenuhi darah perlahan bersinar terang. Semua orang yang berada di ruangan itu melihatnya dengan takjub. Keriput serta guratan-guratan halus pada wajahnya juga perlahan mulai menghilang. Sang Raja hanya menatap kagum Ratunya yang cantik itu. Dengan tubuh yang masih berlumuran darah Baekhyun bangkit dari bak mandi itu, meraih mahkotanya serta menautkan jubah yang terbuat dari kain sutra yang sudah disiapkan Dayang Yoona sebelumnya. Baekhyun berjalan dengan irama pantat yang sexy mengikuti irama kakinya berjalan, lalu berdiri di balkon menara, menatap rakyatnya yang masih asik menari mengelilingi api jerami yang tak kunjung mati.

Gunggg

Suara Gong kembali dilanturkan membuat seluruh rakyat terdiam menatap ke atas kearah balkon menara Istana. Sosok Ratu yang mereka segani tengah berdiri dengan mahkota serta jubah sutranya yang cantik.

“Rakyatku, mulai sekarang kalian akan dilimpahkan kemakmuran dan kesejahteraan. Bagi para petaniku, hasil panen kalian akan melimpah ruah, bak air lautan Syra. Maka dari itu malam ini, ditemani darah pengorbanan dari dewi bulan, berdansalah denganku, wahai rakyatku.” Ucap Baekhyun lantang.

“Diberkatilah Yang Mulia Ratu!! Diberkatilah Yang Mulia Ratu!!” Sorak surai para rakyat membuat ulasan senyum Baekhyun semakin melebar. Dalam hatinya, ia masih tak menyangka bahwa nasibnya akan berakhir sebagai seorang Ratu di dimensi lain.

Baekhyun menatap kulitnya yang bersinar dibawah cahaya bulan berwarna merah. Tangannya yang lentik, ia ayunkan dilangit lalu menjentikan jarinya. Suara Drumanca (Gendang khas kepulauan Dracania yang terbuat dari kulit serta tulang belulang bayi naga) mengalun indah di telinga Baekhyun. Bak sihir, alunan Drumanca itu berhasil membuat Baekhyun menarikan tubuhnya yang molek. Pinggannya ia goyangkan dengan indah, lentiknya jemari Sang Ratu mengalun lembut mengikuti irama.

image

Seluruh rakyat yang melihat kecantikan Ratu Baekhyun itu ikut menari mengikuti alunan musik, tak terkecuali Sang Raja yang melihat hal itu merasa takjub akan sosok Ratu yang selalu ia banggakan dan cintai.

“Lihatlah—Dia adalah Ratuku satu-satunya, walaupun ribuan selir kumiliki, aku hanya ingin menyentuh Ratuku seorang” Ucap Sang Raja sembari mengurut penisnya yang tegang karena melihat keseksian Ratunya yang tengah menari di bawah sinar merah bulan.

“Pelayan Kyungsoo, siapkan ranjangku serta minyak naga yang banyak. Aku ingin bercinta dengan Ratuku lima hari lima malam setelah ini—ahhh” Tanpa Sang Raja sadari, sedaritadi tangannya mengocok penisnnya hingga pelepasan lagi. Memang tak ada yang bisa menandingi kemolekan Baekhyun, bahkan Sang Raja pun rela melakukan apapun demi Ratunya.

“Baik, Yang Mulia Ababa,” Ucap pelayan Kyungsoo dan meninggalkan menara bersama dua ajudannya yang sudah membawa tubuh Yoo Jimin dangan kepalanya yang hampir putus. Nantinya jasad Yoo Jimin akan diberi Kluxer, Naga kesayangan Sang Ratu sebagai santapan makan malam.

image Kluxer adalah seekor Naga Emas yang langka. Naga ini diberikan khusus oleh Raja Chanyeol untuk Ratu Baekhyun sebagai hadiah pernikahan mereka

Chanyeol mengampiri Baekhyun yang masih menari di balkon Menara, tangannya meraba pantat sintal Sang Ratu yang masih terlapisi kain sutra itu. Diam-diam Chanyeol menyikap jubah Sang Ratu lalu kembali memasukan penisnya kedalam lubang senggama Baekhyun. Baekhyun yang sadar hanya menggoyangkan pantatnya menggoda penis yang sudah berhasil memenuhi lubangnya. Hasrat Sang Raja kembali membuncah hingga dirinya harus menggenjot pinggangnya lagi, mengoyak kembali lubang Sang Ratu. Mereka berdua tak peduli ada ratusan rakyat didepannya, karena mereka tahu para rakyat tengah asik berdansa ketimbang melihat persenggamaan Sang Penguasa diatasnya.

“Aku mencintaimu, Ratuku. Bercintalah denganku setelah ini. Aku ingin mengisimu selama lima hari lima malam—ahhh—ahh” Bisik Sang Raja di ceruk leher Baekhyun sembari memompa penisnya.

Baekhyun masih asik menari karena Bulan Merah masih bersinar dengan terang, ia hanya menanggapi ajakan Chanyeol dengan mengangguk dan mencium bibirnya.

Hingga Akhirnya Fenomena Bulan Merah sudah usai, Sang Raja langsung menggendong Baekhyun secara Bridal, membawa Ratunya ke ranjang favoritenya, lalu bercinta hingga lima hari lima malam tanpa henti.


Raja Chanyeol dan Ratu Baekhyun saat sedang bercinta

image