You Keep Me Alive Season 2
cw, au // Ending Chapter 3 (Pengkhianatan)
Signora masih terbaring di rumah sakit, walaupun dokter sudah mengizinkannya untuk pulang, ia masih belum beranjak dari ranjangnya. Ia masih termenung sembari menatap ke arah lampu yang sudah tidak terang lagi di netranya.
Kenapa kamu masih hidup, Dottore?
Kilas balik saat badai salju di Snezhnaya
La Signora masih sibuk membereskan berkas-berkasnya, kini seluruh jalanan Snezhnaya sudah ditutupi oleh salju. Nama Harbringers baru saja dikenal oleh masyarakat Teyvat, mereka adalah pionir bagi masyarakat Snezhnaya dalam bidang bisnis.
Awalnya Signora membangun Fatui Harbringers yang memang fokus di bidang jasa, bahasa kasarnya mereka adalah pekerja serabutan yang direkrut untuk melakukan pekerjaan kotor pemerintah yang ingin membasmi anti pemerintah di Snezhnaya.
Upah yang diberikan oleh pemerintah tidak main-main, berhasil membunuh serta menghilangkan jasad targetnya saja sudah dihadiahi uang yang jumlahnya bisa untuk membeli satu hektar tanah. Namun sepanjang perjalanan Signora sebagai pemimpin di Fatui Harbringers, ia ingin menggunakan uang sisa dari pekerjaan lamanya yaitu sebagai akuntan dan upahnya di Fatui Harbringers untuk meneruskan mimpinya sebagai seorang desainer.
“Terlalu banyak yang harus dibawa seorang diri!” runtuk gadis itu kesal.
La Signora masih memikirkan cara untuk membuat banyak dokumen penting Fatui Harbringers, mengingat banyaknya rahasia pemerintah di sana, membuat gadis bersurai pirang itu takut untuk salah langkah.
Terdengar suara hentak kaki dari luar ruang kerja Signora di kantor Harbringers, lelaki bersurai biru muda itu datang dengan wajah yang panik.
“Signora! Semua akses keluar dari Snezhnaya sudah ditutup! Kita harus tetap di sini sampai ada pemberitahuan lebih lanjut dari pusat,” ujar Il Dottore dengan nada sedikit keras.
“Apa?! Ta-tapi Tartaglia dan Kunikuzushi—”
“Mereka di tempat yang aman, aku baru saja menghampiri mereka. Tenang saja, mereka sudah kuberikan bekal yang cukup untuk bertahan sampai badai ini selesai,”
Mendengar penjelasan Il Dottore membuat rasa sesak di dada Signora sedikit lega, gadis itu sangat mempercayainya, sehingga tidak ada keraguan sedikit pun dari apa pun yang keluar dari mulutnya.
Signora menghempaskan badannya di kursi kerjanya, badai salju kali ini belum pernah terjadi sejak lama, ini juga pertama kalinya bagi Signora menjadi tulang punggung keluarga untuk menghidupi kedua adiknya semenjak Il Dottore bekerja di Mondstadt. Mereka jarang bertemu, namun di saat keluarga mereka bisa bersama, bencana besar justru terjadi.
“Jadi ini saja yang mau diselamatkan? Apa ada lagi?” tanya Il Dottore penasaran.
Signora tak menghiraukan kakaknya yang sedang membuka-buka dokumen rahasia itu, mereka adalah Harbringers, keluarga tidak akan pernah berkhianat.
“Masih banyak, tapi itu yang benar-benar harus dibawa,”
Pria bersurai biru muda itu berhenti di satu dokumen yang menurutnya janggal, ada banyak hal aneh saat ia membaca kata demi kata yang tertulis di sana.
“Dek?”
Signora menoleh ke arah Il Dottore tanpa tenaga.
“Kamu beneran melakukan ini?”
Gadis itu beranjak dari kursinya dan berjalan mendekati Il Dottore.
“Apaan? Yang jelas seluruh dokumen itu sudah kukerja—”
Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Il Dottore langsung membanting dokumen yang ada di tangannya. La Signora terkejut bukan main karena ini kali pertama gadis itu melihat Il Dottore murka.
“Snezhnaya tidak bisa dijual! Ini tempat lahir kita, Dek!” bentak Il Dottore kesal.
Foto yang terselip di dalam amplop coklat itu tak sengaja keluar, terdapat gambar lelaki bersurai hijau panjang dengan senyum tipisnya menghiasi foto tersebut.
“A-aku hanya melaksanakan tugasku, Kak!” balas Signora tak mau kalah.
“KENAPA KAMU JUAL SNEZHNAYA UNTUK DIJADIKAN TEMPAT EKSPERIMEN DOKTER MAGANG DARI LIYUE ITU?!”
Sekilas terlihat air mata yang berlinang di wajah Il Dottore, ia adalah dokter umum di Mondstadt. Setelah gagal mendapatkan tempat sebagai dokter spesialis karena Baizhu, pria bersurai biru muda itu menyimpan dendam kesumat kepadanya.
“K-Kak?” ujar La Signora terbata-bata.
“Sehina itu? SEHINA ITU TEMPAT KELAHIRAN KITA?!”
Signora tak bisa lagi berkata-kata, apa pun yang ia lakukan di masa lalu tidak akan bisa diubah. Pemerintah Snezhnaya benar-benar mempercayakan La Signora untuk melobi pelaksana pemerintah sementara Liyue, Madame Ping, agar membeli seluruh wilayah yang terletak di ujung Teyvat itu untuk kepentingan eksperimen milik Baizhu.
Il Dottore yang sudah terlanjur geram langsung membuka paksa dokumen-dokumen lain untuk mendapatkan informasi lebih tentang kelicikan pemerintah.
“Kak! Udah! Maafin a—”
“DIAM!”
Kini Il Dottore terduduk setelah melihat namanya sendiri di bagian depan amplop coklat.
Signora menutup wajahnya karena malu, ia lupa memusnahkan dokumen itu sejak awal. Namun gadis berusia 18 tahun itu tidak bisa menghalau kakaknya yang masih membaca isi surat tersebut.
HASIL AKHIR UJIAN TERTULIS DOKTER SPESIALIS BEDAH TEYVAT
IL DOTTORE 95,7
BAIZHU 92
Il Dottore meremas kertas hasil ujian yang menentukan posisinya sebagai dokter spesialis bedah. Wajahnya merah padam karena menahan emosi, setelah mengetahui bahwa adiknya adalah seorang pengkhianat, pria bersurai biru muda itu beranjak pergi meninggalkan La Signora.
“Signora, jangan sampai Ajax dan Scaramouche tahu tentang hal ini, cukup kita berdua saja,”
Gadis itu menangis setelah mendengarkan pesan terakhir Il Dottore.
“Oh, iya. Satu hal lagi,”
“Saat aku kembali lagi, aku akan menghancurkan semua yang telah kamu buat dari nol,”
**
La Signora menoleh ke arah pintu ruang rawatnya yang baru saja terbuka, ada beberapa petugas dengan tanda pengenal dari Badan Rehabilitasi Jiwa Snezhnaya.
“Selamat malam, Ibu Signora.”
“Ya? Ada apa?”
“Setelah mendalami kasus yang dialami oleh Ibu Signora, kami memutuskan untuk memindahkan Ibu ke tempat yang lebih baik di Snezhnaya,” ujar salah satu petugas.
Perempuan itu tidak terima dengan perkataan petugas tersebut, namun mereka langsung mengikat tangan dan kakinya dan membawa ranjangnya keluar dari ruangan.
Suara teriakan Signora tidak dihiraukan oleh siapa pun di sana, ia melihat sebuah tanda yang familiar di belakang leher mereka. Lambang Fatui Harbringers yang sudah diberi tanda pisau, bukti bahwa organisasi itu telah hancur.
Kini Netra Signora teruju pada satu orang, Il Dottore berdiri sambil tersenyum di ujung lorong rumah sakit. Pria bersurai biru muda itu mengangkat jari tengahnya, sambil mengatakan sesuatu yang sudah tak jelas lagi di matanya.
“BANGSAAAAATTTTT!!!” teriak Signora dengan lantang.
“Good job, my friends from Underworlds,“
Setelah Harbringers pindah tangan ke Il Dottore, ia langsung mengubah identitas organisasinya menjadi The Underworlds, seluruh karyawan lama Signora langsung loyal kepada Il Dottore entah kenapa. Pria itu telah berhasil membalikkan keadaan.
**
Zhongli tiba di pintu gerbang Celestia Fontaine, terdapat air mancur yang terlihat megah dari sisi mana pun. Pria paruh baya itu menunggu seseorang di sana, orang penting dari Fontaine.
“Halo, Archon!” sapa gadis bersurai krem itu dari kejauhan.
Zhongli hanya tersenyum tipis menjawab sapaan Lynette, salah satu Celestia dari Fontaine. Gadis itu menunduk seraya memberikan salam setelah mereka tiba di depan Zhongli.
“Ada perlu apa, nih?” tanya Lynette tersenyum.
“Saya butuh informasi tentang orang yang kamu lepaskan dari neraka,” jawab Zhongli serius.
Gadis itu terkekeh melihat wajah serius sang Archon dari Liyue, aura yang dipancarkan oleh Zhongli sama sekali tidak memengaruhi mentalnya. Lynette masih berdiri tegak dengan senyum manisnya.
“Kau datang ke tempat yang salah, Tuan.”
Seketika puluhan pasukan bertameng kaca mengelilingi Zhongli dan Lynette, dengan peralatan lengkap mereka siap menghajar Zhongli jika pria itu bermain-main dengan Celestia dari Fontaine tersebut.
“Kamu tahu sendiri, kan? Kalau saya sendiri cukup untuk menghabisi seluruh Fontaine?” ujar Zhongli dengan suara beratnya.
Lynette tersenyum getir, di dalam hatinya ia sadar betul bahwa orang yang ada di depannya bukanlah orang yang sembarangan. Namun harga diri Fontaine ada di tangannya, ia tak perlu bantuan saudara kembarnya untuk menangani sesepuh Teyvat tersebut.
“Saya tahu pasti akan hal itu, namun janganlah menjadi pemantik Archon War seperti Tsaritsa di masa lalu,” jawab Lynette sinis.
“Semua cara akan kulakukan untuk mendapatkan kembali cucuku,”
Zhongli dan Lynette saling melempar tatapan tajam, belum ada yang bergerak, namun aura yang dipancarkan oleh mereka berdua bisa membuat puluhan pasukan Fontaine bergidik.
Menyadari bahwa pasukannya sudah tak bernyali membuat Lynette memalingkan wajahnya dari Zhongli.
“Asal kau tahu, Il Dottore tidak mengincar bocah ingusan,” ujar Lynette kesal.
“Asal kamu tahu, saya memiliki 9 cara untuk membunuhmu dengan tangan kosong,” balas Zhongli tersenyum.
-to be continued