Pasar malam dan kenangan
Asvree dan Joko sudah menuju pergi ke pasar malam. Sepanjang perjalanan mereka berbincang apa yang perlu mereka lakukan disana dan juga cerita pengalaman mereka di pasar malam, mereka sudah nyaman satu sama lain hingga dengan santai mengobrol layak nya seorang kekasih. Asvree bercerita tentang masa kejayaan keluarga nya yang sering ke disney land, Joko yang dulu pernah membantu mbok e berjualan jagung bakar di pasar malam.
Asvree sangat antusias mendengar cerjta Joko, sebaliknya juga dengan Joko. Mereka menjadi pendengar baik lawan nya.
“Oh ini?”
“Iya Dek. Gimana? ga jauh kaya di kota kan?”
“Iya sih lumayan ya!”
Mereka pun turun dan memutuskan berjalan mencari makanan.
“Ini teh banyak makanan, mau apa? pilih aja. Jangan lupa atuh adekna di bungkus.”
“Iya a' mereka titip sempol.”
“Itu sempol mau?”
“Mauuu!”
Asvree dengan excited hingga menggenggam tanga Joko untuk mendatangi stan disana. Membeli cimol juga seharga 20rb karna katanya untuk si kembar juga.
Mereka jalan jalan melihat suasana baru bagi Asvree dengan Asvree yang masih menggegam tangan Joko karena sangat antusias.
“Kenyang heuh.” Kata Asvree yang sudah menghabiskan 12 tusuk sempol.
“Tuhkan pelan pelan aja atuh Dek. Kan tadi aing dah bilang. Masih ada ruang buat makan mie jawa?”
“MASIH!”
Dengar tawaran Joko, seketika Asvree lupa dengan kondisi perut nya. Ia tetap menerima tawaran Joko. Dan memakan satu mangkok bakmie jawa, dan tak lupa membungkus untuk nenek tersayang.
“Ah kenyang nyaa.”
“Hahah syukurlah. Suka?”
“Banget!”
“Kalau sama aing udah suka?”
“Kepo!”
“Berarti udah ya?”
“Apa sih!!!!”
“Alah Alahhh gemesnaaaa.” Kata Joko sambil mengelap bibir Asvree yang belepotan karena bakmie jawa itu seketika wajah Asvree memerah.
“A'?”
“Iyaaa?”
“Main Bianglala yuk! Abis tu pulang!”
“Beneran mau pulang? gamau bobo aja disini?”
“A'!!!”
Mereka pun memutuskan untuk bermain bianglala.
“Seru ih! Ternyata cantik juga ya malam dari sini.”
“Iya, tapi ada yang lebih cantik disini.”
“Mana mana?”
“Ini cantik.” Kata Joko sambil menggenggam tangan Asvree. Asvree tidak memaksa untuk melepaskan tangan Joko. Karena malam itu dingin. Kalau boleh Asvree ingin dipeluk hangat oleh Joko.
“Ah bisa aja hahahaha.”
“Punya pacar?”
“Engga. Kenapaa?”
Joko mendekatkan wajah nya kepada wajah Asvree, Joko meringkup pipi Asvree. Tepat pada atas Bianglala, Joko mencium lembut bibir Asvree hanya dengan kecupan saja, membuat Asvree melayang.