weishinistme

“Good morning Dobby anak nya pak Bobby.”

Yak dua manusia yang tidak tau diri itu sudah datang menerjang kamar Doyoung. Mereka pun langsung mengacak-acakan meja yang ada di kamar kos Doyoung itu. Yang jelas mencari makanan.

“Mana kok belum dateng?” Tanya Dayeon kepada Doyoung.

“Belum anjir, jam 8 baru dateng. Lo kepagian. Udah sana sana beli bubur aja.”

“Gaada cash gue.” Kata Haruto memelas agar di beri bekal katering Doyoung hari ini.

“Yaelah atm juga 24 jam.”

“Gamau gamau gamau!”

“Gamodal lo pada anjing.”

Mereka sudah seperti saudara sendiri. Tak kenal malu diantara mereka bertiga. Bahkan baru 10 menit berlalu, Dayeon sudah tertidur di sofa empuk kos Doyoung.

“Njir, tidur aja lo met gausah bangun nyusahin.” Kata Doyoung mengejek Dayeon.

“Doi bangun gue bilangin, kuku nya panjang lagi tuh.”

“Bjing gue gamau di cakar lagi.”

“Dob.”

“Hah?”

“Lo tidur gih, gue aja yang bukain pintu nya.”

“Gamau lo pasti mau ngerebut kan.”

“Tau aja, manis juga yang lo fotoin.”

“Anjing buaya.”


Waktu sudah menunjuk pukul 8.15. Sudah lebih 15 menit seharusnya katering pagi hari tiba. Benar kata Haruto, Doyoung sekarang sudah berada di alam mimpi nya. Di kamar itu tersisa Haruto yang membuka mata nya.

“Permisi?”

Ini yang mereka tunggu tunggu, makanan katering! Haruto tanpa membangunkan sang pemilik kos, membuka-kan pintu nya.

“Eh manis.”

“Eh?”

“Eh? Maaf kak hehehe katering ya?”

“I-iya mas. Kak Doyoung nya ada?”

“Tidur di dalam Kak hehe. Saya teman nya.”

“Oh iya, ini ya mas. Maaf telat sekalian makan siang nya ya mas. Buat malam nya nanti saya antar siang ya.”

“Siap Kak. Makasi ya.”

“Permisi?”

Mashiho sekarang sudah di depan sebuah kamar kos dengan dinding berwarna putih, membawa sebuah tumpukan box makanan.

“Permisi?”

Dua kali Mashiho mengetuk pintu dan memanggil isi kos itu.

“Eh iya Kak maaf baru di kamar mandi. Kenapa ya kak?”

“Ini Mas Doyoung ya?”

“Iya benar.”

“Ini mau nganter katering.”

Mashiho memberikan lunch box kepada anak yang lebih muda kelihatan nya.

“Oh iya Kak. Makasih ya.”

“Semoga cocok ya, nanti chat saya ya Mas kalo misal kurang enak.”

“Ah engga kelihatan nya enak kok Kak. Makasih banyak ya Kak.”

Hari pengujung Sabtu. Hari yang sangat di sukai Asahi. Mengapa? karna bebas dari kuliah online yang sangat membosankan di tambah juga tugas yang mengalir seperti air. Sangat menyenangkan sehari penuh ia hanya menggeliat di kasur putih nya.

Tapi seperti ada yang kurang, siapa lagi jika bukan kekasi nya. Kim Junkyu sang lelaki super sibuk. Sehari-hari nya hanya di kelilingi cahaya dari computer yang menyala. Walau weekend seperti ini pekerjaan nya masih menumpuk. Tidak ada waktu untuk sang pacar.

Asahi kekasih yang cukup pengertian dalam hubungan, ia selalu menghubungi kekasih nya memberi semangat pada yang ia sayang. Tetapi sudah 2 minggu ini mereka tidak bertemu. Apakah ada kejutan? Ah ini hanya keinginan Asahi. Tidak mungkin seorang workaholic meninggalkan pekerjaan nya begitu saja.

Sudah bosan bermanja-manjaan dengan kasur nya, Asahi memutuskan untuk membuat sesuatu di dapur nya. Mengeluarkan beberapa bahan untuk ia olah menjadi sebuah makanan manis. Crepes itu ide bagus bukan?

Tetapi belum melakukan step one dalam pembuatan. Ia di kejutkan oleh lelaki dengan punggung lebar membawa kantong plastik putih yang sebentar lagi memuntahkan isi nya.

“Buat apa manis?”

“Kak Junkyu kaget, aku kira maling.”

“Masa ga denger suara aku buka kunci apartement?”

Junkyu menaruh kantong plastik yang ia bawa di atas meja makan kecil milik Asahi. Menghampiri Asahi dan memeluk Asahi yang menggunakan celemek kuning dengan piyama yang ia gunakan dari belakang.

“Besok aja babe masak nya?”

“Kenapa? Aku pingin crepes tau.”

“Tapi aku bawa cupscake.”


Mendengar Cupcakes Asahi seketika menggagal kan rencana nya sendiri. Membuka Cupcakes itu, Junkyu serba tahu apa yang Asahi ingin-kan dan Asahi gemar. Asahi cukup obsesi dengan kucing seperti Junkyu, selain kucing Asahi sangat menyukai hiu. Bahkan ia memiliki boneka hiu yang pasti nya ia sayang-i layaknya anak sendiri.

Asahi bergegas memakan Cupcakes itu, tak lupa cookies berbentuk Hiu itu ia main mainkan seperti pesawat terbang. Menyuapi cookies berbentuk hiu itu pada boneka Hiu nya.

“Hiuuu liat cookies ini, persis kaya kamu bukan? Aku makan cake nya ya. Kamu makan cookies.”

“Emang bisa tau boneka nya?”

Tanya Junkyu super gemas kepada Asahi, melihat Asahi seperti anak kecil beban pekerjaan nya seketika hilang. Tak lupa mengelus surai lembut Asahi.

“Bisa! Halo nama aku Hiu! Ini pacar aku Hiuuu! Halo pacar Kak Aca!”

Dengan suara Asahi yang seketika berubah menjadi suara bayi jika ia memerankan menjadi Hiu, membuat Junkyu mencubit pipi gembul Asahi. Asahi menggerakkan sirip boneka Hiu nya untuk memukul lengan Junkyu yang usil itu. Lalu melanjutkan menyuapi boneka Hiu itu dengan Cookies Hiu itu.

Sudah 3 Cookies yang ia mainnkan hingga tangan Asahi penuh dengan cream mengolesi Cookies Hiu itu. Ya benar, Setelah ia membuat karakter boneka Hiu nya itu memakan dan menelan nya. Nyata nya ia yang memakan ***

Cookies itu, tanpa memakan cake nya yang menjadi utama nya.

Junkyu yang melihat nya sebenarnya super duper menggemaskan, tatapi melihat cake yang sia sia itu di tambah boneka Hiu itu sedikit kotor akibat cream yang ada pada cookies itu.

“Babyy, dimakan kue nya jangan cookies nya.”

“Sayang, kue nya dimakan!”

“Dek, dimakan kue nya. Itu hiu kamu udah kotor cream.”

Tiga kali teguran yang di lontarkan Junkyu. Tetapi yang ke-tiga membuat Asahi cukup terkejut. Jika Junkyu sudah memanggilnya denga sebutan Dek dunia sedang tidak baik baik saja. Asahi hanya bisa menatap Junkyu dengan mata berbinar.

“Dimakan kue nya. Sini Boneka nya, Kakak bersihin dulu.”

Mau tak mau Asahi harus memakan kue nya dan juga memberikan boneka kesayangan nya itu kepada Junkyu. Sebelum Junkyu tidak mau berbicara lagi kepada nya, Dengan berat hati Asahi memberikan boneka itu pada nya.

Junkyu beranjak duduk dari sofa ruang tengah apartement Asahi yang menghadap tv. Berjalan menuju dapur yang ada di samping nya itu. Membasahi sedikit mulu Hiu itu yang penuh dengan cream. Mengelap menggunakan tisu yang ada di dapur Asahi. Sambil menatap Asahi memakan Cupcakes dengan wajah yang memelas. Junkyu sebenarnya tak tega. Tetapi dari pada boneka ini makin kotor penuh cream, lalu sang kekasih tercinta nya itu mengomel seharian karna ulah nya sendiri.

Junkyu mendekati Asahi yang sedang memakan kue itu. Memperhatikan Asahi yang sebenarnya lahap memakan Cupcakes botak tidak ada hiasan maupun cream lagi. Boneka Hiu nya masih Junkyu peluk dan mengelus elus boneka itu seakan akan mengejek Asahi.

Junkyu mengelus elus, memeluk boneka Hiu itu hingga Asahi selesai dengan urusan kue nya. Junkyu yang sekarang sudah terhanyut dalam film kartun yang mereka nyalakan tak lupa memegang boneka kesayangan Asahi dengan penuh kasih sayang.

“Kak Junkyu boneka Acaa.”

“Kakak boneka Aca, kue nya udah abis.”

Masih tak ada respond dari Junkyu.

“HUEE KAK JUNKYU NAKAL BONEKA ACA MAU BONEKA ACA!”

“YA TUHAN KAGET, SAYANG MAAF INI INI BONEKA NYA.”

Sebenarnya ini pertama kali Junkyu membuat Asahi nangis setelah mereka berpacaran 1 tahun. Hanya dengan perkara boneka Hiu. Air mata Asahi hanya menetes sedikit, karna sudah terhenti karna boneka nya telah ada di pelukannya. Ditambah pelukan Junkyu yang membuat Asahi semakin nyaman.

2 Menit berlalu, Junkyu masih mencoba menenang kan pacar nya. Mengelus pundak sang pacar, tak lupa mencium ujung kepala Asahi. Sebagai permintaan maaf juga.

“Maafin Kakak ya bayiii. Engga ada maksud buat ngerebut hiu, sampai paksa Aca makan kue nya.”

“Iya Aca juga tau, makan cookies nya aja. Sampe lupa kue nya cuma di buang buang kalo ga Aca makan. Padahal masih banyak orang yang ndak bisa makan kue!”

“Hebat pacar Kakak.”

Junkyu melepaskan pelukan Asahi. Asahi medekatkan wajah nya, mencium singkat bibir kekasih nya itu.

“Lagi dong bayii, bibir nya manis.”

“Enggak boleh!”

“Ikut ke dorm ku.”

“Em? aku udah bawa kado nya, aku kasi sekarang ya kak.”

“Don't dodge baby.”


Junkyu menggenggam tangan Mashiho memasuki kamar Junkyu. Sejujur nya Mashiho tidak mau ini terjadi. Ia lagi menghindari kekasih nya.

Junkyu masih menggenggam tangan mungil Mashiho saat ia mengunci pintu kamar nya.

“Jangan di kunci kak.”

Junkyu begitu mendengar celotehan Mashiho mencium bibir Mashiho. Melumat bibir tipis dan manis Mashiho. Mashiho enggan menerima ciuman Junkyu, ia menepuk punggung Junkyu.

“Why?”

“Aku cuma mau kasih kado ini kak.”

Mashiho memberi kotak berwarna hitam kepada Junkyu. Junkyu menerima kotak itu dan tersenyum memandang Mashiho.

“Thankyou babe.”

Junkyu menaruh kotak itu di meja komputer nya. Mendekat kan diri nya kepada Mashiho. Mashiho mengambil langkah mundur, saat Junkyu mendekat. Hingga ia terhimpit oleh badan besar Junkyu, dan dinding kamar Junkyu.

“Why avoid me?”

Junkyu mengecup pipi Mashiho, menatap tajam. Melanjutkan melumat bibir manis Mashiho. Bulu kuduk Mashiho berdiri, mengapa Junkyu se mengerikan itu? padahal ia selalu membawa suasana imut dan lucu saat ada di depan kamera.

Ciuman Junkyu turun ke-leher Mashiho. Meninggalkan bekas berwarna merah ke-unguan. Tanda kepemilikan Junkyu.

“Kakkhh stop it.”

“I can't let's having sex with me.”

Junkyu mencium lebih dalam bibir Mashiho. Melumat, bertukar lidah bersama Mashiho. Tangan nya merasa menganggur, Junkyu melepas jaket Mashiho. Memilin nipple Mashiho dari luar kaos putih Mashiho.

“Nghhhhh.”

“Horny?”

“No, stop kak.”

“Aku ingin hadiah lebih dari kotak itu.”

Junkyu memaksa melepaskan kaos Mashiho, tangan Mashiho ia ikat menggunakan belt yang melekat pada jeans nya.

“KAK STOP IT.”

Junkyu memasangkan mouth gag ball pada mulut kecil Mashiho, di fungsikan agar Mashiho tidak bisa mengelak lagi.

Mashiho sekarang hanya bisa pasrah, di telanjangi tanpa ada sehelai benang satu pun.

Junkyu turun pada nipple pink Mashiho. Mencium, melumat. Tak lupa memilin nipple kiri nya yang menganggur menggunakan tangan kiri nya.

Mashiho hanya bisa menangis sangat di luar ekspetasi nya. Hari ini ia menjadi pelacur pacar brengsek nya.

Junkyu pun turun kepada penis Mashiho yang masih turun kebawah. Junkyu mencium ujung penis Mashiho yang dingin karna suhu ruangan kamar Junkyu.

Junkyu mendorong Mashiho hingga jatuh ke kasur tingkat Junkyu. Junkyu pun melepaskan celana Jeans nya, tanpa melepaskan kemeja biru nya. Badan Junkyu mengungkuh badan Mashiho. Menindih badan Mashiho.

“Why crying? sakit?”

Mashiho hanya bisa menetes kan air mata nya. Memandang Junkyu kesal, tidak bisa bergerak sama sekali. Terkunci oleh permainan Junkyu.

“It's my birthday. Don't make me mad. You are my slut now.”

Junkyu pun mencium kedua mata sembab Mashiho. Meludahi tangan nya, untuk melicinkan penis nya. Tak lupa untuk membelai penis Mashiho, yang berdiri sempurna mengikuti nafsu Junkyu.

Dengan satu hentakan Junkyu memasuki anal Mashiho sangat dalam. Hingga Mashiho berteriak dalam keterbatasan pada mulut nya.

Sangat panjang, besar dan dalam penis Junkyu tertanam pada hole Mashiho. Move like an animal. Tanpa ampun, bergerak maju mundur hingga ujung Mashiho.

“Aaaaahhhhh.”

Mashiho hanya bisa berteriak, mengoceh yang tidak bisa di tebak. Junkyu mengeluarkan kata kata indah untuk Mashiho.

“Ini kado terindah, menyetubuhi lelaki manis ku seperti binatang.”

“Ahhh hebat kamu memiliki sarang yang sangat sempit.”

“Mashiho kamu cantik sekali seperti ini ahh.”

Mashiho benar benar menangis kesakitan, menangis melihat realita. Rusak karna Kim Junkyu yang di bangga banggakan sebagai lelaki imut pada grup nya.

“Aku akan keluar.”

Junkyu melepas kan penis nya pada hole Mashiho. Membuka mouth plug yang melingkar pada mulut Mashiho.

Junkyu menduduki wajah cantik Mashiho. Menaruh penis nya pada mulut Mashiho. Mashiho dipaksa untuk mengulum penis pacar nya.

“Ahhhhh so good.”

Junkyu menarik kepala Mashiho hingga penis Junkyu mengenai tenggorokan Mashiho. Mashiho yang otomatis tersedak mencakar pinggang Junkyu.

“Bentar babe, aku akan keluar.”

Junkyu menarik lagi kepala Mashiho agar penis nya lebih dalam, mengeluarkan sperma nya kedalam mulut Mashiho.

Mashiho melepaskan penis Junkyu dari mulut nya, dengan penuh sperma yang menghiasi bibir indah Mashiho.

“I want to get you pregnant in my birthday, let's make love again.”

“No. I won't. I hate it.”

“I want to have children with you.”

“Kita masih pacaran kak, harus nya ga lebih dari ini. Aku cuma jadi pelampiasan position top mu saja kan? Aku serasa di perkosa dengan kekasih brengsek ku sendiri.”

“No, I know you want make love with me.”

“I won't! Aku cuma butuh perhatian mu, aku bukan mainan. Kamu kemana 3 hari? Bermalam menjadi bottom Kak Yoshi?”

“Brengsek, mulut kamu butuh ku cium.”

“Kamu yang brengsek. Memperkosa ku. Aku ini pacar mu yang mencintai mu bukan hanya nafsu.”

Junkyu pun mengusap air mata yang jatuh di pipi Mashiho. Dan mencoba untuk mencium bibir Mashiho yang sudah bengkak akibat ulah Junkyu.

Plak

“Let's break up, Aku tak mau be your slut.”

Mashiho menampar pipi Junkyu cukup keras dan menggunakan celana serta baju nya, membuka pintu kamar Junkyu. Keluar dengan kekecewaan, dan hati yang berantakan.

Panas terik sinar matahari menusuk kulit putih Jaehyuk. Hari ini Jaehyuk tidak ada jadwal, tetapi ia menuju perusahaan dengan berjalan kaki untuk menjemput kekasih nya.

“Sa?”

Studio Asahi kosong, tanpa kehidupan hanya lampu berwarna kuning keㅡemasan yang menyala. Mungkin, Asahi sedang rapat bersama atasan perusahaan untuk mempersiapkan comeback mereka. Ia memutuskan untuk bermain ke ruang dance practice.

Ya, tak ada siapa pun juga. Jaehyuk duduk di sofa yang ada disana dan membuka handphone nya, melihat timeline salah satu aplikasi berlogo burung itu.

Membaca membaca apa pun yang lewat pada timeline nya. Dan satu ketika ia terdiam melihat sebuah postingan.

'Ngapain kaya beginian lewat siang siang'

Jaehyuk memang mempunya akun private untuk memantau fans atau melihat lihat berita. Mengapa ia menggerutu saat melihat postingan itu? Postingan itu memperlihat kan seorang pria dengan penis berkedut dan panjang, dengan tangan nya menyentuh area sensitif yang ada di ujung alat kelamin itu.

Bukan rahasia umum lagi, pria berada di suhu panas akan membuat turn on gairah sexual nya, di tambah melihat video yang membuat daerah kelamin nya lebih sensitif.

Bukan nya mengabaikan tweet yang lewat, Jaehyuk menonton video itu dengan inten. Menimbulkan ilusi jika penis nya juga sedang di belai dengan tangan berotot lelaki itu.

“Mphh.”

Jaehyuk membuka celana jeans nya, dan menurunkan boxer berwarna gelap itu. Perusahaan ini telah mengumumkan bahwa setiap ruangan dance practice tidak memiliki cctv, jadi banyak peluang untuk melakukan ini.

Ia mengambil jeans nya yang ia lepas itu untuk menggesekkan penis berkedut nya. Sebuah kaca berukuran besar itu merekam kegiatan Jaehyuk.

Pria yang ada di video itu membentuk jari nya menjadi O dan mulai memasuki lubang dari jari nya itu ke penis nya, mengocok nya dengan tempo sedang.i

Jaehyuk memikirkan penis itu yang memenuhi anal nya. Jaehyuk itu dominan jika bersama Asahi, tetapi ia pun merahasiakan nya jika ia bisa menjadi submisive sewaktu waktu.

Jaehyuk memasuki jari tengah yang sudah ia lumuri dengan ludanya sendiri pada analnnya. Menggerakkan sesuai tempo pada video itu.

“Mpshhh ahh hmmphh.”

Menggerakkan mulai tempo cepatㅡsedangㅡdan pelan membuat penis nya mulai berdiri tegak sempurna.

“Anjing.”

Jaehyuk langsung menengok arah suara itu. Memperlihatkan Jihoon yang membawa ice americano di tangan nya. Melihat Jaehyuk menyetubuhi diri nya sendiri dengan jari nya. Jaehyuk hanya terdiam membeku.

“Anjing, ngapain?”

Tak ada balasan dari Jaehyuk, ia cepat cepat menggunakan celana boxer dan tak lupa jeans nya yang menempel noda praㅡcum nya.

“Coba coba atau kalo main sama Asahi, lo jadi bottom nya?”

Jihoon mendekati Jaehyuk yang sedang sibuk menggunakan celana nya. Jihoon mengunci tangan kanan Jaehyuk yang sedang mengaitkan celana jeans nya.

“Hyung lepasin.”

“Belum keluar masi tegang lo.”

Jihoon membuka resleting celana Jaehyuk, melepaskan boxer itu.

“Ngapain njing? Gue ga nafsu sama lo Hyung.”

Jaehyuk mengomel tetapi ia pasrah di lecehkan Hyung nya itu. Jihoon pun membuka setengah kaos Jaehyuk, Menjilat nipple Jaehyuk sesekali menyedot dan tak lupa menggoda dengan menggigit area sensitif itu.

“Mphhshh stop.”

“Lo keenakan anjing, jangan bilang berhenti.”

Jaehyuk pun akhirnya mengikuti alur yang Jihoon buat itu. Mereka posisi nya masih berdiri, dengan tangan kanan Jihoon masih membawa cup ice americano itu. Jihoon menempelkan cup itu, membawa sensasi dingin pada perut Jaehyuk.

Jihoon bosan bermain nipple Jaehyuk, ia turun dan membuat jalur pada perut Jaehyuk hingga penis nya menggunakan lidah nya. Jaehyuk mendengus kenikmatan.

“Can you suck my dick?”

Jihoon hanya tersenyuk remeh menatap Jaehyuk. Jihoon mendorong pundah Jaehyuk pada sofa itu. Melebarkan kedua kaki Jaehyuk, yang memperlihatkan penis dan juga lubang berkedut itu.

Jihoon tak menyangka, Jaehyuk indah sekali. Jihoon pun tanpa basa basi menjilat kedua bola kembar Jaehyuk dan memasukan lidah nya pada hole Jaehyuk.

“Fuck shh mphh.”

Jihoon awalnya sangat kaget, mengapa bisa Jaehyuk menjadi pelacur di bawah nya sekarang berteriak memanggil nama nya.

“Fuck me!”

“No, jangan sekarang.”

Jihoon mengambil es batu yang ada di cup itu, memasukan satu persatu es yang berbentuk kotak itu pada anal Jaehyuk.

“Fucksshh dinginnhh.”

Ada sekitar 5 butir es batu yang tertanam pada anal Jaehyuk. Tak lupa Jihoon menekanㅡnekan kan dengan jari nya hingga es itu penuh mengenai prostat Jaehyuk. Es yang makin lama mencair itu Jihoon oleskan pada ujung penis Jaehyuk.

“Fuck shhh ahhh brengsekk kau park Jihoon.”

“Kau yang lebih brengsek pelacur.”

Jihoon sekarang melepaskan celana dan juga boxernya membuang keㅡsegala arah. Tangan Jaehyuk membelai penis Jihoon yang berukuran sama besar dan tegak sempurna sama dengan miliknya.

“Ahhhh.” Jihoon terangsang akibat belaian Jaehyuk

“Cepet ewein gue anjing shmmmphh.”

“Bacot, lepas tangan lo.”

Jaehyuk melepaskan genggam tangan yang ada pada penis Jihoon itu. Jihoon memposisikan penis nya pada hole Jaehyuk.

“Cepetan.”

“Sabar anjing.”

Jihoon memasuki penis nya dengan satu hentakan, disusuli suara teriakan Jaehyuk yang tiba tiba melengking keenakan.

“Move.”

Jihoon yang ada di atas Jaehyuk menggerakan pinggul nya, dengan Jaeyuk yang di bawah nya berusaha melebarkan lagi kaki nya.

“Smphhh hole lo dingin banget gimana gue ga sange.”

“Fetish lo hebat banget shhhmmph gimana Hyunsuk hyung nolak.”

Jihoon menggerakkan pinggul nya semakin brutal, tanpa ada jeda. Anal Jaehyuk pun sudah sangat penuh dengan es yang mencair, di tambah penis Jihoon yang memenuhi nya.

Jaehyuk pun juga membelai penis nya, mengocok seirama dengan tusukan yang di berikan Jihoon.

“Ahhh gue mau keluar shhmpphh.”

“Gue juga shmmmpphh.”

Jihoon mengeluarkan sperma nya pada hole Jaehyuk yang menjadi satu dengan es batu yang cair itu. Jaehyuk mengeluarkan pada perut nya, yang mengenai kaos hitam nya.

Jihoon melepaskan penis nya dan melihat pada kaca yang ada di depan sofa itu, memperlihatkan hole Jaehyuk sangat becek berair mengeluarkan air dan juga sperma itu pada sofa.

“Sexy juga lo, mau jadi lonte gue ga?”

“Bajingan, besok gue yang bakal hamilin lo.”

“Oke.”

Jihoon setuju dengan persyaratan Jaehyuk. Akan kah mereka akan melakukan nya lagi?

“Ji cepetan ih 15 menit lagi udah kelas.”

“Iya sayang sabar.”

Hyunsuk mengomel sejak ia bangun dari tidur nya. Mengapa? salahkan saja pacar nya, selalu membuat masalah. Tadi malam mereka menonton film secara marathon sampai dini hari selagi Hyunsuk menginap di kos-an Jihoon, sehingga tak bisa bangun lebih awal dari kelas bisnis mereka yang harus tepat jam 8 pagi hari ini.

Mereka bangun pukul 7.15, belum mandi dan membangun-kan Jihoon yang susah di bangun kan. Benar benar pagi ini seperti ada di dunia persilatan.

“Ayo sayang kamu malah yang lama sekarang.”

Ujar Jihoon yang sudah siap di atas motor nya. Menunggu Hyunsuk mengunci pintu kos Jihoon, dan tak lupa memberes-kan rak sepatu yang ada tepat di sebelah pintu kamar kos Jihoon.

“Iya iya ini udah selesai.”

Mereka pun akhirnya tiba di kampus tercinta nya. Memang, Jihoon ini selisih satu tahun lebih muda dari Hyunsuk. Hanya saja Hyunsuk mengulang pada mata kuliah ini. Makanya mereka bisa bersamaan mendapat kelas hari ini. Hyunsuk pun menggenggam tangan pacar-nya dan menarik paksa agar jalan nya lebih cepat.

“Tuhkan udah mulai.”

“Gapapa, paling juga baru masuk enak juga di belakang bisa sambil kelon.”

Setelah Jihoon melontarkan perkataan itu Hyunsuk mencubit lengan Jihoon gemas, pacar nya ini memang suka mengada-ada di keadaan genting ini.

Mereka pun akhirnya masuk ke dalam kelas nya, di pandangi semua orang. Dengan percaya diri Jihoon hanya tersenyum tanpa berdosa.

“Silahkan duduk mas, belum di mulai kok.”

“Oh iya pak terimakasih.”

Syukur hari ini dosen mereka memaafkan nya. Mereka pun duduk di belakang paling ujung, karena hanya tersisa kursi disana.

Kelas nya hari ini, melanjutkan presentasi kelompok. Kelompok Hyunsuk telah presentasi minggu kemarin, sekarang giliran kelompok 3. Sedangkan Jihoon kelompok 4 menunggu giliran satu kelompok lagi.

“By, ambilin hp ku di tas mu.”

Memang bukan rahasia lagi, Jihoon itu sering tidak membawa tas walaupun ke kampus. Hanya menitip pacar nya atau teman nya. Sangat tidak niat sekali bukan?

“Ambil sendiri.”

Hyunsuk pun memberi tote bag nya kepada Jihoon. Jihoon pun membuka tote bag itu untuk mengambil handphone nya. Tetapi saat ia merogoh tote bag pacar nya itu. Ia menemukan sebuah vibrator panjang berbentuk seperti kelamin laku laki dan remote control nya.

Jihoon melotot melihat nya. Memang sudah lama tidak bersetubuh dengan pacar nya. Pikir Jihoon, Hyunsuk mempunyai niat untuk melakukan hubungan intim dengan Jihoon. Tetapi gagal karena ke asikan menonton hingga dini hari.

'Wow emang berarti Kak Suk emang mau ngewe sebener nya kemarin sama gue.'

Jihoon pun mengambil remote control dan vibrator yang di bawa Hyunsuk itu. Hyunsuk tak tau, karena ia fokus dengan kelas nya sekarang. Jihoon orang nya memang iseng, apa lagi dengan pacar nya.

Jihoon pun turun kebawah meja, karna meja nya tinggi jadi Jihoon cukup masuk ke dalam meja itu.

“Ji ngapain anjir?”

Jihoon hanya tersenyum menjawab pertanyaan pacar nya. Jihoon melakukan aksi nya. Pertama ia melepaskan celana panjang yang Hyunsuk gunakan.

“Heh ngapain?”

“Diem.”

Hyunsuk gemetar mendengar Jihoon dengan bisik membentak Hyunsuk. Dengan mudah, Jihoon melepaskan celana panjang Hyunsuk.

Kenapa Jihoon sepemberani itu? mereka duduk di ujung paling belakang, samping kanan nya pun tak ada orang. Dan juga cctv di kelas itu mati Jihoon tau persis.

Celana panjang Hyunsuk dan boxer Hyunsuk berhasil di lucuti oleh Jihoon. Memperlihatkan penis Hyunsuk yang tak sebesar milik Jihoon itu belum mereaksi apa pun. Jihoon pun membelai penis Hyunsuk dengan jari jari nya. Merasa terkejut, Hyunsuk sedikit mengerang.

Jihoon tersenyum mendengar erangan sang pacar. Jihoon pun melanjutkan kegiatan nya. Dengan memasukkan penis Hyunsuk kedalam mulut nya.

“Shhh Jihh.”

Jihoon memaju mundurkan mulut nya yang di isi penis Hyunsuk itu. Hyunsuk hanya bisa mengerang dengan pelan, kepala nya otomatis mendongak kebelakang merasakan sensasi luar biasa pada alat kelamin nya itu.

Jihoon menyelipkan tangan kanan nya kebawah pantat Hyunsuk meremas nya dengan kuat. Sampai membuat kulit mulus Hyunsuk berubah menjadi merah.

“Ji stophh.”

Tak ada yang mendengarkan aktivitas tercela mereka, karena sibuk memperhatikan presentasi dari kelompok 3 itu. Jihoon dengan semangat nya lagi menjilat ujung penis Hyunsuk beberkali kali tak lupa mengecup dua bola kembar Hyunsuk.

“Jihhh shmmhh so good.”

Mendapat pujian Jihoon merasa ada pada puncak nya.

“Berdiri bentar.”

Perintah Jihoon, karena meja yang ia duduki tinggi jadi sangat minim resiko Hyunsuk di lihat orang sudah tanpa celana dengan penis nya yang menegang.

Jihoon mengulum sebentar vibrator yang sengaja Hyunsuk bawa. Serasa sudah basah, dengan satu hentakan vibrator itu sudah tertanam sempurna pada hole Hyunsuk. Hyunsuk hanya bisa menggigit bibir nya agar tidak mendesah keras.

“Udah duduk lagi by.”

Sangat sakit karena pantat Hyunsuk di isi oleh benda yang panjang itu dan juga tekanan pada duduk nya. Jihoon pun membantu Hyunsuk menggunakan celana dan juga boxer nya.

Setelah Jihoon berhasil membantu Hyunsuk menggunakan celana nya, ia duduk di sebelah Hyunsuk kembali dan menggenggam tangan kanan nya.

“Ga bakal sakit, jangan teriak genggam tangan ku aja.”

Hyunsuk hanya pasrah semua nya ia serah-kan untuk Jihoon. Jihoon pun menyalakan vibrator yang akan menggetarkan hole Hyunsuk dengan kekuatan yang paling rendah.

“Hmphhh Ji.”

Jihoon tersenyum melihat kekasih nya menahan erangan, Hyunsuk sangat menggoda sekarang. Hyunsuk pun akhir nya tak ambil diam, ia mengelus kemaluan Jihoon dari luar celana nya. Hyunsuk sudah mengeluarkan sedikit air mata.

“Buat kelompok 4 silahkan maju ke depan.”

Jihoon pun menyingkirkan tangan kekasihnya yang sedang memanjakkan penis nya, dan langsung bergegas berdiri untuk mempresentasi kan hasil kelompok nya. Tak lupa ia juga sambil membawa remote control vibrator yang tertanam pada anus Hyunsuk.

Saat Jihoon presentasi, ia dengan iseng menaikkan getaran pada vibrator itu. Jihoon memandangi Hyunsuk dari kejauhan sedang menggeliat hebat sangat sexy bagi Jihoon. Jihoon ingin segera menyetubuhi kekasih nya itu.

Jihoon dengan bangga menaik turun kan kekukuatan getaran pada vibrator itu. Jihoon dengan bangga menjelaskan presentasi nya itu dengan tersenyum nafsu memandang kekasih nya yang sudah mengeluarkan air mata itu.

“Terimakasih jika tidak ada pertanyaan kami tutup presentasi kelompok dari kami.”

Jihoon pun langsung bergegas duduk kembali di sebelah sang pacar. Dengan keadaan celana nya yang sudah basah akibat pelepasan nya itu.

“Dasar brengsek.”

“Hahaha maaf ini udah aku matiin. Berapa kali keluar?”

“Diem.”

“Tunggu kelas sepi, penis ku belum di puaskan.”

Hyunsuk hanya memutarkan bola mata nya dengan malas mendengarkan ucapan pacar nya yang kelebihan hormon itu.


“Ahhhhhhh.”

Dan benar saja mereka melanjutkan kegiatan tercela nya itu di kelas nya itu, beda nya sekarang tidak ada orang selain mereka berdua tak lupa mengunci nya. Jihoon telah melucuti celana Hyunsuk kembali, dan mengeluarkan vibrator yang tertanam disana.

“Sudah lama ingin aku setubuhi kak?”

“Aku kira tadi malam kita akan having sex

“Hahaha maaf kan aku. Hari ini aku akan memuaskan mu.”

Karena hole Hyunsuk sudah cukup basah karena vibrator tadi, Jihoon menghentakkan penis nya dengan sekali hentakan. Jihoon pun menggerakkan penis nya yang tertanam pada hole Hyunsuk.

Hyunsuk hanya mendesah karena teransang oleh perbuatan Jihoon dan menahan badan nya yang bergerak memantul karena gerakan penis Jihoon itu dengan meja.

“Fuck shh sekian lama kita ga ngewe Kak ahh enak banget masih ketat.”

“Penis Ji enak banget mhhshh besar.”

Jihoon pun melumat bibir Hyunsuk, dengan Hyunsuk menoleh ke belakang. Ciuman itu semakin membuat mereka akan menemukan puncak nya.

“Ji mau keluar.”

“Bareng.”

Mereka pun mengeluarkan putih nya dengan bangga. Tak lupa membersihkan sisa sisa aktivitas nya dengan tisu yang Hyunsuk bawa. Dan keluar ke kelas nya, sungguh aktivitas yang tak terduga bagi Hyunsuk dan Jihoon.

hai

Hari ini hari Kamis, Jaehyuk ada janji dengan Hyunsuk-hyung untuk mengantar nya ke toko barang elektronik untuk membeli beberapa keperluan dorm yang harus di beli. Jaehyuk berjanji dengan Hyunsuk-hyung untuk bertemu di dorm Hyunsuk-hyung pada pukul tiga sore.

Jaehyuk baru saja turun di lantai dorm satu tinggal, tempat para rapper grup nya dan Junkyu si koala ber-isitirahat. Jaehyuk akan menunggu Hyunsuk hingga urusan perusahaan dengan pacar Hyunsuk, Jihoon yang harus di selesai kan berdua sebagai leader. Ia pikir di dorm pasti ada member lainnya, mungkin Jaehyuk akan bermain main sebentar dengan member lainnya.

Jaehyuk membuka pintu dorm itu dengan pin canggih anti maling yang di ketahui semua member Treasure. Jaehyuk memasuki dorm itu, sepi tidak ada yang menyambut.

Pertama, ia menge-check kamar sang maknae Haruto. Tak ada orang pasti ia sedang berpacaran dengan member seusia nya itu alias Jeongwoo. Kedua, ia memasuki kamar Junkyu si kebo ada orang nya tapi sedang tertidur pulas dengan memeluk boneka matetsu milik pacar nya itu.

Ketiga, kamar Yoshi. Jaehyuk mengetuk kamar Yoshi yang tertutup rapat tetapi tidak ada balasan. Tapi seperti nya Yoshi ada di kamarnya, karna Yoshi itu baik jarang marah ia mencoba membuka kamar nya.

“Yoshi-Hyung?”

Yoshi sedang menghadap ke komputer yang menampilkan sepasang pria sedang melakukan hubungan intim, saling memuaskan satu sama lain. Jaehyuk pun melihat Yoshi sedang memanjakan penis nya sendiri memaju mundurkan tangan nya, mengelus. Di depan penis nya handphone nya menyala memperlihatkan foto Asahi yang menggunakan celana pendek, terllihat di ambil secara diam diam. Jaehyuk terkejut apa yang dia liat barusan di luar ekspetasi nya dia kepada Yoshi yang terlihat alim dan lelaki tanpa dosa menggunakan pacar Jaehyuk menjadi bahan pemuas seksual.

Yoshi sadar ada seseorang yang melihat aktivitas jorok nya itu. Ia menoleh langsung dan cepat cepat memasukan penis nya pada sarang-nya kembali. Cepat cepat meng-close kan situs dewasa yang ia tonton itu. Tak lupa menutup pnesel nya. Dan berpura pura tidak terjadi apa pun disitu.

Jaehyuk hanya diam saja dan memasang mimik wajah aneh di depan pintu kamar Yoshi itu.

“Sejak kapan?” Tanya Jaehyuk kepada Yoshi.

“Hah?” Yoshi pun masih

“Sejak kapan lo mastrubasi pake bayangan cowo gue?!”

Nada bicara Jaehyuk berubah menjadi tinggi terbawa dengan amarah nya. Ia tak suka pacarnya di menjadi objek seksual. Jaehyuk menutup kamar Yoshi dan langsung mendekati Yoshi yang masih duduk di depan komputer nya itu.

“Gue tanya di jawab!”

Jaehyuk meremat kerah kaos Yoshi dengan penuh amarah, mata nya yang melotot ke arah Yoshi.

“Baru kali ini sumpah gue ga bohong Jae.”

“Bangsat.”

Satu tamparan mendarat pada pipi kiri Yoshi. Jaehyuk tak menyangka seorang Yoshi tega kepada Asahi menjadi kan bahan seksual nya, Asahi milik Jaehyuk ia harus menjaga nya.

Brak Jaehyuk melempar handphone Yoshi sampai mengenai tembok keras kamar Yoshi. Jujur Yoshi takut dengan semua ini, dengan penis nya juga yang masih mengeras ia ketahuan percobaan pertama kali nya mastrubasi hanya dengan foto yang menurut dia menggairahkan.

“Jae gue minta maaf ini baru pertama kali, dan gue belum keluar sama sekali.”

“Lo sumpah gatau malu ya gue ga bakal maafin lo.”

“Jae dengerin gue, gue cuma nyoba aja. Gue juga habis ini ga bakal horny lagi di deket Asahi.”

Plak kedua kali nya tamparan Jaehyuk mendarat pada pipi Yoshi.

“Kenapa harus pacar gue?”

“Nemu foto nya Jae di galeri gue.”

“Lo ga berani mastrubasi liat Junghwan pdkt-an lo? Lo masih ada baik nya dah sama bocil gamau rusak. Tapi pacar gue rusak bangsat.”

“Jae maafin gue, maaf gue juga belum keluarin sperma gue dengan bayangin having sex sama pacar lo.”

“Demi pacar gue, lo gunain gue aja. Ngentot-in gue cepet gue gamau pacar gue jadi khayalan sex lo.”

Yoshi menatap Jaehyuk dengan melotot, Ia tak percaya Jaehyuk mengeluarkan kata kata itu. Secara tak langsung Jaehyuk mengajak having sex bersama.

“Cepet.”

“Serius?”

“Kalo lo gamau yaudah gue jotos lo aja biar impas sama amarah gue.”

Jaehyuk pun akhirnya menunduk dan berlutut di bawah Yoshi yang sedang duduk di kursi empuk itu. Dan memaksa melepaskan celana rumah Yoshi. Tanpa boxer yang meliliti, Jaehyuk langsung memegang penis Yoshi dengan kuat.

Jaehyuk menatap sekilas Yoshi yang mengerang kecil itu. Menunduk dan menjilat saluran kencing Yoshi tanpa jijik.

“Mphh.”

Plop

Suara desahan Yoshi itu di susuli suara mulut basah yang mengulum sebuah daging hangat.

“Shhhh mphh Jae.”

Yoshi menjambak rambut Jaehyuk untuk melepaskan nikmat nya, Jaehyuk memaju-mundur kan mulut nya hingga ujung krongkongan nya yang mengibatkan ia tersedak. Tapi Jaehyuk tak peduli, dia terus memperkosa mulut nya dengan penis Yoshi yang tebal dan panjang.

Jaehyuk pun tak lupa mengurut bola kembar Yoshi. Suara mulut yang sedang mengulum daging itu, dan juga suara desahan Yoshi tercampur menjadi satu. Yoshi sudah sangat berantakan, ia terus mendesahkan nama Jaehyuk dengan mulut brengsek nya itu.

“Jaeshh.”

“Apa?” Jaehyuk melepaskan penis Yoshi.

“Gue mau keluar.”

“Enak aja.”

Yoshi mendesahkan kecewa, tetapi setelah itu ia menonton Jaehyuk melepas kan celana jeans nya dan juga boxer nya.

Jaehyuk mengambil lotion yang ada di meja komputer itu di tangan nya. Menungging ke arah Yoshi dan memper-tonton kan lubang nya yang ketat tidak pernah di lecehkan. Mengolesi lotion yang ada pada tangan nya di lubang nya sendiri. Sensasi dingin yang membuat Jaehyuk menjerit.

Jaehyuk melangkah ke arah Yoshi lagi dan memberi sisa lotion yang ada di tangan nya itu kepada penis Yoshi.

“Hyung, fuck me!” Jaehyuk memohon dengan wajah yang berubah drastis yang tadi nya emosional menjadi seperti jalang untuk di perkosa.

“Are you serious?”

“Yea!”

Jaehyuk pun langsung mengarahkan penis Yoshi kearah lubang ketat nya. Memasuki nya dengan sangat pelan.

“Kontol lo gede banget shhh Hyung.” Jaehyuk yang berada di atas Yoshi berusaha memasukan penis Yoshi kedalam lubang hangat nya.

“Sempit fuck.” Jerit Yoshi.

“Ahhh.” Desahan tanda semua penis Yoshi tertanam sempurna pada hole ketat Jaehyuk.

“Gue gerak.” Celoteh Jaehyuk.

Jaehyuk pun bergerak di pangkuan Yoshi naik dan turun. Rasa sakit dan kenikmatan menjadi satu bagi Jaehyuk. Yoshi pun juga ikut memaju mundurkan pinggul nya berlawan arah dengan gerakan Jaehyuk.

“Anjing lo, pacar lo gamau gue lecehin tapi lo nya minta di entot in.”

“Bangsat hmpphh lo gede banget.”

Jaehyuk dan Yoshi masih bergerak dengan berantakan mencari kepuasan nya masing masing. Tak lupa Yoshi pun membantu memuaskan penis Jaehyuk dengan tangan nya, memaju mundurkan tangan nya. Sesekali bermain dengan nipple Jaehyuk dari luar kaos Jaehyuk dengan tangannya.

“Mpshh Hyung.”

“Jae, lo enak banget bangsat.”

Makin brutal gerakan mereka, maju kedepan tanpa rasa malu kepada lawan nya. Mendesahkan nama lawan sex nya tak lupa ia sempat kan bercumbu penuh nafsu.

“Bangsat gue mau keluar.” Jerit Yoshi

“Gue juga.” Di balas Jaehyuk

Mereka berdua pun mengeluarkan bersama sama. Yoshi pada hole Jaehyuk, dan Jaehyuk pada tangan Yoshi. Sangat banyak, basah dan juga lengket. Mereka pun beribut mencari udara nya.

“Jae?” Tak lama ada suara Hyunsuk-hyung datang, tanda mereka berdua harus menyelesaikan perbuatan dosa ini.

“Bangsat mana celana gue.”

“Jae makasih, gue minta maaf lagi ya.”

“Lo boleh horny sama gue, tapi jangan sama pacar gue.”

Jaehyuk pun memakai boxer dan juga celana jeans nya walaupun hole dan penis nya masih lengket bekas sperma Yoshi dan sperma nya dia sendiri.

“Jae?”

“Iya Hyunsuk-hyung.”

Jaehyuk pun langsung meninggalkan Yoshi dengan penis yang masih berdiri nyata di dalam kamar nya untuk menghampiri Hyunsuk yang sudah memiliki janji dengan nya

Jaehyuk begitu mendapat lampu hijau dari sang pacar langsung bergegas pergi ke kamar sang pacar. Walaupun sedang isolasi mandiri, tetapi bukan Jaehyuk kalau melanggar. Tanpa mengetuk, Jaehyuk membuka kamar Asahi. Begitu ia memasuki kamar Asahi, di suguhi pemandangan Asahi sedang menungging menggunakkan kostum maid lubang nya masih tertutup dengan celana dalam.

“Baby?”

Suara berat Jaehyuk membuat Asahi terkaget dan membalikkan posisi yang tadi nya menungging menjadi duduk di pinggiran kasur nya menatap wajah Jaehyuk.

“Tuan, mari buahi saya.”

Asahi tau persis ini yang Jaehyuk mau. Bermain peran. Asahi juga mendapat kelas akting di agensi, sayang jika tidak di guna-kan untuk memuaskan pacar nya.

“Okay, sekarang kamu jalang ku maid.”

Jaehyuk mendekati wajah Asahi dan mencekik Asahi sensual. Mencium Asahi penuh rasa nafsu seksual. Asahi menggeram penuh nafsu sebalik nya Jaehyuk juga.

Melepaskan tautan panas mereka, Jaehyuk langsung melucuti celana dalam berwarna hitam Asahi membuang nya ke sembarang arah.

“Bite me sir!”

Jaehyum tersenyum menang, tanpa di perintah Asahi sudah menungging siap melahap penis besar Jaehyuk.

Tetapi Jaehyuk tidak semudah itu, Jaehyuk mengambil leather whip yang sudah di persiapkan Asahi untuk membuat sex mereka lebih berwarna.

Plak*

Srrrttt

Leather whip itu mendarat di pantat sintal Asahi membuat bercak kemerahan. Jaehyuk sangat cerdas, selain menampar pantat sintal Asahi dengan leather whip, ia juga menggelitik lubang Asahi dengan rumbai leather whip itu.

“Mpshh”

Asahi sudah sangat terangsang dengan perlakuan kasar Jaehyuk, menggoda Asahi dengan mainan yang Asahi sendiri yang mempersiapkan nya.

Plak

Satu tamparan dari tangan Jaehyuk mendarat pada hole Asahi yang sudah mulai berkeringat itu.

“Fuck”

Jaehyuk tanpa aba aba memasukan seluruh pergelangan tangan nya, memaksa masuk ke dalam hole Asahi.

“AAAAAHHHH”

Asahi belum siap, karena belum ada foreplay apa pun pada lubang nya. Langsung segenggam tangan Jaehyuk masuk dengan susah nya pada hole nya.

“Fuckshhhhh”

Asahi hanya bisa berteriak kesakitan dan keeanakan dengan kata kata kasar nya. Kepalan tangan Jaehyuk masuk dengan lima kali hentakan masuk ke dalam lubang Asahi.

Tak lupa tangan kiri nya bermain dengan penis Asahi yang tak sebanding dengan penis nya. Mengurut nya, membelai nya, hingga menampar nya.

Jaehyuk memaju mundurkan kepalan tangan nya itu, dengan jari tengah nya menggoda sweets spot Asahi. Asahi hanya menerima servis yang di beri Jaehyuk. Walaupun ini sakit nya luar biasa tetapi juga nikmat nya luar biasa.

“You're so sexy, damn Sahi.”

“Thankyou sir, i want your dick right now please.”

“No, i want your cum first.”

Asahi pun langsung membantu Jaehyuk mengurut penis nya, di paksa untuk mengeluarkan sperma. Sungguh sangat sakit, dengan Jaehyuk mengelus urat penis nya hingga saluran kencing Asahi ia mainkan dengan jari telunjuk nya yang memutar disana.

“Fuck i wan't cum sir.”

Crot

Cairan berwarna putih itu mengenai rok maid berwarna hitam yang ia gunakan, hingga menetes pada stocking yang Asahi gunakan.

Jaehyuk tersenyum menang melihat pelepasan Asahi yang belum ia setubuhi dengan penis berurat nya. Lalu Jaehyuk memerintahkan Asahi untuk membalik-kan badan nya. Jaehyuk melepas kan celana dan juga dalaman nya, kaos nya pun juga ikut ia lepas. Karena sungguh panas di ruangan ini.

“Kulum.”

Jaehyuk memaksa Asahi membuka mulut nya menampar pipi gembul Asahi, otomatis bibirnya terbuka. Jaehyuk langsung memasukkan penis nya dengan satu hentakan. Asahi terbatuk akibat penis Jaehyuk mengenai tenggorokkan nya.

Jaehyuk menarik kepala Asahi maju ke depan, guna untuk memuaskan penis nya. Asahi menerima nya dengan baik. Lama lama terbiasa, mulut nya di perkosa oleh Jaehyuk hingga membuat nya meneteskan air mata.

Jaehyuk akhirnya menyerahkan nya semua pada Asahi. Asahi lalu mencium ujung penis Jaehyuk tak lupa mengecup dua bola kesayangan Asahi. Membuat badan Jaehyuk gemetar geli. Asahi kembali mengulum nya tetapi sedikit lebih perlahan.

“Fuck baby shhh i want cum.”

Asahi semakin semangat mengulum dan memanjakan penis Jaehyuk. Jaehyuk semakin mengerang, tanda tanda sudah sampai puncak nya.

Crot

Sperma Jaehyuk tumpah pada mulut, bibir dan pipi Asahi berantakan. Asahi menelan dan membersihkan sekitar bibir nya dengan lidah nya.

“Baby, kamu cantik sekali seperti jalang dengan sperma ku yang berantakan di wajah cantik mu.”

Kata Jaehyuk sambil mengusap bibir manis Asahi yang penuh dengan sperma nya.

“Sir, aku sekarang jalang mu. Tolong setubuhi aku.”

Tingkat kesadaran Asahi sekarang mungkin hanya 40% yang hanya ia ingin kan hanya having sex bersama kekasih nya itu.

Jaehyuk langsung mengarahkan Asahi menjadi membelakangi nya. Menungging layak nya anjing yang ingin di setubuhi.

“Bersiap.”

Dengan satu kali hentakan Jaehyuk berhasil memasuki Asahi.

“Ahhh fuck, Sir you're so big.”

“Besar mana sama tangan ku?”

Jaehyuk bertanya kepada Asahi, tetapi tidak ada balasan. Jaehyuk menampar pantat Asahi.

“Jawab.”

“Fuck move for me.”

Plak

Tamparan kedua mendarat pada bongkahan sintal Asahi, karena Asahi salah menjawab pertanyaan Jaehyuk.

“Besar penis tuan.”

“Okay, i will move for you.”

Mereka masih bermain peran, menjadi seorang pembantu dan majikan saling memuaskan satu sama lain. Jaehyuk tersenyum melihat Asahi yang kesakitan dan juga ke-enakan di setubuhi nya.

Gerakan maju mundur pada pinggul mereka bertabrakan, membuat mereka sudah di mabuk dengan adegan seks mereka. Tak peduli dengan apa yang terjadi setelah nya, tidak ada yang malu malu lagi.

Jaehyuk pun menarik kostum yang di gunakan Asahi, menjadi turun ke bawah perut Asahi. Memperlihat kan noktah pink, membuat Jaehyuk gemas. Jaehyuk sambil menggerakkan pinggul nya, memilin nipple Asahi.

“Ahhh”

Asahi gemetar, semua area senstif nya sedang bereaksi karena sentuhan Jaehyuk.

“Sir, i want cum again.”

“Bareng.”

Crot

Jaehyuk memenuhi hole Asahi dengan sperma nya, Asahi pun mengeluarkan sperma nya lagi mengotori kostum maid yang ia pakai itu lagi.

Keadaan kamar Asahi sudah sangat panas, bau anyir dan amis menjadi satu. Ini yang membuat mereka turn on kembali setelah puncak nya.

Jaehyuk memosisikan Asahi pada gendongan nya menjadi bear hug , dengan penis yang masih tetanam sempurna pada hole Asahi. Jaehyuk berhadapan dengan Asahi, mencium Asahi lagi melumat nya.

“Let's fuck me again sir.”

“Sure.”

Jaehyuk menggerakan pinggul nya maju dan mundur hingga membuat Asahi lemas di bawah kungkuhan Jaehyuk. Asahi meremat rambut Jaehyuk sebagai pertanda kenikmatan nya.

Jaehyuk pun tak tinggal diam, ia menyusu pada nipple Asahi bergantian. Sesekali mengigit nya, menyedot nya. Berharap mengeluarkan sesuatu.

“Fuck ahhh, Sir shhh ah.”

Asahi benar benar berisik pertanda sudah hampir sampai pada puncak nya. Jaehyuk pun melumat bibir Asahi. Asahi mengigit bibir bawah Jaehyuk, pertanda ia ingin keluar.

Crot

Sperma Asahi keluar mengenai stocking yang ia gunakan lagi, dan juga perut six pack Jaehyuk.

Jaehyuk semakin semangat menggagahi Asahi yang makin ketat karena efek pelepasan nya. Jaehyuk mendorong penis nya sudah sangat tidak beraturan lagi.

“Get me pregant sir.”

“As you wish.”

Jaehyuk melepaskan sperma pada hole Asahi, yang sudah penuh sperma nya bekas pelepasan pertama nya. Asahi tersenyum bahagia, melihat Jaehyuk juga menikmati hadiah nya.

Jaehyuk memposisikan Asahi pada kasur empuk kamar itu. Melepaskan penis nya, dan mulai bebersih. Tetapi Asahi sudah sangat mengantuk.

“Sa, makasih ini kado yang terbaik selama hidup ku.”

“Kaya ga pernah ngewe aja sama aku.”

“Beda tadi kamu main peran, hebat aku bangga.”

“Udah balik ke kamar kamu sana, besok ketauan menejer mampus.”

“Hahaha pasti ketauan lah, besok pasti jalan mu kaya pinguin. Abis di masukin satu kepalan pe-”

“JAE KELUAR GAK AKU CAPEK MAU TIDUR.”

“Hahahaha iya iya makasih kado nya. Lain kali coba jadi kucing.”

Sebelum Jaehyuk keluar ke kamar Asahi ia mencium pipi Asahi lagi, ini baru 3 jam di hari ulang tahun nya. Tapi Asahi sudah membuat nya mimpi indah hari ini.

“Selamat pagi?”

Ucap Asahi begitu memasuki Cafe shop bernama 'Prince Cafe'. Asahi memang merencana kan dari pagi untuk membantu sang pacar membuka cafe nya.

“Kak Junkyu?”

Asahi mencari Junkyu, sang pacar. Dimana dia? mungkin ada di dapur untuk memanggang kue atau mungkin mempersiap kan beberapa bahan.

“Iya pag-, eh baby? kamu kok ga kabarin pagi pagi ke sini? aku kira ada kelas?”

“Hehehehehe mau bantu Kak Junkyu. Dosen nya ga bisa hari ini.”

Asahi pun memeluk Junkyu, di balas nya pelukan Asahi dengan tangan kotor penuh dengan krim bekas kue yang akan di jual nya nanti.

“Nanti jangan ngeluh ya!”

“Siap Mr. Kim!”

Junkyu pun mencium kening Asahi dengan penuh kegemasan.


Cafe yang di kelola, dan juga milik Junkyu itu memang sangat laku di kalangan anak muda. Selain harga nya terjangkau, waitress disini indah di pandang.

Hanya 3 jam cafe itu di buka sudah ada 40 nota keluar dari kasir itu. Asahi dan Junkyu pun menjadi sangat sibuk.

Asahi yang mempunyai basic barista mengelola kopi, sedangkan Junkyu melayani dan memberi pesanan kepada pembeli.

Asahi jujur sudah sangat lelah, puluhan kopi serta minuman lain nya ia buat berdua dengan pegawai Junkyu membuat ia sangat lemas dan lelah.

Junkyu melihat punggung sanv pacar yang sudah menurun dan rambut lepek karena keringat tapi wangi khas vanilla nya. Kalau Asahi tidak memaksa, Junkyu mungkin sudah menyuruh ia tidur di ruangan nya.

Junkyu harus profesional, ia harus melakukan pekerjaan nya hingga selesai. Tapi tak tega juga melihat sang pacar yang tangan nya rapuh mengaduk, dan bergulat dengan alat kopi itu.

Asahi memberi dua buah kopi untuk Junkyu antar kan oleh pelanggan. Asahi menatap Junkyu dengan mata yang merah mungkin efek lelah.

“Semangat sayang.”

Kata Junkyu sambil mengambil kopi dingin yang di genggam Asahi, tak lupa tangan putih bersih Asahi ia elus dengan penuh kasih sayang.

“Semangat semangat Asa capek!”

“Eh kok marah?”

Asahi pun membalik badan nya dan melanjut kan membuat pesanan meja 10, dengan bibir yang mengerucut menandakan kesal.

Junkyu menghirau kan pacar nya yang lelah itu kembali bekerja melayani pelanggan.


Belum genap jam 4 sore. Semua bahan kopi dan cake yang di sedia kan nya, sudah habis hanya menyisakan satu kue red velvet kesukaan Asahi. Para pegawai Junkyu menutup, membersihkan kafe dan bersiap untuk pulang.

Asahi duduk di dekat jendela dengan wajah yang lesu, Junkyu menghampiri Asahi dengan membawa kue sisa itu tak juga coffee latte kesukaan Asahi.

Junkyu menaruh piring dan gelas berisi itu pada meja depan Asahi, dan duduk di sebelah Asahi. Memeluk sang pacar dari belakang yang sedang memandangi luar sana. Walaupun sudah berkeringat pacar nya masih mengeluarkan aroma manis khas Asahi. Junkyu mencium tengkuk Asahi yang sangat manis itu.

“Kak?”

“Iya sayang?”

“Maaf.”

“Untuk?”

Asahi pun membalik-kan diri nya menghadap Junkyu dan menatap dalam Junkyu.

“Tadi aku jawab, jawaban kakak kaya kesel gitu.”

Jemari Asahi pun menggenggam kedua tangan Junkyu.

“Cuma kebawa capek aja maaf-in Asa ya.”

Junkyu pun tersenyum pada Asahi, mencium kilat bibir manis Asahi. Walaupun pegawai nya masih ada di satu ruangan yang sama. Tetapi Junkyu tidak peduli.

“Gapapa sayang, hahahaha aku juga tau kok kalo kamu capek. Aku udah bilang dari awal kamu maksa.”

“Hehehe iya Kak.”

“Kakak juga maaf ya tadi cuek-in Asa, padahal kalo ngambek harus nya bujuk Asa biar ga ngambek.”

Junkyu itu lelaki yang manis, lelaki pemaaf. Itu yang membuat Asahi nyaman berada dengan Junkyu.

“Oke Asa ngambek! Kak Kyu sekarang suapin Asa ya!”

“Hahahahahaha sini.”

Junkyu mengambil krim yang di atas cake red velvet itu menggunakan tangan nya, lalu mengolesi tangan penuh krim nya pada mulut Asahi.

“Kita makan krim nya bareng bareng ya!”

Junkyu pun menjilat bibir Asahi yang penuh krim lalu melumat bibir Asahi yang manis di tambah krim rasa keju. Asahi pun menerima lumatan dari Junkyu, membalas ciuman Junkyu.

Karena mereka butuh oksigen, mereka melepas kan ciuman manis itu.

“Kak ayo habisin kue sama kopi ini terus pulang yey!”

“Hahahaha ayo sayang.”

“Kak aku boleh nginep appartement kakak?”

“Boleh dong, masa pacar sendiri ga boleh.”

Junkyu memberantakan rambut Asahi gemas, hari yang sangat lelah bagi mereka berdua tetapi menjadi bagian kenangan manis.