weishinistme

Jaehyuk, Asahi, Junghwan dan Jeongwoo sekarang lagi bermain main setelah memakan malam steak daging buatan Asahi. Jeongwoo dan Junghwan panco di ruang tengah.

“Hyung hyung, kalo kalah ga boleh makan jelly ini.”

“Ya siapa takut?”

Jeongwoo dan Junghwan membuat taruhan jika salah satu dari mereka tak boleh memakan jelly yang kemarin Jaehyuk beli di supermarket untuk mereka. Jaehyuk senang memberi beberapa cemilan untuk para bayi bayi di grup ini.

“Tolong Jaehyuk hyung hitungin.” Kata Jeongwoo

“Kalo menang tantang aku dulu dah.” Jaehyuk menjawab

“Yayaya kalo Jaehyuk hyung menang dapat jelly?” Tanya Junghwan

“Lawan Sahi deh.” Kata Jaehyuk kepada mereka sambil mengelus ngelus kepala Asahi yang sedang fokus menonton drama korea di tv.

“Ya jelas menang lah Jaehyuk hyung.” kata Junghwan.

“Hahahaha, gapapa kan Sa?”

“Liat aja nanti kamu palingan juga kalah.” Asahi meremehkan Jaehyuk.

“Kalo aku menang dapet apa Sa?” Tanya Jaehyuk.

“JANGAN JELLY PLIS INI CUMA ADA SATU.” Junghwan tak terima.

“Jelly nya buat taruhan ku sama Juju deh.” Jeongwoo juga tak terima. Bagaimana pun juga mereka berdua masih bocah.

“Yaudah kalo kamu menang aku turutin apa aja lah. Kalo aku menang kamu beliin aku tas yang kemarin aku pinginin.”

“Setuju.”

Asahi sebenarnya masih terfokus dengan drama yang ada di tv nya itu, tetapi ia juga merasa permainan bayi bayi ini asik. Ia pun menghentikan drama nya.

“1 2 3.” Jaehyuk menghitung untuk Jeongwoo dan Junghwan.

“Ah sakit hyung.” hanya 3 detik sudah kelihatan jika Junghwan kalah.

“Dah kalah kalah.” Tangan Jeongwoo sudah di atas tangan Junghwan yang menempel pada meja yang menandakan Junghwan kalah bertanding.

“Yes jelly! Wlekkkk” Jeongwoo pun merebut Jelly nya itu Junghwan cemberut dan memeluk Asahi.

“Coklat mau ga? Hyung punya coklat.” Asahi tau Junghwan sedih.

“MAU!!!”

“Huuu gabisa gabisa.”

“Asahi hyung, itu loh Jeongwoo hyung nyebelin.”

“Jadi lawan aku ga?” Tanya Jaehyuk ke Jeongwoo.

“Jadi. Yaudah kalo aku kalah jelly nya buat Junghwan tapi coklat nya buat aku.” Kata Jeongwoo

“Oke.” Kata Junghwan dan Jaehyuk bersamaan.

Yak, Jaehyuk menang Jeongwoo kalah.

“Yes jelly!!!”

“Nyebelin.” Ujar Jeongwoo

“Ayok Sa.”

“Asahi hyung! Asahi hyung!” Junghwan menyoraki agar semangat.

“YOON JAEHYUK FIGHTING!” Jeongwoo pun menyemangati Jaehyuk.

“3 jari cukup.” Kata Jaehyuk

Asahi dan Jaehyuk pun bermain panco yang jelas jelas Jaehyuk menang.

“Ahhh.” Kata Asahi.

“Yahhh.” Kata Junghwan kecewa

“Yes jagoan ku.” Jeongwoo senang.

“Sa apa aja kan? aku mau apa ya”


Sekarang Junghwan dan Jeongwoo sudah tidur di kamar Jaehyuk, tepat nya ketiduran karena merasa ngantuk melihat drama korea yang di tonton Asahi tadi. Asahi dan Jaehyuk memilih tidur di kamar Asahi.

“Sa apa aja ya kan?”

“Tanya mulu ih.”

“Hahahahahaha.” Jaehyuk tertawa renyah dan mencium pipi Asahi yang sedang jalan menuju kasur nya.

“Ih apa mau apaaa.” Kata Asahi

Tapi Jaehyuk mengambil borgol yang ada di kantong nya, memang sudah ia persiapkan dari tadi. Ia harus berterimakasih dengan Jeongwoo dan Junghwan membuat permainan seperti ini.

Jaehyuk memakai kan kepada kedua pergelangan tangan Asahi, Asahi hanya pasrah memang Asahi tak pernah mengingkar janji nya apa pun itu.

“Sorry baby i wanna fucking hard with you.”

Jaehyuk turun melepaskan celana panjang dan dalaman Asahi secara bersamaan.

Jaehyuk berlutut dan mengarahkan jari nya ke anus Asahi.

“Ahhhhhhh pelan pelan.”

Jaehyuk langsung memasukan ke tiga jari dingin nya yang kering tanpa di lumasi apa pun itu kedalam hole Asahi. Sangat sakit, Asahi hanya bisa berteriak, Asahi tau kamar nya kedap suara jadi ia tak malu malu berteriak seperti jalang.

“Aaah gede banget sshh.”

Jaehyuk menggerakan ketiga jari tangan kiri nya tanpa ampun, dengan gaya jari nya membuka seperti gunting dan menusuk nusuk nya tanpa ampun.

“Sayang ini tiga jari setubuhin kamu.”

“Jaeshhhh ahh.”

“Sering di kontolin Jaehyuk ya? jadi nya otomatis longgar.”

Jaehyuk melihat penis Asahi yang berdiri  sendiri tanpa sentuhan, Jaehyuk pun mengocok penis Asahi yang sudah mengeras itu dengan tangan kiri nya yang juga kering tanpa pelumas apa pun.

“Jae disitu ahh shh.”

Jaehyuk pun langsung menekan nekan kan jari nya yang sudah di keratkan oleh prostat Asahi. Mengocok penis Asahi lagi dengan tangan kering nya, bermain memutari ujung Asahi sesekali Jaehyuk menjentik kan jari nya pada dua bola kembar Asahi.

Asahi kini sangat tidak tahan, lutut nya sangat lemah di manjakan Jaehyuk dengan tempo yang hard.

“Jaehh mau keluar shh.”

Jaehyuk mempercepat jari yang ada di dalam Asahi, tapi ia melepaskan tangan kanan nya yang membalut penis Asahi tadi. Asahi pun mengeluarkan cum nya sendiri yang menetes hingga jatuh ke lantai.

“Shh ahhh.”

Jaehyuk mengambil dildo di nakas kamar Asahi, memang mereka berdua suka melakukan hubungan dengan di bantu beberapa mainan. Jaehyuk memasangkan dildo elastis yang terbuat dari silikon itu di dalam anus Asahi tanpa aba aba. Dan mengambil nipple clamp elektronik yang bisa memanjakan noktah pink Asahi.

“Jaeshh belum buka bajuhh.”

Jaehyuk memasangkan nipple clamp itu kepada dua tonjolan di dada yang menjadi fetish Jaehyuk dari dulu tanpa membuka baju Asahi.

“Gigit.”

Jaehyuk pun melintingkan kaos Asahi dan menyuruh Asahi menggigit ujung bawah baju nya sendiri, Asahi hanya bisa pasrah dan mengikuti perintah yang mendominasi.

Sekarang Asahi berdiri sudah di setubuhi dildo yang tidak bergerak itu, dan nipple clamp yang ada menjepit nipple Asahi perut putih yang terpampang nyata dengan mata sayu, bibir nya yang penuh dengan liur menggigit baju nya sendiri. Sungguh seperti boneka sex.

Jaehyuk melepaskan celana pendek selutut nya serta sedalam dalam nya. Tak lupa mengatur level tinggi kepada nipple clamp yang Asahi gunakan. Jaehyuk Mengambil lube dan melumuri penis nya dengan lube, menjadi kan penis nya basah.

Jaehyuk membelakangi Asahi, dan bersiap untuk menyetubuhi kekasih nya yang sangat ia cintai itu, sungguh Jaehyuk sebenarnya sangat kasihan tapi kapan lagi pacar nya mau?

“Aku masuk.”

Asahi menganggukan kepala nya, tanda setuju. Jaehyuk mengangkat kaki kiri Asahi agar gampang menyetubuhi pacarnya. Jaehyuk memasuki hole Asahi yang sudah ada dildo. Asahi di setubuhi dengan satu penis bohongan dan penis asli yang sangat besar itu, sebenarnya hanya dildo saja sudah sangat sempit untuk Asahi.

“Shhmmphh.”

“Sa sempit banget ada dua kontol masukin kamu tadi tiga jari aja bisa hmphh.”

Asahi suka dengan kata kata kasar saat ia di setubuhi rasa nya ia mendapat energi lagi.

“Sayang, aku masukin kamu sampe kena ujung ya.”

Asahi mengangguk dengan semangat. Jaehyuk memasuki dengan satu hentakan, membuat Asahi berteriak tetapi di halangi oleh kaos yang ia gigit. Jaehyuk memberi waktu untuk Asahi agar terbiasa.

“Daddy move.”

Perintah Asahi yang tak sengaja melepaskan gigitan kaos nya, dan mendapat tamparan di pantat nya dari Jaehyuk.

“Gigit atau gajadi daddy buahin.”

Jaehyuk menggulung kaos nya lagi dan mengarahkan kaos Asahi pada bibir Asahi. Jaehyuk sekarang menggerakkan penisnya, tangan kiri nya yang mengangkat kaki kiri Asahi dan tangan kanan nya menggerakan dildo pelan pelan karena ikut tergores penis Jaehyuk yang menjadi satu di dalam hole Asahi.

“Fuck, baby kamu kaya sex doll. Di apa apain mau.”

Asahi hanya bisa menggeliat sedikit demi sedikit, rasa geli yang ada di dada nya sudah membuat dia pusing di tambah penis Jaehyuk yang bergerak dengan tempo berantakan dan dildo menjadi satu. Sangat penuh dan sangat lebar.

“Shh hmm shhh shit.”

Asahi hanya mendesah tak karuan, ia seperti sudah tak sadarkan diri, ludah nya kemana mana mata nya sayu menangis keenakan.

“Baby, i want cum.”

Kata Jaehyuk, dan Asahi tiba tiba menggerakkan pantat nya maju kedepan membatu Jaehyuk.

Crot

Jaehyuk mengeluarkan putih nya dalam Asahi. Sekarang Jaehyuk melepas kan penis nya yang masih tengang tak lupa mengeluarkan dildo brengsek itu. Melepaskan borgol yang ada di pergelangan tangan Asahi. Melepaskan baju Asahi.

Plak

Asahi memukul dada Jaehyuk yang masih menggunakan kaos hitam dengan cukup keras, Asahi kesal.

“Brengsek kita bersetubuh tanpa ciuman.”

Jaehyuk tersenyum mengejek dan melepaskan kaos nya sendiri tak lupa kaos Asahi, melepaskan kaos Asahi juga. Mendorong Asahi ke kasur Asahi yang rapi itu yang akan mereka berantakan.

Jaehyuk mencium Asahi dengan sensual, ini yang Asahi ingin kan. Ia ingin juga meluapkan rasa yang luar biasa ini pada bibir Jaehyuk.

“Mphhh.”

Mereka butuh nafas, Jaehyuk yang sekarang sudah di atas Asahi mencium singkat bibir Asahi. Melepaskan benda yang menjepit nipple Asahi hingga bengkak merah. Jaehyuk menjilat nipple Asahi dan menyusu Asahi bergantian kanan lalu kiri. Jaehyuk tak ingin benda favorit nya lecet, ia harus memberi sesuatu yang hangat karena tadi ia paksa di getarkan oleh benda.

“Smphh Jaeh mau keluar lagihh.”

Jaehyuk melihat Asahi dengan mata yang di pejam kan merasakan kepuasan itu, dan turun kebawah menjilat penis Asahi.

“Ini yang tadi di pegang kering tiba tiba ngeluarin sperma hahaha.”

“Jaehyuk malu ih.”

“Bukan nya suka?”

“Fuck.”

Asahi keluar di pipi Jaehyuk, Jaehyuk tak segan segan menjilat pipi nya sendiri dengan lidah panjang nya. Dan mencium Asahi tetapi singkat.

Penis Jaehyuk sekarang sudah berada di depan nipple Asahi yang bengkak, Jaehyuk megesekkan penis nya kepada nipple Asahi, gerakan kasar hingga medium.

“Fuck jalan aku akan keluar.”

Jaehyuk dengan buru buru memerintahkan Asahi menungging, Ia memasukkan penis nya ke dalam hole Asahi yang sudah lecet itu akibat di setubuhi dua sesuatu yang panjang sepuluh menit yang lalu.

“Shh sakithh.”

Asahi menangis ini benar benar menyakitkan tapi sangat indah, Jaehyuk menggerakan dengan dua hentakan ia keluar di dalam Asahi ke dua kali nya.

“Sa maafin aku.”

“Gapapa aku suka sayang.”

Jaehyuk membalikkan badan Asahi menghadap kanan tapi penis nya masih di dalam hole Asahi, Jaehyuk lalu menghadapkan badan nya agar berhadapan dengan Asahi. Mencium kening Asahi.

“Sakit banget?”

“Kemungkinan beso ga ikut kelas dance, kamu sih serakah banget masukin dua penis.”

Jaehyuk tersenyum dan mencium dahi Asahi.

“Sayang aku keluarin ya penis aku di hole kamu.”

“Jangan Jae gini aja sampe beso, ternyata main kasar bukan hal yang buruk.”

“Hahahaha, lebih dari tiga jari bisa nih satu tangan masukin kamu.”

“JAE IH.”

Hyunsuk menjadi kaku terdiam duduk di meja makan. Jihoon pun setelah membuat kopi ia duduk di sebrang Hyunsuk.

“Eh Kak, dah bangun? itu kalau mau kopi ambil aja di situ kak masih ada kok sengaja buat lebih.”

Hyunsuk yang ingat perkataan Yohan teman nya hanya terkaku diam di depan Jihoon yang sedang menyeruput pahit panas nya kopi hitam itu.

“Kak? hahahaha belum sadar banget ya?”

Kata Jihoon sambil tertawa renyah melihat Hyunsuk melotot melamun melihat Jihoon.

“Eh Ji hehehe, iya nanti aku ambil deh. Aku kayanya perlu ke kamar mandi.”

#Vidcall

“JEJE SAYANG!”

Jaehyuk pun mengangkat panggilan dari Asahi yang sekarang menjadi pacarnya itu.

“Eh Asa? ngapain pake baju nya.”

“Gamau!”

“Perintah!”

Jaehyuk membentak Asahi, jujur Jaehyuk ingin fokus dengan olimpiade nya.

Asahi mengarahkan kamera nya kepada bongkahan pantat nya yang sudah berisi dildo berwarna merah yang terasa dingin itu.

“Jaehyukk sshhh penis mu sekarang di lubang ku ahhh gerak! Move!”

Asahi berjerit dan tak lupa mengarahkan kamera nya pada wajah nya.

“Jaehyukss ahh.”

Jaehyuk sudah tidak tenang, pacarnya yang memulai nya ia harus bertanggung jawab.

“Okay baby i want fuck you.”

Jaehyuk melepaskan celana panjang nya dan boxer nya, lalu mengarahkan kamera nya pada penis panjang nya itu.

“Okay baby im move into you.”

Jaehyuk memegang penis panjang nya dan menggerakan ke atas dan ke bawah, ia berfantasi membuahi Asahi tanpa ampun.

Asahi mendapat perintah dan menggerakan dildo dingin yang ada di lubang nya sekarang.

“Ahhh shhh Jaehyukk ah.”

“Tight.”

Mereka berfantasi melakukan sex bersama, Mereka berdua hanya bisa memejamkan mata nya dan membayangkan pasangan nya.

“Ahh.”

Jaehyuk melepaskan putih nya di tangan nya sedangkan Asahi melepaskan di perut putih bersih nya.

“Sa?”

Asahi sekarang yang di kasur tanpa menggunakan busana apa pun, terekam pada video call mereka tertidur pulas dengan kondisi dildo yang menancap disana.

Jaehyuk tersenyum manis melihat Asahi tidur dengan sexy, membersihkan putih nya itu sendiri menggunakan tisu dan menggunakan boxernya kembali.

Kembali duduk di meja belajar, ia kembali belajar olimpiade di temani layar yang menyala melihat kekasih nya tertidur pulas tanpa menggunakan busana dan di gagahi oleh sebuah dildo.

“Asahi, aku sayang sama suka sama kamu nya serius. Semoga kamu jangan gunain aku dengan nafsu mu ya.”

Jaehyuk sendirian mengambil makan siang nya, kucing birahi nya hilang entah kemana berkeliaran. Jaehyuk mengambil beberapa lauk dan nasi sesuai kebutuhan nya.

Tak lama sang ketua kelas dan anggota geng nya menyenggol tempat makan nya sampai menyentuh lantai, Jaehyuk yang sudah biasa di perlakukan seperti ini hanya bisa terdiam dan memunguti piring dan nampan itu. Guanlin sang ketua kelas itu menyingkirkan piring nya itu semakin membuat berantakan dan berserakan dimana mana.

“Hahahaha lo pake pelet apa?”

“Maksud nya apa?”

“Asahi sekarang di pihak lo, seneng lo punya temen?”

Kata Guanlin sambil menyiram Jaehyuk dengan air dingin yang ada di tangan nya.

“Hahahahaha kaya gini bisa dapetin Asahi, sakit apa dah Asahi.”

Tak lama Asahi datang dan langsung merebut air yang di genggam Guanlin dan langsung menyiram ke Guanlin lalu ia mengambil mangkok nasi dari orang yang juga mengantri mengambil makanan dan menaruh nasi itu ke muka Guanlin.

“Ya suka suka gue lah? gue kan doyan nya sama Jaehyuk. Jangan ganggu dia lagi atau gue pukul kalian pake centong nasi ini sekarang?”

Yeah si menk birahi galak nya keluar, muka nya merah melotot, ngegas, dan air liur nya muncrat muncrat akibat ngegas.

“Eh iya maafin gue sa.”

“PERGI GAK LO SEMUA!?”

Hamada Crop adalah perusahaan konstruksi yang sangat terkenal di Jepang, saat ini pemilik perusahaan itu di gantikan sementara oleh anaknya, yaitu Hamada Asahi.

Perusahaan itu di ketahui oleh negara negara maju contoh nya Korea Selatan. Saat ini berita dimana mana, jika perusahaan itu sedang mengerjakan suatu proyek dengan perusahaan kontraktor besar Yoon Company, yang di dirikan oleh pengusaha muda bernama Yoon Jaehyuk.

Beberapa media menyatakan bahwa kedua perusahaan itu akan mendirikan kawasan pembangunan ulang di daerah pinggri Seoul yang tertinggal, tetapi di tentang dari masyarakat sekitar.

Yoon Jaehyuk sang pendiri perusahaan kontraktor itu, bukan orang yang licik. Tetapi setelah ia mengadakan rapat darurat dengan CEO dari Hamada Crop itu.

“Bagaimana jalan keluarnya? kita sudah mendapatkan izin dari pemerintah, tapi warga itu menolak.” Ujar Jaehyuk meminta saran untuk jalan keluarnya kepada tuan Hamada itu.

“Bagaimana kita menggusur paksa warga sampah itu?” Katanya tanpa beban.

“Hahahaha kau sungguh gila.”

“Dengar lah tuan Jaehyuk, kita harus merebut wilayah itu. Investor kita dari berbagai belahan dunia.”

“Tapi apakah kamu tega?”

“Mau bagaimana lagi? Ancam saja.”

Jaehyuk tidak habis pikir dengan lelaki di depan nya itu, mengapa dia bisa berfikiran seperti itu.

“Apakah akan berhasil?”

“Bagaimana jika kita bertaruh tuan?”

“Boleh, kau ingin apa?”

“Jika warga itu tidak berhasil, kau mendapat semua presentase keuntungan ku.”

“Jika kau menang tuan?”

“Mari bermalam dengan ku.”

Mashiho boyfriend of Kim Junkyu, who has been in a relationship for about 5 years. From the beginning of college until they become undergraduates. There is no secret between them, they share any story with each other. Even though they have been in a long-distance relationship for the past 1 year, they have always been a romantic couple.

Today Mashiho returned to Korea, to meet his lover. they were both very happy to be able to meet again for a while, releasing the longing from both parties. Now Junkyu has picked up Mashiho at the airport.

“Mashiii ~”

“Why?”

“What do you want to eat?”

“I don't know.”

“What about Jjamppong? do you like it?”

“It's okay.”

They finally chose to eat Mashiho's favorite jjamppong. arrived there and ordered and chatted for quite a while.

“Kim junkyu?”

A woman approached their table.

“Sorry, who is this?” ask Junkyu

“You really don't remember?”

“Sorry who are you?”

“That night you did the same with me at 'Venue' bar I'm now 7 weeks pregnant this your child”

“What? I don't even know who you are.”

Mashiho just there frozen listening to their conversation.

“You are very drunk Junkyu, you have to take responsibility”

“How can I have a relationship with a stranger I can't believe it”

Junkyu immediately left the woman alone and took Mashiho to the car.

“Mashiho, it's true I don't know the woman, believe me.”

“Junkyu, take me to the pheonix hotel”

“Why are you going to live with me?”

“Hurry up or I'll call a taxi” said Mashiho snapped

On the way, only the sound of the strains That song alone adorned the night. Mashiho is a very gentle person, but it doesn't apply if he feels hurt. Junkyu feels guilty, but he doesn't know what his fault is.

Want to open a conversation afraid of becoming a problem in the middle of this highway. Mashiho only looks at the screen of his cellphone now with a face that can be said that Junkyu has never seen.

Finally Junkyu parked his car in the basement of the hotel.

“Mashiho, trust me right? I don't even know who that woman is. It's true that I went to the bar with Jihoon, if I did, Jihoon would have reminded me this morning.”

Mashiho immediately kissed her lover's lips roughly. Crushing very roughly is not lust. Junkyu who was shocked at that time immediately patted Mashiho's back, he needed a breath.

“Mashi believe me okay? answer first then enjoy my lips.”

“Shut up! this your punishment“

Mashiho immediately kissed his lover roughly again. Until Junkyu's lips bleed quite a lot.

Junkyu was even aroused by what Mashiho gave, but not for Mashiho he was very upset with his lover.

Junkyu gently squeezed Mashiho's plump lump. Mashiho also finished his fierce kiss. Then he sat on Junkyu's lap and slapped Junkyu.

“How about having sex with a woman at a bar? While this asshole in front of me already has a lover who really loves him? And now I just kiss you, your cock is hard.”

Mashiho said while stroking Junkyu's cock from outside his pants.

“Hnghh still I'm sorry”

Mashiho ignored her lover, then he went downstairs to open her lover's pants.

He took off Junkyu's pants and the boxer shorts that Junkyu was wearing, Junkyu's genitals were already very tense.

“Hahahaha this bastard who can fertilize until pregnant hahaha”

Mashiho scoffed while stroking the tip of Junkyu's cock.

“Hghhh I'm sorry”

Mashiho didn't listen to what his lover was talking about. He put his lover's cock into his small mouth. He does this by moving his mouth back and forth at a slow tempo. Junkyu didn't do anything he felt he lost his mind.

“Mashi hngghhh can I put my penis in your hole”

Mashiho released the Junkyu's penis.

“Is it peak already?” Mashiho asked

“A little more please I need fuck you.”

Mashiho licked Junkyu's sensual penis and immediately kissed his lover again. then he moved to the chair next to Junkyu and picked up the equipment he was carrying.

“Hmm, where are you going? finish this first.”

“I will solve it if you settle the matter with that woman and the baby she is carrying, contact me after there is evidence that you are not the father of the child. Bye honey “

Mashiho left Junkyu's car with Junkyu aroused, he had to finish his desire.

And he had to give the fact that he didn't have a relationship with that woman, that night Junkyu remembered that he had sex with Jihoon, not that woman.

Junkyu terbangun oleh suara berisik dari dapur yang ada di sebrang kamar nya. Ia dengan bersemangat karena ia yakin itu pasti pacarnya sedang membuatkan kare yang ia idamkan tadi malam.

Junkyu pun memeluk dari belakang Mashiho yang sedang memotong bahan bahan kare nya.

“Kaget.”

“Serius sih motong nya. Morning kiss dong by.”

“Jorok belum sikat gigi kan kakak?”

“Gapapa.”

“Jorok ih sana.”

Demi mendapat ciuman pagi dari pacarnya Junkyu bergegas untuk sikat gigi kilat dan memeluk pacarnya lagi yang sibuk di dapur. Junkyu mencium pipi Mashiho menempel dengan lama.

“Kak kalo cuma mau ganggu duduk sana deh.”

“Gamau.”

Junkyu pun mencium kilat bibir pacarnya itu dan menaruh dagu nya pada pundak Mashiho, Junkyu benar benar clingy mencium leher putih Mashiho dengan tangan yang melingkar di pinggang Mashiho.

“Kak shh geli.”

Junkyu menghiraukan Mashiho, ia melumat kecil leher putih Mashiho.

“Kak ah jangan ganggu.”

Junkyu pun menambah lumatan leher Mashiho yang berubah menjadi merah tangan nya sudah bermain di perut Mashiho yang menggunakan celemek itu. Mashiho pun membalikkan badan nya, ingin memberi tahu pacarnya itu bahwa Junkyu sangat mengganggu memasak.

Junkyu pun mencium bibir Mashiho, yang awalnya hanya kecupan menjadi lumatan lembut. Mashiho menerima nya saja karena hanya lumatan biasa, Junkyu pun menurunkan celana pendek yang Mashiho pakai.

Mashiho mendorong Junkyu.

“Jangan di lepas.” “Morning sex baby.”

“Jangan, nanti member lain denger.”

“Engga mereka kebo.”

Junkyu pun mencium Mashiho lagi, Mashiho terbawa suasana. Meremas kemaluan Junkyu dari balik celana tidur Junkyu. Junkyu menyingkirkan telenan dan mengangkat Mashiho untuk duduk di atas tempat Mashiho memotong sayur itu. Junkyu turun melepas celana dalam Mashiho, menampilkan penis kecil Mashiho.

Junkyu turun ke bawah dan menjilat penis Mashiho yang masih lemas pertanda belum terangsang, Junkyu ingin memuaskan Mashiho. Ia mengulum penis Mashiho tanpa rasa jijik. Tangan nya sibuk bermain di dada Mashiho yang masih full menggunakan celemek dan kaos pendeknya.

“Kakkhh.”

Junkyu rasa Mashiho sudah terbawa suasana, sambil mengulum kemaluan Mashiho ia membantu melepaskan kaos beserta celemek yang di gunakan Mashiho, Mashiho hanya menurut saja apa yang di lakukan pacarnya.

“Kak malu.”

Mashiho sudah full naked duduk di dapur dorm Junkyi itu.

“Dek, kamu manusia paling indah paling cantik yang pernah kakak kenal. Jangan malu kita juga udah sering kan hahaha.”

Junkyu tertawa renyah menggoda Mashiho, di balas pukulan kecil oleh Mashiho pada pundak Junkyu yang masih terbalut piyama Sinchan.

“Kakak buka deh biar malu nya bareng.”

Junkyu pun melepas piyama yang berkancing di depan, Mashiho dengan malu malu mengelus perut Junkyu yang sudah terbuka. Mengelus penasaran akan abs Junkyu yang sangat indah. Junkyu pun mencium Mashiho lagi dengan nafsu yang berbeda, Junkyu menurunkan celana nya serta dalaman nya tanpa melepaskan ciuman Mashiho.

“Nghhh.”

Suara desahan Mashiho mendominasi disana, Junkyu menggenggam penis Mashiho dan menggerakkan naik turun.

“Kakak, mau makan Mashi?”

“Iya dong.”

“Janji pelan ya kak. Nanti kalo ga pelan pelan kare nya ndak jadi.”

Kata Mashiho sambil pout kan bibir nya, bibir manis Mashiho di cium singkat lagi oleh Junkyu karena Junkyu sangat gemas dengan Mashiho.

“Iya sayang, kalo sakit cakar kakak aja ya!”

Mashiho pun turun, dan menungging dengan tumpuan meja di depan nya agar Junkyu mudah memasuki Mashiho.

Junkyu yang takut Mashiho kesakitan, ia mencari sesuatu agar menjadi pelumasnya. Ia mengambil secara kilat handbody milik Hyunsuk yang ada di ruang tengah. Ia mengoleskan kepada milik nya tak lupa hole Mashiho.

“Kakak pake tangan dulu ya, pegang tangan kakak buat lepasin sakitnya.”

Tangan kiri Junkyu menggenggam tangan Mashiho, tangan kanan nya untuk memasukki hole Mashiho.

“Ahh!”

Satu jari berada dalam hole Mashiho, merasa sudah terbiasa Junkyu menambahkan dua jari pada hole Mashiho bergerak maju dan mundur untuk menemui prostat Mashiho.

“Ahh kakak.”

“Dek jangan keras keras ya nanti pada bangun.”

“Enak banget kak, Shhhh Mashi mau keluar.”

Junkyu pun mengeluarkan ketiga jari nya yang basah terkena cairan pada hole Mashiho, Junkyu mengocok sebentar penis Mashiho.

“Kakakk ah.”

Mashiho keluar pada tangan Junkyu, Junkyu mengoleskan sperma Mashiho kepada penis nya yang sudah terbaluri hand body itu, agar lebih mudah lagi memasuki Mashiho.

“Kakak masuk ya.”

“Iya.”

Mendapat persetujuan dari Mashiho, penis Junkyu memasuki hole Mashiho yang berkedut akibat pelepasan nya tadi membuat kedutan luar biasa di dalam hole nya. Junkyu dengan satu hentakan memasuki hole Mashiho.

“Kakakkhh besar.”

“Sakit ya?”

“Engga kak, move.”

“Good boy.”

Junkyu pun mengelus surai hitam sedikit bergelombang pacarnya, Mashiho senang dengan belaian yang Junkyu berikan. Junkyu mulai menggerakan tubuh nya maju dan kedepan hingga mengenai prostat Mashiho.

“Ahh disitu kakk.”

Mashiho merasa keenakan mendongakkan kepalanya ke atas. Junkyu makin bersemangat menyetubuhi pacarnya di pantry sekarang mengelus dan menyubiti gemas nipple Mashiho.

“Shhh sempit kamu enak banget dek.”

Junkyu masih berusaha mencari putihnya, menyetubuhi Mashiho sangat bersemangat. Memaju mundurkan psnis nya hingga mengenai prostat Mashiho.

“Kakak mau keluar dekhh.”

“Chio juga.”

Junkyu menggenggam penis Mashiho dan mengurut nya pelan pelan agar bisa mengeluarkan putih nya bersama.

Crot

Mereka mengeluarkan bersamaan, Junkyu mengeluarkan di dalam hole Mashiho sedangkan Mashiho mengeluarkan di tangan Junkyu yang melilit di penis Mashiho. Junkyu pun melepaskan penis nya, sperma nya menetes di paha Mashiho. Mashiho pun membalikkan badan nya menghadap Junkyu.

“Kakak mandi sana, ini biar aku masak terus habis itu mandi. Pinjem baju kakak ya!”

Mashiho memeluk Junkyu yang kedua nya masih tanpa pakaian.

“Gimana kalau mandi bareng?”

Junkyu mengelus kepala Mashiho dengan sayang.

“Nggak!”

“Gimana kalau kare nya pake sperma ku?”

“Kak Junkyu!!!”

Mashiho pun mencubit pinggang Junkyu, Junkyu langsung kabur ke kamar mandi dengan tidak menggunakan pakaian. Sedangkan Mashiho membersihkan bawah nya sementara dengan tisu basah, menggenakan baju yang dia pakai dan tak lupa menggenakan celemek nya melanjutkan memasak untuk pacarnya.

Tok tok

“Siapa tuh?” kata Yohan bertanya kepada Hyunsuk pada dasarnya si Yohan ini emang takut hantu.

“Ya si Jihoon tadi njing.”

Hyunsuk pun beranjak yang sedang menata nata barang pindahan nya membuka kan kamar nya itu. Dan melihat Jihoon membawa sebuah plastik untuk nya.

“Ini Kak Hyunsuk kayanya sibuk banget maaf gabisa bantu, di makan ya sama temen nya.”

Kata Jihoon sambil tersenyum dan memberikan plastik berisi kotak itu.

“Wah gausah repot repot Jihoon. Makasih banyak ya.”

“Kak aku duluan masuk kamar ya hehe.”

Kata Jihoon sambil tersenyum canggung dan menganggukan kepalanya kepada Hyunsuk dan Yohan.

“Eh Jihoon, gamau di enakin sama Hyuns-”

Yohan dengan ceplas ceplos nya itu hampir mengeluarkan kartu kuning, langsung di sekap mulut nya oleh Hyunsuk.

“Maaf Ji orang nya agak sinting.”

Tok tok

“Siapa tuh?” kata Yohan bertanya kepada Hyunsuk pada dasarnya si Yohan ini emang takut hantu.

“Ya si Jihoon tadi njing.”

Hyunsuk pun beranjak yang sedang menata nata barang pindahan nya membuka kan kamar nya itu. Dan melihat Jihoon membawa sebuah plastik untuk nya.

“Ini Kak Hyunsuk kayanya sibuk banget maaf gabisa bantu, di makan ya sama temen nya.”

Kata Jihoon sambil tersenyum dan memberikan plastik berisi kotak itu.

“Wah gausah repot repot Jihoon. Makasih banyak ya.”

“Kak aku duluan masuk kamar ya hehe.”

Kata Jihoon sambil tersenyum canggung dan menganggukan kepalanya kepada Hyunsuk dan Yohan.

“Eh Jihoon, gamau di enakin sama Hyuns-”

Yohan dengan ceplas ceplos nya itu hampir mengeluarkan kartu kuning, langsung di sekap mulut nya oleh Hyunsuk.

“Maaf Ji orang nya agak sinting.”

Asahi pulang dari perusahaan lebih awal bersama Yedam yang sudah kelelahan dengan pekerjaan nya seharian.

“Hyung duluan ya ngantuk banget.”

“Iya tidur aja, jangan lupa ganti pakaian.”

Pesan Asahi setelah memasuki dorm, Yedam sungguh kelelahan langsung bergegas meninggalkan Asahi yang hendak membersihkan sisa sisa kehidupan Jaehyuk dan Junghwan yang berserakan di meja tengah, seperti biasa Asahi yang membersihkan sisa sisa makan siang mereka.

Asahi melihat sepotong kertas yang di tempelkan di kulkas dorm nya.

Rupa nya kedua anak itu ke supermarket depan, lucu nya mereka memiliki hp yang canggih mengapa tak di gunakan?

Asahi pun langsung bergegas membersihkan diri. Membuka outer berwarna krem muda dan melepas kan celana jeans nya di kamar nya. Dan langsung pergi ke kamar mandi nya.

Melucuti semua pakaian nya hingga full naked. Menyalakan shower kamar mandi itu, bersiap untuk mandi.

Ceklek

“Sa.”

Jaehyuk yang tanpa dosa itu memasuki kamar mandi yang Asahi gunakan untuk mandi. Benar Asahi sengaja tidak mengunci kamar mandi dalam kamar nya itu, ia pikir Yedam sedang istirahat dan Jaehyuk Junghwan membeli snack dan pasti nya Junghwan merengek untuk bermain sebentar bersama Jeongwoo di dorm dua.

“Jaehyuk! aku lagi mandi jangan ganggu.”

Asahi dengan sigap menarik handuk yang ia kaitkan di tempat gantungan baju, dan menutupi badan putih bersih nya.

“Ga di kunci sih.”

“Yaudah keluar sana ah, jorok.”

Tetapi ingat dia Jaehyuk, sang nekat. Ia mendekati Asahi yang sudah sedikit basah akibat shower. Tak lupa mengunci kamar mandi itu.

“Lihat aku beli apa.”

Jaehyuk memamerkan bungkus plastik kecil berwarna pink itu.

“Jae? kamu tadi beli bareng Junghwan apa dia ga tanya? Bodoh ih ngapain juga beli ginian.”

“Ya buat main udah lima hari sa kangen junior ku.”

“Bodoh Junghwan apa tidak penasaran?”

“Tidak, aku beli saat Junghwan sudah duluan ke dorm Jeongwoo.”

“Besok aja lah Jae kamu juga udah mandi kan.”

“Mandi bareng kan bisa.”

Jaehyuk mencium bibir Asahi singkat tangan nya sibuk merebut handuk yang Asahi gunakan.

Jaehyuk mendapatkan handuk itu dari Asahi.

“Jae malu.”

Ujar Asahi yang sudah tanpa busana di depan Jaehyuk seperti jalang Jaehyuk.

“Kamu cantik, kamu indah. Kenapa malu? kan tubuh cantik mu ini milikku kan?”

Asahi tersenyum mendengar jawaban manis Jaehyuk itu. Jaehyuk yang melihat Asahi tersenyum manis itu mencium bibir dengan lumatan lumatan yang membuat Asahi mengerang.

Tangan Asahi bergerak di dalam kaos putih Jaehyuk yang menginginkan Jaehyuk mengikuti Asahi yang tanpa busana itu.

Jaehyuk paham dengan kode Asahi itu. Ia melepaskan kaos berwarna putih itu, tak lupa celana pendek nya dan membuang nya ke wastafel sebrang nya.

“Baby, love you.”

“Love you too.”

Asahi pun meremas penis Jaehyuk dari luar boxer Jaehyuk.

“Can i slut your dick?”

“As you wish Jaehyuk mine.”

Asahi berlutut dan membuka boxer yang membukus penis Jaehyuk.

Penis nya terbuka dan mengenai pipi gembul Asahi, Asahi semakin mengelus penis itu dengan pipi nya.

“Kulum sa.”

Asahi mendapat perintah, ia mencium ujung Jaehyuk dan mengulum nya dan mencium bola kembar Jaehyuk.

“Shhh baby so wet.”

Asahi mengulum nya dengan tekun, seperti mengharap sesuatu keluar dari mulut kecilnya.

Jaehyuk menjauhkan penis nya yang sedang di kulum Asahi itu. Asahi kecewa.

“Hyukkie, i want your cum in my mouth.”

“No baby aku akan menggunakan tangan ku, kita mengeluarkan bersama.”

Jaehyuk memerintah Asahi berdiri, dan menyalakan shower dengan suhu dingin. Karena Korea sekarang sangat panas, apa lagi mereka melakukan kegiatan panasnya.

Jaehyuk menggenggam penis yang tak seberapa itu, sang empu berteriak kecil karena cengkraman hebat Jaehyuk.

“Ini akan luar biasa.”

Jaehyuk mencium Asahi di tengah shower bersuhu dingin itu, tangan Jaehyuk yang sedang menggenggam kepemilikan Asahi dan sekarang ia menggenggam kepimilikan Jaehyuk juga dan ia genggam bersamaan menjadi satu di tangan kanan nya.

“Ahhhh.”

Asahi mengerang saat penis yang sepermpat dari penis Jaehyuk mengenai sesuatu daging yang panjang dengan cengkraman yang menggesek kedua nya.

“Ahh Hyukkie.”

“Luapkan apa pun itu Chagi

Asahi mengecup dengan lumatan di leher Jaehyuk dengan kuat meluapkan sensasi hebat yang Jaehyuk berikan. Jaehyuk sibuk mencari kenikmatan mereka berdua, kedua penis tegang itu ia genggam dan tangan nya menggesek kedua nya.

Sesekali Jaehyuk menggerakan penis nya dengan pinggul nya. Yang membuat penis Asahi mengeluarkan precum yang bercucuran.

“Shh ahh Sa jangan kuat kuat ya.”

Asahi meluapkan rasanya itu dengan melumat leher Jaehyuk yang sekarang sudah berwarna merah keunguan. Tak memikirkan apa yang terjadi nanti.

Sangat panas mereka berdua berdua berada di tengah shower dingin itu dengan suara gesekan kedua penis yang Jaehyuk genggam menjadi satu.

“Hyeokki mau keluar ahh.”

Asahi mengeluarkan nya di tangan Jaehyuk, Jaehyuk pun sekarang juga sudah mengeluarkan nya yang menetesi penis Asahi yang mungil.

Asahi merasa puas dan mencium kasar kepada Jaehyuk. Jaehyuk menerima dengan senang hati.

Jaehyuk pun mengambil kondom yang ia beli tadi di wastafel sebrang nya. Jaehyuk membuka nya dengan tangan satu dan juga gigi nya dengan bibirnya yang luka sedikit mengeluarkan darah akibat Asahi. Asahi pikir pacar nya itu sangat panas.

“Hyukkie verry hot, i like it.”

“Baby, you want my dick on your hole?”

“Of course.”

Jaehyuk menggunakan kondom berwarna pink itu di penis nya. Asahi dari tadi sudah menciumi leher Jaehyuk lagi.

Jaehyuk mengangkat kaki kanan Asahi agar gampang memasuki nya. Jaehyuk memasuki Asahi dengan satu hentakan.

“Sa masih sempit.”

“Shh Jae move.”

Dengan berdiri Asahi lemah di bawah kungkungan Jaehyuk menyender di leher Jaehyuk yang penuh tanda kepimilkan Asahi. Jaehyuk mendorong Asahi dengan tempo sedang, tangan kiri nya memeluk pinggang Asahi tangan kanan nya masih mengangkat kaki Asahi.

“Jae jangan berdiri capekhh ahh.”

“Yaudah tahan ke wastafel ya cantik.”

Jaehyuk membalikan badan kecil Asahi itu ke arah wastafel tanpa melepaskan penis nya. Ia menggagahi Asahi dengan tempo yang lebih cepat. Asahi dengan lemah menumpu badan nya yang sedang di gagahi kekasih nya di wastafel.

“Sa, coba lihat gimana lacur nya kamu di kaca. Lihat kamu di setubuhi di bawah shower ini lihat basah nya kamu.”

Jaehyuk mengarahkan wajah Asahi ke arah kaca yang ada di depan mereka, Asahi dengan wajah merah padam nya melihat Jaehyuk berada di dalam nya, menyetubuhi dengan badan berotot yang Asahi suka.

“Hyukkie kamu hebathh ahh.”

Asahi mengeluarkan putih nya yang jatuh di lantai kamar mandi nya yang panas itu.

“Baby, aku akan keluar tenang aman ini akan keluar didalam kondom ini.”

“Kondom brengsek, lepas dan buahi aku.”

Jaehyuk terkekeh mendengar ucapan kekasih nya itu.

“Ahh”

Kekosongan di rasakan Asahi saat Jaehyuk mencabut penis nya itu untuk melepaskan kondom itu. Dan kembali menghujam Asahi.

“Oke keluarkan.”

Dengan 3 kali hentakan Jaehyuk mengeluarkan putih nya ke dalam Asahi.

“Ahhh.”

Jaehyuk tersenyum dengan Asahi yang lemah di depan nya yang sedang merasakab sensasi hangat dalam dubur nya.

“Ayo bersih bersih.”

Jaehyuk pun mencium punggung Asahi putih itu. Dan mereka lanjut kan mandi bersama lalu istirahat bersama.