Tiga jari
Jaehyuk, Asahi, Junghwan dan Jeongwoo sekarang lagi bermain main setelah memakan malam steak daging buatan Asahi. Jeongwoo dan Junghwan panco di ruang tengah.
“Hyung hyung, kalo kalah ga boleh makan jelly ini.”
“Ya siapa takut?”
Jeongwoo dan Junghwan membuat taruhan jika salah satu dari mereka tak boleh memakan jelly yang kemarin Jaehyuk beli di supermarket untuk mereka. Jaehyuk senang memberi beberapa cemilan untuk para bayi bayi di grup ini.
“Tolong Jaehyuk hyung hitungin.” Kata Jeongwoo
“Kalo menang tantang aku dulu dah.” Jaehyuk menjawab
“Yayaya kalo Jaehyuk hyung menang dapat jelly?” Tanya Junghwan
“Lawan Sahi deh.” Kata Jaehyuk kepada mereka sambil mengelus ngelus kepala Asahi yang sedang fokus menonton drama korea di tv.
“Ya jelas menang lah Jaehyuk hyung.” kata Junghwan.
“Hahahaha, gapapa kan Sa?”
“Liat aja nanti kamu palingan juga kalah.” Asahi meremehkan Jaehyuk.
“Kalo aku menang dapet apa Sa?” Tanya Jaehyuk.
“JANGAN JELLY PLIS INI CUMA ADA SATU.” Junghwan tak terima.
“Jelly nya buat taruhan ku sama Juju deh.” Jeongwoo juga tak terima. Bagaimana pun juga mereka berdua masih bocah.
“Yaudah kalo kamu menang aku turutin apa aja lah. Kalo aku menang kamu beliin aku tas yang kemarin aku pinginin.”
“Setuju.”
Asahi sebenarnya masih terfokus dengan drama yang ada di tv nya itu, tetapi ia juga merasa permainan bayi bayi ini asik. Ia pun menghentikan drama nya.
“1 2 3.” Jaehyuk menghitung untuk Jeongwoo dan Junghwan.
“Ah sakit hyung.” hanya 3 detik sudah kelihatan jika Junghwan kalah.
“Dah kalah kalah.” Tangan Jeongwoo sudah di atas tangan Junghwan yang menempel pada meja yang menandakan Junghwan kalah bertanding.
“Yes jelly! Wlekkkk” Jeongwoo pun merebut Jelly nya itu Junghwan cemberut dan memeluk Asahi.
“Coklat mau ga? Hyung punya coklat.” Asahi tau Junghwan sedih.
“MAU!!!”
“Huuu gabisa gabisa.”
“Asahi hyung, itu loh Jeongwoo hyung nyebelin.”
“Jadi lawan aku ga?” Tanya Jaehyuk ke Jeongwoo.
“Jadi. Yaudah kalo aku kalah jelly nya buat Junghwan tapi coklat nya buat aku.” Kata Jeongwoo
“Oke.” Kata Junghwan dan Jaehyuk bersamaan.
Yak, Jaehyuk menang Jeongwoo kalah.
“Yes jelly!!!”
“Nyebelin.” Ujar Jeongwoo
“Ayok Sa.”
“Asahi hyung! Asahi hyung!” Junghwan menyoraki agar semangat.
“YOON JAEHYUK FIGHTING!” Jeongwoo pun menyemangati Jaehyuk.
“3 jari cukup.” Kata Jaehyuk
Asahi dan Jaehyuk pun bermain panco yang jelas jelas Jaehyuk menang.
“Ahhh.” Kata Asahi.
“Yahhh.” Kata Junghwan kecewa
“Yes jagoan ku.” Jeongwoo senang.
“Sa apa aja kan? aku mau apa ya”
Sekarang Junghwan dan Jeongwoo sudah tidur di kamar Jaehyuk, tepat nya ketiduran karena merasa ngantuk melihat drama korea yang di tonton Asahi tadi. Asahi dan Jaehyuk memilih tidur di kamar Asahi.
“Sa apa aja ya kan?”
“Tanya mulu ih.”
“Hahahahahaha.” Jaehyuk tertawa renyah dan mencium pipi Asahi yang sedang jalan menuju kasur nya.
“Ih apa mau apaaa.” Kata Asahi
Tapi Jaehyuk mengambil borgol yang ada di kantong nya, memang sudah ia persiapkan dari tadi. Ia harus berterimakasih dengan Jeongwoo dan Junghwan membuat permainan seperti ini.
Jaehyuk memakai kan kepada kedua pergelangan tangan Asahi, Asahi hanya pasrah memang Asahi tak pernah mengingkar janji nya apa pun itu.
“Sorry baby i wanna fucking hard with you.”
Jaehyuk turun melepaskan celana panjang dan dalaman Asahi secara bersamaan.
Jaehyuk berlutut dan mengarahkan jari nya ke anus Asahi.
“Ahhhhhhh pelan pelan.”
Jaehyuk langsung memasukan ke tiga jari dingin nya yang kering tanpa di lumasi apa pun itu kedalam hole Asahi. Sangat sakit, Asahi hanya bisa berteriak, Asahi tau kamar nya kedap suara jadi ia tak malu malu berteriak seperti jalang.
“Aaah gede banget sshh.”
Jaehyuk menggerakan ketiga jari tangan kiri nya tanpa ampun, dengan gaya jari nya membuka seperti gunting dan menusuk nusuk nya tanpa ampun.
“Sayang ini tiga jari setubuhin kamu.”
“Jaeshhhh ahh.”
“Sering di kontolin Jaehyuk ya? jadi nya otomatis longgar.”
Jaehyuk melihat penis Asahi yang berdiri sendiri tanpa sentuhan, Jaehyuk pun mengocok penis Asahi yang sudah mengeras itu dengan tangan kiri nya yang juga kering tanpa pelumas apa pun.
“Jae disitu ahh shh.”
Jaehyuk pun langsung menekan nekan kan jari nya yang sudah di keratkan oleh prostat Asahi. Mengocok penis Asahi lagi dengan tangan kering nya, bermain memutari ujung Asahi sesekali Jaehyuk menjentik kan jari nya pada dua bola kembar Asahi.
Asahi kini sangat tidak tahan, lutut nya sangat lemah di manjakan Jaehyuk dengan tempo yang hard.
“Jaehh mau keluar shh.”
Jaehyuk mempercepat jari yang ada di dalam Asahi, tapi ia melepaskan tangan kanan nya yang membalut penis Asahi tadi. Asahi pun mengeluarkan cum nya sendiri yang menetes hingga jatuh ke lantai.
“Shh ahhh.”
Jaehyuk mengambil dildo di nakas kamar Asahi, memang mereka berdua suka melakukan hubungan dengan di bantu beberapa mainan. Jaehyuk memasangkan dildo elastis yang terbuat dari silikon itu di dalam anus Asahi tanpa aba aba. Dan mengambil nipple clamp elektronik yang bisa memanjakan noktah pink Asahi.
“Jaeshh belum buka bajuhh.”
Jaehyuk memasangkan nipple clamp itu kepada dua tonjolan di dada yang menjadi fetish Jaehyuk dari dulu tanpa membuka baju Asahi.
“Gigit.”
Jaehyuk pun melintingkan kaos Asahi dan menyuruh Asahi menggigit ujung bawah baju nya sendiri, Asahi hanya bisa pasrah dan mengikuti perintah yang mendominasi.
Sekarang Asahi berdiri sudah di setubuhi dildo yang tidak bergerak itu, dan nipple clamp yang ada menjepit nipple Asahi perut putih yang terpampang nyata dengan mata sayu, bibir nya yang penuh dengan liur menggigit baju nya sendiri. Sungguh seperti boneka sex.
Jaehyuk melepaskan celana pendek selutut nya serta sedalam dalam nya. Tak lupa mengatur level tinggi kepada nipple clamp yang Asahi gunakan. Jaehyuk Mengambil lube dan melumuri penis nya dengan lube, menjadi kan penis nya basah.
Jaehyuk membelakangi Asahi, dan bersiap untuk menyetubuhi kekasih nya yang sangat ia cintai itu, sungguh Jaehyuk sebenarnya sangat kasihan tapi kapan lagi pacar nya mau?
“Aku masuk.”
Asahi menganggukan kepala nya, tanda setuju. Jaehyuk mengangkat kaki kiri Asahi agar gampang menyetubuhi pacarnya. Jaehyuk memasuki hole Asahi yang sudah ada dildo. Asahi di setubuhi dengan satu penis bohongan dan penis asli yang sangat besar itu, sebenarnya hanya dildo saja sudah sangat sempit untuk Asahi.
“Shhmmphh.”
“Sa sempit banget ada dua kontol masukin kamu tadi tiga jari aja bisa hmphh.”
Asahi suka dengan kata kata kasar saat ia di setubuhi rasa nya ia mendapat energi lagi.
“Sayang, aku masukin kamu sampe kena ujung ya.”
Asahi mengangguk dengan semangat. Jaehyuk memasuki dengan satu hentakan, membuat Asahi berteriak tetapi di halangi oleh kaos yang ia gigit. Jaehyuk memberi waktu untuk Asahi agar terbiasa.
“Daddy move.”
Perintah Asahi yang tak sengaja melepaskan gigitan kaos nya, dan mendapat tamparan di pantat nya dari Jaehyuk.
“Gigit atau gajadi daddy buahin.”
Jaehyuk menggulung kaos nya lagi dan mengarahkan kaos Asahi pada bibir Asahi. Jaehyuk sekarang menggerakkan penisnya, tangan kiri nya yang mengangkat kaki kiri Asahi dan tangan kanan nya menggerakan dildo pelan pelan karena ikut tergores penis Jaehyuk yang menjadi satu di dalam hole Asahi.
“Fuck, baby kamu kaya sex doll. Di apa apain mau.”
Asahi hanya bisa menggeliat sedikit demi sedikit, rasa geli yang ada di dada nya sudah membuat dia pusing di tambah penis Jaehyuk yang bergerak dengan tempo berantakan dan dildo menjadi satu. Sangat penuh dan sangat lebar.
“Shh hmm shhh shit.”
Asahi hanya mendesah tak karuan, ia seperti sudah tak sadarkan diri, ludah nya kemana mana mata nya sayu menangis keenakan.
“Baby, i want cum.”
Kata Jaehyuk, dan Asahi tiba tiba menggerakkan pantat nya maju kedepan membatu Jaehyuk.
Crot
Jaehyuk mengeluarkan putih nya dalam Asahi. Sekarang Jaehyuk melepas kan penis nya yang masih tengang tak lupa mengeluarkan dildo brengsek itu. Melepaskan borgol yang ada di pergelangan tangan Asahi. Melepaskan baju Asahi.
Plak
Asahi memukul dada Jaehyuk yang masih menggunakan kaos hitam dengan cukup keras, Asahi kesal.
“Brengsek kita bersetubuh tanpa ciuman.”
Jaehyuk tersenyum mengejek dan melepaskan kaos nya sendiri tak lupa kaos Asahi, melepaskan kaos Asahi juga. Mendorong Asahi ke kasur Asahi yang rapi itu yang akan mereka berantakan.
Jaehyuk mencium Asahi dengan sensual, ini yang Asahi ingin kan. Ia ingin juga meluapkan rasa yang luar biasa ini pada bibir Jaehyuk.
“Mphhh.”
Mereka butuh nafas, Jaehyuk yang sekarang sudah di atas Asahi mencium singkat bibir Asahi. Melepaskan benda yang menjepit nipple Asahi hingga bengkak merah. Jaehyuk menjilat nipple Asahi dan menyusu Asahi bergantian kanan lalu kiri. Jaehyuk tak ingin benda favorit nya lecet, ia harus memberi sesuatu yang hangat karena tadi ia paksa di getarkan oleh benda.
“Smphh Jaeh mau keluar lagihh.”
Jaehyuk melihat Asahi dengan mata yang di pejam kan merasakan kepuasan itu, dan turun kebawah menjilat penis Asahi.
“Ini yang tadi di pegang kering tiba tiba ngeluarin sperma hahaha.”
“Jaehyuk malu ih.”
“Bukan nya suka?”
“Fuck.”
Asahi keluar di pipi Jaehyuk, Jaehyuk tak segan segan menjilat pipi nya sendiri dengan lidah panjang nya. Dan mencium Asahi tetapi singkat.
Penis Jaehyuk sekarang sudah berada di depan nipple Asahi yang bengkak, Jaehyuk megesekkan penis nya kepada nipple Asahi, gerakan kasar hingga medium.
“Fuck jalan aku akan keluar.”
Jaehyuk dengan buru buru memerintahkan Asahi menungging, Ia memasukkan penis nya ke dalam hole Asahi yang sudah lecet itu akibat di setubuhi dua sesuatu yang panjang sepuluh menit yang lalu.
“Shh sakithh.”
Asahi menangis ini benar benar menyakitkan tapi sangat indah, Jaehyuk menggerakan dengan dua hentakan ia keluar di dalam Asahi ke dua kali nya.
“Sa maafin aku.”
“Gapapa aku suka sayang.”
Jaehyuk membalikkan badan Asahi menghadap kanan tapi penis nya masih di dalam hole Asahi, Jaehyuk lalu menghadapkan badan nya agar berhadapan dengan Asahi. Mencium kening Asahi.
“Sakit banget?”
“Kemungkinan beso ga ikut kelas dance, kamu sih serakah banget masukin dua penis.”
Jaehyuk tersenyum dan mencium dahi Asahi.
“Sayang aku keluarin ya penis aku di hole kamu.”
“Jangan Jae gini aja sampe beso, ternyata main kasar bukan hal yang buruk.”
“Hahahaha, lebih dari tiga jari bisa nih satu tangan masukin kamu.”
“JAE IH.”