weishinistme

“Wassap cogan datang.”

Haruto akhirnya datang ke dorm 3 dan langsung menemui Jeongwoo yang lagi bermain di kamar Asahi.

“Cuci tangan dulu sana.”

Ujar Asahi karna kebersihan nomor satu. Setelah ia cuci tangan langsung mendekati Jeongwoo yang sibuk dengan game nya.

“Join dong.”

“Ntar satu ronde lagi.”

Haruto melihat Jeongwoo dari dekat menatap nya dengan intens bagaimana wajah Jeongwoo yang sangat manis fokus dengan Game nya.

“To, jauh jauh napa. Muka gue aneh ya?”

“Engga, manis banget lu.”

“Ah kalah kan njir lu sih ganggu aja.”

“Bilang aja salting kan?”

Jeongwoo dengan reflek nya dengan wajah memerah padam mendengar ucapan Haruto, langsung memanglingkan wajah nya dengan alibi bermain topi baret Asahi yang menganggur.

“Coba pake Woo.”

“Kenapa?”

“Pake coba.”

Jeongwoo pun memakai topi nya dan langsung membuka hp nya dengan fitur kamera selfie untuk melihat apakah topi ini cocok untuknya atau tidak.

“Cocok juga lain kali pinjem ah, selfie ah.”

Haruto yang di sebelah nya sangat gemas dengan Jeongwoo di semping nya.

Cup

Bibir haruto mendarat ke pipi cubby Jeongwoo.

“Rut-?”

“Mau lagi?”

“E-Engg”

“Jangan gemes gemes makanya.”

Jeongwoo terpaku disana, Asahi dan Jaehyuk yang berada di satu ruangan tidak sadar akan bocil kemesraan di belakang, bisa di katakan mereka berbeda alam.

Setelah perjuangan Jihoon, akhirnya bisa mewujudkan cita cita nya. Yaitu menjadi tentara di negara nya. Ia ingin mengabdi kepada negara nya, dan menjadi seorang yang berguna bagi negaranya.

Hari ini hari pertama ia menjadi tentara, ia berharap akan menjadi hari yang sangat menyenangkan dan tidak terlupakan. Tetapi hari ini.....

“Jihoon? Park Jihoon?”

“Iya benar saya maknae dari tim 3.”

“Yang tegap berdiri nya.” Kata lelaki yang lebih pendek dari nya sambil menendang tulang kering nya.

“Siap.”

“Tolong belikan saya kopi americano di kafetaria.”

“Maaf tapi sebentar lagi upacara akan mulai.”

Changbin, teman setim Jihoon lalu mendekati Jihoon dan memberikan kode untuk 'turuti saja dia'

Jihoon pun mau tak mau harus menuruti si kecil entah siapa menyuruh seenak jidat nya, dia siapa? Jihoon pun tidak tahu. Atau memang anak baru paling kecil semua di perlakukan seperti ini?

Jihoon kembali dengan satu tangan membawa kopi yang ia beli untuk entah lelaki yang lebih kecil itu seperti nya ia atasan.

“Ini kopi nya.”

Jihoon berlari menghampiri lelaki itu di tengah lapangan yang akan memulai apel pagi. Lelaki itu meminum nya dan memuntahkan kopi itu kedepan muka nya.

“Apa apaan ini? tidak kamu berikan gula?”

“Siap! saya tidak tahu.”

“Perhatian! lihat jika tidak tahu apa yang saya maksud ini akibat nya.”

Lelaki itu membuka cup kopi itu dan menyiram nya di atas kepala Jihoon, lelaki itu walaupun sambil berjinjit karena lebih pendek dari Jihoon. Jihoon di permalukan di hari pertama nya, badan, baju, rambut seluruh nya basah terkena kopi.

Jihoon hanya menunduk dan mendengar ocehan lelaki itu, dia pun tidak tahu dia siapa sampai semua orang tunduk dengan nya. Apakah semua anak baru di perlakukan seperti ini? sangat tidak adil.

“Cepat sekarang push up di depan saya seratus kali.”

“Siap!”

“Kurang keras.”

“SIAP!”

Jihoon pun langsung sigap di depan dia melakukan push up, lelaki itu dengan santai tersenyum menang. Jihoon hanya mengutuk lelaki itu di dalam hati nya. Siapa yang kira di dalam dunia tentara ini kejam dengan pembully an. Jihoon hanya menggerutu sebenarnya ia sangat lelah tetapi ini mungkin hanya di hari pertama.

Semua telah selesai, upacara, dan hukuman karna kopi itu. Waktu nya beristirahat makan siang dan berganti pakaian karena pakaian yang ia pakai lengket penuh kopi.

“Ji sabar ya.” Changbin menghampiri Jihoon.

“Santai hyung, mungkin ini hari pertama saja.”

“Dia memang seperti itu, tidak ada yang berani menolak. Semua harus dituruti, dia sangat berkuasa.”

“Dia memiliki jabatan apa?”

“Ah, ayah nya pimpinan negara. Kau tahu Choi ****** nah itu dia ayah nya.”

“Oh pantas saja, orang dalam.”

“Jangan seperti itu tapi benar sih hahahaha, namanya Choi Hyunsuk hanya selisih satu tahun lebih tua dari kamu ingat namanya jangan bermain main.”

“Oke aku akan menjadi anak baik.”

Setelah istirahat makan siang Jihoon mendapat panggilan untuk patroli di sekitar desa Namwon. Senang nya bukan main ia mendapat perintah pertama nya dengan pekerjaan yang ia impikan itu.

“Park Jihoon”

Alamat buruk, Jihoon yang sudah siap hanya tinggal masuk mobil dinas nya dan berangkat melihat Hyunsuk sang penguasa pekerjaan ini dari jauh.

“Siap, ada yang perlu saya bantu?”

“Saya ikut dengan mu.”

Jihoon sebenarnya kaget, karena kata atasan nya yang memerintahkan nya ia sendiri berpatroli tetapi apa ia bisa menolak? Jihoon membuka pintu untuknya, Hyunsuk memasuki tanpa berucap apa pun.

2 km lagi desa Namwon sampai, di mobil hanya suara radio pemberitahuan pusat tentara yang mengelilingi mereka, tidak ada yang membuka suara dan canggung Hyunsuk yang ada di sebelah nya hanya memperhatikan jalan.

“Mari senior kita berpatroli.”

“Tidak kamu saja, saya ikut kamu hanya ingin melihat kerja mu buruk atau tidak.”

Jihoon hanya tersenyum canggung menjawab pernyataan sang senior itu, Jihoon pun langsung bergegas patroli di sekitar desa itu.

Patroli berjalan lancar tidak ada hambatan dari perbatasan yang sering terjadi konflik masyarakat. Setelah patroli Jihoon masih melihat Hyunsuk terdiam di sebelah kursi pengemudi itu, kalau tidak berbohong Hyunsuk itu manis dan imut tapi sikap nya kepada Jihoon tidak.

“Maaf senior saya lama.”

“Cih, kerja apa itu pengecekan bisa sampai 2 jam.”

“Maaf senior saya tidak tahu.”

“Mari kembali, kamu hanya membuat saya naik darah.”

'Lah lu kali yang buat gue naik darah' Batin Jihoon.

Jihoon pun akhirnya pulang ke camp mereka, begitu sampai.

Plak

Tamparan melesat pada pipi Jihoon.

“Jam 3 seharusnya sudah sampai camp, dasar lambat.” Kata Hyunsuk langsung meninggalkan Jihoon sendirian.

Sebenarnya kesabaran Jihoon sudah habis tetapi apa boleh buat?

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Malam telah tiba, sudah waktu nya seluruh pasukan untuk beristirahat malam. Jihoon sudah mandi dan makan malam siap untuk beristirahat malam, ia melewati satu kamar untuk ke kamar bersama nya. Suara jeritan dan sedikit suara kssakitan terdengar dari luar.

Jihoon sebenarnya takut apa yang terjadi adalah perbuatan manusia atau bukan. Tapi bukan Jihoon jika tidak penasaran, karna pintu nya terbuka sedikit. Ia ingin tahu apa yang terjadi.

Jihoon melihat senior yang sangat menyebalkan itu duduk di kasur empuk yang berbeda dengan kasur kamar Jihoon yang tingkat. Dengan teriakan kecil yang ia tahan juga. Entah ia mengapa.

Tetapi Jihoon takut ia kesakitan atau terjadi yang tidak di inginkan, Jihoon mengetok kamar itu.

“Maaf senior apakah baik baik saja?”

Senior itu dengan muka merahnya menengok ke arah Jihoon yang ia belakangi. Ternyata senior nya itu sedang bermain dengan adik kecil nya. Jihoon melihat Hyunsuk tanpa celana dengan tangan nya memegang sebuah mainan bergetar.

Hyunsuk hanya membeku disana, Jihoon pun sama. Tetapi Jihoon akan membalas dendam yang Hyunsuk berikan kepada nya hari ini. Ia berpura pura tidaj tahu apa yang terjadi.

“Apakah butuh bantuan senior?”

Jihoon melangkah masuk ke kamar Hyunsuk yang lebih mewah dari kamar nya, dan tak lupa mengunci kamar itu.

“S-Saya baik baik saja. Kamu boleh keluar.”

“Bagaimana jika sperma senior yang saya bantu keluar?”

“Park Jihoon ini perintah!”

Jihoon mendekati kasur itu dan duduk di samping Hyunsuk yang menutupi adik kecil nya itu dengan baju kebesaran nya.

“Tidak perlu memperintahkan saya akan bantu.”

Jihoon dengan paksa mencium kasar senior nya itu, Hyunsuk memukul mukul dada bidang Jihoon. Tetapi tanpa hasil, Jihoon tetap melanjutkan lumatan paksa untuk Hyunsuk.

Jihoon akhirnya melepaskan ciuman itu. Dan mengunci tangan Hyunsuk keatas yang sudah berbaring terpaksa berkat Jihoon.

“Jihoon please maafkan saya jika tadi saya berlebihan.”

“Saya maafkan, jika anda menyetujui memanjakan anda.”

Jihoon mencium kasar Hyunsuk lagi dengan lengguhan lengguhan Hyunsuk yang memenuhi ruangan itu.

“Cukup gunakan saya jangan gunakan mainan brengsek ini”

Jihoon merebut mainan vibrator dari tangan Hyunsuk dan menaruh nya diatas nipple Hyunsuk yang tegang masih terbalut kaos kebesaran nya itu.

“Ji-shh ah.”

“Lepaskan baju mu jika ingin melanjutkan.”

Jihoon melepas kuncian tangan Hyunsuk dan Hyunsuk yang sangat terancam sekarang melepaskan kaos itu, sekarang ia sudah seperti jalang yang cantik di depan Jihoon.

“Good baby.”

Jihoon langsung menyerang nipple tegang kemerahan Hyunsuk tak lupa nipple kanan nya di beri mainan bergetar medium yang di tahan Jihoon.

Suara kecupan sensual dan suara jeritan Hyunsuk mendominasi di kamar itu, tak takut jika ada yang mendengarnya. Ia hanya butuh ke nikmatan.

“Jihoon kau sangat terampil, tolong manjakan penis ku.”

“Saya tak suka di perintah, lebih baik saya yang memerintah kan jalang.”

Badan Hyunsuk bergetar ketakutan karna jawaban Jihoon yang sangat mengancam nya.

“Menungging lah.”

Hyunsuk mau tak mau harus menungging demi kenikmatan. Jihoon melepaskan ikat pinggang yang masih ia gunakan, untuk menampar pantat sintal Hyunsuk.

Plak Plak

“Maafkan aku ahh sakith”

Plak Plak

“Siapa yang kau bayangkan?”

“Bukan urusan m- ah sakit”

3 Tamparan mendarat kembali ke pantat Hyunsuk.

“Jawab dengan jujur atau lobang mu akan aku perkosa sekarang?”

“Aku membayangkan mu.”

Jihoon sebenarnya hanya main main saja bertanya, tetapi jawaban ini mungkin saja agar hukuman nya berkurang.

“Tidak usah berbohong atau mulut mu aku ikat agar tidak bisa mendesah?”

“Tidak aku tidak berbohong, aku mengintip mu pagi hari sebelum aku memerintahkan mu membelikan ku kopi di kamar mandi. Aku melihat penis besar mu, dan aku berfantasi bermain dengan penis mu.”

“Hahaha mengapa aku sangat bodoh tadi, takut dengan jalang pengintip.”

Jihoon pun mencengkram penis Hyunsuk yang sudah mengeluarkan precum cukup lama.

“Ah.”

Jihoon mengulum penis Hyunsuk yang sedang menungging itu dari bawah, sekarang Jihoon sudah berbaring di bawah Hyunsuk sambil bermain dengan lubang sempit Hyunsuk.

“Ahh Ji-”

Jihoon membasahkan tangan kanan nya dengan ludah nya dan kembali mengulum penis Hyunsuk dengan alunan sangat cepat.

“Ah shmsmhh”

Hyunsuk mengerang ke enakan, Jihoon pun tak mau Hyunsuk sangat ke enakan. Ia memasukan jari telunjuk nya ke lubang Hyunsuk.

“Aaaahh.”

Penis Hyunsuk memar dan sangat mengeras pertanda akan mengeluarkan sesuatu yang mereka tunggu tunggu. Jihoon dengan sigap langsung memasukan 3 jari nya di dalam lubang Hyunsuk dengan gaya menggunting untuk memosisikan Park Jihoon kecil nya akan memasuki kandang nya.

“JIHOON MAU KELUAR AH”

Jihoon menelan semua nya tanpa rasa jijik. Dia langsung memosisikan penis nya di depan hole Hyunsuk.

“Jihoon.”

“Kenapa?”

“Fuck me sekar- ahhhshh.”

Serasa di perintah, Jihoon tak suka. Ia langsung membuka celana dan memasukan kebanggan nya itu kepada lubang berurat Hyunsuk. “Mov-”

Jihoon sudah tidak tahan perintahan Hyunsuk ia mengambil dalaman nya yang sudah ia lepas dan mengikatnya di mulut Hyunsuk agar tidak berisik. Bau anyir, amis yang ada di celana Jihoom itu sangat candu, Hyunsuk suka.

Jihoon menggerakan penisnya dengan tempo tak beraturan, sangat tak beraturan. Hyunsuk menikmati sekali dengan doggy style nya.

“Sempit, saya kira jalang seperti kamu sudah di pakai berkali kali.”

“Cantik, cocok menjadi kepuasan ku.”

Hyunsuk seketika ingin mengeluarkan puncak nya, karna tusukan Jihoon dan pujian Jihoon.

“Mshhh Ji-”

Jihoon melepaskan kain yang terikat di mulut Hyunsuk.

“Kenapa?”

“Mau ahh.”

Putih Hyunsuk keluar sangat tidak tahan, Jihoon sangat marah karna tidak ada aba aba dari Hyunsuk.

“Siapa suruh?”

Jihoon pun langsung mengambil vibrator itu dan menyalakan dengan level paling tinggi dan memasukan bersama penis nya di dalam lubang Hyunsuk.

“AAAH”

Jeritan Hyunsuk sangat sangat keras, mungkin kalau bukan kamar penguasa sudah di buka paksa. Jihoon langsung menggerakan tanpa ampun bersama gesekan getaran dari vibrator Hyunsuk yang panjang itu.

“Senior lubang kamu cocok sekali di perkosa dua penis. Saya suka.”

“Pakai aku dengan penis mu.”

Jihoon tempo yang tidak beraturan itu serasa ingin mengeluarkan.

“Yang kau ingin kan datang.”

Jihoon mengeluarkan nya di dalam lubang Hyunsuk. Dengan jeritan kemenangan Hyunsuk dan Jihoon.

“Jihoon bantu aku, aku ingin keluar lagi.”

Jihoon membantu Hyunsuk berdiri tanpa mengeluarkan penis nya yang penuh dengan air mani kebanggaan Jihoon pada lubang berkedut Hyunsuk, Tetapi ia mengeluarkan vibrator bergetar maximal itu.

Sekarang mereka berdiri sudah tidak di kasur, berhadapan. Jihoon mencium nya kembali yang mengakibatkan darah menetes. Jihoon mengangkat kaki kanan Hyunsuk agar lebih gampang menggagahi senior nya itu.

“Ahh shh hmm Ji aku mau keluar.”

Jihoon menggagahi Hyunsuk lebih dan lebih agar Jihoon bersamaan keluar bersama nya. Tak lupa bermain main di leher putih Hyunsuk yang memeluk Jihoon agar tidak jatuh.

“Sayang kita keluar bareng.”

“Okay.”

Suara berat Jihoon membuat Hyunsuk keluar 5 detik dahulu, disusul Jihoon yang keluar karna efek remasan yang ada di lubang Hyunsuk.

Jihoon pun melepaskan penis nya dan membantu Hyunsuk yang sangat lelah itu berbaring, tak lupa membersihkan dengan tissue yang ada di nakas kamar Hyunsuk.

Saat membersihkan daerah pipi Hyunsuk, Jihoon menatap Hyunsuk yang juga menatap nya.

“Senior sangat menggemaskan di luar seks panas kita.”

“Jihoon, boleh kah aku menjadi suami mu? Aku akan keluar dari sini, disini sangat tidam cocok dengan ku. Aku ingin memiliki anak bersama mu.”

“Aku sangat mau, tetapi bukan kah 2 ronde tidak cukup untuk membuat anak?”

“Jihoon~ kita lanjut besok aku lelah.”

“Kau sangat imut.”

Jihoon lalu mengecup dahi Hyunsuk dan menyelimuti  Hyunsuk yang tanpa busana itu.

Jaehyuk dan Asahi dahulu sepasang kekasih yang memang tidak banyak masalah. Asahi adalah orang yang gampang tersinggung, sedang kan Jaehyuk blak blakan. Mereka sudah berkencan selama 4 semester.

Suatu hari Asahi dan Jaehyuk ada di kelas menunggu dosen pembibing datang. Mereka hanya berdua, menunggu teman yang juga belum datang.

“Sa laper ga sih?

“Tadi kan udah makan bubur sebelum kesini.”

“Laper pingin makan kamu.”

“Bisa jelas sedikit ga sih?”

“Asahi, gue kok sayang banget sama lu ya.”

“Gue juga sayang sama lu.”

Jaehyuk menggenggam tangan kanan Asahi dengan kuat dan mengelusnya. Asahi tersenyum manis ke arah Jaehyuk.

Jaehyuk pun menatap Asahi dengan lebih dekat hanya selisih 5cm saja. Jaehyuk memiringkan kepala nya ingin mencium bibir lawannya. Asahi tau mereka di dalam ruangan tertutup tapi ini masih di kampus, bisa ketahuan lewat cctv. Tapi tidak ada waktu untuk menolak Jaehyuk. Jaehyuk mengecup bibir Asahi. Asahi menerima nya sambil memejamkan matanya, yang berarti menerima ciuman Jaehyuk.

Jaehyuk pun dengan berani melumat bibir tipis Asahi, Asahi merangkulkan tangan nya di pundak Jaehyuk dan memperdalam ciuman mereka.

Jaehyuk dengan reflek memegang dada kanan Asahi dan mengusap nya dari luar kemeja Asahi, entah sadar atau tidak. Asahi awalnya hanya fokus dalam ciuman hangat yang di berikan Jaehyuk. Terlama Asahi sadar terasa hangat dan sedikit ada remasan pada dadanya.

Asahi pun langsung mendorong Jaehyuk menjauh. Dengan raut muka yang marah.

“Ga sopan pegang dada gue.” Kata Asahi marah benar benar marah.

“Sorry sayang reflek, maafin aku.”

“Jae kita udahan ya?”

Jaehyuk dan Asahi dahulu sepasang kekasih yang memang tidak banyak masalah. Asahi adalah orang yang gampang tersinggung, sedang kan Jaehyuk blak blakan. Mereka sudah berkencan selama 4 semester.

Suatu hari Asahi dan Jaehyuk ada di kelas menunggu dosen pembibing datang. Mereka hanya berdua, menunggu teman yang juga belum datang.

“Sa laper ga sih?

“Tadi kan udah makan bubur sebelum kesini.”

“Laper pingin makan kamu.”

“Bisa jelas sedikit ga sih?”

“Asahi, gue kok sayang banget sama lu ya.”

“Gue juga sayang sama lu.”

Jaehyuk menggenggam tangan kanan Asahi dengan kuat dan mengelusnya. Asahi tersenyum manis ke arah Jaehyuk.

Jaehyuk pun menatap Asahi dengan lebih dekat hanya selisih 5cm saja. Jaehyuk memiringkan kepala nya ingin mencium bibir lawannya. Asahi tau mereka di dalam ruangan tertutup tapi ini masih di kampus, bisa ketahuan lewat cctv. Tapi tidak ada waktu untuk menolak Jaehyuk. Jaehyuk mengecup bibir Asahi. Asahi menerima nya sambil memejamkan matanya, yang berarti menerima ciuman Jaehyuk.

Jaehyuk pun dengan berani melumat bibir tipis Asahi, Asahi merangkulkan tangan nya di pundak Jaehyuk dan memperdalam ciuman mereka.

Jaehyuk dengan reflek memegang dada kanan Asahi dan mengusap nya dari luar kemeja Asahi, entah sadar atau tidak. Asahi awalnya hanya fokus dalam ciuman hangat yang di berikan Jaehyuk. Terlama Asahi sadar terasa hangat dan sedikit ada remasan pada dadanya.

Asahi pun langsung mendorong Jaehyuk menjauh. Dengan raut muka yang marah.

“Ga sopan pegang dada gue.” Kata Asahi marah benar benar marah.

“Sorry sayang reflek, maafin aku.”

“Jae kita udahan ya?”

⚠️ Bakal ada nfsw pics nya ⚠️ Public sex ⚠️ Orgasme ⚠️ Blowjob

Jaehyuk dan Asahi setelah melalui malam panjang nya itu, untunglah tidak ketahuan siapa pun. Mereka bangun pagi dan berkegiatan di hari akhirnya. Seperti sarapan, apel pagi hingga memanah.

Asahi berbeda tim Jaehyuk, tetapi tim mereka bersebelahan. Jaehyuk hanya memperhatikan Asahi yang berjalan kesusahan karna diri nya yang memasuki Asahi tadi malam. Melihat nya sangat tidak tega.

“Udah aja abis ini cuma jelajah kok.”

“Engga gapapa.”

“Sa nanti sobek loh.”

Dengar perkataan Jaehyuk, Asahi mulai panik dan mengurungkan niat nya untuk ikut jelajah pagi.

“Temenin.”

“Iya.”

Jaehyuk pun lapor kepada pembina disana, Asahi yang sedang sakit itu. Pembina disana mau tak mau juga harus percaya, karena pelatihan ini berbayar jadi tidak se ketat itu.

“Yok sa duduk situ aja.”

Jaehyuk pun menuntun Asahi duduk di kursi kosong dekat taman itu. Disana sepi tanpa orang tanpa kamera pengawas, hanya lapangan luas lebar saja.

“Jae pingin lepas celana aslian ini tuh kaya celana nya ganggu ke gesek.”

“Heh jangan ah kamu tuh.”

“Sakit sayaangg kamu ga ngerasain.”

Asahi pun melepas celana nya itu, di alam terbuka. Jaehyuk panik karena takut ada yang melihat nya, tetapi sangat mustahil karena ia benar benar di pojok jarang ada yang melewati nya.

“Sesakit itu ya? maaf deh besok engga lagi.”

“Kata Mashi disuruh gituan lagi biar ga sakit.”

“Kaya kebiasa gitu?”

“Kayanya ya, Jae mau dong.”

“HAH DISINI? nanti jam 3 juga pulang pesen hotel deh.”

“Jaehyuk pleaseeeeee.”

Asahi duduk di pangkuan Jaehyuk yang ada di kursi taman itu, Jaehyuk sejujur nya panik tetapi bagaimana menolak?

Asahi sengaja menggesek gesekkan pantatnya ke arah penis Jaehyuk yang menggembung di bawah situ dan penis Asahi yang belum seluruh nya tegang ke arah perut Jaehyuk.

“Fuck me please.”

“Okay calm down kitten.”

Jaehyuk pun langsung dengan sigap mencium Asahi yang lemah di pangkuan nya. Asahi akhirnya berdiri dan melepas baju nya, sekarang 100% naked menyatu dengan alam bebas.

Asahi duduk di kursi itu. Dan Jaehyuk berlutut di antara Asahi yang sudah tidak menggenakan busana. Memberi kecupan kecil pada ujung penis Asahi dan melumat nya dengan penuh nafsu.

Sekarang Asahi bisa bersyukur dapat mengerang sedikit keras dari pada tadi malam. Jaehyuk tak lupa bermain main kepada lubang Asahi memberi jilatan sensualnya. Jaehyuk sangat menikmati.

“Shhhssmshh Jaehyuk can-i.”

Jaehyuk langsung menyedot seluruh puncak Asahi dengan tanla sisa dan mencium Asahi lagi.

“Nungging.”

Serasa di perintah Asahi menungging di kursi taman tanpa gagang itu. Jaehyuk mencium lubang Asahi yang kata nya sakit itu.

“Sakit situ lecet Jae kayanya.”

Tepat pada kecupan Jaehyuk pada sedikit luka merah akibat terkena benda berdaging itu. Jaehyuk pun mencium dan menjilat dengan penuh rasa cinta, guna agar Asahi tidak merasakan sakit lagi.

“Memang nya kalo aku masukin lagi ga sakit?”

“Coba aja Jae, nanggung juga.”

“Kamu udah berani nakal yaa.”

“Ayo Jae nanti ada orang lihat.”

Jaehyuk pun menyetujui apa yang di perintahkan Asahi. Ia memasukan penis Jaehyuk yang sedikit ia berikan ludahnya sendiri agar tidak sakit.

“Ahhhh”

Jaehyuk berhasil memasukan nya dengan penuh.

“Enak gini terus ga sakit. Tapi gerak lebih enak.”

Jaehyuk di perintah dan juga langsung ia laksankan menyetubuhi Asahi pelan agar tak terjadi apa yang Jaehyuk ingin kan alias robek.

Asahi hanya mengerang, Jaehyuk membelas nya dengan memuji Asahi tanpa henti.

“Mau keluarrrrr”

Asahi pun keluar jatuh pada rumput hijau yang mengelilingi mereka. Jaehyuk pun mempercepat genjotan nya agar memenuhi Asahi.

“Aku datang.”

Jaehyuk memenuhi hangat nya lubang Asahi dengan cairan berwarna putih amis itu. Asahi langsung mencium Jaehyuk kembali, dan merasa lebih baikan.

“Sperma mu yang emang buat aku sembuh enak hangat.”

“Alesan pingin sex sama aku kan?”

“IH ENGGAK!”

⚠️ Semi public sex ⚠️ Bathroom sex ⚠️ Sweet sex ⚠️ Blow job ⚠️ Anal sex

Jaehyuk setelah menjawab chat dari Asahi serasa mendapat lampu hijau, ia langsung sigap memeluk Asahi dari belakang dan mencium tengkuk Asahi yang ia rindukan selama ini bau Asahi yang sangat khas.

“Jaee sttt geli anjir.” Kata Asahi bisik takut membangun kan teman sekamar lain nya menjauhkan tengkuk nya dari Jaehyuk.

“Hadap sini sayang.” Bisik Jaehyuk rendah kepada Asahi.

Asahi pun menyetujui nya dan langsung berhadapan dekat dengan Jaehyuk. 5 menit mereka hanya bertatapan dengan mata yang sedang jatuh cinta satu sama lain. Jaehyuk maupun Asahi tersenyum tanpa sadar, tangan Jaehyuk reflek memberi elusan lembut pada rambut halus Asahi.

Jaehyuk memberanikan mendekati Asahi, hidung mereka bersentuhan dan saling bertukar pandang. Jaehyuk pun mengecup pipi Asahi, di lanjutkan mengecup bibir pink Asahi yang lembut dan manis.

“Aku sayang kamu.” Bisik Jaehyuk

“Jaehyuk, maafin.”

“Don't apologize you are mine now.”

Jaehyuk mencium bibir Asahi dengan lembut melumat pelan bibir bawah Asahi, Asahi menerima nya dengan baik ia memperdalam ciuman mereka. Ciuman hangat dan penuh cinta itu tidak terhenti sampai Asahi butuh nafas.

“Huhhh huhh.” Asahi mengambil nafas membuat dada nya narik turun tak karuhan.

“Sayang, pernyataan yang tadi aku terima.”

“Jae jangan disin-”

Jaehyuk mencium bibir Asahi dengan lembut lagi, dan sambil membuka kancing baju tentara nya itu. Tanpa atasan, dengan sedikit basah akibat ciuman panas nya itu. Jaehyuk menyudahkan ciuman mereka dan turun ke arah leher jenjang putih Asahi.

“Shhhh Jae.”

“Diem banyak orang tidur.”

“J-Jangan disini.”

“Dimana?”

Asahi memunjukan kamar mandi yang ada di samping pintu keluar yang sedang tidak ada yang memakai nya.

Jaehyuk tanpa basa basi menggendong Asahi ala bridal style.

Mereka pun tak lupa mengunci kamar mandi itu, dan Asahi dengan sigap membuka pakaian dan celana nya terburu buru meninggalkan celana berukuran sangat pendek. Jaehyuk tersenyum menang ia pun melepaskan celana nya serta celana paling terdalam nya.

Jaehyuk melihat nipple Asahi menganggur dan ia langsung msncium tak lupa menghisap kecil di dada Asahi, mengusap dan memilin dada Asahi yang sebelah kiri. Kini Asahi hanya menjaga agar desahan nya tidak keluar dari mulut nya. Ini sangat memuaskan.

Jaehyuk sudah bosan bermain di dada Asahi, ia mengarahkan tangan kecil Asahi ke selatan Jaehyuk yang belum tegang sempurna. Asahi paham ia berlutut di Jaehyuk dan mengulum nya.

Tanpa rasa jijik menjilat, mencium ujung selatan yang berukuran sangat besar dan berurat nya, menghisap dan juga mengecup bola kembar Jaehyuk secara bersamaan. Jaehyuk sangat merasakan surga di bawahnya.

“Shhh ahhh Asahi.”

“Jaehyuk diem nanti kedengeran.”

“Mau keluar.”

Asahi lalu dengan sigap menghisap penis Jaehyuk dengan kuat mengharap kan sesuatu keluar disana.

“Fuck Asahi.”

Jaehyuk berhasil mengeluarkan nya pada mulut Asahi, tanpa rasa jijik Asahi menelan nya.

“Fuck me daddy!”

“Pussy for me.”

Posisi nya sekarang Asahi meungging dengan tumpuan wc duduk yang ada disana. Jaehyuk memurunkan celana dalam Asahi mengecup paha hingga lubang berkedut nya tak lupa penis mungil Asahi, Jaehyuk genggam agar Asahi mendapatkan kepuasan juga.

“Fuck me hard-”

“No baby, pelan pelan aja ya maaf kalau sakit gigit tangan ku aja jangan teriak.”

Jaehyuk menggunakan bekas kuluman Asahi sebagai pelumas, dan mengarahkan tangan kanan nya ke depan bibir Asahi guna untuk meluapkan kesakitan Asahi.

Jaehyuk memasukan nya perlahan, Asahi semakin mengigit tanga Jaehyuk yang berarti kesakitan.

“Atau gausah aja ya? sakit kan?”

“No, gerak sekarang.”

Jaehyuk mendapatkan perintah ia bergerak menggunakan tempo pelan agar tidak menyiksa lawan nya.

“Fuck thight.”

Jaehyuk hanya mengeluh sempit sangat sempit di lubang Asahi, tak lupa bermain adik kecil Asahi yang menganggur. Jaehyuk menggerakan nya maju mundur dengan semakin cepat, ingin menemukan sesuatu pada Asahi.

“Disituh, shh ahh mau keluarrh.”

“Bentar barengan Sa.”

Jaehyuk sekita tersenyum menemukan ujung lubang Asahi berkedut dan juga Asahi ingin melspaskan putih nya. Jaehyuk bersemangat menggenjot Asahi dengan pelan tetapi pasti.

“Sa mau keluar.”

“Barenggsh aah.”

Tak sadar Asahi berteriak, tetapi tidak ada yang sadar untung lah. Jaehyuk mengeluarkan benih nya didalam Asahi dalam, Tangan nya penuh dengan sperma Asahi yang juga jatuh di lantai.

Jaehyuk pun melepaskan penis nya pada lubang hangat Asahi dengan sperma berceceran pada paha Asahi. Menjilat sperma Asahi yang ada di tangan nya.

“Babe, i love you. Sakit sih.” Kata Asahi mencium singkat Jaehyuk.

“Too, maafin aku ya. Sakit kan? mandi dulu yuk tapi lengket.”

“Bareng Jae takut.”

“Iya tapi mau susu dulu.”

“CAPEK JAE TADI DI LAPANGAN PANAS PANASAN SEKARANG SURUH PANAS PANASAN 2 KALI SAMA KAMU.”

“Eits kalem cantik, iya iya mandi doang.”

⚠️ Semi public sex ⚠️ Anal sex ⚠️ 🔞 ⚠️ Fingering ⚠️ Akan ada porn pics

Jaehyuk dan Asahi langsung bergegas ke UKS untuk membersihkan baju Jaehyuk yang terkena air itu.

Asahi pun langsung menutup pintu dan tak lupa mengunci UKS yang sepi tanpa pengunjung. Lalu melangkah ke arah Jaehyuk yang berusaha mengeringkan baju nya di depan kipas angin tanpa melepaskan baju nya.

Asahi mendekat dan memeluk Jaehyuk dari belakang. Jaehyuk kaget karena belun terbiasa dengan tindakan Asahi yang clingy.

“Jae, buka aja seragam nya. Nanti masuk angin!”

Kata Asahi yang masih memeluk Jaehyuk dari belakang, tetapi tangan kanan nya sudah masuk kedalam seragam Jaehyuk menjelajahi perut six pack yang sedikit basah terkena air.

Jaehyuk merasakan kupu kupu berterbangan di perut nya, belaian Asahi sungguh sangat lembut. Jaehyuk pun menuruti perintah Asahi. Ia melepaskan satu persatu kancing nya, dan akhirnya terbuka.

Asahi pun langsung membantu Jaehyuk membuka kemeja itu dan langsung merangkup kemeja itu ke kipas angin.

Jaehyuk dengan tanpa atasan yang memperlihatkan perut six pack nya membalikan tubuh nya menghadap Asahi yang masih bermain di Perut Jaehyuk.

Jaehyuk pun dengan sigap memberi ciuman lembut kepada Asahi, tetapi Asahi tidak ia melumat Jaehyuk penuh nafsu. Dengan desahan Asahi yang mendominasi disana.

Asahi pun melepas semua seragam nya tersisa dalaman nya yang membelit daerah vital Asahi. Tenang saja, tidak ada cctv di sana aman.

Jaehyuk meremas gemas pantat Asahi tak lupa mampir menuju lubang Asahi dari luar, ia membelai nya dari luar.

Asahi sangat suka belaian itu, dan memberikan Jaehyuk ciuman panas nya tak lupa memberikan tanda yang akan menghias leher Jaehyuk nanti nya.

“Can i get a fuck?” Jaehyuk meminta izin kepada Asahi.

“As you wish, i want you fuck me in your top.”

Asahi setuju dan langsung meniduri Jaehyuk yang berada di kasur UKS yang tertata rapi itu, menciumi nya Jaehyuk dengan cinta dan nafsu yang mencapai puncak nya.

Setelah kehabisan oksigen, Asahi dengan badan ringan nya berdiri di kasur UKS itu.

“Make me naked baby.”

Dengan sigap Jaehyuk menurunkan celana dalaman Asahi dan melemparkan ke sembarang arah, ruangan itu sangat berantakan dan panas.

Jaehyuk menjulurkan jari nya ke Arah mulut Asahi yang sudah menungging di atasnya.

Di mulai dari 2 jari hingga 4 jari sudah menjuluri gigi dan mulut Asahi. Jaehyuk melepas kan dengan jari nya dengan air liur yang basah karena ulah Asahi.

“Asa, jari dulu ya takut sakit kamu nya keliatan sempit banget.”

“Hmmhh cepetan.”

Jaehyuk memasukan 1 jari nya ke dalam hole berkedut Asahi. Serasa belum puas Jaehyuk memasukan ke dua jari nya. Tanpa menggerakkan nya. Asahi hanya menjulurkan kenikmatan nya dengan mendesah membuat libudo Jaehyuk naik.

Karena sudah tidak sabar, Asahi menggerakkan pinggul nya jauh dan mendekati jari Jaehyuk yang sudah berair itu. Jaehyuk memasukan satu jari nya lagi ke lubang Asahi.

“Hmmmhh Enak Jae shhh aahh”

“Sempit banget sa, kayanya ga cukup buat masukin punya aku.”

Asahi mengabaikan Jaehyuk, ia sibuk mencari kehangatan dengan memaju mundurkan pinggulnya.

“Jae i wanna cum”

Jaehyuk dengan sigap melepaskan jari nya yang sedang mengagahi Asahi. Suara desahan kecewa Asahi keluar meminta digagahi nya lagi. Tetapi Jaehyuk memilih untuk mengulum hole Asahi dan menyentuh ujung penis Asahi.

“Jae hmmm ahh”

“Jae shhh ahh”

Suara kuluman Jaehyuk dan tamparan kecil pada pantat Asahi yang di berikan Jaehyuk semakin mendominasi ruangan.

“Jae can i- shh ahhh”

Jaehyuk menerima putih Asahi dalam mulut nya ia menelan nya tanpa rasa jijik. Asahi yang tak kenal lelah itu, melepaskan celana seragam Jaehyuk serta kain pengganggu yang melilit penis Jaehyuk.

Karena lubang Asahi sudah basah akibat Jaehyuk kulum Asahi mulai siap di gagahi oleh penis Jaehyuk tegang berurat ini.

Asahi di atas Jaehyuk menungging dan mencium Jaehyuk kembali dan sesekalo menggesekkan pinggulnya ke arah Penis Jaehyuk yang berurat dan tegang itu.

“Im ready daddy.”

“Okay let me fuck you baby.”

Dengan posisi uke on top Jaehyuk memasukan penis nya ke dalam lubang hangat Asahi. Asahi menjerit ke sakitan.

“Maaf sayang, sakit ya? udahan”

“No, aku akan bergerak sendiri. Daddy diam saja.”

Asahi pun dengan rasa kesakitan bercampur kenikamatan itu bergerak pelan tetapi pasti, dengan penis yang menusuk setengah pada hole nya.

“Shhhh ahhh tight pretty.”

Karena posisi ini Jaehyuk sangat merasakan kesempitan yang sesungguh mya di jepit indah oleh hole Asahi.

Jaehyuk merasa Asahi sangat lamban, ia membantu mencari kenikmatan keduanya.

Dengan suara desahan Asahi, kata kata manis yang di berikan oleh Jaehyuk kepada Asahi dan juga kasur UKS berdecit kuat memenuhi ruangan panas ini.

Jaehyuk memenuhi Asahi tanpa ampun, Asahi pun memberikan kehangatan berkedut yang luar biasa.

“Disitu ahh Jaehyuk shh.”

Jaehyuk menyentuh sweet spot Asahi, Asahi sudah pasrah dan hanya menerima kenikmatan yang di beri Jaehyuk di bawahnya. Asahi menerima tusukan lebih dari Jaehyuk semakin membuat nya menemui puncaknya.

“I wanna cum.”

“Aku juga cantik, semburkan sperma ku dalam perut ku.”

“Aku butuh sperma mu dalam hole ku sekarang.”

Dengan semangat Jaehyuk tanpa ampun menggagahi Asahi.

“Ahh Jaehyuk.”

“Hnggh Asahi.”

Mereka berdua keluar bersamaan dan Asahi jatuh di atas badan besar Jaehyuk dengan penis yang masih tertancap di lubang hangat Asahi yang mengeluarkan sperma Jaehyuk disana.

“Jaehyuk, can i have your dick everytime?”

“Kalau begitu, bagaimana jika kau menjadi pacar ku Asahi?”

“SERIUS?”

Asahi yang tadi nya lemah tengkurap di atas Jaehyuk langsung duduk kembali dengan penis basah yang masih memenuhi nya.

“Iya masa bohong sih? Aku mulai jatuh cinta sama kamu Asahi.”

“OKAY SEKARANG JEJE PUNYA ASAHI SEUTUHNYA.”

Asahi mencium bibir Jaehyuk dengan bahagia serta berbagi senyuman di atas ciuman nya.

“Sa, udah yok ke kelas kaya nya penjaga UKS mau datang ke sini.”

“Bolos aja engga papa, penjaga UKS ga masuk anak nya sakit. Boleh satu ronde lagi?”

tw // 🔞 ⚠️ mengandung porn pics ⚠️ nipple play ⚠️ 69 position ⚠️ blow job cr. pinterest

“Masuk Jae, maaf kamar Asa agak berantakan ya.”

“Hahahaha engga kok lebih berantakan kamar aku.”

Jaehyuk pun di persilahkan duduk di kasur empuk Asahi, kamar yang berbau vanilla ini sangat nyaman sekali.

“Aku ganti baju dulu ya bau.”

Asahi pun langsung melepaskan celana nya dan menggerakan pinggul nya guna membantu melepaskan celana secara sensual seperti ingin mendapatkan sesuatu.

Jaehyuk terkaget, kenapa Asahi ganti disini padahal kamar mandi nya masih tergabung satu ruangan di kamar nya. Jaehyuk tak ingin mastrubasi sendiri lagi karna Asahi yang mungkin hanya ganti baju biasa, hanya saja Jaehyuk memiliki nafsu yang berlebihan. Jaehyuk pun mengganti sudut pandangan nya ke atap kamar Asahi yang penuh hiasan bintang.

Asahi tahu gerak gerik Jaehyuk yang meresahkan, Asahi kecewa pertunjukan nya tak di nikmati. Lalu ia bergegas mengambil baju kebesaran dan celana pendek nya.

“Ayo Jae sini belajar di meja sini.”

Asahi memerintahkan Jaehyuk duduk di samping nya. Lalu mengeluarkan sejumlah buku.

“Asahi gapaham bagian mana?”

“Bab 6 Jae.”

“Oh itu gampang kok.”

Jaehyuk pun menjelaskan tentang bab itu dengan runtut. Sebenarnya dia sangat tidak fokus, tangan Asahi sedang berada di paha Jaehyuk dengan cengkraman kecil menggelitik. Tapi dia harus prefesional dalam menjelaskan materi kepada teman yang tidak paham.

“Ini bisa ngerjain, Asa pinter tau.”

Kata Jaehyuk sambil mengelus surai hitam lembut Asahi. Asahi tersenyum karena Jaehyuk manis sekali, apa lagi jika Asahi lumat bibir sexy nya.

“Asa kok ngalamun? ngantuk ya?”

“Eh enggak! Haus Jae.”

“Ini kan kamu tadi yang ambil air buat kita, minum nih.”

Jaehyuk menuangkan air minum kepada gelas kosong yang belum di sentuh yang memang bertujuan untuk Asahi minum.

“Engga mau itu~”

“Terus?”

“Mau emut emut.”

“Permen? Jae engga punya”

“Bukannn! Ini”

“Shhhh Sa, maksud nya apa?”

Tangan Asahi sudah berada di pertengahan gundukan besar pada celana Jaehyuk, tangan Asahi membelai dari luar dengan lembut dan bergairah.

Jaehyuk sebenarnya kaget, ini ke dua kali Asahi berprilaku aneh kepada kemaluan nya.

“Jae, please give your dick.”

Asahi sekarang sudah berlutut di depan selangkangan indah Jaehyuk. Asahi melepaskan kancing dan zipper celana seragam Jaehyuk. Jaehyuk menikmati dia tidak bisa menolak, karna Asahi sangat indah sekarang.

Asahi membantu menurunkan celana seragam Jaehyuk dan melihat gundukan besar yang terbungkus oleh boxer berwarna hitam.

“Can i open it daddy?”

Walaupun Jaehyuk anak berperstasi dan culun tetapi tetap memungkin kan ia melihat anime porn ia mempelajari tentang hal dewasa melalui beberapa anime yang menjadi favorit nya.

Kata kata Daddy itu membuat Jaehyuk tidak bisa meluruskan pikiran nya. Jaehyuk mengangguk dengan berantakan.

Asahi membuka bungkusan membelendung berwarna abu abu itu. Menampakkan daging panjang, berurat dan sudah berdiri tegang. Asahi tersenyum kemenangan.

Asahi mencium ujung penis Jaehyuk tanpa jijik. Dan lanngsung melahap setengah penis itu dalam mulut nya, karena tidak cukup di dalam mulut kecil nya. Asahi pun tetap memaju mundur kan kepala nya, sesekali menjilat batang berurat itu.

“Shhhh aahh” Ini pertama kali bagi Jaehyuk merasakan ke hangatan yang luar biasa pada penis nya. Dia tidak bisa mengendalikan desahan nya.

Plop Plop Plop

Asahi sangat menyukai nya, walaupun sering tersedak ia tetap mengulum kuat penis Jaehyuk seakan akan mengharapkan sesuatu menyembur mulut nya.

Jaehyuk hanya mendesah kegirangan dan menjambak jambak rambut Asahi sangat berantakan. Precum Jaehyuk keluar sedikit demi sedikit Asahi tetap bersemangat mencari kepuasan Jaehyuk.

“Sa, stop it.”

“Why?” Asahi melepaskan penis Jaehyuk dari mulut nya dan menggegam nya menggunakan tangan kanan.

“Aku puasin kamu juga.”

“Let's go to bed”

Jaehyuk berdiri Asahi pun berdiri, Jaehyuk dengan sigap mencium seseorang pertama kali. Asahi menerima first kiss nya itu dengan sangat sensual, saling melumat dan bertukar ludah satu sama lain.

Tanpa melepaskan ciuman Jaehyuk, Asahi sudah menindihi Jaehyuk yang sudah terlentang di kasurnya. Melepas kan kaos nya melempar nya pada sembarang arah.

Jaehyuk pun tertarik kepada kedua tonjolan kembar berwarna pink lalu memilin nya secara sensual, lau ciuman nya turun kepada leher Asahi.

“Jae-h jangan disituh, besok sekolah kulum nipple ku ajah shh.”

Jaehyuk di beri perintah langsung di jalan kan, ia turun ke kanan dada Asahi menjilat nya mengulum, menyusu layaknya bayi. Asahi yang berada di atasnya hanya bisa mengerang keras dan mendongak-kan kepala nya ke atas.

Jaehyuk pun tidak lupa meremat pinggul sesekali pantat Asahi sintal, Asahi pun juga secara sengaja menggesekkan kemaluan nya yang masih terbungkus kearah penis Jaehyuk yang sudah telanjang itu.

“Sa, boleh aku lepas celana mu?”

“I'll be yours, how about 69 position?”

“Great idea.”

Asahi sekarang sudah berada di depan penis Jaehyuk lagi, sedangkan Jaehyuk pun sama yang sedang terburu buru melepas kan celana Asahi.

Jaehyuk meniup kecil lubang kedut Asahi dan menjilatnya.

“Shhh aahhh Jaehh hmmm fuck me”

“Manjakan penis ku, baby.”

Seketika suara Jaehyuk berubah drastis menjadi suara berat dan serak, Asahi takut karena Jaehyuk memberi peringatan juga dengan memukul kasar pantat sintal nya.

Jaehyuk pun tak lupa memanjakkan penis Asahi yang tak seberapa dengan milik nya dengan tangan nya yang sudah tegang juga mengeluarkan precum.

Mereka berdua terlalrut dalam kebahagiaan nafsu, dengan suara saling melumat dan mencium hingga berair becek.

“Jaehh aku mau keluar.”

“Bareng sa.”

Crot

Mereka mengeluarkan pada mulut nya masing masing dan Asahi bangkit dan rebahan di sebelah Jaehyuk, Jaehyuk pun menindihi Asahi dan mencium Asahi sensual dengan sisa sisa sperma di mulut nya.

“Sa capek ya?”

“Iya Jae.”

“Yaudah jangan lanjut.”

“Jae, thankyou. I love your milk.”

“You're pretty Asa, i love you too.”

Mereka pun melanjutkan dengan cuddle.

Pagi yang cerah sangat cerah secerah hati Asahi yang terbayang bayang dalam pikiran jorok nya. Asahi pun yang biasanya telat masuk sekolah, sekarang jam 06.30 sudah duduk di depan kursi Jaehyuk tersenyum senyum sendiri.

“Selamat pagi Asahi.”

Yang di tunggu tunggu datang menghampiri Asahi, ya jelas kalo bukan Jaehyuk.

“Eh pagi Jae”

Jaehyuk pun duduk di belakang Asahi dengan menyedot susu pisang kesukaan nya. Di 12 MIPA 2 kelas mereka, hanya ada mereka berdua karena itungan nya masih pagi.

Jaehyuk pun mengeluarkan beberapa buku pelajaran dan membuka nya yang berniat membaca ulang. Jaehyuk menatap Asahi yang juga lagi menatap Jaehyuk yang terlihat penuh nafsu terhadap susu yang di minum Jaehyuk.

“Mau susu ini pisang?”

“Enggak”

Asahi berdiri dan jongkok di samping kursi Jaehyuk.

“Mau nya susu dari sini Jeje please Asa mau.”

Asahi dengan tangan munyil nya menekan gundukan di antara kedua Kaki Jaehyuk.

“Shhhhhh Sa? jangan di tekan tekan sakit.”

“Asa buka ya biar ga sakit, biar Asa juga bisa ngerasain susu nya Jeje.” Kata Asahi sambil mentap Jaehyuk penuh nafsu dengan Puppy eyes nya.

“B-bo”

“SELAMAT PAGI.”

“DIH SA, LO KOK MASIH MAU MAIN SAMA SI CULUN.”

Semua gagal. Sang ketua kelas dan yang pasti para anggota pembully Jaehyuk itu datang dan mengaggu mereka berdua.

“Berdua ya Jae jangan sendiri sendiri suka takut.”

“Oke deh.”

Asahi pun menaruh baju olahraga ke gantungan yang ada di belakang pintu, benar benar sangat sempit kamar mandi berukuran 2 x 3 dengan dua insan memenuhi disana.

Jaehyuk yang duduk di toilet yang sudah di tutup dan Asahi yang sibuk membuka kancing nya.

Asahi lalu menoleh ke arah Jaehyuk, dan entah mengapa membuka kemeja nya secara sensual sambil menatap Jaehyuk terkaku di bawah nya yang sedang duduk di toilet.

“Sa, ngadep sana dong. Aku juga mau ganti jangan lihat badan ku jelek.” Kata Jaehyuk yang juga sudah tidak menggunakan atasan seragam nya.

“Kenapa? aku takut Jae.”

Asahi pun yang di tegur oleh Jae langsung membalikan badan nya, dan membuka celana seragam nya meninggalkan boxer saja, pantat sintal Asahi sengaja mengenai kemaluan Jaehyuk yang juga tinggal boxer melilit nya.

Asahi sengaja menunging dan menggoyang goyang kan pangat sintal nya menekan nekan dan menggesek gesekan ke kemaluan keras Jaehyuk.

Jaehyuk ingin mengerang tapi tidak, ini bukan yang dia mau Asahi hanya ingin mengambil celana seragam nya yang tergeletak di lantai.

“Eh Jae maaf ya emang sempit banget” Kata Asahi sambil tersenyum menang