I wanna Have
Heeseung dari bangku penonton menatap ke arah panggung teater sekolah mereka, hari ini tepat festival musim panas sedang di lakukan dan sekarang anak-anak dari kelas musik sedang menampilkan penampilan mereka. Matanya tidak pernah lepas dari sosok laki-laki yang tengah memainkan biolanya.
너의 이름까지 갖고 싶어
Aku menginginkanmu, bahkan namamu
너의 눈빛 작은 손짓 하나까지
Matamu, bahkan gerak tubuhmu yang terkecil sekalipun
Heeseung mengulas senyum kecilnya, kalau boleh jujur ia sudah memperhatikan sosok yang sedang bermain biola di depan sana sekitar satu tahun belakangan ini. Dimulai ketika festival musim panas tahun lalu, dimana anak-anak kelas tari mendapat kesempatan untuk datang ke gedung musik dan belajar bersama untuk kolaborasi yang akan mereka lakukan.
Saat itu, Heeseung yang sedang sibuk dan fokus berlatih secara tidak sadar menjadi pusat perhatian anak-anak kelas musik yang ingin memakai ruang latihan juga.
Dan ini sudah satu tahun ia menyembunyikan semua rasa sukanya pada sosok di depannya. Sebenarnya Heeseung adalah tipe yang sangat sulit untuk menyukai seseorang, padahal ia termasuk ke dalam jajaran orang yang ingin di ajak berkencan oleh sebagian besar siswa dan siswi di sekolah mereka.
Bahkan ia tidak perduli jika teman satu kelas tarinya yang selalu mengejeknya karena ia tidak memiliki kekasih atau orang yang disukai, tapi untuk sekali lagi namanya juga Heeseung. Mana perdulidengan hal-hal seperti itu. Lagian juga ia tidak memberitahu siapa-siapa perihal ketertarikannya pada sosok yang baru saja mendapat tepukan tangan paling banyak tersebut.
“Setelah acara ini, Yoo Sam ingin mengajak kita makan malam bersama”
Heeseung menoleh ketika Jongseong, teman satu kelasnya yang kebetulan duduk di sampingnya berkata.
“Katanya kali ini akan makan malam bersama dengan anak kelas musik, bukankah sungguh sangat sayang jika tidak pergi?”
Jongseong menaikan turunkan halisnya, sedangkan Heeseung hanya memberi respon seadanya saja. Padahal dalam dirinya ia sungguh sangat senang bisa bertemu dengan orang yang bisa membuat hatinya berdebar hanya mendengar namanya melihat senyumnya saja.
숨겨왔던 마음이 자꾸만 새어 나와
Perasaanku yang tersembunyi terus merembes keluar
너를 보면 마주 보면
Kapanpun aku melihatmu
어지러워 너무나 예쁜 걸
Aku sangat pusing, kau sangat cantik
Heeseung tidak bisa untuk tidak berhenti menatap sosok yang baru saja masuk kedalam ruangan di mana tempat makan malam mereka dilaksanakan, jadi dirinya dan juga kedua temannya Jongseong dan Taehyun sudah sampai terlebih dahulu bersama dengan beberapa anak dari kelas tari, lalu disusul beberapa anak-anak dari kelas musik dan yang terakhir barulah muncul dua orang yang memang sendari tadi di tunggu kedatangannya. Alasan mereka berdua datang terlambat adalah karena mereka baru saja selesai mengadakan pertemuan dengan dewan sekolah untuk lomba musik clasik minggu depan.
Pandangan Heeseung dan sosok tadi bertemu yang membuat Heeseung terkejut dan langsung mengalihkan pandangannya ke segala arah, jantungnya kembali berdebar dengan cepat dan ia mengatur nafasnya.
Satu hal yang tidak pernah Heeseung pikirkan akan terjadi dalam hidupnya, tepat sekali sosok yang begitu ia kagumi saat ini duduk di hadapannya karena memang hanya mejanya yang tersisa untuk mereka.
“Wah, bukan kah ini Lee Heeseung? Pria yang terkenal di seluruh sekolah?”
Heeseung yang sedang meminum tersedak begitu mendengar perkataan dari teman si sosok yang ia kagumi, rasa keterkejutan Heeseung tadi sontak membuat beberapa dari mereka yang kebetulan duduk di meja yang sama dengan Heeseung tertawa.
Terutama Jongseong dan Taehyun.
“Tidak... tidak.. aku tidak seterkenal itu”
Heeseung dengan cepat menyangkalnya.
“Merendah untuk meroket ya bung!”
Jongseong memukul pelan lengan Heeseung yang membuat mereka semua tertawa pelan, di hadapannya dan di jarak sedekat ini Heeseung bisa melihat dengan jelas tawa dan senyum manis milik orang tersebut.
너를 보면 마주 보면
Tapi saat aku melihatmu
마음대로 안 돼
Aku tak bisa mengendalikan hatiku
Setelah acara makan malam tersebut Heeseung baru mengetahui namanya, ketika keduanya memutuskan untuk saling berkenalan dan yang membuat Heeseung terkejut adalah ia mengetahui nama Heeseung, lalu mengapa Heeseung tidak mengetahui namanya dan tidak mencoba mencari tau namanya.
Shim Jaeyoon
Bahkan dari namanya saja sudah cantik dan indah.
매일 하루의 끝에
Pada akhir setiap hari
시답지 않은 얘길 하고 싶은데
Aku tak mau mengatakan sesuatu yang tak memuaskan
나의 계절의 끝에서
Tapi di akhir musimku
너와의 얘길 담고 싶어
Aku ingin memulai kisah denganmu
네 마음을 갖고 싶어
Aku ingin memiliki hatimu
갖고 싶어
I Wanna Have
Heeseung harus mulai memberanikan dirinya, mungkin ini adalah kesempatan yang di berikan oleh Dewa Langit padanya untuk bisa dekat dengan Jaeyoon. Dan ia berharap semoga saja apa yang diharapkannya bisa menjadi kenyataan.
Setidaknya walaupun nantinya ia tidak bersama dengan Jaeyoon, ia bisa menjadi lebih dekat dan mengenal Jaeyoon.
Jadi dengan langkah yang mantap, Heeseung mendatangi gedung anak-anak musik ketika kelasnya sudah selesai terlebih dahulu.
Heeseung tersenyum dan melambaikan tangannya begitu ia melihat Jaeyoon keluar dari dalam gedung bersama dengan dua orang temannya.
“Wah sekarang kalo dilihat-lihat ada yang semakin dekat dengan Pangerannya sekolah nih”
Salah satu teman Jaeyoon menyenggol lengan Jaeyoon menggunakan bahunya dan dengan cepat Jaeyoon menggelengkan kepalanya.
“Apaan sih Hoon, kita kan cuma temen”
“Kalo dilihat-lihat kayanya anaknya naksir lu deh Yoon”
Temen Jaeyoon yang lain berkata, sambil menatap kearah Heeseung yang masih tersenyum.
“Gak lah Gyu, mana mungkin orang terkenal di sekolah suka sama gua..”
Jaeyoon berhenti di depan Heeseunng bersama dengan kedua temannya barusan.
“Kesini mau ngapel ya Seung?”
Jaeyoon menyenggol lengan Sunghoon karena perkataan dari Sunghoon sedangkan Beomgyu di samping kanan Jaeyoon hanya terkekeh pelan lalu kemudian pamit pergi dan meninggalkan Heeseung dan Jaeyoon yang masih diam di tempatnya.
“Kenapa ya seung?”
Tanya Jaeyoon dan Heeseung sedikit terkejut dan kemudian tertawa canggung lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam tas besarnya dan menyerahkannya pada Jaeyoon.
“Aku denger kamu suka sama mereka kan? Kebetulan aku di kasih tiket konser mereka dan dapat dua.. dari pada aku kasih Jongseong atau Taehyun yang gak suka nonton begituan, kenapa aku gak coba ngajak kamu aja yang jelas-jelas suka dengan mereka?”
Jaeyoon menatap dua tiket yang ada di tangan Heeseung lalu tersenyum dan mengambil satu tiket dari tangan Heeseung.
“Kalo begitu ayo kita nonton berdua”
너만 생각하면 내 심장이 떨려서
Kapanpun aku memikirkanmu, hatiku bergetar
말하고 싶지만 이리 오래 걸렸어
Aku ingin mengatakan padamu tapi itu butuh waktu lama
Ini sudah hampir akhir musim panas, yang tandanya bahwa Heeseung dan juga Jaeyoon sudah mengenal hampir dua bulan lebih dan hubungannya keduanya pun sudah lumayan dekat, bahkan ada beberapa gosip yang mengatakan bahwa keduanya sudah menjalin hubungan. Namun nyatanya Heeseung masih terlalu cupu untuk mengatakan bahwa ia menyukai Jaeyoon. Tapi ketika ia mendapatkan dorongan dari teman-temannya terutama Jongseong dan Taehyun, Heeseung bertekad untuk mengatakan perasaannya pada Jaeyoon hari ini.
Mengajak Jaeyoon untuk melihat matahari terbenam di sebuah pantai di kota mereka, karena beberapa kali Jaeyoon berkata bahwa ia sangat ingin melihat matahari terbenam.
“Terima kasih karena sudah mengajakku untuk melihat matahari terbenam Heeseung”
Jaeyoon berkata ketika mereka akhirnya sampai di sebuah pantai yang lokasinya tidak terlalu jauh dari pusat kota, hanya membutuhkan waktu satu setengah jam dari pusat kota.
“Bukan kah sudah pernah ku katakan padamu sebelumnya? Bahwa suatu saat nanti aku akan mengajakmu ke sini?”
Jaeyoon tersenyum ia melepaskan sepatu yang ia pakai lalu mulai berjalan ke arah ombak yang menyapu pasir-pasir di pantai tersebut, ia berjalan ke samping dengan kaki yang telanjang dan di sapu oleh ombak-ombak tenang.
Heeseung melakukan hal yang sama, ia melepas sepatunya dan menjinjingnya dan berjalan menghampiri Jaeyoon.
Jadi saat ini keduanya hanya berjalan dengan kaki mereka yang terkena ombak dan juga matahari yang semakin lama semakin turun.
“Aku sangat suka dengan pemandangannya”
Jaeyoon berkata lalu menatap Heeseung.
“Bagaimana denganmu?”
“Aku?”
Jaeyoon mengangguk begitu Heeseung menunjuk dirinya sendiri.
“You my best view”
Jaeyoon menghentikan langkahnya lalu menatap Heeseung yang terlihat berbeda, dari tatapan mata Heeseung.
“Jaeyoon, aku sudah menyukaimu semenjak satu tahun yang lalu. jadi di tempat yang kamu sukai, bisakah kah aku menjadikanmu sebagai masa depanku?”
나의 계절의 끝에서
Tapi di akhir musimku
너와의 얘길 담고 싶어
Aku ingin memulai kisah denganmu
네 마음을 갖고 싶어
Aku ingin memiliki hatimu