IV.
Sunghoon hanya bisa menundukan kepalanya ketika ia berada di aula untuk disidang setelah apa yang ia lakukan pada Jongseong tiga hari yang lalu.
Di depannya beberapa dewan sekolah, guru dan juga beberapa orang tua murid lainnya yang pernah ia bully.
“Kami sedang mendiskusikan hukuman apa yang bisa di berikan pada Sunghoon”
Ucap salah satu dewan sekolah.
“Kesalahan siswa Sunghoon sangat fatal, ia menyebabkan seseorang hingga di rawat di rumah sakit. Bukan masalah ia adalah cucu dari pemilik sekolah, tapi ia telah menyebabkan siswa lainnya masuk ke rumah sakit. Setidaknya berikan dia pelajaran seperti di skor”
Sambung salah satu wali murid.
“Jadi kami sudah diskusikan bahwa siswa Sunghoon akan mendapatkan hukuman berup-”
“Park Sunghoon tidak bersalah”
Seketika ruangan aula itu menjadi diam, begitu pintu terbuka mereka melihat ke arah pintu.
Jongseong berdiri di depan pintu, membuat semua yang ada di sana terdiam dan melihat ke arah Jongseong, termasuk Sunghoon yang menatap tajam dan bingung.
Jongseong berjalan mendekat dan berdiri di samping kursi Sunghoon.
“Saya yang tidak hati-hati saat itu, dan Sunghoon juga tidak sengaja memukul saya”
Ucap Jongseong, Sunghoon menatapnya Jongseong.
“Baiklah, kita akan kembali mendiskusikan masalah ini terlebih dahulu dengan dewan sekolah dan jajarannya”
***
Bugh
Tubuh Jongseong di dorong ke dinding belakang sekolah oleh Sunghoon.
Ia menahan kerah baju Jongseong.
“Lo emang sengaja ya? Sengaja buat gua di permalukan kaya gitu?”
Sunghoon menguatkan cengkramannya pada kerah baju Jongseong, sedangkan Jongseong yang kita tau adalah Jay hanya tersenyum sinis.
“Jadi lo merasa di permalukan?”
Jongseong berkata dan membuat Sunghoon menaikan sebelah halisnya, karna biasanya Jongseong tidak pernah melawan sekali pun.
“Lo sengaja kan? Hah!”
“Aaghhkk!!”
Jongseong membalikan keadaan dan sekarang ia mendorong tubuh Sunghoon ke dinding dan balik mencengkram kerah baju Sunghoon, yang membuat Sunghoon terkejut.
“Iya gua emang sengaja. Karna lo harus merasakan apa yang gua rasain!”
Sunghoon yang mendengar itu kembali mencengkram kerah Jongseong dan menatap matanya tajam.
Dari sorot mata Jongseong, Sunghoon merasakan sesuatu yang berbeda. Ia seperti merasakan hal lain yang ntah membuat jantungnya berdetak lebih cepat dan tubuhnya memanas seketika.
“Bukan gua! Tapi harus lo yang ngerasain apa yang gua rasain bajingan!”
Sunghoon melayangkan satu tinjunya pada Jongseong yang membuat tubuh Jongseong terhuyung sedikit.
Sunghoon menatap tajam lalu melangkah pergi dari tempatnya, sedangkan Jay terkekeh pelan.
“Well, akhirnya kita ketemu lagi”