II.
Sunghoon tidak pernah habis pikir, kenapa juga ia sekarang berdiri di depan perusahaan Hybe Production tersebut. Mengapa juga ia mengikuti kemauan Heeseung.
Sunghoon menghela nafasnya dan memasuki gedung bertingkat itu, berharap bahwa tidak terjadi apa-apa padanya.
karna ini adalah hari pertama masa heatnya, dan ia sudah meminum obat yang di berikan oleh Soobin dengan dosis yang di naikan
“Mohon maaf, ada yang bisa saya bantu?”
Tanya salah satu pegawai disana, bagian receptionist.
“Saya datang untuk interview hari ini”
Jawab Sunghoon, lalu pegawai tadi menyuruh Sunghoon untuk menunggu di lobby utama.
***
Kang Taehyun, yang merupakan manager production harus ikut turun tangan meninterview para pelamar kerja.
Ia membuka beberapa cv para pelamar yang lolos tahap seleksi pertama.
“Perlu bantuan?”
Taehyun menoleh dan mendapatkan Jongseong berdiri di sampingnya dengan kemeja putih yang lengannta ia gulung ¼, dan kedua tangannya masuk ke dalam saku celananya.
Taehyun tersenyum.
“Tidak perlu! Bos”
Taehyun terkekeh dan di balas kekehan kecil dari Jongseong yang merupakan teman semasa sekolah sampai kuliah serta atasannya.
“Interview akan dimulai, gua tinggal dulu”
Taehyun bergegas meninggalkan ruangannya dan juga Jongseong.
Jongseong berjalan ke ruangannya untuk menyiapkan beberapa bahan meeting nanti siang.
***
“Park Sunghoon”
Begitu mendengar namanya di panggil, Sunghoon berjalan untuk memasuki ruangan interview.
“Perkenalkan nama saya Park Sunghoon” Sunghoon membungkukan badannya.
“Apa kamu sebelumnya sudah pernah bekerja sebagai editor?” Taehyun adalah tipe orang yang tidak begitu mau banyak basa-basi, ia lebih suka untuk langsung ke intinya.
“Saya sudah beberapa kali bekerja sebagai freelance” Unjar Sunghoon pelan.
“Jadi sudah berapa penulis yang berkerja sama denganmu?” Sunghoon terlihat sedikit berpikir.
“Hanya dua, Stepen Lee dan juga Hana Park” Taehyun mengangguk kecil, sambil membolak-balikan profil milik Sunghoon di depannya.
“Jadi kamu belum pernah bekerja pada sebuah perusahaan editor mana pun?” Sunghoon sekali lagi mengangguk kecil.
“Lalu apa motivasimu untuk bekerja disini? Lalu apa kamu bisa bekerja sama dengan team? Dan apa kamu bisa bekerja di bawah tekanan? Kamu tau sendirikan perkerjaan sebagai editor bukanlah pekerjaan yang mudah? Sudah ada tiga orang editor yang kabur selama satu bulan ini, jadi apa kamu akan sama seperti mereka?” Sunghoon sedikit menelan ludahnya, orang yang bertanya padanya memancarkan aura seorang Alpha yang kuat.
“Aku tidak ingin mencari seseorang yang mengatakan iya pada awalnya, namun pergi begitu saja. Kamu mengerti maksudku kan Sunghoon” Sunghoon mengangguk kecil,
“Menguasai lima Bahasa, lulusan sastra inggris terbaik? Bahasa apa saja yang kamu kuasai Sunghoon?” Sunghoon menoleh pada orang yang duduk tepat di depannya dan ditengah-tengah mereka, ia terlihat seperti seorang Beta karena tidak memancarkan aura Omega ataupun Alpha.
“Saya menguasai Jepang,Inggris,Mandarin,Prancis dan juga Korea” Jawab Sunghoon dan mendapatkan anggukan dari orang yang bertanya padanya.
“Jika dilihat dari kemampuan editormu melalui karya Stepen Lee, kamu termasuk orang yang memenuhi setiap kreteria yang kita cari. Hanya saja apa kamu sanggup berkerja sama dengan team, Sunghoon?” Sunghoon diam, diamnya bukan berarti ia bingung harus menjawab apa. Sunghoon mencengkram pelan ujung coat yang ia gunakan kepalanya mendadak pusing, keringat dingin keluar dari dahinya. Sunghoon berharap jangan sekarang, jangan sekarang dosisnya habis, ia sungguh tidak ingin mengeluarkan Feromonnya disini. Bahkan ia tidak tau banyaknya Alpha di luar sana yang bisa mencium wangi Feromonnya.
“Apa anda mendengarkan kami?” Sunghoon tersentak dari pikirirannya sendiri dan mengangguk kecil,
“Kalau begitu anda bisa datang lagi besok pagi”
“Permisi!?” Sunghoon mengerutkan keningnya tidak mengerti, namun dua orang dari tiga di depannya tersenyum kecil.
“Kamu di terima sebagai salah satu editor kami Sunghoon dan besok kamu bisa mulai bekerjasama dengan Huening Kai”
Pria yang duduk di tengah tadi tersenyum ramah pada Sunghoon.
Sunghoon boleh senang atau sedih mendengar kabar ini? Ia masih tidak siap, karena bagaimana pun ia masih berada dalam masa heatnya, dan meminum tablet untuk meredakan heatnya adalah hal terberat dalam hidupnya, walaupun ia sudah terbiasa, dimulai ketika umurnya menginjak 15 tahun, dimana ketika ia pertama kali datang masa heatnya.
***
Sunghoon memengang dinding kamar mandi dari selepas ia menyelesaikan interviewnya, badannya terasa panas,kepalanya benar-benar pusing. Sekarang harus apa yang di lakukan? Yang hanya bisa dia lakukan adalah berdoa agar tidak bertemu dengan seorang Alpha manapun dan Sunghoon tau bahwa wangi Feromonnya sudah keluar sekarang.
Sunghoon masuk kedalam salah satu bilik kamar mandi, mendudukan diri pada closet yang ada dengan nafas yang terengah-engah, ini adalah pengalaman pertama ia mengalami heat di tempat umum dimana banyak Alpha yang berkeliaran yang siap kapan saja menyerangnya.
Terakhir kali ia mengalami heat ditempat umum adalah saat ia kuliah, dan untungnya saat itu ada Soobin yang membantunya untuk meredakan wangi Feromonnya, dengan membawakan obat milik Sunghoon. Dan saat ini harus pada siapakah ia berharap? Tidak ada satupun yang ia kenal disini. Dan ini menjadi salah satu alasan mengapa ia tidak suka bekerja di luar dan hanya menjadi Freelance. Ia mencoba meraih ponselnya, namun karna badannya terlalu panas dan kepalanya pusing ia kesulitan untuk meraih ponselnya.
Sunghoon pasrah ketika mendengar derap langkah seseorang di luar sana, ia hanya berdoa agar ia ditemukan oleh sesama Omega, ketika Sunghoon melihat sebuah sepatu pentopel dari cela bawah bilik kamar mandinya, jantung Sunghoon berdetak lebih kencang dari biasanya, rasanya Sunghoon ingin benar-benar pergi dari sini.
“Tok!”
“Tok!”
Nafas Sunghoon tercekat begitu ia mendengar suara bilik yang di ketuk dari luar, “ada orang di dalam” Sunghoon berkata lirih, setidaknya ia harus berkata agar orang itu segera menjauh, tidak ada jawaban yang Sunghoon dapatkan hingga ia merasakan bayangan orang dan sepatu pentofel itu sudah tidak ada lagi, barulah Sunghoon bisa bernafas lega.
Butuh waktu sekitar lima menit untuk Sunghoon berdiam diri sebelum ia kembali memakan tabletnya dan mereda kembali Feromon yang keluar.
Sunghoon mengelap dahinya yang mengeluarkan keringat banyak, ini sudah 15 menit ia berada di dalam bilik kamar mandi dan keadaanya sekarang sudah menjadi lebih baik dan ia mempunyai waktu satu jam hingga wangi feromonnya kembali keluar.
Sunghoon membuka pintu bilik kamar mandi dan langkahnya terhenti ketika ia melihat sosok seseorang dengan pakaian kemeja putih yang lengannya digulung ¼ berdiri sambil menyenderkan tubuhnya pada dinding toilet di depan deretan bilik kamar mandi. Sunghoon menelan ludahnya, bagaimana pun, dilihat dari manapun, siapa saja akan langsung mengenali bahwa sosok di depannya ini adalah seorang Alpha, tatapan tajam,dingin dan lebih menitimidasi dari tatapan Kang Taehyun.
“Apa kau sudah berada disana lebih dari 15 menit?” Pria itu bersuara dan suaranya terkesan berat dan benar-benar memancarkan seorang Alpha yang berada di kasta tertinggi, Sunghoon sekali lagi menelan ludahnya dan berharap jika pria di depannya tidak mencium Feromon yang ia keluarkan lima belas menit yang lalu,
“Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya, apa kau adalah karyawan baru?” Sunghoon terdiam sebentar.
“Saya baru saja menyelesaikan interview hari ini” Sunghoon menjawab, ia juga tidak tau kenapa ia menjawab, tapi rasanya ia harus menjawab pria di depannya karena Sunghoon mempunyai insting bahwa pria di depannya ini adalah seseorang dengan posisi tinggi di dalam perusahaan ini.
“Apa kau adalah sosok yang mengeluarkan wangi mint dan lemon secara bersamaan?” Sunghoon terdiam, tubuhnya tiba-tiba terasa mematung dan darahnya terasa berhenti ditambah ketika sosok pria tersebut berjalan melangkah mendekatinya, membuat Sunghoon mau tidak mau berjalan mundur.
“Akuu..” Lidah Sunghoon terasa keluh dan tidak bisa berbicara, ditambah ketika pria itu tepat berada di depannya dan mencodongkan tubuhnya dan mendekatkan wajahnya pada leher Sunghoon dan menghirup aroma tubuh Sunghoon, Sunghoon menahan nafasnya dan sekarang ia benar-benar pasrah, Alpha didepannya berhasil mencium Feromonnya tadi.
“Bagaimana kau bisa sampai disini?” Pria tadi kembali membuat jarak di antara keduanya, Sunghoon terdiam sesaat dan menatap mata pria di depannya.
“Bagaimana seorang Omega sepertimu bisa berada disini dan dalam masa heatmu?”