Janji
Jongseong yang baru pulang sehabis bermain futsal melihat kekasihnya yang sedang duduk di atas kasur mereka, dengan laptop di atas pangkuannya.
Kaca mata bulat yang ia pakai, menambah kesan bahwa kekasihnya itu terlihat sangat sempurna.
“Ngapain kamu?”
Jongseong duduk di sebelah kekasihnya sambil memperhatikan apa yang di lakukan oleh kekasihnya tersebut.
Sunghoon menoleh dan menjauhkan dirinya dari Jongseong. Dan tidak menjawab pertanyaan dari Jongseong.
Melanjutkan pekerjaannya. Jongseong menghela nafasnya, pasti Sunghoon sedang marah padanya karna ia bermain futsal di tengah cidera kaki yang ia derita.
“Kamu marah. Hmm?”
Jongseong menarik tubuh kekasihnya agar mereka saling berhadapan. Sunghoon menatap Jongseong jengkel.
“Itu tau. Kamu tau kalo aku bakalan marah kan? Tapi kenapa kamu gak dengerin apa kata ak-”
cup
Satu kecupan Jongseong berikan pada kekasihnya tersebut. Sunghoon menatap Jongseong tajam.
“Jangan cium-cium, aku masih kesel”
Ucap Sunghoon terus dia ngejauhin badan Jongseong, tapi namanya juga Jongseong ia mengambil laptop milik Sunghoon dan menjauhkannya dari Sunghoon.
Sekarang ia mengukung tubuh Sunghoon.
“Ngapain?”
Tanya Sunghoon.
Jongseong tersenyum pelan, satu tangannya dia bawa buat ngelus pipi kanan Sunghoon.
Sunghoon masih mempertahankan dirinya agar tidak terbuai oleh sentuhan Jongseong.
“Kamu jangan marah dong, aku kan udah minta maaf”
Ucap Jongseong pelan, ia membawa dirinya untuk mencium Sunghoon yang berada di bawahnya. Mencium lama kening kekasihnya tersebut.
Sunghoon bukan tipe yang mudah di rayu, termasuk di rayu oleh Jongseong. Apalagi di tambah ia sedang kesal terhadap kekasihnya itu.
“Gak usah sok sedih kamu”
Sunghoon mendorong pelan tubuh Jongseong yang berada di atasnya, namun Jongseong menahan tangan Sunghoon dengan salah satu tangannya sedangkan tangan yang lainnya menopang tubuhnya sendiri.
“Jong, awas!”
Jongseong menggeleng pelan, ia menatap Sunghoon sekarang.
“Kamu mandi dulu sana, bau habis main futsal!”
Sambung Sunghoon lagi dan Jongseong menggeleng lagi.
Ia mencium leher putih milik Sunghoon dan mengisapnya pelan, meninggalkan jejak kepemilikannya disana dan langsung mendapat pukulan dari Sunghoon.
“Kamu ngapain?”
Sunghoon memengang lehernya dan menatap Jongseong.
“Tanggung banget kalo mau mandi, nanti keringatan lagi”
Sunghoon bukan anak kecil yang tidak mengerti ucapan dari Jongseong, bahkan jika di lihat dari tatapan Jongseong yang berubahpun dia tau. Tau maksud jadi Jongseong.
“Gak hari ini”
Ucapan dari Sunghoon buat Jongseong terlihat sedih, Jongseong menjauhkan dirinya dan duduk di tepi ranjang.
Sunghoon bangun terus beranjak dari kasur ke kamar mandi, menyiapkan air panas untuk Jongseong. Namun tangannya di tarik oleh Jongseong yang ngebuat tubuh Sunghoon oleh dan jatuh di pangkuan Jongseong.
Jongseong tersenyum, ia menarik tekuk milik Sunghoon dan mencium bibir manis milik pacarnya.
Sunghoon ingin menolak, tapi tetap saja tenaga milik Jongseong benar-benar kuat di luar dugaannya.
Jongseong benar-benar tidak bisa di hentikan. Ia mulai melumat pelan bibir Sunghoon, membuat si lawan terbuai. Tangan kanannya menelusup masuk ke dalam balik pakaian yang di gunakan Sunghoon. Mengelus pelan pingang ramping kekasihnya.
“eungghh-”
Satu leguhan dengan lolos keluar dari bibir Sunghoon di tengah ciuman mereka yang semakin dalam dan memanas. Jongseong tertawa senang, ia berhasil membuat Sunghoon tidak berkutik.
Sunghoon melepaskan ciuman mereka dan mengambil nafasnya dan melepaskan kaca mata yang ia gunakan.
Ia menatap Jongseong.
“Kamu curang!”
Ucapnya sedangkan Jongseong lagi-lagi tersenyum dan mengelus rahang tajam kekasihnya itu.
Ia mengelus pelan rahang milik Sunghoon dan tangannya memengang bibir Sunghoon yang selalu bisa membuatnya terbuai, padahal bibir ini juga tidak jarang mengucapkan kata kasar untuknya.
Dia menyukai Sunghoon, semua yang ada di dalam diri Sunghoon.
“Aku gak curang kok”
Jawab Jongseong.
“Jadi kamu gak mau mandi?”
Tanya Sunghoon, sekarang ia melingkarkan kedua tangannya pada leher Jongseong dan jemarinya terlihat bermain dengan surai hitam milik Jongseong.
“Mandi bersama?”
Sunghoon menggeleng pelan, ia mengecup pelan bibir Jongseong.
“Aku udah mandi, males mandi sama kamu”
Jongseong terkekeh pelan.
“Kalo gitu gimana kalo aku buat kamu berkeringat lagi?”
“Besok aku ada kelas pagi Jong, aku juga gak mau orang-orang nanti lihat aku yang jalannya aneh dan ini musim panas, aku gak mau pakai turtleneck”
Ada kembali raut wajah sedih dari Jongseong.
“Tapi terakhir kali itu dua bulan lalu loh”
Sunghoon terlihat berpikir sesaat.
“Harus membuat kesepakatan dulu”
Jongseong menaikan sebelah halisnya.
“Apa?”
Tanyanya.
“Satu kali dan jangan main kasar”
“Iya janji”
Jongseong kembali memajukan badannya ingin mencium Sunghoon, namun di tahan oleh Sunghoon.
“Awas kalo enggak. Aku beneran ngambek sama kamu”
Jongseong tersenyum sambil mencubit pelan ujung hidung Sunghoon lalu membawa Sunghoon kedalam ciuman panas mereka malam itu.