Jam sudah menunjukkan angka 5 sore yang dimana sebentar lagi acara resepsi pernikahan Raihan dan Vanya akan segera dimulai.
Vanya sudah terbalut dengan gaun yang ia design bersama Raihan kemarin. Dengan modal nekat, gaun itu berhasil membuat Vanya menjadi lebih cantik dan tentunya terlihat elegan.
Raihan pun juga sudah siap dengan terbalut jas hitam yang membuat Raihan terlihat sangat gagah.
“Sayang” panggil Raihan.
“Apa?”
“Cantik banget” puji Raihan ketika melihat Vanya yang masih di rapihkan wajahnya itu.
Vanya menunduk malu ketika mendengar pujian dari sang suami.
“Diem ah. Udah sana aku gak fokus kalo kamu disini tau gak” usir Vanya sambil mendorong pelan pinggang Raihan.
Raihan tentunya terkekeh melihat wajah merah tomat itu. “Mba masa istri saya saltingan terus” adu nya ke mba-mba rias.
Tentunya itu membuat sang penata rias tersenyum kikuk melihat kedua mempelai yang terlihat gemas dimatanya.
“Raiii aku bilangin ayah Reza yaaa!”
“Dasar anak ayah”
“AYAHHHHHH”
“Heh! Iya nih keluar” panik Raihan dan langsung keluar ruangan untuk memenuhi keinginan sang istrinya.
Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Tentu acara ini adalah acara yang di tunggu-tunggu kan oleh semua tamu undangan yang sudah hadir.
Ketika MC memanggil Raihan, tentu Raihan langsung masuk daln berjalan menuju tempat yang sudah di tentukan.
Setelah itu tentunya MC memanggil pengantin wanita untuk masuk bersamaan dengan Reza.
Reza menggandeng putrinya dengan berjalan perlahan, wajah Reza tentunya tidak bisa pungkiri kalau ia terlihat menahan tangis.
Sampailah Reza dan Vanya di depan Raihan yang sudah menunggu kedatangan mereka.
Reza serahkan tangan Vanya kepada Raihan, sebelum ia turun ia membisikkan sesuatu kepada Raihan, dan tentunya Raihan membalas dengan anggukan pasti.
MC pun melanjutkan acara berikutnya yaitu sambutan dari orang tua mempelai wanita yaitu Reza.
Reza pun langsung naik ke atas panggung yang tak terlalu tinggi itu lalu memulai sambutannya.
“Pertama-tama saya mengucapkan banyak banyak terimakasih kepada para undangan sekalian karena sudah meluangkan waktunya untuk hadir kesini. Untuk Raihan, menantu Ayah yang Ayah sayangi. Ayah titipkan putri ayah kepada Raihan, jaga Vanya dengan baik, perlakukan Vanya seperti ratu.”
Mendengar itu, Raihan langsung tersenyum dan mengangguk paham atas ucapan yang Reza sampaikan itu.
Sambutan pun kembali di lanjut, dan setelah itu Reza tutup dengan tangis yang ia tahan sejak tadi.
Sontak Vanya menghampiri sang Ayah dan memeluknya dengan erat. Melihat sang ayah menangis tentunya membuat dirinya juga ikut sedih.
“Baik baik sama Raihan ya sayang” ucap Reza.
“Iya Ayah.” balas Vanya.
Setelah itu acara pun kembali dilanjutkan oleh MC. Acara selanjutnya adalah pemotongan kue, Raihan dan Vanya maju ke hadapan kue tersebut, lalu mereka di berikan pisau untuk memotong kue yang berukuran sangat besar.
“Oke kita hitung mundur yaa, mulai dari 3 ... 2 ... 1”
“Silahkan potong kuenya”
Raihan dan Vanya langsung memotong kue itu bersama-sama dengan tawa yang ikut hadir karena kue tersebut susah untuk mereka potong.
“Kuenya keras amat” gumam Raihan.
“Kue boongan anjirt ini mah” timpal Vanya yang masih setia memotong kue tersebut sampai bawah.
Semakin malam tentunya semakin meriah karena ada beberapa artis yang turut di undang untuk memeriahkan acara resepsi dari pernikahan Raihan dan juga Vanya.
MC pun mempersilahkan Raihan dan Vanya untuk menyumbangkan satu buah lagu untuk pesta ini.
“Gue gak bisa nyanyi Rai” bisik Vanya.
“Kamu kira aku bisa? Enggak, Nya”
“Lah terus??”
“Yaudah seadanya suara kita aja”
“Yatuhan..”
Setelah obrolan singkat itu mereka langsung diberikan Mic oleh MC tersebut.
“Jadi kalian mau bawain lagu apa?” tanya MC tersebut.
“Aladdin aja kali ya?” tanya Raihan kepada Vanya.
Vanya tentunya terkejut, bisa bisanya Raihan kepikiran tentang lagu itu, tentunya Vanya tak hapal.
“Aladdin kayaknya bagus” balasnya dengan tatapan maut yang Vanya punya.
Dan detik selanjutnya musik itu terdengar di telinga para hadirin, lalu Raihan dan Vanya langsung menyanyikan lagu tersebut sampai selesai.
“Uuuuu so sweet banget couple kita satu ini” puji MC ketika Raihan dan Vanya sudah menyelesaikan nyanyinya itu.
Acara pun dilanjut dengan foto bersama bridesmaid & groomsmen. Sebelum mereka masuk, ada pertunjukan dari mereka.
Raihan dan Vanya menunggu mereka masuk dan betapa terkejutnya Raihan san Vanya melihat teman-temannya itu sangat amat kompak dalam membuat pertunjukan ini.
Dengan diiri lagu dari club yang teman-teman Raihan kunjungi mereka masuk dengan barang-barang yang membuat Raihan dan Vanya geleng-geleng kepala.
Mulai dari baju haram, sapu, alat pel, pengki, bedcover dan banyak lagi.
“Anjirt ide siapa ini, malu maluin banget dah, itu baju YA TUHANNN WAWA!” ucap Vanya.
Raihan hanya bisa tertawa melihat muka malu yang Vanya tunjukkan itu.
Ketika teman-temannya sampai, Wawa langsung bersalaman dengan kedua mempelai itu dengan cengiran khasnya.
Vanya yang jengkel dengan sontak menoyor kepala Wawa dengan pelan. “Pasti ide lo!” ucap Vanya.
“Setengah, setengahnya lagi ide Dinda sam Erland”
“Bener-bener deh, itu yang lo bawa sumpah bikin malu”
“Gue yang bawa gak malu sih, noh nyokap lo aja ketawa”
“Tau lah Wa”
“Nanti malem di eksekusi sama Raihan HAHAHA”
“SIALAN!”
Mereka pun melanjutkan acara sesi salam-salaman dan setelah itu mereka pun berfoto bersama.
“Happy wedding bro” ucap Erland.
“Happy wedding bos sialan” lanjutnya Dito.
“Happy wedding Raihan Vanya semoga Tuhan memberkati kalian”
“Aaaaa Vanyaaa nikahh, happy wedding yaaap”
“Nanti malem jangan lupa streaming ya pas itu” ucap Dinda
“Itu, apa?” tanya Raihan.
“Make di tanggepin lagi lo!” seru Vanya dan menggeplak pundak Raihan.
“Nih gua mau ucapin buat bestai gua, diem dulu lo pada.” suruh Nazwa.
“Buat sahabat gue, happy wedding semoga kebahagiaan ada di rumah tangga kalian, cepet dapet momongan yaa, buat Raihan mainnya jangan kasar-kasar nanti”
“WA ASLI DAH KENAPA BAHAS ITU TRUS SIH?”
“Gapapa ege, kapan lagi kan ceng-cengin Vanya”
“Bener juga sih”
“PULANG LU PADA” ucap Vanya jengkel.