kenapa ⚠️🔞
“k—kak, kena—ah!” bahkan racauannya sama sekali gak digubris oleh levi yang mengungkung dirinya sehabis bertemu dengan ayah. total buat eren kepikiran, tentang apa yang ayah lakukan atau ucapkan pada lelaki favoritnya itu hingga menjadi seperti ini.
pergerakan di bawah sana begitu brutal dan berantakan. gak ada ciuman lembut, hanya ciuman kasar dan terkesan serampangan yang levi berikan kali ini.
“argh, fuck.” levi menggeram begitu lubang sempit eren menjepit kejantannya. mulutnya mengulum daun telinga eren sensual sampai empunya menggeliat geli.
“kak, pelan– sshh.” desisnya kala levi menggigit lehernya kuat sampai timbulkan bercak keunguan. hisapannya menurun dari leher menuju dada. beri kecupan kecil di area dada eren sebelum puting coklat itu dijilat main-main kemudian dihisap kuat bak bayi yang kehausan.
eren reflek mendongak ketika telapak tangan kasar milik levi meraba paha dalamnya halus sebelum memegang penisnya yang total menegang, meremasnya kuat lalu dipompa dengan cepat, hingga pada cairan putih nan kental milik eren keluar mengotori perut juga tangan levi. orgasme kedua.
“desah.” perintah levi tegas manakala lihat eren yang menggigit bibir bawahnya: menahan lenguhan maupun desahan yang keluar dari ranumnya.
“AKH!— bangsat. pelanhh hiks.”
eren mendesah keras kala ujung kejantan levi menyentuh titik manisnya telak. levi abai akan isakan eren dan tetap melecehkan lubang eren tanpa memberi jeda sama sekali untuk pemuda itu mengambil nafas sejenak.
telapak tangannya beralih meremas kuat pinggul eren, semakin menggerakkan pinggulnya dengan cepat hingga desahan eren kembali terdengar.
“a-ah. fuck you, ren. o-oh.” desah levi seraya menampar bongkahan kenyal milik eren. dua hentakan kuat dan keduanya orgasme secara bersamaan. levi menekan penisnya lebih dalam untuk mengeluarkan semua sperma miliknya di dalam lubang eren sampai sisanya merembes keluar, total membasahi sprei warna putih milik pacarnya itu. lantas keluarkan penisnya di dalam anal eren.
dadanya kembang kempis, meraup oksigen serakah untuk mengisi rongga dadanya yang seakan kosong. netra tajam milik levi menatap eren yang menutupi matanya dengan lengan. lantas merunduk dan gapai lengan itu untuk dialihkan. dilihatnya wajah eren yang memerah dengan mata yang membengkak.
pacarnya menangis, dan levi meringis melihat itu. sedikit banyak sakit hati dapati eren menangis karena ulahnya yang diluar kendali.
“kak, ke—”
“husst.” ucapannya dipotong cepat oleh levi yang kini mencium kedua matanya halus secara bergantian. dahi keduanya saling menempel, lalu cium bibir pacarnya itu lama.
“jangan nangis lagi.”
“kamu kasar.”
“iya, kasar. tau aku, maaf.” matanya menunduk, gestur sopan merasa bersalah. eren tetap pandangi lelaki di depannya itu seraya jemarinya usak rambut lepek levi ke belakang.
“ayah ngomong apa sama kamu?” tanya eren halus. “sampe kamu kesetanan kaya tadi, hm?”
helaan nafas pelan jadi respon. levi gulingkan tubuhnya di samping eren. posisi sedikit lebih tinggi, tangannya meraih kepala eren untuk diletakkan di dada bidangnya lalu peluk tubuh telanjang eren.
“kak,”
“belom mau cerita, adek. jangan tanya, nanti malah meledak jadi repot.” tangan kanannya meraih selimut untuk tutupi tubuh telanjang keduanya. “sekarang tidur. udah malem.”
eren mengangguk ringan. eratkan pelukannya lalu pejamkan matanya. sampai dirasa eren sudah tertidur lelap, levi meraih ponselnya yang berada di nakas. kemudian jarinya menari di atas keyboard: mengirim pesan pada farlan sebelum dirinya ikut terlelap.