kkumasmom

#HoonKilarrr_6

Kelas Jihoon lagi jamkos, cowok itu memutuskan mau ngintip kelas IPS 3, pengen main kalo lagi jamkos juga.

Kebetulan guru yang mustinya ngajar kelas Kyla sekarang harus meeting dadakan, alhasil gak ngapa-ngapain ya jadi jamkos.

Jihoon pun masuk ke kelas sang pacar saat gurunya udah keluar. “Haloo!”

“PAKJIIII!” Seru salah satu murid yang ngeliat dia duluan.

Asahi langsung nyenggol lengan Kyla, “Oi, tuh siapa tuh..”

“Eh haiii!” Ujar Kyla saat Jihoon mendekat ke arah kursinya.

Yang lain pada ceng-cengin. “Ortu kita bersatu gais!”

“PakJi and MakKil oh my Goddd..”

Dan ceng-cengan lainnya yang membuat dua orang itu tertawa pelan. “Udah napaaa..”

Keliatannya Jihoon emang ngakak sih, tapi pas dia menatap Kyla yang persis di depan matanya, senyum cerahnya berubah jadi senyum miring. “Cantik rambutnya diiket gitu.”

Untung aja.. Untung gak ada yang denger karena pada rusuh juga selain Kyla. “Makasih, Ji.”

“Ikut aku ya.” Cowok itu mengacak rambut Kyla, masih senyum miring.

“Hah?” Kyla sendiri awalnya bingung tapi dia ngerti pas Jihoon keluar kelas dan tangannya masuk ke kantong celananya.

Keduanya menuju UKS yang emang gak ada siapa-siapa, bahkan petugas kesehatan disana lagi gak ada.

Tangan Kyla ditarik ke sofa UKS paling ujung yang tertutup dengan banyak tirai kasur. “Duduk sini.” Jihoon menepuk pahanya.

“Ji? Kamu mau ngapain sih?”

“Nurut aja dulu, baru aku jelasin.” Si cowok senderan sambil checking her out.

Bentukan Jihoon dan perilakunya yang tiba-tiba begini aja udah bikin Kyla sedikit needy. Cewek itu pun akhirnya duduk di pangkuan Jihoon. “Ji, mau ngapain sih serius. Aku takut ada yang masuk.”

“Kamu kalo gak percaya aku udah kunci, cek aja.” Kedua tangan Jihoon mulai meraba pinggang Kyla yang duduknya masih menyamping.

Karena Kyla gak bales apa-apa, Jihoon lanjut berbicara. “Aku semalem mimpiin kamu, yang. Jelas banget, aku harus sampe main sendiri tadi pagi sebelom berangkat ke sekolah.” Pas denger itu, Kyla merasa bangga dan senang tapi deg-degan juga.

“Want me to please you?” Tantang Kyla, wajahnya mendekat ke Jihoon yang abis itu mengeraskan rahangnya.

Bibir Kyla mendarat ke bibir Jihoon, sekedar kecupan untuk menggodanya. Dasi Kyla langsung ditarik sama Jihoon sebelum akhirnya mereka berpagut dalam dan agresif.

Rambut belakang Jihoon dijambak saat tangan cowok itu mencekik lehernya pelan. “Oh fuck..” Ucap Jihoon yang terengah-engah.

Kyla merubah posisinya jadi depan-depanan sama Jihoon, leher Jihoon diserbu dengan kecupan Kyla. “Yess… Ah anjinggg… Baby… Keep going..” Jakun Jihoon sempet dijilat.

Saat jakun Jihoon dihisap sama Kyla, badan cowok itu auto ngeflinch. Apa lagi bagian bawahnya yang mengeras. “Mmh fuck..”

Emang udah jago banget, Kyla multitasking, pinggulnya bergerak sehingga miliknya dan milik Jihoon bertemu walaupun masih tertutup, bibirnya masih menghisap area leher cowoknya, dan tangannya mulai membuka seragam Jihoon.

Of course dasi cowok itu dilepas dulu sebelum Kyla pake buat nutupin mata Jihoon. “Sayang? Kenapa ditutup? Aku gak bisa ngeliat ka- Anjing!” Kalimat Jihoon gak berlanjut saat Kyla menghisap bagian dadanya yang udah terbuka.

Kedua tangan Jihoon ditahan sama Kyla, kanan-kiri. “Nanti aku buka ya..”

Cowok itu mendongak sangking suara Kyla terdengar sangat sensual.

Saat beberapa hickeys udah ada di dada Jihoon, bener aja dasinya dibuka. “Aku isep ini juga, boleh ya?” Kyla izin saat dirinya udah di sela-sela kaki Jihoon, salah satu tangannya menepuk junior Jihoon yang udah keras banget di balik celananya.

“Go ahead kitten, you’re so good..” Kepala Kyla dielus lalu iketan di rambutnya dilepas supaya bisa digantiin sama tangan Jihoon.

Boxer dan celananya diturunin, mulut Kyla menghisap dan tangannya bekerja juga. “Sayang, suaranya jangan kenceng-kenceng.. Nanti ketauan.” Kyla terus menatap Jihoon dari bawah.

Sang pacar menggigit bibir bawahnya. “Lebih dalem, sayang..” Pipi si cewek dielus dan ditampar.

Kyla berusaha sebisa mungkin dan bener aja, Jihoon nyaris nyampe tapi dia tahan supaya bisa langsung lanjut. “Fuck.. Sini, yang. Langsung masuk ke kamu.”

Dengan cepat Kyla mengambil kondom yang ada di kantong celana cowoknya dan dia pakein ke junior Jihoon yang masih keras.

Gak tahan, Jihoon kembali mendesah tapi kali ini dia nutup mulutnya. “Aaaahhh my fucking kitten is so fucking good..” Ia sambil mendongak.

“Just for my daddy.” Kyla membuka dalemannya sebelum duduk di atas pangkuan Jihoon lagi.

Rok si cewek agak dinaikin sama Jihoon. “You’re so hot.” Puji Jihoon, dirinya sendiri udah keringetan.

“Thank you, daddy. Aku masukin ya?” Rasanya Jihoon mau gila aja ngeliat bentukan Kyla kayak sekarang.

Perlahan, juniornya masuk ke dalamnya. Pundak Jihoon diremas. “Ah ah.. Ahhh..

“Pelan-pelan, sayang.. Jangan dipaksain.” Ujar Jihoon saat melihat Kyla sedikit struggling.

Dan akhirnya masuk semua.

Belom gerak, keringet tipis udah bermunculan di kening Kyla. “Ji.. Punya kamu gede banget..” Matanya terpejam.

“Aku keras mikirin kamu, cantik. Sekarang kamu bisa gerak gak? Kalo gak, aku aja.” Kancing kemeja Kyla mulai dilepas satu-satu, dasinya tetep terpasang.

Remasan di buah dada Kyla semakin bikin cewek itu nafsu dan mabok situasi. “B-bisa kok..”

“Pinter..” Rahang Kyla dikecup dengan lembut. Jauh beda sama remasan tangannya.

Kyla mulai bergerak naik turun sambil mendongak. “Fuck fuck fuck! You’re so big, holy fuuuuckk..

Ah enak banget anjingg..” Si cowok mulai meremas bokong Kyla.

Mereka berusaha supaya suara mereka gak terlalu keras. “You’re so tight, kitten.”

“Daddy..” Kyla melenguh, Jihoon melemah.

Karena si cowok udah shirtless, lengannya yang berotot diremas sama Kyla. “Punya kamu.” Ujar Jihoon, ngeliatin tangan Kyla meremas lengannya.

Gak lama, Kyla memindahkan tangan Jihoon ke buah dadanya lagi. “Ini punya kamu.”

I know- Ah fuckk.. Aku udah deket..

Me too, daddy.. Shit..

Beberapa hentakan kemudian, “I’m gonna cum, daddy..

Lepasin, sayang. Ah anjingggg..” Inisiatif, Jihoon memasukan jemarinya ke dalam mulut Kyla agar saat keluar, desahan si cewek gak terlalu keras. Air mata Kyla jatuh ke pipinya.

And.. Sampe juga.

Kyla yang masih mendongak selagi mengatur nafasnya langsung ditarik sama Jihoon ke dalam pelukannya. “Capek, sayang? Sini mana yang sakit? Aduh maaf yaa kamu sampe nangis.” Kepala sampe punggung Kyla dielus.

Dua orang itu mengatur nafas dengan baik, Jihoon sesekali mengecup pipi Kyla. “Makasih sayangku.. Maaf ngerepotin ya.”

“Sama-sama, Paji. Glad to help.” Kyla tersenyum saat mereka udah tatap-tatapan.

Cengiran muncul di wajah Jihoon. “Best person ever.” Sekali lagi, cowok itu mengecup bibir Kyla sebelum bantu kancingin kemeja dan bersih-bersih.

“Jalan sama aku sini.” Jihoon menjulurkan tangannya, udah pasti Kyla gak nolak.

Tangan Kyla dikecup. “I love you, cintaku. Makasih banyak yaa. Nanti aku pijitin, aku masakin, aku peluk yang lamaaa..”

“Paji jangan gemes-gemes ih! Ayo mending balik ke kelas.”

“Hahaha iyaa cantik.”

Yang bikin kaget pas Jihoon membuka kunci, mereka berpapasan sama Kyra-Asahi yang mau masuk tapi gak jadi.

Nahkan, bingung.

MarKil : 40 (Alternative Universe, if they never break up)

Mark duluan sampe di apartemennya dari Jepang, sedangkan Kyla pulang sedikit lebih telat hari ini.

Cowok itu masih belom ganti baju, cuman outernya doang yang dia lepas karena emang pengen istirahat sebentar.

Beberapa lama kemudian, Kyla pulang, rada capek tapi pas ngeliat Mark lagi duduk di karpet senderan ke sofa, auto seneng. “Haii..” Dengan cepat Kyla menaruh barang-barangnya dan menghampiri Mark.

“Eh, hi baby!” Cowok itu masih duduk di karpet, baru sadar.

Setelah mereka pelukan, Kyla segera ditarik sama Mark supaya duduk di atas pahanya. “How was your day?” Kedua tangan Mark melingkar di pinggang Kyla.

“Not bad, but not good.” Jawab Kyla, lowkey deg-degan karena penampilan pacarnya.

“Liat aku.” Jemari Mark menangkat dagu Kyla supaya mereka saling menatap.

Kyla gak tau harus ngapain selain salting. “I-iya.. Ya gitu..”

“Kamu kenapa sih?” Mark tertawa pelan sembari mengelus punggung Kyla.

“Kamu ganteng banget sumpah.” Pipi Mark dielus, mata Kyla salfok sama bibir cowoknya.

Mark hanya menatap Kyla dalam sebelum ia bertanya, “Mau kiss?”

Udah pasti Kyla ngangguk.

Mereka maju untuk berpagut. Emang sensasinya beda sih, lebih ke sensual entah kenapa. Mungkin emang dari sananya udah tau arahnya bakal kemana.

Bibir bawah Kyla digigit sama Mark selagi kedua tangannya meremas bokong Kyla. “Mmh..” Cewek itu melenguh, Mark auto mengeraskan rahangnya.

Beanie sang pacar dilepas dan dilempar. Udah mabok situasi banget. “Markie..” Kyla mulai ngegrind.

“Fuck.. Hm?” Mark sempet bergumam pelan sambil ngeliatin miliknya dan milik Kyla yang bertabrakan.

Gak perlu waktu yang lama untuk milik Mark mengeras. “Baby.. I’m hard..”

“What can i do for you, sir?” Rahang Mark dikecup bibir Kyla sekilas.

“Up to you, baby. You can suck it, tapi kalo mau langsung masuk ke kamu, ya boleh aja.” Kekehan Mark membuat Kyla tambah needy.

Karena terlalu needy, Kyla menjawab, “Langsung masuk aja ya? Mau ride kamu, boleh?”

“Boleh, sayang.” Lengan Kyla dielus sama jemari Mark dengan sensual, membuat Kyla merinding.

Celana yang dipake Kyla langsung dilepas sendiri, dibantu juga sama Mark tentunya.

Bawahan mereka udah lepas, Kyla perlahan masukin junior Mark ke dalamnya, pelan-pelan akhirnya masuk. “Mmh.. Fuck fuck.. Aduh..” Si cewek memejamkan matanya sambil meremas pundak Mark.

Pemandangan si cowok membuatnya mendongak sambil menggigit bibir dan dilepas begitu aja bibirnya. “Ah.. Bisa sayang?” Mark kembali menatap Kyla.

“Bisa, daddy.”

“That’s my kitten.. Sekarang gerak. Udah keras banget punya aku.” Paha Kyla diremas.

Dengan sekuat tenaga, Kyla bergerak naik turun. “FUCK! Ah enak..” Kepalanya mendongak, menggoda Mark untuk mendekor.

Beberapa hickeys udah ada, Kyla berkali-kali menjambak rambut belakang Mark yang memanjang. “Daddy.. Mau di- ah!” Belom sempet dilanjutin, Kyla ngedesah sangking nikmatnya.

“Mau apa, hm?” Mark menyisir rambutnya ke belakang.

“Choke me, please.. Spank me, as hard as you want..” Kyla menatap Mark sampe gak sengaja mengeluarkan air matanya.

Cowok itu terkekeh padahal ngos-ngosan setengah mati. “Your wish is my command, baby. I’ll spank you later, okay? Kasian kamunya.”

Pegangan di leher Kyla mengerat, pahanya mulai mati rasa. “Ouch.. Fuckk..” Kyla meringis, masih berusaha untuk tetep bergerak.

Mark menarik gadisnya untuk berpagut dalam. Sesekali ia ngegroan di sela-sela ciumannya. “Baby, you close?” Tanya sang cowok, kening mereka masih bersentuhan sebelum Mark menarik Kyla untuk dipeluk.

“Yes, sir.” Jawab Kyla di ceruk leher Mark. Pelukannya mengerat pas udah hampir mencapai klimaks.

Bokong Kyla diremas lumayan kenceng saat mereka sama-sama keluar. “Ah fuck sayang..” Mark mendongak.

Kyla gak bersuara, dia malah terisak. “Fuck.. It feels so good..” Si cewek terengah-engah.

Walaupun Mark masih mengatur nafasnya, ia mengelus punggung dan paha Kyla. “Are you okay? Yang sakit dimana?” Pipi Kyla dikecup.

Si cewek mengangguk. “Sorry but, you look so so hot.”

“Thank you baby, so do you. You did so fucking well..” Ujar Mark sebelum mengecup kening Kyla.

Keduanya terkekeh pelan. “I love you, my love. Thank you.” Kali ini kepala Mark yang di ceruk leher Kyla, mendusel.

“I love you too, Markie.” Kyla mengelus belakang kepala Mark.

Pelan-pelan, Mark ngegendong Kyla ke kamar mandi. “By the way, kamu cerita hari ini dong. Kenapa tadi pulang-pulang bad mood mukanya?”

Si Paling Ex : 11

Udah janjian abis meeting, Renjun bakal ngajak Kyla makan malem bareng, sekalian nginep di dorm si cowok.

Ternyata meeting selesai lebih cepet.

Renjun auto membuka hapenya untuk ngabarin Kyla tapi chattannya jadi panjang sampe berkali-kali Renjun mesem-mesem sendiri.

Jaemin tiba-tiba negur, “Woi! Lo lagi menjalin hubungan asmara dengan siapa brooohh?”

“Ya elah dia lagi..” Chenle nimpalin.

“Berisik.” Bales Renjun, singkat dan jelas.

Mark tertawa, “Jangan-jangan cewek lo??”

“Emang. Udah ah, gue balik duluan yak.” Renjun tersenyum licik sebelum beres-beres dan pamitan sama yang lain.

Sebelum Renjun keluar, Jisung sempet manggil. “Bang! Nanti kalo udah ketemu sama Kak Kil-“

“Kill! Double kill PUBG maksud lo??” Renjun ngode ke Jisung biar jangan nyebut nama dulu.

“Ehem.. Baca chat aja dah.”

Untung cepet motongnya.

Cowok itu pun menjemput Kyla di deket gedung, lebih tepatnya convenience store. “Lo ngapain nunggu disini, Kil?” Tangan Renjun mengelus kepala Kyla.

“Hai Njun!” Yang bikin kaget, Kyla meluk cowok itu dengan antusias.

“Hahaha hai!” Renjun terkekeh, ia mengelus punggung Kyla.

Si cowok menjauh lalu memegang kedua pundak Kyla dengan kedua tangannya. “Jawab dulu. Itu beli apa?”

“Panadol.. Hehe.. Belakangan ini sering pusing gak jelas, jadi sekalian.”

“Ya elah segala pake panadol, gue kan ada tuh obat cina yang-“

“Iya-iya.. Tapi gue gak suka rasanya..” Potong Kyla sambil tersenyum.

Renjun yang gemas sama kelakuan gadisnya, ikut tersenyum, “Ya kan lebih cepet sembuhnya?”

“Udah ah, ayo makan. Laper.” Kyla yang salting, langsung jalan duluan. Dikejar sama Renjun lalu dirangkul.

Sampe depan restoran, Renjun membuka pintunya supaya Kyla masuk duluan.

Seperti biasa, mereka langsung mesen pas udah nemu tempat duduk yang pas. “Itu aja ya, mbak. Makasih..” Ucap Renjun, ditimpalin juga sama Kyla, “Makasih mbakk..”

Udah sering terjadi, mbak-mbak itu balik ke arah mereka, “Kalian mau sekalian minuman special yang khusus buat couple gak? Kebetulan harganya lebih murah untuk saat ini.”

Kyla membeku sedangkan Renjun menggaruk tengkuknya. “Eh.. G-gak usah, mbak. Makasih tawarannya yaa.”

“Oh baik kalo begitu, sama-sama.” Beliau pun akhirnya memisahkan diri dari dua orang itu.

Karena Kyla makannya jauh lebih pedes dari hari-hari biasanya, dia rada struggling. Sampe akhirnya Renjun ngebukain tutup botol minumnya dan dikasih ke Kyla.

Cewek itu menahan sang cowok, “Gak usah, Jun. Nanti jadi pede-“

“Minum, Kil.”

Mau gak mau Kyla akhirnya minum air dari botol minum Renjun yang emang dia suka bawa kemana-mana. “Makasih.”

“Iya- Eh by the way itu kayaknya bawah dagu lo kena saos deh, sini bentar.” Jemari Renjun mengusap bawah dagu Kyla yang kena saos makanannya.

“Bisa gue bersihin sendiri kali, Jun. Tapi makasih, lagi.”

“Kalo bisa bantu kenapa enggak?”

Keduanya pun mulai ngobrol banyak disitu, sampe gak sadar udah malem banget.

Kyla menguap membuat Renjun terkekeh. “Ayo pulang.”

“Makasih udah ditraktir Pak Kuning!” Ujar Kyla sambil stretching, kayaknya dia sendiri gak sadar kalo dia manggil Renjun dengan sebutan tersebut.

“Sama-sama, cantik. Yuk.” Si cowok bangun duluan dari duduknya lalu mengulurkan tangannya supaya bisa menggandeng gadisnya.

Mereka pun jalan ke arah mobil Renjun yang diparkir di deket gedung, sambil bergandengan tangan.

Sesekali Renjun mengelus tangan Kyla.

Cewek itu gak ngomong banyak, dia salting tapi kembali dibuat bingung. “Jun.”

“Hm?”

“Kenapa kayak gini coba?” Kyla terdiam, gak lanjut jalan.

Renjun menghela nafasnya lalu kembali memegang kedua pundak si cewek. “Nyaman aku gandeng?”

“Ck, Jun.” Kyla mencoba untuk melepaskan genggaman tangan Renjun di pundaknya.

Cewek itu ditarik ke pelukannya. “Mau sampe kapan, Kil?”

Pertanyaan simple tapi penuh makna.

Kyla kembali membeku.

“Mau pake status itu terus? Hm? Emang ngaruh buat kamu?” Renjun melepas pelukannya supaya bisa menatap Kyla.

“Y-ya.. Gak ta-“

Belom juga jawab, Renjun nyosor. Awalnya kecupan biasa tapi jadi ciuman dalam yang penuh dengan rasa kasih sayang.

Kyla membalas ciuman Renjun dengan senang hati walaupun dia juga deg-degan parah.

Kedua telapak tangan Renjun memegang wajah Kyla, sementara itu Kyla mengelus lengan si cowok.

Mereka saling tersenyum di sela-sela pagutan itu.

Tangan Renjun perlahan memeluk pinggang Kyla sebelum kembali menjauh. “Gimana, cantik? Jawab yang bener.”

Kyla memutar bola matanya malas, “Ya tadi aku aja pengen jawab, kamu udah nyosor duluan.” Cewek itu menahan senyumnya.

Renjun ketawa bahagia dengan puas. “Emang gak ada yang bisa manggil kamu ‘cantiknya aku’ selain aku.” Bisa-bisanya dia ngelawak dengan menyisir rambutnya ke belakang, seakan-akan pamer.

“Gak jelas.” Kyla menutup mukanya, salting minta ampun.

Cowok itu pun jalan duluan, ninggalin Kyla. “Awas nanti kamu diculik.”

“Jun buset kapan kamu nyampe sana?” Kyla berusaha mengejar Renjun sampe akhirnya dia berhasil dan memeluk cowok itu dari belakang.

Renjun terkekeh. “Dasar, anak kecil.”

“Sst eh diliatin satpam!”

“Ih biarin aja. Nih biar makin iri.” Kening Kyla dikecup.

Jadi?

MarKil : 39 (Alternative Universe, if they never break up)

Pulang ke hotel abis konser udah pasti Mark dan Kyla tau arahnya kemana.

Si cowok ngebukain pintu kamar supaya Kyla masuk duluan lalu ia melempar sembarang backpacknya sebelum menarik Kyla ke dalam pagutannya.

Selagi berpagut, Kyla mengelus tengkuk Mark sedangkan cowok itu memegang belakang kepala Kyla.

Si cewek memisahkan diri sebentar, “Kok jadi kamu yang nafsu?” Tanya Kyla pas Mark menggigit bibir bawahnya.

Dagu Kyla dipegang sama jemari Mark, “Gak boleh?” Cowok itu sempet terkekeh terus balik mencium Kyla, selagi berciuman, mereka mulai mendekat ke kasur.

Sampe akhirnya Mark terduduk di ujung kasur dan Kyla duduk di pangkuannya, menyamping. “Can i be honest?”

Paha Kyla dielus, “Of course, baby. Kenapa?”

“Aku rada gimana gitu tadi pas kamu ngelap keringet pake baju kamu. Your abs, Mark. Literally everywhere.” Ujar Kyla dengan jujur, tangannya mulai meraba dada Mark.

Cowok itu mulai kegerahan. “Sorry, baby. Aku gak sadar.”

“Pokoknya itu punya kamu.” Mark menggigit bibir bawahnya sambil menatap bibir Kyla.

“It is mine.” Si cewek mulai turun ke sela-sela kaki Mark, ia belutut.

Si cowok mendengus. “You’re so cute.”

Kaos hitam Mark dinaikin sama Kyla supaya dia bisa mengecup bagian-bagian sensitif pacarnya. Udah pasti Kyla terus menatap Mark yang lagi menahan suara.

Masih berjalan dengan normal sampe Kyla menjilat abs sang pacar. “Fuck.” Gumam cowok itu pelan, semakin ngos-ngosan.

Rambut Kyla dielus. “Sayang..” Panggilnya, udah terlalu keras.

“Hm?” Kyla masih ngelanjutin kegiatannya.

“Suck me off, please. My dick is too hard, aku gak kuat ngeliat kamu kayak gini.” Ujar Mark yang frontal itu, sesekali matanya merem, mencoba untuk terus tatap-tatapan sama Kyla.

Please..

Kyla sendiri sampe kaget pas Mark udah se-desprate itu. “I want you to pick one, mulut aku atau tangan aku?”

“Fuck…. Mouth, baby.. Now, please..” Si cowok mendongak saat Kyla meraba miliknya dari luar celana. Emang udah kerasa banget sih.

Si cewek tersenyum puas, jarang-jarang Mark lemah kayak gini. Dirinya membuka celana dan boxer Mark sebelum bekerja hanya dengan mulutnya.

Kedua tangan Kyla ada di paha Mark. Sesekali mengelusnya dengan sensual.

Cowok itu mendongak sambil merapatkan bibirnya. “Babe i love your fucking mouth so much..” Mark memegang belakang kepala Kyla.

Sebelum cowok itu mencapai klimaksnya, ia menarik Kyla lalu ia menggendong ceweknya agar duduk di atas meja hotel itu yang kosong.

Pakaian mereka mulai lepas satu per satu. Sesekali Mark mendekor leher Kyla dengan liar sampe ada beberapa spot yang basah.

Daleman Kyla pun dilepas lalu jemari Mark mulai bergerak. Kyla yang gak sabaran langsung menghentikan cowoknya. “Ahh fuckkk.. Mark udah please, langsung aja..”

“Mau langsung masuk, sayang?” Wajah Mark mendekat ke ceweknya.

Kyla mengangguk penuh dengan rasa needy nya.

Mark mengeraskan rahangnya sebelum menurunkan tubuh Kyla dan dibalik posisinya. Kedua tangan cewek itu menumpu badannya ke meja.

Suara hentakan begitu jelas.

Salah satu tangan Mark menahan badan Kyla. “Fuck, baby.. You like that?” Tanya Mark, kepalanya mengumpat di ceruk leher Kyla.

So much, Markie.. Ah anj- ahhh..

Mark mengambil salah satu tangan Kyla dan memindahkannya supaya bisa memegang leher belakang cowok itu.

Perlahan jemari Kyla masuk ke dalam mulut Mark.

Intense.

Hard.

Deep.

Fast.

Full of sweat.

Desahan begitu kencang sampe akhirnya Mark menutup mulut Kyla dan gantian cewek itu yang menghisap jemarinya.

Air mata Kyla akhirnya keluar sementara keringet Mark semakin muncul di keningnya.

Sesekali juga Mark meremas kedua buah Kyla. “Sayangggg… Fuuuuckk..” Tumben, Mark mengeluarkan desahan yang cukup kenceng.

Baby.. Faster please..” Kyla mulai lemes.

Mark menuruti permintaan gadisnya.

Bokong Kyla juga sempet ditampar lalu diremas beberapa kali.

I’m close..

Me too, sayang..” Balas Mark, gerakan pinggulnya semakin brutal.

AHH FUCK!” Sangking nikmatnya Kyla memukul meja itu pelan.

Mark mendongak penuh dengan urat di lehernya. “Anjing!

Mereka ngos-ngosan banget. Mark membant Kyla supaya bisa cepet tiduran di kasur.

Setelah memakai boxernya, Mark mengelus bokong Kyla dan tangannya yang tadi sempet mukul meja walaupun pelan. “Baby, that was nice.. Thank you..”

“T-thank you juga, babe. Ah fuck..” Kyla masih proses, sedikit terisak.

Ekspresi Mark langsung khawatir. “Ada yang luka? Sakit? Bentar aku ambilin minum-“

“Stay here, bentar aja..” Kyla menahan Mark.

Rambut si cewek dirapihin sebelum keningnya dikecup lembut. “Your afterglow, sayang. Beautiful.” Puji Mark, hati Kyla entah gimana.

“Thank you, love.” Kyla tersenyum dengan tulus saat menatap Mark yang udah senyum juga.

“Pake kaos aku ya.” Mark mulai ngebersihin Kyla.

Tumben banget kali ini fair.

Si Paling Ex : 10

Sangking nekatnya, Kyla ke dorm Dreamies. Dia tau isinya gak ada siapa-siapa selain Renjun karena yang lain pada stay di hotel sedangkan cowok itu lebih memilih untuk langsung ke dorm.

Cewek itu sampe di dorm pas udah jam sepuluh lewat, gak mungkin Renjun udah tidur.

jun, lo udh pulang kan? gue di dorm nih. bukain dong.” Kata Kyla lewat chat.

Bener aja, Renjun yang lagi memainkan hapenya, langsung membuka notif chatnya. “ok, bentar.

Pintu dibuka, Kyla auto kaget. Iyalah, Renjun cuman pake kolornya. “Masuk.” Cowok itu menarik tangan Kyla.

Si cowok terkekeh pelan saat Kyla melepas outernya. “Berhasil dong gue?”

“Berhasil?”

“Iya, gue ngabarin lo di chat kan tadi gue bakal pulang ke dorm. Emang ngode.” Cowok itu menatap Kyla dari atas sampe bawah sambil menggigit bibir bawahnya.

Kyla memutar bola matanya, “Ya elah. Gue kesini tuh pengen ngerayain konser TDS sebenernya, makanya gue bawa soju nih.”

“Tuh kan, bawa soju pula. Emang pengen kan lo?” Goda Renjun, badannya mendekat ke Kyla yang lagi naro soju ke meja makan.

Tiba-tiba, Renjun mengarahkan badan Kyla supaya cewek itu duduk di sofa sebelum dirinya mengambil dua gelas khusus buat soju dan sojunya.

Cowok itu duduk di sebelah Kyla lalu menuang soju ke salah satu gelas yang dia ambil tadi. “Nih.” Renjun ngasih gelas itu ke Kyla.

Kyla minum soju tersebut dengan attractive, menurut Renjun itu salah satu kelemahannya.

Gak lama dia juga ikut minum, Kyla ikut melemah.

Shot kedua. Kali ini Renjun sambil senderan terus sojunya gak sengaja tumpah ke badannya. Area mulutnya juga jadi rada basah.

Cowok itu mendecak, “Ah anjing, tolol Renjun.” Cowok itu mau berdiri tapi ditahan sama Kyla. “Mau bersihin kan? Sini gue berishin.” Ujar Kyla, langsung bersihin pake lidahnya.

Dari mulut, ke dada, dan ke abs cowok itu.

Renjun mendongak sambil tersenyum miring, salah satu tangannya juga megang belakang kepala Kyla.

“Emang needy dari kemaren kan lo? Gak dapet jatah makanya jadi nafsu gini.. Ah fuck..” Cowok itu terkekeh, dilanjutin sama desahannya saat Kyla menjilat jakunnya.

Perlahan, Kyla pindah ke atas pangkuan sang mantan. Keduanya auto berpagut.

Beberapa kali Renjun menggigit bibir bawah Kyla saat cewek itu mulai ngegrind. “Mmh fuck.. Kil..” Renjun meremas bokong Kyla.

“Gak pake ya, sayang?” Tanya Kyla dengan sensual.

Kaos yang dipake Kyla langsung dilepas dan dilempar. “Keras banget ini.” Goda Kyla sambil mengelus milik Renjun di balik kolornya.

“Cantik, lemesin ya?” Pipi Kyla dielus.

“Aku masih mau ciuman..” Kyla ngepout, udah pasti Renjun langsung menarik wajahnya supaya bibir mereka kembali bertemu.

Keringet tipis mulai bermunculan di kening Renjun.

Celana pendek dan daleman yang Kyla pake dilepas. Area sensitif Kyla dielus sama jemari Renjun, “Enak gak?” Goda si cowok, Kyla hanya mengangguk karena dia nahan suara juga.

Jemarinya sempet masuk tapi gak nyiapin, saat dikeluarin, Renjun mengisap jemarinya lalu mengelus punggung Kyla dan membuka kaitan branya dengan salah satu tangannya.

Milik Renjun keliatan lebih besar dari biasanya saat kolornya dilepas. Kyla deg-degan udah pasti. “Wait, Jun.. Pelan-pelan please..”

“Iya, cantik.” Renjun mengecup bibir Kyla cepat sebelum mengadjust posisi mereka.

Ah!” Kyla kelepasan saat junior Renjun masuk semua.

Pundak si cowok diremas.

Renjun menggerakan pinggulnya beberapa kali, sesekali mengecup pundak Kyla dan meremas buah dadanya.

Kyla bergerak naik turun sambil memeluk Renjun, kepalanya mengumpat di ceruk leher mantannya.

Sayang, it feels so good..” Ujar Renjun sambil meremas bokong Kyla.

So good, Jun.. Fuck..” Kyla meneteskan air matanya sangking nikmatnya.

Si cowok menjauhkan kepala Kyla dari ceruk lehernya agar ia bisa mencium gadisnya dengan dalam.

Tangan Renjun mencekik leher Kyla tapi perlahan dipindahin supaya bisa diisap sama mulut cewek itu.

Pemandangan tersebut membuat Renjun mengeluarkan suaranya. “Sayang sssshh fuck..

Setelah beberapa hentakan, keduanya akan mencapai klimaks.

Paha Kyla diremas pelan. “Ah anjing.. Aku udah deket..” Renjun mendongak lagi.

Ah ah.. Ahhh Jun… Mau keluar..” Kyla memejamkan matanya.

Si cowok membantu pergerakan Kyla dengan menggerakan pinggulnya dengan agresif.

Plak plak plak!

Sampe.

Renjun langsung menarik tubuh Kyla supaya bisa dia peluk pinggangnya, “Are you okay?”

Kyla mengangguk, sedikit terisak.

Belakang kepala Kyla dielus. “Perih ya pahanya? Kenapa tadi gak tuker posisi aja, cantik?”

Kyla masih aja terisak di ceruk leher Renjun.

Wajah sang cewek diraih, “Kenapa nangis? Sakit banget-“

“Jun, stop kayak gini. Terus buat apa kita punya status ini, hm?”

Cowok itu diam sesaat sebelum ngomong, “Aku sayang sama kamu makanya aku kayak gini. Aku gunain waktu yang tepat karena kalo kita lagi gak ngelakuin hal ini, aku gak bisa asal ngomong, aku takut kamu gak nyaman.” Rambut Kyla dirapihin sama jemari Renjun.

“Ya gak usah dipaks-“

“Would you be mine again, though?”

Kyla menghela nafasnya. “Jun..”

“Gak usah jawab sekarang, sini cium.” Renjun menarik wajah Kyla, mereka berpagut lagi.

Kali ini beda sensasinya.

Beberapa menit setelah mereka berpagut, Kyla memeluk Renjun lagi. “I love you too, Jun.”

Si cowok tersenyum lalu mengecup pipi Kyla sebelum bersih-bersih.

Masih complicated. We don’t know the answer yet.

#103

Konser lagi, konser lagi.. Sebuah pressure tapi ya enak pasti ujung-ujungnya.

Kebetulan, stadium yang dipake Dreamies lumayan deket sama rumah Haechan, jadi mereka berdua bakal pulang ke rumah orangtua sang cowok.

Kyla udah tau bakal ada rasa needy terhadap cowoknya walaupun Haechan beberapa kali ngelawak di stage atau emang gemes, but still.

Selesai konser, Haechan ke ruang ganti yang ada Kyla disitu lagi nunggu. “You did well, yang.” Kyla memeluk cowok itu sekilas.

Puncak kepala Kyla dikecup, “Makasih ya sayang udah selalu nemenin gue hampir setiap konser.”

Pas Kyla ngelap keringet Haechan dengan handuk yang ada, Chenle dan Jisung masuk, mau ngambil barang. “Yailahh bucin banget sumpah.” Ledek Chenle sambil mengambil barangnya, Jisung nunggu di ambang-ambang pintu.

“Ih tau yak.. Pasti abis ini mau bikin dede- Eh anjir, kok dipukul sih??!” Protes Jisung pas Chenle mukul dia. “Bocil diem deh, bukan bikin dede namanya.”

“Terus?”

“Udah ah ayo keluar, jangan ganggu.”

Candaan Chenle dan Jisung gak mengganggu Kyla dan Haechan sama sekali, keduanya terus bertatapan, sesekali terkekeh.

Tangan Haechan mengelus pinggang Kyla, “Cantik.”

“Ganteng.” Bales Kyla sambil menyisir rambut Haechan ke belakang.

Lagi-lagi keduanya terkekeh lalu siap-siap mau pulang.

Haechan ganti baju dulu pastinya, walaupun rambutnya masih tertata dengan rapih.

Karena mereka dianterin sama staff, tension di mobil terus menaik. Gak ada yang ngomong sama sekali.

Sampe akhirnya mereka masuk ke rumah orangtua si cowok. “Kil, mak gue lagi nonton TV tuh.”

“Lah iya, bentar..” Si cewek menghampiri ibu dari Haechan buat nyapa, Haechan yang ngeliat dari jauh, tersenyum.

Keduanya pun naik ke kamar si cowok dan menaruh barang-barang mereka.

Kyla membuka hoodienya, mengekspos dirinya memakai lingerie berwarna hitam dan gak lupa ganti celana.

Gimana Haechan gak kepanasan coba? Daritadi sang cowok ngeliatin Kyla dari atas sampe bawah. “Yang.. Keras nih..” Mata Haechan ngelirik ke celananya.

“Chan, lo gak capek?”

“Gue mana pernah capek coba?” Si cowok terkekeh dengan lidahnya, salah satu kelemahan Kyla.

Si cewek mendekat ke arah pacarnya yang lagi duduk di ujung kasur. “Mau dilemesin pake apa coba? Tangan? Mulut? Atau mulut gue yang bawah?” Tanya Kyla frontal.

“Mulut. Gue yang ngendaliin. Mau?” Bokong Kyla dielus.

Kyla menghela nafasnya selagi ia berlutut di sela-sela kaki Haechan. “Ya.”

Baru juga mau ngiket rambut, tangan Haechan udah sigap menjambak rambut sang cewek, biar lebih gampang ngendaliin juga.

Kegiatan panas dimulai. Haechan terus mendongak dan mendesah. “Ah, Kil..

Saat si cowok kembali bertatapan dengan Kyla yang ada di bawahnya, ia semakin gak kuat. “Fuck fuck anjing..

Pergerakan lebih cepat, mata Kyla berair. Ia nyaris terbatuk. “Aaahh..” Cowok itu terus mendesah.

Salah satu tangan Kyla meremas paha Haechan, membuat cowok itu menarik Kyla dan membantingnya ke kasur.

Gak tau kenapa, malem ini Haechan beda auranya. “Chan?”

“Fuck.” Gumam cowok itu pelan, gak sengaja ngerobek lingerie Kyla yang dalemnya gak pake apa-apa.

Melihat Kyla yang udah setengah naked, Haechan sekilas mendongak sambil menutup matanya kemudian lanjut meremas dan mengisap area buah Kyla.

Rambut merah Haechan dijambak. “Hyuck..” Nah mampus kalo begini.

Celana pendek dan daleman Kyla dilepas dengan sangat cepat dan kasar sangking Haechan gak sabar.

Jemarinya masuk ke dalam area sensitif Kyla, pundak cowok itu diremas. “Hyuck, ahh..

Fuck!

Beberapa menit kemudian, Kyla merasa dirinya akan mencapai klimaks. “Hyuck Hyuck Hyuck! Please stop, aku mau cum..

Haechan terkekeh pelan lalu langsung mengisap jemarinya yang ia keluarin dari milik Kyla.

Cowok itu membuka kaosnya lalu menurunkan badannya agar Kyla bisa meraba tubuh yang lebih buff. “Hyuck.. Kok jadi lebih buff sih?” Tanya Kyla dengan sensual, sesekali mengecup leher cowoknya.

“Ya kan kamu suka sayang?” Rambut Kyla dielus dengan lembut sebelum pipi cewek itu ditampar.

“Hyuck, put it in, please..” Rengekan Kyla membuat Haechan mengeraskan rahangnya.

“Masukin apa?”

“Your fucking dick, please..” Kyla mengelus lengan Haechan yang ada di sampingnya while giving her doe eyes.

Udah pasti Haechan langsung melemah dan membuka celana dan boxernya sebelum masuk.

Kasur bergerak sangking brutalnya mereka.

Salah satu tangan Haechan menutup mulut Kyla sementara cowok itu menggigit bibir bawahnya.

Tanpa sadar, Kyla mulai masukin jemari Haechan ke dalem mulutnya untuk dihisap. “Sayang, sayang.. Aduh fuck kamu hot banget aaah shit.. Ujar Haechan, ia mengumpat di ceruk leher Kyla supaya suaranya gak begitu kedengeran.

Merasa deket lagi, Kyla memeluk Haechan sambil meremas punggungnya. “Hyuck, i’m about to cum..

Ayo sayang, aku juga.

Keduanya mencapai klimaks masing-masing, Haechan meremas pinggang si cewek.

Selagi cowok itu mengatur nafas, ia mengecupi leher, pipi, kening, dan bibir Kyla berkali-kali.

Kyla hanya mengelus tubuh cowoknya.

“Aku ambilin minum ya, sayang?” Haechan mengecup kening Kyla, lagi.

Cewek itu hanya mengangguk, no energy.

Pelan-pelan, Haechan memakai kolor dan hoodienya lalu ngambilin Kyla minum sekalian jajanan di bawah.

Untung ibu dari si cowok ketiduran di sofa. Mana sempet ngigo, bikin Haechan lari cepet-cepet masuk ke kamarnya.

Kyla jelas aja kaget, “Chan apaan sih??”

“Mama ngigo astaga Tuhannnn kagetttt..”

“Hahahaha kamu mah apaan coba.. Ayo sini mau peluk.”

“Ya sabar, ini pake hoodie aku dulu.”

NaKil : FWB Relationship.

Kyla tau Jaemin bakal ngecat rambutnya hari ini tapi dia berlagak biasa aja dan menjalani harinya dengan normal.

Cewek itu bangun pagi, ngerjain tugas lalu pekerjaan dan having her own quality time. Ya bener sih, dia ngejalanin harinya dengan normal dan lumayan lebih seru hari ini sampe lupa cowoknya ganti warna rambut.

Kyla sempet ketiduran lalu kebangun karena dia keringetan di sekitar badannya. Udah pasti cewek itu bergegas untuk bilasan.

Dari skincare ke dandan tipis sampe akhirnya pas dia mau pake celana, tapi dia lupa ngambil. Jadi dia keluar kamar mandi cuman pake crop top hitamnya. “Aish..” Ia mendecak sendiri lalu keluar dari kamar mandi.

Ya namanya juga manusia ya pasti kaget kalo tiba-tiba ada orang yang persis lagi duduk di ujung kasurnya. “Na?” Cewek itu tercengang ngeliat Jaemin yang sedang man spreading.

Si cowok memainkan alisnya sambil menggigit bibir bawahnya. “Pake celana dulu, sayang.” Suruh Jaemin dengan nadanya yang sensual, matanya nyasar kemana-mana.

“I-iya, Na. I-“

“Relax, cantik.”

“Iya sorry, but you look so hot.” Kyla masih belom gerak dari posisinya.

Padahal tadi nyuruh buat pake celana, tapi Jaemin malah mengundang Kyla untuk duduk di pangkuannya. “Come here.”

Cewek itu pun duduk di atas paha cowoknya, depan-depanan. Otomatis, kedua tangan Kyla melingkar di pundak Jaemin. Sesekali menyisir rambut putihnya.

Tangan Jaemin mengelus pinggang Kyla sampe akhirnya mendarat di bokong Kyla. “You look extremely hot, yang.” Mata si cowok menatap dalam sang pacar.

“Semalem kamu main sendiri ya?” Nah.

Kyla menelan ludahnya. “I-iya, Na. Maaf. Aku tau kamu kecapean, jangan marah ya.”

Jaemin terkekeh, “Gapapa, sayang. At least you’re honest.” Bibir bawah Kyla mulai dielus.

Perlahan, keduanya sama-sama maju untuk berpagut. Salah satu tangan Jaemin pindah ke leher Kyla sedangkan Kyla meremas biceps cowoknya.

Sambil berpagut, Jaemin mengangkat badan Kyla supaya dia yang ada di bawahnya, di kasur.

Telapak tangan Jaemin memegang belakang kepala Kyla yang hampir kena head board kasur.

Daleman Kyla dilepas secara cepat lalu jemari Jaemin mulai bermain di sekitar sana. Kyla mendongak sambil menggigit bibir bawahnya, ia mengeluarkan desahannya. “Na..

“Hm?” Gak ada berhentinya Jaemin menatap dalam Kyla.

Enak.. Please go faster.. Ah fuck..” Cewek itu menjambak rambutnya sendiri.

Bukannya jemarinya bergerak lebih cepat, Jaemin malah pindah posisi jadi di sela-sela paha Kyla. Giliran mulutnya yang bekerja.

His tongue is definitely driving her crazy. “Fuck fuck! Naa ahh..” Rambut Jaemin dijambak lagi, namun lebih kenceng.

Di sela-sela kegiata, Jaemin tersenyum miring. “Mau cum?”

Kyla mengangguk. “I’m close, sir.”

Si cowok ngegroan karena panggilan Kyla. “Bisa tahan?” Tanya Jaemin, sambil membuka celananya.

Karena udah tau Kyla bakal dapet yang lebih enak, dia ngangguk dengan lemes. Air matanya terkumpul di matanya.

Milik Jaemin pun mulai masuk. “Fuck.” Gumam cowok itu sambil meremas paha Kyla.

“Sir?” Kyla menatap Jaemin sambil meremas punggungnya.

“Hm?”

“B-boleh gak aku di atas?”

Si cowok terkekeh lalu mengecup bibir Kyla. “Kamu kuat kan? Ini udah nangis loh. Nanti kesakitan, aku gak tega ngeliatnya.”

Iyalah, gak tega. Sekalinya Kyla minta di atas, dia harus lanjutin sampe mencapai klimaks.

“Kuat kok. Boleh ya?” Doe eyesnya keluar.

“Go ahead.” Cowok itu udah membalik posisi mereka, jadi Jaemin yang nyenderan di bed head boardnya.

Kyla mulai bergerak naik turun. Suara hentakan juga mulai kedengeran. “Fuck, it feels so good, kitten.” Jaemin meremas buah dada Kyla.

Sir, spank me please..” Tanda-tanda Kyla pengen sang pacar bermain kasar.

Tanpa ragu, Jaemin ngespank si cewek. “Mmh.. Fuck…” Kyla mendongak.

Tangan Jaemin mulai masuk ke dalem kaos crop si cewek tanpa membukanya full.

Remasan tangan si cowok membuat Kyla semakin gak kuat sampe mengeluarkan air matanya yang langsung diusap.

Beberapa hentakan kemudian sampe urat bermunculan di leher sampe kening Jaemin. “I’m fucking close..”

“Sir, i wanna cum..”

“Cum, kitten. Cum. You’re doing so good fuck…” Jaemin ikut membantu pergerakan Kyla dengan mengontrol pinggangnya.

Keduanya pun mencapai klimaks.

Entah apa yang terjadi sama Kyla, yang biasanya kecapean banget, ini malah dia masih mau lanjut berpagut setelah medesah dan mengatur nafas sebentar.

Meanwhile, Jaemin masih proses.

Cewek itu membuka kaos cowoknya lalu mengecup bagian-bagian sensitifnya. “Sayang- Ah..” Suara desahan Jaemin keluar.

Lalu bibir Kyla kembali bertemu sama bibir Jaemin, penuh nafsu. Tangan Jaemin meremas pinggang Kyla.

Bibir Kyla mulai mendarat di leher si cowok yang berinisiatif untuk mendongak. Ya jelas, Kyla langsung mencium jakunnya.

Suara desahan kembali terdengar.

Ditambah Kyla sambil mengelus abs milik si cowok dan menjilati jakunnya.

“Sayang fuck!” Kayaknya pertama kali Jaemin sekenceng ini suaranya pas lagi ada hot session.

“Aku bersihin ya..” Ujar Kyla dengan sensual sembari perlahan turun ke sela-sela paha Jaemin. Membersihkan apa yang keluar dari milik si cowok.

“Anjing.” Gumam Jaemin pelan.

“Sayang.. Udahan yuk? Nanti aku keras lagi, sini naik. Aku kasih aftercare ya?” Si cowok menahan desahnya sambil meremas bantal.

“Bentar lagi please?” Kyla ngepout ke Jaemin.

“Ah fuck, you’re such a needy little whore.”

MarKil : 38 (Alternative Universe, if they never break up)

Percaya gak percaya, dua orang ini udah lama banget gak ngelakuin aktivitas panas. Entah karena apa.

Di saat NCT 127 show di Manila, Kyla udah dikasih tau kalo dia gak harus ikut karena Mark dan member lain akan langsung pulang pas konser udah selesai.

Sebelum flight balik, Mark dapet notif dari sang pacar. “markie, mau aku book hotel deket bandara?? tktnya km kecapean kalo langsung plg ke apart

Mark membalas chat itu dengan senyuman di wajahnya, “its okay baby, aku langsung plg ke apart aja, aman kok..

Sang cowok tidur sepanjang flight. Gak lupa ngabarin ceweknya kalo dia udah sampe.

Bahkan sangking capeknya, dia tidur lagi sepanjang perjalanan dari bandara ke apartemen.

Bangun-bangun, dapet chat lagi dari Kyla, “markie, masih lama? aku needy :(

Untung jaraknya udah deket, Mark auto mengeraskan rahangnya. “almost there, baby. wait for me.

Jantung keduanya berdegup dengan kencang.

Mark membuka pintu apart lalu segera menaruh barang-barangnya ke atas kitchen island yang lagi kosong.

Ia menghampiri sang pacar yang lagi ada di kamar mandi dalem kamar. “Baby??” Panggilnya.

Kyla kaget, jelas aja. “M-markie? Cepet banget?” Cewek itu keluar kamar mandi yang dariawal pintunya kebuka.

Mark tergesa-gesa. “Fuck, i missed kissing you.” Kedua tangan Mark meraih wajah sang pacar lalu memagut bibirnya dalam.

Gak lama, badan si cewek digendong sama Mark lalu dibawa ke ruang tengah. “Baby, baby.. Fuck..” Si cowok terengah-engah saat menidurkan Kyla di bawah badannya, di sofa.

Dengkul Mark sengaja ia geser di sela-sela paha Kyla. Kedua tangan Kyla melingkar di pundak si cowok, rambut belakang Mark sesekali dijambak. “Markie.. I love your fucking hair so much.”

Bibir Kyla dikecup sekali lagi, “I’m glad you like it, baby.”

Celana pendek dan daleman Kyla dilepas. “My favorite food, fuck.” Paha Kyla dipukul pelan sama Mark.

Selagi Mark sibuk bekerja di bagian sensitif Kyla yang bawah, tangannya mengelus paha Kyla.

Tangan Kyla masih menjambak rambut Mark. “Ahh fuccckkk… Please, please.. It feels so good..

Mark tersenyum miring di sela-sela kegiatannya. “Wanna cum?” Tanya Mark sambil meremas dua buah Kyla dari luar tank top si cewek.

Yes, daddy. Aaaah fuck fuck ahh..” Sebelum nyampe, Kyla's legs wrapped around Mark's neck agar sensasinya jauh lebih nikmat. Cowok itu hanya bisa ngegroan karena terlalu turned on.

Sang cowok terkekeh pelan di keadaannya yang terengah-engah itu. Ia mengusap mulutnya yang basah. “It’s been a long time, huh? Kamu keluarnya banyak hahah.” Pinggang Kyla dielus.

Kyla yang tadinya merem masih proses, mencoba untuk membuka matanya, “Markie, masukin..”

“Masukin apa?” Goda Mark.

Tangan Kyla menepuk milik Mark yang udah keras di balik celananya. “Ini, daddy. Pretty please.” Doe eyesnya keluar, Mark melemah. Ia kembali mengeraskan rahangnya.

Setelah sekian lama, Mark menampar pipi Kyla lalu mencekik lehernya. “My needy fucking whore.” Ujarnya sebelum memagut bibir Kyla kembali.

Setelah beberapa menit mereka berciuman, Mark membuka kaos, celana dan boxernya, sedangkan Kyla membuka tank top dan branya.

Mark tersenyum miring, “Good.” Kening Kyla dikecup sebelum dirinya masuk ke dalem si cewek.

Hentakan dimulai.

Mark merebahkan kepalanya di ceruk leher Kyla, mempermudah si cewek untuk menjambak rambut gondrongnya. “Daddy faster..

Ah fuck.” Ujar Mark pelan. Tangannya mulai meremas salah satu dari dua buah milik Kyla dengan pelan.

“Enak, sayang?” Mark menatap Kyla yang udah gak sanggup. Cewek itu hanya mengangguk. “Jawab, kalo gak aku berenti.” Pipi Kyla dielus.

“Daddy i’m sorry, aku lemes.. Please..” Cewek itu mendongak sangking gak kuatnya.

Selagi Mark mulai mendekor leher cewek itu, dia ngomong, “Call out my name, sayang..” Suruh Mark dengan suaranya yang sensual sebelum ia bergerak cepat dan kenceng.

Kyla memejamkan matanya sambil meremas punggung si cowok. “Fuck fuck fuck! Ahhh Minhyunggg….. Aahhhhh” Air mata Kyla keluar.

Baby fuck.. Ahh sayang..” Mark akhirnya ngedesah sangking lemah dan enaknya.

Plak plak plak!” Suara hentakan begitu keras sampe posisi sofanya gak seperti semula.

Mark mengecup pipi Kyla cepat lalu mengelusnya, “Baby.. I’m cumming..” Ujar cowok itu membuat Kyla mencoba untuk menatapnya balik. “Ma- mau keluar..”

“Ladies first, baby.” Pipinya Kyla kembali dikecup sebelum ke bibir.

AHH!

Mark menyusul, “Anjing!” Ia menyisir rambutnya ke belakang sembari mendongak.

Kyla udah terlalu lemes buat ngomong, dia mencoba untuk kembali bernafas dengan normal.

Begitu juga dengan Mark walaupun dia langsung berusaha setengah mati buat ngambilin Kyla air minum dari botolnya yang di kitchen island tadi. “Baby, minum dulu sini. Pelan-pelan..” Kepala Kyla dielus.

Perlahan si cewek duduk, dengan bantuan Mark of course.

Tadinya Kyla mau minum sendiri tapi Mark yang udah duluan megangin. “You did well. Sorry aku kasar ya cantik.”

“Don’t worry babe, i’m fine, kok.” Bales Kyla sambil mengelus pipi Mark.

Si cowok tersenyum lalu memeluk ceweknya. “I love you.”

“I love you too, Markie. Makasih ya.”

“Makasih juga, sayang.” Bibir Kyla dikecup.

HeeKil [2]

Entah kenapa karena belakangan ini sibuk, Kyla dan Heeseung lagi suka phone sex. Atau bahkan langsung videocall.

Di saat Heeseung udah punya waktu, dia menghampiri ceweknya di apartemen Kyla sendiri yang lagi ngerjain tugas.

Saat Heeseung membuka pintu, Kyla yang lagi di ruang tamu duduk di karpet, kaget. “Hee?!”

“Sayaaaangg!” Setelah cowok itu menutup pintu, ia langsung jalan ke arah Kyla dan memeluknya yang masih duduk.

Walaupun Kyla malu setengah mati karena kegiatan mereka sebelum ketemuan, dia tetep respon Heeseung kayak biasa.

Heeseung yang duduk di sofa sesekali memijit pundak Kyla, posisi juga pas. “Hee udah ah jangan..”

“Istirahat sayang..” Kepala Kyla dikecup dari belakang.

“Iya bentar.” Kyla beneran menghindari kontak karena dia semalu itu sedangkan Heeseung is checking her out sambil menggigit bibir bawahnya.

Akhirnya Heeseung senderan + man spreading sambil memainkan hapenya, nungguin Kyla.

Gak lama, Kyla noleh ke belakang, “Hee- ehem.. Aku minta tolong dong.” Cewek itu sempet tersedak melihat pemandangan cowoknya.

Heeseung auto duduk biasa, “Kenapa?”

Sambil ngasih tau lembar kertasnya, Kyla masih rada noleh ke belakang. “Ketik atau baca ini dong tolong, abisnya soal yang ini doang panjang bang-“ Kalimatnya terpotong sama Heeseung yang menarik wajah Kyla supaya bisa berpagut.

Lembar kertas itu perlahan ditaro ke meja sama tangan Heeseung satu lagi. Masih sambil berciuman.

Mabok situasi, Kyla menjambak rambut belakang Heeseung.

Cewek itu pun perlahan mendorong badan Heeseung supaya kembali menyender, badannya mulai pindah posisi ke sela-sela paha pacarnya.

Iket pinggang, celana, dan boxer Heeseung dilepas satu-satu sama Kyla dengan sensual. Heeseung cuman bisa menggigit bibir bawahnya terus sambil menjambak pelan rambut Kyla.

Tangan dan mulut Kyla mulai bekerja.

Ah ah ah.. Fuck..” Akhirnya cowok itu ngelepasin desahnya.

“You like that, Hee?” Si cewek tersenyum miring selagi menatap Heeseung yang udah berkeringat tipis.

Fuck fuck.. Yes i do.. Keep going, cantik..” Pinggul cowok itu mulai pengen gerak tapi dia mengurung niatnya.

Sebelum cowok itu keluar, ia menarik Kyla supaya bisa duduk di atasnya dan lanjut berpagut.

Kedua tangan Heeseung meraba punggung Kyla. “You look so fucking sexy, sayang..” Puji Heeseung sambil memainkan strap lingerie hitam Kyla yang rada crop.

“Hee, mau di kamar, please..” Kyla mulai bergerak di atas cowok itu yang gak pake bawahan. “Hm? Kamu jadi lebih needy ya..” Heeseung mengangkat tubuh Kyla.

Dengan mudah, tubuh Kyla dibanting ke kasur.

Mereka kembali berpagut, Heeseung udah pasti di atas.

Celana pendek hitam yang dipake Kyla, mulai dilepas sama salah satu tangan Heeseung. Satunya lagi sedang meremas buah milik Kyla ke dalem lingerienya.

Daleman si cewek pun juga dilepas. Jemari Heeseung mulai bergerak di dalam sana sembari terus berpagut.

Kyla mendesah di sela-sela ciuman mereka, “Mmmmhh- Hee..

“Enak, sayang?” Rambut Kyla dirapihin pelan.

“So fucking good..” Kyla mendongak, membuat Heeseung langsung memberi beberapa tanda merah.

Sesekali leher Kyla juga dijilat.

Sebelum masuk ke main game, Heeseung mengikat kedua tangan Kyla dengan iket pinggang yang dia bawa tadi.

Si cowok melepas kaos hitamnya. “Aku masuk sekarang ya?”

Kyla hanya bisa mengangguk setelah dia mencapai klimaksnya tadi.

Plak plak plak! Suara hentakan begitu kencang.

Kasur juga berdecitan.

Heeseung saat melihat viewnya dari atas auto mingkem lalu memejamkan matanya. “Fuck.

Hee.. Ahh.. Please..” Rengekan Kyla makin membuat Heeseung bergerak dengan cepat dan lebih dalam.

Air mata Kyla pun keluar.

Heeseung langsung membuka ikat pinggangnya dari kedua tangan Kyla yang terikat lalu menaruh kedua tangan cewek itu ke punggungnya.

Auto menjadi target remasan.

Anjingg…” Desah Heeseung saat punggungnya diremas sama tangan Kyla.

Kepala Heeseung ada di ceruk leher Kyla, bawahnya masih bergerak cepat.

Yang tadinya sibuk mengecupi leher Kyla, mulut Heeseung mulai turun ke dua buah Kyla yang terekspos karena lingerie hitamnya dinaikin sedikit.

Lagi-lagi rambut Heeseung dijambak sama salah satu tangan Kyla. “Shit shit shit… Hee, i’m close..

Ahh sayanggg.. Kamu cantik banget..” Bales Heeseung, masih sibuk mengisap.

Hee, i’m cumming… AHHH..

Ah fuck!” Heeseung menyusul setelah Kyla.

Gak ada yang ngomong, mereka cuman mengatur nafas selama beberapa menit.

Tangan Kyla mengelus punggung cowoknya yang rebahan di atas badannya.

Si cowok menatap Kyla, “Sayang, kalo mau mandi, jangan ganti baju ya.. Kamu cantik banget sumpah..” Cowok itu masih sedikit ngos-ngosan.

“Heem.” Bales Kyla, masih proses.

Kening, pipi, dan bibir Kyla dikecup sama bibir Heeseung. Rambut cewek itu dirapihin.

Setelah bersih-bersih, mereka ambil posisi cuddle.

Biasanya Heeseung yang meluk Kyla, sekarang dia yang tiduran di dada si cewek, kedua tangannya melingkar di pinggang Kyla.

Pipi Heeseung dielus, “Uuu bayi..”

“Tidur, cantik..” Heeseung mendongak.

Kyla terkekeh, “Nyanyi dulu dong, kayak biasa..”

“Kamu dong yang nyanyiin..”

“Bareng deh sampe ketiduran..” Canda Kyla.

Keduanya terlalu banyak canda dan tawa sampe akhirnya ketiduran sendiri.

#102

Kali ini konser ke Tokyo, Kyla ikut karena pekerjaan yang dikerjain selama beberapa hari ini gak terlalu padet dan bisa dilaksanakan secara online.

Sekalian liburan dan refreshing.

Setelah konser, Haechan mengajak sang pacar makan di salah satu restoran yang buka deket hotel.

Keduanya saling ngesimp dariawal mereka mau berangkat keluar karena udah pasti mereka ganti baju.

Gak lama setelah memesan makanan, mereka masuk ke dalam ruangan sendiri di restoran itu.

Si cewek menghela nafas sambil membuka outernya. Not knowing her boyfriend is checking out on her sangat dalam.

Kyla cuman memakai tank top hitamnya dan skinny jeans hitamnya. Oh, and her glasses. Mampus gak Haechan? Mampus sih.

Gak kalah, si cowok memakai kaos simple dan beanie.

Tension di ruangan sangat tinggi, mereka sok biasa aja sampe Haechan gak sanggup buat ngajak Kyla.. You know..

Si cowok memanggil pacarnya, “Sayang?”

Kyla yang lagi main hape auto nengok, lowkey deg-degan. “Hm?”

“Sini, pangku.” Haechan menepuk salah satu pahanya.

Kyla yang gak mungkin nolak karena dia juga pengen, langsung duduk di salah satu paha Haechan.

Wajah si cewek diraih dengan tangan Haechan yang berurat untuk berciuman, of course.

Kyla si ‘tsundere’, masih menyilangkan tangannya. Tapi dia melemah karena Haechan menggigit bibir bawahnya.

Salah satu tangannya di tengkuk Haechan. “Mmhh.. Kok lo tau sih gue lagi pengen makeout?” Tanya Kyla di sela-sela ciuman.

Mereka lanjut lagi sebelum Haechan menjawab, “Lo kira lo doang?” Si cowok maju lagi, sesekali terkekeh membuat Kyla terkekeh juga.

Out of a sudden, tangan Haechan nyasar ke leher Kyla, tangan Kyla juga sesekali mengelus dada dan lengan si cowok.

“Cantik banget lo sumpah, yang..” Ujar Haechan.

As always, mereka mengucapkan kalimat terus lanjut ciuman lagi sebelum dibales. “Lo juga ganteng banget woi.. Mana pake beanie lagi fuckk..” Bibir bawah Haechan dielus dengan jemari Kyla.

Kalimat Kyla barusan membuat Haechan tertawa pelan.

Keduanya lanjut berpagut sampe tiba-tiba Haechan yang terlalu mabok situasi mulai mendekor leher dan dada Kyla.

Otomatis cewek itu mendongak, “Chan..”

“Hmm..” Tangan si cowok juga mulai meremas buah milik si cewek.

Lengan Haechan auto ditahan. “Chan, chan.. Udah.. Ada yang jalan kesini kayaknya.” Kyla menahan suaranya.

Bener aja, pintu geser kayu itu diketuk pelan sebelum dibuka, karena gak keburu duduk di tempat sendiri, Kyla pura-pura jongkok di sebelah Haechan, sembari megangin teling cowok itu.

Sumimas-

“CHAN! Gue udah bilang kan! Ada binatang tadi- Eh.. Ehem.. I’m sorry..” Dengan cepat, Kyla kembali duduk di tempatnya.

Waitress itu tersenyum dan menaruh hidangan yang telah dibuat untuk dua orang ini.

Setelah pelayan itu keluar, Haechan dan Kyla saling menatap baru keduanya tertawa beberapa detik setelah itu.

“Anjing HAHAHAH!”

“HAHAHAHA! Jago banget anjir lo.” Puji Haechan setengah bercanda.

Gak lama Haechan menutup mukanya, “Malu banget gue asu..”

“Salah lo bego.. Udah gue suruh udahah masih aja remes-remes..”

“Lah abisnya enak, sini gantian sama mulut- aduh!” Saat Haechan pura-pura maju ke arah Kyla, mulutnya auto ditampol pelan sama cewek itu. “Nih anak gak ada akhlak ye.”

“Tapi seriusan ya, yang.. Nanti malem kita lanjut. Pengen choco chip.” Ujar Haechan frontal.

Kyla menahan senyum dan kesaltingannya, “Mending makan wasabi lo biar gak banyak cocot.”

“Saltingnya biasa aja, sayang..”

“Lee Haechan bacot.” Ujar Kyla sekali lagi sebelum makan, setiap Kyla ngomong gitu pasti Haechan selalu terkekeh.

Ya ditepatin sih.. Sampe tiga ronde buset..