MarKil : 37 (Alternative Universe, if they never break up)
Gak harus nunggu lama untuk Mark sampe ke tempat Kyla sekarang. Ia memarkir mobilnya di basement bawah, baru aja mau naik menghampiri si cewek. Tapi udah nongol duluan.
Awalnya Kyla masih pake kemeja. “Hi Markie.” Dengan santai, ia mengecup bibir Mark. “Ayo masuk mobil.”
Si cowok sekilas membeku tapi abis itu mereka langsung masuk ke mobil. “Baby.” Panggil Mark.
“Hm?” Kyla masih sibuk nutup retsleting tasnya.
“Come here.” Paha si cowok ditepuk sama tangannya sendiri.
Untung gak keliatan kalo ekspresi Kyla deg-degan banget. “Bentar ya. Ini susah ketu-“
Tas yang di paha Kyla diambil sama Mark dan ditaro ke dalem dashboard. “Focus on me, baby.”
Kedua mata mereka bertemu. Jantung Kyla udah gak tau kemana. “Bisa?” Lanjut si cowok.
“B-bisa.”
“Good.” Mark tersenyum tipis.
Kyla pun pindah ke pangkuan pacarnya, ia mengelus belakang rambut Mark. Kepala mereka perlahan mulai maju untuk berpagut.
Kedua tangan Mark mengelus punggung ceweknya, lalu memeluk pinggangnya. “Too good.” Ujar Mark sambil mengelus bibir bawah Kyla yang udah lumayan basah.
Kancing kemeja Kyla dicopot satu-satu sama Mark sambil mereka berpagut. Gerakan si cowok sangat lambat, bikin Kyla jadi sedikit gak sabar.
Saat kemeja yang Kyla pake udah dilepas, Mark mulai meremas dua buah milik si cewek dengan sensual.
Suka kebetulan emang. Selama perjalanan, Mark memasang lagu-lagu dari playlistnya dan tersambung ke radio.
Situasi seakan-akan menjadi lebih panas.
Kyla menahan desahnya saat remasan tangan Mark semakin kencang. Bibir si cowok juga lagi mendekor leher Kyla.
Jemari Kyla mulai mengelus leher Mark, sampe jakunnya membuat cowok itu menelan ludahnya.
Kedua orang ini masih aja berpagut. Iketan rambut Kyla dilepas sama Mark. “Let’s make love.” Ucap Mark saat Kyla udah ada di bawahnya.
“Mark.” Panggil Kyla.
Pipi Kyla dielus, “Yes, love?”
“Nevermind.”
Si cowok terkekeh pelan sebelum ia mulai mengecup pundak Kyla. Strap tank topnya diturun-naikin. “Cantik.”
“Aku masuk ya?” Izin Mark setelah celana dan boxernya udah turun.
Kyla mengangguk dengan senyum tipisnya. “Ahh..”
Kaos hitam Mark dilepas sama Kyla. “Fuuckk…” Jemari Kyla meraba dan mengelus badan si cowok yang semakin buff, membuat Mark mendongak.
Tempo mulai cepet.
Kedua tangan Kyla meremas punggung cowoknya. “Fuck.. Faster please..” Matanya tertutup rapat sangking sakit dan nikmatnya.
Pinggang Kyla diremas pelan sama si cowok. “Ah anjing enak… Shit..” Mark mendongak selagi menggigit bibir bawahnya.
Yang tadinya cepet jadi agak brutal.
Kyla memindahkan tangan Mark ke lehernya. “Fuck.. Sayang, kamu hot banget..” Ujar Mark, masih bergerak.
“Sssh aaah Minhyung…”
Nah. Mark sendiri sampe merinding dan itu yang membuatnya hilang kendali. “Anjing.” Mark yang tadinya mau nampa Kyla, ngelampiasin ke nyisir rambutnya ke belakang dengan agresif.
Keringet udah dimana-mana.
Mobil gerak sana-sini.
Very intense.
Lengan Mark diremas. “Mark, i’m gonna cum..”
“Me too, sayang. Ah..”
Keduanya mencapai puncaknya masing-masing.
Beberapa menit mereka gak ngomong sangking capeknya. Mark merebahkan dirinya diatas badan Kyla, tangannya bergerak ke paha si cewek untuk memijitnya sesekali.
Punggung sampe rambut belakang Mark juga dielus sama tangan Kyla.
“You did well, baby.” Si cowok setengah bangun untuk menatap Kyla. “Ah aku capek banget.”
“Pake hoodie aku ya? Aku ambil dulu ke belakang, and then kamu tidur.” Suara Mark sangat lembut.
“Perjalanan kesini kan gak jau-“
“I know, sayang. Aku muter-muter biar kamu enak tidurnya.” Kening Kyla dikecup.