kkumasmom

#HoonKilarrr_4

Kalo orang lain, pasti bakal lebih pilih berangkat di jam yang normal kalo ada acara sekolah. Kalo Kyla-Jihoon, malah pengen duluan di sekolah.

Keduanya jalan pagi sebelum beberapa jam acara dimulai. Entah mereka emang mau jajan bareng, nyiapin kamera buat acara nanti, nyantai di kelas kosong, dan lainnya.

Seru aja suasananya.

Tapi kali ini, karena Kyla berangkat dari rumahnya sendiri, dia kaget ngeliat bentukan cowoknya itu. Sama juga dengan Jihoon.

Kedua jantung mereka berdetak sangat cepat sangking deg-degan ngeliat satu sama lain.

Pas mereka udah ketemuan di lorong sekolah, Jihoon auto membuka tangannya supaya Kyla masuk ke pelukannya sebentar. “Bawa kaos extra?” Tanya Jihoon, tiba-tiba.

“Huh? Buat?” Si cewek mendongak, tangannya memeluk pinggang Jihoon.

“Kamu pake tank top item sama outer. Kalo nanti kepanasan gimana?” Tatapan Jihoon tajam.

Sport jantung lagi. “A-aku gak bakal buka outerny-“

Dengan cepat, Jihoon mengecup bibir Kyla lalu menariknya ke dalem perpus yang emang jaraknya deket sama mereka. Gak lupa, kali dikunci sama Jihoon pintunya.

Keduanya berpagut gak lama setelah itu. Tangan Kyla sesekali mengelus belakang leher Jihoon. “Ji, masih pagi tau.” Kyla terkekeh pelan.

Jihoon menaikan salah satu alisnya, “Lah kamu mau aja?”

“Ah bodoamat.” Kali ini Kyla yang maju untuk mencium cowoknya.

Badan Kyla digendong lalu ditaruh ke atas meja. Posisi Kyla duduk sedangkan Jihoon berdiri di sela-sela kakinya yang melingkar ke pinggang cowok itu. “Kil, kamu cantik banget loh.”

“Makasih tapi ini kamu kaosan item aja bikin aku pengen.” Dengan jujur, Kyla bilang membuat Jihoon tersenyum miring. “Ayo, main bentar. Masih jam segini.” Si cowok mengecek jam lewat jam tangannya.

Kyla menggigit bibir bawahnya sebelum tangannya menarik kepala Jihoon agar mereka kembali berciuman.

Badan Kyla perlahan ditidurin di meja itu, salah satu tangan Jihoon juga nahan kepala cewek itu supaya gak sakit. “You look so fucking hot dari atas gini.” Gantian, Jihoon yang gigit bibir bawahnya. Badannya udah naik ke meja juga, lebih tepatnya di atas Kyla.

Outer si cewek ditaruh jadi ‘bantal’ Kyla.

Jihoon meremas dua buah milik pacarnya. “Feels good, right?”

Kyla melenguh, membuat Jihoon semakin keras. “Yang, mau sekarang. Please.” Pinta Kyla sambil ngepout, salah satu kelemahan Jihoon.

Dengan cepat, ia membuka iket pinggangnya beserta celana dan boxernya. “Sabar sayang, aku pake kondom dulu.” Jihoon mengecup dahi Kyla cepat.

Beberapa saat kemudian, junior milik si cowok udah masuk. Jihoon memulai hentakannya dengan agresif. “Ah fuck Ji!” Kyla meremas pundak Jihoon.

Kaos hitam cowok itu dilepas, tangan Kyla pindah untuk meraba badan atletisnya membuat Jihoon ngegroan.

Pinggang Kyla diremas. “Perasaan kita baru aja ngelakuin ini dua hari yang lalu, kok sempit?” Ledek Jihoon, terengah-engah.

“K-karena kamu belom siapin aku tadi- Sssh Ji..” Dengan susah payah, Kyla jawab. Jihoon suka banget kalo jawabannya lengkap. Ditambah Kyla berusaha untuk tetep tatap-tatapan sama sang cowok. “You’re such a good girl.” Pipi Kyla dielus.

Hentakan semakin cepat.

Kyla pun nyerah, dia memejamkan matanya selagi menggigit bibir bawahnya. “Harder, Ji.. Please..”

Rahang Kyla dijilat lalu dikecup, “Awww my kitten looking cute..” Jihoon terkekeh dalam kondisi nafasnya gak teratur itu.

Salah satu tangan Kyla mencari tangan Jihoon. Cowok itu lagi-lagi terkekeh, “Mau emut ya, yang?”

“Ma- mau.. Aaah.. Deket..” Kyla mendongak.

Seperti biasa, jemari Jihoon diemut sama Kyla. Dada Kyla yang keekspos juga dicium beberapa kali sama Jihoon. “Fuck.” Jihoon pun juga udah deket.

“Ji mau- mau cum..” Air mata Kyla keluar.

Bibir cewek itu dikecup cepat, “Me too. Ah fuck, let go, kitten.” Jihoon mendongak, keringet udah di seluruh dahinya.

“Fuck, Ji!”

“Anjing!” Jihoon menjambak rambutnya sendiri.

Keduanya pun sampe, desahan mereka lumayan kenceng. Untung sekolah lagi sepi.

Si cowok cepet-cepet bersih-bersih lalu ia memakai celana dan bajunya biar dia bisa ngambil handuk kecil yang biasa dia bawa. “Sayang, aku beliin minum dulu ya?” Tawar Jihoon selagi ngebersihin ceweknya.

Dengan cepat, Kyla menggeleng, masih mengatur nafasnya. “Jangan kemana-mana dulu Ji..” Si cewek mengusap matanya.

Badan Kyla pelan-pelan diangkat, posisinya balik jadi dia duduk kayak pas awal-awal mereka masuk perpus. “Sayaangggnya akuuu..” Jihoon mengecup kedua pipi Kyla beberapa kali dengan gemas.

Sedangkan cewek itu pasrah aja, dia tersenyum tipis.

Setelah kondisi udah balik seperti semula, mereka denger suara langkah kaki beberapa murid lewat depan perpus, kemungkinan besar anak-anak teater karena bacotnya minta ampun.

Mereka berusaha sebisa mungkin untuk keluar dari perpus tanpa ketauan abis melakukan hal tersebut.

Outer Kyla udah dipakein lagi sama Jihoon. “Udah mendingan kan kaki kamu?” Tanya Jihoon sambil membantu Kyla turun dari meja.

“Aman Jihoon sayang.. Kan udah kamu pijitin tadi.”

“Pelan..” Cowok itu mengelus tangan Kyla.

Berhasil keluar, mereka kaget karena out of a sudden, siswa-siswi makin banyak. Mereka lupa kalo bakal ada acara nanti.

Jihoon merangkul Kyla lewat pinggang. “Eh, Haewon tuh.” Mereka sambil jalan ke arah Haewon.

“Kamu mau ke anak-anak teater pasti.” Ujar Kyla sambil memasang ekspresi ngambek.

Jihoon melepas rangkulannya lalu mengacak rambut Kyla sebelum bilang ke Haewon yang udah deket jaraknya. “Titip cewek gue ya, Won!” Jihoon nyengir membuat Kyla menahan senyumnya. “Ck apaan sih Ji?!”

Haewon pun ketawa ngeliat kelakuan lucu mereka berdua.

Bisa gitu ya, abis ngelakuin hal ekstrim, jadi soft parah.

MarKil : 36 (Alternative Universe, if they never break up)

Udah dari pagi, mereka terpisah karena ada kegiatan masing-masing.

Bedanya cuman Kyla full kerja sedangkan Mark ada janjian buat pergi sama beberapa member.

Di kantor udah selesai, Kyla pulang dan lanjut kerja di apart. Lebih tepatnya di meja makan.

Lagi asik ngedesign, Kyla dapet notif dari adeknya yang ngirim foto di instagram Shotaro. “ky, lo kaga ikut??”

Kyla auto bergumam, “Anjing.”

“kaga cuyyy, kerja gue hahah..lagian udh pd mau balik keknya..” Balesnya dan gak lama setelah itu, Mark pulang.

Ototnya semakin buff dan keliatan, tapi Mark gak sadar tingkah laku Kyla yang aneh tapi ditutup.

Ia mengecup puncak kepala Kyla. “Hi baby. How's today?”

“Just a normal day for me. Kamu sendiri?” Kyla fokus ke layar hapenya.

“Good. Pretty good. Tapi aku gak expect kamu bakal pake ini hehe.” Ujar Mark sambil memainkan strap lingerie hitam yang Kyla pake.

Disitu Kyla mulai panik. “Markie, i promise ini karena enak bahannya. Maaf ya mustinya aku cover pake ap-”

“Babe, it's okay.” Si cowok berdiri di belakang Kyla lalu memeluk pinggangnya dari belakang. Sesekali mendusel ke punggungnya.

Bulu-bulu di tubuh Kyla naik. “Aku lanjut kerja ya?”

“Sure.” Pipi si cewek dikecup. Tangan Mark mulai turun dan mengelus paha Kyla. “Mark?”

“Hm?” Suaranya persis di telinga sebelah telinga sang pacar.

Gak bales apa-apa lagi, Kyla lanjut dan mencoba untuk tetep fokus ke layar laptopnya.

Tangan Mark tiba-tiba udah masuk ke dalem celana pendek Kyla. Si cewek menahan suaranya walaupun gagal pas jari si cowok masuk tiba-tiba.

Senyum miring terpampang di wajah Mark. “You enjoying this, baby?”

“Mark ah please.. Nanti dulu..” Lengan sang cowok diremas.

“Kamu lanjut, aku yang main.” Ucap Mark dengan enteng.

Kocokannya semakin kenceng. “Fuck, you look so sexy wearing this.” Pundak Kyla dikecup berkali-kali.

“Mau..sssh aaah..” Si cewek mendongak, kepalanya auto nempel di dada bidang Mark.

“Mau apa, sayang?”

“K-keluar..”

Sebelum ngomong, Mark mengecup lagi pipi Kyla. “Then cum baby.”

Kyla sampe. Ia terengah-engah, sedangkan Mark menjilat jarinya. “Yum.”

Si cewek diputer badannya agar bisa berhadapan dengan Mark. “Pretty needy girl.” Rambut Kyla dielus.

“Terus yaa main sendiri subuh-subuh. Udah dua hari berturut-turut loh, kamu kenapa sih?” Si cowok terkekeh, pipi Kyla diremas.

“I told you, Mark. Aku gak mau ngerepotin di jam segitu, you need some rest.”

Mark terkekeh. “Thanks for that but, your moans, babe. Kamu kira aku gak keras dengernya? Especially last night, my dick was hard as fuck, you know?” Ia menjelaskan dengan jelas dan jujur.

Kyla gak bisa ngomong apa-apa. Pipinya ditampar kanan-kiri lalu dicekik. “Daddy, i'm sorry... Please fuck me, aku gak kuat.”

Cowok yang sedang menyekiknya, mendengus. “Needy, needy, needy, whore.”

Keduanya berpagut lama dan dalam sampe nafas mereka hampir abis.

Beanie yang dipake Mark dilepas sama Kyla begitu aja dan dilempar entah kemana, digantikan tangan si cewek yang menjambak dan mengacaknya.

Tubuh Kyla digendong lalu dibawa ke sofa. Buru-buru, Mark melepas celana dan kaosnya. “Your biceps..”

Tubuh Mark dielus sama Kyla dari bawah, seperti biasa si cowok sedikit turun. “Yours. All yours, baby.”

Bibir Kyla mulai mengecup tubuh cowoknya. Dari jakun sampe nipples. As always.

Meanwhile, Mark mulai masukin juniornya ke dalam Kyla. “Ffffuck...” Si cewek auto mendongak dan menutup matanya. Untuk Mark, jadi lebih gampang untuk mendekor leher ceweknya.

Paha Kyla ditampar beberapa kali. “Daddy, faster...”

“Neediest bitch.” Paha samping Kyla dipukul dan diremas sambil Mark menggigit bibir bawahnya.

Cowok itu menyisir rambutnya ke belakang dengan agresif. “Fuck, baby...”

“Markie...”

Pipi Kyla kembali ditampar. “Daddy please..”

Rengekan Kyla membuat Mark semakin turned on dan mempercepat temponya sampe cewek itu mengeluarkan air mata.

Mark mencium bibir Kyla supaya tetep safe. “Daddy, i'm close.” Pundak Mark diremas.

“Fuck fuck fuck, me too baby.”

Kyla sampe untuk kedua kalinya, Mark pun juga sampe akhirnya.

Mereka mengatur nafas mereka. Keringet udah bercucuran. “Dang, your moans..” Mark merebahkan tubuhnya diatas Kyla.

Si cewek mengelus punggung Mark yang udah penuh keringet.

Si cowok bertanya, “Mau mandi? And then cuddle, okay?”

Kyla ngangguk.

Mark setengah bangun untuk ngecek Kyla, pipi si cewek dielus. “You're safe with me, sayang.” Keningnya dikecup.

“Thank you, Markie.”

Alt. MinKil 7

Karena ada janjian mau nyantai di rumah temen, Kyla ngedrop Minho di salon baru jemput lagi kalo udah selesai.

Hari ini Kyla emang agak lebih cepet waktu nongkrongnya so she left early dan mengunjungi Minho yang lagi proses ngewarnain rambut.

Ternyata pas timingnya, cewek itu dibuat kaget pas Minho baru selesai bayar di kasir. “Y-yang?”

“Eh cantik, aku baru mau ngechat kamu.” Rambut Kyla diacak, si cowok tersenyum lebar.

“A-ayo pulang, udah sore nih, kamu belom makan kan? Ucap Kyla dengan deg-degan.

Cowok itu hanya mengangguk lalu merangkul si cewek. “Aku yang nyetir ya, kasian kamu capek. Oh iya, thanks for dropping and picking me up.” Dagu Kyla dielus cepat.

Gak kuat buat ngerespon, mereka langsung masuk mobil abis itu.

Dariawal, Minho udah sadar sama kelakuan ceweknya yang aneh.

Perjalanan dari salon ke apart rasanya lama banget bagi Kyla. Dia beneran sesek napas ngeliat rambut baru cowoknya.

Mana nyetir pake satu tangan.

As always, tangan si cowok yang satu lagi, ada di paha Kyla.

Pas udah deket apart, tangannya mulai ngeremes pahanya, sesekali naik.

Si cewek menahan suaranya. Tapi the urge buat ngeluarin suaranya..

Akhirnya udah parkir, keduanya jalan ke kamar seakan-akan gak ada yang terjadi.

Entah kenapa, Kyla udah se-gak kuat itu sampe akhirnya dia menarik lengan cowoknya dan meraih wajah Minho supaya bisa memagut bibirnya.

Of course, Minho ngebales pagutannya tapi jauh lebih agresif.

Tubuh Kyla digendong lalu ditaro diatas kitchen island. “Kamu...” Kyla masih ragu buat ngomong.

“Apa? Hm?” Si cowok menyisir rambutnya ke belakang.

“I like your new hair. So much.” Akhirnya dia jujur, membuat Minho terkekeh.

Cowok itu mengecup bibir Kyla dengan cepat sebelum ia ngomong, “Thank you, sayang.”

Celana Kyla dilepas dengan cepat, “God's menu, indeed.” Ujar Minho lalu mulai mengecup inner thighs milik ceweknya.

Rambut blonde si cowok dijambak. “Ah- Minho... Keep going please..”

Daleman si cewek juga tiba-tiba udah lepas. “Fuck..”

Sang pacar memasukkan beberapa jarinya. “Minho, Minho, ahhhh...” Kyla menggigit bibir bawahnya sambil mendongak.

Tangan satunya menampar pipi Kyla. “Daddy..”

Si cowok tersenyum miring selagi mengelus kepala Kyla. “That's my good girl.”

“I'm close..” Ujar Kyla gak lama setelah itu.

Dengan cepat, Minho mengeluarkan jemarinya membuat Kyla mendecak. “Bad girl.” Kata Minho lalu menampar Kyla, lanjut mencekik lehernya.

“Sorry, daddy..”

Pipi si cewek dikecup lalu tubuhnya diturunin.

Kyla langsung membantu cowoknya buat buka iket pinggang, celana, dan boxernya, membuat si cowok terkekeh.

Sang cewek menatap Minho dengan 'doe eyes' nya. “Good job, sayang.” Puji Minho setelah itu.

Badan Kyla diputer supaya dia ngebelakangin cowoknya. “Fuck.” Geram Minho.

“Aah aahh...” Desahan Kyla terdengar sangat indah di telinga cowoknya.

Rambut si cewek dijambak dari belakang.

Bokong Kyla ditampar berkali-kali sampe cewek itu nyerah dan nangis.

Minho juga mendongak berkali-kali. “Anjing!”

Temponya mulai melambat, dengan cepat Kyla ngomong, “Faster please, aku udah deket banget..”

“Needy whore.” Bokong Kyla diremas.

Sebelum nyampe, Minho mencekik leher Kyla sambil berpagut.

Jemari Minho perlahan dimasukin sama si cewek ke mulutnya membuat si cowok semakin deket.

Dan akhirnya sampe. “AH!”

“Fuck fuck fuck..”

Keduanya terengah-engah banget. Kacau. Keringetan parah.

Minho memutar balik badan ceweknya agar bisa saling menatap. Air mata di pipi Kyla diusap. “Cantiknya siapa sih?” Minho senyum dengan tulus.

Sedangkan Kyla masih mengatur nafasnya. Tapi abis itu dia jawab, “Kamu.”

Untuk kesekian kalinya, Minho terkekeh. “Gemes.”

“Maaf aku bikin kamu sampe nangis banget.” Pipi Kyla dikecup berkali-kali.

Gantian, pipi Minho dielus. “Gapapa, ganteng. Aku suka hehe.”

“Mau ronde du-”

“Engga-engga, aku gak kuat. Besok pagi aja, ya?” Sangking gemesnya, Minho meremas pipi Kyla. “Hahah iyaaa sayanggg. Ayo mandi. Abis ini makan ramen.”

Alt. MinKil 7

Karena ada janjian mau nyantai di rumah temen, Kyla ngedrop Minho di salon baru jemput lagi kalo udah selesai.

Hari ini Kyla emang agak lebih cepet waktu nongkrongnya so she left early dan mengunjungi Minho yang lagi proses ngewarnain rambut.

Ternyata pas timingnya, cewek itu dibuat kaget pas Minho baru selesai bayar di kasir. “Y-yang?”

“Eh cantik, aku baru mau ngechat kamu.” Rambut Kyla diacak, si cowok tersenyum lebar.

“A-ayo pulang, udah sore nih, kamu belom makan kan? Ucap Kyla dengan deg-degan.

Cowok itu hanya mengangguk lalu merangkul si cewek. “Aku yang nyetir ya, kasian kamu capek. Oh iya, thanks for dropping and picking me up.” Dagu Kyla dielus cepat.

Gak kuat buat ngerespon, mereka langsung masuk mobil abis itu.

Dariawal, Minho udah sadar sama kelakuan ceweknya yang aneh.

Perjalanan dari salon ke apart rasanya lama banget bagi Kyla. Dia beneran sesek napas ngeliat rambut baru cowoknya.

Mana nyetir pake satu tangan.

As always, tangan si cowok yang satu lagi, ada di paha Kyla.

Pas udah deket apart, tangannya mulai ngeremes pahanya, sesekali naik.

Si cewek menahan suaranya. Tapi the urge buat ngeluarin suaranya..

Akhirnya udah parkir, keduanya jalan ke kamar seakan-akan gak ada yang terjadi.

Entah kenapa, Kyla udah se-gak kuat itu sampe akhirnya dia menarik lengan cowoknya dan meraih wajah Minho supaya bisa memagut bibirnya.

Of course, Minho ngebales pagutannya tapi jauh lebih agresif.

Tubuh Kyla digendong lalu ditaro diatas kitchen island. “Kamu...” Kyla masih ragu buat ngomong.

“Apa? Hm?” Si cowok menyisir rambutnya ke belakang.

“I like your new hair. So much.” Akhirnya dia jujur, membuat Minho terkekeh.

Cowok itu mengecup bibir Kyla dengan cepat sebelum ia ngomong, “Thank you, sayang.”

Celana Kyla dilepas dengan cepat, “God's menu, indeed.” Ujar Minho lalu mulai mengecup inner thighs milik ceweknya.

Rambut blonde si cowok dijambak. “Ah- Minho... Keep going please..”

Daleman si cewek juga tiba-tiba udah lepas. “Fuck..”

Sang pacar memasukkan beberapa jarinya. “Minho, Minho, ahhhh...” Kyla menggigit bibir bawahnya sambil mendongak.

Tangan satunya menampar pipi Kyla. “Daddy..”

Si cowok tersenyum miring selagi mengelus kepala Kyla. “That's my good girl.”

“I'm close..” Ujar Kyla gak lama setelah itu.

Dengan cepat, Minho mengeluarkan jemarinya membuat Kyla mendecak. “Bad girl.” Kata Minho lalu menampar Kyla, lanjut mencekik lehernya.

“Sorry, daddy..”

Pipi si cewek dikecup lalu tubuhnya diturunin.

Kyla langsung membantu cowoknya buat buka iket pinggang, celana, dan boxernya, membuat si cowok terkekeh.

Sang cewek menatap Minho dengan 'doe eyes' nya. “Good job, sayang.” Puji Minho setelah itu.

Badan Kyla diputer supaya dia ngebelakangin cowoknya. “Fuck.” Geram Minho.

“Aah aahh...” Desahan Kyla terdengar sangat indah di telinga cowoknya.

Rambut si cewek dijambak dari belakang.

Bokong Kyla ditampar berkali-kali sampe cewek itu nyerah dan nangis.

Minho juga mendongak berkali-kali. “Anjing!”

Temponya mulai melambat, dengan cepat Kyla ngomong, “Faster please, aku udah deket banget..”

“Needy whore.” Bokong Kyla diremas.

Sebelum nyampe, Minho mencekik leher Kyla sambil berpagut.

Jemari Minho perlahan dimasukin sama si cewek ke mulutnya membuat si cowok semakin deket.

Dan akhirnya sampe. “AH!”

“Fuck fuck fuck..”

Keduanya terengah-engah banget. Kacau. Keringetan parah.

Minho memutar balik badan ceweknya agar bisa saling menatap. Air mata di pipi Kyla diusap. “Cantiknya siapa sih?” Minho senyum dengan tulus.

Sedangkan Kyla masih mengatur nafasnya. Tapi abis itu dia jawab, “Kamu.”

Untuk kesekian kalinya, Minho terkekeh. “Gemes.”

“Maaf aku bikin kamu sampe nangis banget.” Pipi Kyla dikecup berkali-kali.

Gantian, pipi Minho dielus. “Gapapa, ganteng. Aku suka hehe.”

“Mau ronde du-”

“Engga-engga, aku gak kuat. Besok pagi aja, ya?” Sangking gemesnya, Minho meremas pipi Kyla. “Hahah iyaaa sayanggg. Ayo mandi. Abis ini makan ramen.”

MarKil : 35 (Alternative Universe, if they never break up)

Sehabis pulang dari dance practice, Mark langsung pulang ke apartemennya, gak pake nongkrong atau ada meeting dulu.

Kyla lagi tiduran di kasur sambil dengerin lagu yang hot entah kenapa dan buat apa. “Babe?” Kepala Mark nongol di ambang pintu.

Pas banget, posisi Kyla lagi senderan, she's wearing her boyfriend's shirt without any bra and nothing under. Maksudnya celana pendek.

“Hi Markie, capek?” Posisinya langsung diubah, hape yang dipegang auto dimatiin. “Why are you panicking hahaha? Lucu amat.” Si cowok mulai jalan ke arah kasur.

Jujur, jantung Kyla pindah sih fix. “Eh? Enggak kok.”

“Ngapain kamu?” Alisnya naik satu pas Mark sendiri nanya.

“Chilling, as you can see. Kerjaan udah kelar dari kemaren kan hehe.” Jawab Kyla dengan senyuman deg-degannya.

Badan si cowok ikut tiduran, tangannya nyasar memeluk pinggang Kyla. Tumben. Kyla membeku bukannya meluk balik.

He's taking the chance buat ngambil handphone ceweknya. “Pinjem.”

“Shit.” Kyla bergumam pelan membuat sang pacar ngeliatin dia bentar sambil tersenyum miring.

Ekspresi si cowok gak begitu kebaca tapi Kyla keknya udah tau arahnya bakal kemana. “Oh dangggg, baca smut aku lagi? Horny? Tadi mau main sendiri ya tapi aku keburu pulang..” Goda Mark selagi ia menaro hape Kyla di bawah bantal.

“Huh? Enggak. Aku gak mau solo.”

“You sure?” Wajah sang cowok mendekat ke dirinya. Lagi-lagi alisnya naik satu.

“I'm sure, Markie. Are you mad?”

“Of course not, why would i?” Si cowok terkekeh sambil mengelus paha Kyla.

Perlahan, tangan Mark nyasar ke leher Kyla, bibirnya pun nyasar ke bibir ceweknya.

Kayaknya one of their best makeout session.

Kacamata milik Mark dilepas olehnya lalu lengan Kyla melingkar di pundak sang pacar. “I love your lips.” Ucap Mark di sela-sela kegiatan.

“Me too.” Kyla sekilas mengecup bibir Mark.

Leher Kyla mulai didekor sama bibir Mark. “Fuck. I love when you're wearing this.”

Rambut belakang Mark dijambak pelan sama Kyla yang melenguh beberapa kali.

Tiba-tiba, bibir Mark udah sampe paha Kyla. “Fuck, Markie... Kiss me more please... I need your lips on mine..”

“You're cute. And hot.” Ia balik keatas untuk berpagut sama pacarnya itu.

Selagi berpagut, tangan Mark membuka celana dalam milik Kyla. Jemarinya mulai bergerak. “Mmmmh...”

“Feels good right?”

“It feels so good, sir. Faster please.” Lengan Mark diremas.

“Ah shit.” Udah gak kuat, tapi at the same time gak tega ngeluarin jarinya dari milik Kyla. Mark membuka celananya.

Keduanya masih berpagut.

Slowly, Mark masukin juniornya. Remasan di lengan Mark pindah ke pundak yang makin kenceng. “Aaaahh....”

“Anjing.” Seperti biasa, cowok itu menyisir rambutnya ke belakang lalu lanjut memagut bibir sang cewek.

Semakin lama, semakin cepet dan gak ada ampun. Suara kasur udah kedengeran banget dan emang harus ganti sih.

Mark merapatkan bibirnya tapi pas tangan Kyla masuk ke dalem kaos Mark, ia meloloskan desahannya.

Abs si cowok dielus, his nipples too. “Baby fuck..”

“You're such a nasty fucking whore..” Mark mendongak lalu menggigit bibirnya sehabis ia mendesah.

“Daddy..”

“Apa sayang?” Temponya makin cepet. Pinggang Kyla diremas, sesekali juga tangan Mark masuk ke dalem kaos ceweknya. Meremas apa yang ia suka.

“Mau keluar...”

“I'm almost there too, baby.. Fuck..”

Saat semakin deket, mereka lanjut berpagut.

Ya sampe puncaknya akhirnya.

Keduanya terengah-engah, Kyla mengatur nafas, Mark pun juga sambil mendongak.

Paha Kyla dielus-elus. “Are you okay, baby?”

“Best. Sex. Ever.”

Si cowok terkekeh tapi masih terengah-engah. “I know. Round two?”

“Wait. Lima menit aja aku atur nafas.”

Kening Kyla dikecup. “Can i eat you though? Tadi belom sempet..”

Si Paling Ex : 7

Udah terlalu biasa dan keseringan kalo ada show yang gak jauh-jauh pasti Kyla ikut.

Tapi kali ini dia jalan pas Dreamies udah mau selesai karena ada meeting dadakan tadi.

Pas banget Kyla nyampe, 7 orang ini baru selesai live. “Oit Kil!”

“Buset cakep amat gilee..”

“Sini Kil, tuh laki lo nyariin daritadi.” Ujar Haechan, yang lain ngetawain aja termasuk Kyla. Sedangkan Renjun hanya menatapnya tajem.

Karena masih pada ngobrol-ngobrol dan RenKil terpisah sedikit, mereka ngobrol lewat chat yang diawali sama Kyla. ”jun, marah? maaf td ada meeting dadakann”

”ga. cmn gasuka yg lain ngeliatin lo kayak mau makan lo skrg.”

”hah? maksudnya??”

”pke kemeja lo.” Kalimat tersebut membuat Kyla menatap sang mantan bingung, tatapan Renjun masih kayak tadi.

Mau gak mau nurut.

Setelah beberapa lama, mereka siap-siap mau pulang. Si cowok dengan cepat, merangkul pinggang mantannya. “Jun ih jangan kayak gini, gak enak diliatin sama yang lain..”

Si cowok gak ngehirauin Kyla, malah genggaman di pinggangnya semakin erat. “Jalan aja, cantik. Mereka udah pada tau kok kalo lo hak paten gue.” Ucap Renjun sambil mainin alisnya.

Jelas aja Kyla salting. Untung bisa ditutupin.

Setelah masuk mobil, tangan Renjun langsung ada di paha Kyla.

He’s driving with one hand. Kyla’s going insane, probably.

Pertahanan masih sampe mereka udah masuk ke kamar Renjun. “Jun, jangan galak-galak sama gue dong.” Akhirnya Kyla berani ngomong pas dirinya udah duduk di ujung kasur sang mantan.

“Seru ngeliat lo deg-degan.” Si cowok terkekeh.

Otomatis Kyla membuang mukanya. “Dih? Geer.”

Tiba-tiba badan Renjun udah ada diatas badan Kyla. “Kalo lo gak deg-degan, lo udah ngoceh di mobil daritadi.” Balesnya, tubuh Kyla mulai memanas saat tangan Renjun mengelus lengannya.

Perlahan keduanya berpagut, langsung agresif tapi.

Kemeja Renjun yang dipake Kyla dilepas, si cewek juga bantu membuka hoodie merah mantannya.

Kedua tangan Kyla ditahan sama kedua tangan Renjun.

Tau salah satu kelemahan Renjun, Kyla dengan cepat menggigit bibir bawahnya sambil menjilatnya agar tangan Renjun gak kenceng-kenceng megangnya.

That’s how Kyla memindahkan tangannya ke pundak Renjun, salah satu tangannya menjambak rambut sang cowok yang mulai panjang walaupun masih cepak.

As always, Renjun mendongak sambil menggigit bibir bawahnya.

Keduanya sangat go with the flow karena gantian Kyla yang sekarang diatas cowok itu. “My favorite view, fuck.” Ujar Renjun, terengah-engah. Bokong Kyla diremas.

Bibir si cewek mendarat di jakun tajem milik Renjun. “Anjing.” Rambut Kyla dijambak pelan sama Renjun.

Kacamata si cewek dilepas pelan-pelan sama Renjun. “Fuck, you look so damn hot.” Puji Renjun. “So are you, Jun.”

Pinggul Kyla mulai bergerak pelan, lama kelamaan jadi cepet. “Bangsat enak banget..” Si cewek memejamkam matanya.

“Keep going, sayang.” Lagi-lagi Renjun menggigit bibir bawahnya.

Gak tahan, Kyla segera membuka celananya sendiri. “Kil anjingggggg....” Sangking hot-nya, Renjun sampe mengacak rambutnya frustasi.

Cewek itu mulai ngegrind lagi, wearing nothing di jeans Renjun. “Fuck, Jun. Mau keluar..”

Badan Kyla diputer agar kembali dibawah. “Eat me out, Jun.”

“As you wish.” Paha Kyla dikecup sekilas.

Rambut Renjun kembali dijambak. “Fuck, fuck, your tongue ahhh..”

“Lo enak banget fuck.” Lidah Renjun membersihkan bibirnya sendiri selayaknya dia abis makan makanan beneran.

Dengan peka, Renjun melepas iket pinggang (yang ada di pergelangan tangan Kyla) dan celananya. “Jun aah!”

“Ssshh- suara kamu pelanin sayang... Nanti gak lemes-lemes ini..”

Hentakan pinggangnya semakin kenceng.

Air mata Kyla keluar dengan tidak sengaja. “Shit enak banget...”

“You’re good?” Renjun pelanin temponya sedikit.

Dengan sangat cepat, Kyla ngangguk. “I’m good i’m good, please go faster fuck..”

Sang cowok mengikuti permintaan gadisnya.

Sampe akhirnya, “I’m gonna cum..” Ujar Kyla.

“Ah bangsat...” Si cowok pun juga selagi ia mendongak.

Gak pake lama, iket pinggang yang ada di pergelangan tangan Kyla dilepas. “Gak sakit kan?” Tanya Renjun.

“Sakit tapi enak hehe.”

“Dasar.” Ia lanjut bersih-bersih.

Hoodie merah tadi dipakein ke Kyla lalu Renjun menyelimuti keduanya. “Tidur ya? Aku nyanyiin kayak biasa.” Suara Renjun lembut.

Kyla ngangguk, lanjut ndusel ke dada cowoknya.

NaKil : FWB Relationship.

Normal banget kalo comeback/kerjaan bikin capek dalam artian stress.

Apa lagi kena sakit dan harus misah sama orang tedekat.

Beberapa hari setelah Jaemin dan Kyla iseng melakukan kegiatan 'phone sex', si cowok sembuh.

Sehari abis si cowok sembuh, aktivitas mulai kembali seperti biasa. Bedanya hari ini, Kyla ngerasa needy banget.

Dia keinget sama suara cowoknya pas telfonan kemaren-kemaren.

Lucky her soalnya gak lama dia pulang kerja dan bebersih di apart Jaemin, sang cowok pulang, mendapati Kyla sedang di kamar mandi di kamarnya. “Hi sayang.” Suara seraknya terdengar.

Pinggang Kyla sekilas dirangkul sambil dielus. “Ngapain disini? Udah makan?” Tanya si cowok setelah mengecup pipi Kyla.

“Gak ngapa-ngapain hehe.. Udah kok tadi.”

Tiba-tiba Kyla deg-degan sendiri pas eye-contact sama Jaemin. “Kenapa, yang?” Si cewek nanya karena Jaemin ngeliatin pacarnya terus lewat kaca.

“You look so fucking good. Aku suka rambut kamu dicepol gitu.” Belakang leher Kyla dielus membuat dirinya merinding. “T-thank you, Na. Bebersih gih. Aku mau cuddle abis ini.”

Sang pacar hanya terkekeh sebelum bilang, “Males kalo aku harus bebersih lagi nanti.”

Leher Kyla dicium, naik ke daun telinganya sampe badannya diputer biar ia bisa memagut bibir cewek itu.

Tangan Jaemin udah sigap mencekik leher Kyla. “Kamu? Abis minum?” Kyla menjauh sebentar.

“Dikit. Tadi Jeno nawarin tapi aku gak minum banyak. Cuman bawa satu botol.” Jawab si cowok dengan jelas. Tangannya masih mencekik leher Kyla.

“Why do you ask? Hm? Wanna get drunk and nasty? Iya?” Pertanyaan Jaemin yang beruntut membuat Kyla semakin gak tahan. “Yes sir.”

“Nanti ya, maleman.” Bibir si cewek dikecup sebelum badan Kyla diputer balik.

Dengan cepat, celana Kyla dilepas sama si cowok. Begitu pun juga dengan celananya sendiri. “Ssshh ah...” Kyla menggigit bibir bawahnya.

Dari belakang, si cowok masih mencekik lehernya. “Ah. Enak banget anjing.” Ujar Jaemin sembari mendongak.

Temponya cepet banget, Kyla meremas lengan Jaemin. “I'm- aaahh close... Shit..” Keduanya saling menatap lewat kaca.

Sempet tersenyum miring walaupun si cowok terengah-engah. “Keep your eyes on me.” Suruh Jaemin, ia tau Kyla akan menutup matanya karena udah deket.

Tapi dengan susah payah, Kyla tetep membuka matanya. “Good girl.” Bokong si cewek ditampar.

Sangking enaknya pas keluar, Kyla gak sengaja mengeluarkan air matanya. “Sayang? Gapapa kan?” Mata Jaemin berubah jadi soft. Jemarinya mengusap air mata yang keluar.

“Eh- gapapa kok Na gapapa, enak makanya aku sampe keluar air mata.”

“Should we move on to the next round though?” Lanjut Kyla.

Balik lagi deh ke Jaemin yang tadi.

“Needy fucking bitch... Hahaha ayo sayang.” Sang cowok menyisir rambutnya ke belakang dengan jemarinya.

Keduanya lanjut berciuman sampe lumayan basah.

Si cowok menggendong tubuh Kyla. “Ke sofa dong, udah lama..” Pinta Kyla dengan needy eyesnya. Kelemahan Jaemin.

Saat bokong si cowok udah terduduk di sofa, Kyla langsung turun untuk melakukan aktivitasnya.

Rambut Kyla dijambak sama Jaemin. “Aduh sayang...”

Untuk kesekian kalinya, Jaemin menggigit bibir bawahnya. “Yes ahhh.. Faster.. Ssshh enak banget mulut kamu..”

Tadinya si cowok mau mendongak tapi ia lebih memilih untuk menatap sang pacar dari atas. “Shit.. Naik sini sayang, ride me..”

Gak pake lama, Kyla naik tapi ke paha si cowok. Entah gimana posisinya tapi ia mulai ngegrind. “Na aaahh enak banget fuckkk.. Kali ini si cewek yang menyisir rambutnya ke belakang.

“Bangsattt aahh...” Pemandangan indah bagi seorang Na Jaemin, ia gak kuat menahan desahannya.

“Sini sayang masukin lagi..”

Setelah kegiatan mereka selesai, si cowok langsung membersihkan Kyla baru dirinya. Mereka cuddle di sofa.

Kepala si cewek ada di ceruk leher pacarnya. “Na, makasih ya. Maaf bikin kamu makin capek.”

“Terima kasih kembali, cantiknya aku. I'll do anything for you hehe.” Pipi Kyla dikecup selagi rambutnya dielus-elus.

“Eh nanti kamu beneran mau drunk and nasty?”

#98

Yah. Udah nunggu lama karena tour ke Jepang, malah dateng bulan. Selesai dateng bulan, harus isoman.

The struggle is real. KilHyuck beneran tersiksa banget karena beneran udah lama gak having sex.

One time, Kyra lagi sering-seringnya berduaan sama kakaknya dan pas banget Kyla baru beli tank top baru.

Ya udah pasti dua orang yang eksis ini foto-foto lah ya. Kyla is feeling herself sampe dia gak tega ngirim ke cowoknya.

Untung beberapa hari setelah itu, Haechan kembali negatif.

Aktivitas berjalan seperti biasa. Bedanya, hari ini yang kerja cuman Kyla dan Jeno.

Lagi asik-asik makan, Kyra iseng mancing. “Bang, lo liat gak sih di kamar gue ada tank top item?”

“Hah? Liat kali? Gak merhatiin.” Jawab Haechan abis itu lanjut makan.

“Tolong kasih ke Kyla ya nanti, itu punya dia soalnya. Bentar lagi gue nanti dijemput Teh Jennie mau pergi.” Kyra sambil otw cuci piring.

Jujur, disitu jantung Haechan agak jatoh bentar sih. “Oh- oke deh.”

“EH TAU GAK SIHHH?!”

“Anjing kaget! Apaan?” Tangan si cowok megang dadanya.

Sempet ngakak sebentar baru Kyra lanjut, “Kita abis kek photoshoot selfie-selfie gitu tau... Tank top gue warna abu-abu dia item.. Cakep parah sih hasilnya.” Godaan Kyra membuat abangnya itu semakin kepikiran.

Gak pake lama, dia langsung ngechat Kyla dan dirinya dibuat sangat needy. Untung gak ketauan Kyra.

Bener juga.. Birthday sex ketunda karena harus isoman..

Kyra pergi gak lama setelah itu.

Rasa kesabaran si cowok udah mulai diuji. Sejam rasanya setahun. Pikiran mau main sendiri dihindarin terus sampe akhirnya Kyla buka pintu. “Hi bub!”

“Anjing akhirnya nyampe juga lo.” Yang tadinya senderan jadi duduk tegak.

“Elah santai dong. Gue bersih-bersih dulu yak.”

Lagi-lagi Haechan harus nunggu.

Gak kaget sih Kyla keluarnya pake tank top yang dimention dan di foto yang tadi. “Fuck.” Si cowok yang udah sekilas ngeliat auto bergumam pelan.

“Sini sayang.” Suruh Haechan dengan lembut, masih duduk di sofa.

Keduanya sempet bertatapan selama beberapa detik sampe akhirnya Haechan menarik wajah Kyla untuk berpagut.

Belom apa-apa, Haechan udah ngemoan pas Kyla ngegrind dengan pelan.

Di sela-sela ciuman, Kyla tersenyum miring.

Masih berpagut, tangan Haechan mulai nyasar ke dua buah milik sang pacar, sebelum ia remas, Kyla menepis tangannya. “Nakal tangannya ya.”

Sang pacar hanya bisa menggigit bibir bawahnya lalu lanjut mencium leher Kyla. “Fuck.” Si cewek menahan desahnya.

“Ride me.”

“Mommy.”

Selagi Kyla membuka celana pendek dan dalemannya, Haechan dengan mandiri menurunkan celana dan boxernya. “My good boy. Happy belated birthday.” Si cewek mengelus pipi Haechan sebelum ia tampar.

Ah sialan enak banget fuckkkk... Si cowok menjambak rambut gondrongnya sendiri.

Aaaahh yes faster... Gak ada berhentinya ia menggigit bibir bawahnya sendiri.

Leher si cowok dicekik sama Kyla. “Ah shit.” She's trying hard not to moan.

Si cowok dibuat semakin horny karena Kyla mendongak dan merapatkan bibirnya. “Fuck fuck, ah anjing..” Suara desahan Haechan mengisi ruangan.

Lagi-lagi pipi Haechan ditampar, “Berisik.” Kyla maju untuk berpagut kembali.

“Mommy i'm close..”

“Then cum.” Temponya sengaja Kyla lambatin.

Gak kuat, Haechan ikut menghentakan pinggulnya keatas dengen kencang. “Ahhhhh bangsat..” Keluar juga akhirnya dari mulut Kyla.

Keduanya berhasil sampe dengan keadaan yang sangat messy. “Fuck capek banget..” Kyla mengistirahatkan kepalanya di ceruk leher Haechan.

“Ah sayang.. Enak banget fuck.. Thank you.” Punggung si cewek dielus-elus.

Sangking capeknya, Kyla hanya mengangguk.

Hening seketika karena keduanya mengatur nafas.

Cowok itu membuka pembicaraan, “Ronde dua ya, yang? Kali ini kacamatanya dibuka. Mau aku banting kamunya.”

“Terserah. Aku sih masih kuat.”

“Dih, nantangin?”

Badan Kyla digendong sama Haechan ke kamar cowok-cowok dan bener aja dibanting.

Karena bawahannya udah dibuka, Haechan pindah ke sela-sela paha Kyla. “My birthday dish.”

AHH HYUCK!

Bangsat ah anjing pelan-pelan please.. Kyla menjambak rambut Haechan yang udah basah.

Si cowok ke hadapan Kyla, “Enak deh kamu. Mau berapa jari sekarang?”

“Masukin lagi gak usah pake jari, tadi udah mau keluar please..”

“Apanya?”

“Your fucking dick.”

Gantian, pipi Kyla yang ditampar lalu ia terkekeh. “Sabaran napa sih, aku aja sabar nungguin kamu pulang.”

Kasur keknya harus diganti.

MarKil : 34 (Alternative Universe, if they never break up)

Ngeluh karena kecapean kerja sangat normal bagi dua orang ini. Khususnya Mark karena Kyla lagi libur.

Ya udah pasti Kyla sadar karena perilaku Mark yang beberapa hari ini beda.

Sore ini, Mark pulang dengan raut muka yang agak kusut. Kalo kata Kyla sih makin ganteng karena rambutnya tertata dengan rapih namun hanya memakai kaos putih.

Pas banget Kyla lagi di dapur jadi sang cowok dengan mudah menyapa. “Hi sayang.” As always, ia mengecup bibir Kyla. “Makan ya?”

“Not right now, hun. Sorry. Aku capek banget mau rebahan.” Si cowok tersenyum tipis lalu jalan ke sofa sehabis ia mengelus punggung Kyla.

Si cewek ngintil dari belakang Mark yang udah duduk. “Mau aku pijitin? Aku buatin apa gitu?” Dengan lembut, Kyla nawarin selagi ia duduk di pangkuan Mark, menyamping.

Kedua tangan Mark otomatis memeluk pinggang ceweknya, sesekali pahanya ia elus juga. “No, thank you baby.”

Gak pake lama, Kyla mulai meraba area sensitif cowoknya. “Besok istirahat ya? Jangan pergi-pergi dulu.” Abs milik Mark dipegang sama Kyla, sesekali dielus.

Si cowok hanya terdiam. Dia menahan suaranya. “Babe.” Panggil Mark.

“Apa sayang?” Mata Kyla emang keliatan innocent, tapi tangannya udah kemana-mana.

Sampe junior milik cowoknya ia pegang dari luar celana. “Kok? Keras?”

“Fuck.” Akhirnya Kyla berhasil membuat Mark mendongak.

Kayak gak ada rasa bersalah, Kyla kembali mengajak cowoknya ngobrol. “Nanti mau makan apa? Order kah? Atau sisa kemaren? Hm?”

“Fucking whore.” Ujar Mark sebelum ia menarik wajah Kyla untuk berpagut dengan dalam.

Cukup lama keduanya berciuman.

Bibir Kyla mulai mencium leher Mark, sesekali ia jilat jakunnya lalu ia kecup kembali.

Rasanya Mark ingin memegang kendali (seperti biasanya), tapi kali ini dia menikmati. “Ah shit..” Bokong Kyla diremas.

Si cewek mengubah posisinya jadi menghadap ke Mark biar dia bisa ngegrind dengan nikmat. “Markie, enak gak?” Tanya Kyla, kedua tangannya melingkar di pundak cowoknya.

“Damn, it's hella good, baby.” Desahan cowok itu membuat Kyla semakin cepet geraknya. Ditambah si cowok menggigit bibir bawahnya sendiri.

“I'm close, fuck.” Ujar Mark dengan terengah-engah.

Tadinya Kyla mau iseng berhenti, tapi karena keadaan Mark yang lagi sering stress, ia melanjutkan sampe akhirnya di puncaknya.

Desahan mereka saling membuat needy udah pasti.

Mereka lanjut berciuman untuk beberapa saat, rambut Mark udah teracak-acak karena jemari Kyla yang menjambaknya.

Kaos Mark udah di lantai, Kyla ngambil kesempatan buat mencium dadanya.

His nipples too sehingga Mark ngegroan cukup kenceng sampe rambut Kyla juga dijambak.

After that, si cewek turun dari pangkuan Mark. “Let me clean you up.” Kata Kyla sembari membuka celana sang pacar. “Aku sendiri bisa, cantik.” Kepala Kyla dielus.

“Aku bersihin pake mulut aku, sayang.” Bales Kyla dengan sensual.

Boxer terlepas.

Tangan dan mulut Kyla mulai beraksi. “Mmmmhh fuck!

“Such a good girl ahhh...”

“Let's make love after this baby, ahhh...”

Kyla mempercepat aktivitasnya. “Anjing!” Mark menyisir rambutnya ke belakang.

Leher Kyla dicekik lalu Mark membungkuk ke ceweknya yang masih berlutut untuk kembali berpagut.

They're literally burning calories.

Posisi balik ke awal. Kyla di pangkuan Mark tapi kali ini keduanya udah full-naked.

Karena si cewek diatas, Mark ikut menggoyangkan pinggulnya ke atas dengan keras. “Fuck fuck fuck..”

Keringet bercucuran.

Lagu yang sedari tadi terpasang sebelum Mark pulang jadi semakin hot.

Both of them are moaning very very loud.

Suara tamparan di bokong Kyla mengisi ruangan.

Wah. Kacau.

Sampe akhirnya sampe ke puncak lagi setelah beberapa lama. “AHH..”

Nafas mereka beneran gak se-teratur itu. “Ah.. Fuck.. Enak banget.” Si cowok mendongak tapi tangannya mengelus bokong Kyla yang memeluk si cowok.

“Hah... Markie..”

“Iya cantikku?”

“Ngantuk, capek. Mau cuddleeee.” Pinta Kyla dengan bibirnya yang manyun.

Mark yang ngeliat langsung mengecup bibirnya. “Mandi dulu ya, sayang? Aku juga udah ngantuk banget. Abis mandi langsung cuddle, oke?”

“Thank you, babe.”

“Thank you juga, darl.” Sekali lagi kening Kyla dikecup.

Alt. MinKil 6

Udah jadi kebiasaan bagi Minho (sebagai main dancer) bolak-balik ke dance practice room. Begitu juga dengan sang pacar yang suka ngedance.

Staff juga udah biasa ngeliat mereka berdua di ruang latihan.

Awalnya, Kyla cuman mikir cowoknya sekedar ganteng banget dengan kemeja barunya.

Tapi perlahan, hormonnya semakin menggila ngeliat cowoknya ngedance + keringet tipis.

Saat Kyla udahan, Minho masih lanjut.

Sambil nunggu, si cewek membuka kaosnya, nge-reveal badannya yang memakai sports bra doang.

Ditambah celana pendek iconicnya. Gimana Minho gak berhenti?

Ia sengaja membanting tubuhnya ke sofa hitam itu dan man spreading.

Kyla yang lagi minum hampir tersedak, untungnya bisa ditahan. Ia masih stay cool.

Si cowok terus ngeliatin Kyla dari kaca. “Ahhh... Capek..” Lagi-lagi dengan sengaja, Minho lowkey mendesah selagi melepas topinya.

Si cewek auto nengok ke dia pas udah selesai minum. “Apaan sih?”

“Hm? Kenapa?” Keliatan banget kalo Minho pura-pura gak tau.

Karena kesel, Kyla dengan sensual pindah ke pangkuan cowoknya. “Jangan pura-pura gak tau gitu dong mainnya.” Wajah mereka sangat dekat.

Minho membasahkan bibir bawahnya dengan lidahnya sambil ngeliat ke bibir sang pacar. “Padahal tadi aku ngedesah loh, kapan lagi?” Kedua tangan Minho nyasar ke bokong Kyla. Ia terkekeh.

“Iya juga yaaa..” Ucap Kyla dengan sarkastik lalu mulai menggoyangkan pinggulnya.

Si cowok auto mingkem. “Kapan lagi coba ya?” Tanya Kyla, jemarinya mengelus badan Minho.

Tatapan si cowok udah laper banget. “Ssh- fff- fuck..” Akhirnya keluar juga, ia mendongak.

Kancing si cowok dilepas satu-satu sama Kyla sampe badan si cowok terekspos.

Leher Minho langsung diserbu sama bibir Kyla. Sampe ke dada, tiddies, abs. Posisinya udah di tengah-tengah paha cowoknya.

Desahan keluar banyak dari tenggorokan Minho. Kyla jelas puas.

Tangan Kyla hanya mengelus junior Minho dari luar.

Jujur, Kyla gak kuat ngeliat Minho mendesah sambil mendongak. That's when dia naik lagi ke pangkuan cowoknya.

Pinggang Kyla diremas. “Sialan ah, anjing. You're driving me fucking insane.” Ujar Minho lalu memagut bibir pacarnya.

Keduanya tetep berpagut, perlahan sports bra Kyla lepas. “Minho ahhh....” Desah Kyla saat kedua miliknya diremas dengan kencang.

“I love your fucking voice.” Kata Minho sembari membuka celana Kyla dan celananya.

Kyla go with the flow, ia memasuki junior Minho ke dalamnya pelan-pelan.

“Ahh fuck.....”

Leher Kyla dicekik. “Fucking slut.

Pinggang Minho ikut bergerak dengan kenceng. Si cewek sempet kaget. “Ah!”

Fuckk mau keluar... Kata Kyla, matanya tertutup rapat. Pundak Minho diremas sama Kyla.

Dengan cepat, Minho menukar posisi jadi dia yang diatas sedangkan Kyla tiduran dibawahnya. “A-aku udah deket tadi..” Ucap sang cewek dengan frustasi.

“Oh ya?”

“Ah daddy please. Fuck me hard..” Sangking frustasinya, Kyla sampe sengegas itu.

Sesuai permintaan, Minho mempercepat hentakannya. Hard. And deep.

Air mata Kyla keluar tapi langsung diusap.

Ah shit.. Keduanya pun sampe puncak.

Nafas mereka udah gak beraturan. “Minum, sayang..” Minho membantu ceweknya memakai baju kembali setelah dikasih minum.

“That was so good, yang.” Kata Kyla masih mengatur nafasnya, membuat Minho terkekeh pelan. “I know right.”

“Nanti mau lagi?” Tawaran Kyla membuat si cowok kaget. “Ya kalo kamu kuat aku sih mau banget.”

“Kalo bisa sekarang. I want to suck your dick.”