Kalo orang lain, pasti bakal lebih pilih berangkat di jam yang normal kalo ada acara sekolah. Kalo Kyla-Jihoon, malah pengen duluan di sekolah.
Keduanya jalan pagi sebelum beberapa jam acara dimulai. Entah mereka emang mau jajan bareng, nyiapin kamera buat acara nanti, nyantai di kelas kosong, dan lainnya.
Seru aja suasananya.
Tapi kali ini, karena Kyla berangkat dari rumahnya sendiri, dia kaget ngeliat bentukan cowoknya itu. Sama juga dengan Jihoon.
Kedua jantung mereka berdetak sangat cepat sangking deg-degan ngeliat satu sama lain.
Pas mereka udah ketemuan di lorong sekolah, Jihoon auto membuka tangannya supaya Kyla masuk ke pelukannya sebentar. “Bawa kaos extra?” Tanya Jihoon, tiba-tiba.
“Huh? Buat?” Si cewek mendongak, tangannya memeluk pinggang Jihoon.
“Kamu pake tank top item sama outer. Kalo nanti kepanasan gimana?” Tatapan Jihoon tajam.
Sport jantung lagi. “A-aku gak bakal buka outerny-“
Dengan cepat, Jihoon mengecup bibir Kyla lalu menariknya ke dalem perpus yang emang jaraknya deket sama mereka. Gak lupa, kali dikunci sama Jihoon pintunya.
Keduanya berpagut gak lama setelah itu. Tangan Kyla sesekali mengelus belakang leher Jihoon. “Ji, masih pagi tau.” Kyla terkekeh pelan.
Jihoon menaikan salah satu alisnya, “Lah kamu mau aja?”
“Ah bodoamat.” Kali ini Kyla yang maju untuk mencium cowoknya.
Badan Kyla digendong lalu ditaruh ke atas meja. Posisi Kyla duduk sedangkan Jihoon berdiri di sela-sela kakinya yang melingkar ke pinggang cowok itu. “Kil, kamu cantik banget loh.”
“Makasih tapi ini kamu kaosan item aja bikin aku pengen.” Dengan jujur, Kyla bilang membuat Jihoon tersenyum miring. “Ayo, main bentar. Masih jam segini.” Si cowok mengecek jam lewat jam tangannya.
Kyla menggigit bibir bawahnya sebelum tangannya menarik kepala Jihoon agar mereka kembali berciuman.
Badan Kyla perlahan ditidurin di meja itu, salah satu tangan Jihoon juga nahan kepala cewek itu supaya gak sakit. “You look so fucking hot dari atas gini.” Gantian, Jihoon yang gigit bibir bawahnya. Badannya udah naik ke meja juga, lebih tepatnya di atas Kyla.
Outer si cewek ditaruh jadi ‘bantal’ Kyla.
Jihoon meremas dua buah milik pacarnya. “Feels good, right?”
Kyla melenguh, membuat Jihoon semakin keras. “Yang, mau sekarang. Please.” Pinta Kyla sambil ngepout, salah satu kelemahan Jihoon.
Dengan cepat, ia membuka iket pinggangnya beserta celana dan boxernya. “Sabar sayang, aku pake kondom dulu.” Jihoon mengecup dahi Kyla cepat.
Beberapa saat kemudian, junior milik si cowok udah masuk. Jihoon memulai hentakannya dengan agresif. “Ah fuck Ji!” Kyla meremas pundak Jihoon.
Kaos hitam cowok itu dilepas, tangan Kyla pindah untuk meraba badan atletisnya membuat Jihoon ngegroan.
Pinggang Kyla diremas. “Perasaan kita baru aja ngelakuin ini dua hari yang lalu, kok sempit?” Ledek Jihoon, terengah-engah.
“K-karena kamu belom siapin aku tadi- Sssh Ji..” Dengan susah payah, Kyla jawab. Jihoon suka banget kalo jawabannya lengkap. Ditambah Kyla berusaha untuk tetep tatap-tatapan sama sang cowok. “You’re such a good girl.” Pipi Kyla dielus.
Hentakan semakin cepat.
Kyla pun nyerah, dia memejamkan matanya selagi menggigit bibir bawahnya. “Harder, Ji.. Please..”
Rahang Kyla dijilat lalu dikecup, “Awww my kitten looking cute..” Jihoon terkekeh dalam kondisi nafasnya gak teratur itu.
Salah satu tangan Kyla mencari tangan Jihoon. Cowok itu lagi-lagi terkekeh, “Mau emut ya, yang?”
“Ma- mau.. Aaah.. Deket..” Kyla mendongak.
Seperti biasa, jemari Jihoon diemut sama Kyla. Dada Kyla yang keekspos juga dicium beberapa kali sama Jihoon. “Fuck.” Jihoon pun juga udah deket.
“Ji mau- mau cum..” Air mata Kyla keluar.
Bibir cewek itu dikecup cepat, “Me too. Ah fuck, let go, kitten.” Jihoon mendongak, keringet udah di seluruh dahinya.
“Fuck, Ji!”
“Anjing!” Jihoon menjambak rambutnya sendiri.
Keduanya pun sampe, desahan mereka lumayan kenceng. Untung sekolah lagi sepi.
Si cowok cepet-cepet bersih-bersih lalu ia memakai celana dan bajunya biar dia bisa ngambil handuk kecil yang biasa dia bawa. “Sayang, aku beliin minum dulu ya?” Tawar Jihoon selagi ngebersihin ceweknya.
Dengan cepat, Kyla menggeleng, masih mengatur nafasnya. “Jangan kemana-mana dulu Ji..” Si cewek mengusap matanya.
Badan Kyla pelan-pelan diangkat, posisinya balik jadi dia duduk kayak pas awal-awal mereka masuk perpus. “Sayaangggnya akuuu..” Jihoon mengecup kedua pipi Kyla beberapa kali dengan gemas.
Sedangkan cewek itu pasrah aja, dia tersenyum tipis.
Setelah kondisi udah balik seperti semula, mereka denger suara langkah kaki beberapa murid lewat depan perpus, kemungkinan besar anak-anak teater karena bacotnya minta ampun.
Mereka berusaha sebisa mungkin untuk keluar dari perpus tanpa ketauan abis melakukan hal tersebut.
Outer Kyla udah dipakein lagi sama Jihoon. “Udah mendingan kan kaki kamu?” Tanya Jihoon sambil membantu Kyla turun dari meja.
“Aman Jihoon sayang.. Kan udah kamu pijitin tadi.”
“Pelan..” Cowok itu mengelus tangan Kyla.
Berhasil keluar, mereka kaget karena out of a sudden, siswa-siswi makin banyak. Mereka lupa kalo bakal ada acara nanti.
Jihoon merangkul Kyla lewat pinggang. “Eh, Haewon tuh.” Mereka sambil jalan ke arah Haewon.
“Kamu mau ke anak-anak teater pasti.” Ujar Kyla sambil memasang ekspresi ngambek.
Jihoon melepas rangkulannya lalu mengacak rambut Kyla sebelum bilang ke Haewon yang udah deket jaraknya. “Titip cewek gue ya, Won!” Jihoon nyengir membuat Kyla menahan senyumnya. “Ck apaan sih Ji?!”
Haewon pun ketawa ngeliat kelakuan lucu mereka berdua.
Bisa gitu ya, abis ngelakuin hal ekstrim, jadi soft parah.