kkumasmom

MarKil : 48 (Alternative Universe, if they never break up)

Untung hari ini Mark gak terlalu padet jadwalnya, jadi gak secapek biasanya.

Pulang ke apart, dia sedikit kaget pas buka pintu tergesa-gesa terus ngeliat Kyra ketiduran di sofa, “Oh shit..” Ia bergumam lalu dengan pelan jalan ke kamar.

Ia melihat Kyla hanya memakai kemeja putihnya tanpa celana dan bra. “Oh my- You’re driving me insane, babe.” Dengan sigap, Mark mengunci pintu kamar.

Kyla yang lagi duduk di sofa kecil disitu, tersenyum miring. Ia melebarkan tangannya supaya Mark bisa masuk ke pelukannya.

Si cowok langsung menghampiri Kyla sambil melepas outernya, “Shit baby.”

Mark menahan tubuhnya di atas Kyla dengan tumpuan tangannya di kanan-kiri si cewek. Mereka berciuman dengan agresif dan sangat dalam.

Kyla mengelus tengkuk Mark, “Markie, mau.”

“Mau apa, sayang?” Suara serak Mark terdengar jelas.

Tangan Kyla turun ke milik Mark. “Ini.”

Saat dielus pelan, Mark menggeram lalu segera mengubah posisi jadi dia yang duduk dan Kyla berlutut di sela-sela kakinya.

Cewek itu menurunkan celana dan boxer Mark, “Fuck, it’s so hard.” Kyla menatap Mark, membuat cowok itu gak tahan buat nyium dia.

Akhirnya Kyla pun hanya mengocok dengan tangannya sembari berpagut dengan Mark yang agak bungkuk sementara Kyla juga agak naik.

Lenguhan, geraman, keluar dari mulut Mark berkali-kali di sela-sela ciuman, “Fuck baby.”

“Ah anjing, aku deket..” Leher Kyla digenggam oleh tangan Mark.

Si cewek menggigit bibir bawah Mark selagi menjauh lalu berhenti menggerakan tangannya, “Enak gak?” Ia menggoda Mark.

Gak pake lama, Mark mengangkat tubuh Kyla, ia membanting badan cewek itu ke kasur. “Bandel banget sih.”

Giliran Mark yang berlutut, di sela-sela kaki Kyla. Dia sambil ngebuka jaketnya, menyisakan ia dengan kaos putih. Otomatis Kyla mengelus kedua dadanya, “Aku kira kamu belom mau cum, Markie-“

Pipi Kyla kena tampar, “Gak ada yang suruh ngomong.”

Keduanya berpagut lagi, kali ini Mark lebih agresif karena Kyla sampe keabisan nafas. “Daddy..”

Panggilan tersebut membuat Mark semakin keras tentunya, ia melebarkan paha Kyla, “What the fuck? Kamu gak pake panties daritadi?”

“Biar gampang, daddy..” Kyla ngepout, salah satu kelemahan Mark.

“Fucking slut.” Tanpa aba-aba, jemari Mark masuk dan mengocok area sensitif Kyla.

Cowok itu menatap Kyla dari atas dengan senyuman miringnya, “You like that, hm?”

“Daddy wait- Ah fuck..” Kyla memejamkan kedua matanya.

“Look at me, babe.” Suruh Mark sambil menggertakkan giginya, gemas.

Dengan sekuat tenaga Kyla menatap Mark dari bawah, too desperate. “Good girl.” Ujar Mark ke Kyla.

Lengan Mark sempet diremas sama Kyla, “Uhh.. Daddy please..”

“Please apa?” Gerakan jemari Mark dipercepat sama dia sendiri.

“Aaaahhh..”

“Please apa, hm? Kamu kalo ngomong yang jelas.” Tegas Mark, ia mendengus.

Air mata Kyla mulai terkumpul, “Aku gak mau cum sekarang.. Please, i beg you, daddy. Mau bareng kamu aja please- Ahhh..” Sangking nikmatnya, Kyla mendongak.

Selagi terkekeh, Mark mengeluarkan jemarinya dari milik Kyla lalu ia hisap. “Tasty, as always.”

Mark melepas kaos putihnya, “Baby you look so fucking hot.” Ujar Mark saat dia melihat Kyla yang lagi terengah-engah dari atas.

Satu hentakan membuat Kyla mendesah kencang, “AH MINHYUNG!”

“Fuck.” Geram Mark pelan, ia menyisir rambutnya ke belakang.

Kyla menarik rambut belakang Mark yang berwarna biru tua itu, “Ah ah.. Kamu gede banget.. Fuck.”

“And your fucking pussy is so fucking tight, babe.” Mark menghentakkan pinggulnya dengan gemas sesuai kata kasar yang dia ucapin.

Kepala Kyla mengumpat di ceruk leher Mark, “Mmhhh.. Fuck daddy fuck.. Kayaknya aku gak kuat deh ahh.. You’re so big..”

Mark meraih leher Kyla lalu ia cekik agar mereka bisa saling menatap, “Fuck you’re so pretty.”

Tanpa sadar Kyla mencapai klimaksnya membuat Mark berhenti. “Who told you to cum?” Tatapan Mark sangat tajam.

Mark menampar pipi Kyla lagi, kemudian ia remas. “Gak bisa ngomong?”

Kyla udah ngeluarin air mata intinya. “I’m sorry, daddy..” Kedua lengan Kyla melingkari leher Mark, ngebujuk supaya Mark gak marah.

Si cowok mengeraskan rahangnya, “Pindah.”

Mark berdiri lalu menggendong tubuh Kyla supaya bisa berdiri di tembok. Plak! Bokong si cewek ditampar lalu diremas. “Fucking hell..”

Kyla terisak, “Daddy..”

“Shut up.” Mark mengecup pipi Kyla lalu kembali menghentakkan miliknya ke dalam Kyla dengan kencang.

Si cewek hanya merapatkan bibirnya sambil memejamkan kedua matanya.

Rambut Kyla dijambak dari belakang sama salah satu tangan Mark, satunya lagi meremas salah satu buah dada Kyla lewat bawah kemeja.

Plak plak plak!

Nyaris bilang safeword, untung Mark mengelus pinggang dan mengecup leher belakang Kyla. “Anjinggg.. Kamu makin sempit..” Ujar Mark.

Mereka bisa ngeliat reflection mereka dari kaca jendela walaupun sedikit gelap. “Daddy mau cum lagi..”

“Cum with me baby.”

“Ah please..” Kyla mengarahkan tangan Mark ke buah dadanya lagi.

Gak lama mereka pun mencapai klimaks.

Surprisingly Kyla ngomong, “Ke kasur please.. Masih mau lanjut ciuman sama kamu.” Ujarnya dengan sensual.

Mark pun mengatur nafasnya sebentar sebelum mengangkat Kyla kembali ke kasur. Posisinya sekarang, Kyla senderan di headboard, badan Mark di atas paha Kyla.

Kepala si cowok mendongak supaya bisa berpagut, “Kamu gak capek, sayang?” Tanya Mark di sela-sela kegiatan.

Keduanya sama-sama terkekeh lalu Kyla jawab, “Capek, tapi aku gak bisa nahan.”

“Same here.” Mark menggigit bibir bawah Kyla.

Jemari Mark mulai melepas kancing kemeja yang dipake Kyla, sampe kebuka dan mulai menghisap buah dada sang pacar, Kyla auto mendongak dan mengeluarkan helaan nafas.

Rambut Mark yang udah acak-acak, disisir pelan sama jemari Kyla.

“Ahh udah, sayang..” Ujar Kyla.

Mark ngepout, “Masih mau, please..”

Kyla terkekeh, nafasnya masih terengah-engah. “Nanti kita lanjut lagi..”

“Kamu mau?”

“Gak tau- Ahh.. Ck, baby stop kagetin aku.. Sshh..” Kyla melenguh pelan saat Mark tiba-tiba bermain lagi di daerah buah dadanya.

“Your afterglow is fucking unreal, baby.” Puji Mark sambil tersenyum sebelum lanjut lagi.

They’re lucky karena Kyra udah deep sleep.

Mereka lanjut pula di kamar mandi.

#115

Tepat pukul 12 siang, Haechan ngebangunin Kyla. Ia mengecup kening sang pacar, posisinya cuman pake boxer, “Yang, bangun yuk.. Siap-siap sekalian makan siang dulu.”

“Hngg.. Heem. Lo mandi duluan aja.”

“Gue udah tadi, lo gak denger suara merdu gue?” Haechan ngegoda Kyla yang langsung menampol wajahnya pelan, “Gak lah anjing- EH! Anjing daleman gue mana anjing?!”

“Semalem kacau sih, fuck gue aja tadi sempet keras anjir pas bangun ngeliat selimut lo agak turun.”

“Udah deh gue mandi aja langsung.” Kyla yang keburu salting, buru-buru bangun terus masuk ke kamar mandi walaupun di dalem dia nahan badan ke tembok karena pusing.

Kelakuannya bikin Haechan terkekeh sebelum dia mulai pake baju.

Kebetulan hari ini ada acara ulang tahun keponakan Kyla dan keluarga, Haechan diundang tentunya.

Sesampai mereka di acara, udah pasti ketemuan sama Kyra, Jeno, Johnny, dan lain-lain. Tapi sama sekali gak ada yang sadar kalo Haechan sesekali meremas bokong Kyla.

Iyalah, orang dia pake rok pendek.

And finally, acaranya selesai.

Haechan udah nunggu daritadi, dia langsung menarik Kyla, “Udah pamit kan?”

“Udah, kenapa?”

“Bagus deh.” Mereka pun masuk lift.

Tanpa sadar, Haechan menekan ke lantai atas. “Chan, mau kemana??” Kyla menyenggol lengannya sementara Haechan diem aja, cuman tersenyum miring.

Ia mengeluarkan kartu kamar dari kantong celananya, “Gue booking kamar.”

Kyla sempet kaget tapi dia seneng at the same time, “Ya ampun, pake booking kamar segala.” Seakan-akan gak ada apa-apa, Kyla masuk setelah Haechan ngebukain pintu buat dia.

Giliran Haechan yang kaget, kenapa Kyla gak bereaksi kayak yang dia mau? Cowok itu pun mengikuti Kyla yang sedang berjalan ke kamar tidur.

“My plan worked out, Hyuck.” Ujar Kyla sambil terkekeh, ia melepas leather jacket, sampe turtleneck, rok dan bicycle pantsnya.

Iya, dia pake lingerie yang dibeli Haechan, one of them pokoknya. Warnanya sama kayak yang dipake semalem tapi beda style.

Haechan mengeraskan rahangnya saat Kyla duduk di ujung kasur, menyilang kakinya kayak anak kecil minta permen. “I like this one better, daddy. Makasih udah beliin ya.”

Cowok itu gak pake lama, menghampiri Kyla, berdiri di depannya lalu meremas pipinya, “Kamu bener-bener nagih ya ternyata? Semalem sampe tepar gitu masih kurang?”

Kyla hanya mengangguk, puppy eyesnya keluar.

Plak!

Pipinya kena tampar sama Haechan, “Masih punya mulut kan?”

“Masih, daddy.”

“Fucking slut.” Ujar Haechan sebelum melepas celana dan boxernya.

“Suck. No hands.” Haechan memegang kendali, tangannya menjambak rambut Kyla, pinggulnya bergerak dengan agresif.

Jelas cewek itu nyaris tersedak berkali-kali, bikin Haechan tambah lemah sama keadaan. “Ahhh.. Ahh fuck..” Desahan Haechan terdengar merdu di telinga Kyla, sampe cewek itu mengubah posisi duduknya.

“Basah ya, sayang?” Tanya Haechan sambil menatap Kyla dari atas dengan dalam.

Kyla mengangguk sampe akhirnya Haechan bilang, “Holy fuck… Ahhh stop, stop.”

Tubuh Kyla dinaikin, “Mulut kamu enak banget, cantik..”

Si cowok sempet berlutut di sela-sela kaki Kyla buat ngelepas atasannya.

“You taste so good, too, daddy..” Dada bidang Haechan diraba sama kedua telapak tangan Kyla.

Dengan otomatis, keduanya berciuman dengan dalam. “Nghh.. Hyuck..” Lenguh Kyla saat area sensitifnya diusap oleh jemari Haechan.

“So fucking wet.” Gemes sendiri, Haechan gak sengaja ngerobek Kyla’s panties, tanpa aba-aba, cowok itu ngemasukin jemarinya.

Kedua mata Kyla terpejam, bibir bawah Haechan ia gigit saat menjauh, “Fuuuck.. Ahh daddy.. Fuck fuck.. Aku gak tahan please.. Mau pake punya kamu langsung..”

Lagi-lagi Haechan mendengus, “Lah ini kan jari aku?”

“Daddy, please..” Kyla berusaha untuk menatap Haechan.

“Want my cock?” Haechan tersenyum miring.

Kyla ngepout sambil ngangguk.

Plak! Pipinya kena tampar lagi kemudian diremas gemas oleh Haechan, “Daddy’s needy whore.”

Gak pake lama, Haechan menghentakkan miliknya ke dalam Kyla.

“AHHH!” Desahan Kyla terdengar keras, ia menutup mulutnya sendiri sedangkan Haechan mendongak, ia juga medesah dengan pelan.

Saat Haechan bergerak dengan cepat, dia menarik tangan Kyla yang menutup mulut dia sendiri, “Jangan ditahan suaranya, sayang.”

“Daddy, daddy.. Fucking hell.. You’re so big..” Rambut belakang Haechan dijambak oleh jemari Kyla sebelum turun untuk meremas punggung si cowok.

“Kamu juga sempit banget ini.. Ah anjing!” Haechan kembali meraih tangan si cewek lalu menahan kedua tangan Kyla di kanan-kirinya.

Suara decitan kasur kedengeran jelas, padahal kasur hotel gak ngaruh mustinya.

Salah satu tangan Haechan menaikkan lingerie Kyla supaya dia bisa menghisap buah dada si cewek dengan leluasa.

“Hyuck mau cum.. Fuck..”

Haechan menahan klimaksnya lalu terkekeh walaupun nafasnya terengah-engah, “Not yet.”

Kyla gak jadi mencapai klimaksnya. Air matanya keluar, “Hyuck.. Daddy… Aku udah deket..”

“I know.” Kening, rahang, dan leher Kyla dikecup.

“Daddy, let me cum, please.” Tangan Kyla melingkari leher Haechan.

Si cowok turun untuk mencium gadisnya beberapa saat, “I love it when you beg.”

Pipi Kyla mulai lembab, “Please..” Ia kembali ngepout.

Sekali lagi, pipi Kyla ditampar sebelum Haechan memegang lehernya, “Mau cum?”

“Mau cum sama kamu, daddy..”

Smirk lidah Haechan keluar akhirnya. “Nungging.”

Kyla pun nurut.

“Daddy- AH HYUCK!” Kyla dibuat kaget berkali-kali saat Haechan menghentakan miliknya dengan kencang.

Si cowok menampar bokong Kyla beberapa kali, “Aduh sayang, kamu sempit banget fuck..”

“You look so fucking hot wearing this.” Lanjut si cowok, menjambak pelan rambut Kyla dari belakang.

“Th- Thank you, daddy. Boleh cepetin gak, please?” Desahan Kyla semakin bikin Haechan menggila.

“Iya sayang.”

Plak plak plak!

Untung kasur hotel, kalo di apart udah pasti harus ganti kasur atau dibenerin.

“Ahhhh, Kil.. Aku deket..”

“Fill me up, daddy. I’m gonna cum too.”

“You sure?”

“Please..” Kyla sekilas nengok ke belakang.

Gak lama, keduanya sama-sama mencapai klimaks.

Desahan dari mulut mereka keluar.

Kyla meremas bantal sedangkan Haechan kembali mendongak.

Mereka sempet stay di satu posisi selama beberapa detik sembari mengatur nafas. “Kil?” Punggung Kyla dikecup Haechan dari belakang sebelum badannya dipeluk.

“Hm?” Cewek itu sempet terisak, tapi sangking enaknya dia malah lebih ke salting karena diliatin Haechan.

Posisi mereka jadi Kyla yang tiduran di atas Haechan, “Mau apa, bub? I will do whatever you want me to do.”

“Cuddle dulu, Hyuck. Tapi akunya aku yang peluk kamu.”

“Oke cantik, sini naik dikit, pelan-pelan yaa..” Ujar Haechan dengan lembut, carefully mindahin posisi mereka.

Haechan pun sekarang tiduran di dada Kyla, ia memeluk pinggang ceweknya, “Enak gak? Ada yang sakit?” Si cowok mendongak ke Kyla.

“So fucking good. Agak perih tapi gapapa, kaki aku pegel banget.”

“Aku pijit-“

“Nantiii. Mau cuddle dulu.” Kyla menyisir rambut Haechan yang sedikit berkeringat dengan jemarinya.

“Maaf kamu jadi gak bisa jalan lagi.”

KYUKIL : Bestest Friends 3

Tumben-tumbenan mereka berdua mau diajak pergi keluar rame-rame sama Chaeyoung, Soobin, Yedam sama Karina.

Sebenernya cuman makan siang sama jalan-jalan di taman sih. Tapi ya tetep aja, buat Junkyu sama Kyla, itu udah cukup produktif.

Mereka berdua dateng terakhir.. Karena ya.. Sempet.. Siap-siap dulu udah pasti. “Hai hai!” Sapa Kyla ke mereka yang lagi duduk.

“Halo ges..” Junkyu ikutan duduk di sebelah Kyla.

Tau-tau udah ada ceng-cengan aja, “Ya elah kek biji lo berdua, nempel mulu jir.” Ujar Chaeyoung.

“Ya emang gitu Chae dari dulu.” Timpal Soobin.

Yedam dan Karina hanya terkekeh. “Gue udah pesenin buat kalian lho.”

“Thanks lho, Rin!” Kyla menepuk pundak Karina yang ada di sebelahnya itu.

“Makasih Rinaa..” Junkyu ikut ngomong lagi.

Awalnya masih ngobrol biasa sampe tiba-tiba Karina ngajak Kyla ke kamar mandi. “Bentar deh Kil.”

“Kenapa, Rin?”

Saat mereka udah masuk, Kyla yang sadar di kaca seketika melotot, tapi Karina udah keburu ngomong, “I-itu di leher lo.. Gue bawa concealer nih.”

“Ungu-ungu ya Rin? Itu bukan hickeys kok, cuman tadi sebelom berangkat gue buru-buru karena telat mau nyatok rambut.” Kyla mencoba untuk tenang, tapi jantungnya berdetak dengan cepat.

“Ya iya tapi gue gak bilang hickeys, Kil..”

“Ehem, lo mikir apa coba kalo ngeliat leher gue? Hickeys kan?”

“Gak salah, yaudah nih pake concealer gue sebelom yang lain pada curiga.” Karina ngeluarin concealer dari tasnya, “Makasih lagi Rin, untung lo bawa hehe.”

Setelah jalan-jalan, Kyla terdiam sepanjang perjalanan sampe rumah Junkyu. “Kil, kenapa sih?” Akhirnya si cowok berani nanya pas sampe kamar dia.

Kyla melempar tasnya, “Gue malu ya sialan.”

“Kenapa, nyet??”

Si cewek menghela nafasnya, “Rina sadar leher gue ada hickeys, anjing.. Untung gue cepet mikir alesan lain tadi tau gak?” Kyla duduk di ujung kasur Junkyu, membuka outernya.

Jujur, Junkyu sempet salting ngeliat Kyla cuman pake tanktop. Kombinasi pake ripped jeans sama converse, gimana Junkyu gak mau gila coba?

Kyla menatap cowok itu dengan sinis, “Denger gak sih?”

“Denger, Kil. Tapi gak ketauan itu gue yang buat kan?” Junkyu mendekat ke arah Kyla.

Cewek itu menggeleng, “Kan gue bilang, gue akalin. Bisa mampus kalo dia tau.”

Padahal lagi bete, tapi tensionnya kerasa banget. Especially mereka tatap-tatapan dengan dalam. “Terus hickeys lo? Kok ilang?” Junkyu mulai meniban badan Kyla yang udah agak naik.

Cowok itu menahan badannya dengan tangannya di kanan-kiri Kyla. “Woy.”

“Pake concealer elah, banyak tanya lo.” Kyla terkekeh lalu menarik Junkyu untuk berciuman.

Junkyu ikut terkekeh di sela-sela ciuman. “Masih kurang tadi pagi?” Godanya, menggigit bibir bawah Kyla.

“Not gonna lie, tadi pagi one of the best makeout session ever, Kyu. Keknya the best deh.” Pipi Junkyu dielus sama Kyla.

Dibuat salting lagi, Junkyu menahan senyumnya sambil menggigit bibir bawahnya sendiri. “Enak emang ciuman sama lo tuh.”

Dada Junkyu dipukul pelan sama Kyla, cewek itu kemudian melepas topi yang dipake supaya dia bisa ngacak rambut Junkyu. Sesekali dijambak juga, membuat Junkyu menggeram.

Tapi ya mereka tetep mereka, pasti setiap kali makeout, ada aja yang terkekeh di sela-sela kegiatan.

Sampe tanpa sadar Kyla ngegrind ke atas, “Kil.”

“Apa?” Kedua lengan Kyla melingkari pundak Junkyu.

Kening mereka masih bersentuhan pastinya, “Makin keras nih, tanggung jawab lo.”

“Ya gue sih selalu tanggung jawab. Mau masuk mana? Mulut gue yang atas atau yang bawah?”

“Sok banget dah, kalo langsung masuk yang bawah, nangis nanti lo.” Cocky banget emang Junkyu.

Mereka kembali berpagut beberapa detik sebelum Kyla bales, “Bilang aja kalo mau gue BJ.”

Kalimat Kyla membuat Junkyu mendengus. “Gue prep dulu.” Cowok itu bergegas berlutut di sela-sela kaki Kyla, melepas kancing celana sahabatnya sekalian diturunin sama dalemannya.

Baru diusap, lenguhan keluar dari mulut Kyla. “Gak usah lama-lama, anjing.”

“Kok galak?” Junkyu terus menggoda Kyla.

“Kyu masukin cepet jari lo- FUCK!” Kyla auto menutup mulutnya, Junkyu tertawa sombong.

Tangan satunya meremas salah satu paha Kyla, “Buset, baru pake jari loh Kil.” Ledek Junkyu ke Kyla yang udah berkaca-kaca matanya.

“Fuck anjing… Kyu udah Kyu, masukin punya lo aja aaah..” Kyla memejamkan kedua matanya, masih berusaha menatap Junkyu.

Si cowok mengeluarkan jemarinya lalu ia hisap sebelum melepas celana dan boxernya. Ia mengocok miliknya sesaat sambil menatap Kyla, “Keras banget gue, fuck.” Ia mendongak sekilas.

Selagi Junkyu memakai protection, Kyla menelan ludahnya saat melihat punya Junkyu yang jauh lebih gede dari biasanya, “Kyu..” Kyla memegang dada Junkyu yang agak turun badannya di atas Kyla, lagi mau masukin miliknya.

“You’re safe with me.” Kening Kyla dikecup.

“Bilang kalo gue bisa gerak.” Ujar Junkyu sebelum mencium Kyla dengan lembut.

Desahannya tertahan di bibir mereka.

Selama beberapa saat akhirnya Kyla bisa membuka kedua matanya, “Gerak, Kyu.”

Si cowok mengeraskan rahangnya sembari mengangguk, gak tahan ngeliat Kyla.

Decitan kasur mulai terdengar lebih keras. “Fuck fuck, Kyu.. Ah..” Kyla meremas punggung Junkyu.

“Cantik.. Sempit banget..” Kedua mata Junkyu sempet terpejam.

Perlahan Kyla melepas kancing kemeja Junkyu satu-satu sampe akhirnya dia shirtless, “Anjing lah.. Aahh shit..” Kyla mengelus badan cowok itu.

“Enak, cantik?” Cowok itu kini merapatkan bibirnya.

“So fucking good, Kyu.” Kyla menggigit bibir bawahnya sambil menatap Junkyu dengan sensual.

Plak plak plak!

Untung rumah Junkyu cuman ada mereka doang.

Belom lagi decitan kasur dan desahan mereka.

Junkyu meremas buah dada Kyla sebelum mencekiknya sembari berciuman. “Gue deket..” Ujar Junkyu.

“Sama, Kyu. I’m so fucking close, mau cum.. Please..” Kyla menjambak rambut belakang Junkyu yang lagi ada di ceruk lehernya.

Leher Kyla dikecup sekali sebelum Junkyu menjilat leher dan rahangnya, new hickeys coming through.

Tangan Kyla yang satunya meremas bed sheets, Junkyu auto mindahin ke punggungnya. “Cakar gue aja, Kil.”

Tentunya Kyla gak mau, dia hanya meremas punggung si cowok. “I’m cumming… Ahhh fuuuuck...”

“AHH JUNKYU!” Kyla mengumpat di ceruk leher Junkyu, gantian.

Sampe akhirnya Junkyu mengeluarkan miliknya, “Anjing!”

Dengan cepat Kyla melepas protection tersebut lalu ia kocok, Junkyu bener-bener menggila. “Kil, fuck! Gila lo anj- Ahh..” Junkyu auto mendongak tapi abis itu dia langsung ngeliatin Kyla lagi.

Setelah keluar, Junkyu merebahkan badannya sebentar di atas Kyla, “Kil, gue terlalu kasar gak sih?”

“Enggak.” Padahal Kyla terisak.

Yang tadinya lagi mendusel di leher Kyla, Junkyu langsung menatap sahabatnya itu, “Sorry, Kil. Goblok banget gue-“

“Kyu seriusan, gue nangis karena terlalu enak.” Pipi Junkyu dielus untuk kesekian kalinya sama jemari Kyla.

Keduanya tersenyum, Junkyu mengelus kepala sampe pipi Kyla, “Cantik banget sih, afterglow lo emang gak ada yang lawan.”

“Bacot ah, sini mau peluk lagi.”

“Bentar.” Junkyu bangun sebentar buat ngambil kemejanya biar dia bisa ngelap keringet di tubuh Kyla.

Tanktopnya diganti sama kaos Junkyu yang ada di deket kasur. “Thank you yaa for making me safe.”

“Itu tugas gue dari dulu kali, Kil.” Sekali lagi kening Kyla dikecup sebelum keduanya ketiduran.

SPC : Same Person Couple 9

Tanpa Kyla kasih tau kalo dia lagi dateng bulan, Hyunsuk udah tau karena dia cek di aplikasi yang udah disetting dan emang dia dapet kabar sih dari Kyra duluan.

Kyra yang semalem nonton film di kamar Kyla, ngeuh cewek itu ngeluh terus dan mukul punggungnya berkali-kali. Of course, dia cepet-cepet ngechat Hyunsuk malem itu.

Hari ini Hyunsuk ada kelas malem, sedangkan Kyla izin gak masuk.

Sengaja bangun sedikit lebih pagi, Kyla sarapan (tumben), terus dia mandi biar tidurnya enak. “Ah shiii.. Sakit bet anjeng..” Dia bergumam sebelum masuk ke dalam selimut pas udah selesai bersih-bersih.

Dirinya berusaha untuk tidur dengan tenang tapi ya gak nyaman sama posisi, tumben bulan ini se-nyeri ini.

Sayang banget dia cuman tidur 1 setengah jam padahal bisa aja lebih lama. Tapi perasaan betenya karena sakit berubah otomatis pas ngeliat Hyunsuk sedang duduk di sebelahnya.

Kyla juga baru sadar kalo daritadi Hyunsuk mengusap kepalanya terus menerus, “Baby, are you okay? Aku beliin salmon.”

“Bangun pelan-pelan, yuk? Kamu udah sarapan belom?” Kening Kyla dikecup oleh bibir Hyunsuk.

Cewek itu mengusap matanya, “Kamu udah daritadi disini? Kenapa gak bangunin aku ajaa?”

Suara serek Kyla bikin Hyunsuk gemes, “Ya gak mungkin aku bangunin kalo kamu lelap banget tidurnya.”

“Sumpah Hyun, tadi tidur paling gak enak. Sakit banget- Ah aduh..” Kyla meringis secara tiba-tiba pas dia mau duduk.

“Hey slow down kan tadi aku bilang, cantik.. Jangan dipaksain sayang. Sini, sini, senderan pelan-pelan ya..” Karena panik, Hyunsuk langsung mengatur posisi Kyla supaya lebih enak.

Cewek itu pun senderan di head board, “Sorry, Hyun..”

“Kok minta maaf?” Hyunsuk menyisir rambut Kyla ke belakang telinganya.

Kyla menggeleng, “Kamu repot-repot kesini padahal lebih baik kamu istirahat aja. Dari kemaren padet loh jadwal nugas kamu.”

“Your health is one of my priorities, i'd rather take care of you daripada gak ngapa-ngapain.” Hyunsuk tersenyum dengan tulus sambil mengelus tangan Kyla yang dia genggam.

Kyla membuka tangannya, kode supaya dipeluk. “Hug.”

Sang pacar terkekeh sebelum turun sedikit buat meluk Kyla. “Mau makan, hm?”

“Bentar lagi, boleh ya?” Kyla mengelus rambut belakang Hyunsuk yang mengangguk sebagai balesannya.

“Kamu ada kelas malem kan, Hyun?”

Selagi Hyunsuk naik ke atas kasur, dia ngangguk. “Kenapa, babe?”

“Noo i’m just asking.. Ganteng amat lagian.” Kyla mengacak rambut Hyunsuk yang udah tiduran di perut Kyla. “Ah masa?” Hyunsuk mendongak.

“Serius laaahh..” Si cewek tertawa kecil saat Hyunsuk salting lalu memeluk pinggangnya.

Kyla pun menyalakan TV dan memutar lagu-lagu yang ada di playlist spotifynya.

Gak sampe 10 menit, Hyunsuk gak bersuara. Bener aja, dia ketiduran. “Hyun?” Kyla ngecek tapi abis itu dia terkekeh. “Bayi.”

Tepat jam 12 siang, Kyla ngebangunin Hyunsuk. “Baby, bangun hey..” Kepala belakang Hyunsuk dielus sama Kyla.

“Hngg? Eh astaga! Sorry babe! Kok jadi aku yang tidur-“ Si cowok panik yang kedua kalinya, kalimatnya terpotong sama Kyla yang mengecup bibirnya. “You’re good, Hyun. Astaga lucu amat.”

The realization bikin Hyunsuk menutup mukanya dengan salah satu tangannya, “Apaan sih aku? Sumpah gak jelas banget. Maaf ya babe aku ketiduran, semalem nonton bola sama Ruto.”

“Heemmmm.. Gak usah minta maaf, gantenggg..” Kyla menahan senyumnya membuat Hyunsuk yang sadar, mengelus dagunya dengan cepat. “Cantik.”

“Aku siapin makanannya, ya? Mau aku suapin?”

“Siapin makanannya aja, Hyun, tolong. Aku makan sendiri gapapa kok.”

“Kalo mau disuapin, bilang sama aku, oke?” Hyunsuk bergegas untuk nyiapin makanan yang dia beli tadi untuk keduanya.

Gak lupa sama minumnya dong pasti. Bear brand khusus buat Kyla. “Udah aku bukain ya tutupnya.” Hyunsuk ngasih bear brand itu ke Kyla.

“Thank you so much, Hyunnie.”

“My pleasure, sayang.” Kening Kyla dikecup sebelum Hyunsuk narik meja kecil buat naro minuman bersodanya sama makanannya.

Hyunsuk sekalian ngebukain salmon sauce buat Kyla. “Eat well, cantik.”

Kyla tersenyum sembari ngemasukin salmon ke dalem mulutnya. “LUCU BANGET SIH KAMU!” Hyunsuk girang sendiri.

“Sumpah, Hyun. Makasih banyak yaaa! Tau aja aku lagi pengen salmon.”

“Babe, to be completely honest- Eh bentar.” Hyunsuk mengelap area bibir Kyla yang kena saus lalu ia lanjut, “Sebenernya aku gak tau kamu lagi ngidam apa.”

“Tapi?” Salah satu alis Kyla naik.

Si cowon nyengir, “Aku google tadi pagi, makanan yang bisa ngeredain nyeri atau sakit mens gitu hehe..”

Kyla udah mau gila aja rasanya, “Sayang.. Makasih.. What would i do without you seriously?” Kyla memanyunkan bibirnya sambil menatap Hyunsuk, terharu karena sikapnya.

“I can’t handle your cuteness babe, please stop.” Pipi Kyla diremas pelan lalu rambutnya diacak sama Hyunsuk.

Keduanya tertawa lalu lanjut makan sambil bercanda, sesekali ngejulid.

MarKil : 47 (Alternative Universe, if they never break up)

Konser gak mungkin gak ada rehearsal dulu, dan itu berjalan beberapa hari tentunya sebelum hari-h.

Kyla nemenin di hari pertama, pas dia lagi day off. “Markie, good luck ya!” Ujarnya dari tempat duduk disana.

“Thank you baby.” Kening Kyla dikecup sebelum Mark lari ke arah panggung.

Karena mereka nari juga, Mark yang ngerasa panas melepas hoodienya. “Fuck it’s hot.” Gumamnya sambil nyisir rambutnya ke belakang.

“Holy shit.” Kyla dari jauh juga ikut bergumam, udah lama gak ngeliat cowoknya sleeveless. Karena lebih sering shirtless dibandingin sleeveless kalo di apart sih.

Beberapa jam akhirnya selesai juga rehersal day one Dreamies. “Babe, minum dulu sini!” Panggil Kyla dari jauh.

Mark tersenyum miring sambil jalan ke ceweknya, “Iya cantikkkk..”

Selagi Mark minum, Kyla mengelap keringatnya dengan handuk kecil. “You did well, ganteng.”

“Fuck babe stop hahahah.. Thank you ya.” Mark melepas maskernya lalu mengecup bibir Kyla.

Jantung Kyla mau copot rasanya.

Staff dan beberapa member pada mau pulang, ada yang udah nongkrong diluar tapi mereka berdua masih di dalem sana.

Mark duduk di sebelah Kyla lalu mengambil hapenya sendiri, “Berdiri babe, aku mau fotoin kamu.”

“Hah? Out of a sudden??” Walaupun bingung setengah mati, Kyla berdiri perlahan.

“You look so fucking hot right now, gak bisa aku kalo kamu udah pake crop top terus pake leather jacket.” Cowok itu menutup mukanya sambil terkekeh.

“T-thanks but.. Kamu gak mau ngaca?” Kyla masih berdiri di hadapan Mark.

Gak tahan, cowok itu menaruh hapenya lalu menarik Kyla untuk duduk di pangkuannya, tanpa aba-aba juga Mark melumat bibir Kyla dengan agresif.

Yes, Kyla emang ngesimp over Mark tapi dia gak sadar sepanjang latihan, Mark salfok ke Kyla terus.

Kedua tangan Mark memegang pinggang Kyla, sesekali meremas bokongnya. “Markie, emang kita gak ketauan?”

“Baby just kiss me.” Si cowok memegang dagu Kyla, ia tarik untuk kembali berpagut.

Suara lumatan terdengar jelas, Kyla sesekali melenguh saat buah dadanya diremas oleh Mark. “Mmh.. Babe..”

“Apa, sayang?” Mark menggigit bibir bawahnya saat bertatapan dengan Kyla.

“I’m-“

“Wet?” Mark menaikkan salah satu alisnya, tangannya mengelus pinggang Kyla.

Dengan cepat Kyla mengangguk, “Yes sir.”

Mark terkekeh sebelum ia menarik Kyla untuk berciuman lagi. “Fuck, you’re mine, baby.” Ujar Mark di sela-sela kegiatan.

“All yours sir.” Kyla udah terengah-engah tapi dia tetep lanjut ciuman sama sang pacar.

Beberapa menit setelah mereka berpagut, Mark memindahkan Kyla supaya duduk biasa, sementara dia turun ke sela-sela kaki ceweknya.

Kancing celana Kyla dibuka, dalemannya diturunin setelah celananya udah turun. “Shit.. You are wet, sayang..” Mark menatap Kyla sebentar sebelum maju untuk mengisap apa yang ada di depannya.

“Ssssh uuhh Markie, Markie fuck..” Kyla menjambak rambut Mark, kedua matanya terpejam.

Selagi Mark melakukan pekerjaannya, Kyla gak berhenti menjambak si cowok. Dia juga beberapa kali terkekeh saat eating her out. “Baby fuck you taste so good..”

“Your tongue, Markie.. Ahh shit..”

“You like this, hm? You like how i eat your cunt?”

“Fuck yess.. Ahhh aku deket Markie..” Keduanya bertatapan dengan dalam.

Mark semakin maju, kedua tangannya meremas paha Kyla, “Cum.”

Gak lama setelah itu Kyla mencapai klimaksnya, beberapa saat juga Mark membersihkan area Kyla yang basah terlebih dahulu sebelum ia menjauh. “Hmmm.”

“Hahaha, want more?” Goda Mark saat melihat Kyla lagi mendongak dan mengatur nafasnya.

Celana dan daleman Kyla langsung dinaikin lagi. Selagi Mark berdiri, Kyla menatapnya dengan lemas, membuat Mark meremas pipi ceweknya itu, “Enak, sayang?”

“Daritadi aku tanya, gak dijawab.” Pipi Kyla kena tampar.

“It feels so fucking good Mark.” Jawaban Kyla kembali membuat Mark menamparnya lagi sambil tertawa pelan, “You taste delicious, baby.”

Cowok itu duduk lagi, memindahkan Kyla ke pangkuannya.

Leher Kyla digenggam oleh Mark selagi mereka berciuman. “Cantik banget sih.” Ujar Mark.

Kyla udah terlalu lemes.

Lemes sih iya, tapi gak sadar dia ngegrind di atas Mark. Tangannya juga meremas otot si cowok yang sangat terekspos. “Babe? You really want me to fuck you?”

“Yes, daddy. Please.” Kyla ngepout, Mark langsung mengeraskan rahangnya.

Topi Mark dilepas sama Kyla yang pengen ngejambak rambutnya lebih lagi. “Sayang, aku makin keras loh ini.”

“Yaudah ayo daddyyyy.. I want you to fuck me.” Pinta Kyla, kepalanya di ceruk leher Mark, bibirnya beberapa kali ngecup leher dan jakunnya.

“Gak disini, sayang. Kita pulang dulu mau?” Si cowok menggigit bibir bawahnya.

“Yaudah di mobil.”

Geraman keluar dari tenggorokan Mark, “Besok kamu izin, gak bakal bisa jalan pasti.”

Gak pake lama, mereka cepet-cepet ke mobil. Parkiran mendukung banget emang, gak banyak orang walaupun masih ada beberapa mobil.

Kaca mobil Mark gelap ini.

“AHH DADDY..” Desah Kyla saat Mark menghentakkan miliknya ke dalam Kyla.

“Sempit banget sayang ahh..” Kedua mata Mark sempet terpejam.

Plak plak plak!

Mobil udah bergerak brutal pastinya.

Salah satu tangan Mark memegang meremas bagian atas jok mobil. “Daddy fuck, your cock is so big.. Kayaknya aku gak kuat deh..” Kyla mengeluarkan air matanya.

Of course, Mark tersenyum miring. “Your pussy is tight as well, babe.”

“Ah ah.. Minhyung..”

Nahkan. Gerakan semakin brutal. If it’s possible for Mark.

“M-mau hug..” Kyla membuka tangannya, dengan cepat Mark turun supaya bisa Kyla peluk.

Selagi memeluk Mark yang terus bergerak, Kyla meremas punggung barenya. “Fuck fuck, i’m close..” Kyla mengumpat di ceruk leher Mark.

Pinggang Kyla diremas, “Me too baby. Kamu duluan.”

“Oh shit.. Aduh.. Fuckkk..” Keringet udah dimana-mana.

Untung Mark udah sempet panasin mobil selagi mereka masih makeout di depan.

The fact that both of them are naked, bikin mereka semakin gak tahan sama situasi.

Mark mengeluarkan miliknya, dengan sigap Kyla mengocoknya, “Cum, daddy.” Cewek itu membuka mulutnya.

Mark memukul jok mobil, “Fucking hell. You’re such a good slut.” Selagi mencapai klimaksnya, Mark menatap Kyla dari atas.

Kalo yang kayak gini, aftercare dari Mark dikasih bintang 10 sama Kyla kayaknya.

“I love you, my love.” Ujar Mark setelah mengecup kening Kyla yang sudah bersih dan tertidur lelap di passenger’s seat.

KYUKIL : Bestest Friends 2

Selesai kelas, Junkyu lagi-lagi main ke apart Kyla. Emang udah rumah kedua aja sih. Surprisingly juga dia gak kepikiran apa-apa pas masuk ke dalem.

Kyla juga tadi pulang lebih cepet karena dosennya ijin, makanya dia udah di apart duluan.

“Killll! Gue udah bawa jajanan nih!” Teriak Junkyu karena gak ngeliat Kyla di ruang tengah.

Dari kamar Kyla nyaut, “Oke, thanks Kyu! Bentar yaa gue baru selesai bilasan!”

“Iyaa!”

Gak sampe 15 menit, Kyla keluar. Sempet deg-degan ngeliat Junkyu yang lagi man spreading di sofanya sambil main hape, ia berdeham, “Gak lama kan lo nunggu?”

“Wah lama banget Kil gue nunggu sampe 5 jam- Ehem..” Junkyu nyaris tersedak ludahnya sendiri saat ia melihat Kyla hanya memakai sports bra dan sweatpantsnya.

“Yeuu kocak lu. Mau soju atau gak?”

“Gak dulu deh, buat maleman aja.”

“Mau ngapain tuh malem-malem.” Kyla ikut duduk di sebelah Junkyu, cowok itu mengacak rambutnya, “Pikiran lo ya.”

“LAHH? Gue mikirnya minum soju sambil main catur sih..”

Junkyu auto shady, “Gak ada catur-catur, mau ciuman kan lo?”

“Itu lo kali. Kan gue mau belajar-“

“Eh kita jadinya mau nonton apa?” Keburu salting, Junkyu mengambil remote TV lalu mengalihkan pembicaraan.

Kyla mengangkat kedua bahunya, “Serah. Horror boleh sih, atau yang dokumentasi gitu juga seru kayaknya.”

“Sadis lo jadi cewek.” Sahabatnya hanya menggeleng-geleng kepalanya, masih sambil scroll pake remote nyari yang Kyla maksud.

Setelah ketemu, Kyla mematikan salah satu lampu lalu mengambil selimut, satu buat berdua tentunya.

Sesekali tukeran jajanan.

Karena emang Junkyu rada deg-degan nontonnya, dia meluk Kyla. Kepalanya nempel di dada si cewek, lengannya melingkar di pinggangnya. “Kil asu ini kenapa serem banget?”

“Lo yang kayak anak kecil, Kyu. Orang gak ada apa-apa tuh.” Ujar Kyla, terkekeh karena kelakuan Junkyu.

“Gak ada apa-apa gimana- Anjing! Sialan kaget gue.” Tanpa sadar, Junkyu yang kaget gak sengaja menyentuh area bawa Kyla.

Lenguhan terdengar hanya sedetik, tapi ya tetep aja. Junkyu gak mungkin gak denger. “Kil?”

“Lanjut nonton aja-“

“Keknya pause dulu deh.”

“Hah? Kyu lanjut lah-“

Kalimat Kyla lagi-lagi diberentiin sama Junkyu yang menciumnya secara tiba-tiba. Leher Kyla digenggam, “Sorry Kil, gue gak bisa boong kalo gue horny.”

Sejujurnya, Kyla masih proses dan lagi nahan salting. “Maksudnya??”

“Fuck, kayak the way you smell, the way your hair looks good, mana lo cuman pake sports bra. Gak bisa tahan gue, especially apa yang lo bilang di chat tadi. Gue terngiang-“

Gantian, Kyla yang menarik Junkyu untuk dipagut, di sela-sela ciuman, Kyla tersenyum membuat Junkyu terkekeh, “Thank you ya ganteng.”

“Fuck lah hahaha, sini lo.” Dagu Kyla ditarik, mereka berciuman lagi.

Tangan Kyla mulai membuka iket pinggang Junkyu, “Kil tapi jangan kepaksa.” Ia sempat menahan tangan Kyla.

“Sok banget lo, udah keras nih.” Kyla mengelus milik Junkyu lewat celananya.

“Anjing.”

Kyla pun turun ke sela-sela kaki Junkyu, celana dan boxernya diturunin, “Massive.” Gumam Kyla pelan, matanya ngeliatin milik Junkyu sekilas sebelum menatap cowok itu dalam.

“Relax, Kyu. Jangan salting mulu. Kyla ngeledek sembari mengocok milik Junkyu dengan tangannya.

Otomatis Junkyu senderan ke belakang, kepalanya mendongak, “Kil- Ahh..” Desahan keluar dari mulut Junkyu saat Kyla menggunakan mulutnya.

Walaupun Junkyu sempet mendongak, Kyla terus menatapnya. “Mulut lo enak banget anjing ahh.. Gila ya.. Fuck..” Cowok itu menggigit bibir bawahnya, salah satu tangannya menjambak rambut Kyla pelan.

Beberapa menit kemudian, Junkyu gak sengaja menghentakkan pinggulnya ke atas, Kyla auto tersedak dan mengeluarkan air matanya. “Kil, cantik, gapapa? Fuck sorry, sorry..” Air mata yang jatuh di pipi Kyla segera diusap sama Junkyu.

“Ohok! Ehem, gapapa Kyu.. Santai..” Kyla menyisir rambutnya ke belakang sambil mengusap area mulutnya yang basah, “Sorry Kyu, lo udah deket ya?”

Sumpah, Junkyu gak tau harus gimana. Dia ngerasa kasian tapi semakin turned on pas denger suara Kyla yang serek sambil ngebersihin area mulutnya.

Paha Junkyu ditepuk, “Kyu? Kalo mau lanjut, lanjut aja. Gue udah basah banget sebenernya.”

Si cowok menyesuaikan posisinya, “Naik sini pelan-pelan.”

Kyla berdiri, ia membuka sweatpantsnya, membuat Junkyu kaget untuk kesekian kalinya di hari itu. “Lo gak pake daleman daritadi?”

“Gue tau ujung-ujungnya kita bakal ngapain, daripada ngotor-ngotorin kan?” Kyla mulai duduk di atas Junkyu.

“Gue bisa gila karena lo deh, Kil, sumpah.” Dengan frustasi, Junkyu menyisir rambutnya ke belakang, tangan satunya megangin pinggang Kyla.

“Gak pake kondom?”

“Mana? Sini gue pakein.” Gimana Junkyu gak ngesimp coba?

Ditambah dia harus ngeliat Kyla makein kondom ke miliknya, udah pasti geraman dari Junkyu terdengar jelas.

Kyla meremas kedua pundak sahabatnya, “Ah shit shit shit.. Bentar..”

“Pelan-pelan aja, cantik.” Rambut Kyla disisir ke belakang telinganya sama jemari Junkyu.

Cowok itu ngebantuin Kyla juga pastinya.

Sampe akhirnya fully masuk. “Fuckkk…” Kyla mendongak, kedua matanya terpejam.

Junkyu mendekor canvas yang masih kosong itu, dari leher ke dada. “Bilang kalo gak kuat.” Ujar Junkyu di sela-sela kegiatannya.

Kyla pun mulai bergerak naik-turun. Jemarinya menjambak rambut Junkyu berkali-kali sampe cowok itu beneran gak tahan buat naikin pinggulnya ke atas juga.

Bokong Kyla diremas, “Ah fuck.. Sempit banget anjing..”

“It’s your big dick, Kyu. Gila anjing..” Kyla mengumpat di ceruk leher Junkyu.

Punggung si cewek diusap sama Junkyu sebelum cowok itu mulai meremas buah dada Kyla, tangannya naikin sports bra yang dipake. “Enak, cantik?”

“Enak banget, Kyu.” Sangking enaknya, Kyla ngeluarin air matanya lagi.

“Mau gue yang gerak, hm?” Tanya Junkyu dengan lembut, dia khawatir of course.

Kyla menggeleng lalu bergerak lebih brutal, Junkyu langsung merapatkan bibirnya. Remasan di buah dada Kyla juga mengencang.

Mereka kembali berpagut selama beberapa saat, kancing dari atasan Junkyu satu per satu dilepas sama Kyla. “Punya gue.” Ucap Kyla sambil mengelus dada bidang si cowok.

“Emang.” Jawab Junkyu, senyum miringa terpampang.

Plak plak plak! Keduanya semakin dekat.

Tanpa sadar, Junkyu menampar bokong Kyla tapi abis itu segera diusap. “Makin sempit anjinggg..”

“Gue deket banget Kyu, fuck.”

“Keluarin, cantik. Gue bersihin nanti.” Junkyu mendongak, kepalanya menyender ke belakang.

“Cumming… Ahhh Junkyu!” Kyla memejamkan kedua matanya, tangannya meremas pundak si cowok.

“Fuck, gue juga mau keluar..”

“Cum, Kyu. Fill me up.”

“Kil-“

“Please do, sir.” Pinta Kyla, tentu saja Junkyu lemah dengan puppy eyesnya yang jarang keluar.

Kyla terus berusaha gerak naik turun. “Anjing!” Junkyu meremas bantal di sebelahnya, satunya lagi meremas paha Kyla.

Cowok itu menarik Kyla ke dalam pelukannya, “Intinya you’re driving me insane, Kil.”

“Anjing enak banget nganu sama lo, Kyu. Sumpah.”

“Ck, diem dulu.”

“Mau lanjut..” Kyla kembali menatap Junkyu, lengannya melingkari leher si cowok. Wajah mereka sedeket itu tapi dua-duanya emang unbothered.

Kyla yang memanyunkan bibirnya membuat Junkyu gemas, “Gemes elah.” Ia mengecup bibir Kyla dengan lembut.

“Lanjuttttt..”

“Kil, jujur gue juga mau lanjut, tapi nanti malem aja ya? Gue tau lo pasti ngerasa perih, yang ada lo nanti kesakitan kalo langsung lanjut ronde dua.” Bales Junkyu, gak ada abis-abisnya ngelus pinggang dan paha sahabatnya.

Walaupun salting dikit, Kyla sok-sok bercanda, “Buaya darat darimana lo?”

“Gue lagi buaya.”

“Yaudah, mau lanjut ciuman aja.”

“Pake celana dulu, nanti gue keras lagi.”

“Heeemmm..”

“Cantiknya siapa sih?” Junkyu tersenyum selagi checking out on her.

“Cantiknya Ajunnn.”

Lah kok jadi soft?

KYUKIL : Bestest Friends 1

Sahabatan dari SMP, sampe akhirnya kuliah bareng dengan jurusan yang sama, gimana gak nempel terus?

Sangking deketnya, mereka aja kadang kiss dalam rangka perayaan entah ulang tahun, tahun baru, dan lain-lain.

Today is a pretty normal day, cuman Junkyu agak beda hari ini. Padahal dua hari yang lalu dia yang ngajak buat minum soju bareng di apartemen Kyla, tapi giliran udah ketemu, malah malu.

Kyla pas buka pintu sore itu, memeluk Junkyu seperti biasa, tapi Junkyu sekilas membeku, “Gue bawa soju doang, Kil. Gapapa?”

“Lah?? Kan emang pengen masak ramennya bareng kan?” Kyla yang sempet salfok ada sesuatu di rambut Junkyu, langsung merapikannya.

“I-iya.”

“Apasih lo? Udah ayo masuk.”

Keduanya pun duduk di karpet ruang tengah yang depannya TV, Kyla udah daritadi pasang lagu dari playlistnya. “Thank you loh.”

“Heem.” Junkyu mulai membuka botol soju dan menuangkan soju ke gelas kecil yang udah disiapin sama Kyla.

Mereka cheers seperti biasa lalu meneguk soju masing-masing.

Junkyu rasanya mau gila aja ngeliat Kyla cuman pake tanktop coklat dan celana pendeknya, sambil minum pula. “Ehem. Duh anjing.” Gumam Junkyu pelan.

“Kenape lo? Dighosting lagi?”

“Kagak anjir.” Udah beberapa kali Junkyu ngeliatin bibir Kyla, cewek itu juga sadar.

Beberapa shot diminum sama mereka yang sambil ngobrol panjang, lebih ke Kyla sih soalnya Junkyu bener-bener gak bisa fokus kayak biasanya. “Kyu, kenapa sih?”

“Kil.”

“Apaa?” Kyla mengikat rambutnya sambil menatap Junkyu.

“Lo sadar gak? Lo tumben secantik ini anjing. Gue gak fokus karena gue ngeliatin lo terus daritadi, especially your lips.” Ujar Junkyu frontal setelah meneguk sojunya.

Awalnya Kyla sempet kaget tapi abis itu dia nahan senyum karena salting, “Apa sih elahhh? Makasih tapi lo juga ganteng nyet, asal lo tau gue juga salfok tapi gue tahan.”

“Sini cepetan.” Junkyu menepuk pahanya, selagi Kyla pindah tempat untuk duduk, Junkyu sempet ngedorong meja disitu agar lebih spacious.

Literally no hesitation, mereka langsung maju untuk berciuman dengan dalam. Tangan Kyla nyasar ke rambut belakang Junkyu, sedangkan tangan si cowok udah nyasar ke lehernya.

Suara lumatan dan lenguhan terdengar dengan sangat jelas.

Saat Kyla menjambak rambut Junkyu pelan, cowok itu menggeram lalu menggigit bibir bawah Kyla. “Kil-“

“Kyu, just fuck me already.”

“Shit, yang bikin parah, semalem gue mimpiin lo.” Jujur juga kan.

Kyla mengecup bibir Junkyu sekilas, “Yaudah, gue mau bantu gimana lagi? Kalo gue suck, lo gak bakal puas pasti. Tapi lo gak enak buat minta lebih-“

Kalimat Kyla dipotong sama Junkyu yang mencium bibirnya beberapa detik, “Lo emang paling tau gue deh.”

Selagi berpagut, Kyla membuka kancing kemeja Junkyu yang emang lagi senderan ke sofa, perlahan bibirnya mendarat ke leher dan dada si cowok yang terekspos.

Kecupan dan jilatan dari Kyla membuat Junkyu sempet mendesah selagi mendongak. Tangannya mengelus belakang kepala Kyla sampe punggungnya. “Fuck, you’re so good at this.”

“I know.” Bales Kyla, Junkyu terkekeh lalu meraih wajah Kyla untuk dipagut kembali.

Kali ini Junkyu yang melepas kaitan bra Kyla, tanktopnya juga lepas. “Anjinggg..” Si cowok tersenyum miring lalu menatap Kyla dalam, tangan Junkyu meremas buah dada Kyla.

“Ah fuck, Kyu..”

“Feels good, right?”

Kyla mengangguk selagi menggigit bibir bawahnya sendiri.

Tiba-tiba, badan Kyla diangkat ke atas sofa, Junkyu di atasnya, “Gila anjing, cantik banget.” Puji Junkyu sebelum turun untuk mencium Kyla.

“Kyu, gue basah banget bangsat, gara-gara lo.”

“Lo yakin tapi kan?”

Kening mereka masih nempel.

“Yakin, Kyu.” Keliatan, Kyla udah desperate.

“Gue siapin dulu.” Dengan cepat, Junkyu melepas celana pendek dan daleman Kyla.

Jemarinya pelan-pelan menyiapkan area bawahnya, “Mmh.. Aduh anjing.. Waktu itu sama jari gue gak sakit.. Fuck..” Desah Kyla terdengar merdu di telinga Junkyu.

Cowok itu mulai menggerakan jarinya lebih agresif, “Lo main sendiri?”

“Iya- Aduh Kyu udah masukin cepetan punya lo please..” Tangan Kyla meremas lengan Junkyu.

“Fuck.” Junkyu beneran makin keras saat dia mendengar Kyla merengek.

Saat jemarinya keluar, ia hisap selagi menatap Kyla yang pipinya merah, “Enak, cantik.”

Iket pinggang, celana, dan boxer yang Junkyu pake udah lepas. “Gue masuk ya?” Tangan Junkyu mengocok miliknya sebentar.

“Yes, sir. Just fuck me hard, gak usah setengah-setengah.” Lampu ijo banget.

Kyla dibuat berkaca-kaca dalam satu hentakan, dia gak sadar punya Junkyu emang.. Gede. Mana lagi keras pula.

Junkyu mengelus kepala Kyla, “Gapapa kan? Gue gerak ya?”

“Iya…. Kyu… Ssshh ahh..” Secepet itu Kyla mengeluarkan air matanya yang segera diusap oleh Junkyu.

Hentakan yang perih jadi enak.

Junkyu melepas kemeja hitamnya lalu kembali turun ke Kyla, memindahkan kedua tangan cewek itu ke punggungnya. “Cakar aja.”

“Fuck, gede banget anjing.” Kyla meremas punggung Junkyu.

Cowok itu memejamkan kedua matanya beberapa kali, tapi dia berusaha mau menatap sahabatnya terus. “Lo juga sempit banget..”

“Gue baru pertama kali, Kyu.. Ah sialan enak banget..” Kyla mendongak.

“Hah? Bukannya-“

“Aahh Kyu.. Sumpah it feels so good..”

Junkyu yang tadinya kaget, jadi distracted sama Kyla. Ia mendekor leher si cewek yang masih mendongak, “Kil.. Fuck.”

Kyla mengarahkan salah satu tangan Junkyu ke salah satu buah dadanya. “Kil, anjinggg..” Junkyu semakin gila ngeliat Kyla.

Hentakannya semakin cepet.

Sofa udah bergeser.

Setelah nyaman di buah dada Kyla, perlahan tangan Junkyu naik ke lehernya, mencekiknya pelan. “Kyu deket..”

“Cum, sayang. Gak usah nunggu gue.” Udah beneran mabok situasi inimah.

Kyla juga udah mabok banget, menaikkan tangan Junkyu lalu menghisap jemarinya. “Mmhh..” Lenguhan berkali-kali keluar.

Giliran Junkyu yang mendongak, “Gue juga udah deket..”

Beberapa hentakan kemudian, Kyla melingkari pundak Junkyu lalu mencapai klimaksnya. “FUCK! Ah shit!”

“Kil, anjing, gue mau keluar fuck..”

“Keluarin, cepetan. Di mulut gue.” Dengan sekuat tenaga, Kyla ngomong.

Leher sampe kening Junkyu berurat, keringet dimana-mana. “Holy shit… Anjing!” Ia pun keluar dalam mulut Kyla, tangan si cewek juga mengocoknya dengan tenaga yang ada.

Setelah Junkyu mencapai klimaksnya juga, ia berusaha untuk tetep tegak, tapi Kyla menariknya ke bawah, “Thank you.”

“Eh anj- Kil masa gue tiban lo?”

“Gue mau peluk.”

“Kil sorry.”

“Kyu, gak usah minta maaf. Gue emang pengen lo jadi first time gue walaupun gue beberapa kali nyaris ngelakuin ini sama mantan gue sebelum-sebelumnya.” Kyla mengusap punggung Junkyu.

Ceruk leher dan kening Kyla dikecup oleh Junkyu, “Fuck.. I’m glad. Makasih udah percaya gue segitunya ya, Kil. Gue lega banget gue jadi first time lo, bukan cowok lain yang emang ujung-ujungnya berengsek.”

“Mau mandi, cantik?” Lanjut Junkyu.

“Mau, abis itu cuddle.”

“Okay, cuddlenya jangan lama-lama, gue mau masakin ramen.”

“Heem.” Pelukan semakin erat ke sesama.

SPC : Same Person Couple 8

Hyunsuk dengan bangga mengirim video yang dia rekam sendiri pas lagi latihan main drum di ruang musik kampus tadi.

Jelas aja Kyla yang lagi di kelas, menahan diri buat gak salting dan berusaha buat gak mikir kemana-mana, walaupun gagal.

Kyla lebih memilih untuk jujur ke Hyunsuk lewat chat, hyunie.. aku msh di kls loh.

knp sayang??

abis ini aku gaada kls lagi, aku balik ke kosan km ya..

aku msh ada 1 kls lg sayangg, nanti km nunggu gapapa?

selama apapun yg penting ujung2nya kita sm2 ngerasa enak, hyun.

Setelah baca chat dari Kyla, Hyunsuk mengeraskan rahangnya.

Gak lama setelah itu, Kyla ngabarin kalo dia udah nyampe di kosan cowoknya itu, Hyunsuk rasanya pengen cepet-cepet kelar dan langsung pulang.

Sesampainya Kyla di kamar sang cowok, ia bersih-bersih sekalian ganti-ganti, hanya memakai hoodie Hyunsuk.

Cewek itu membuka botol segelas soju yang barusan dia beli, sembari menonton video yang Hyunsuk kirim tadi. “Anjing cowok gue anjing.” Gumamnya.

Setelah video itu diulang kedua kalinya, Kyla meneguk sojunya dengan frustasi. “Ah fuck..” Ia mendongak sambil menghela nafas.

Baru aja ngehela nafas, pintu kebuka, Hyunsuk segera menghampiri Kyla setelah melempar tas ranselnya pelan ke lantai, tangannya memutar posisi Kyla.

Bibir cewek itu dipagut dengan agresif, Kyla yang bingung menjauh sebentar, kedua tangannya menahan dada Hyunsuk, “Babe? Kenapa?”

“I can’t help it, yang. Beneran. Daritadi aku kepikiran kamu terus, otak aku isinya kamu doang, aku izin gak ikut kelas sampe selesai.” Rahang Kyla dikecup lalu wajah cewek itu kembali ditarik, Hyunsuk melumat bibir Kyla lagi.

Awalnya masih kaget dan bingung, tapi abis itu Kyla salting (lagi) setelah keinget sama kata-kata Hyunsuk barusan.

Kedua lengan Kyla melingkari pundak si cowok, salah satu jemarinya menyisir rambut Hyunsuk, “Asal kamu tau, aku udah ngulang video kamu yang tadi berkali-kali.”

Kali ini Hyunsuk yang salting, ia terkekeh di sela-sela ciuman mereka. “Ditambah pas aku masuk, kamu lagi minum kan? With my hoodie on??” Hyunsuk tergila-gila sama Kyla, he’s such a simp. Tangannya sempet meremas bokong Kyla.

Kyla terkekeh lalu Hyunsuk menggendong si cewek ke sofa kecil, sambil berpagut tentunya. “Let me eat you out first, okay?”

“Yes, sir.” Kyla menyesuaikan posisinya di atas sofa kecil itu, dalemannya dilepas secara sensual sama Hyunsuk yang udah berlutut di sela-sela kaki ceweknya. “Suara kamu jangan ditahan.” Ujar Hyunsuk sebelum maju untuk menghisap area bawah Kyla.

Otomatis Kyla mendongak sambil mengeluarkan desahannya, tangannya juga menjambak rambut hitam Hyunsuk. “Hyun.. Daddy..”

“Hm?” Masih menghisap, Hyunsuk cuman menatap Kyla sebagai respon. Kedua tangannya beberapa kali meremas kedua paha Kyla.

Tatapan Hyunsuk semakin buat Kyla gila, ia menggigit bibir bawahnya, “Yo-your tongue.. Ahh..”

Melihat Kyla, Hyunsuk terkekeh di sela-sela kegiatannya. “Daddy..”

“Oh fuck..”

“Mmhhh..”

Kyla beneran gak peduli kalo ada yang denger dia ngedesah sebrutal itu, of course Hyunsuk tersenyum bangga.

“Daddy deket.. Mau cum.. Please..” Mata Kyla terpejam sebentar lalu kembali menatap mata Hyunsuk yang sedari tadi gak ada berhentinya ngeliatin dia.

Cowok itu mengangguk, sebagai tanda kalo dia izinin.

“MMMHHH.. Anjing!” Kyla udah lemes duluan, badannya fully senderan ke belakang.

Kekehan Hyunsuk yang ada serek-sereknya terdengar, ia bangun sedikit tegak agar bisa mendekat ke Kyla sambil mengusap area mulutnya yang basah. “I like the taste of your pussy, sayang. My favorite meal ever.”

Kyla yang masih terengah-engah, kembali menatap Hyunsuk, ia mengecup rahang si cowok, “Thank you, sir. Would you like me to please you?”

Si cowok hanya menatap Kyla dalam, lalu Hyunsuk kembali memagut bibir Kyla sambil melepas kaos lengan panjangnya yang sama-sama hitam, dan celana serta boxernya.

Kyla yang sadar, mengocok milik Hyunsuk pelan membuat cowok itu menggeram pelan, “Fuck..”

Dengan cepat, Kyla melepas hoodie Hyunsuk yang dia pake lalu menungging, “My good slut.” Tangan Hyunsuk menampar bokong Kyla pelan lalu mengelusnya.

Begitu aja Kyla udah ngeflinch, “Fuck me, daddy.”

“Iya, cantik.” Hyunsuk bener-bener flustered sama sikap Kyla yang needy. Ia menggeleng-geleng kepalanya sangking “gemes”nya sama Kyla.

“I’m going in.” Ujar Hyunsuk sebelum ia menghentakkan pinggulnya.

Mata Kyla memanas, air mata mulai terkumpul. “Sir, fuck.. I swear it feels- Ahh..” Kalimatnya sampe gak selesai.

“Enak, babe? Poor baby.. Sampe gak bisa ngomong..” Sedikit bagian rambut Kyla disingkirin ke belakang supaya Hyunsuk bisa mengecup pipi Kyla dari samping.

“Yes, sir.. Enak banget fuck, you’re so big.. Fuck fuck fuck..” Kyla menarik salah satu tangan Hyunsuk dan ia mengarahkan ke buah dadanya.

Cowok itu memggigit bibir bawahnya, “Anjing.”

Reflection dari jendela keliatan sekilas, Kyla mau nangis rasanya ngeliat Hyunsuk yang bergerak begitu brutal. “Daddy fuck, makin gede Hyun..”

“Kamu makin sempit juga, sayang.. Kalo mau cum, bilang ya..”

“Ah- Aku udah deket.. Spank me, sir. Choke me, please.” Gimana Hyunsuk gak gila coba?

Dua permintaan Kyla dituruti oleh Hyunsuk, “You like that, baby?”

Kyla hanya mengangguk, Plak! Bokong cewek itu kembali ditampar sama tangan Hyunsuk, “So fucking good, sir.” Air mata Kyla jatuh ke pipinya.

“Good girl, now cum for daddy. Gila kamu sempit banget, for fuck’s sake..” Hyunsuk mendongak, uratnya terlihat di leher dan keningnya. Keringet udah dimana-mana.

Tangan Kyla meremas sofa, “Cumming…. Ahh Hyunsuk!”

Desahan Kyla barusan ditambah nama sang cowok disebut, semakin membuat Hyunsuk dekat. Gerakannya tambah brutal, suara hentakan juga kedengeran banget. Gak kalah sama suara desahan mereka.

Kyla pun mengeluarkan milik Hyunsuk kemudian memutar badannya, tangan dan mulutnya segera bekerja, mengocok dan menghisap milik Hyunsuk.

Rambut Kyla dijambak pelan, “Fucking slut, gilaaaa anjinggg.. Ahh..”

Kyla menatap Hyunsuk dari bawah, giving him her puppy eyes. Karena gak tahan, Hyunsuk mengambil hapenya yang ada di meja deket sofa lalu merekam Kyla dari atas selama beberapa detik.

“Baby, fuck.. You like my cock that much, hm?” Pertanyaan Hyunsuk dijawab langsung sama anggukan Kyla.

“Babe aku deket.. I’m gonna cum, fuck..”

Beberapa detik kemudian, Hyunsuk pun mencapai klimaksnya.

“Daddy, you taste so fucking good. Mau lanjut pleasee.. Pretty please..”

Badan Kyla segera digendong lalu dilempar ke kasur sama Hyunsuk.

Well, she’s not going to walk normally for a few days, that’s for sure.

#114

Kalo ganggu pas lagi meeting, kerja, ngerjain sesuatu itu udah beberapa kali terjadi dan emang mereka bodoamat, kadang kesel tapi keduanya gak peduli sama sekali.

Cuman selama di Jepang, Kyla jadi lebih bratty, entah dia ngegoda doang terus giliran diajak sama Haechan, dia malah nolak.

Malem ini, Haechan ikutan zoom meeting sama abang-abang NCT 127 yang lagi beda negara. It’s going well sampe tiba-tiba Kyla masuk santai.

Cewek itu bener-bener ngesimp pas baru masuk, same goes for Haechan yang salting salah ngomong karena Kyla masuk ke dalem sambil nyisir rambutnya ke belakang.

Keduanya saling tatap-tatapan beberapa detik sebelum Kyla menaruh tasnya dan ganti baju. “Uhh…” Cewek itu menghela nafas sambil membuka atasannya.

Ia juga membuka celana dan bra yang dipake, lalu memakai kaos Haechan. “Fuckk adem banget.”

Haechan tau Kyla sengaja ngeluarin suara-suara yang biasanya didenger sama mereka berdua doang. Sama tetangga yang gak sengaja denger paling..

Si cowok mengeraskan rahangnya tapi abis itu dia lanjut ngobrol.

Kyla senderan di headboard selama beberapa menit sebelum ia menghampiri Haechan diem-diem. “Ngapain?” Haechan sempet menjauh dari kamera, ngeliatin Kyla.

Sama sekali gak dijawab, Kyla mundurin kursi Haechan sedikit, dia berlutut di bawah meja, ke sela-sela kaki Haechan. “Main bentar.” Kyla berbisik.

Cowok itu menggeram, “Ehhem! Anjir kurang air dah gua.” Canda Haechan, terdengar suara ketawa Mark dari kamar sebelah yang ikutan zoom juga.

Seketika boxer Haechan udah turun, Kyla segera melakukan pekerjaannya pake mulut dan tangannya.

“Ah!” Haechan mendesah. Iya. Untung udah sering bercandaan begitu.

Gak ada yang curiga sama sekali, malah diledekin.

Pas ada salah satu yang cerita, Haechan beneran coba buat nahan gak ngeluarin suara apapun.

Salah satu tangannya memegang belakang kepala Kyla yang bergerak naik turun. Sesekali menggigit bibir bawahnya sambil ngeliatin Kyla.

Kehilangan kendali, Haechan yang jadi ngontrol kepala Kyla sampe cewek itu sempet tersedak dan meremas pahanya.

Air mata Kyla yang jatuh di pipinya, segera diusap sama Haechan, dia ngode dari atas kalo dia minta maaf.

Kyla hanya mengangguk lalu lanjut mengocok dengan tangannya, sesekali milik Haechan dikecup.

“Eh brodi semua- ah.. Gua laper sumpah, mau beli makanan dulu yak! Mmm- Ehem, nanti kalo masih lanjut, gue join lagi.” Gak pake nunggu respon, Haechan keluar dari zoom yang ada di handphonenya itu.

Udah tau arahnya bakal kemana, Kyla naik buat duduk di paha Haechan, cowok itu juga langsung memagut bibir Kyla. “Gila lo.” Ujar Haechan di sela-sela ciuman mereka.

Kyla sempet terkekeh sebelum lanjut memagut Haechan dengan agresif. “Gue gila karena lo ya, nyet. Ganteng banget anjing.” Kedua lengan Kyla melingkari leher Haechan.

Bibir cowok itu mengecup leher Kyla sekilas sebelum melepas daleman Kyla. “Thanks. I’m gonna fuck you good, then.” Handphone si cowok disingkirin ke samping dikit supaya Kyla bisa duduk di atas meja itu.

Gak pake aba-aba, Haechan menghentakkan miliknya keras ke dalam Kyla.

Kedua tangan Kyla menahan badannya di meja, kedua matanya terpejam, “FUCK!”

Baru beberapa hentakan, Kyla udah sefrontal itu, “Fuck fuck, daddy, it feels so good, Hyuck astaga…” Punggung buff Haechan diremas, Kyla juga mendesah di ceruk leher Haechan.

That guy is seriously going insane, gak tau harus gimana sangking turned on sama Kyla kalo udah begini. “Cantik, you’re so fucking.. Tight.. Fuck.” Haechan gemes sendiri setiap dia ngehentakin pinggulnya.

“Choke me please.” Pinta Kyla yang langsung dituruti sama cowoknya.

“Anjingggg.. Gue suka banget kalo lo pake kaos gue anjing..” Puji Haechan, masih sambil bergerak, sesekali gak sadar kalo dia mingkem.

Kaos hitam yang dipake sama Haechan, dilepas, bibir Kyla auto mendarat di leher dan dada cowok itu, “Ahh fuck yes.. Kil anjing.. Enak sayang..” Biar lebih luas, Haechan mendongak, selagi menggigit bibir bawahnya.

Hentakan semakin agresif, meja udah pindah posisi.

Kyla mendesah lumayan kenceng di sela-sela dia lagi bermain di daerah nipples Haechan. “Hyuck.. Punya kamu gede banget..”

“Iya punya kamu itu sayang.” Pipi sampe leher Kyla dielus sama tangan Haechan, lama kelamaan nyaman meremas buah dada Kyla yang sekarang udah senderan ke belakang dengan tumpuan kedua tangannya di meja.

Keduanya beberapa kali salah fokus ke area mereka yang menyatu.

“Anjing anjing anjing..” Haechan frustasi ngeliat point of viewnya.

Kyla kembali menggigit bibir bawahnya, “Hyuck.. Mau cum..”

“Aku juga deket, cantik..” Paha Kyla ditampar lalu diremas sama Haechan.

“AH! Please.. Oh fuck.. I’m gonna cum..” Cewek itu mendongak, udah lemes sebenernya.

Lehernya digenggam sama Haechan sembari ditarik agar bisa kembali berciuman.

Kyla mencapai klimaksnya, “Hyuck fucking hell!” Rambut hitam Haechan yang semakin panjang, dijambak sama Kyla.

“Sayang ah.. Aku mau keluar..” Haechan memejamkan matanya masih sambil bergerak.

Dengan cepat dan peka, Kyla pun mengeluarkan milik Haechan lalu mendorong cowok supaya duduk, Kyla berlutut lagi di sela-sela kakinya.

Ia menggunakan tanga dan mulutnya. Lagi.

“AHH! Fuck it feels so good.. Enak banget anjinggg..” Haechan mendesah dengan brutal.

Jujur Kyla lemah ngeliat cowoknya begitu. Apalagi Haechan sekarang, ngeliat Kyla lagi menghisap dan membersihkan klimaks yang keluar.

Gak pake lama, Haechan membawa Kyla ke pelukannya saat cewek itu udah kembali duduk di atas pahanya. “Kasih tau, yang sakit dimana.” Suruh Haechan sambil mengelus paha Kyla.

“Gak sakit, yang. Cuman perih aja, overall enak kok.” Pipi dan rahang Haechan dikecup sama Kyla.

“JIAAAH overall bahasa lo, Kil, Kil.” Nahkan, Haechan ketawa ganteng.

Pipi Kyla memerah, membuat Haechan terkekeh. “Duduk sini, gue bersihin dulu.”

“Bentar.” Sebelum Haechan berdiri dan mindahin posisi, Kyla meraih hape si cowok lalu membuka kamera.

“Foto, Chan. Lo ganteng banget.” Kyla sempet ngerapihin rambut Haechan.

“Gue pake kaos dulu bentar.”

“Ngapain-“

“Biar seru kalo kita ngeliat fotonya, yang tau cuman lo sama gue walaupun kita sama-sama pake kaos.” Bener juga sih kata Haechan.

Cekrek!

Cekrek!

Iya sih, hasilnya bagus dan lucu. Tapi mana ada yang tau sih mereka abis begituan?

“Udah.” Kyla matiin hapenya.

Haechan pun mindahin si cewek supaya bisa duduk sendiri, Cup! Ia mengecup puncak kepala Kyla, “Maaf ya gue bikin lo perih, intinya makasih aja.”

“Iya sama-sama, lagian gua ini yang ngegoda hahaha.. Makasih juga, ganteng.” Kyla tersenyum, membuat Haechan mengacak rambut Kyla.

#113

Emang suka nyari gara-gara. Sebelum konser Kyla dan Haechan melakukan beberapa ronde kegiatan panas.

Stamina Haechan gak abis-abis, entah gimana caranya. Same goes for Kyla.

Performance Dreamies selama konser bikin Kyla gila dari kemaren sampe dia harus nahan terus, not today though.

Haechan sadar juga kalo Kyla turned on karena dirinya.

Mereka berdua bertemu di ruangan yang ada di paling ujung, paling yang kesana cuman beberapa staff tapi untuk saat ini gak ada karena pada kerja diluar semua.

Si cowok mengetuk pintu dengan tergesa-gesa, membuat Kyla menghela nafas, ia kembali memakai celananya.

“Lo abis ngapain?” Haechan segera menutup pintu dan menguncinya.

“Main sendiri, lah. Gue udah deket tadi fuck.” Kyla membantingkan tubuhnya pelan ke sofa kecil disana lalu kembali menurunkan celananya.

And yes, pas dia buka, langsung keliatan sama Haechan kalo emang bener dia abis main sendiri. “Kil?? Fuck gila ya lo?”

“Eat my pussy, Chan.” Cewek itu senderan lalu melebarkan kakinya.

Dengan cepat Haechan melepas jas hitamnya (jadi dia cuman pke kemeja putih), lalu ia berlutut di sela-sela kaki Kyla.

Mulutnya langsung bekerja, tangan Kyla menjambak rambutnya yang udah keringetan daritadi, “Fuck fuck, Hyuck… Your tongue..”

“You taste so good, yang..” Kedua mata mereka bertemu.

Kyla tiba-tiba mencapai klimaksnya tanpa sadar, “AH! Hyuck! Sorry- Mmh..”

Baru mau ngomong udah ngedesah lagi, Haechan menghisap area bawahnya, sucking her all the way. Geramannya terdengar beberapa kali.

“Mau cium..” Pinta Kyla, udah lemes.

Gak mau ngebuang waktu, Haechan naik lalu melumat bibir Kyla dengan dalam dan agresif. “Lo mau bikin gue gila, Kil?”

“You’re the one who’s driving me insane, daddy..”

“Oh fuck..” Haechan mengeluarkan smirk lidahnya, juga buru-buru menurunkan celana dan boxernya, “FUCK!” Desah Kyla kencang saat Haechan langsung menghentakkan miliknya.

Definisi sat set sat set.

Untung VCR lama.

Punggung buff Haechan diremas oleh Kyla, “Hyuck aduh.. Perih..”

“Sempit banget anjing.. Fuck..” Haechan memejamkan kedua matanya sebelum mengecup rahang dan leher Kyla.

Takut kedengeran, Haechan segera menutup mulut Kyla supaya desahannya gak telalu keras, jemarinya perlahan dihisap oleh mulut si cewek.

Tadi geraman, sekarang Haechan mendesah tapi dia setengah mati nyoba buat nahan dengan cara menggigit bibir bawahnya.

Keduanya terus menatap satu sama lain.

Keringet udah dimana-mana.

Sofa itu juga udah gak sesuai sama posisi awal.

Gak lama mereka lanjut berpagut, Haechan terkekeh di sela-sela ciuman, “Cantik banget sih.”

“Hyuck..”

“Hm?”

“Deket..”

“Terus?” Cowok itu menggoda Kyla dengan tempo yang sempet dipelanin.

Kyla memindahkan salah satu tangan Haechan ke buah dadanya, “Mau cum..”

Rahang Haechan mengeras. “Anjinggg..”

Hentakannya dicepetin, Kyla semakin dekat, sampe akhirnya dia keluar, “Donghyuck aah!”

Mampus udah.

Haechan can’t help it, bodoamat didenger siapa tapi dia mendesah dengan puas walaupun gak terlalu keras, kepalanya mendongak. “Kil.. Deket, Kil..”

“Keluarin.”

“Oh fuckkk..” Haechan pun ngeluarin miliknya, Kyla segera duduk biasa lalu menghisap dan mengocok milik Haechan.

Kepala cewek itu dipegang, “Sayang, sayang.. Ah gilaaa..” Untuk kesekian kalinya Haechan mendongak, kali ini sambil menggigit bibir bawahnya.

Kyla nyaris banget tersedak, untung udah terlatih dengan baik sama Haechan. “Mmh..”

Si cowok pun keluar, di dalem mulut Kyla. So. Fucking. Intense, because both of them are literally looking at each other nonstop.

“Telen.” Suruh Haechan, meremas pipi Kyla gemas.

Kyla mengangguk lalu menelannya semua.

“Chan, makasih, sekarang lo cepetan ganti baju buat next sta-“

Kalimat Kyla dipotong sama Haechan yang mengecup bibir dan keningnya, “Gue urusin prioritas awal dulu.”

“Hah? Chan seriusan anjing..” Kyla yang terengah-engah, kembali senderan.

Si cowok memakai boxer dan celananya lagi, “VCR masih kepasang, abis ini ada satu lagu lagi buat dinyanyiin mereka semua yang nonton. Gue urusin lo dulu.”

Kyla bingung mau gimana, salting iya, deg-degan iya.

Dengan cepat Haechan mengambil air dan handuk kecil dari tasnya lalu membersihkan gadisnya itu.

Sekalian Haechan pakein Kyla dalemannya dan kolor yang dia bawa. “Anjir gila lo?” Kyla kaget.

“Enak kan? Adem cuy.” Reaksi Kyla bikin Haechan ketawa pelan.

“Iya juga sih, tapi ada iron man-“

“Pake. Nanti yang ada kalo lo pake jeans lo yang itu, perih.”

“Ck iya-iya, makasih ya. Sorry gue bikin capek.”

“Sans, bub.” Puncak kepala Kyla dikecup sebelum Haechan pamit dan ganti baju.