kkumasmom

#LouHwang6

Padahal pas lewat chat, Kyla dan Intak gak ada niatan untuk melakukan sesuatu yang intens di tempat sana.

Sampe Kyla tiba dan melihat Intak sedang berkumpul bersama teman-temannya, memakai kaos hitam, rambutnya setengah kering.

Dari semua, yang keliatan masih lumayan seger sebenernya cuman Intak.

Kyla juga yang tidur selama perjalanan, butuh refreshing dengan masuk ke dalam kolam.

Mata keduanya bertemu sebelum Kyla masuk ke dalem, both of them are flirting but in their own world, jadi gak ada yang tau dan sadar.

Beberapa menit Kyla beres-beres, ia mengeluarkan swimsuitnya lalu berjalan ke public restroom di area kolam renang.

Pas banget, dari Keeho sampe temen-temen lain mulai meninggalkan area tersebut dan masuk ke dalem.

Ada yang nonton TV padahal udah teler, ada juga yang udah masuk ke kamar.

Intak menunggu sampe semuanya masuk. Ia terkekeh sendiri saat membayangkan Kyla yang tadi senyumin dia diem-diem.

Gak pake lama, cowok itu menghampiri Kyla yang baru mau keluar. “Loh? Tak-“

Intak mendorong tubuh Kyla dengan pelan lalu menutup pintu dan menguncinya. “Gue gak pernah liat set yang ini.” Ujar Intak saat ia melihat Kyla yang memakai sports bra hitam dan bawahan yang sama warnanya.

Kyla menumpu tubuhnya di tembok wastafel, “Baru beli.”

Intak menatap Kyla dengan sangat dalam dari atas, jemarinya mengelus dagu si cewek. “Afterglow kemaren malem nih, Kil. Cantik banget sih.”

“Mana rambut lo diiket setengah gini, gimana gak lemah gue?” Cengiran Intak yang persis di foto yang dia kirim tadi, bikin Kyla salting.

Kedua lengan Kyla melingkari leher Intak, “Tak, gue belom juga masuk kolam.”

“Katanya gak mau berenang?” Intak pun juga memegang pinggang Kyla.

“Pengen rendeman doang sih.”

Keduanya bertatapan selama beberapa detik sebelum terkekeh, “Kiss me.” Ujar Intak.

Kyla melumat bibir Intak, membuat cowok itu lagi-lagi terkekeh di sela-sela ciuman. Bokong Kyla diremas beberapa kali sama Intak.

Rahang Intak dikecup oleh bibir gadisnya, “Hmmm..”

“Uhh fuck..” Geram Intak, matanya terpejam saat bibir Kyla turun untuk mencium dan menjilat leher sekaligus jakunnya.

Si cowok menjauh sebentar untuk melepas kaosnya yang abis itu dilempar.

Salah satu tangan Intak berada di belakang kepala Kyla, mengusapnya sesekali. “Should we fuck?” Tanya si cowok, udah gemes sama keadaan.

“I was about to ask that.” Jawab Kyla dengan frontal, membuat Intak langsung menggendong tubuhnya masuk ke dalem shower room.

Tubuh Kyla menyender ke tembok, otomatis Intak mendekor leher dan dadanya. “Tak.. Tak kiss me more please..”

Permintaan Kyla langsung diturutin sama Intak. Suara lumatan mereka terdengar sangat jelas, apalagi mereka sama-sama brutal kalo ciuman.

Tangan Kyla mulai meraba milik Intak di balik celana renangnya. “Hard as hell.. Shit..” Ujar Kyla, membuat Intak menggeram lagi.

Dengan inisiatif, Intak melepas celana renangnya, him being fully-naked bikin Kyla semakin turned on. “Anjir lah, Tak..”

“Kenapa, sayang? Mau suck? Atau mau ngocok aja?” Intak tersenyum miring, wajahnya kembali mendekat ke Kyla.

“Sini deketan, gue masih mau ciuman sama lo lebih lama.” Jawab Kyla, Intak langsung mengerti pastinya.

Keduanya berpagut lagi, kali ini Kyla sambil mengocok milik Intak. Entah udah berapa kali Kyla mendengar Intak menggeram di sela-sela ciuman.

Salah satu tangan Intak ada di samping Kyla, “Fuck, Kil..”

“Are you gonna cum?” Tanya Kyla, ia menatap Intak.

“Just stop.” Pinta Intak sebelum ia melepas set sports bra dan panties buat renang yang dipake Kyla.

Keduanya mencari posisi nyaman sembari berciuman, sampe gak sengaja lengan Intak menyalakan shower yang persis di atas mereka berdua.

Leher Kyla digenggam sama Intak, “Sir..”

“Fuck me. Ini udah basah banget.” Pinta Kyla dengan desprate.

Perlahan Intak memasukkan miliknya ke dalam area sensitif Kyla. “F-fuuckk… Pussy so tight, sayang..” Intak sempet merapatkan bibirnya.

“Ah anjingg…. Ahhhh fuck you’re driving me insane, sir..” Leher belakang Intak diremas oleh jemari Kyla, tangan satunya meremas lengan Intak.

“Ah! Ah! Please..” Kyla gak bisa menahan desahannya karena hentakan Intak yang kencang.

Buah dada Kyla diremas oleh jemari Intak, “Sempit banget kamu- Ah fuck.”

Intak kembali mencium leher Kyla yang lagi mendongak, “Yes.. Fucking hell..”

“You like this, baby? Hm?” Sangking kencengnya, keliatan Intak menggertakkan giginya.

Ekspresi Kyla saat menjawab Intak membuat situasi makin parah. Ditambah mereka sama-sama basah karena air dari shower.

Intak mengangkat salah satu kaki Kyla ke pinggulnya, “Uhh shit.. Feels so good, sayang..”

Kyla nyaris mengucapkan safeword sebelum Intak mengecup keningnya. “Ahhh sir… Faster, please..”

“With pleasure, cantik.” Pipi Kyla dikecup sebelum Intak bergerak lebih brutal dan agresif.

“Fuck! Intak! Ah anjing!” Kyla memejamkan kedua matanya sebelum menggigit bibir bawahnya.

“Makin sempit kamu, sayang. Mau cum?” Jemari Intak kembali bermain di buah dada Kyla.

Kyla mengangguk, membuat Intak menampar pipinya. “Kamu masih bisa ngomong kan, cantik?”

“Bisa, sir. Sorry ahh.. It feels so good, aku deket banget.”

“You-“

Tok tok tok!

Right after ada suara ketokan, Intak langsung menutup mulut Kyla, namun pinggulnya tetap bergerak. Air mata Kyla keluar akhirnya.

Suara Keeho terdengar. “Woy! Hape gue! Where the hell is my phone???”

Untung Intak tau kalo Keeho emang mabok karena tadi sempet minum.

Lucky them, Keeho yang gak denger respon, langsung ninggalin tempat.

Kyla memegang pergelangan tangan Intak yang gelangnya udah basah juga. “I’m cumming..”

“Cum, sayang.” Intak mengecup bibir Kyla.

“Ahhh!” Kyla meremas lengan Intak.

Jelas aja, Intak juga udah deket banget. Ia langsung mengeluarkan miliknya lalu mengocoknya.

Sebelum ia mencapai klimaks, Kyla segera turun dan mulai melakukan pekerjaannya, Intak juga dengan cepat memegang belakang kepala Kyla supaya gak kena tembok.

Kyla mengocok dan menghisapnya selagi Intak mencapai klimaks, cowok itu mendongak dan mendesah. “Ah anjingg..”

Saat ia kembali menatap Kyla, cewek itu sedang menelan sisa klimaks Intak. “My good girl.” Kepalanya diusap sama jemari Intak.

Gak lama kemudian, Intak membantu Kyla untuk berdiri, ia segera memeluk sang cewek. “I’m sorry for slapping you tadi.”

Kyla melingkari pinggang Intak, “Gapapa, ganteng. Aku suka banget.”

“Me too, actually. You were being such a good girl, sayang. Sekarang pelan-pelan bilasan ya sama aku? Tadi aku beli salmon mentai sama bear brand.” Kedua pipi Kyla diremas pelan sama Intak.

“Thank you.” Kyla tersenyum lemas, membuat Intak tersenyum juga sebelum kembali mengecup kening dan bibir Kyla.

#116

Dikasih beberapa hari libur, mood Kyla dan Haechan yang biasanya capek karena sibuk, jadi lebih happy dari biasanya.

Pagi ini Kyra yang harus kuliah, ngebangunin kakak-kakaknya di kamar si cowok. “Woi bangun woi!” Lengan Kyla dan Haechan digoyang-goyangin.

“Hngg bentar lagi Ky..”

“Bentar- Pons..”

Keduanya masih belom sadar.

“Bang, lo kan nanti jam 12 ada photoshoot, lo juga Ky, katanya mau nemenin Bang Echan.” Jelas Kyra, gak lama dia kesel sendiri karena masih belom ada yang respon.

“BANGUN! Gue udah bikinin roti pake nutella buat lo berdua! Cepet gak?!”

Dua orang yang masih di kasur itu pun kebangun, Kyra lowkey mau ketawa. “Gue mau tidur bentar, nanti kalo udah pada siap tolong sekalian anterin ke kampus ya!”

“Oke Pons! Thank you for the breakfast!” Haechan berlagak hormat ke Kyra.

Pundaknya pun didorong sama Kyla yang masih tiduran, “Apaan sih cringe.”

“Roti nutella anjir.” Gantian, Haechan mendorong paha Kyla.

“Oh iya deng, thanks ya bro!” Ujar Kyla ke Kyra yang lagi jalan ke arah pintu.

“HAHAHA IYA.” Si bontot pun menutup pintu sambil ketawa, bikin dua orang lainnya heran tapi lanjut beraktivitas. Tumben.

Saat udah selesai semua, mereka pun berangkat ngedrop Kyra di kampus baru ke lokasi photoshoot. “Chan lo bawa pocari sweat gue gak?”

“Hah? Enggak lagi, bub. Gue inget semalem lo ngidam kopi soalnya, nanti disana pasti banyak.” Haechan mulai menancap gas.

“YES ANJING! Aduh kopi baby..”

“E eh..”

“Bacot.” Kyla menampol wajah Haechan pelan, keduanya tertawa.

Si cowok sempet megang pergelangan tangan Kyla buat digigit jarinya tapi Kyla langsung menghindar pastinya. “Gila lo ya.”

“Whatever. Eh lagu dong lagi lanjut.”

“Iya wait.”

Selagi di perjalanan, mereka nyanyi lagu galau yang udah lama, udah pasti gimmick, salah satunya ngeliat ke jendela sambil pura-pura terisak.

Beberapa detik sebelum nyampe ke lokasi, ada motor yang pengen nyalip tapi fail, Haechan langsung nglakson. “Woi! Ya anjing emang!”

“DIH BANGSAT!” Kyla ikutan ngedumel.

“MOTOR WARNA KUNING AJA BANGGA LO ANJING!” Ujar Haechan, Kyla nyaris ketawa tapi di tahan.

“NYALIP DARI PINGGIR TOLOL!”

“Savage couple.” Ujar Haechan saat hening seketika, membuat Kyla memukul dashboard pelan sambil ketawa.

Mereka ketawa ngakak sampe mau ngambil tiket parkir, “Bub udah bub sumpah..”

“Ya lo ngeselin anjir, masa motor kuning lo komenin astaga Tuhan..”

“Bagusan merah gak sih?”

“Bodoamaaatt.”

Nyampe di dressing room, keadaan masih agak sakit perut, langsung disambut sama Jungwoo dan Yuta lagi foto-foto. “YOWWW THE COUPLE’S HERE YA’LL!” Seru Jungwoo.

Otomatis, Yuta ikut ceng-cengin, “ACIE CIEEEE! Pasangan kesayangan kita neehh..”

“Eh asal kalian tau, ini bocil komenin warna motor orang masa tadi-“

“Bahas terusss!” Haechan merangkul Kyla lalu mengacak rambutnya dengan gemas.

“Namanya juga Lee Haechan, cocoknya emang sama lo yang sabar ini, Ky.” Bales Yuta, Jungwoo ikut setuju sambil menghela nafas.

Gak lama setelah mereka nyampe, Jungwoo dan Yuta dipanggil keluar buat mulai foto. Haechan juga baru kelar ganti baju. “Bub, liat dong cowok lo.”

“ANJEEEER! Wow Haechan aku lemah untukmu.” Kyla menutup mulut dengan kedua telapak tangannya.

Jemari Haechan kembali mengacak rambut Kyla, “Dih apaan lo lucu gitu reaksinya. Eh bentar yak.”

“E-eh..” Cewek itu dibuat bingung karena Haechan tiba-tiba lari keluar.

Senyum di wajah Kyla kembali terpampang saat Haechan masuk membawa dua gelas kopi susu, “Pahlawan Kopi HeyChan untuk Kyla the Queen!”

“HAHAHAH ANJIR! Makasih, ganteng!” Lagi-lagi, Kyla dibuat burst out laughing karena posisi kaki Haechan yang di depan dia kayak cewek anime.

Karena makeup artis Haechan belom nyampe, cowok itu mengambil kesempatan buat tiduran bentar di paha Kyla.

Lengannya memeluk pinggang si cewek, “Bub, ini kopinya enak banget atau emang gue-“

“Emang enak, bub! Gue tadi juga kek pas minum tuh rasanya pengen beli pabriknya- Aduh lebay, lebay..”

“Aduh, aduh..”

Lagi enak-enak ngescroll sosmed; Kyla dibuat kaget sama Haechan tiba-tiba mencet dan neken paha Kyla yang emang agak sensitif.

“Kocak lagi- HAHAHAHA HAECHAN ANJING JANGAN GITU DONG! Chan iiiii..”

“Cium pipi gue dulu.”

Cup! “Udah ah elah..”

Mereka bercandaan sampe capek sendiri dan ketiduran di sofa yang emang nyaman banget itu, mana sepi, dingin pula.

Tok tok tok..

Kyla auto kebangun karena kaget, “Eh, Kak?”

Si makeup artist langsung respon, “Sorry, sorry.. Tidur lagi aja, Ky. Aku mau siapin makeup sama brush dulu..” Bisiknya.

“Jangan atuh, Kak. Aku bangunin Haechan sekarang aja ya?”

“Kalo gak kerepotan, boleh Ky. Thank youu..”

Rambut Haechan yang masih fluffy, disisir pelan sama jemari Kyla. “Bub.. Chan.. Bangun..”

Respon Haechan malah suara ngoroknya, membuat Kyla dan si makeup artist tertawa pelan.

Pipi si cowok diremas, “Chaaannn banguuunnnn..”

“Huh? Iya.. Iya oke..” Haechan malah tambah mendusel ke Kyla.

“Makeup dulu, nanti kalo udah selesai photoshoot kan mau makan samgyeopsal..”

“OKAY LET’S GO!” Teriakan Haechan dari dalem membuat abang-abangnya yang di luar, terkekeh.

Selama didandanin, Kyla dan Haechan gimmick lagi, si makeup artist sampe capek tapi ikutan ketawa juga.

Rambut Haechan juga udah tertata rapih, si makeup artist dan hairstylist keluar dari ruangan. “KIL COWOK LO KIL.”

“COWOK GUE KEREN BANGET!” Kyla memeluk Haechan yang masih duduk dari belakang.

Lengan si cewek dielus lalu diremas pelan, “Thank you loh! Jadi gak sabar hasil foto nanti.”

“Ganteng.” Pipi Haechan dikecup sama bibir Kyla.

Dari kaca, Haechan berlagak terbang, “Waduh waduh dicium sama bidadari takut jatuh cinta..”

Pundak Haechan kena pukul lagi, “Dasar.”

“Eh sini duduk deh, foto yuk.” Haechan mundurin kursinya biar bisa mangku Kyla.

Keduanya pun mengambil beberapa mirror selfie.

Haechan sengaja minta tolong Kyla yang pegangin hape-nya supaya dia bisa meluk pinggang si cewek dari belakang, gantian ceritanya. “Apaan sih gue ngebayangin ada cowok yang mangku lo, kesel sendiri.” Haechan ngedumel.

Kyla langsung balik ke belakang, “E-eh apaan sih? Lagian dibayangin. Kan emang-“

Haechan memotong dengan bergumam sendiri, “Apa? Sama Nijiro? Engga, gue gak bilang nama dia.”

“Mulai ketularan Kyra lo.”

“Lah kan emang dia adek gua?”

Kyla yang salting langsung menahan senyumnya, membuat Haechan mengecup bibirnya. “Cantik banget buset kalo nahan senyum gitu.”

“Gak seru lo mainnya gitu.”

Haechan kembali menarik Kyla untuk berpagut, keduanya sesekali terkekeh di sela-sela ciuman, tapi abis itu Kyla langsung memeluk Haechan. “Fuck, i love you so much, heran gue bisa secinta ini sama badut.”

“Woi i love you so fucking much juga woi, tapi lo asisten si badut.”

“Anjing.”

“HAHAHAHA.”

2SWKL

Sunwoo tergesa-gesa membuka pintu kamar apart Kyla, dia beneran se-turned on itu, padahal baru lewat chat.

Baru masuk, ia langsung melihat Kyla yang lagi jalan ke arah pintu, “Hai, ganteng. Like my outfit?” Goda Kyla, ia sudah memakai jersey milik sang pacar.

Cowok yang baru masuk itu, menggeleng-geleng sambil senyum sangking ngesimpnya, “Ten out of ten.”

“Sini tas kamu.” Kyla menaruh tas Sunwoo di sofa.

Baru mau balik jalan ke arah Sunwoo, tapi ternyata cowok itu udah jalan ke arahnya dan menggendong tubuh sang cewek.

Lengan dan kaki Kyla auto melingkar di badan cowoknya, bibir mereka langsung bertemu, suara lumatan terdengar jelas.

Sunwoo jalan ke arah kitchen island dan menaruh Kyla di atasnya. “Fuck.” Geram Sunwoo pelan saat Kyla menjambak rambut belakangnya.

Kedua paha Kyla diremas dengan mudah karena cewek itu tidak memakai celana. “My sexy slut.” Ujar Sunwoo sebelum menampar lalu mencekik leher Kyla.

“Use me, daddy.” Ujar Kyla sambil menatap Sunwoo dengan dalam, cowok itu auto menggigit bibir bawahnya.

Mereka kembali berpagut, sangking slow dan enaknya, Kyla gak sadar saat jemari Sunwoo melepas dalemannya.

Tiba-tiba jemari si cowok masuk ke dalam area sensitifnya dengan kencang, “Mmh! Sunwoo ahh..” Kyla mendesah while bibir mereka masih bersentuhan.

Salah satu tangan Kyla menumpu badannya di meja kitchen island itu, satunya lagi melingkari pundak pacarnya.

Geraman keluar dari tenggorokan Sunwoo saat dia menyadari bahwa pinggul Kyla ikutan gerak. “Sempit, sayang.”

“Keluarin, i’ll clean it up.” Bisik Sunwoo, persis di dekat telinga Kyla.

Baru begini aja, Kyla rasanya mau nangis karena terlalu nikmat. “Aduh.. Ah ah ahh.. Sunwoo.. Daddy..”

Kali ini Sunwoo terkekeh, ia mengeluarkan jemarinya lalu menghisapnya, “You taste so good holy fuck.” Ia pun mengecup kening Kyla sebelum turun ke bawah.

Jersey yang dipake Kyla agak dinaikin, Sunwoo kembali meremas kedua paha Kyla sambil menghisap area sensitif cewek itu.

Rambut si cowok lagi-lagi menjadi target jambakan jemari Kyla. “Daddy fuck.. Astagaa.. Ahhhh anjinggg..” Kyla mendongak.

Di sela-sela pekerjaannya, Sunwoo tersenyum miring. Lidahnya bermain dengan liar di bawah sana.

Saat Kyla mau menatap Sunwoo, cowok itu udah menatap sedari tadi. “Mau cum sekarang atau bareng aku, cantik?”

“A-aku udah.. Deket..”

“That doesn’t answer my question.” Sunwoo mendecak sambil berdiri, padahal Kyla lowkey (highkey) mau cum saat itu juga.

Mereka pun pindah ke kamar, tubuh Kyla dibanting begitu aja ke kasur sama Sunwoo dengan mudah. “Daddy’s whore looking so fucking hot.” Ucap Sunwoo selagi melepas iket pinggang dari celananya buat di pergelangan tangan Kyla.

Jersey tetep dipake, cuman lebih dinaikin lagi sama Sunwoo agar ia bisa leluasa untuk bermain di area tersebut.

Buah dada Kyla diremas berkali-kali sambil Sunwoo mendekor leher Kyla. Lenguhan cewek itu membuat milik si cowok mengeras, pastinya.

Sunwoo mulai turun ke buah dada Kyla, mulutnya menghisap sekaligus menjilat punya Kyla. “Ahhh daddy mau jambak kamu..”

“Tadi kan udah?” Sunwoo menatap Kyla sekilas dengan tajam, cowok itu terkekeh saat ceweknya gak bisa ngerespon apa-apa.

Lagi-lagi jemari Sunwoo bermain di daerah bawah Kyla, “Basah banget nih, yang..”

“Fuck! Daddy please.. Fuck me now please..” Mata Kyla udah mulai berair.

Sunwoo berlagak gemes sama Kyla, ia memanyunkan bibirnya sambil mengelus tubuh Kyla. “Awww, lucu banget sih kamu jadi desprate gini..”

Sekali lagi ia menampar Kyla sebelum meremasnya dengan gemas, “You’re killing me, sayang. You look so fucking hot..” Sunwoo mengecup bibir Kyla sekali lagi sebelum ia berlutut di sela-sela kaki ceweknya.

Celana dan boxernya dia buka duluan, sampe akhirnya jemarinya mulai melepas kancing kemeja hitamnya satu per satu, tapi ditahan sama Kyla, “Daddy, i beg you.. Aku yang buka, please?”

This time, Sunwoo menuruti permintaan Kyla, dengan cepat ia melepas iket pinggang yang ada di pergelangan tangan Kyla.

Dengan tergesa-gesa, Kyla melepas kancing kemeja Sunwoo. Cowok itu menahan tubuhnya di antara badan Kyla.

Jemari Kyla meraba tubuh Sunwoo, tato si cowok yang ada tulisan ‘Fuck Off’ itu selalu membuat Kyla semakin terangsang. “I love seeing this so much.” Ia menatap sang pacar yang daritadi gak berhenti menatapnya.

Kening Kyla dikecup sama bibir Sunwoo. “Aku masuk.”

Satu hentakan kencang membuat air mata Kyla keluar, “Ah! Sayang fuckk.. You’re getting bigger..”

Kedua mata Kyla terpejam, “Aaaahhh.. Sunwoo…” Pundak Sunwoo diremas oleh jemari Kyla, perlahan pindah ke punggung cowok itu.

“Ah anjing..” Sunwoo menahan desahannya, salah satu tangannya meremas buah dada Kyla.

Suara decitan kasur gak kalah sama suara desahan mereka, “Cantik banget sih, kamu.”

“Ah shit, i’m so fucking lucky.” Ujar Sunwoo saat ia menatap Kyla yang udah lemes dari atas.

Beberapa hentakan, Kyla udah deket lagi. “Daddy ini aku deket.. Please mau cum… Ahh please..” Kyla gak sengaja mencakar punggung Sunwoo.

“Fuck.” Sunwoo pun mengeluarkan miliknya.

“Sunwoo? Kok- Sunwoo?” Kyla tadinya mau protes tapi dibuat bingung karena lagi-lagi tubuhnya digendong.

Jemarinya meremas bokong Kyla selagi berjalan ke kamar mandi, badan Kyla diturunin lalu diputer ke arah kaca, “Look how pretty you are, sayang. Ah anjing, i still need to fuck you good.”

Bokong Kyla ditampar, “Ah daddy!”

Karena gak tahan, Sunwoo melepas jersey yang dipake si cewek dengan pelan, dari belakang ia meremas dua buah dada Kyla sambil bergerak dengan brutal.

Kyla meremas lengan Sunwoo yang forearmnya terlihat dengan jelas dari kaca. “Fucking hell! Sunwoo ahhh.. Feels so good.. Please..”

“Your cunt is so wet, yang..” Padahal nafas Sunwoo terengah-engah, tapi ia berbicara sambil terkekeh.

At this point Kyla udah nangis, “Ah anjing.. Ahh fuck fuck fuck..”

Saat udah puas bermain di area buah dada Kyla, sekarang salah satu tangan Sunwoo, mencekik leher si cewek. “Enak, sayang?” Hentakannya sangat kencang dan cepat.

“Ah ah ah.. Enak.. I’m close.. Please.. Mau cum..”

“Aku juga deket, fuck.”

“Please please fill me up, daddy.” Permintaan Kyla yang udah sangat desprate itu dituruti sama Sunwoo.

Sunwoo sempet ngetease Kyla sebentar tapi akhirnya mereka mencapai klimaks masing-masing.

Cowok itu menggeram sedangkan Kyla melenguh karena ia terlalu lemas.

Saat Sunwoo mengangkat Kyla ke atas tembok wastafel, si cewek langsung ngomong, “Dusk, Sunwoo, dusk..” Kyla menyender pelan ke belakang.

“Eh.. Iya, cantik. Udah selesai kok. Tadi aku pindahin biar kamu bisa duduk dulu.”

“Sini sayang, peluk.” Sunwoo mengelus paha Kyla.

Cewek itu mengusap pipinya yang lembab sebelum masuk ke dalam pelukan Sunwoo. “Kamu masih kesel gak?”

“Of course not, ay. Thanks to you.” Pipi Kyla dikecup, kepala si cewek diusap dengan lembut.

“Bagus deh.”

“Aku ngerasa bersalah, ay.” Sunwoo menatap Kyla, ia menggenggam salah satu tangan si cewek.

“Kenapa gitu?” Tanya Kyla sambil merapikan rambut Sunwoo dengan tangan satunya.

“First of all, badan kamu pegel pasti, tenggorokan kamu sakit, pipi kamu sakit, sampe kamu nangis dan ngomong safeword. I’m truly sorry, mustinya dariawal gak usah.”

Permintaan maaf Sunwoo membuat hati Kyla meleleh pastinya, dengan cepat ia menarik Sunwoo ke pelukannya. “It’s okayyyy.. As long as aku gak protes apa-apa kan? That was one of the best kok.”

“Don’t worry, ayanggg.. Sumpah kamu kalo udah begini lucu, tadi serem.”

Kalo Sunwoo udah ngedusel ke ceruk leher Kyla, tandanya dia beneran jadi semanja itu. “Kamu nangisnya gitu banget tapi?”

Jemari Kyla menyisir rambut Sunwoo, “Gapapa, sekarang udah enggak.”

“Beneran gapapa?”

“Iya Kim Sunwoo, sini kiss lagi, abis ini rendeman berdua yaa.”

1SWKL

Karena dibuat emosi, Kyla curhat dikit ke Sunwoo lewat chat. Ujung-ujungnya ya pasti mengarah “kesana”.

Pas Kyla buka pintu apart Sunwoo, mereka langsung bertatapan dan sama-sama menahan senyum. “Apaan ngeliat aku kayak gitu?” Tanya Kyla.

“Cantik banget sih yang lagi ngambek.” Sunwoo menyisir rambutnya ke belakang.

Setelah Kyla menggantung tas yang dibawa, ia segera menghampiri Sunwoo yang lagi lesehan di karpet, memudahkan Kyla untuk duduk di atas paha Sunwoo karena meja kecilnya udah digeser sama cowok itu.

Right after Kyla duduk di pangkuan Sunwoo, pinggangnya langsung dipeluk oleh tangan sang pacar. “Aku suka banget sumpah kalo rambut kamu diiket setengah gini.” Puji Sunwoo.

Kyla terkekeh, “Makasih lho, ganteng.”

Gak pake basa-basi, keduanya saling maju dan berpagut akhirnya. Sampe mereka kehabisan nafas sendiri karena terlalu agresif.

Rambut belakang Sunwoo disisir pelan sama jemari Kyla, “I love playing with your hair.” Ujar Kyla saat Sunwoo sedang sibuk mencium ceruk lehernya.

Si cewek menjauh sebentar, “Duduk di atas, sayang.”

Dengan cepat Sunwoo naik ke atas, dia duduk di sofa sesuai perintah Kyla yang barusan bangun dari pangkuannya.

“Holy fuck.” Sunwoo menyenderkan badannya ke belakang sambil menahan rambutnya ke belakang saat ia melihat Kyla melepas outernya.

Brown tank top. Short hair. Definitely Sunwoo’s type and weakness. “Cantik banget sih.”

Kyla yang udah berlutut di sela-sela kakinya, tersenyum miring sambil membuka iket pinggang, celana sekaligus boxer Sunwoo. “Ya ampun, keras ya, yang?”

“Gak tahan ngeliat kamu.” Sunwoo menggigit bibir bawahnya saat Kyla udah mengocoknya.

Kyla terus mengocoknya sembari menatap Sunwoo dengan dalam, keringet tipis mulai muncul di kening Sunwoo. “Kalo panas, buka baju aja, yang.” Ujar Kyla.

“Iy- Ah fuck…” Desahan keluar dari tenggorokan Sunwoo saat Kyla mulai menghisap miliknya.

Saat Sunwoo ingin memegang kepala ceweknya, Kyla langsung menahan dan malah menggenggam jemarinya.

“Ahh anjing.. Yang udah yang.. Fuck..” Sunwoo auto memejamkan kedua matanya saat gerakan tangan dan mulut Kyla semakin agresif.

Bener aja, Kyla berhenti gerak. Ia berdiri lalu menurunkan celana dan dalemannya di depan Sunwoo yang masih terengah-engah.

“Ahhh anjiingg..” Desah Kyla saat dia duduk di atas Sunwoo, milik si cowok langsung masuk ke dalamnya.

Si cowok memperhatikan area keduanya, “Uhh shit.. Bisa, ay?”

“Fuck, kamu gede banget.” Ujar Kyla, Sunwoo gak bisa menahan senyum miringnya.

Pastinya Sunwoo membantu Kyla, ia memegang pinggang si cewek yang mengatur posisi. “Mmmmh.. Feels so good.” Kyla nyaris mendongak.

“You’re fucking tight.” Geram Sunwoo, ia kembali mencium area leher Kyla, salah satu tangannya nyasar ke dalem tank top ceweknya bagian belakang, jemari Sunwoo melepas kaitan bra Kyla.

Kyla juga langsung melepas bra nya lewat tank top nya. “Sunwoo fuck..” Desah cewek itu pelan saat Sunwoo meremas buah dadanya kencang.

“Ah enak sayang..” Sunwoo gak tahan sama gerakan Kyla yang semakin brutal.

Cewek itu bergerak naik turun, walaupun sedikit perih tapi dia beneran gak bisa berhenti. “Ah yang.. Jangan kenceng- Fuck!” Kyla kembali mendesah saat Sunwoo menghisap buah dadanya.

Karena udah tau Sunwoo suka kalo Kyla tetep pake tank top, ia biarin si cowok main dengan buah dadanya tanpa dilepas. “Sayang fuck.. Basah banget kamu..” Ujar Sunwoo, masih sibuk dengan pekerjaannya.

Gak lama, Kyla mendorong Sunwoo ke belakang, atasan si cowok dilepas dengan agresif dan cepat, Kyla segera mendekor leher dan dadanya, bodoamat dengan bekas merah-merah yang masih ada.

Telapak tangan Sunwoo auto nyasar di belakang kepala Kyla. “Ah yes baby.. Fuck.. Keep going..” Kedua mata Sunwoo terpejam.

“Sunwoo, deket..” Kyla menjauh untuk menatap cowoknya itu.

Air mata terkumpul di mata Kyla tapi cewek itu masih bergerak, “Mau cum..”

“Ah anjing!” Sunwoo yang gak tahan sama ekspresi Kyla dan nada bicaranya yang sensual, ia memutar posisi jadi Kyla yang ada di bawah.

Sunwoo menyatukan jemarinya dengan jemari Kyla yang kini di kanan-kiri tubuh si cewek. “You like this, baby?”

“Fuck fuck fuck! Ahhh!” Desahan Kyla mengencang karena hentakan Sunwoo, he’s going fast, deep, and hard.

Keringet dimana-mana, desahan juga gak terkontrol, dirty talk, semua yang bikin keduanya makin deket untuk mencapai puncak masing-masing.

Jemari Sunwoo memegang pipi Kyla lalu ia turun untuk mencium bibir gadisnya, suara lumatan bibir mereka juga terdengar jelas.

Kyla mulai meremas pinggang, naik ke punggung, dan berakhir menjambak rambut belakang Sunwoo. “Mmmhh! Sunwoo ahh..”

“Fuck aku juga deket sayang..” Cowok itu menggigit bibir bawah Kyla saat menjauh.

Entah gimana, mereka sempet terkekeh saat bertatapan, padahal nafas mereka gak ada yang bener. “Ahh sayang please cum inside of me..” Ujar Kyla, air matanya keluar akhirnya.

Jemari Sunwoo kembali meremas salah satu buah dada Kyla, tapi nyasar ke leher si cewek. “Anjing! Ah you’re so fucking pretty.. Ssshhh ahh..” Mereka sama-sama mencapai klimaks.

Beberapa detik mereka proses semuanya, Sunwoo kembali duduk sambil mengangkat tubuh Kyla juga supaya bisa senderan di dadanya yang menyender ke belakang lagi.

Rambut Kyla disisir pelan sambil mereka mengatur nafas. “Wah.. Emang kamu tuh udah pro ya..” Sunwoo setengah bercanda.

Kyla mendusel ke ceruk leher Sunwoo, “Masih mau lanjut, yang?”

“Terserah. Kalo mau, maleman aja. I lowkey wanna makeout with you.” Punggung Kyla diusap.

Setelah mendengar apa yang dibilang Sunwoo, Kyla dengan semangat menjauh dari ceruk leher cowok itu dan langsung memagut bibir Sunwoo.

At first, Sunwoo sempet kaget tapi dia membalas Kyla dengan senang hati. Keduanya saling tersenyum di sela-sela ciuman.

Jemari Kyla mengelus badan cowoknya, “Fuck, i love you so much.”

“I love you too, sayang. Udah deh kita lanjut aja.” Belom sampe dua menit, Sunwoo langsung menggendong tubuh Kyla sambil berpagut, ia berjalan ke arah kamar.

Kira-kira siapa yang pahanya lebih sakit?

#LouHwang5

Padahal tadinya mereka lagi mode soft, tapi setelah Kyla dapet dare dari temen-temennya, langsung berubah modenya, dari chat aja udah intense gimana pas ketemu?

Saat Kyla nyampe, Intak dibuat sedikit kaget karena cewek itu udah ganti pake kaos miliknya. “Oh damnn.. Beneran dong..” Intak yang salting, ngeliat ke bawah sambil terkekeh.

“Kaos lo ketinggalan di tas ransel gue, gimana ceritanya?”

“Lo yang sering minjem ya.” Bales Intak, mendekat ke Kyla, tangannya mengambil tas ransel yang dipegang si cewek lalu ia gantung di kursi, sebelum menggendong Kyla sembari berpagut.

Kedua kaki Kyla otomatis melingkar di pinggang cowok itu, jemarinya menyisir rambut belakang Intak. “Baru juga nyampe.” Ledek Kyla.

Tadinya Intak mau ke arah sofa, tapi ia merubah pikirannya dan masuk ke kamar. “Let’s have a good fuck, shall we?” Intak duduk di ujung kasurnya sedangkan Kyla di atas pahanya.

Ajakan Intak membuat Kyla menggigit bibir bawahnya, “You’re the hottest.”

“So are you.” Intak terkekeh sambil melepas celana pendek yang dipake Kyla.

Baru aja Intak mau ngelepas daleman yang dipake Kyla tapi langsung ditahan sama cewek itu, “Not so fast.”

Kyla melepas kaos lengan panjang yang dipake Intak, “Fuck.” Gumam Kyla selagi melihat badan Intak, jelas aja bikin Intak salting but at the same time dia bangga sendiri.

Mereka kembali berpagut. Slow but they’re playing with each other’s tongues.

Dengan pelan Intak mundur, Kyla juga go with the flow sampe si cowok nyenderan di head-board. Jemari Intak kini membantu pergerakan pinggul Kyla. “Wet already?” Goda Intak sambil ngeliatin area Kyla.

“Hard already?” Kyla tersenyum miring, membuat Intak menggigit bibir bawahnya lalu menarik cewek itu untuk kembali berpagut.

Gak sadar mereka udah beberapa menit berpagut, Kyla tiba-tiba menjauh lalu melepas kancing celana Intak sekaligus celananya juga.

Gerakan pinggul si cewek semakin brutal, area keduanya masih tertutup dengan daleman tapi udah kena beberapa kali.

“Uhh..” Geraman Intak keluar berkali-kali.

Kyla juga sesekali melenguh, Intak semakin turned on pastinya.

Ditambah Kyla mencekik leher Intak, “Fuck, gila gue.” Si cowok memejamkan kedua matanya.

“Cute.” Ujar Kyla, tangan satunya ngelus abs si cowok dengan sensual, rahang Intak auto mengeras.

Beberapa detik Kyla bergerak, Intak yang udah deket, memutar posisi jadi Kyla yang ada di bawahnya. “My needy whore.” Pipi Kyla kena tampar.

“Masih mau kiss.” Kyla ngepout, tangannya melingkari leher Intak.

Cowok itu turun dan mencium Kyla, sesuai kemauan si cewek.

Kyla menggigit bibir bawah Intak, sesekali menaikkan pinggulnya ke atas. “Lo desperate banget kayaknya?”

“Ayoo..” Jemari Kyla mengelus leher dan jakun Intak, kerasa kalo cowok itu sempet nelen ludah sangking gak tahannya.

“Fuck me good, daddy.” Pinta Kyla dengan sensual.

Sebelum berlutut sebentar, Intak mencium Kyla dengan agresif, gantian dia yang mencekik Kyla sampe cewek itu nyaris keabisan nafas.

Boxer Intak udah lepas, same goes for Kyla’s panties. Kaos Intak yang dipake Kyla, dinaikin sama cowok itu. Tangannya meremas buah dada Kyla lalu gantian sama mulutnya yang bermain.

Kyla menjambak rambut Intak, “Shit- Ah Tak!” Kyla dikagetin sama milik Intak yang tiba-tiba masuk ke dalamnya dengan kencang.

Si cowok bergerak dengan pelan tapi hentakannya bikin Kyla mau nangis.

“Mmh. You like that?” Ujar Intak, tangannya berada di kanan-kiri tubuh Kyla, sementara, kedua jemari Kyla meremas punggung Intak.

“Enak- Ah! Please- G-go faster..” Kyla dibuat susah ngomong sama Intak.

Kepala Kyla diusap, “Cute.” Sindir Intak saat melihat ekspresi Kyla.

Temponya dipercepat sama Intak, makin lama dia gemes sendiri. “Fuck fuck fuuckk..” Geram Intak di ceruk leher Kyla.

Air mata Kyla udah terkumpul, “It feels so fucking good.. Aaahh.. Intak holy shit..”

“Tak.. Intak..”

“Apa, cantik?” Intak menatap Kyla dengan dalam dari atas.

“Mau- Ahh anjing!” Kalimatnya sendiri kepotong sama desahannya.

Sebelum Intak kembali bertanya, ia salah fokus ke jemari Kyla yang meremas bed sheets, ia segera memindahkan ke pundaknya.

Gerakannya tetep aja agresif, “Sakit?” Intak memastikan.

Kyla menggeleng dengan cepat, “Wanna ride you so fucking bad, but i don’t think i can.” Kyla menahan desahnya.

Intak mengecup bibir cewek itu, “It’s okay, cantik. Pelan-pelan aja, we got all night.” Perlahan Intak merubah posisi dengan mudah seperti di awal.

Saat Kyla udah ada di atas paha Intak lagi, ia mengatur posisi supaya lebih nyaman, lenguhannya juga tertahan.

Pinggang Kyla dipegang, “Bisa?”

Kyla mengangguk sembari menatap Intak, “Ahh shiitt..” Pundak Intak kembali diremas selagi ia bergerak naik turun.

Bokongnya diremas oleh jemari Intak yang merapatkan bibirnya, “Mmhh..”

“Enak, sayang.” Ujar Intak, dia tetap menatap Kyla walaupun cewek itu berkali-kali memejamkan kedua matanya.

Tanpa sadar Intak kembali menyender ke head-board, he’s enjoying his view too much. “My pretty girl, doing so fucking good just for me.”

“Daddy, fuck.” Kyla nyaris mendongak tapi dia memaksakan diri buat menatap Intak balik.

Intak mengambil hape yang ada di meja nightstandnya, “Ah fuck, sayang.. Keep going.. Ahh yes..” Intak menggila ngeliat Kyla.

Pas banget mau difoto, Kyla mendongak. Cewek itu sama sekali gak sadar, “Ah fuck fuck! Tak..”

Cowok itu langsung mematikan hapenya lalu kembali fokus ke Kyla. “Your wet pussy is getting tighter.. Mau cum, hm?” Geram Intak.

“Ssh ahhh.. Mau, daddy. Please.. I’m gonna cum..”

“Go ahead, baby. Aku juga udah deket- Fuck kamu cantik banget sih.” Ujar Intak sambil mengelus pipi Kyla.

“Fucking hell! Ahh!” Bener aja, Kyla langsung mencapai klimaksnya.

Cewek itu turun ke sela-sela kaki Intak dan mengocok milik Intak, menghisap juga.

“Sayang, sayang- Ahh fuck!” Intak mendongak sebentar sebelum menatap Kyla yang sedang menelan semua.

Kepala Kyla diusap, “Baby’s so good. Sini, sayang, kiss dulu.” Intak terengah-engah.

Gak lama Kyla naik lagi, ia mengecup bibir Intak. “Maaf ya tiba-tiba.”

“Aku horny banget, tau gak?”

“Hah? Kamu mau lanjut?”

“Gak harus, cuman you’re so hot, gak ngerti lagi.” Pipi Kyla dielus.

Keduanya terkekeh, “Gimana tadi?”

“So so good, as always.” Kening Kyla dikecup.

Intak memeluk pinggang Kyla, “Kam- Lo cantik banget tapi sumpah.”

“Makasih lho, seneng dipuji orang ganteng.”

“Heh jangan suka gitu.” Intak menjauh sebentar untuk menatap Kyla sebelum keduanya tertawa pelan. “Sini.” Intak menatap bibir Kyla selagi tersenyum.

“Abis ini bersih-bersih ya, sayang?”

“Iya, ganteng.” Gantian, Kyla yang mengecup pipi Intak.

#LouHwang4

Untung udah malem, pasti gak bakal ada yang sadar kalo Intak sama Kyla lagi melakukan aktivitas panas di dalam mobil.

Agak jauh dari kerumunan juga makanya Intak bener-bener no mercy ke Kyla, si cewek pun juga mendesah tanpa menahannya.

Punggung Intak diremas oleh jemari Kyla, “Tak, mau keluar.. Ah fuckk.. Gak kuat..” Air mata Kyla keluar terus karena hentakan Intak yang brutal.

“I’m close, baby.. Dikit lagi, sayang, tahan ya..”

“Ah ahh.. Tak..” Kini, Kyla terisak, remasan di punggung dan pundak Intak yang ada di atasnya, mengencang.

“Want me to stop?”

Kyla menggeleng dengan cepat, Intak udah pasti mempercepat hentakannya biar cepet-cepet mencapai klimaks.

Kaki Kyla melingkar di pinggang si cowok, “FUCKKK!”

Gak butuh waktu lama, Intak mencapai klimaksnya, “Anjing!” Jemari si cowok menjambak rambutnya sendiri dengan gemas.

Kyla udah lemes banget, dia mengatur nafasnya, kedua matanya terpejam.

Walaupun Intak terengah-engah, ia mengusap kepala Kyla dan mengelus pipi Kyla yang lembab, “Too much?”

Gelengan dari Kyla membuat Intak lebih tenang. “Pindah dulu yuk, cantik? Pelan-pelan biar gue bisa bersihin lo, kasian kalo lo kesempitan gini.” Kening Kyla dikecup sama bibir Intak.

“Iya.. Bentar.” Beberapa detik Kyla mengatur nafas sebelum dia pindah ke passengers’s seat, dibantu sama Intak.

Intak memakaikan si cewek daleman, bra, dan hoodienya (yang kegedean di Kyla).

Setelah Intak memakai kaos hitam dan boxer sekaligus kolornya, dia ngebukain botol minumnya biar Kyla bisa minum.

Selagi cewek itu minum, Intak memijit paha Kyla dengan pelan. “Cantik.”

Mata Kyla langsung menatap Intak yang sedang tersenyum, ia meneguk air sebelum ngomong, “Gak usah gitu.”

Intak mengecup pipi Kyla, “Gue ngerasa bersalah sama lo setiap kali lo nangis sampe segitunya tadi.”

“I’m really sorry, mustinya lo kasih tau gue kalo sakit biar gue berenti.” Kepala Kyla kembali diusap oleh jemari temannya itu.

Kyla memberi botol minum yang dia pegang ke pemiliknya, “Thanks for the water, though. Tapi serius, gue gapapa. Tapi emang perih banget banget sih, ouch..” Cewek itu berlagak meringis kesakitan sambil meraba pahanya.

“Hah? Seriusan? Seperih apa? You want me to buy something to-“

Cup! “Bercanda, sayangggg..” Kyla tertawa pelan setelah ia nyosor, suaranya sedikit serak, membuat Intak salting brutal.

“Please Kil jangan kek gitu.”

“Kek apa??” Kyla meledek Intak, wajahnya mendekat ke wajah si cowok.

Keduanya gak bisa ada yang nahan senyum, burst out smiling then of course, mereka berciuman setelah itu karena Intak yang menarik wajah Kyla, “Cutest fucking girl.” Ujar Intak, terkekeh.

Kening mereka masih nempel, “Gak usah ngegas dong, Tak.”

“Kayak gak pernah aja lo hahaha.” Mereka kembali berciuman selama beberapa detik.

Kening Kyla dikecup lagi sama Intak, “Mau tidur gak?” Intak nawarin.

“Kalo gue tidur, lo gimana? Gak enak gue, nanti sampe apart lo harus ngebangunin gue dan lain-“

“Tidur kalo gitu.” Singkat, padat, jelas. Intak menurunkan kursi dan mengambil bantal kecil di belakang.

Kyla gak bereaksi, lebih ke nahan salting.

Gak sampe 5 menit, Kyla terlelap. Intak terkekeh sambil menggeleng-geleng, “Bayi dasar.”

Padahal dari tempat mereka tadi ke apart si cowok, gak jauh, tapi Intak ngambil jalan lain sambil muter-muter, nyari jajanan kesukaan Kyla.

Beberapa saat, Kyla terbangun di pelukan Intak, di kasur, “Tak?”

“Cantik? Kok bangun?”

Kyla mengumpulkan nyawanya sambil ngucek mata, rasanya Intak mau mukul tembok sekenceng mungkin sangking dia gemesnya ke Kyla. “Laper..”

“Oh shit, gue lupa lo belom makan malem. You’re lucky though, gue beli salmon mentai tadi. Tunggu disini-“ Intak yang tadinya mau bangun, ditahan sama Kyla.

“Mau di sofa aja boleh gak?” Tanpa sadar, Kyla memanyunkan bibirnya.

Seketika, tubuh Kyla udah digendong Intak, “Lo bisa jangan gemes gini gak sih? Biasanya lawak.”

“Ck, enak aja.” Lengan Kyla auto melingkar di atas pundak si cowok.

“Gue gigit juga lo lama-lama.”

Mereka pun keluar kamar tidur dan Intak segera menaruh Kyla di sofa. “Nih, enjoyyy..” Rambut Kyla diacak setelah Intak memberi box salmon mentai itu.

“Makasiii Intakkk.. Next time mau gue traktir apa?”

“Gak harus traktir sih, asal ada lo jiahh..”

“Yeuuu!” Kyla menampol wajah Intak dengan pelan membuat keduanya terkekeh.

Sambil nonton TV, Kyla nyuapin Intak beberapa kali, sempet sausnya belepotan di area mulut Intak, dengan sigap Kyla membersihkannya.

Kecupan bibir dan usapan jemari Kyla membuat pipi Intak memerah, “Kil apaan sih daritadi?”

“Apaan?!”

“You’re making me blush!”

“You did that to me everytime, Tak. It’s my turn now.” Bales Kyla, kembali fokus ke TV.

Sofa samping Intak dipukul sendiri, “GEMES ANJING!”

“Eh bangke! You’re freaking insane, kaget gue anjing.” Lengan Intak dipukul sama Kyla, cowok itu auto ngakak. “Dahlah, lama-lama gue pacarin juga lo.”

“Dih? Gak ada hubungannya.”

“Ada lah.”

Kyla menoleh ke Intak yang lagi ngeliatin dia, “Apaan coba?”

“Ya ada hubungannya nanti.”

“Hubungan apaan anjir?”

“Hubungan kita lah-“

“Bodoamat.” Kedua kalinya Kyla menampol wajah temennya itu, dan selalu ketawa abis itu.

Setelah makanan Kyla selesai, Intak langsung memeluk pinggang cewek itu, kepalanya mendusel di dada Kyla. “Hmmm.. Wangi..”

Rambut Intak disisir sama jemari Kyla yang perlahan turun untuk mengelus punggung si cowok. “You’re also the cutest.”

#LouHwang3

As usual, mereka kalo di chat emang udah brutal banget kalo ngetik, gimana aslinya?

Yang satu gak bisa tidur, yang satu kebangun karena mimpi.

Meant to be, right?

Intak buru-buru pake kaos putih biasa, sweatpants item dan sepatu converse andalannya. Gak lupa pake topi.

Sepanjang perjalanan dia nyetir, yang ada di pikirannya cuman Kyla.

Cowok itu membunyikan bel kamar sebagai kode kalo itu dia sebelum jemarinya menekan tombol angka password kamar si cewek.

Masuk-masuk, Kyla lagi duduk di sofa, senyuman di wajahnya, terpampang. “Hai.”

“Pretty as fuck.” Intak menaruh kunci mobil dan dompetnya di meja terdekat lalu ia segera menghampiri Kyla.

“Mau dipangku..” Pinta Kyla, dari nadanya udah terdengar sensual, Intak juga sekilas mengeraskan rahangnya.

Intak duduk selagi mengeluarkan geraman leganya, “Come, sit on my lap.” Suruh si cowok sambil nepuk pahanya.

As soon as bokong Kyla udah di atas paha Intak, mereka langsung berpagut. Kedua lengan Intak, memeluk pinggang Kyla.

Kyla melepas topi yang dipake Intak lalu ia lempar entah kemana, jemarinya menyisir rambut si cowok dengan pelan.

Suara lumatan bibir kedengeran jelas. “Keras ya.” Goda Kyla, menggerakkan pinggulnya sebentar.

“Mmh fuck.” Geram Intak, ia kembali melumat bibir Kyla.

Intak menyender ke belakang selagi menarik badan Kyla juga, jadi posisinya lebih enak.

“Best fucking kisser.” Ujar Intak di sela-sela kegiatan.

“So are you, sir.” Kyla terkekeh membuat Intak terkekeh pelan juga.

Pipi dan rahang Kyla dicium, “You’re the prettiest and the hottest, i swear. Gue gila aja anjing ngeliat lo pake kemeja gue yang ini, fuckk..”

“Thank you for the compliments.” Bibir Intak Kyla kecup sebelum gantian dia yang mulai mengecup rahang dan leher Intak.

Cowok itu mendongak selagi tersenyum walaupun nafasnya terengah-engah. “Keep going.” Suruh Intak, tangannya mengusap belakang kepala Kyla, turun ke punggungnya.

Perlahan Kyla turun ke sela-sela kaki Intak, sweatpantsnya diturunin. “Gila lo? Ini keras banget, Tak..” Jemari Kyla mengelus milik Intak lewat boxernya.

Untuk kesekian kalinya, Intak menggeram. “You know what to do, right?”

“Yes, sir.” Sebelum boxernya diturunin, Kyla mengecup milik si cowok.

“Anjing.” Gumam cowok itu pelan.

Kyla menaruh kedua tangannya di belakang, mulutnya langsung bekerja.

“AH SHIT..” Intak segera memegang kepala Kyla.

“Ahh fuck, you needy fucking whore..”

“Anjing anjing.. Mulut lo enak banget ahh..” Desah Intak sambil ngeliatin Kyla dari atas, bibir bawahnya ia gigit, tangan satunya menjambak rambutnya sendiri.

Beberapa kali Kyla tersedak sampe keluar air mata, tapi saat Intak mau berhenti, Kyla malah pengen lanjut, “Mmhh..”

“Kil, udah ya sayang- Ah fuck. Sini naik.” Kyla pun berhenti dan nurut juga akhirnya.

Saat cewek itu duduk di pangkuan Intak lagi, cowok itu baru sadar, “Anjing, you’re not wearing your fucking panties-“

Kyla memotong dengan mengecup bibir Intak, “Daddyyy, aku lepas tadi pas mau ganti pake kemeja. Just for you.” Mampus kan.

“Fucking slut, my slut.” Pipi Kyla kena tampar sebelum Intak berdiri sambil menggendong tubuh Kyla.

Mereka berpagut selagi pindah ke kamar, badan Kyla dibanting ke kasur.

Dengan agresif, Intak membuka kaos putihnya, “You’re driving me insane.”

Cowok itu meniban badan Kyla, bibir mereka kembali menyatu. Sangking enaknya, Kyla gak sadar pas Intak tiba-tiba menghentakkan miliknya ke dalam si cewek.

Jambakan di rambut si cowok mengencang, “AHHH!”

“You like that, baby? Fuck, sempit banget kamu.” Pipi dan kening Kyla dikecup bibir Intak sebelum cowok itu melepas beberapa kancing kemeja yang dipake Kyla.

“Intak, sayangg.. Ahhh.. Gede banget anjing..” Kyla udah terlalu mabok situasi, jemarinya pindah untuk meremas punggung dan pundak sang cowok.

Intak pun mulai mengecup dada Kyla yang udah terekspos, masih ada bekas hickeys, membuatnya tersenyum miring.

Buah dada Kyla dihisap oleh mulut Intak, “Fuck, cantik.. Kamu enak banget..” Nada Intak pelan namun sensual, beda sama gerakan pinggulnya.

Gak sengaja kecakar, Kyla langsung menjatuhkan tangannya ke bawah dan meremas sprei kasur. “Intak ahhh.. Perih..”

“Cakar aja, gapapa- Mmh holy shit, makin sempit cantik..” Kedua mata Intak sempet terpejam.

Tangan Kyla dipindahin sama Intak ke punggungnya lagi, “Oh my fuck.. Enak banget astagaa..” Kyla mendongak.

Mulut cowok itu terus menghisap buah dada Kyla, sesekali mampir ke lehernya. “Kil anjinggg.. I like your voice so much..”

“Daddy, go faster.. Please..” Kyla pun kembali menatap Intak, permintaannya segera diturutin sama si cowok.

“Sakit?”

“It’s okay- AHHHH..” Kyla yang lagi menatap Intak dengan dalam, sempet terpejam matanya.

Intak menggigit bibir bawahnya saat Kyla mendesah kencang tadi, “It feels so fucking good.” Karena gemes sendiri, Intak mengencangkan hentakannya.

“Ah fuck fuck fuck!” Desahan Kyla terdengar merdu di telinga Intak, cowok itu tersenyum miring saat melihat keadaan Kyla sekarang dari atas.

Keringetan, wajahnya yang sedikit merah, desahan, semua pokoknya bikin Intak menggila.

Cowok itu memindahkan tangan gadisnya ke badannya. “Yours.” Ujar Intak sebelum turun untuk memagut bibir Kyla kembali.

Otomatis, jemari Kyla meraba tubuh Intak. Meremas pundak, mengelus abs udah pasti. Hak milik soalnya.

Intak ngegroan beberapa kali di sela-sela kegiatannya, “Sayang, kamu deket? You’re clenching around me..”

“Mau cum.. You can also fill me up.”

“Next time ya cantik, we did that last time..”

“Please..” Kyla melingkari lengannya di atas pundak Intak.

Si cowok menghela nafas, “You go first, then.”

“FUCKING HELLL.. Ahh..” Kyla mencapai klimaksnya.

Paha samping Kyla diremas selagi Intak mencapai klimaksnya beberapa saat kemudian. “Shit..”

Kyla menarik Intak ke pelukannya, dengan senang hati cowok itu membalasnya, “You did well, cantik. Maaf kalo terlalu perih.”

“Thank you for helping me.” Kening Kyla dikecup, mereka saling menatap.

Hening beberapa detik sebelum Kyla bales, “Thank you for making me feel safe. Maaf kalo masih kurang-“

“Gak pernah kurang kalo sama kam- Ehem. Sama lo.” Pipi Kyla yang agak basah, diusap sama jemari Intak.

Kedua pipi Intak dipegang sama jemari Kyla, “Ganteng.”

Satu kata dari Kyla dapat membuat Intak tersenyum lebar dan terkekeh, “Ya, makasih.”

“Gue titip absen aja kali ya? Gak bisa gue ninggalin lo.”

“Gue udah ngantuk, Tak. Sayang kalo gue tidur, lo mau ngapain sampe siang?” Kyla menyisir rambut Intak ke belakang.

“Bodo ah, gue titip absen pokoknya.”

“Hwang Intak.” Panggil Kyla, matanya menatap Intak dengan tajam.

Cowok itu memanyunkan bibirnya, “Yaudah engga, tapi gue disini dulu ya.”

“Hm. Sini peluk lagi.”

Satu kali lagi Intak mengecup bibir Kyla.

#LouHwang2

Kebanyakan kalo salah satu dari dua orang ini attend ke party, pasti yang undang anak dance juga, emang udah khas aja.

Sore ini, Kyla diundang sama Jiung, walaupun isinya ada yang Kyla kenal tapi gak mungkin gak ada mutual friends yang gak dikenal.

Ya udah pasti yang pertama dichat, Intak.

They both simp at each other lewat chat, gimana pas ketemu?

Kyla sengaja ngetease dengan bawa-bawa Keeho. Mereka emang temenan deket sih, tapi Intak gatekeep Kyla banget, entah kenapa.

Pas Intak baru dateng, Kyla lagi dirangkul sama Keeho. Untung gak keliatan kalo Kyla lagi nungguin kehadiran si cowok.

“Cuy masa- Eh anjir- Bentar yak!” Kyla yang tadinya mau lanjut ngobrol sama Keeho sambil joget-joget tipis, ditarik pergelangan tangannya sama Intak.

Guest bathroom it is.

Pintu auto dikunci sama Intak.

Badan Kyla di antara pintu dan badan Intak.

“You look so fucking hot.” Ujar Intak sembari meraba tubuh Kyla dari pundak, buah dada, pinggang, dan bokong.

“I was talking to Keeho, Tak.” Goda Kyla, menahan senyumnya sembari melingkari leher Intak dengan kedua lengannya.

Rambut baru si cowok disisir pelan sama jemari Kyla, mereka bertatapan beberapa detik sebelum Kyla sedikit jinjit dan menarik Intak biar bisa ia kecup bibirnya. “Cute.” Ujar Kyla.

“Ck, kenapa harus secantik ini sih lo?” Tangan Intak mengelus bokong Kyla.

“Pake rok ini pula, lo mau nyiksa gue, hm?” Wajah Intak mendekat ke wajah Kyla.

“Ah lama, just fuck me already.” Kyla melumat bibir Intak dengan agresif.

Tentu saja si cowok membalas dengan lebih agresif, salah satu tangannya, menggenggam leher Kyla.

Bibir bawah Kyla digigit selagi Intak menjauh. Perlahan dia turun ke bawah, melepas rok sekaligus daleman Kyla. “Gak usah ditahan suara lo.” Ujar Intak, mendongak untuk menatap Kyla sebelum menghisap apa yang ada di depannya.

Mata Kyla auto terpejam, jemarinya menjambak rambut Intak. “Tak.. Ahhh Intak anjinggg enak banget bangsat mulut lo… Ahhh..”

Intak tersenyum miring selagi melakukan kegiatannya. “Hmmm..”

“Intak astaga ah please.. Ahhhh..” Saat Intak kembali mendongak, ia mendapati Kyla yang sedang mendongak sambil mendesah kencang.

Cowok itu menggeram karena di balik celananya mengeras.

Paha Kyla diremas sama jemari Intak. “Deket.. Belom mau- Cum..” Dengan susah payah, Kyla ngasih tau, berusaha menatap Intak balik.

Intak berlagak tuli, ia terus melakukan pekerjannya sampe Kyla mencapai klimaks. “FUCKK.. Intak ahh gue mau cum sama lo anjing..” Si cewek terengah-engah, masih ngatur nafas.

Setelah puas menghisap, Intak berdiri dan mengecup sekali bibir dan pipi Kyla sebelum badan cewek itu dipindahin ke depan tembok wastafel.

Kyla agak nyender, kedua tangannya menumpu badannya di kanan dan kiri tembok wastafel tersebut, nafasnya perlahan kembali normal.

Little did she know, Intak udah lepas boxer, dan dia gak sadar kapan Intak ngelepas outer hitamnya.

Hentakan pertama, Kyla mendesah lebih kencang. Tangannya nyasar ke punggung Intak yang diremas. “Ahhh!”

“Fuck. Lo sempit banget.” Ucap Intak, menahan geramannya.

Beberapa kali Intak mengeraskan rahangnya saat ngeliatin area mereka yang menyatu. “Fuck fuck fuck.. So fucking wet for me..”

“Daddy fuck.. Your dick is massive.. Sshh ahh..” Desah Kyla di ceruk leher Intak, sesekali mengecup spot sensitif di leher cowok itu.

Intak terus menghentakkan pinggulnya ke atas, “Kil.. Ah shit.. Enak banget..” Sekilas mata Intak terpejam, kini keduanya saling menatap dengan dalam.

Kyla berusaha untuk melepas kaos Intak, “Lepas please, daddy.”

“Such a good girl, fuck..” Dengan cepat, Intak melepas kaos hitamnya.

Ia kembali maju untuk berpagut dengan Kyla sembari jemari cewek itu mengelus badan Intak yang terekspos.

Beberapa menit setelah mereka saling melumat bibir, Kyla mendekor leher dan dada Intak, cowok itu mendongak. “Uhh fuckkk.. You’re so fucking good..” Belakang kepala Kyla diusap.

“Mmhh Tak.. Deket lagi tapi.. Ahh fuckkk..” She couldn't even finish her sentence.

Kepala Kyla diraih sama Intak, kening si cewek dikecup, “Kenapa, sayang? Sakit?”

Dengan lemas Kyla menggeleng, “Masih mau lanjut- Ahh..”

Lagi-lagi Intak mengeraskan rahangnya, “Tapi sakit gak?”

“Please daddy..” Kyla beneran sedesprate itu, ditambah matanya berkaca-kaca.

Intak tetep lanjut menghentakkan pinggulnya, “Fucking cum for me, baby.” Pipi Kyla diremas gemas oleh jemari Intak.

“Daddy..” Air mata Kyla keluar, tapi segera diusap sama Intak.

“Oh fuck.. I’m close..”

Kyla meremas kedua pundak Intak, “Daddy fill me up..”

Gerakan semakin brutal, “I’m cumming.. Ah fuck!” Kyla menggigit bibir bawahnya.

“Anjinggg..” Intak pun menuruti permintaan gadisnya.

Mereka terdiam sesaat.

Dengan pelan, Intak memindahkan tubuh Kyla ke atas tembok wastafel, crop top yang dipake, dilepas sama Intak, bra nya pun juga dilepas. “Tak? Ngap- Mmhhh.. Fucking hell..” Kyla baru mau ngomong, udah dibuat melenguh lagi.

Intak menghisap buah dada Kyla, jemarinya juga perlahan turun ke area sensitifnya. “Fuck.. Basah banget..” Mereka sempet eye contact beberapa detik.

Lagi-lagi, rambut Intak jadi target jambakan jemari Kyla.

“AH TAK.. Masih sensitif..”

“I know.” Intak terus menghisap tubuh Kyla sampe ada beberapa hickeys. Salah satu tangannya yang gak ngapa-ngapain, melebarkan kaki Kyla.

Suara kocokan jari Intak terdengar jelas. “Wet fucking cunt.” Gumam Intak, gemes sendiri.

“Mmh! Fuck!”

“Mau keluar lagi- Oh my fuckkk..”

“Intak! Ahh..”

Untuk ketiga kalinya, Kyla mencapai klimaks. “Hwang..” Safeword keluar.

Intak langsung memeluk Kyla, “Gue salah ya?”

Kyla terisak sebentar sebelum ia menjawab di pelukan sang cowok, “Gak kok.”

“Kil, sorry. Gue kelewat-“

“Intak, gapapa. Dariawal emang gue yang mau. It’s okay.” Leher dan pipi Intak dikecup Kyla.

Jemari Intak mengusap air mata yang ada di pipi Kyla, “Pulang yuk?”

“Iya bentar.” Kyla mengatur nafasnya lagi.

“Iya, atur nafas dulu, pelan-pelan.” Lengan dan paha Kyla dielus sama Intak, sesekali dipijit.

“Ambilin beha gue tolong, Tak.”

“Sini gue yang pakein, lo diem aja ya, cantik? Thank you and sorry for being way too hard.” Kening Kyla dikecup.

“Mau hug lagi.” Kyla melebarkan tangannya.

Dengan senang hati, Intak memeluk cewek itu. “I love it so fucking much when you’re clingy.”

“Mau kiss.” Satu permintaan lagi dari Kyla.

Saat mereka bertatapan, Intak tersenyum lalu terkekeh, Cup! “Gemes.”

#LouHwang1

Selama perjalanan dari kampus ke rumah Intak, cowok itu gak ada hentinya megang paha Kyla. Entah diremas atau sekedar diusap.

And of course, cewek itu perlahan jadi lebih turned on. “Tak, gue lupa kabel charge gue anjir di ruang latihan.” Kyla tiba-tiba keinget.

“Aman.”

“Aman? Maksud lo?” Kyla menatap Intak dengan bingung.

“Ada di tas ransel gue, kok. Udah ayo turun, tutup kepala lo ya.” Intak mengacak rambut Kyla yang sok cool alias nahan salting.

Karena gerimis, Intak cepet-cepet buka pintu rumahnya selagi Kyla turun dari mobil.

Mereka berdua pun akhirnya masuk ke dalem, Intak juga sekalian ngelepas outer dan hoodienya, jadi cuman pake kaos item doang. “Lo ngapain bengong?”

Lamunan Kyla buyar karena Intak yang nanya ke dia tiba-tiba. “Hah? Kaga.” Cewek itu ngikut lepas outernya.

Intak langsung menarik Kyla ke pagutannya saat dia melihat cewek itu memakai salah satu kaosnya, “Cantik banget anjing.”

“Tak- Woy kaget gue gila lo ya- Mmh..” Belom selesai ngomong, Intak nyosor lagi, mereka jalan selagi berpagut ke arah sofa.

Mereka terus berciuman, Kyla duduk menyamping di atas paha Intak karena dia pake rok. “Such a good combo.” Puji Intak di sela-sela ciuman.

“Hm?” Kyla menjauh sebentar, jemarinya mengelus rambut belakang Intak.

Si cowok maju buat nyium Kyla sebelum menggigit bibir bawah cewek itu pas menjauh, “Iya, good combo. Pake kaos gue terus pake rok, kan aksesnya jadi lebih gampang.”

Rok hitam yang dipake Kyla, dinaikin sama Intak, seketika daleman Kyla juga udah lepas. “Wet as fuck..” Si cowok menggoda Kyla dengan memainkan alis sembari mengusap area cewek itu dengan jemarinya.

Lengan Intak auto jadi target remasan salah satu tangan Kyla, “Intak astaga- Ahh.. Nanti dulu..”

“Ah anjing jari lo..”

“Fuck fuck fuck..”

“Tak ahhh..”

Desahan Kyla tentunya membuat Intak semakin keras, jemarinya terus bergerak dengan agresif.

“Fuckk i love how you’re clenching around my fingers.” Si cowok terkekeh pelan, sesekali mengecup pipi dan rahang Kyla.

“Udah, udah- Ahhh!” Kyla gak bisa nahan klimaksnya.

Intak segera mengeluarkan jemarinya lalu ia hisap, “Telat bilangnya.”

“Bacot anjing ah..” Kyla mendongak sebentar untuk mengatur nafasnya.

Kaos yang dipake Kyla, dinaikin sama Intak, tangan Intak meremas buah dada Kyla lewat bra nya, membuat lenguhan keluar dari tenggorokan Kyla.

Gak lama, Intak kembali melumat bibir Kyla, tangan Kyla diarahin ke junior cowok itu yang udah keras, “Nih, ulah lo.”

“Hahaha keras amat.” Ledek Kyla, terkekeh padahal nafasnya masih belom teratur.

“Bantuin.”

Gak pake lama, Kyla turun dari pangkuan Intak, dia melepas kaos yang dipake lalu mengikat rambutnya.

Dengan mandiri juga Intak menurunkan celananya, tapi pas mau buka boxer, Kyla memukul pelan tangan Intak. “Gue aja sih elah.”

Si cowok mendengus lalu menyender ke belakang, terus menatap Kyla, “Iya deh.”

Miliknya dikecup pelan dari luar boxer sama Kyla sebelum diturunin juga, membuat Intak menggeram pelan, rahangnya mengeras. “Kil.”

“Apa, Intak?” Kyla menatap Intak dengan puppy eyesnya, tangannya mengocok milik Intak dengan tempo yang pelan.

“Uhh… Naik sini, gue pengen cepet-cepet masuk ke dalem lo.”

“Ihhh, padahal gue mau suck.” Kyla memanyunkan bibirnya, lagi-lagi rahang Intak mengeras.

Kyla mengecup milik Intak sekali lagi, kali ini langsung skin to skin. “Fuck.” Intak menarik Kyla yang udah berdiri ke pangkuannya, berhadapan.

Leher cewek itu dicekik pelan selagi mereka berciuman.

Tanpa sadar, Intak mulai masuk ke dalem Kyla. “Mmmhhh.. Oh fuck..” Kyla mengumpat di ceruk leher Intak.

Kedua tangan Intak memegang pinggang Kyla. “Sakit?”

“Ahh wait.. Lo gede banget anjing..” Kyla sempet memejamkan kedua matanya.

Sampe udah fully masuk, Intak meraih kepala Kyla supaya mereka bisa saling menatap. “Go ahead, ride me. Kalo gak kuat bilang.”

“Yes, sir.” Panggilan itu membuat suhu tubuh Intak memanas.

Kyla mulai bergerak naik turun, remasan di pundak Intak mengencang. “Ah Intak… Anjing ahh..”

“Fuck fuck, keep going, cantik..” Bokong Kyla diremas sama Intak.

Suara hentakan dan desahan yang disatuin, membuat situasi semakin panas, “You’re so fucking big..” Ujar Kyla, berusaha untuk menatap Intak.

“Sakit gak, cantik?” Pipi Kyla dielus.

“Boleh gantian lo yang- Ahh.. Gerak gak?” Si cewek menahan desahannya selagi masih bergerak.

Dengan pelan, Intak memutar posisi jadi Kyla menungging. “Oh fuck.. Gila anjing.. My fucking view..” Karena frustasi sendiri, Intak menyisir rambutnya ke belakang dengan agresif.

Bra yang dipake Kyla, dilepas kaitannya sama jemari Intak. Dari belakang, buah dada cewek itu dimainin. “Feels so good.” Bisik Intak di sebelah telinga Kyla.

Cewek itu menggigit bibir bawahnya. “Faster, please..”

“Iya, cantik.”

Hentakan Intak semakin cepat dan brutal.

Bokong Kyla kena tampar beberapa kali sama jemari Intak. Iket rambut Kyla dilepas lalu rambut si cewek dijambak dari belakang sama temennya itu.

“Fuck, daddy, i’m close..”

“I know. Your pussy is getting tighter..” Geraman Intak terdengar lebih keras saat panggilan itu keluar.

“You go first.” Suruh Intak.

Kyla pun mencapai klimaksnya, kedua matanya terpejam. “Fuckk.. It feels so fucking good ahh..”

Dengan sekuat tenaga, Kyla mengeluarkan milik Intak lalu mendorongnya agar cowok itu duduk. “Kil- Ah anjing!” Intak mendesah saat Kyla udah ada di sela-sela kakinya, sucking him up.

“Ah ah Kil.. Fuck ahhh gue mau cum..”

Karena Kyla terus menghisap milik Intak, cowok itu mencapai klimaksnya di dalam mulut si cewek. “Holy fuckkk..” Intak mendongak.

Desahannya berhenti saat Kyla udah selesai ngebersihin semua yang keluar. “Lo gila ya? Sini cepetan.” Intak menarik Kyla ke pelukannya.

Mereka mengatur nafas terlebih dahulu, punggung Kyla diusap sama Intak. “Lo ngapain anjir tadi?” Intak mencairkan suasana.

“Hah?”

“Gue baru aja mau ngeluarin terus ngocok sendiri.” Gantian, kepala Kyla yang diusap.

Mereka bertatapan, “Lah dariawal gue emang mau BJ juga, apaan sih?”

“Kok sewot?” Goda Intak, menahan senyumnya.

Kyla yang sadar akhirnya tertawa pelan, “Eh maaf..”

“Gak usah sok gemes.” Padahal Intak gemes beneran, iyalah, buktinya pipi Kyla diremes kenceng.

“ISHH!”

“Hahah! Udah ah ayo pake baju dulu.”

“Mau ciuman bentar.” Kyla kembali memanyunkan bibirnya, Intak semakin lemah.

“Siniiii..”

#HoonKilarrr_9

Gak banyak yang tau kalo Kyla ikut ekskul dance selain jurnal, sampe ada satu performance bikin murid-murid jadi tau dan pengen ngeliat dia ngedance lagi.

Akhirnya banyak juga yang request untuk acara anniversary sekolah, minta Kyla untuk berpatisipasi. Udah pasti Kyla gak nolak.

Kyla sengaja gak ngasih tau siapa-siapa setiap dia latihan biar pas tampil yang lain pada kaget. That’s so her, ya kan?

Hari-h, mereka sengaja cuman pake seragam tapi lebih berantakan, cuman Kyla salah pake rok. Dia malah pake rok yang lebih pendek walaupun masih bisa dipandang, untung sempet pake bicycle pants.

Pas udah naik di panggung, musik diputer dan akhirnya mulai nari.

Di area penonton, udah banyak yang nyorakin apalagi Hoshi, si ketua, di tengah. Belom lagi ganti ke Kyla.

Jelas aja Kyra, Bink, Vernon, Yeonjun, termasuk Asahi dan Jeongwoo nyorakin sekeras-kerasnya, emang bikin heboh.

Sementara Jihoon yang tadinya lagi bercandaan sama temen-temennya, membeku pas ngeliat Kyla.

Pundak si cowok digoyang-goyangin, “Mampus bro, itu cewek lo kan?” Goda Jaehyuk.

“Ih anjing ampe diem loh HAHAH!” Yoshi ikutan ngetawain.

“Weh berisik cok.” Bisik Jihoon pelan, tatapannya masih ke Kyla.

Gak lama Haruto bilang, “Eh sama gak sih vibesnya? Sama-sama bad boy bad girl pake seragamnya jiaaakh!” Ledekan Haruto membuat Yoshi dan Jaehyuk mukul-mukul badan Jihoon pelan sambil ketawa.

Jihoon pun tersenyum miring, ditambah Kyla beberapa kali ngeliatin dia dari atas panggung.

Sampe akhirnya selesai, cewek itu membuka hapenya karena ada notifikasi chat dari sang pacar.

photo

di ruang ganti belakang, kosong kok. aku keras.

Cukup dari chat, Kyla langsung deg-degan tapi emang tension di antara keduanya udah kerasa banget sih daritadi.

Untung evaluasi di terakhir-terakhir, ini dibiarin pada istirahat dulu.

Kyla masuk ke dalem ruangan sambil ngelap sisa keringet. “Beneran keras, Ji?” Ia tersenyum miring.

“Ya menurut kamu dari foto yang aku kirim?” Jihoon menyisir rambutnya ke belakang, dia lagi man spreading.

Kyla duduk di pangkuan Jihoon, berhadapan. “Kenapa sayang?” Dada si cowok dielus.

“Ck, rok kamu kependekan.” Tiba-tiba Jihoon menatapnya dengan tajam.

“Aku salah ambil, Ji. Lagian menurut aku ini cocok sama tema dance tadi.” Kyla beralasan lalu memanyunkan bibirnya, in a seducing way.

Jihoon auto menggigit bibir bawahnya sambil meremas kedua paha Kyla. “But you did great. Gila aku beneran sampe diem aja sepanjang kamu tampil.”

“Thank you ya, but can you give me a reward please?” lengan Kyla melingkari pundak Jihoon.

“Want me to fuck you hard?” Jemari Jihoon meremas pelan salah satu buah dada Kyla.

Si cewek ngangguk, bibir bawahnya ia gigit sendiri, “Yes please.”

Jihoon terkekeh selagi menarik dasi Kyla yang udah longgar untuk menyatukan kedua bibir mereka.

Suara lumatan bibir sangat terdengar, Kyla juga beberapa kali melenguh saat Jihoon menggigit bibir bawahnya.

Gak sadar, cewek itu sempet ngegrind, membuat Jihoon menggodanya, “Jadi kamu yang desperate? Perasaan aku yang horny duluan.”

“Ayoooo..”

Permintaan Kyla segera diturutin. Jihoon mengangkat tubuhnya lalu pindah ke depan meja rias, Kyla menumpu badannya dengan kedua tangannya.

Gak pake lama, Jihoon menurunkan bawahan Kyla dan bawahan dia sendiri sampe keduanya half naked. “Fuckkkk..” Gumam Jihoon sebelum meremas bokong Kyla.

Jemari Jihoon sekilas mengusap area sensitif Kyla, “Basah, sayang.”

“Put it in please.” Kyla menatap Jihoon dengan desprate lewat kaca.

Plak!

“AAHH- Mmhh..” Desahan Kyla yang kenceng saat Jihoon menghentakkan pinggulnya, langsung ditahan sama salah satu tangan Jihoon dari belakang.

Sampe udah terbiasa, Kyla bisa ngontrol desahannya. Jihoon mencekik leher Kyla berkali-kali, pipi Kyla juga dikecup dari samping dengan gemas.

“Ah sayang fuck.. Your cunt is so tight..” Jihoon nyaris mendongak.

“Kamu gede banget, Ji.. Ahhh..” Gak sadar, Kyla memindahkan tangan Jihoon ke buah dadanya.

Udah pasti Jihoon langsung meremas buah dada sang pacar lewat bawah seragam sambil menggigit bibir bawahnya.

“Oh fuck fuck.. Faster please.. Ahhhh Ji.. Jihoon ahhh..” salah satu tangan Kyla ingin meraih kepala Jihoon agar bisa ia jambak rambut si cowok.

Posisinya kepala Jihoon ada di ceruk leher Kyla, rambut belakangnya dijambak sama jemari Kyla, “Mmmmhhh.. Sayang, you’re so good..”

“Mau ciuman daddy..” Oh shit, panggilan itu keluar.

Jihoon semakin turned on, ia pun mengganti posisi jadi Kyla senderan di tembok, “Such a needy fucking girl.” Pipi Kyla ditampar sekali sebelum lehernya digenggam.

Mereka berpagut selama beberapa menit, pinggul Jihoon terus bergerak dengan cepat dan agresif. “Daddy fuck fuck fuck..” Kyla mendesah saat spot sensitifnya dikecup dan dijilat sama Jihoon.

Dasi yang dipake Jihoon dicopot sama Kyla, perlahan juga kancing seragamnya lepas satu per satu. “Ah badan kamu Ji..”

“Punya kamu, sayang.” Rahang Kyla dikecup.

Jemari Kyla mengelus garis abs yang ada, “Anjing.” Ucap Jihoon dengan pelan, ia menahan suaranya.

“Cantik, udah mau cum, ya? Fuck- Ah shit makin sempit sayang..” Ujar Jihoon, menatap Kyla dalam sebelum menghisap buah dadanya lewat kemeja Kyla yang kebuka dikit.

“Let me cum, daddy, please.. Aku udah deket banget..” Mata Kyla mulai berair, Jihoon langsung mengecup pipinya. “Iya cantik, go ahead.”

Salah satu kaki Kyla diangkat dikit sama Jihoon, supaya lebih luas. “AHH JIHOON..” Desah Kyla di ceruk leher cowoknya.

“Mmhh sayang aku juga mau keluar, fuck fuck..” Jihoon semakin gila ngeliat Kyla.

Dengan cepat, Kyla memutar posisi dengan sekuat tenaganya, jadi Jihoon yang senderan, terus dia sendiri berlutut.

Tangannya auto bekerja.

“Cum in my mouth.” Suruh Kyla, menatap Jihoon dengan puppy eyesnya. Ia mulai menghisap milik Jihoon.

“Ah anjing!” Jihoon menjambak rambutnya sendiri sambil ngeliatin Kyla dari atas.

Kyla nyaris tersedak, air matanya keluar, “Such a good kitten.. Ahhh.. Fuck..” Jihoon pun mencapai klimaksnya.

Dengan bangga, Kyla menelannya lalu sempet naik untuk mengecup abs Jihoon. “Shit, sini sayang.” Si cowok dengan sigap memindahkan tubuh Kyla ke sofa.

Posisi balik ke awal dimana si cewek ada di atas paha Jihoon. “Kamu gimana?”

“Aman, Ji.”

Pipi Kyla yang agak basah diusap sama Jihoon, “Nangisnya kok sampe begini?”

“It felt too good, tapi aman kok sumpah.” Kyla menyisir rambut Jihoon.

“Thank you ya, cantik. Padahal bisa aja kamu ngebantuin lemesin kayak biasa.”

“Aku juga needy pas ngeliat kamu pake seragam kayak tadi sebenernya.” Keduanya saling menatap dengan dalam.

Jihoon memeluk pinggang Kyla kepalanya senderan di dada si cewek, “Kalo terlalu kasar, aku minta maaf ya. Mana kamu capek abis perform kan tadi.”

“I love you.” Lanjut Jihoon.

“Gapapa sayangku cintaku, i love you too.” Pipi Jihoon dielus sama jemari Kyla.

“Maaf juga, aku gak bermaksud nampar kamu, ya, sayang?” Gantian pipi Kyla yang dielus pas mereka udah balik tatap-tatapan.

Bibir Jihoon dikecup pelan, “Aku suka ditampar kok sama kamu.”

“Heh-“

“Seriusan. Kita lanjut nanti pulang sekolah ya, aku mau mandi bareng kamu.” Ujar Kyla sebelum mereka berpagut lagi.

Aftercare Jihoon berjalan seperti biasa tapi bedanya dia kepikiran apa yang bakal dilakuin mereka berdua nanti.

Lebih ke gak sabar sih.