π¦
β οΈπ Yang masih underage diharap mundur, jadilah pembaca yang bijak β οΈ
Jihoon membalas satu persatu sapaan ramah dari teman-teman SMAnya, Junkyu benar di manis itu begitu disambut dengan baik.
Mereka bahkan melemparkan pujian pada Jihoon, karena lelaki itu tak berubah dan semakin mempesona dimata mereka dan juga dimata seseorang yang sedari tadi tak lepas memperhartikan gerak geriknya..
β Jihoon!β
Jihoon tersenyum manis dia berlari kecil untuk memeluk salah satu teman SMAnya yang sudah lama tidak bertemu.
β Apa kabar lo Ji ? Sumpah lo gak ada berubah sama sekali tapi makin glowing.β Haechan tertawa kecil, tapi sungguh Jihoon memang tidak pernah berubah dimatanya.
Jihoon yang dia kenal tetap terlihat begitu bersinar.
β Lo makin bahenol chan..β canda Jihoon
β Sialan! Lo dateng sama siapa ? Kok gue gak lihat Junkyu ?β Tanya Haechan, matanya menatap keseluruh penjuru ballroom hotel untuk mencari sosok Junkyu.
β Dia gak dateng, soalnya ada acara keluarga.β
β Gue follow ignya dia, sumpah gue pangling banget liat dia yang sekarang.β Ujar Haechan, Jihoon tersenyum maklum. Karena Junkyu yang sekarang memang beda dengan Junkyu yang dulu.
β Terus lo dateng sama siapa ?β Haechan bertanya kembali
β Yoshi..β cicit Jihoon pelan
β Lo berdua masih pacaran sampe sekarang ji ? β
Jihoon dengan cepat menggelengkan kepalanya, dia menatap ke sekelilingnya takut jika ada telinga yang mendengar pekikan Haechan.
β Lo tau gue udah punya pacar chan, kita cuman dateng berdua doang. Lagian Yoshi temennya cowok gue, jadi cowok gue nitipin gue sama Yoshi.β Jelas Jihoon
β Hahaha sorry ji, kita ke sana kita ambil minum dulu.β Haechan menarik lengan Jihoon menuju bar, lelaki yang selalu terlihat ceria itu meminta pada seorang bartender untuk memberikan salah satu minuman terbaiknya.
β Lo sendiri dateng sama siapa Chan ?β
β Kak Mark, tapi dia lagi ngobrol dulu sama kenalannya.β
β Kapan lo berdua nikah ?β
Haechan tersenyum, wajahnya bersemu malu
β Bulan Juli nanti rencananya..β
β Jangan lupa undang gue Chan.β
β Pastilah, Lo kuat minum alkohol kan ji ?β Tanya Haechan seraya memberikan satu gelas whiskey pada Jihoon.
β Kalo satu gelas gue bisa..β Jihoon meneguk dengan ragu minuman beralkohol itu, sejujurnya dia tidak begitu bisa meminum apapun minuman beralkohol hanya saja dia ingin menghargai haechan.
Jihoon memejamkan matanya saat tenggorokannya terasa panas, namun setelahnya dia merasa pikirannya tenang.
β Gimana ?β
β Gue mau tambah lagi..β
β Heh serius lo! Enggak entar lo mabok lagi.β
β Segelas aja chan, lagian gue udah lama gak minum.β
Haechan menghela nafasnya kemudian memenuhi gelas kosong Jihoon dengan whiskey kembali.
β Enak..β Jihoon bergumam
β Udah anjir, baru dua gelas wajah lo udah merah..β
Jihoon tertawa, dia merasakan bagaimana minuman itu bekerja pada tubuhnya. Hanya dua gelas tetapi sedikit membuat kepalanya terasa pusing..namun anehnya dia ketagihan dan meminta Haechan untuk memenuhi gelasnya lagi.
β Ji gue nyari Yoshi dulu bentar..β Haechan meminta tolong kepada salah satu bartender untuk menjaga Jihoon lalu melenggang untuk mencari Yoshi, karena Jihoon terlihat sudah sangat mabuk.
Jihoon menidurkan kepalanya keatas meja, dia memejamkan matanya saat rasa pusing yang mendera kepalanya semakin menjadi.
β Yoshi dimana..β Jihoon bergumam seraya memainkan gelas kosong miliknya.
β Hai Ji..β
β Hng ?β Jihoon membuka matanya yang semula terpejam, dia menatap seseorang yang duduk dihadapannya. Tapi itu bukan Yoshi..
β Sendirian ji ?β
Jihoon menganggukan kepalanya
β Yoshi mana ?β Jihoon bertanya dengan nada sayu
β Ngapain lo nyariin Yoshi ? Kan udah ada gue ji..β
β Lo siapa ?β Tanya Jihoon
β Rex..β
β Rex ?β
β Lo gak akan inget sama gue ji, lagian waktu SMA juga gue gak terlihat dimata lo iyakan ?β
Jihoon tidak menjawab, namun nama Rex seperti tidak asing baginya.
Mata lelaki bernama Rex itu terus memperhatikan Jihoon, bibirnya sesekali tersenyum saat Jihoon meracau tak jelas.
β Lo cantik banget ji...β tangan itu terangkat dan menyentuh wajah Jihoon.
β Jangan sentuh gue! Jangan kurang ajar! β Sentak Jihoon seraya menyingkirkan tangan kurang ajar itu dari wajahnya, sementara lelaki itu tertawa.
β Jangan galak dong sayang, lo mau pergi sama gue Ji ? Kita have fun ngabisin malam taun baru berdua..β
β Gue gak kenal lo! Pergi lo!β Jihoon kembali menyentak kemudian dia mencoba bangkit dan beranjak pergi meskipun tubuhnya berulang kali hampir limbung.
Dia berjalan sendirian, berulang kali dia menabrak orang-orang yang berada diacara itu.
β Yoshi..β Jihoon bergumam dengan bibir yang terus memanggil nama Yoshi
β Hati-hati sayang..β
Jihoon tersentak tubuhnya hampir saja jatuh jika tidak ada sepasang tangan yang memeluk pinggang kecilnya.
β Kenapa lo ngikutin gue!β Pekik Jihoon
β Dan ngebiarin lo jalan sendirian ? Lo nyariin siapa sih ji ? Udah mending lo sama gue aja..β
β Akhirnya gue bisa nyentuh lo juga ji, gue udah suka lo dari dulu ji..tapi gue terlalu pengecut dan ngebiarin lo jatuh ketangan Yoshi. Gue selalu ngikutin kemana lo pergi ji, bahkan gue masuk ke universitas yang sama kaya lo..tapi lagi-lagi kenapa lo harus jadi milik orang lain ji ?β
Jantung Jihoon tersentak, lelaki dihadapannya itu adalah orang sinting yang sempat membuatnya marah karena postingan twitternya yang kurang ajar.
β Lepasin gue anjing!β Jihoon berusaha melepaskan dirinya saat lelaki itu membawanya ke lorong yang benar-benar sepi.
β Gak akan ji, ngejar lo terlalu susah..lo pikir setelah gue bisa sedeket ini sama lo gue bakal buang kesempatan gue ji ? Gak akan sayang karena gue gak sebodoh itu..β lelaki bernama Rex itu mendekat lalu mengecupi seluruh wajah Jihoon.
β Lo udah buat gila ji, demi Tuhan..lo cantik banget ji. Yoshi dan Yoonbin terlalu beruntung karena bisa dapetin lo.β
β Lepasin gue..hiks..β Jihoon menangis, saat lelaki kurang ajar itu semakin menyentuh dirinya..
Tenaganya benar-benar sudah hilang, dia hanya berharap seseorang datang dan menolongnya..dan hanya nama Yoshi yang kini terlintas dibenaknya.
β Lo ngerasain kan sayang ? Gue bener-bener butuh lo..gue selalu ngebayangin gimana nikmatnya bercinta sama lo..jangan nangis sayang dengan lo nangis kaya gini lo semakin bikin gairah gue menjadi-jadi..β Rex tersenyum senang melihat Jihoon menangis, dia mengecupi leher jenjang Jihoon dan menghirup aroma yang begitu memabukan baginya
β Jadi gimana ji lo mau kita sewa kamar disini ? Atau mau pergi ke rumah gue ?β
β Gak sudi! Lepasin gue!!β
β Bangsat!!!β Pekik seseorang lalu berlari dan menendang tubuh Rex sampai siempunya jatuh tersungkur ke lantai.
Yoshi tak diam setelahnya, dia langsung menindih tubuh Rex memukulnya dengan brutal tanpa ampun.
Sementara itu tubuh Jihoon merosot jatuh karena lemas, Haechan yang memang datang bersama Yoshi langsung memeluk tubuhnya dan berulang kali meminta maaf padanya.
β Yos udah dia bisa mati!!β Teriak Haechan, teriakannya mampu menarik beberapa orang datang kelorong hotel dan menyaksikan keributan apa yang sedang terjadi disana.
Yoshi menendang tubuh Rex yang hampir sekarat karenanya, kemudian dia menghampiri Jihoon dan memeluk tubuh kecil yang terlihat sangat rapuh itu.
β Gue disini ji..sst lo aman sekarang..β
Jihoon memeluk tubuh Yoshi dengan erat, tangisannya semakin pecah.
β Gue takut..β
β Maafin gue ji maaf..β Yoshi mengecupi puncuk kepala Jihoon berulang kali berusaha menenangkan si manis yang masih menangis ketakutan..
β’β’β’
Yoshi menidurkan tubuh Jihoon diatas tempat tidurnya, lelaki berdarah Jepang itu membawa Jihoon ke apartement pribadi miliknya. Yoshi berpikir dua kali untuk tidak mengantar Jihoon yang tengah kacau ke apartemen milik lelaki manis itu.
Dan untuk urusan Yoonbin, Yoshi akan kembali memikirkan apa yang akan dikatakannya pada sahabatnya itu.
β Yoshi..β
Yoshi yang memang masih terjaga mengerjap saat mendengar suara parau Jihoon, dia melangkah untuk menghampiri Jihoon.
β Kenapa bangun ji ?β Yoshi membantu Jihoon yang ingin bersandar dikepala ranjang
β Gue dimana ?β
β Di apart gue, sorry gue malah bawa lo kesini..β
Jihoon mengangguk, dia menundukan kepalanya dan kembali menangis saat mengingat apa yang sudah terjadi padanya.
β Don't cry..orang itu gak akan muncul lagi dihadapan lo..β Yoshi menyentuh wajah Jihoon, menghapus air mata yang membasahi wajah cantik itu.
Jihoon mendongkak dia menatap Yoshi
β Can i hug you ?β
Yoshi mengangguk, dia menyambut Jihoon kedalan pelukannya.
β Lo bakal aman disamping gue ji, gue pastiin itu lo jangan khawatirin apapun.β
Jihoon mengangguk, tangisannya sudah mulai mereda
β Sekarang lo tidur lagi ya..β
Yoshi membaringkan Jihoon kembali, karena si manis masih butuh untuk istirahat.
β Thank you..β bisik Jihoon
Yoshi menatap kedua mata sabit itu, Yoshi menunduk dia mengecup kedua mata sabit yang nampak membengkak itu..
Setelahnya mereka saling bertatapan..entah sadar atau tidak keduanya sama-sama mendekatkan wajah masing-masing..kemudian saling memangut bibir satu sama lain.
β Its okay..β Jihoon bergumam saat menyadari tatapan yang diberikan Yoshi padanya..
Tatapan menginginkan dirinya.. terlebih saat Jihoon tidak sengaja merasakan pusat gairah Yoshi yang menegang..
β I need you too..gue mau lo hilangin jejak lelaki itu..β ucap Jihoon
β Lo mabuk ji, gue gak mau berbuat lebih saat lo lagi mabuk kaya gini..β
β No..gue sadar..i need you and you need me right..?β bisik Jihoon.
Bisikan pelan yang semakin memancing gairahnya..
Yoshi terdiam sejenak sebelum akhirnya pertahannya runtuh, persetan dengan pengkhianatan yang mungkin sedang dia lakukan saat ini..
Karena yang dia inginkan hanyalah Jihoon..
β I love you ji..perasaan gue gak pernah berubah sejak dulu..β
β I know..i love you too but we're late...β
β Tonight is our night sebelum kita kembali ke realita masing-masing..β Jihoon melanjutkan perkataannya
β Can i touch you ?β
β Hmmm you can touch me if you want..β
Yoshi mengecupi bibir manis itu, dia melepaskan kemejanya kemudian membawa Jihoon kedalam ciumannya..
Mengecupi seluruh wajah cantik itu tanpa cela..Yoshi menghirup aroma memabukan dibalik ceruk leher Jihoon, aroma yang membuat dirinya pusing setengah mati.
β Just one bite..β
Jihoon meremas rambut keabuan milik Yoshi saat lelaki itu menggigit dan menghisap kulit lehernya dengan kuat..
β I want you..β
Yoshi memandangi wajah cantik Jihoon yang sudah berpeluh, dia masih ragu untuk melakukannya tetapi mereka sudah sampai sejauh ini..
Sampai akhirnya dia memulainya, dia mencium bibir Jihoon untuk membungkam pekikan kesakitan lelaki manis itu.
β You are so beautiful ji..β Yoshi berbisik dia menggeram merasakan bagaimana nikmatnya surga dunianya bersama Jihoon.
Keduanya semakin bergairah seiring dengan letupan kembang api yang menandakan tahun kini sudah berganti..
Jihoon memandangi bagaimana indahnya kembang api dibalik kaca dinding apartement milik Yoshi..sementara bibirnya tak berhenti mengalun dengan indah saat Yoshi semakin jauh menyentuhnya..
Malam yang sangat indah..dan biarkan dia dan Yoshi menikmatinya sebelum dia kembali pada realita jika dirinya adalah milik seorang Ha Yoonbin..
β’β’β’
Jihoon menatap dirinya sendiri didepan cermin, wajahnya memerah saat mengingat apa yang sudah terjadi diantara dia dan juga Yoshi.
Jihoon meruntuk dia meremat rambutnya, namun dia tidak bisa mengelak jika sentuhan Yoshi benar-benar memabukan. Yoshi memperlakukannya begitu lembut ketika mereka bercinta, jauh berbeda dengan Yoonbin.
Jihoon dengan cepat menutupi bitemark yang tercetak jelas didekat diceruk lehernya, Yoonbin tidak boleh melihatnya..beruntung Yoshi tidak meninggalkan jejak lain ditubuhnya.
β Yang..β
β Bin..β Jihoon beranjak dari kursi yang didudukinya, dia menghampiri Yoonbin yang baru saja masuk kedalam kamarnya.
β Yang maaf aku gak jemput kamu selama, maaf banget..β Yoonbin menangkup wajah Jihoon, semalam dia terlalu asik pergi bersama Junkyu sampai dia melupakan kekasihnya sendiri.
β Kamu dari mana semalam ?β
Jihoon bisa saja marah pada kekasihnya itu, tapi entah kenapa kali ini Jihoon pikir dia tak perlu marah pada Yoonbin.
β Aku main game semaleman sama Sunwoo, maaf yang..hmm ?β
β Bener ? Kamu gak pergi minum-minum kan?β Mata Jihoon memicing, menatap curiga pada kekasihnya itu.
β Enggak yang..β
β Aku percaya, lagian kamu gak kecium bau alkohol.β
β Kamu pulang sama siapa semalam ?β
β Aku dianterin temen..β
β Baguslah, gak ada yang macem-macemkan sama kamu ?β
Jihoon menggelengkan kepalanya, dia tidak akan menceritakan apa yang sudah dia alami semalam pada Yoonbin..
β Kamu mandi dulu gih, kamu siapin makan dulu kamu belum makan kan yang ?β
β Nanti kita pergi ya, kita abisin waktu seharian..β
Jihoon tersenyum dia mengangguk
β Love you..β Yoonbin mengecup bibir Jihoon
β Love you more..β
Yoonbin kemudian melenggang pergi memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya..
β Maafin aku bin...β