Laulyn

  • Q & A

🦋

Jihoon kembali membuka akun instagram miliknya yang sudah hampir satu bulan tidak dia buka, tentu saja karena Jihoon malah asik dengan akun twitter miliknya. Malam ini dia akan menyapa para followersnya dengan melakukan live IG, dia akan melakukan Q & A bersama Yoonbin. Jihoon tersenyum saat I-Pad miliknya sudah dalam posisi yang pas, sementara Yoonbin masih belum selesai mandi.

” Yang lama banget sih mandinya..” teriak Jihoon, namun tak ada sahutan dari kekasihnya itu. Jihoon mendengus sebal, dia akan memulai live ignya tanpa Yoonbin karena si manis itu sudah tidak sabar menyapa para followersnya.

” Hai Guys, Jihoon is back..apa kabar kalian ? Hehehe maaf udah lama gak on di IG keasikan jadi netizen di twitter..” Jihoon menyapa, dia berceloteh ini itu selagi menunggu Yoonbin.

Yoonbin keluar dari dalam kamar mandi, dia mengusak rambutnya dengan handuk kecil kemudian bibirnya tersenyum kecil melihat Jihoon. Kakinya melangkah mendekati sang kekasih, kemudian dia merangkul tubuh si manis mengecup pipi gembil itu tak peduli jika tindakannya ìtu tengah ditonton beribu-ribu followers Jihoon.

” Yang ih rambut kamu masih basah!” Jihoon mendecak sebal

Yoonbin tertawa kecil, dia melemparkan handuk kedalam keranjanh cucian lalu duduk disamping Jihoon.

” Sapa dulu dong yang..” Jihoon merangkul lengan Yoonbin.

” Gue Yoonbin.” Ucap Yoonbin singkat padat jelas.

” Gitu doang ? Ih nyebelin! Maaf guys dia emang kaku orangnya kaya Beha baru.”

” Kamu pake Beha yang ?”

Jihoon melotot, lalu mencubit perut Yoonbin. “ Enak aja!” Pekiknya, Yoonbin tertawa Jihoon mendengus.

Jihoon kembali pada live ignya dan membaca komentar para followersnya.

  • Kak Yoonbin ganteng -

” Yoonbin ganteng darimananya sih ? “ tanya Jihoon, dia menangkup wajah Yoonbin.

” Masih gantengan sehun exo.” Jihoon terkikik melihat Yoonbin yang kesal.

” Canda sayang, kamu cowok paling ganteng di dunia kedua setelah Papah aku.” Jihoon mengecup pipi Yoonbin

  • Kak Ji kalian ketemu dimana dan kenapa bisa pacaran sama Kak Yoonbin -

” Aku kenal sama Yoonbin dari Lia, Lia itu Kakak kembarnya Yoonbin. Ya gitu kita sering ketemu, terus sama-sama suka dan kita mutusin buat pacaran.”

” Awalnya Jihoon gak mau karena dia ngira gue orangnya galak, tapi akhirnya mau juga setelah disogok nonton toy story.” Sahut Yoonbin.

Jihoon tidak bisa mengelak, dulu dia memang sedikit takut pada Yoonbin. Namun seiring berjalannya waktu dia mengenal Yoonbin, kekasihnya itu adalah pribadi periang dan menyenangkan.

  • Sebutin satu kata yang mendeskripsikan pasangan masing-masing -

” Mmm dewasa, Yoonbin itu dewasa..kalo kita lagi berantem Yoonbin yang selalu lebih dulu meskipun aku yang salah. Pokoknya Yoonbin yanh terbaik hehehe i love you yang..” Jihoon memeluk leher Yoonbin.

” Love you too by..”

” Sekarang kamu jawab apa yang deskripsi aku dimata kamu ?” Tanya Jihoon tanpa melepaskan pelukan dileher Yoonbin.

” Lucu, cantik, manis, ceria, periang, lemah lembut-”

” Satu yang..”

” Tapi kamu gak bisa di deskripsikan dengan satu kata aja yang, semua kata-kata indah didunia ini udah kamu borong semua.”

Jihoon mendengus namun pipinya terlihat bersemu merah. “ Gembel! Skip guys! Dia lagi mau ngegombal takutnya kalian geli kalo denger.” Ucap Jihoon seraya melepaskan tangannya.

  • Apa yang kalian gak sukai dari pasangan masing-masing -

” Yoonbin itu posesif, terus suka gak nurut, sering lupa makan, ngerokok terus.” Jihoon mendelik kearah Yoonbin

” Mulutku pahit yang kalo gak ngerokok.”

” Ya kan bisa makan permen.”

” Kalo makan permen terus entar gigiku sakit.”

” Ya apa kek makan yang manis-manis kalo mulut kamu pahit.”

” Yang manis cuman bibir kamu doang yang, jadi kalo mulut aku pahit aku harus cium kamu terus.”

Wajah Jihoon kembali memerah, dia memukul kecil lengan Yoonbin.

” Itu maunya kamu doang!”

Yoonbin tertawa “ Jangan ngomong aneh-aneh lagi! Malu tau ditonton banyak orang.”

” Iya sayangku..”

” Yang kamu gak suka dari aku apa ?” Tanya Jihoon pada Yoonbin

” Kamu cemburuan, terus suka negatif thinking.” Jawab Yoonbin

” Gak gitu, akukan cuman gak mau kamu deket-deket sama orang centil.”

” Siapa orang centil ?”

” Itu cewek-cewek dikampus yang kalo liat kamu kaya liat duit berjalan! Pengen aku colok matanya!” Sungut Jihoon

” Tapi akukan gak ngerespon mereka.”

” Bohong!”

” Sumpah yang, aku sukanya cuman sama kamu mana bisa aku liat-liat yang lain.” Jawab Yoonbin seraya mencubit bibir Jihoon yang tengah mengerucut lucu.

” Awas aja kalo kamu nakal.”

  • Bin lo suka nyium Jihoon berapa kali sehari ? Sama dimana aja ?-

” Sunwoo!! Gak ada akhlaknya lo ngasih pertanyaan!” Pekik Jihoon saat sadar jika orang yang menulis pertanyaan itu adalah Sunwoo.

Yoonbin tertawa “ Gak keitung tiap hari gue nyium Jihoon berapa kali.” Jawab Yoonbin

” Yang kenapa dijawab sih!”

Yoonbin menangkup wajah Jihoon

” Kalo lagi mode sayang cium kening..” Yoonbin mencium kening Jihoon

” Kalo mode gemas cium pipi gembilnya.” Yoonbin mencium kedua pipi Jihoon

” Tapi tiap hari kalo ketemu harus cium ini.” Yoonbin mencium bibir Jihoon cukup lama, kemudian setelah puas dia melepaskannya. Nafas Jihoon terengah-engah, setelah mulai tenang dia melayangkan pukulan keras dilengan Yoonbin.

” Yoonbin!!” Pekik Jihoon telinganya memerah, bisa-bisanya Yoonbin melakukan itu padanya.

” Heheheh “ Yoonbin malah tertawa puas

” Sunwoo! Awas aja lo ya kalo ketemu gue botakin rambut lo!” Sungut Jihoon

” Jangan yang kasian, entar kalo Sunwoo botak makin gak laku dia.”

” Bodo!”

” Ayo baca lagi pertanyaan yang lain yang..”

  • Ji, kalo Yoonbin selingkuh gimana ? -

” Ya biarin aja, paling selingkuhannya gak akan lebih baik dari gue.” Jawab Jihoon tersenyum bangga

” Ngapain juga aku selingkuh dari kamu yang, kalo aku udah nemuin semua yang aku butuh di diri kamu.”

Jihoon menatap Yoonbin “ Iyalah aku kan paket komplit!”

” Kaya nasi timbel aja yang paket komplit.”

  • Diantara kalian yang paling banyak mantan pacarnya siapa ? -

” Yoonbin!” Jawab Jihoon dengan cepat

” Aku cuman pacaran dua kali yang.”

” Tapi cem-ceman kamu banyak.”

” Sok tau..” Yoonbin mencubit hidung Jihoon

” Lia yang bilang kalo pas SMA kamu banyak gebetannya.”

” Lia kamu percayain, dia dusta yang.”

  • Rencana kalian ke depan apa ?-

” Yang pasti lulus kuliah dulu, itu yang penting.”

” Abis lulus kuliah gue mau nikahin Jihoon.” Sahut Yoonbin

” Tuh guys katanya Yoonbin mau ngelamar gue nanti, doain aja ya semoga hubungan kita baik-baik aja kedepannya.” Ucap Jihoon seraya tersenyum manis.

Jihoon menyelesaikan live IGnya setelah dia rasa cukup menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh para followersnya. Jihoon menyimpan I-pad miliknya setelah dia menulis cuitan diakun twitter, lalu dia menyusul Yoonbin yang tengah lebih dulu berbaring diatas tempat tidur. Jihoon menjatuhkan badannya diatas tubuh Yoonbin, dia menyamankan kepalanya didada bidang sang kekasih.

” Yang..” panggil Jihoon

” Hmmm ?”

” Kamu serius mau nikahin aku ?” Tanya Jihoon dia mengangkat wajahnya untuk menatap Yoonbin.

” Emang aku pernah gak serius sama kamu ?”

” Bukan gitu, tapi kan masa depan kita masih panjang yang...”

” Jadi kamu gak mau nikah sama aku setelah kita lulus nanti ?”

Jihoon menghela nafasnya, dia merubah posisinya menjadi duduk.

” Bukannya aku gak mau, aku mau kita suskes dulu dijalan karir masing-masing. Abis itu kita baru mikirin buat nikah..”

” Nikah gak akan ngehambat karir, aku udah mikirin ini matang-matang tapi kenapa kamu kaya yang gak percaya sama aku Ji ?”

” Bin..”

” Kalo emang kamu gak mau nikah sama aku ya kamu bilang aja, biar aku gak perlu berharap apapun dari kamu.”

” Bin aku gak bilang gak mau!”

” Kamu pikir aku pacaran sama kamu itu buat main-main aja ji ?”

” Yoonbin!!” Pekik Jihoon

” Sekarang terserah kamu aja ji, yang pasti kamu harus tahu kalau dari awal aku milih kamu aku gak ada niat buat main-main sama hubungan kita.” Yoonbin beranjak dan melenggang pergi meninggalkan Jihoon yang kini sudah menutupi wajahnya seiring dengan isakan kecil dibibirnya..

. . . Meskipun Yoonbin marah, tetapi lelaki itu tidak akan membiarkan sang kekasih menangis dan bersedih karenanya. Saat waktu menunjukan pukul satu malam, Yoonbin kembali masuk kedalam kamar dia membaringkan diri disamping Jihoon dan memeluk tubuh Jihoon yang meringkuk seperti janin didalam rahim.

” Bin..” Jihoon bergumam

” Maafin aku yang..gak seharusnya marah tadi.” Bisik Yoonbin lalu mengecup pelipis Jihoon.

” Maafin aku bin, aku janji gak akan bikin kamu marah lagi..”

” Sstt..kamu gak salah apapun, jangan dibahas lagi..”

Jihoon membalikan badannya, dia menyamankan diri didalam pelukan Yoonbin.

” Aku sayang sama kamu Bin, jangan tinggalin aku yah..”

” Aku gak ada sedikitpun berpikir buat ninggalin kamu yang..”

” I love you..”

” Me too baby, sekarang kamu tidur lagi..sleep well honey..” Yoonbin mendaratkan kecupan hangat dikening Jihoon, kemudian dia ikut memejamkan matanya untuk segera mengarungi alam mimpi..

  • Move off -

🦋

” Kyu ayo ikut ke Aula, kita nonton debat BEM.” Jihoon berusaha membujuk Junkyu.

” Lo duluan aja ji sama Daehwi gue ada urusan dulu sama Pak Yanto .” Ucap Junkyu seraya membereskan barang-barang miliknya.

” Urusan apa sih ? Lo sibuk mulu sama si botak, sekarang kesayangan lo si botak ya bukan gue ?” Tanya Jihoon sukses membuat Daehwi yang sedari tadi sibuk dengan ponsel miliknya tertawa kencang.

” Hati-hati lo kyu entar lo dijadiin istri muda sama si botak.” Ujar Daehwi

” Jangan ngada-ngada, udah lo berdua duluan aja entar gue nyusul.” Junkyu beranjak dari tempat duduknya

” Beneran nyusul ya ?” Tanya Jihoon

” Iya Jihoonku sayang, gue pergi dulu..” Junkyu kemudian beranjak pergi darisana.

” Lo semangat banget mau nonton debat ji..”

” Ya emang kenapa sih ?”

” Ini lo semangatnya karena apa dulu ni ? Karena Yoshi ya ?” Daehwi menggerakan alisnya untuk menggoda Jihoon

” Enggak. Udah ah ayo!” Jihoon menarik lengan Daehwi

” Kalo gue jadi lo, gue juga gak bakal bisa move on dari Yoshi..orang mantan lo bentukannya kaya gitu. Lo pake pelet apa sih Ji ? Kasih tau gue biar gue bisa dapetin yang bening juga ?” Tanya Daehwi nampak begitu penasaran, Jihoon mendelik sebal kearah teman cerewetnya itu.

” Pelet lele puas lo!”

Daehwi tertawa “ Serius ji, lo udah move on belum sih ?”

” Lo pikir ? Kalo gue belum move on kenapa gue bisa pacaran sama Yoonbin ?”

” Ya siapa tau Yoonbin cuman jadi pelampiasan lo dulu.”

” Sialan! Lo pikir gue sebejad itu ?” Pekik Jihoon

Daehwi kembali tertawa, melihat Jihoon yang kesal adalah hiburan tersendiri baginya. “ Canda sayang..”

•••

” Mau kemana lo ?” Junkyu berusaha melepaskan cengkraman dilengannya, lalu matanya menatap kesana kesini memastikan jika tidak ada orang lain disana.

” Lepasin gue!” Pekik Junkyu

” Lo ngehindar dari gue kyu ?”

” Mau lo apa sih ? Kenapa lo selalu gangguin gue ?” Tanya Junkyu dengan mata yang menatap penuh kesal pada sosok lelaki tinggi dihadapannya itu.

” Gue mau nagih balas budi lo kyu.”

” Gue gak minta lo buat nolongin gue dulu! Jadi lo jangan sok jadi pahlawan bangsat!” Lelaki dihadapan Junkyu tertawa

” Wow, sumpah ini Junkyu yang gue kenal ? Sumpah gue sampe gak bisa berkata-kata loh Kyu, lo bisa ngelawan sekarang ?”

Junkyu mendecih “ Sekarang lo bilang sama gue apa mau lo! Setelah itu berhenti ganggu gue!”

” Jihoon, gue mau kencan sama dia.”

Junkyu tertawa kecil, tawa yang seperti terdengar sebuah ledekan ditelinga lelaki itu.

” Mimpi lo ? Satu lagi, dengan lo nulis cuitan di twitter lo pikir Jihoon mau ngenotice lo ? Yang ada dia jijik sama lo!”

” Berhenti ngeharepin Jihoon, dia gak akan pernah mau sama orang sakit kaya lo!” Sentak Junkyu

Lelaki itu tersenyum miring, kemudian senyuman itu menghilang seiring dengan tatapan matanya yang nampak marah. Kemudian tangannya terangkat lalu menjepit wajah Junkyu dengan penuh penekanan.

” Jangan bikin gue marah Kyu, gue bisa aja nyakitin lo..by the way lo manis juga kyu. Gimana kalo gue ngasih satu penawaran sama lo ? Gue bakal berhenti ganggu lo asal lo mau tidur sama gue hmm ?”

” Gak sudi!” Sungut Junkyu

” Lepasin gue atau gue teriak biar orang dateng dan lo bakal ada dalam masalah!” Ancam Junkyu, namun nampaknya ancaman Junkyu tak membuat lelaki itu melepaskan cengkramannya diwajah Junkyu.

” Disini sepi Kyu, kita main sebentar disini.” Lelaki itu mendekatkan wajahnya hendak mencium Junkyu, namun sebelum semuanya terjadi seseorang tengah lebih dulu menarik tubuhnya menjauh dari Junkyu.

” Ngapain lo bangsat!”

” Bin..” Junkyu bergumam

Yoonbin mendecak dia mencengkram kerah kemeja yang dikenakan lelaki itu, Yoonbin hampir saja melayangkan pukulan kerasnya pada wajah lelaki itu jika saja Junkyu tak menahan dirinya.

” Pergi lo bangsat! Jangan muncul lagi dihadapan gue!” Sentak Yoonbin dan membiarkan lelaki itu pergi dari sana.

” Kyu lo gak papa ? Dia nyakitin lo ?” Tanya Yoonbin

Junkyu menggelengkan kepalanya, meskipun dia sebenarnya menahan rasa sakit dipipinya karena cengkraman lelaki bajingan itu.

” Makasih Bin..” gumam Junkyu

Yoonbin menganggukan kepalanya.. “ Lain kali jangan pergi sendirian lagi kyu, lo harus laporin bajingan tadi biar dia gak keliaran dikampus.”

Junkyu menganggukan kepalanya “ Lo ngapain disini Bin ?” Junkyu bertanya, sedikit basa basi padahal dia tahu sendiri jika Yoonbin berada disana pasti untuk mencari Jihoon.

” Gue mau nyamperin Jihoon.”

” Jihoon udah beres kelas Bin..”

” Sekarang dia dimana ?” Tanya Yoonbin

” Pergi ke Aula buat liat debat.” Jawab Junkyu

” Lo susul Jihoon aja kesana, sekali lagi makasih Bin. Gue mau pergi dulu..” Junkyu melanjutkan perkataannya.

” Lo gak akan ikut ke Aula ?”

Junkyu menggeleng “ Gue mau pulang Bin..”

“ Gue anterin.”

” Gak usah Bin, gue bisa pulang sendiri.”

” Lo yakin kalo orang tadi udah pergi dari sini ? Apalagi disini sepi kyu, bisa aja si bangsat tadi balik lagi dan ganggu lo.”

” Tapi lo harus nyamperin Jihoon.”

” Gue bisa balik lagi kesini nanti, lagian debat pasti lama..ayo.” Yoonbin melangkah mendahului Junkyu, sementara Junkyu masih diam ditempat. Junkyu tersenyum kecil, kemudian dia ikut beranjak dari sana..

•••

” Yoshi keren banget, huhuu ganteng banget anjir jantung gue deg-degan liatnya.” Ucap Somi, disusul anggukan dari Daehwi

” Perasaan gue apa gimana tiap jeda Yoshi ngelirik kearah sini terus, dia ngeliatin siapa sih ?” Tanya Daehwi

” Yang pasti bukan lo! Siapa lagi kalo bukan Jihoon, iya gak Ji ?” Ryujin meyenggol lengan Jihoon, si manis sedari tadi nampak diam ditempatnya.

” Apasih!”

” Cia wajahnya merah, bahaya nih ada yang belum move on..” Somi menggoda teman manisnya itu. Wajah Jihoon memerah, dia mendengus kemudian dia kembali menatap kearah podium dan memperhatikan Yoshi yang nampak 2 x lipat lebih tampan saat tengah berdebat dengan lawannya..

Apalagi Yoshi mengenakan stelan jas yang membuat auranya semakin terpancar..

Jihoon tidak bisa mengelak, jika jantungnya tengah berdebar saat ini..

•••

” Lo yakin gak akan bareng sama kita ji ?” Tanya Somi

” Iya, duluan aja Yoonbin mau kesini kok.” Jawab Jihoon tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponsel miliknya, dia tengah menunggu Yoonbin membalas chatnya.

” Yaudah kita duluan, hati-hati Ji..” ujar Ryujin lalu menyeret Daehwi dan Somi untuk segera pergi.

” Yoonbin mana sih, kenapa chat gue gak dibaca..” gerutu Jihoon, mata sabitnya mengedar menatap orang-orang yang mulai meninggalkan Aula kampus.

” Jihoon..”

Jihoon menoleh kearah seseorang yang baru saja memanggilnya, dia kemudian tersenyum tipis.

” Apa kabar ?”

Itu Yunseong, orang yang dulu sempat dekat dengannya.

” Baik, lo sendiri..?”

” Seperti yang lo liat, lagi ngapain disini ? Kenapa belum pulang ?” Tanya Yunseong, dia melirik jam yang melingkar dipergelangan tangannya. Waktu sudah menunjukan pukul enam sore..

” Lagi nunggu cowok gue.” Jawab Jihoon

” Ah, Yoonbin ?”

Jihoon mengangguk “ Lo berdua terkenal banget dikampus.”

” Enggak, biasa aja..mereka aja yang suka melebih-lebihkan.”

” Ji..” panggil seseorang, Jihoon menoleh lalu bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman hangat. Itu Yoshi..

” Kenapa belum pulang ?” Tanya Yoshi, matanya sedikit melirik kearah Yunseong.

” Nunggu Yoonbin.” Jawab Jihoon

” Gue duluan ji, seneng bisa ngobrol sama lo lagi..Yos gue duluan.” Yunseong melenggang pergi dari sana.

” Lo kenal sama Yunseong ?” Tanya Yoshi

” Iya, tapi gak akrab kita cuman pernah akrab pas ospek aja.” Jawab Jihoon

” Yoonbin masih lama ?” Tanya Yoshi, Aula kampus sudah mulai sepi.

” Gak tau, chat gue gak dibaca..” gumam Jihoon

” Yaudah gue temenin lo dulu.” Ucap Yoshi lalu mendudukan diri disebuah kursi yang ada disana.

” Lo duluan aja, gue gak papa kok.”

” Santai aja ji..” ujar Yoshi, dia tidak akan meninggalkan Jihoon sendirian.

Yoshi mengkhawatirkan lelaki manis itu..

Sudah hampir satu jam mereka berada disana, namun Yoonbin sama sekali belum muncul. Jihoon mendecak sebal, dia memasukan ponselnya kedalam tas lalu menoleh kearah Yoshi.

” Gimana ?” Tanya Yoshi

” Yoonbin lupa kayaknya, gue mau pulang aja.”

” Yaudah ayo..” Yoshi beranjak dari duduknya

” Gue anterin lo pulang..” Yoshi melanjutkan perkataannya

Jihoon mengangguk, lagipula hari sudah mau beranjak malam. Jihoon tidak mempunyai keberanian untuk berjalan sendirian diarea kampus.

” Ji kita mampir dulu ke toko kue gak papa ?” Tanya Yoshi saat mereka sudah masuk kedalam mobil milik Yoshi.

” Gak papa..”

” Adek gue ulang tahun hari ini.”

” Cecil ?” Tanya Jihoon, dia mengenal adik perempuan Yoshi.

” Iya, dia ikut ke Jakarta bareng gue sementara orangtua gue di Jepang.”

” Gue mau ketemu Cecil.” Ucap Jihoon dengan raut wajah yang terlihat begitu senang.

” Lo mau ikut ke rumah gue ?”

Jihoon langsung menganggukan kepalanya, Yoshi tersenyum.

” Nanti gue mau beli hadiah buat Cecil, gak enak kalo gue gak ngasih apa-apa sama Cecil.”

” Iya Ji..”

Yoshi tersenyum, dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia akan memulai untuk mendekati Jihoon lagi..

Sementara itu

” Tante makasih, saya jadi gak enak datang-datang langsung numpang makan.” Ucap Yoonbin pada Jisoo..

Ya, Yoonbin masih berada dirumah Junkyu. Saat dirinya hendak kembali ke kampus untuk menjemput Jihoon, Jisoo malah menahannya dan berakhir dengan Yoonbin ikut menyantap hidangan makan malam yang sudah dibuat oleh Jisoo.

” Lain kali mampir lagi, ajak Jihoon juga..”

” Iya tante, aku bakal ajak Jihoon nanti.”

” Makasih Nak Yoonbin udah nganterin Junkyu pulang.” Jisoo tersenyum hangat.

” Iya tante, kasian juga kalo Junkyu harus pulang sendiri.”

Setelahnya Yoonbin berpamitan pulang pada Jisoo, Junkyu mengantarkan Yoonbin kedepan rumahnya.

” Thanks ya Bin, udah nganterin gue. Gue jadi ngerepotin lo.” Ucap Junkyu

” Gue sama sekali gak merasa direpotin, gue pulang dulu Jihoon mungkin udah di apart juga. Makasih buat makan malamnya kyu..”

Junkyu mengangguk, Yoonbin masuk kedalam mobilnya lalu kemudian melenggang pergi dari sana. Meninggalkan Junkyu yang kini sibuk dengan pikirannya yang berkecamuk..

  • His Secret -

🦋

” Mau kemana kamu Asahi ?'

Asahi menghentikan langkahnya saat sang Ayah memanggil dirinya. Dia menatap sang Ayah yang tengah duduk, raut wajahnya terlihat sangat kacau.

” Pergi.” Asahi menjawab dengan singkat

” Kamu bisa jelasin ini ? Gimana bisa nilai semester kamu hancur kaya gini ?” Sang Ayah melemparkan beberapa lembar kertas keatas meja.

Asahi sudah menduganya, nilai semesternya yang buruk pasti akan sampai ketangan Ayahnya.

” Papah masukin kamu ke kedokteran biar kamu bisa nerusin jejak Papah, tapi nilai kamu selalu buruk gimana bisa kamy nerusin jejak Papah kalo kamu kaya gini terus ?”

” Dari awal aku gak mau masuk ke kedokteran, tapi Papah yang maksa aku. Aku mau sekolah seni, tapi Papah bilang itu gak berguna.”

” Kamu mau masuk sekolah seni untuk apa? Kamu mau nerusin jejak Ibu kamu itu ? Coba lihat Ibu kamu itu, dia turun kedunia Seni dan dia terlalu buat dengan ketenarannya sampai dia ninggalin kamu Asahi! “ Tanya sang Ayah dengan nada yang begitu penuh dengan emosi.

” Jangan salahin Mamah!! Mamah gak akan ninggalin aku kalo Papah sendiri gak selingkuh dari Mamah!!” Asahi membalas dengan nada yang lebih tinggi, dia tidak peduli jika orang didepannya itu adalah Ayahnya sendiri.

” Asahi!!”

” Kalo Papah cape ngurusin aku, Papah gak perlu ngelakuin itu lagi..” ucap Asahi lalu melenggang pergi, dia tidak mau berlama-lama bertatap muka dengan lelaki yang dulu selalu merangkulnya dengan hangat. Namun kehangatan itu kini sudah hilang, mereka tak sedekat dulu. Mereka bagaikan orang asing yang tak saling mengenal.. Asahi menyesalinya, kenapa dulu dia percaya jika sang Ibu meninggalkannya karena buta dengan ketenarannya. Namun kenyataannya, sang Ibu meninggalkannya karena ulah sang Ayah sendiri.

•••

” Kak are you okay ?”

” Hng ?” Asahi mendongkak untuk menatap Doyoung

” Kakak ngelamun dulu dari tadi, Kakak gak papa kan ?” Tanya Doyoung begitu khawatir

Asahi tersenyum manis “ Aku gak papa kok..”

Doyoung ikut tersenyum, dia meraih dan menggenggam tangan Asahi.

” Biar gak ilang kak..”

” Modus, bilang aja mau pegang tangan.” Asahi mendengus, Doyoung tertawa kecil.

” Kak ini beneran pacar Kakak gak akan marah kalo Kakak pergi sama aku ?”

” Doy, please..jangan bahas orang lain disaat kita lagi berdua..aku gak suka.”

” Ah maaf Kak..”

” Lagian aku lebih seneng sama kamu.” Ucap Asahi dengan senyum malu-malunya

” Jangan lucu-lucu kak, soalnya aku jadi pengen cium.”

” Cium aja..”

” Apa ?”

Asahi tertawa kecil, dia berjinjit untuk memberikan kecupan kecil dipipi Doyoung.

” Kak..”

” Hehehe hadiah buat Doyie..”

” Kak pacaran sama aku aja yuk ?”

” Eh ?”

Doyoung menghentikan langkah kaki mereka, dia menatap mata Asahi dengan tatapan penuh arti.

” Aku suka sama Kakak serius, aku gak main-main. Aku gak pernah seserius ini sama orang..”

” Tapi Doy, aku udah punya pacar.”

” Tanpa Kakak kasih tahupun aku tahu, tapi aku bisa jadi yang kedua buat Kakak.”

” Jangan gila kamu!”

” Tapi aku udah gila Kak, its okay kalo aku cuman jadi prioritas kedua Kakak..yang penting aku bisa milikin Kakak.” Ujar Doyoung, silahkan panggil dia gila. Dia terlalu menyukai Asahi, sampai dia tidak berpikir dua kali untuk mengutarakan perasaannya pada lelaki manis itu.

” Tapi aku takut kalo Jaehyuk tau, terus dia nyakitin kamu..”

” Selama kita bisa jaga rahasia semuanya akan baik-baik aja Kak. Percaya sama aku, jadi kakak mau kan jadi pacar aku ?” Tanya Doyoung dengan yakin

Asahi diam sejenak, kemudian dia menganggukan kepalanya “ Aku mau jadi pacar Doyie..”

” Serius kak ?”

” iya ih! Udah jangan nanya lagi aku malu..”

Doyoung tertawa, dia menarik tubuh Asahi kedalam pelukannya. Akhirnya penantiannya terjawab sudah, Asahi sudah menjadi miliknya. Meskipun dia menjadi prioritas kedua lelaki manis itu, namun Doyoung tak mempermasalahkannya karena cepat atau lambat Doyoung akan membuat Asahi menjadi miliknya seorang.

” Doy ini ditempat umum..” cicit Asahi

” Hehehe aku terlalu seneng kak..”

” Yaudah lepas, pelukannya nanti aja.” Doyoung melepaskan pelukannya

” Ayo ntar tiket filmnya keburu abis...” Asahi melangkah mendahului Doyoung

” Gemes banget pacar..” Gumam Doyoung kemudian melangkah mengikuti Asahi.

•••

” Filmnya seru banget, aku sampe nangis.”

” Hidung kamu jadi merah gini, makin gemes jadinya.” Doyoung mencubit hidung Asahi yang memerah

” Doy sakit!” Pekik Asahi, kemudian mendengus sebal.

” Maaf, aku ke toilet dulu..tunggu disini jangan kemana-mana.”

” Jangan lama, aku takut diculik orang.”

” Iya sayang..” Doyoung melenggang pergi menuju toilet, meninggalkan Asahi sendiri disana.

” Ini gue lagi selingkuh apa gimana ?” Asahi bergumam

” Bodo amat, lagian gue cuman main-main doang..” Asahi menyedot minuman miliknya. Selagi menunggu Doyoung, matanya melirik kesana kesini kemudian matanya berhenti tepat disebuah event yang tengah diadakan disana.

  • Jumpa fans, Laudia Harisa -

” Mamah..” Asahi bergumam, nalurinya membawa dia melangkah untuk mendekat kesana.

” Mamah..” Asahi bergumam saat matanya menatap seorang perempuan cantik yang tengah berbincang-bincang dengan seorang MC.

Laudia Harisa, dia adalah seorang penyanyi sekaligus penulis terkenal. Karya-karyanya begitu terkenal diseluruh negri bahkan sampai luar.. Asahi tak lepas menatap lekat perempuan itu, perempuan yang sudah meninggalkannya sejak dia berumur 10 tahun. Perempuan yang begitu sangat dirindukannya..

” saya sangat bangga bisa kembali menyanyi setelah saya dua tahun hiatus, dan sambutan para penggemar membuat saya merasa begitu dicintai..”

” Kabarnya anda tengah merencanakan pernikahan dengan seorang pengusaha ?”

Laudia tertawa kecil “ Iya, saya dan kekasih saya berencana akan menikah akhir awal tahun..doakan saja.”

Asahi meneguk ludahnya saat tatapan matanya tak sengaja bertemu dengan mata sang Ibu, begitupula dengan Laudia yang nampak terkejut dengan kehadiran Asahi disana sampai perempuan itu mengabaikan pertanyaan lain dari sang MC.

” Ah maaf, saya lagi lapar jadi kurang fokus..” Laudia sedikit bergurau, meskipun hatinya tidak bisa berbohong jika hatinya mendadak sesak melihat sosok anak manis yang dirindukannya itu.

” Kak..”

Asahi membalikan badannya, dia menatap Doyoung

” Aku cari Kakak ternyata disini, kirain diculik beneran.”

” Ah maaf..”

” Kakak suka sama dia ?” Tanya Doyoung seraya memperhatikan Laudia.

” Enggak, daripada aku nunggu kamu yaudah aku liat dia aja.”

Doyoung mengangguk “ Mau langsung pulang atau mau kemana lagi ?” Tanya Doyoung

” Mau makan lapar..” Asahi merengek

” Yaudah ayo makan dulu..” Doyoung merangkul Asahi dan membawanya pergi darisana, meninggalkan Laudia yang kembali menatap Asahi dalam diam..

•••

” Hp kamu kenapa gak aktif ?” Jaehyuk bertanya saat melihat Asahi masuk kedalam apartement miliknya

” Mati yang, baterainya abis.” Asahi melangkah menghampiri Jaehyuk dan mendudukan diri dipangkuan kekasihnya itu.

” Cape...”

” Cape kenapa ?” Jaehyuk mengecup pipi Asahi

” Aku berantem lagi sama Papah..”

” Masalah apalagi kali ini ?”

” Nilai..”

” Kirain masalahin aku, Papah kamu masih gak suka sama aku ?”

” Gak tau, ngapain sih mikirin Papah. Kita yang pacaran ini, kenapa dia yang ribet.”

” Papah kamu kan pengen punya menantu dokter juga yang..”

” Kita kawin lari aja, gitu aja repot.”

Jaehyuk tertawa, dia kembali mengecup pipi Asahi. “ Sayang banget aku sama kamu yang..”

” Jangan bohong..”

” Kok gitu ?”

” Percuma sayang juga kalo kamu masih merhatiin Jihoon.”

” Yang jangan bahas ini lagi..”

” Awas aja kalo kamu merhatiin dia lagi, aku colok mata kamu!”

” Iya sayangku..”

” Mau tidur sambil peluk kamu..” Asahi merebahkan kepalanya dibahu lebar Jaehyuk.

” Yaudah ayo tidur..”

” Tidur beneran! Gak macem-macem dulu!”

” Iya sayangku..” Jaehyuk mengecup bibir Asahi yang tengah mengerucut lucu..

  • Hal yang tidak terduga -

🦋

” Yang..”

” Hmm ? “ Yoonbin berdeham

” Ih liat aku sini! Jangan main hp terus! Kamu liatin apa sih ?” Kesal Jihoon

” Bales chat anak-anak vagozt yang..”

” Awas aja kalo kamu chat sama simpenan kamu.” Mata Jihoon memicing, Yoonbin tertawa.

” Ngapain aku punya simpenan, orang kamu aja lebih dari cukup.” Yoonbin memeluk erat pinggang kecil Jihoon. Mereka tengah bersantai dihalaman belakang vila dengan Jihoon yang sedari tadi tak mau lepas dari pangkuan Yoonbin. Sementara yang lain asik membuat rusuh didalam sana.

” Selama aku jadi pacar kamu aku gimana yang ?”

” Gimana apanya ?” Yoonbin mengerutkan keningnya

” Ya suka dukanya gitu..”

” Banyak sukanya aku selama pacaran sama kamu, kamu sempurna banget buat aku.”

Jihoon mendengus “ Gembel!”

” Jujur loh aku yang, puas banget aku sama kamu.”

” Puas dalam konteks apa dulu ?”

” Perhatian kamu, cinta kamu buat aku sama kebutuhan jasmani aku dari kamu.”

” Kan biar kamu gak jajan diluar sana.”

” Ngapain juga aku jajan, orang kamu aja udah pinter muasin aku yang.”

” Mulutnya!” Jihoon mencubit bibir Yoonbin

” Yang, Si Hyunjin beneran naksir sama Junkyu ? Atau cuman main-main aja ?”

” Naksir beneran kayaknya, soalnya Hyunjin kalo cuman main-main gak akan segencar itu ngejar Junkyu.” Jawab Yoonbin

” Menurut kamu Junkyu gimana orangnya ? Kalian keliatan akrab akhir-akhir ini.” Yoonbin menghentikan niatnya yang hendak membalas pesan diponselnya.

” Junkyu kan sahabat kamu, jadi aku harus mengakrabkan diri sama dia.”

” Jadi menurut kamu Junkyu gimana orangnya ?”

” Asik juga kalo diajak ngobrol, ternyata dia gak sependiam yang aku kira.”

Jihoon mengangguk “ Junkyu emang gitu, dia keliatannya aja lugu padahal sama bar-barnya kaya aku.” Jihoon tertawa kecil.

” Pokoknya kita harus comblangin Junkyu sama Hyunjin, mereka keliatan cocok. Gimana yang ?”

” Ya terserah kamu..”

” Semoga aja Hyunjin beneran naksir, biar Junkyu cepet-cepet punya pacar hehehe..”

Yoonbin tertawa, dia mengecup ranum merah milik Jihoon. Kecupan kecupan kecil yang kemudian berlanjut pada sesi ciuman intens diantara keduanya.

•••

” Kenapa kyu ?” Jihoon nampak bingung saat Junkyu keluar dari kamar dengan wajah yang terlihat panik.

” Ji mamih masuk rumah sakit..” ucap Junkyu dengan nada kepanikan.

” Mamih kenapa ?” Jihoon nampak ikut panik.

” Vertigonya kambuh, gue harus pulang sekarang..”

” Tapi ini udah malem kyu, kita tunggu besok aja.” Sahut Asahi

” Lagian kalo pulang sekarang lo mau naik apa kyu ? Gak ada kendaraan yang bisa bawa lo ke Jakarta jam segini.” Sunwoo ikut membuka mulutnya.

Junkyu mendudukan diri disofa, lelaki berpipi tembam itu menundukan kepalanya untuk menyembunyikan air matanya yang sudah menetes.

” Tenang dulu kyu, Mamih pasti baik-baik aja kok..” Jihoon mengusap punggung sang sahabat.

” Gimana bisa gue tenang ? Lo ngerti gak sih kalo gue lagi panik!” Sentak Junkyu sontak membuat yang ada disana tersentak kaget. Terlebih Jihoon, dia tidak percaya jika Junkyu baru saja membentak dirinya.

” Kyu, bukan gitu maksud gue..”

” Gue mau pulang.” Junkyu menyentak tangan Jihoon yang hendak kembali menyentuhnya.

” Gue anterin lo pulang, bawa barang lo yang penting aja kyu.” Yoonbin beranjak dari tempat duduknya, dia melenggang pergi menuju kamarnya untuk membawa kunci mobil miliknya. Jihoon ikut beranjak untuk menyusul Yoonbin..

” Bin kamu beneran mau nganterin Junkyu ?”

” Iya kasian dia..”

” Tapi ini udah jam sebelas malam, bahaya banget kalo kamu nyetir.”

” Ji, kamu gak liat Junkyu lagi panik gitu ?!” Tanya Yoonbin dengan nada sedikit tinggi.

” Bin..”

” Besok kamu pulang sama yang lain aja, aku pergi dulu.” Yoonbin melenggang pergi begitu saja meninggalkan Jihoon yang berdiri kaku ditempatnya..

•••

Setibanya di Jakarta, Junkyu langsung berlari menuju ruang rawat inap sang Ibu. Sementara Yoonbin terlihat mengekori Junkyu.. Yoonbin tak langsung pergi begitu saja setelah dia mengantar Junkyu. Lelaki itu malah ikut masuk kedalan rumah sakit dan memastikan jika Junkyu baik-baik saja.

” Mamih..”

” Loh kok kamu ada disini sayang ? Bukannya kamu lagi liburan ?” Tanya Jisoo, wajah cantiknya terlihat sangat pucat.

” Aku ditelpon mbak, mbak bilang vertigo mamih kambuh makannya aku pulang..” ucap Junkyu dengan isakan kecil dibibirnya.

” Mamih baik-baik aja loh padahal, kamu kesini sama siapa ?” Tanya Jisoo

Junkyu menghapus airmatanya, dia melangkah keluar dari ruang rawat sang Ibu untuk mencari keberadaan Yoonbin. Disana Yoonbin tengah duduk dikursi tunggu dengan mata yang terpejam.

” Bin..”

Yoonbin membuka matanya “ Mamih mau ketemu..” ucap Junkyu

Yoonbin beranjak dari tempat duduknya, kemudian ikut masuk kedalam ruang rawat Jisoo.

” Nak Yoonbin ?” Tanya Jisoo

Yoonbin tersenyum hangat “ Gimana tante keadaannya ?” Tanya Yoonbin sedikit berbasa basi

” Udah baikan kok, kamu yang nganterin Junkyu ?”

” Iya tante..”

” Astaga, malem-malem gini ?”

” Gak papa tante, Junkyu tadi panik dan mau pulang biar bisa nemenin tante.” Jawab Yoonbin

” Makasih nak Yoonbin, jadi ngerepotin..Jihoonnya mana ?” Tanya Jisoo mencari keberadaan Jihoon.

” Jihoon masih dipuncak, besok dia nyusul pulang.” Jawab Yoonbin

” Sekali lagi makasih udah nganterin Junkyu, Mamih gak tau harus bales kebaikan kamu gimana..” Jisoo menggenggam tangan Yoonbin

” Gak papa tante, udah kewajiban saya sebagai teman Junkyu..”

Jisoo tersenyum hangat, dia bersyukur sang anak dikelilingi orang baik seperti Yoonbin.

” Tante saya harus pulang dulu, maaf gak bisa lama-lama disini..”

” Gak papa, kamu juga butuh istirahat..”

Yoonbin tersenyum hangat kembali, kemudian dia menatap Junkyu.

” Gue pulang dulu..”

” Hati-hati dijalan Bin, makasih udah nganterin gue..”

Yoonbin mengangguk, dia mengusak rambut Junkyu kemudian dia melenggang pergi dari sana..

” Nak Yoonbin baik banget, Jihoon beruntung punya pacar kaya dia..” ucap Jisoo, Junkyu menatap sang Ibu.

” Yoonbin emang baik banget mah...”

•••

” Ji bangun..” Yoshi menepuk pelan pipi Jihoon. Setelah Yoonbin pergi semalam, Jihoon langsung bergegas ingin ikut pulang ke Jakarta padahal matahari belum juga menampakan sinarnya. Sampai akhirnya Yoshi bersedia mengantar Jihoon pulang ke Jakarta.

” Ji...” Yoshi mendesah pelan, Jihoon tak kunjung bangun. Si manis nampak sangat kelelahan. Untuk sejenak Yoshi hanya diam, memandangi wajah bayi Jihoon yang nampak polos saat tertidur.

” Gue kangen banget sama lo Ji..”

” Jujur, gue belum bisa ngelepas lo sepenuhnya. Lo terlalu berharga buat gue dan gue terlalu cinta sama lo..” Yoshi mengusap wajah cantik Jihoon. Detik demi detik terlewati dan Yoshi masih enggan melepaskan pandangannya dari Jihoon. Secara tak sadar, Yoshi mendekatkan wajahnya..bibirnya menyentuh bibir Jihoon. Belum sempat dia menjauhkan wajahnya, Jihoon terlebih dulu membuka matanya.

” Ji..sorry-”

Perkataan Yoshi terbungkam saat Jihoon tiba-tiba mencium bibirnya, untuk sesaat Yoshi terkejut dengan tindakan Jihoon namun detik kemudian dia ikut menggerakan bibirnya memangut dalam plum yang dulu pernah menjadi candunya.

Ciuman mereka terlepas, Jihoon mengatur nafasnya..dia mendorong tubuh Yoshi pelan untuk menjauh darinya “ Ji..”

” Makasih udah nganterin gue pulang..” Jihoon memotong perkataan Yoshi kemudian dia beranjak pergi keluar dari dalam mobil dan berlalu pergi masuk kedalam gedung apartement tempat dirinya tinggal..

” Lo udah gila Yoshi!! Sialan! Jihoon pasti ngejauh dari lo setelah ini!!” Yoshi memaki dirinya sendiri..

Mungkin setelah ini Jihoon akan menjauh lagi darinya karena tindakannya yang lancang pada lelaki manis itu..

Yoshi mendecak, kemudian dia menyalakan mesin mobilnya dan berlalu pergi dari sana

Sementara itu Jihoon menangis sendirian dilorong apartement yang sepi..

  • secret -

🦋

” Anjing dingin banget!” Pekik Jaehyuk yang langsung dihadiahi pelototan tajam dari Asahi, si manis itu memang tidak suka mendengar Jaehyuk berbicara kasar didepannya.

” Hehehe dingin yang..” Jaehyuk memeluk tubuh kecil Asahi dari belakang, berusaha menghangatkan diri dengan memeluk sang kekasih.

” Kamarnya atur sendiri aja, yang pasti gue tidur sama Jihoon.” Ucap Yoonbin

” Ih enggak, aku mau tidur sama Junkyu sama Asahi.” Tolak Jihoon

” Kok gitu yang..”

” Jihoon tau lo mau nyari kesempatan makannya dia gak mau tidur sekamar sama lo.” Sahut Jeno, lelaki hidung bangir itu nampak murung sedari tadi karena Jaemin sang kekasih tidak bisa ikut liburan bersama.

” Pokoknya aku tidur sama Junkyu sama Asahi.” Jihoon menarik lengan Junkyu dan Asahi untuk pergi menuju kamar mereka.

” Yang..” Yoonbin memanggil Jihoon namun si manis menulikan pendengarannya.

” Yaudah sih, lo tinggal culik Jihoon aja malem-malem kalo lo pengen enak-enak.” Ucap Sunwoo

” Yoshi bilang dia bakalan nyusul nanti.” Sahut Hyunjin setelah dia mendapatkan pesan dari Yoshi.

” Nyebat dulu lah bre..” Jaehyuk menyalakan sebatang rokok dan kemudian menyesapnya.

” Kemarin gue abis nemuin si bangsat yang suka ngikutin Asahi.” Ucap Jaehyuk membuat yang lain yang sedari tadi asik dengan dunia masing-masing menoleh kearahnya.

” Serius ? Jadi siapa orangnya ?” Tanya Sunwoo yang paling penasaran diantara mereka.

” Anak FH, namanya Bian.” Jawab Jaehyuk

” Terua lo apain tu orang ?” Tanya Yoonbin

” Gak gue apa-apain kasian cowok cupu, gue ancem pake omongan aja udah kaya mau ngompol dicelana.” Jawab Jaehyuk diikuti tawa dari yang lainnya.

” Terus itu yang katanya naksir si Jihoon dari lama lo tau orangnya Bin ?” Tanya Jeno

” Enggak, Jihoon nyuruh gue buat gak cari tau orangnya. Lagian itu orang gak ganggu Jihoon juga..” Ucap Yoonbin seraya mencari sesuatu dari dalam tasnya.

” Ck Jihoon..” Yoonbin mendecak

” Napa lo ?” Tanya Hyunjin

” Ini pasti ulah Jihoon, gue udah masukin bir tapi sekarang malah gak ada ditas.”

” Yaelah kirain apa, gue bawa dimobil kalem aja.” Sahut Jaehyuk

Yoonbin mengacungkan jempolnya, dia mungkin harus sembunyi-sembunyi dari Jihoon nanti jika dia ingin menegak sekaleng atau dua kaleng bir.

•••

” Gue juga bilang apa, ini liburan bakal jadi kaya bulan madu.” Decak Sunwoo, dia kesal sekaligus iri melihat kedua temannya Yoonbin dan Jaehyuk yang sedari tadi terus menabur kemesraan bersama kekasih manis mereka.

” Hehehe maaf kan dingin disini, jadi maunya dipeluk terus.” Ucap Jihoon dengan wajah yang memerah karena malu.

” Sirik aja dia mah yang..” sahut Yoonbin

” Terus gue jadi babu gitu disini, bikinin barbeque buat lo pada.” Decak Sunwoo

” Gak ikhlas amat lo bre.” Sahut Jaehyuk

” Udah lo duduk aja sana, biar gue yang masak.” Ucap Yoshi kemudian mengambil alih pekerjaan Sunwoo.

” Lo emang yang paling baik.” Sunwoo tersenyum senang lalu duduk disamping Hyunjin yang sedari tadi sibuk mencari perhatian dari Junkyu.

” Kyu temen gue naksir berat sama lo, si Hyunjin gak jelek-jelek amat kok.” Ucap Sunwoo pada Junkyu

” Enggak, udah sana ih jauh-jauh.” Junkyu mendorong tubuh Hyunjin agar sedikit menjauh darinya.

” Galak banget beb, hehehe tapi gak papa gue suka yang galak-galak.” Hyunjin tersenyum lebar

” Eh kalian bukannya satu SMA ya ? Lo Yos sama Jihoon Junkyu ?” Tanya Jeno, Yoshi menganggukan kepalanya.

” Iya kita satu SMA.” Jawab Yoshi

” SMA lo bertiga muridnya pada bening semua apa gimana ?” Tanya Sunwoo

” Biasa aja..” Yoshi kembali menjawab seraya menyimpan daging yang sudah dia panggang diatas meja kemudian langsung diserbu teman-temannya.

” Lo gak makan ji ?” Yoshi bertanya pada Jihoon yang tidak ikut bergabung untuk makan.

” Lagi diet..”

” Badan udah kaya lidi gitu masih diet, jangan kurus-kurus ji entar kasian si Yoonbin gak bisa megang apa-apa.” Ucap Hyunjin yang dihadiahi umpatan dan lemparan kaleng cola kosong dari Jihoon.

” Ji lo sama Yoshi pernah pacaran kan waktu SMA ?”

Mereka yang ada disana mendadak diam setelah Asahi membuka suaranya. Terlebih Jihoon, wajah lelaki manis itu terlihat tegang kemudian ekor matanya melirik kearah Yoonbin.

” Serius yang ? Yoshi sama Jihoon pernah pacaran ?” Jaehyuk adalah orang yang pertama kali merespon.

” Katanya gitu, tapi mereka putus karena Yoshi harus ke Jepang.” Jawab Asahi tanpa merasakan aura yang menegang disana.

” Ah iya kita pernah pacaran dulu..” Sahut Yoshi

” Demi apa ? Ko lo gak pernah cerita sih anjir!” Ucap Sunwoo

” Yaelah gue sama Jihoon kan cuman cerita masa lalu, gak harus diungkit lagi.” Ucap Yoshi, dia melirik sekilas kearah Jihoon yang nampak masih diam begitupula dengan Yoonbin.

” Lo udah move on belum ? Mantan pacar yang belum bisa lo lupain itu Jihoon kan ?” Tanya Asahi, Jihoon mendongkak kemudian menatap kearah Asahi.

” Wadidaw, dramanya bos. Hati-hati Bin lo ditikung si Yoshi.” Ujar Hyunjin yang lain ikut mengompori tanpa sadar jika salah satu diantara mereka wajahnya sudah mengeras dengan tangan yang mengepal kuat.

” Gak lah anjing! Lo pikir gue apaan ? Gue masih waras ya!” Yoshi sedikit emosi, karena celetukan Hyunjin membuat suasana disana semakin tegang.

” Gue masuk dulu.” Yoonbin beranjak dari duduknya, kemudian dia melenggang pergi dari sana.

” Yah dia marah ? Kenapa lo ngomporin sih anjir!” Jeno menoyor kepala Hyunjin

” Kenapa gue yang salah ?” Hyunjin mendengus merasa tidak terima disalahkan, padahal yang memulai percakapan dan membuat suasan menjadi tegang adalah Asahi.

” Gue sama Yoshi cuman cerita masa lalu, gak ada yang perlu dibahas lagi..” Jihoon ikut beranjak pergi untuk menyusul Yoonbin yang mungkin sudah marah padanya.

Suasana menjadi serba salah, Hyunjin ikut merasa bersalah. Dan Junkyu yang diam-diam menatap kearah Asahi, sementara si empu yang ditatap terlihat biasa saja tanpa merasa bersalah sedikitpun.

•••

” Yang..” Jihoon menghampiri Yoonbin yang tengah menyandar dibalkon villa. Yoonbin hanya melirik kearah Jihoon seraya menyesap batang nikotin ditangannya.

” Kamu marah ?” Tanya Jihoon

” Marah ? Buat apa ?” Tanya Yoonbin

” Tentang Yoshi, aku sama Yoshi gak ada hubungan apa-apa. Kita cuman cerita masa lalu aja yang..”

” Emang aku pernah bilang sama kamu kalo kamu sama Yoshi ada hubungan spesial ? Ya kali kalian cuman pernah pacaran kenapa kamu harus sepanik itu ji ?”

Jihoon menggigit bibirnya, Yoonbin tersenyum miring. “ Sini..” Jihoon berjalan mendekat, Yoonbin mematikan batang nikotinnya dia mengangkat tubuh Jihoon dan mendudukannya diatas meja.

” Maaf..” lirih Jihoon

Yoonbin mengangkat tangannya untuk menyentuh wajah manis sang kekasih.

” Kamu cuman punya aku kan ji ?”

Jihoon menganggukan kepalanya “ Iya Jihoon cuman milik Yoonbin..”

Yoonbin tersenyum “ Good boy, kamu harus inget ji kalo kamu cuman punya aku. Gak ada yang bisa ambil kamu dari aku, kamu ngerti kan yang ?”

Jihoon lagi-lagi mengangguk

” Pokoknya Jihoon cuman cinta sama Yoonbin, Jihoon sayangnya cuman sama Yoonbin doang.” Jihoon mengalungkan tangannya dileher jenjang sang kekasih

” Kiss me baby..”

Jihoon tersenyum manis kemudian mendaratkan ciuman manis dibibir sang kekasih. “ Kamu tidur sama aku malam ini..” ucap Yoonbin, Jihoon hanya mengangguk.

••••

Jihoon terbangun saat jam menunjukan pukul 3 pagi, tenggorokannya terasa kering setelah beberapa jam yang lalu dia tak berhenti menyebut nama kekasihnya ketika mereka saling berbagi kehangatan satu sama lain. Beruntung kamar Yoonbin letaknya jauh dari kamar yang lainnya sehingga Jihoon tidak perlu takut jika suara percintaannya dengan Yoonbin akan terdengar oleh yang lain. Jihoon meraih mantel tidurnya, dia beranjak pergi keluar dari kamar menuju dapur, dia butuh segelas atau dua gelas air untuk membasahi tenggorokannya yang kering.

” Ngapain ji ?” Jihoon hampir menjatuhkan gelas ditangannya saat mendengar suara seseorang, dengan jantung berdegub dia membalikan badannya kemudian menghela nafas lega.

” Gue kirain hantu..” cicit Jihoon, Yoshi tertawa kecil.

” Kenapa lo belum tidur ?” Tanya Yoshi

” Udah kok cuman haus, jadi mau minum. Lo sendiri kenapa belum tidur ?”

” Kebangun, dan sama haus juga.” Jawab Yoshi kemudian mengisi gelas kosong dengan air dan memberikannya pada Jihoon.

” Thanks..” Jihoon meneguk airnya sampai habis.

” Haus banget ?”

” Hehehe iya..”

” By the way, sorry ya masalah tadi..”

” Lo gak salah kok, cuman Si hyunjinnya aja yang ceplas ceplos.”

” Yoonbin marah ?”

Jihoon menggeleng “ Enggak, dia juga ngerti kok kalo kita kan cuman mantanan.”

” Bagus deh, nanti biar gue juga mau ngomong sama Yoonbin.”

Jihoon mengangguk “ Yaudah gue balik ke kamar..” Jihoon meletakan gelas yang sudah kosong diatas meja, kemudian melenggang pergi.

” Ah iya..” Jihoon tiba-tiba menghentikan langkahnya, dan berbalik untuk menatap Yoshi.

” Kenapa ji ?”

” Sukses buat lusa, gue yakin lo pasti menang. Gue juga pasti milih lo..” Jihoon tersenyum hangat lalu berlari untuk segera pergi dari sana.

Yoshi tertawa kecil “ Thank you Ji...” gumamnya..

•••

” Lagi ngapain ?” Junkyu tersentak, dia kemudian membalikan badannya menatap Yoonbin yang berdiri diambang pintu dapur.

” Kaget..”

” Ini baru jam lima pagi, tapi lo udah sibuk didapur kaya kucing lagi nyuri makanan.” Ucap Yoonbin seraya berjalan menghampiri Junkyu.

” Gue laper mau bikin roti bakar.”

” Oh..” Yoonbin mengangguk lalu mengisi gelas kosong yang dia ambil dengan air.

” Bin..”

” Ya ?”

” Bisa tolong bukain gak ? Dari tadi gue gak bisa bukanya.” Junkyu memberikan toples selai yang sedari tadi dia coba untuk dia buka kepada Yoonbin.

” Masa gini aja gak bisa.” Yoonbin membuka tutup toples selai dengan itu dengan mudah.

” Masih pagi jadi lemes..” Junkyu tertawa kecil

” Bin, lo laper gak ? Kalo mau gue buatin satu buat lo ?” Tawar Junkyu

” Boleh..”

Junkyu kembali berkutat dengan perlatan dapur, sementara Yoonbin mendudukan diri dikursi meja makan dan memperhatikan gerak gerik Junkyu

” Lo bisa masak juga ?”

” Kenapa lo masih disini ?” Junkyu bertanya dengan mata yang membulat lucu

” Emang kenapa “

” Ya lo tunggu didalem aja..”

” Gue gak boleh liat lo masak ?”

” Bukan gitu, gue gugup aja..”

Yoonbin tertawa kecil “ Kenapa harus gugup ? Lo lagi gak ikutan acara master chef dan gue bukan chef Juna.”

” Ah iya juga..” Junkyu menggaruk tengkuknya, lalu kembali melanjutkan kegiatannya. Dan Junkyu berdoa agar roti bakar buatannya tidak gagal, karena sejujurnya Junkyu tidak pandai dalam urusan dapur.

” Maaf kalo rasanya gak sesuai ekspetasi, gue gak jago masak kaya Jihoon.”

Junkyu memberikan sepotong roti bakar buatannya untuk Yoonbin. “ Gak papa, mungkin gue bakal sakit perut doang.”

” Masakan gue gak separah itu kali sampe bikin sakit perut!” Sungut Junkyu, Yoonbin tertawa kemudian melahap roti bakar miliknya.

” Not bad, kaya roti bakar biasa rasanya.” Ucap Yoonbin

” Baguslah, seenggaknya itu roti gak gosong.” Junkyu ikut melahap roti bakar miliknya. Mereka lalu larut dengan kegiatan masing-masing dan sesekali mereka melemparkan obrolan untuk mencairkan suasana. Bahkan Junkyu sesekali tertawa mendengar lelucon dari Yoonbin..

” Lo ternyata gak sedingin yang orang lain bilang..”

” Jangan nilai orang dari covernya aja, gue aslinya bobrok.” Ucap Yoonbin

” Pantes Jihoon betah sama lo, soalnya kalian satu frekuensi.”

” Gitu ya ?”

Junkyu menganggukan kepalanya, dalam hatinya dia ingin waktu berhenti saja agar dia bisa lebih lama bersama Yoonbin disana. Katakan saja Junkyu sudah gila, tapi dia benar-benar menyukai Yoonbin bahkan perasaannya tak pernah memudar meskipun dia tahu jika Yoonbin tidak akan bisa dia miliki.

” Lo dulu pas pertama kali kita ketemu, lo takut juga kan sama gue ?”

” Enggak, siapa bilang ?”

” Jihoon, lo bilang sama dia kalo gue nyeremin.”

” Lo emang nyeremin kaya preman.”

” Kalo sekarang gimana ?”

” Masih nyeremin sih, tapi gak seserem dulu.” Jawab Junkyu, Yoonbin mendengus sebal.

” Lo harus kenal gue lebih jauh, dan lo pasti bakal buang jauh-jauh kata nyeremin dari diri gue..”

” Ng ?”

” Lo temen Jihoon, berarti lo temen gue juga kyu..”

” Ah iya hehe..” Junkyu tersenyum tipis

” Yang..” Yoonbin menoleh keambang pintu dapur, dia tersenyum mendapati sang kekasih disana. Jihoon mendekat kemudian duduk disamping Yoonbin

” Udah mandi yang ? Wangi banget..” Yoonbin mencium aroma shampo yang menguar dari surai halus Jihoon.

” Kamu mandi gih, kita kan mau pergi.”

Yoonbin mengangguk lalu beranjak pergi untuk segera membersihkan diri. “ Ji, lo mau sarapan ? Biar gue buatin rori bakar juga..”

” Gak usah gue belum laper.” Jawab Jihoon

” Oh okey...”

Jihoon diam, dia memperhatikan Junkyu yang sibuk dengan sarapan paginya. Ada beberapa pertanyaan yang sebenarnya ingin Jihoon tanyakan pada sahabatnya itu, tentang sejak kapan Junkyu seakran itu dengan Yoonbin. Ya, Jihoon sudah berada disana sedari tadi menyimak obrolan Junkyu dan Yoonbin.. Jihoon tidak tahu, jika Junkyu bisa seterbuka itu pada Yoonbin. Padahal pertama kali Jihoon mengenalkan Yoonbin padanya, Junkyu begitu enggan mengenal kekasihnya itu..

” Gue juga mau mandi dulu ji..” Junkyu membereskan bekas sarapan paginya kemudian beranjak pergi meninggalkan Jihoon disana sendiri.

” Sejak kapan Junkyu sama Yoonbin akrab ?” Jihoon menoleh menatap Asahi yang baru saja datang. Jihoon mendecak, dia masih kesal dengan Asahi setelah lelaki itu membocorkan rahasia tentang dia dan Yoshi.

” Sa, semalam lo sengaja ngomong tentang gue sama Yoshi sama yang lain ?” Tanya Jihoon

” Gue keceplosan ji, gue gak maksud bocorin rahasia lo..ngapain juga gue sengaja bilang.” Jawab Asahi

” Lagian kenapa sih ? Lo kayaknya takut banget kalo yang lain tau lo pernah pacaran sama Yoshi ?” Tanya Asahi begitu penasaran

” Gue gak mau hubungan pertemanan Yoshi sama Yoonbin jadi canggung.” Jawab Jihoon

” Santai aja kali ji, Yoonbin sama Yoshi gak akan canggung satu sama lain. Lagian lo juga udah move on kan dari Yoshi ? Yaudah apa yang perlu lo khawatirin lagi ? Kecuali kalo emang lo belum move on..” ucap Asahi

Jihoon mendesah, dia beranjak dari kursi dan melenggang pergi.

” Munafik banget jadi orang..” Asahi bergumam dengan mata yang tak lepas memperhatikan punggung Jihoon yang perlahan menjauh dari pandangan matanya..

  • Menjaga perasaan -

🦋

” Kak Minho! “

Junkyu memanggil bawahan sang Ayah yang tengah sibuk dengan walkie talkie ditangannya.

” Junkyu, ngapain kamu disini ?” Minho bertanya seraya berjalan menghampiri anak dari Atasannya itu.

” Mau ketemu sama Papih, disuruh Mamih buat ngasih makanan katanya Papih hari ini lembur.” Jawab Junkyu

Minho tersenyum lalu dia membawa Junkyu untuk masuk kedalam kantor pusat kepolisian. Junkyu tersenyum ramah kepada semua anggota polisi yang berpapasan dengannya, dulu Junkyu bercita-cita ingin menjadi seorang polisi seperti Ayahnya tetapi fisiknya tidak mendukung dirinya. Sehingga Junkyu memutusakan ingin menekuni dunia medis seperti sang Ibu.

” Papih kamu lagi ada tamu, kamu duduk dulu aja.” Junkyu mengangguk dia mendudukan diri dikursi dekat meja kerja Minho lalu matanya mengedar menatap setiap penjuru kantor polisi tempat sang Ayah bekerja.

” Pak saya gak salah! Bocah ini yang salah! Dia udah nabrak mobil saya terus mukulin saya!” Fokus Junkyu kini beralih pada seorang lelaki berumur yang tengah berdebat dengan seorang anggota polisi, lalu detik berikutnya obsidannya membulat menatap sosok yang sangat dia kenal disana.

” Yoonbin ?” Junkyu berucap pelan

Junkyu sedikit terkejut dengan kehadiran Yoonbin disana, terlebih dengan kondisi lelaki itu saat ini. Yoonbin nampak sangat berantakan, dan beberapa luka lebam terlihat menghiasi wajah tampannya.

” Kenapa kyu ?” Minho bertanya

” Itu temen aku..” jawab Junkyu, Minho ikut memandang kemana mata Junkyu memandang.

” Samperin gih, tanyain dia kenapa..” ucap Minho Junkyu mengangguk, dia menyimpan kotak makanan yang dibawa diatas meja Minho lalu melanglah menghampiri Yoonbin yang tengah diam melamun.

” Bin..”

Yoonbin yang semula fokus pada layar ponselnya mendongkak, matanya terlihat membulat terkejut mendapati Junkyu tengah berdiri dihadapannya. Kemudian keningnya berkerut bingung penuh tanya..

” Ngapain lo disini ?” Tanya Yoonbin

” Ketemu Papih..”

” Papih ?”

Junkyu menggaruk tengkuknya “ Papih gue polisi..” jawab Junkyu

” Ah gitu..” Yoonbin mengangguk mengerti

” Lo sendiri kenapa bisa disini ?” Kali ini Junkyu bertanya kepada Yoonbin

” Ada masalah kecil, tapi udah beres cuman mobil gue disita dulu sama polisi.” Jawab Yoonbin

” Terus kenapa wajah lo bisa luka gitu ?”

Yoonbin menyentuh pelipisnya kemudian dia meringis merasakan rasa sakit akibat luka pukulan yang dia terima dari seorang lelaki asing yang sempat berdebat dan saling memukul dengannya tadi. Semuanya berawal dari Yoonbin yang tidak sengaja menabrak sebuah mobil dipinggir jalan, si pemilik mobil yang tidak terima langsung memukul Yoonbin begitu saja padahal Yoonbin sudah meminta maaf. Yoonbin yang pada dasarnya sedikit tempramen tidak terima dengan pukulan itu dan balik balas memukul lelaki asing itu. Dan adu jotos keduanya kini harus berakhir di kantor polisi.

” Tunggu Bin, lo duduk dulu.” Junkyu beranjak pergi dari sana tak berapa lama dia kembali dengan sebuah kotak P3K ditangannya.

” Duduk bin, luka lo harus diobatin dulu kalo dibiarin bisa infeksi.” Yoonbin menurut, dia mendudukan dirinya dan membiarkan Junkyu dengan telaten mengobati luka-luka diwajahnya.

” Kalo Jihoon liat lo gini dia bakalan ngamuk.” Ucap Junkyu

” Gue berantem sama dia..”

” Gue tau, dia tadi cerita. Masalah Kak Seunghun yah ?” Tanya Junkyu

” Itu salah satunya, Jihoon emang deket sama si Seunghun ?” Tanya Yoonbin

” Dulu iya, tapi sekarang enggak karena Jihoon udah punya lo.” Jawab Junkyu

” Tapi mereka keliatan deket banget.”

” Lo cuman kemakan omongan orang aja..” Junkyu membereskan kotak P3Knya setelah selesai mengobati luka-luka lebam diwajah Yoonbin.

” Udah beres bin, lo pulang gih kan semuanya udah beres.” Ucap Junkyu

” Gue nunggu jemputan dulu.”

” Yaudah kalo gitu, gue nemuin Papih gue dulu.” Junkyu beranjak dari tempat duduknya.

” Thanks kyu..”

Junkyu tersenyum manis “ Sama-sama bin, dijaga tuh wajah jangan sampai luka lagi.” Ucap Junkyu

Yoonbin tersenyum seraya menganggukan kepalanya. “ Yaudah gue pergi dulu.” Junkyu melenggang pergi meninggalkan Yoonbin disana..

•••

” Junkyu pergi sama siapa mih ?” Jihoon bertanya seraya melahap puding kesukaannya, puding yang dibuat langsung oleh Jisoo Ibu dari sahabatnya itu.

” Supir, Junkyu mana berani pergi malem-malem sendiri.” Jawab Jisoo seraya memberikan beberapa makanan yang dia buat untuk Jihoon. Bibirnya tersenyum melihat bagaiman Jihoon begitu lahap memakan semua makanannya.

” Lahap banget makannya..” Jisoo mencubit pipi Jihoon karena gemas dengan pipi gembul yang bergoyang-goyang saat Jihoon mengunyah makannya.

” Kangen makanan buatan Mamih hehehe..”

Jihoon begitu senang dengan semua makanan yang dibuat Jisoo, perempuan itu sangat pandai dalam urusan dapur dan mengingatkannya pada mendiang sang Ibu. Jihoon mendesah kecil, dia begitu merindukan sosok mendiang Ibunya yang sudah meninggalkannya sejak dia berumur 10 Tahun..

Jihoon iri kepada sahabatnya sendiri, Junkyu. Junkyu pintar, dia memiliki hubungan yang begitu baik dengan kedua orangtuanya.

” Kata Junkyu kamu udah punya pacar..”

Jihoon membuyarkan lamunannya lalu menatap Jisoo.

” Mamih mau tau dong pacar kamu yang mana, lain kali ajak pacarnya main kesini.”

Jihoon tersenyum manis, dia membuka kunci ponselnya lalu memperlihatkan sosok sang kekasih pada Jisoo.

” Ini Mih, namanya Yoonbin pacar Jihoon yang paling ganteng. Lain kali Jihoon bakal aja pacar Jihoon main kesini..” Jihoon tersenyum senang, dia memperkenalkan Yoonbin pada Jisoo dan melupakan jika hubungan dirinya dengan sang kekasih sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.

” Kok Mamih kaya pernah liat yah..” dahi Jisoo sedikit berkerut

” Dimana Mih ?”

Jisoo terdiam sejenak “ Ah Mamih inget, waktu itu Junkyu pernah pulang sama pacar kamu iya.”

Gerakan tangan Jihoon yang hendak kembali melahap pudingnya terhenti..

Junkyu pernah pulang bersama Yoonbin ?

” Jadi Yoonbin itu pacar kamu ? Mamih kirain pacar Junkyu. Duh maafin yah Mamih gak tau, Junkyu gak bilang sih kalo Yoonbin itu pacar kamu.”

” Bilangin sama pacar kamu Ji, makasih udah nganterin anak Mamih pulang waktu itu dan bantuin Junkyu ngangkat belanjaanya.” Lanjut Jisoo

Jihoon tersenyum kecil “ Iya Mih nanti Jihoon bilangin sama Yoonbin.”

” Kalo Junkyu gimana ji ? Dia udah punya pacar belum ? Atau gebetan gitu dikampus ?” Tanya Jisoo begitu sangat penasaran dengan kehidupan percintaan sang anak.

” Junkyu belum punya pacar Mih, tapi Junkyu pernah bilang kalo dia lagi suka sama orang.”

” Siapa ?” Jisoo semakin penasaran

” Gak tau Mih, Junkyu gak mau jujur. Tapi Jihoon bakal cari tau semuanya, nanti kalo Jihoon udah tau siapa orang yang disukain Junkyu Jihoon bakal bilang ke Mamih.”

” Ayo kita kerjasama.”

Kemudian keduanya tertawa kecil setelah sepakat merencanakan sesuatu untuk membongkar siapa orang yang disukai oleh Junkyu.

•••

” Manyun terus dari tadi.” Junkyu baru saja kembali setelah membawa dua gelas susu hangat untuk dia dan Jihoon.

” Yoonbin gak ada hubungin gue, dia beneran marah banget gue harus gimana..” Jihoon merengek

” Ya lo yang harus minta maaf duluan, lo kan yang salah sama dia.”

” Ih gak mau, biasanya Yoonbin yang minta maaf duluan sama gue.”

” Ji, buang deh gengsi lo. Sekali-kali lo yang harus ngalah sama Yoonbin. Jangan hanya karena Yoonbin bucin banget sama lo, bukan berarti lo bisa seenaknya.” Ujar Junkyu

Jihoon menundukan kepalanya, bibirnya semakin mengerucut sebal.

” Lagian kan ini kesalahan lo dari awal, coba kalo jujur mungkin Yoonbin gak akan semarah ini.” Junkyu melanjutkan perkataannya

” Iya, gue yang salah..”

” Lo udah move on kan Ji dari Yoshi ?”

Jihoon mendongkak untuk menatap Junkyu “ Lo udah move on kan Ji ?”

” Menurut lo ?”

” Ji jangan bilang lo belum move on dari Yoshi ?”

” Gue gak tau..”

Junkyu mendesah kasar “ Move on ji, lo sama Yoshi cuman cerita masa lalu. Sekarang lo udah ada Yoonbin, jangan sampai kehadiran Yoshi ngebuat perasaan lo buat Yoonbin berkurang.” Ucap Junkyu, sedikit menohok hati Jihoon.

” Jangan karena lo mudah ngedapetin apa yang lo mau dan lo bisa seenaknya mainin perasaan mereka.” Ucapan Junkyu membuat Jihoon kembali menatapnya.

” Jaga perasaan Yoonbin ji, jangan buat dia kecewa sama lo. Lo beruntung bisa dapetin dia..”

” Lo beruntung ji, dan gue iri karena Yoonbin milih lo sejak awal. Sementara gue cuman menjaga perasaan gue buat Yoonbin..” Junkyu melanjutkan perkataannya dalam hati..

  • Ribut -

🦋

Jihoon sudah menunggu Yoonbin disana sejak setengah jam yang lalu, namun kekasihnya itu tak kunjung datang untuk segera menjemputnya. Berulang kali dia melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya, berulang kali juga dia menghela nafasnya.

” Lama banget sih..” Jihoon meruntuk, Yoonbin tidak mungkin lupa untuk menjemputnya kan ? Karena tak mau menunggu terlalu lama, Jihoon memutuskan untuk pergi ke gedung Teknik dan menemui Yoonbin yang mungkin saja memang lupa pada dirinya. Namun baru dua langkah dia berjalan seseorang telah lebih dulu memanggilnya dan membuat Jihoon diam ditempat.

” Iya Kak ?” Jihoon bertanya pada lelaki tinggi yang tengah tersenyum padanya, dia Seunghun Kakak tingkatnya sekaligus asisten labnya.

” Buku jurnal kamu ketinggalan.” Seunghun memberikan buku ditangannya pada Jihoon.

” Makasih Kak..” Jihoon tersenyum kecil

” Mau pulang ya ? “

Jihoon menganggukan kepalanya, dia sedikit menunduk kala beberapa terlihat memperharikan dirinya bersama Seunghun. Jujur saja, Jihoon sedikit tak nyaman berada di dekat Kakak tingkatnya itu. Bukan, bukan berarti Jihoon tak menyukai Seunghun hanya saja beberapa gosip tak sedap sering sekali Jihoon dengar. Tentang dirinya dan juga Seunghun. Jihoon tahu, sangat tahu jika Seunghun menyukainya bahkan lelaki itu sempat menyatakan perasaannya pada Jihoon namun tentu saja Jihoon menolaknya. Jihoon pikir setelah dia menolak Seunghun, lelaki itu akan menjauh darinya namun ternyata tidak. Dan itu membuat Jihoon sedikit tak nyaman. Tentu saja alasannya karena dia tak mau orang lain salah paham terutama dengan Yoonbin. Jihoon tidak mau kekasihnya itu salah paham pada dirinya..

” Pacar kamu mana ?”

” Hah ?” Jihoon mendongkak untuk menatap Seunghun dengan wajah bingungnya

” Kebisaan, kamu suka melamun. Pacar kamu mana ? Biasanya dia suka nongkrong dilobi FK buat nunggu kamu.”

” Masih ada kelas, aku baru mau pergi kesana.”

” Mau aku anterin ?”

” Gak usah kak, aku sendiri aja.”

” Gak perlu kesana, pacar kamu udah dateng tuh.” Seunghun menunjuk Yoonbin yang tengah berjalan untuk menghampiri Jihoon dengan gerakan matanya.

Jihoon membalikan badannya, lalu dia tersenyum kecil. “ Yang..”

” Lagi ngapain kamu ?” Yoonbin bertanya, senyuman Jihoon seketika luntur saat mendengar nada dingin dibalik pertanyaan kekasihnya itu.

” Kak Seunghun ngasih buku jurnal aku yang ketinggalan di lab.” Jawab Jihoon

Yoonbin mengangguk kemudian matanya tajamnya beralih untuk menatap Seunghun.

” Belum nyerah juga lo ternyata, gue udah bilang berapa kali sama lo ? Jangan deketin Jihoon lagi, dia punya gue!” Ujar Yoonbin

” Bin..” Jihoon meraih lengan Yoonbin. Sementara Seunghun tersenyum tipis.

” Posesif banget lo, heran gue kenapa Jihoon bisa tahan sama cowok kaya lo.”

” Bin. Ayo pulang.” Jihoon menahan Yoonbin saat kekasihnya itu hendak meringsut maju untuk memberikan Seunghun satu bogeman mentah.

Yoonbin mendecak dia menatap Jihoon yang tengah menunduk. Tanpa mau berlama-lama berada disana, Yoonbin beranjak pergi, menarik lengan Jihoon untuk ikut pergi bersamanya.

” Bin sakit..” Jihoon meringis, cengkraman tangan Yoonbin benar-benar sangat kuat.

” Masuk.”

Jihoon masuk kedalam mobil milik Yoonbin, dia terus meringis kecil tangannya terlihat memerah. Hati Jihoon berdenyut sakit, Yoonbin tak pernah sekasar ini padanya.

” Ngapain kamu ngobrol sama cowok bajingan itu ?”

” Yoonbin! Dia kakak tingkat kamu!” Sentak Jihoon

” Kamu tau dia suka sama kamu tapi kamu masih deket sama dia ? Jadi gosip itu bener ya kalo kamu emang deket sama dia ?”

Jihoon menggelengkan kepalanya, tenggorokannya begitu sakit karena menahan tangis sedari tadi.

” Bin kamu lebih percaya omongan orang dibanding aku ?” Tanya Jihoon tak percaya

” Emang kenapa? Bisa jadi omongan orang bener. Bisa jadi kamu emang nutupin sesuatu dari aku ?”

” Yoonbin!” Jihoon menjerit, kali ini si manis tidak bisa untuk tidak menangis.

” Oke kamu mungkin bisa ngelak tentang hubungan kamu sama Seunghun, tapi kamu gak bisa ngelak kalau kamu pernah pacaran sama Yoshi.”

Jantung Jihoon rasanya seperti berhenti berdetak setelah mendengar perkataan Yoonbin.

” Aku bener kan ? Hebat banget kamu ji, berani banget kamu bohong sama aku. Pantes aja, tiap kali aku ajak kamu kumpul bareng anak-anak si Yoshi curi-curi buat merhartiin kamu.” Yoonbin tersenyum miring, dia tidak peduli dengan Jihoon yang tengah menangis disisinya. Lelaki itu terlampau kecewa dengan kenyataan bahwa Jihoon selama ini sudah menutupi sesuatu darinya.

” Bin aku gak maksud bohong..aku sama Yoshi cuman masa lalu. Hal itu gak harus aku ceritain sama kamu.”

” Kamu selalu nuntut aku ji, tapi kamu sendiri gak pernah mau jujur sama aku.”

” Atau emang kamu sendiri belum bisa move on dari mantan kamu itu ? “

Jihoon menegak ludahnya, lidahnya mendadak kelu untuk sekedar menjawab pertanyaan dari Yoonbin.

” Bangsat!” Umpat Yoonbin, dia meremas setir kemudinya.

” Turunin aku bin.”

” Enggak.”

” Turunin aku!” Pekik Jihoon keras, Yoonbin menghentikan laju mobilnya.

” Jangan hubungin aku dulu sebelum emosi kamu reda.” Ucap Jihoon lalu keluar dari mobil milik Yoonbin.

Jihoon berjongkok, dia menekuk lututnya dan menangis kencang saat mobil Yoonbin melaju kencang meninggalkan dirinya sendirian disana..

•••

” Lo mau kue yang mana ?” Tanya Jihoon pada Doyoung, sementara Doyoung hanya mendecak kecil. Anak SMA itu tahu jika sang Kakak tidak dalam keadaan baik, tetapi sang Kakak tetap memaksakan diri membawanya pergi untuk membeli kue ulang tahun untuk dirinya.

” Kak pulang aja, gue gak perlu tiup lilin gue udah dewasa ini.”

” Lo gak ngehargain gue ya ? Gue bolos rapat cuman buat ngerayain ulang tahun lo.” Ucap Jihoon

Doyoung menghela nafasnya, akhirnya dia menurut dan memilih satu kue ulang tahun karena dia tidak mau membuat suasana hati sang Kakak semakin memburuk. Jihoon terlihat tersenyum senang meskipun tatapan matanya terlihat masih sendu, setelah mereka membeli satu kue mereka memutuskan untuk segera pulang ke apartemen milik Jihoon.

” Make a wish, doanya harus yang bener sekalian minta Tuhan buat ngampunin dosa-dosa lo.” Ucap Jihoon diakhiri tawa kecil dibibirnya setelah melihat sang Adik mendengus kesal.

” Kaya yang gak pernah berbuat dosa aja lo.” Ujar Doyoung kemudian melipat tangannya dan berdoa kepada Tuhan, diumurnya yang sekarang sudah menginjak angka 17 Doyoung hanya meminta agar sang Kakak bahagia.

” Lama banget cepetan keburu abis lilinnya.”

Setelah selesai berdoa, Doyoung kemudian meniup lilin ulang tahunnya.

” Happy birthday my lil bro, lo udah dewasa jangan main-main lagi. Pokoknya lo harus lebih berguna dari gue.”

” Kak..”

” Gue belum beli hadiah, jadi hadiahnya nanti nyusul. Sekarang hadiahnya cium dulu.” Jihoon beranjak dari duduknya untuk menghampiri sang adik lalu memberikan kecupan bertubi-tubi diwajah sang Adik.

” Kaya anak kecil aja gue.”

” Lo emang anak kecil dek, hehehe ganteng banget sih adek gue. Cepet cari pacar sana..” Jihoon merapihkan anak rambut Doyoung yang berantakan.

” Males pacaran..”

” Males pacaran tapi lo kemarin ngejar-ngejar Asahi gimana sih.”

” Ya karena gue maunya cuman sama Kak Asahi.”

” Ngimpi lo, udah gue ke kamar dulu mau mandi. Nanti kita makan kuenya bareng okey.” Jihoon beranjak dari tempat duduknya lalu melenggang pergi masuk kedalam kamarnya.

Doyoung memperhartikan punggung kecil sang kakak yang menghilang dibalik pintu kamar, kemudian pemuda yang baru saja berulang tahun itu mendesah kecil..

•••

” Kenapa lo liatin hp terus sih, kuenya malah lo acak-acak gitu.”

” Gue berantem sama Yoonbin.”

” Tau, tanpa lo bilang juga gue tau. Kenapa lagi sih? Perasaan lo sering banget berantem sama si Yoonbin.”

” Yoonbin tau kalo gue pernah pacaran sama Yoshi.”

” Ya terus ? Kan kalian cuman pernah pacaran bukan selingkuh.”

Jihoon menunduk, dia memainkan garpu kecil ditangannya.

” Udah lo putus aja deh sama si Yoonbin, cowok lo itu terlalu over sama lo.”

” Gue sayang banget sama Yoonbin.”

” Terserah deh, tapi kalo dia nyakitin lo Kak sorry gue gak akan diem aja.” Ucap Doyoung Doyoung sangat menyayangi Kakaknya itu, dan Doyoung tidak akan membiarkan siapapun menyakiti Kakaknya. Apalagi jika orang itu Ha Yoonbin, lelaki yang sejak awal tidak Doyoung sukai..

  • Between Us -

🦋

” Bin lo ngapain disini ?”

Yoonbin menoleh menatap Junkyu yang berdiri tak jauh darinya, bibirnya tersenyum tipis. Lelaki itu kemudian mematikan rokok miliknya karena tak mau membuat Junkyu tak nyaman dengan asap rokoknya.

” Ah lagi cari angin, disini enak sepi.” Yoonbin menjawab

” Cari angin kok jauh banget sampe ke gedung FK.”

” Di gedung FT terlalu bising, Lo sendiri ngapain disini ?”

” Mau makan..” Junkyu memperlihatkan kotak bekal miliknya pada Yoonbin hal itu mengundang tawa kecil dari bibir Yoonbin.

” Kaya anak kecil aja.”

Junkyu mencebikan bibirnya, dia ingin mendudukan diri tapi kursi yang selalu dia pakai jika menyendiri dirooftop tengah diduduki oleh Yoonbin.

” Kenapa berdiri terus ? Lo mau makan sambil berdiri ?”

” Itu kursi gue..” Junkyu menunjuk kursi yang diduduki Yoonbin.

” Yaudah sini gue pangku aja.”

” Ngada-ngada!”

Yoonbin tertawa, kemudian dia beranjak dari kursi itu dan mempersilahkan Junkyu untuk duduk.

” Bin lo kalo mau ngerokok gak papa kok, gue gak bakal keganggu sama asapnya.”

” Serius ?”

Junkyu mengangguk lalu membuka kotak bekal miliknya dan mulai melahapnya, sementara Yoonbin kembali menyulut satu batang nikotin untuk dia hisap kembali.

” Bin lo mau makan ?”

” Gak usah, kasian lo kalo harus berbagi sama gue. Lo keliatan lapar banget..”

” Ah hehe keliatan ya, gue dari pagi emang belum makan apapun.” Junkyu tertawa kecil

” Sesibuk apa sih anak Farmasi sampe lupa makan dari pagi ?”

” Gak sibuk, gue cuman males makan aja.”

Yoonbin mengangguk.. Keduanya lalu terjebak dalam suasana hening. Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing Junkyu dengan kotak bekalnya, dan Yoonbin dengan batang rokoknya.

” Menurut lo gue pantes gak buat Jihoon ?”

” Hah ?” Junkyu mendongkak untuk menatap Yoonbin.

” Gue yang berandalan ini cocok gak sama anak baik-baik kaya Jihoon ?”

” Kalian cocok kok, kalian pasangan paling serasi dikampus.” Junkyu menggigit bibirnya

” Banyak banget yang ngincer Jihoon, kadang gue insecure sendiri liat orang-orang yang suka sama Jihoon. Mereka dua kali lipat jauh lebih baik dari gue, Jihoon dari dulu emang populer ya ?”

Junkyu mengangguk “ Dari SMA Jihoon udah jadi inceran banyak orang, mereka rata-rata suka sama sifat Jihoon. Jihoon juga cantik, dia pinter ngerawat diri dari dulu.”

” Jihoon pernah pacaran sebelumnya ?” Tanya Yoonbin, Jihoon pasti pernah berpacarankan ? Tidak mungkin orang populer seperti Jihoon sama sekali belum pernah berpacaran..

” Cuman sekali, sama Yoshi doang..”

” Yoshi ?”

Junkyu lalu membulatkan matanya setelah sadar apa yang baru saja dia ucapkan..

” Ah enggak itu..” Junkyu mendadak tak bisa berkata apa-apa, apalagi melihat perubahan ekspresi diwajah tampan Yoonbin.

” Lo bisa jelasin sama gue kyu..” ucap Yoonbin dengan nada yang terdengar begitu dingin ditelinga Yoonbin.

Junkyu mendesah kecil “ Jihoon sama Yoshi emang pernah pacaran, dari kelas satu SMA. Pas kelas 2 mereka putus karena Yoshi harus pindah ke Jepang. Abis itu Jihoon gak pacaran sama siapa-siapa lagi..” jelas Junkyu

Yoonbin terlihat tersenyum miring, kemudian dia menyalakan batang rokok ketiganya dan menyesapnya kembali.

” Itu cuman masa lalu kok, jangan dipikirin. Sekarang kan Jihoon udah jadi pacar lo.” Ucap Junkyu, lelaki manis itu begitu tak tenang saat ini. Dia takut setelahnya akan terjadi masalah diantara Jihoon dan Yoonbin.

” Ah thanks you, sekarang gue tahu alasan kenapa Yoshi selalu merhatiin Jihoon tiap kali gue bawa Jihoon buat kumpul bareng anak-anak.”

” Dan sekarang gue tau alasan kenapa Yoshi seolah-olah tau segala apapun tentang Jihoon.” Lanjut Yoonbin dalam hatinya.

” Bin jangan marah sama Jihoon atau sama Yoshi please...”

” Gak kok, lo bener itu cuman masa lalu yang gak harus diungkit lagi. Gue pergi dulu kyu, abisin makannya.” Yoonbin kemudian beranjak pergi dari sana.

” Junkyu tolol!”

•••

” Ji..”

Jihoon menoleh lalu teesenyum pada Yoshi yang berjalan menghampirinya.

” Siapa tau haus..” Yoshi memberikan satu kaleng soda yang dia bawa untuk Jihoon.

” Thanks..”

” Gimana pamerannya ?” Tanya Yoshi

” Keren, skill photograpy lo emang gak boleh diraguin lagi.” Jawab Jihoon

” Thanks..” Yoshi tersenyum

” Kenapa lo gak dateng sama Yoonbin ?” Tanya Yoshi

” Yoonbin lagi ada urusan keluarga katanya, jadi gue pergi sendiri.” Ucap Jihoon, yang sejujurnya dia beralibi. Yoonbin sama sekali tidak tahu jika Jihoon pergi..

” Sebenernya ada satu foto lagi yang gue punya dan gak gue pajang. Foto itu gue ambil sebelum gue balik ke Indo..”

” Gue boleh liat ?”

Yoshi menganggukan kepalanya, dia meminta Jihoon untuk mengikutinya ke sebuah ruangan kecil ditempat itu.

” Gue iseng pergi ke pesisir kota kobe, terus malah nyasar diladang kosong..”

Jihoon mendekati sebuah figura foto, itu adalah potret bunga daisy yang hidup diantara rumput-rumput liar.

” Daisy...?”

” Bunga kesukaan lo, awalnya gue mau kasih ini sebagai hadiah buat lo. Tapi gak jadi..”

” Kenapa ?” Tanya Jihoon dengan mata yang masih memperhatikan potret daisy didepannya.

” Ya karena gue gak punya keberanian buat nyapa lo lagi.” Yoshi menggaruk tengkuknya

” Boleh gue ambil gak ?” Jihoon membalikan badannya untuk menatap Yoshi.

” Ini buat guekan ? Gue suka fotonya, kalo boleh mau gue ambil..” Jihoon melanjutkan perkataannya.

” Ambil aja ji, dari awal itu buat lo..”

” Makasih..” Jihoon tersenyum manis, lalu dia kembali menatap potret Daisy..

” Beautiful like you Ji..”

•••

Jihoon masuk kedalam apartement miliknya, dia menyimpan tote bag yang dibawanya begitu saja diatas lantai lalu berlari kearah Yoonbin dan menerjang kekasihnya itu.

” Yang astaga untung aku gak jatoh.”

” Hehehe kangen..” Jihoon memeluk erat leher jenjang Yoonbin.

” Dasar, abis darimana kamu ?”

” Jalan-jalan..”

” Sendiri ?”

Jihoon menganggukan kepalanya “ Doyoung mana ?”

” Katanya mau pulang kerumah tadi sempet kesini dulu sebentar.“.

” Bagus deh..”

Yoonbin mengangkat tubuh Jihoon dan mendudukan si manis diatas meja pantry. “ Yang..”

” Hmm ?”

” Aku sayang kamu..banget..”

” Kamu kenapa sih yang ? Ada masalah ?” Jihoon mengusap wajah tampan Yoonbin.

” Aku berantem kecil sama Papah, ya biasa masalah nilai dikampus.” Jawab Yoonbin.

” Rasain, abis kamu kaya yang gak niat kuliah.”

” Aku kan niatnya mau nikahin kamu..”

” Mulutnya.” Jihoon menarik bibir Yoonbin

Yoonbin tertawa, dia memeluk pinggang kecil Jihoon lalu memangut bibir si manis dengan lembut. Jihoon meremas lengan Yoonbin saat kekasihnya itu perlahan semakin memperdalam ciumannya.

” Kamu punyaku kan yang ?”

” Iyalah, emang aku punya siapa lagi ?”

” Yang, kamu belum pernah cerita sama aku. Kamu pernah pacaran sebelumnya gak sih ?” Tanya Yoonbin, senyum yang semula mengembang dibibir Jihoon perlahan memudar.

” Gak pernah..”

” Kamu kan populer sejak SMA, masa belum pernah pacaran..” Yoonbin mengangkat tangannya untuk merapihkan anak rambut Jihoon yang berantakan.

” Gak pernah yang, aku pas SMA boro-boro mikirin pacaran. Pas SMA tuh aku maunya main sama temen, terus belajar yang rajin bukan pacaran.” Jawab Jihoon

Yoonbin tersenyum kecil

” Emangnya kamu ? Mantannya banyak!” Jihoon menyentil hidung Yoonbin.

” Tapi sekarangkan aku punya kamu..”

” Kok aku mau sih sama playboy kaya kamu ?”

” Karena kamu cinta aku.”

” Iya deh iya, awas aku mau mandi dulu.” Jihoon beranjak dari tempatnya lalu berjalan masuk kedalam kamar untuk membersihkan diri.

” Kamu bohong sama aku Ji..?” Yoonbin bergumam, lalu matanya menatap paper bag yang tadi Jihoon bawa. Yoonbin membuka paper bag itu, dia mengeluarkan sebuah figura foto dari dalamnya.

” Kamu abis ketemu sama Yoshi ?” Yoonbin tersenyum miring..

  • Jayden-

Yoonbin membaca sebuah nama yang tertulis kecil dipojok bawah potret Daisy didalam figura itu.

Yoonbin jelas sangat tahu, jika Jayden adalah nama lain dari sahabatnya sendiri...

Yoshi..

  • Little brother -

🦋

” Siapa sih! Ganggu aja! Kalo Yoonbin awas aja!” Jihoon menggerutu kesal, acara mari menonton kartunnya harus terganggu oleh suara bel pintu apartementnya.

” Lama banget sih anjir!” Ternyata itu bukan Yoonbin, melainkan adik laki-laki Jihoon, Doyoung.

” Ngapain lo kesini ?” Tanya Jihoon

” Numpang makan.” Sang adik menjawab lalu menerobos masuk begitu saja kedalam apartement Jihoon.

” Lo datang-datang gak sopan banget!” Pekik Jihoon kesal, semakin kesal saat adiknya itu tanpa permisi membuka pinth kulkas miliknya.

” Gak ada makanan ?”

” Minggir lo!” Jihoon menarik lengan Doyoung untuk segera menyingkir dari kulkas lalu menyuruh adiknya itu untuk duduk dikursi meja makan sementara dirinya akan membuat satu porsi omlete untuk sang Adik.

” Penampilan lo kaya gelandangan aja.”

” Emang..”

” Gue diusir dari rumah sama bokap.” Doyoung melanjutkan perkataannya.

” Lo gak akan diusir kalo gak bikin masalah, kali ini apa ?”

” Ketauan balap liar.”

Jihoon mendecak, Doyoung kenapa tidak pernah kapok sama sekali ? Berulang kali adiknya itu mendapatkan masalah entah itu disekolah atau diluar sekolah sehingga membuat sang Ayah murka.

” Gak kapok juga lo ? Kapan lo diusir dari rumah ?”

” Semalem..”

” Terus lo tidur dimana ?” Tanya Jihoon

” Apartement Kak Yoshi.” Jihoon hampir saja melukai jarinya saat Doyoung menyebutkan nama Yoshi. Lelaki manis itu membalikan badannya untuk menatap sang Adik.

” Gue gak sengaja ketemu dia, daripada gue ganggu lo malem-malem yaudah gue nginep aja ditempat dia.” Ujar Doyoung seolah-olah tahu apa yang hendak ditanyakan oleh sang Kakak. Jihoon kembali fokus pada pekerjaanya setelah mendapatkan jawaban dari sang Adik.

” Kak Yoshi kapan pulang dari Jepang ?”

” Udah lama, dia satu kampus sama gue.”

” Serius ?” Mata Doyoung membulat terkejut. Jihoon menganggukan kepalanya.

” Doi makin keren.”

Jihoon mengiyakan apa yang Doyoung katakan, Yoshi terlihat sangat berubah dari terakhir mereka berpacaran.

” Dia ngajak lo balikan ?”

” Maksud lo ?”

” Ah gue lupa lo udah punya si Yoonbin.”

Jihoon mendecak “ Panggil Kak! Sopan dikit!” Pekik Jihoon Doyoung mengerakan bibirnya meledek, dengan mengulang apa yang dikatakan sang Kakak.

” Abisin.” Jihoon memberikan satu porsi nasi goreng buatanya untuk Doyoung lalu ikut duduk dikursi meja makan.

” Lo gak makan ?”

” Diet.”

” Udah krempeng juga ngapain diet..”

” Berisik! Udah lo makan aja.”

Doyoung kemudian mulai melahap nasi goreng buatan Kakaknya itu, lelaki itu benar-benar terlihat sangat kelaparan.

” Ibu tiri lo gak ngasih lo makan apa ?”

” Dia ibu tiri lo juga kalo lo lupa.”

Jihoon mendelik “ Dia baik sama lo ?” Tanya Jihoon

Doyoung mengangguk “ Gak seburuk yang gue pikirin, dia juga sering nanyain kapan lo mau kerumah.”

” Dia doang yang nanya ? Papah enggak ?” Tanya Jihoon lalu tersenyum miris.

” Papah sebenernya juga kangen sama lo, cuman dia terlalu susah buat ungkapin semuanya.”

Doyoung meneguk air minumannya, kemudian dia menghela nafas dan menatap wajah sang Kakak.

” Pulang aja, gimanapun lo harus perbaikin hubungan lo sama Papah.” Ucap Doyoung

Jihoon menundukan kepalanya “ Gue gak mau pulang sebelum Papah sendiri yang minta.”

” Kak..”

•••

Yoonbin menekuk wajahnya, dalam hati dia berulang kali meruntuki adik dari kekasihnya. Karena kehadiran Doyoung dia jadi tidak bisa bebas berpacaran dengan kekasih manisnya. Sementara Jihoon nampak biasa saja, dan asik mengkonsumsi beberapa makanan ringan favoritnya.

” Udah jam sepuluh malem, tidur gih!” Ucap Jihoon memerintah sang Adik untuk segera tidur.

” Gue bukan anak kecil.”

” Iya gue tau! Lo udah mau 17 tahun! Tapi li besok harus sekolah.”

” Gak.” Doyoung terus menolak, dia ingin terus mengawasi Yoonbin. Karena bisa saja lelaki itu berbuat yang tidak-tidak terhadap sang Kakak.

” Tidur Doy, atau gue usir sekarang juga ?” Ancam Jihoon

Doyoung mendecak kemudian mau tak mau dia beranjak dari tempat duduknya, sebelum dia pergi ke kamar dia menyempatkan diri menatap Yoonbin dengan tajam.

” Adek kamu kenapa sih ? Kaya yang gak suka sama aku ?” Tanya Yoonbin setelah Doyoung masuk kedalam kamar.

” Karena dia tahu kalo Kakaknya lagi diincer buaya.” Jawab Jihoon

Yoonbin mendelikan matanya “ Tidur yuk aku ngantuk.” Jihoon membereskan bungkusan snack yang sudah kosong.

” Gak cuddle dulu ?”

” Kamu mau dicekik Doyoung ? Udah sana duluan ke kamar aku mau beresin ini dulu.”

” Mau nunggu kamu aja.”

” Terserah..”

•••

Jihoon terbangun dari tidurnya, bibirnya meringis saat merasakan tubuhnya benar-benar seperti habus terlindas truk. Kemudian dia mengumpati sang Kekasih yang semalam sudah mengingkari janjinya. Janji untuk tidak akan berbuat lebih padanya, namun nyatanya kekasihnya itu malah mengajaknya untuk bercinta semalaman suntuk dan paginya kekasihnya itu sudah tak berada disampingnya.

” Ha Yoonbin sialan!” Ingatkan Jihoon untuk menjambak rambut Yoonbin sampai rontok saat bertemu dengan kekasihnya nanti.

Jika seperti ini Jihoon mau tak mau membolos kelas, dia tidak mungkin datang dengan keadaaan yang sangat kacau.

” Kak!”

Jihoom buru-buru menarik selimutnya untuk menutupi seluruh tubuhnya saat Doyoung tiba-tiba masuk kedalam kamarnya.

” Ketuk pintu dulu!! Kebiasaan lo ya!” Sentak Jihoon, kemudian wajahnya memerah malu karena sang adik melihat keadaan dirinya saat ini. Lalu Jihoon berpikir Apa Doyoung mendengar suara laknatnya semalam ?

” Kak hari ini Kak Sahi pulang jam berapa ?”

” Mana gue tahu!! Mau ngapain lo ?”

” Mau ngajak kencan lah.”

” Heh bocah! Asahi udah punya cowok!”

” Masih pacarankan belum nikah ? Yaudah kenapa gue gak boleh ajak Kak Sahi pergi ?”

” Jangan macem-macem ya lo!”

Doyoung menggidikan bahunya “ Gue pergi dulu, by the way semalam lo berisik banget kaya bokep Jepang.” Lalu Doyoung melenggang pergi dengan cepat untuk menghindari teriakan sang Kakak.

” Doyoung!! Awas ya lo!!”

  • The perfect guy -

” Mih, susunya mau rasa apa ? “ Junkyu berbicara dengan sang Ibu melalui ponsel miliknya, sementara matanya sibuk menyusuri dereran susu dengan berbagai merk.

' Yang coklat sama yang vanila ya sayang..' Ibunya menjawab

” Aku mau strawberry Mih, gak mau vanila bosen.” Junkyu mengerucutkan bibirnya sebal.

' Mamih bosen minum yang rasa stawberry '

” Ih Mamih mah kaya anak kecil aja, aku beli dua yang coklat semuanya biar adil.”

' Terserah kamu deh, telornya jangan lupa ya sayang Mamih mau bikin cake besok Papih kamu pulang dinas..'

” Iya iya, Junkyu tutup Mih susah nih troli udah penuh.”

' Okey sayang..'

Junkyu memasukan kembali ponsel miliknya kedalam saku mantelnya, lalu dia kembali larut pada kegiatannya mencari bahan makanan dan keperluan rumah. Asisten rumah tangganya tengah cuti, jadi mau tak mau dia yang harus pergi berbelanja kebutuhan rumah.

” Ih banyak banget jadi bingung, nanya netizen ah.” Junkyu terkikik lucu, dia mempotret deretan sereal dari berbagai merk lalu menguploadnya di sosial media.

” Mau apa lagi yang ? Mumpung masih disini, kamu suka kebiasaan kalo aku udah dijalan pasti ada yang lupa.”

Junkyu menoleh kearah sumber suara yang tak asing bagi pendengarannya, lalu matanya membulat menatap figur seseorang yang tengah sibuk dengan ponsel ditelinganya.

” Yoonbin ?” Junkyu bergumam pelan.. Junkyu mengigit bibirnya, entah kenapa kakinya tiba-tiba ingin bergerak untuk mendekati sosok.

” Loh Junkyu ?”

Junkyu mengerjap, dia meneguk ludahnya gugup saat Yoonbin menatap dirinya kemudian jantungnya perlahan berdebar saat kekasihnya sahabatnya itu berjalan mendekati dirinya.

” Lagi ngapain disini ?” Tanya Yoonbin

Kemudian lelaki yang kerap kali dipanggil Ben itu tertawa kecil lalu menggaruk tengkuknya. “ Harusnya gue gak nanya gitu tadi, jawabannya udah pasti lagi belanja.” Ucapnya

Junkyu hanya tersenyum tipis “ Kebetulan lo ada disini, lo bisa bantuin gue ?”

” Bantuin apa ?” Tanya Junkyu

” Gue kurang tau cemilan yang Jihoon suka apa, dia lagi sensi banget sama gue. Lo pasti taukan apa yang Jihoon suka ?” Tanya Yoonbin

Junkyu hanya menganggukan kepalanya, Yoonbin kemudian mengikuti kemanapun Junkyu melangkah.

” Jihoon lebih suka yang gurih daripada manis, dia pecinta micin. Untung aja dia gak jadi bego karena terlalu banyak konsumsi micin. Kalo minuman dia apa aja diminum asal jangan kopi sama yang mengandung asam kaya lemonade dia punya penyakit lambung.” Ucap Junkyu

” Masa lo udah pacaran lama gak tau apa kesukaan Jihoon ? Pacar macam apa lo ini.” Junkyu melanjutkan perkataannya

” Lo bawel juga ternyata..”

” Hah ?”

” Gue kira lo pendiem ternyata bawel juga, beneran sebelas duabelas kaya Jihoon. Awal gue kenal Jihoon juga gue kira dia pendiem ternyata orangnya bawel.”

Junkyu tersenyum tipis “ Gue sama Jihoon beda.”

” Hah ?”

” Semua orang bilang sifat gue sama Jihoon kebanyakan miripnya, tapi kita beda..”

Jujur saja Junkyu tak menyukainya, dia tak menyukai jika dia selalu dibilang dia begitu mirip dengan Jihoon dari berbagai hal. Mereka berbeda, sangat berbeda. Jihoon lebih terbuka dan pandai bersosialisasi sementara dirinya adalah pribadi yang tertutup. Dia tak begitu banyak mempunyai teman, berbeda dengan Jihoon yang pandai mencari teman baru. Itu alasan mengapa Jihoon begitu banyak disukai orang lain..

Dan Jihoon selalu beruntung dalam hal percintaan, dulu Jihoon bisa dengan mudah mendapatkan Katemoto Yoshinori. Dan sekarang Jihoon bisa dengan mudah mendapatkan seorang Ha Yoonbin..

” Hei kenapa malah ngelamun.” Yoonbin menjentikan jarinya didepan wajah Junkyu, kemudian si pipi mochi itu merespon dengan mata yang membulat lucu.

Yoonbin tertawa “ Pantes lo dipanggil koala, lo emang mirip koala.”

” Apaan sih!”

” Sebagai ucapan terimakasih gue anterin lo pulang deh..”

” Hah ?”

” Eh kenapa? Lo bawa mobip atau dijemput ?”

” Gue naik taxi.”

” Udah gue anterin aja daripada naik taxi, belanjaan lo banyak juga. Ayo..” Yoonbin berjalan mendahului Junkyu.

Junkyu menatap punggung Yoonbin, lelaki itu begitu sempurna bahkan hanya melihat dari punggung lebarnya saja.

” Jihoon..kenapa lo selalu beruntung..”

•••

” Dianterin siapa sih kak ?”

” Cie pacar ya kak ?”

” Kok gak dikenalin ke Mamih sih ?”

Setelah kembali kerumah, Junkyu langsung diberi pertanyaan bertubi-tubi oleh sang Ibu. Dan Junkyu hanya bisa mendengus sebal

” Temen mih bukan pacar..”

” Ah masa ? Calon pacar kali kak ?”

” Kamu ini kapan sih punya pacar? Jihoon bilang tiap kali ada yang mau deketin Kakak kakak selalu nolak. Kakak mau jomblo seumur hidup ?”

” Terserah mamih deh, aku mau mandi dulu.”

” Ganteng loh kak, cocok sama kakak.”

Junkyu yang hendak melangkah pergi menghentikan langkahnya “ Mamih kenapa tahu kalo Yoonbin ganteng ?”

” Oh namanya Yoonbin?”

Junkyu meruntuk “ Mamih ngintip yah?”

Sang Ibu tertawa kecil “ Beneran ganteng tau kak, pokoknya Kakak harus pacaran sama dia.”

” Dia udah punya pacar mih..”

” Hah ? Serius ? Yah patah hati deh, tapi gak papa kak tikung aja hehehe..”

” Mamih ini ngajarin anaknya yang gak bener aja.” Junkyu mendecak sebal

” Hehehe maaf-maaf sana mandi, makasih lo Kak udah bantuin mamih belanja bulalan.”

Junkyu hanya mengangguk kemudian dia melangkah menaiki anak tangga san masuk kedalam kamarnya. Junkyu merebahkan tubuhnya diatas kasur, kemudian matanya menatap sebuah figura yang membingkai potret dirinya bersama Jihoon. Junkyu beranjak dari tempat tidur, dia meraih figura itu. Itu foto pertama dirinya bersama Jihoon..

Junkyu mendesah kecil, dia menyimpan figura itu kedalam laci meja..

•••

” Ih Junkyu ayo ikut gue liat cowok gue main basket.” Jihoon menarik lengan Junkyu, tapi si koala manis itu masih betah merebahkan kepala diatas meja kantin.

” Lo aja sana sama Somi, gue ngantuk.”

” Masa lo tidur dikantin sih kyu.” Somi menyahut.

” Lo takut ketemu sama Hyunjin ? Kalo si Hyunjin macem-macem sama lo gue pites hidungnya entar.” Ucap Jihoon, Junkyu mendengus namun akhirnya dia mau ikut pergi bersama Jihoon dan Somi ke lapangan indoor kampus untuk melihat Yoonbin tanding basket.

” Yoonbin! Fighting! “ teriak Jihoon seraya melebarkan banner bertuliskan Ha Yoonbin 11, ngomong-ngomong banner itu hasil merampas dari gadis-gadis centil yang selalu menggoda pacarnya.

” Ini lawan main si Ben itu anak FK semua tapi lo malah dukung musuh.” Ucap Ryujin, tadi Ryujin tak sengaja bertemu dijalan lalu memutuskan untuk ikut pergi bersama ketiga temannya.

” Biarin!”

” Bucin sih gak heran gue.” Sahut Somi

Sementara mata Junkyu tak lepas memperhatikan bagaiman lihainya Yoonbin bermain basket dilapangan sana, keringat yang bercucuran membasahi wajah tampannya semakin membuat Yoonbin terlihat sempurna dimatanya. Junkyu tersenyum, dia membuka ponselnya lalu diam-diam membidik Yoonbin dengan ponsel kameranya.

” Hayo moto siapa lo ?” Somi yang duduk disamping Junkyu langsung bertanya dan memicing curiga.

” Bukan siapa-siapa..” elak Junkyu

” Hyunjin yah ? Ciee udah mulai suka nih ?”

” Sok tau!”

Somi tertawa, dia mencubit pipi Junkyu gemas lalu kembali fokus pada pertandingan basket dilapangan.

” Yeay!!!” Jihoon berteriak kencang saat team Yoonbin menang telak, kemudian dia berjalan keluar dari kursi penonton untuk menghampiri Yoonbin.

” Yoonbin!”

Yoonbin tertawa, dia merentangkan tangannya untuk menyambut Jihoon. Jihoon menghambur memeluk tubuh sang kekasih, kemudian dia memekik saat Yoonbin mengangkat badannya. Pemandangan itu tentu saja menjadi pusat perhatian orang-orang yang berada disana, mereka saling bersorak menyahuti kedua insan yang tengah dimabuk cinta itu. Dan semakin riuh saat Yoonbin tanpa tahu malu memangut mesra plum milik Jihoon didepan publik.

” Haduh, udah kaya drama aja.” Ucap Ryujin

” Mata gue!!” Pekik Somi namun dia tetap melihat pemandangan itu lalu ikut bersorak bersama yang lainnya tanpa menyadari jika Junkyu sudah melangkah pergi dari sana..