β οΈ Warning β οΈ
Udah tau kan tandanya apa, ada bagian maturenya
β’β’β’
β Rara kemana ?β Tanya Yoonbin saat dia membuntuti Jihoon masuk kedalam apartement milik si manis.
β Main kerumah Temennya, dia punya temen juga di Paris.β Jihoon menghampiri Aben, kucing Abu itu mengeong meminta makan kepada sang Tuan.
β Kamu bawa Aben ke Paris ?β Tanya Yoonbin
β Kalo gak dibawa Aben mau sama siapa nanti ?β
β Aku mau mandi dulu Bin..β Jihoon melangkah masuk kedalam kamar, Yoonbin tersenyum dia kembali membuntuti Jihoon.
β Ngapain ngikutin aku sih?β Tanya Jihoon dia menatap kesak kearah Yoonbin.
Yoonbin tidak menjawab, lelaki itu malah mengangkat tubuh Jihoon dan membantingnya keatas kasur.
β Yoonbin!β Jihoon memekik
β I miss you..β Yoonbin mengecupi seluruh wajah Jihoon, Jihoon tertawa dia menahan kepala Yoonbin lalu memberikan kecupan manis dibibir kekasihnya itu.
β I miss you too, tapi aku mau mandi dulu gerah.β
β Nanti juga keringetan yang, aku beneran kangen sama kamu..β
β Gimana kalo Rara pulang ?β
β Rara gak akan pulang semalem ini..β Yoonbin mengecupi leher jenjang Jihoon, menghirup aroma mixberry yang menguar dari tubuh kekasih manisnya itu.
β Kamu masih wangi yang..β
Jihoon melenguh saat Yoonbin mulai memberikan gigitan-gigitan kecil dileher jenjangnya, Yoonbin begitu pandai dan tahu bagaimana cara Jihoon dengan mudah terbuai kareannya.
β Aku mau nanya sama kamu, kenapa kamu bikin tato ?β
Jihoon terlihat berpikir, tangannya memainkan kancing-kancing kemeja yang dipakai Yoonbin.
β Biar lebih sexy..β
β Emang kamu buat tato dimana aja ?β
β Kamu liat sendiri aja..β ucap Jihoon, Yoonbin menahan geramannya.
Dirinya terlalu lemah pada seorang Park Jihoon. Apalagi disaat situasi seperti ini, saat Jihoon terang-terangan menggoda dirinya.
β Ji, aku udah lama gak nyentuh kamu. Jangan salahin aku kalo malam ini aku gak bisa ngontrol diri.β
Jihoon tersenyum, dia membelai surai hitam legam milik Yoonbin.
β Lakuin apa yang kamu mau Bin, because i'm yours. Aku milik kamu selamanya milik kamu..β ucap Jihoon sebelum dia menyambut ciuman dari Yoonbin.
Malam itu Yoonbin benar-benar tidak bisa mengontrok dirinya, dia terlalu merindukan Jihoon. Merindukan kehangatan yang selalu diberikan Jihoon untuknya, merindukan alunan-alunan merdu yang keluar dari bibir tipis Jihoon.
Merindukan bagaimana Jihoon selalu menyebut namanya saat mereka benar-benar terbuai dengan kenikmatan surga dunia..
β You are so beautiful baby, and i love you..β
β’β’β’
Jihoon melenguh saat Yoonbin melepaskan kehangatan didalam dirinya.
Pagi itu, saat mereka terbangun mereka kembali melanjutkan kegiatan semalam karena mereka merasa belum puas.
Sebenernya Jihoon lelah, tetepai Ha Yoonbin dengan hormon sialannya membuat Jihoon pasrah dengan apa yang dilakukan Yoonbin padanya.
β Sinting!β Jihoon mengumpat, Yoonbin tertawa.
β Seenggaknya kita ngelakuinnya dikamar Bin, kita diliatin Aben dari tadi.β Ucap Jihoon, Aben si kucing abu itu mengeong matanya sudah sangat berdosa karena melihat sang majikan sudah berbuat yang tidak senonoh diatas sofa living room.
Beruntung Rara belum pulang..
β Kita niat sarapan pagi, bukan malah morning sex!β Jihoon meruntuk, dia membenahi diri dan memungut jubah tidurnya yang tergeletak begitu saja diatas lantai.
β Tapi kamu mau juga yang..morning sex itu sehat.β
β Sehat gundulmu! Celana kamu benerin Ha Yoonbin!β
Yoonbin tertawa, dia ikut membenahi pakaiannya.
β Kamu mau sarapan apa ?β
β Kan udah tadi sarapan kamu.β Yoonbin memeluk Jihoon dari belakang.
β Kalo gitu kamu jangan minta sandwich yang aku bikin.β
β Gak papa, liat kamu makan aja aku udah kenyang.β
Jihoon memutar bola matanya
β Lepasin dulu yang, aku mau buat sarapan.β Ucap Jihoon
β Cium dulu..β
β Enggak! Aku tau kamu cuman modus!β
Yoonbin terkekeh, dia mengecup pipi gembul Jihoon sebelum melepaskan pelukannya dan membiarkan Jihoon berkutat dengan alat-alat dapur.
β Aku mandi dulu..β Yoonbin kemudian melenggang masuk kedalam kamar untuk membersihkan dirinya.
β’
Jihoon beranjak dari duduknya saat suara bel apartement miliknya berbunyi, si manis meruntuk. Siapa yang datang bertamu sepagi ini ? Dan mengganggu acara sarapan paginya.
β Kak Justin..β Jihoon meneguk ludahnya melihat sosok tinggi sang Kakak dihadapannya.
β Kenapa kamu kaget gitu ?β Tanya Justin, semula dia ingin memeluk Jihoon namun lelaki itu tiba-tiba terdiam melihat penampilan sang adik.
β Kamu abis ngapain Ji ?β Tanya Justin dengan tatapan yang sulit diartikan
β Aku...β
β Yang bikinin aku sereal aja!β Perkataan Jihoon terjeda oleh teriakan Yoonbin.
β Ha Yoonbin ?β
Jihoon meruntuk, setelah ini dia harus berpikir apa yang harus dia katakan kepada sang Kakak tentang dirinya dan Yoonbin..
β’β’β’
β Nikah ?β Tanya Justin, Jihoon menganggukan kepalanya.
β Iya, aku boleh nikah sama Yoonbin kan?β Tanya Jihoon
β Gue secara resmi mau ngelamar Jihoon lagi, gue gak bisa ngelepasin Jihoon. Gue sayang sama dia, jadi ijinin gue buat jadi seseorang yang akan ngedampingin Jihoon dan ngebahagiain dia.β Ucap Yoonbin pada Justin.
β Kak bolehkan ? Aku mau nikah sama Yoonbin.β
β Kamu minta restu nikah kaya minta restu pergi main. Emang kamu yakin kalo dia bisa bahagiain kamu ?β
β Kak, aku kenal Yoonbin bukan satu atau dua hari aja. Aku tau sifat baik buruknya dia, dan aku cuman mau hidup sama Yoonbin.β
Justin menghela nafasnya, sejujurnya dia tak begitu rela harus melepaskan Jihoon pada lelaki lain. Namun dia harus sadar diri dengan kenyataan, jika dia dan Jihoon adalah saudara. Sampai kapanpun semesta akan menentang hubungan diantara saudara..
Mungkin ini saatnya Justin harus benar-benar melupakan perasaannya pada Jihoon. Justin harus merelakan Jihoon menjadi milik Ha Yoonbin.
β Ijinin gue nebus kesalahan gue sama Jihoon, gue janji gak akan pernah ngelepad Jihoon lagi.β Ucap Yoonbin
Justin menghela nafasnya, dia tidak bisa menolaknya. Karena keduanya sama-sama saling mencintai. Dan Justin yakin Yoonbin pasti akan membahagiakan Adiknya, dan Yoonbin adalah orang yang tepat untuk menemani Jihoon sampai akhir nanti.
β Gue gak perlu janji dari lo, karena gue tau lo pasti akan ngebahagiain Jihoon. Gue titip Jihoon, dia jadi tanggung jawab lo sekarang.β Ucap Justin pada Yoonbin, lalu Jihoon memekik senang dan menghambur memeluk sang Kakak
β Makasih! Sayang Kak Justin, kakak tenang aja meskipun aku udah nikah aku gak akan ngelupain Kakak..β ucap Jihoon
Justin tersenyum, dia mengecup kening Jihoon
β Selamat berbahagia adikku...β