Cewek Aneh.
***
Suasana markas semakin malam bukannya semakin sepi, malah semakin ramai. Berbagai orang masuk ke dalam markas Slytherin yang tentu saja mereka adalah bagian dari geng tersebut.
Didalam, Theo dan yang lainnya masih membicarakan perihal balap motor kemarin. Draco berencana ingin membuat balap motor sungguhan dengan hadiah uang, dan dia butuh komentar para anggotanya, jadi Ia menyuruh semua kumpul di markas.
Tepat pukul 1 malam, akhirnya mereka pun selesai membicarakan rencana itu. Theo berencana ingin pulang, sementara yang lainnya akan menginap.
“Daph, balik gak?” Tanya Theo memakai jaket kulit kebanggaannya.
“Balik, anterin ya?” Tanya Daphne.
Theo tersenyum dan mengacak ngacak rambut Daphne. “Iya ayo.”
“The!”
Theo menoleh, Draco berdiri disana melambaikan tangannya menyuruh dia menghampirinya.
“Kenapa Drake?”
Draco memberikan beberapa berkas kepada Theo. “Ini kemungkinan geng yang bakal ikutan kalau kita ngadain balap motor itu. Pastiin gak ada yang kelewat.”
“Oh oke. Mione tidur tuh Drake?” Tanya Theo salah fokus ke wanita di samping Draco yang sedang tertidur.
Draco mengangguk, “Mau gue anterin balik.”
“Oke, gue balik ya.” Ucap Theo memukul pelan lengan Draco.
“Yo, tiati bro!” Balas Draco.
Setelah itu, Theo kembali ke Daphne dan mengantarnya pulang lebih dulu sebelum Ia pulang ke rumahnya.
Setelah mengantarkan Daphne pulang, Theo mengendarai motornya sendiri menuju rumah. Theo tinggal sendiri dengan rumah yang orang tuanya siapkan untuknya. Kedua orang tuanya tinggal di luar negeri, Theo tinggal sendiri di Indonesia. Ia tidak ingin meninggalkan Slytherin, jadi hanya orang tua nya yang pindah.
Theo tinggal di perumahan yang tak begitu mewah namun aesthetic dan cantik. Hanya rumah sederhana yang cukup untuk dirinya sendiri. Dan tentu saja nyaman.
Sesampainya dirumah, Ia segera melepas helmya terkejut karena ada wanita berambut putih panjang berdiri didepan rumahnya.
Wanita itu menoleh, matanya berwarna biru cantik, kulitnya putih bersinar, senyumnya melebar ketika melihat Theo.
“Theo!”
Theo melotot, darimana wanita itu tau namanya?
“Maaf, siapa ya mba?” Tanya Theo hati hati. Ia melihat kaki sang wanita, dan menapak tanah. Aman, berarti bukan hantu.
Wanita itu tak berhenti tersenyum, matanya berbinar saat menatap Theo seolah olah Theo adalah orang yang sangat Ia harapkan dan orang yang membawanya ke kebahagiaan.
“Aku Luna! Jodoh kamu!” Seru wanita itu.
Theo menganga tak percaya, “Maaf— mba, ada gangguan jiwa atau gimana?”
Luna mengerutkan keningnya, “Kok Theo ngomong nya gitu? Luna jodoh kamu, kamu takdir Luna. Hai! Akhirnya kita ketemu.”
Theo bergidik merinding mendengar itu, “Aduh mba jangan ngawur deh, sumpah saya takut banget nih kalau mba gangguan jiwa atau hantu. Ini udah malem banget mba masalahnya.”
Luna sedikit tertawa, “Theo lucu banget. Yaudah kenalin, aku Luna.”
“Theo?”
Suara itu membuat keduanya menoleh.
“Siapa ini?”
“Gak tau Mi, gue gak kenal.”
Hermione tinggal dekat dengan Theo, rumah mereka hanya terhalang 5 rumah.
Luna menatap Hermione dengan seksama, matanya yang berwarna biru memancarkan cahaya yang hanya bisa dilihat dan dirasakan olehnya.
La Lune merasakan kalau Hermione adalah orang baik. Mata biru bersinar itu kembali seperti semula dan redup.
“Hai, lo siapa?” Tanya Hermione ramah.
“Luna.” Ucap Luna dengan senyumnya yang manis.
“Oh Luna, darimana? Kok bisa disini?” Tanya Hermione.
“Luna kesini buat ketemu Theo, takdir Luna. Theo jodoh Luna.”
Hermione dan Draco sama sama melotot heran. Hermione merasa aneh, sedangkan Draco menahan tawa.
“Lo punya fans bro?” Ucap Draco menyenggol Theo meledek.
“Diem, anjing.” Balas Theo kesel.
“Theo lagi kesel? Kenapa? Siapa yang bikin Theo kesel?” Tanya Luna yang membuat Theo semakin merinding. Tau darimana wanita ini Theo sedang kesal?
“Cewek aneh, anjing. Udah sana pulang, gue gak kenal sama lo. Gak usah aneh aneh sumpah.” Ucap Theo.
Wajah Luna yang asalnya senyum berubah menjadi sedih.
“Ih gak boleh gitu The!” Tegas Hermione merangkul Luna.
“Luna tinggal dimana?” Tanya Hermione.
“Disini, ini rumah Theo kan?”
Hermione mengangguk
“Rumah Theo, rumah Luna juga. Luna tinggal disini soalnya Luna gak bisa jauh jauh dari Theo, Luna sedih nanti.”
Mendengar jawaban Luna semakin meyakinkan Theo, Hermione dan Draco bahwa Luna bukan orang sehat. Mereka sama sama berfikir Luna adalah orang yang baru kabur dari rumah sakit jiwa.
“Aneh kan? Gila, gue lagi capek nih ngantuk mau tidur. Udah deh, lo pergi aja. Gue gak kenal lo, gue gak tau lo siapa, jadi lo pergi dari sini.” Ucap Theo kesal.
“Theo kok gitu? Luna gak bisa jauh jauh dari Theo!”
“Cewek aneh, gila.” Umpat Theo masuk ke dalam rumahnya dan mengunci pintunya.
Luna menunduk sedih, Ia meneteskan air matanya namun segera Ia hapus.
“Luna tinggal sama gue aja gapapa ya?” Tanya Hermione menawarkan.
Draco yang mendengar itu langsung melotot. “Sayang?”
Hermione tahu Draco merasa khawatir, jadi Hermione tersenyum. “Kasian Drake, masa dia tidur di luar?”
“Tapi— astaga Mione, kalau dia orang jahat gimana?” Tanya Draco berbisik.
“Aku bisa ngerasain dia orang baik, Drake. Gapapa ya?”
“Aku gak mau dia jahatin kamu. Enggak enggak, jangan aneh aneh, Hermione. Aku gak setuju. Kamu tinggal dirumah cuman sendiri, aku gak tenang ninggalin kamu sama orang asing.”
Hermione sedikit berfikir, “Kamu nginep dirumah aku aja gimana?”
Draco menghela nafasnya. “Terserah.”
Hermione tersenyum senang, “Oke! Luna tinggal sama gue mau ya? Tidur dirumah gue gak jauh kok itu cuman kehalang 5 rumah doang disini. Daripada lo tidur diluar, gamau kan?”
Luna memasang wajah sedih, “Gapapa Luna disini aja.”
“Lun.. jangan gitu dong, tinggal sama gue ya?”
Luna menatap Hermione dengan tatapan sedih, “Theo benci Luna ya?”
Hermione merasa kasihan kepada Luna, Ia menggenggam tangannya. “Enggak, Theo cuman kaget aja, kalau lo suka sama dia, pelan pelan deketinnya ya? Lo tinggal dirumah gue ya?”
“Tapi Luna gak bisa jauh jauh dari Theo.”
“Iya gak jauh kok, itu cuman kehalang 5 rumah aja.”
Luna berfikir hingga akhirnya menurut kepada Hermione. Hermione senang mendapatkan teman baru, apalagi teman barunya ini secantik Luna! Sangat cantik, bahkan Draco saja terus menatapnya.
Theo sendiri mengakui Luna sangat cantik, dia hanya terlalu kaget dengan kedatangan Luna yang tiba tiba.
Veela akan mendatangkan beribu kebahagiaan bagi seseorang yang dianggap sangat baik olehnya.
© urhufflegurl_