Thank you?
***
Hermione perlahan membuka matanya, Ia merasa kepalanya sangat sakit ditambah dengan cahaya yang menusuk. Ia bangun dan terkejut ketika Ia berada di ruangan yang tak Ia kenal.
“Lo udah sadar?”
“Pansy?”
“Lo lagi di apart Draco, tadi kita gak sengaja nemuin lo di taman, pingsan sendiri. Jadi gue bawa lo kesini karena kebetulan apart Draco paling deket.”
Hermione terdiam, Ia mencoba mengingat kejadian yang menimpa dirinya.
Dan ketika Ia ingat, Ia kembali menangis.
“Eh, kenapa nangis? Jangan nangis.” Pansy memeluk Hermione.
“Gue putus sama Oliver. Dia selingkuh lebih dari 1 bulan di belakang gue, padahal gue udah kasih semua yang dia mau, tapi kenapa dia malah selingkuh dari gue Pans.. sakit..”
“Anjing. Padahal kalian pasangan yang romantis loh? Kok bisa?”
Hermione menggelengkan kepalanya. “Gak tau, dia selingkuh, dan dia ninggalin gue gitu aja. Bahkan dia bilang gak mau ketemu gue lagi. Gue kaget, sakit hati dengernya.”
“Kurang ajar! Lo harus move on! Nih ya, air mata lo ini gak pantes keluar untuk nangisin cowok brengsek kayak dia! Pokonya lo harus move on oke?”
Hermione mengangguk dan menarik nafas nya dalam dalam karena dadanya sedikit sesak.
“Udah bangun?”
Suara berat itu mengagetkan Hermione. Ia menoleh, dan ternyata itu adalah Draco.
“Udah.. Drake, kayaknya Hermione harus nginep disini dulu deh? Badannya agak anget soalnya.” Ucap Pansy kepada Draco.
“Hah? Enggak, gak usah Pans—”
“Sama gue kok, aman Hermione.”
Draco mengangguk. “Oke.”
Hermione mengerutkan keningnya melihat respons dari lelaki itu. “Oke? Cuman oke? Kok bisa cuman oke? Gak mau protes dulu atau apa gitu?”
Draco mengangkat halisnya sebelah. “Oke.”
“Ih! Cuek banget.” Gerutu Hermione.
“Nih.” Ucap Draco menyodorkan bye bye fever kepada Hermione.
“Yang bener aja? Gue bukan bayi astaga kenapa lo beliin ini?”
“Ya mana gue tau, dikasihnya ini.”
“Kan ada versi dewasanya Drake.” Ucap Pansy menahan tawa.
Draco mengangkat bahunya.
“Lo emang minta nya apa ke apotekernya?”
“Buat nurunin panas.”
“Buat?”
“Anak kecil.”
“Ih! Nyebelin! Kok anak kecil.”
“Ya abis kayak anak kecil. Disakitin, nangis, pingsan, sakit.”
Hermione membulatkan matanya sempurna. Lelaki di depannya ini benar benar menyebalkan!
“Ck, awas aja lo!”
Draco tidak menjawab, Ia masuk ke dalam kamarnya. Didalam apartment Draco, ada 2 kamar. 1 kamar miliknya, 1 kamar kosong yang memang Ia sengaja kosong kan untuk orang yang mau menginap disana. Dan biasanya, orang itu Theo.
“Aduh dasar Draco Draco, sabar ya Mi, dia emang gitu orangnya.” Ucap Pansy.
“Aneh emang.”
“Hahaha yaudah lo makan dulu deh, abis itu minum obat ya?”
“Thanks ya Pans, gue gak tau kalau gak ada lo gimana.”
“Udah santai. Makan ya? Gue ke luar dulu bentar.”
Hermione hanya mengangguk.
Tak lama Pansy keluar, Hermione dikejutkan dengan Draco yang tiba tiba masuk kekamarnya.
“Kenapa?” Tanya Hermione.
“Minum obatnya, sorry kalau salah beli.”
Hermione tersenyum. “Gapapa, makasih ya!”
Draco hanya mengangguk dan kembali menutup pintu kamar Hermione.
“Kulkas dasar!”
© urhufflegurl_