Thank you.
**
Sesampainya dirumah, Draco langsung berlari masuk.
“Hermione!”
Hermione tersenyum senang melihat Draco disana. Wajah lelaki itu merah akibat tangisannya.
Draco memeluk Hermione dengan erat. “Makasih, makasih sayang..”
“Aku hamil..”
“Iya, makasih sayang. Aku janji, setelah ini, aku akan selalu jaga kamu, gak akan pernah aku biarin kamu lepas dari genggaman aku. Makasih, makasih Hermione.”
Hermione ikut menangis, Ia sangat senang.
“Kamu siap ngabulin semua permintaan ngidam aku?”
“Apapun itu, aku akan selalu siap untuk kamu, sayang. Apapun. Makasih.”
Draco mengecup kening Hermione lama, sangat lama. Ia merapalkan rasa syukurnya kepada Tuhan karena telah menjadikan wanita yang Ia cintai selama 8 tahun ini menjadi pasangannya.
Draco dan Hermione satu SMA dan satu kampus hanya beda jurusan. Draco bisnis, sedangkan Hermione kedokteran.
Draco menaruh rasa suka kepada Hermione dari awal SMA. Namun, Ia tidak berniat mendekati nya dan berpacaran dengannya.
Perasaannya terus berkembang dan tumbuh hingga akhirnya mereka lulus wisuda.
Orang tua mereka sahabat dekat, dan Ayah Hermione meminta Lucius untuk menjodohkan Draco dan Hermione. Tentu Draco tidak menolak akan hal itu.
Sengaja Draco tidak mendekatinya, Ia ingin menjadi lelaki yang baik, langsung menikahinya tanpa berpacaran.
Jika harus pacaran, Ia sangat takut akan melukai hati Hermione.
Dan percayalah, selama 8 tahun, Draco tidak pernah sekalipun berpacaran. Ia fokus kepada Hermione.
Dan kini, Draco telah bersamanya. Wanita yang Ia cintai sejak lama. Bahkan kini Ia memiliki anak bersama nya.
Rasanya sudah cukup. Dunia sudah sangat menjadi surga baginya.
“Draco, makasih.. Makasih atas semua rasa cinta dan sayang yang kamu kasih.. Makasih..”
“Aku yang harusnya makasih sayang, makasih karena telah hadir dan membuat hidup aku semakin berwarna. Makasih..”
Mereka berpelukan, menikmati waktu yang ada dan tidak mau menyia-nyiakannya walaupun sedetik.
“Hermione, makasih karena telah menjadi alasan aku tetap hidup di dunia ini. Aku sayang kamu.”
© urhufflegurl_