One Fine Day.
**
Setelah menunggu 1 jam penuh, akhirnya semuanya berkumpul dirumah Hermione untuk membicarakan akan membeli apa saja untuk keperluan study tour.
“Eh, kita beli apa aja sih? Study tour tuh butuh apa aja deh?” tanya Ginny menuliskan list kebutuhan yang harus dibeli.
“Kresek!” celetuk Theo.
“Kresek buat apaan?” tanya Ginny.
“Buat si Blaise, muntahan soalnya orangnya.” balas Theo yang dihadiahi pukulan dari Blaise dan tawa dari semuanya.
“Sialan lo. Lo kali yang muntahan.” ucap Blaise.
“Canda, serius mulu idup lo. Pantes doi kagak peka.”
“Gue terooos.”
Mereka tertawa melihat kelakuan Theo dan Blaise meskipun mereka tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan kecuali Draco.
“Ini gak sih, kalau keperluan pribadi kan sabun, sikat gigi, pasta gigi, shampo, apalagi?” tanya Hermione.
“Eh list di grup aja deh Gin, biar enak.” saran Astoria.
Setelah me-list keperluan apa saja yang akan dibeli, akhirnya mereka pun berangkat menuju salah satu supermarket didalam mall.
Ya akhir akhirnya ke mall, karena Astoria dan Pansy ingin belanja lebih katanya.
Suasana mall di siang hari ini cukup ramai ditambah dengan 10 orang berisik ini.
“Ciki gak sih? Ini ciki harus banget buat di bus!” saran Theo mengambil beberapa ciki ke dalam troli belanjaannya.
“Minuman soda, Draco suka minuman soda!” ucap Hermione mengambil beberapa minuman soda.
“Ah kamu bisa aja.” Draco mengusap rambut Hermione perlahan.
“Hadeuh, bucin bucin. Liatin aja gue nyusul kalian berdua!” pekik Theo.
“Buktiin dong.” ucap Draco menyeringai sambil mengangkat halisnya.
Theo hanya tersenyum kepada Draco.
Mereka melanjutkan belanjaan mereka. Karena dirasa kurang efektif, dan mereka mulai membutuhkan barang pribadi, akhirnya mereka memutuskan untuk memencar.
Hermione dengan Draco, Ginny dengan Harry, Ron dengan Astoria yang keluar dari supermarket karena ingin membeli parfum yang Astoria mau. Lalu, Blaise mengekori Pansy kemanapun dia pergi.
Jadi sekarang, yang tersisa hanya Theo dan Luna.
“Theo, mau kemana lagi?” Tanya Luna.
“Lo mau beli apa Lun?” Ucap Theo malah balik tanya.
“Kemana aja.. Ehiya, Luna belum beli roti. Tapi kan study tournya masih agak lama ya, nanti aja kali ya beli nya?”
“Hari H juga bisa Lun.”
Luna tersenyum, “Mana bisa, kita kan berangkat pagi.”
“Lo mau roti apa? Biar gue yang beliin, ntar lo tau tau ada aja pas subuh.”
“Hmmm.. Luna suka roti apa aja sih..”
“Yaudah ntar gue beliin.” Ucap Theo menaik turunkan halisnya.
“Makasih Theo.”
“Katanya mau nembak cewek, tapi kok masih manis ke Luna? Apa jangan jangan bener lagi, Theo buaya darat?”
© urhufflegurl_ & hufflefriend_