Luka.
**
Malam itu, Draco menaiki motornya dan melajukannya dengan cepat.
Air mata mengalir deras di pipinya. Fikirannya melayang kemana-mana.
Pertama, bayangan akan dirinya yang tak bisa mengontrol emosi ketika bertengkar dengan Adrian. Ia tidak sengaja melayankan batu itu tepat dikepala Adrian. Benar benar tidak sengaja.
Kedua, sang Ayah yang tak menginginkan lagi dirinya.
Ketiga, sang Mama yang selalu menganggapnya beban.
Dan ke-empat, Hermione yang tak lagi menginginkan dirinya. Hermione orang yang Ia sayang kini telah benar benar lelah kepada dirinya.
Ia kehilangan semuanya dalam sekejap.
Kini Ia sendirian.
Untung ada Theo yang masih mau menampung dirinya.
Ia ingin istirahat dari kerasnya kehidupan.
Setelah 30 menit menyusuri jalanan, akhirnya rumah Theo semakin dekat.
Namun, sebelum Ia memasuki perumahan tepat Theo thinggal, Ia dicegat oleh 5 motor yang tiba tiba berhenti dihadapannya.
Draco melepas helmnya dan turun dari motornya menghadapi semua yang ada dihadapannya.
“Woy! Lo kenal siapa gue kan? Gue kakaknya Adrian! Lo yang udah bikin ade gue koma di rumah sakit kan?!” Teriak salah satu lelaki diantara ke 7 orang itu.
“Iya, kenapa? Gue gak sengaja ngelakuin itu. Lagi pula ade lo yang selalu mancing gue buat mukul dia.” Balas Draco dengan santai nya.
“Anjing lo ya! Berani beraninya lo sesantai ini, sedangkan adek gue lagi berjuang di sana!”
Draco menghela nafasnya. Ia benar benar lelah malam ini.
“Kamu itu udah ngelakuin kesalahan! Itu artinya kamu harus dihukum!”
Ia selalu mengingat kalimat yang selalu Sang Mama katakan.
Jika Ia salah, Ia pantas mendapatkan hukuman.
Dan kali ini, Ia melakukan kesalahan, itu artinya Ia pantas mendapatkan hukuman.
Tapi, dengan semua yang hilang apakah itu bukan termasuk hukuman untuknya?
Apa Ia harus mendapatkan hukuman lagi?
Ditengah kehanyutan fikirannya, Draco merasakan pukulan keras mendarat di pipinya.
“Abisin dia!”
Draco mengusap sudut bibirnya yang berdarah, Ia berdiri melawan satu persatu dari ke-6 orang yang menyerang dirinya.
Semua tumbang.
Draco mengalahkan semuanya. Jangan tanyakan lagi seberapa hebat Draco dalam bela diri. Ia benar benar hebat.
“Lo mau lawan gue juga?” Tanya kepada kepada kakaknya Adrian.
“Buat ade gue.”
“Ayo. Buat harga diri gue.”
Mereka pun mulai menyerang satu sama lain. Ternyata, kakaknya Adrian ini hebat juga. Draco bahkan hampir kewalahan melawannya.
Ditengah pertengkaran mereka, 2 orang yang sudah terkapar akibat pukulan Draco bangun dan tiba tiba menahan 2 tangan Draco.
“Anjing!” Pekik Draco memberontak berusaha melepaskan ikatan kedua orang itu.
“Lepasin gue anjing!” Teriak Draco.
“Hahaha, Draco Malfoy. Gimana? Siap harga diri lo gue injak injak?”
“Bangsat!”
bug!
Satu pukulan keras mendarat di perut Draco.
bug!
Pukulan lainnya menghantap pipi kanan dan kirinya.
Draco benar benar diperlakukan seolah olah dirinya adalah samsak.
“Uhuk!”
Draco terbatuk, dan sialnya Ia mengeluarkan darah dari mulutnya akibat pukulan yang terus terusan menimpa dirinya.
“Gimana? Masih mau pertahanin harga diri lo atau lo berlutut dihadapan gue sekarang minta maaf karena lo udah bikin adek gue koma.”
“Gue gak akan pernah ngelakuin hal itu.”
bug!
“Minta maaf atau gue pukul lagi?”
“Gak akan... Pernah..”
bug!
Mata Draco mengedip ngedip lemah, Ia sudah tidak kuasa menahan semuanya. Sakit. Benar benar sakit.
Hermione, tadinya gue mau bunuh diri. Tapi ternyatan Tuhan mengirimkan semua musibah ini, itu artinya gue gak perlu repot repot untuk bunuh diri kan?
bug!
Pukulan terakhir benar benar membuat Draco lemah sekarang.
Pandangannya hanya sebatas bayangan blur yang tak jelas.
“Buat ade gue. Lo inget, nyawa harus dibayar oleh nyawa. Lo tau itu kan?”
Bisik sang kakak Adrian kepada Draco.
Perlahan, Ia mengeluarkan sesuatu didalam saku celananya.
Tangannya melayang, menusukkan benda tajam dengan lancar kepada perut Draco membuat Draco merintih kesakitan.
Draco terjatuh, badannya benar benar tak bisa digerakkan.
Sakit. Semuanya sakit.
Rasanya tak ada sedikit pun cahaya yang kini datang untuknya.
Ia menyerah.
“Her—mione.” lirihnya sebelum Ia benar benar kehilangan kesadarannya.
© urhufflegurl_