**
1 kata yang ada difikiran Astoria dan Luna saat bertemu Hermione. Cantik. Ya, mereka langsung memuji kecantikan Hermione dan juga keramahannya ketika bertemu Hermione. Hermione memang anak yang pandai bergaul dan gampang akrab dengan siapapun, salah satunya dengan Astoria dan Luna.
Mereka sama sama pergi ke cafe dekat Universitas Durmstrang sore ini.
“Matchalatte 1.” ucap Hermione memesan minuman.
“Yaudah mas catet ya, Matchalatte 1, Hot Latte 2, Chocolate 1.” Ucap Ginny.
“Siap mba, totalnya jadi 145.000.”
“Gue traktir.” Ucap Hermione dengan segera mengeluarkan dompetnya.
“Ih jadi gak enak.” Balas Astoria malu malu.
“Sebel banget pake gak enak.”
Setelah membayar pesanan mereka, akhirnya mereka pun duduk dan mengobrol.
“Emang minat psikolog?” Tanya Hermione disela obrolan mereka.
“Iyaa, gue dari dulu emang mau psikolog.” Balas Astoria semangat.
“Kalau Luna sih emang cita cita.” Balas Luna.
“Ah iya.. Sama dong, gue juga masuk hukum karna minat dan cita cita.”
Ginny hanya menggeleng gelengkan kepalanya saja mendengar obrolan mereka bertiga. Ternyata mereka satu frekuensi dan langsung akrab.
“Hermione katanya pernah deket sama Kak Ron?” tanya Astoria tiba tiba.
“Kok jadi nanya Ron?” Hermione melirik Ginny yang sudah menyeringai duluan.
“Abis Kak Ron chat terus. Dan kata Ginny, lo pernah deket sama Ron?”
“Ah itu.. Dulu sih itu sebelum akhirnya gue ketemu sama mantan gue. Jadi, dulu emang Ron suka sama gue, tapi gue gak bisa ya karna Ron sama gue cocoknya jadi sahabat. Udah sih gitu aja, lo sendiri gimana? Suka sama Ron?” tanya Hermione yang berhasil membuat Astoria tersedak.
“Eh astaga, air putih air putih.” ucap Hermione panik.
“Ya ampun Hermione.. Gue gak suka Kak Ron, ya cuman gitu..” ucap Astoria malu malu.
“Halah alesaan!” Balas Ginny tertawa.
“Ih beneran, lagipula gak tau sih namanya perasaan hehe.”
Ditengah obrolan mereka, tiba tiba pintu cafe terbuka. Dan mereka terkejut karena ada Draco, Blaise, Pansy dan Theo memasuki cafe itu.
“Dracooo?!!” Teriak Hermione senang.
“Eh disini?” Tanya Draco menghampiri Hermione.
“Ya ampun kok kamu kesini?”
“Mereka ngajak nongkrong, aku gak tau cafe nya ternyata yang ini.”
Draco melirik satu persatu teman baru Hermione, dan tatapannya berhenti di Astoria.
“Kak Draco?”
“Astoria?”
Hermione mengerutkan keningnya. Ada apa dengan Draco dan Astoria?
“Kalian kenal?” Tanya Hermione.
“Kenal, dulu kak Draco pacaran sama kakakku.” Balas Astoria yang membuat Hermione melirik ke arah Draco.
“Apaan sih Tori, udah gak usah di bahas. Lo apa kabar?”
“Baik kak.”
“Ah iya..”
“Gak sekalian tanya kabar kakaknya?” balas Hermione bisik bisik kepada Draco.
“GINNY!” Teriak Pansy menghampiri meja Ginny.
“Kak Pansyyyy!!” balas Ginny.
“Astaga ini anak hogwarts nongkrong disin— Astoria? Bukannya harusnya lo di Amerika?” tanya Pansy kepada Astoria. Sama seperti Draco, Pansy pun terkejut dengan adanya Astoria.
“Kak Pansy apa kabar?” tanya Astoria memeluk Pansy.
“Baik, lo kok di Indo?” Pansy membalas pelukan Astoria
“Yang ke Amerika kan cuma kakakku, aku gak kesana kak, aku disini.” balas Astoria tersenyum ramah.
“Ah I see.. Kakak lo gak akan balik ke Indo lagi kan?” tanya Pansy yang membuat Draco melirik ke arahnya. Gerak gerik Draco daritadi diperhatikan oleh Hermione.
“Emm terakhir bilang sih gak akan, betah disana katanya.”
“Syukur deh, gak guna juga kalau di Indo.” ucap Pansy dengan nada suaranya yang kecil.
“Yaudah yaudah, kalian lanjut nongkrong deh, kita disana aja ya? Drake?”
Draco mengangguk sebagai jawaban dari perintah Pansy.
“Aku kesana ya?” tanya Draco kepada Hermione.
Hermione hanya mengangguk, yang asalnya bersemangat, dia jadi tidak bersemangat sama sekali. Ada perasaan sakit didalam hatinya.
“Hei jangan bt gini dong?”
“Yaudah sana ah.”
“Hermione..”
“Apa?!” balas Hermione galak.
Draco terkekeh pelan dan merangkul Hermione. “Gue pinjem temen kalian bentar ya.”
“Oke kak!” balas Ginny.
**
“Kenapa sayang? Ada apa?” tanya Draco. Mereka diam diluar cafe, Draco harus meluruskan hal ini, Ia tidak ingin membuat Hermione curiga atau marah.
“Jadi kamu kenal Astoria?”
“Kenal, cuman ya gak terlalu kenal dan deket.”
“Adik mantan kamu?”
Draco mengangguk. “Cuman mantan sayang.”
“Kamu belum cerita soal mantan kamu.”
Draco menghela nafasnya. Asalnya dia tidak ingin menceritakan tentang masa lalunya, tapi sepertinya saat ini waktunya untuk memberi tahu Hermione semuanya.
“Yaudah nanti aku cerita ya? Malem aku chat kamu, okey?”
Hermione mengangguk. “Janji?”
“Janji sayang..” Draco mengusap lembut puncak kepala Hermione.
“Yaudah kalau gitu.”
“Jangan sedih lagi dong sayangnya aku..”
“Aku jadi gak enak sama Astoria, rasanya sakit kalau liat muka dia.”
“Gak ada sangkut pautnya sama Astoria sayang, jangan kayak gini ya?”
“Bener gak ada?”
“Gak ada..”
Hermione mengangguk, Ia harus terima kenyataan bahwa Astoria adalah adik dari mantannya Draco, dan dia tidak boleh canggung dengan hal itu.
“Yaudah ayo masuk.” ajak Hermione.
“Aku sayang kamu, kamu tau itu kan?”
**