-Orang baik
Jungwon menatap was-was Sunghoon dan Jake yang duduk di hadapannya, padahal acara ketemuan keluarga berlangsung dengan baik.
Namun hanya Jungwon yang merasa canggung.
“Dek...”
Jungwon mengadah, menatap sang kakak.
“Iya kenapa kak Jake?”
Jake melirik Sunghoon, tersenyum kecil.
“Kamu tadi mau refill salad kan? Bareng Sunghoon aja”
Sunghoon ikut menatap Jungwon, mengangguk kecil.
“Ayo Jungwon” panggilnya.
Terpaksa, Jungwon lalu bangkit dari duduknya.
Mengikuti langkah Sunghoon ke stan salad, mengambil mangkuk sebelum mengambil sendiri salad mereka.
“Jungwon kan? Umur berapa sekarang?”
Jungwon menipiskan bibirnya. “Umur 20 kak”
Sunghoon mengangguk.
“Kata Jake kamu takut sama aku?”
Kikuk, Jungwon mengangguk kecil. “Iya kak...”
Sunghoon tersenyum tipis. “Nggak usah takut Won, aku nggak gigit”
Spontan, Jungwon tersenyum tipis.
“Kamu baru pertama kali liat aku kan?”
Jungwon mengangguk.
“Padahal ini bukan pertama kali aku liat kamu”
Mengangkat kedua alisnya, Jungwon bertanya-tanya.
“Hm? Pernah liat dimana kak?”
“Jake selalu ngomong tentang kamu, terus nunjukkin foto. Pernah juga antar jemput Jake waktu kuliah, sering liat kamu di depan pintu meluk Jake”
Tatapan Jungwon melembut.
“Kak Jake sering ngomongin Jungwon?”
Sunghoon mengangguk.
“Jadi kak Sunghoon yang selalu antar jemput kak Jake ke kampus?”
“Iya...”
Tersenyum, Jungwon langsung tahu bahwa Sunghoon adalah lelaki yang selalu bersama kakaknya semasa kuliah.
“Kak Sunghoon juga yang sering buat kak Jake sibuk kan? Pergi ke apartemen, bikin makanan, bawa bekal, antar kemeja, nemenin nugas...”
Sunghoon spontan mengatupkan bibirnya.
HAHA, ketahuan suka bikin Jake susah sejak masa kuliah.
”... Iya”
Mengangguk, Jungwon lalu menaruh mangkuk saladnya.
“Berarti udah benar kalian nikah”
Sunghoon mengangkat kedua alisnya.
“Soalnya kak Jake orangnya pemalas, bareng kak Sunghoon langsung jadi rajin”
Terkekeh, Sunghoon tak bisa mengelak. Iya, dia juga tahu calonnya pemalas.
Kini Jungwon menepuk pundak Sunghoon.
“Kak Sunghoon sayang terus ya kak Jake... Kak Jake itu orangnya baik banget, hatinya kayak susu.”
Menoleh, Sunghoon tersenyum tulus.
Jungwon memainkan tangannya sendiri. Berucap pelan.
“Aku cuma adik sambung, tapi kak Jake bisa nerima aku apa adanya. Dia bahkan sayang aku, jadi aku minta tolong ama kak Sunghoon... Buat dia bahagia ya? Bangun rumah tangga yang emang dia idamkan”
Menoleh, Jungwon melirik Jake yang sedang beradu mulut dengan mamanya di meja makan.
“Jangan sia-siain orang baik. Kasih perhatian yang setimpal buat kak Jake, karna dia orangnya baik banget.”
Sunghoon ikut menoleh, menatap Jake dari kejauhan.
“Nggak usah ingetin, aku bakal lakuin. Yang pasti dia bakal jadi pertama dan terakhir. Aku janji bakal buat dia bahagia”
Tersenyum, keduanya lalu menatap satu sama lain.
Jungwon mengambil mangkuk saladnya kembali.
“Jangan janji sama aku, janji sama kak Jake. Biar lebih romantis”
Tertawa pelan, Sunghoon lalu mengangguk.
“Yaudah ayo, dah lumayan lama kita disini” ajak Sunghoon.
Keduanya lalu berjalan bersama, mamun kali ini lebih akrab dari sebelumnya.
Jake tersenyum, melihat keduanya.